Anda di halaman 1dari 22

JUDUL TUGAS AKHIR

SISTEM MONITORING PENGUSIR HAMA PADA TANAMAN


PADI MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN ESPCAMERA
BERBASIS INTERNET of THINGS

HALAMAN JUDUL
Disusun oleh:

Nama NIM
1. Silvi Fatin Nabilah 17040038
2. Reni Agustin 17040040
3. Fitria Nur Fauziah 17040049

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2020

1
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR (TA)

SISTEM MONITORING PENGUSIR HAMA PADA TANAMAN PADI


MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN ESPCAMERA BERBASIS
INTERNET of THINGS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh :

Nama NIM

Silvi Fatin Nabilah (17040038)

Reni Agustin (17040040)

Fitria Nur Fauziah (17040049)

Tegal, 2020

Menyetujui, Menyetujui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Komputer Pembimbing 1
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

Rais, S.Pd M.Kom Rais,S.Pd,M.Kom


NIPY. 03.017.327 NIPY. 03.017. 327

(1)

2
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................................
I. Latar Belakang................................................................................................6
II. Perumusan Masalah........................................................................................7
I. Pembatasan Masalah........................................................................................
II. Tujuan...............................................................................................................
III. Manfaat.............................................................................................................
IV. Penelitian Terkait.............................................................................................
VI. Metode Penelitian...........................................................................................
8.1 Prosedur penelitian.............................................................................17
8.1.1 Rencana/Planning............................................................................18
8.1.2 Analisis.............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

3
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. ESPCamera....................................................................................................12
Gambar 2. Sensor PIR.....................................................................................................14
Gambar 3. Motor DC......................................................................................................15

4
5
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Simbol Flowchart..............................................................................................15

6
I. Latar Belakang
Padi merupakan salah satu komoditas yang paling banyak
dibudidayakan di Indonesia. Terlepas dari melimpahnya lahan dan produksi
padi sebagai komoditas unggulan Indonesia, para petani juga selalu
memiliki kendala yang bisa mempengaruhi menurunnya hasil panen padi,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam hal penurunan kualitas,
biasanya disebabkan oleh faktor human error atau kesalahan petani sendiri
dalam perawatan padinya. Misalnya kesalahan pada pemberian pupuk yang
berlebih. Sedangkan untuk penurunan kuantitas padi, faktor utamanya ialah
serangan berbagai hama padi[1]

Hama merupakan faktor utama dalam tanaman padi. Karena hama


dapat menyebabkan petani gagal panen, terutama pada hama burung pipit.
Hama burung pipit, lima tahun terakhir ini sangat meresahkan, khususnya
menjelang pertengahan bulan delapan dan bulan sembilan setiap tahun,
dimana pada musim tersebut padi sudah mulai berbuah, hama burung pipit
merupakan hama utama, yang menyerang tanaman padi milik para petani.
Hama ini lebih berbahaya dibanding dengan hama lainnya, karena sekali
menyerang jumlahnya ribuan ekor, hidup burung ini berpindah-pindah dan
berkoloni. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu solusi untuk
meminimalisir hama burung pada tanaman padi dengan dibuatnya sistem
pengusir hama burung yang dapat di monitoring dari jarak jauh

Pada penelitian ini bertujuan membangun sistem (alat) pengusir


hama burung menggunakan mikrokontroller ESP32_cam, Sensor PIR
untuk mendeteksi pergerakan hama dan Camera digunakan sebagai
monitoring. Sehingga dapat membantu para petani agar lebih efisien lagi
dalam memonitor menggunakan Internet Of Things (IOT) berada di area
pesawahan.

Iot merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas


manfaat dari konektifitas internet yang tersambung secara terus
menerus guna untuk memonitor hama pada tanaman padi.

7
ESP32-CAM adalah papan pengembangan WiFi / Bluetooth
dengan mikrokontroler ESP32 dan kamera. Ada juga sejumlah GPIO
yang tersedia dan ada koneksi untuk antena eksternal. ESP32
merupakan penerus dari module ESP8266. Pada ESP32 terdapat inti
CPU serta Wi-Fi yang lebih cepat, GPIO yang lebih, dan mendukung
Bluetooth 4.2 konsumsi daya yang rendah. Esp32 berbasis wifi sebagai
sensor jarak menggunakan sensor pir.
PIR adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya
pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR bersifat pasif,
artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya
menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

II. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diperoleh rumusan
masalah yaitu, bagaimana merancang dan membuat alat dengan Sistem
Monitoring Pengusir Hama Burung pada Tanaman Padi Menggunakan
Sensor PIR dan ESP Camera Berbasis Internet of Things?

I. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dibuat agar maksud dan tujuan dari penelitian ini
terfokus sesuai dengan tujuan dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Sistem Monitoring Pengusir Hama Burung, tikus,
wereng, dan ayam .
2. Sistem ini menggunkakan mikrokontroller ESP32_cam.
3. Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi pergerakan hama atau
binatang yang datang dan ESPCamera digunakan untuk
memonitoring hama atau binatang.
4. Database menggunakan MySQL.
5. Sistem monitoring menggunakan mobile android.

8
II. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya penelitian ini adalah :

Menghasilkan alat pengusir hama tanaman padi untuk membantu


petani dalam meminimalisir hama yang dapat menyerang tanaman padi.

III. Manfaat
Manfaat dari penelitian alat ini adalah:

5.1 Mahasiswa
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang bagaimana cara kerja
mikrokontroller.
2. Memberi bekal untuk menyiapkan diri dalam dunia kerja.
3. Menggunakan hasil atau data-data untuk dikembangkan
menjadi Tugas Akhir.

5.2 Bagi Politeknik Harapan Bersama Tegal


1. Sebagai tolak ukur kemampuan dari mahasiswa dalam menyusun
proposal.
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk terjun dan
berkomunikasi langsung dengan masyarakat.
5.3 Bagi Masyarakat
Memberikan kemudahan masyarakat untuk meminimalisir hama
yang dapat merusak padi yang menyebabkan gagal panen.

IV. Penelitian Terkait


Pada penelitian yang dilakukan oleh Nanang ika dkk (2018) dalam
jurnal penelitianya yang berjudul Prototipe alat pengusir hama burung
pemakan padi diswah yang menggunakan mikrokontroler Arduino uno
(AT-Mega 328) sebagai pengendali alat, baterai aki dan solar cell sebagai

9
sumber daya alat, sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai sensor pendeteksi
gerakan burung yang akan datang ke area sawah, serta motor DC sebagai
penggerak pengusir hama burung.

Pada penelitian lain yang oleh Andri Alfriadi dkk (2018) dengan
jurnal penelitian yang berjudul Perancangan dan implementasi orang –
orangan sawah pengusir hama menggunakan PIR dan Mikrokontroller.
Hasil yang didapat , Peralatan ini menggunakan sensor PIR dan menggunakan
suara dan gerak sebagai output-an. Sensor PIR berfungsi sebagai pendeteksi
kehadiran burung. Sensor ini hanya akan mendeteksi jika objek bergerak atau
secara teknis saat perubahaan pancaran infra merah. Sensor akan memberikan
sinyal menuju Arduino. Lalu arduino akan menjalankan output-an dan sistem
penggerak.

Penelitian yang hampirsama oleh Hari Toha Hidayat, dkk (2019)


dengan jurnal penelitian yang berjudul Rancang Bangun Prototipe
Pengusir Hama Tikus dan Burung Berbasis Internet of Things (IoT),
pembuatan prototipe untuk mengusir hama tikus dan burung pipit dengan
menggunakan teknologi berbasis internet of things. Penelitian yang
dilakukan memperoleh hasil dengan kualitas yang baik. Dimana waktu
delay yang terbesar mencapai 9,09 ms dan yang terkecil waktu delaynya
adalah 3,22 ms. Tidak didapatkan waktu delay yang mencapai 1 s. Sensor
pir hanya mampu membaca objek berupa hama yang datang yakni burung
jika jaraknya kurang dari 100 cm. Ketika jarak dari 10 – 70 cm
memberikan pengiriman notifikasi ke android dengan cepat. Akan tetapi
jika jarak objek > 80 cm tidak mampu mendeteksi keberadaan hama.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan terdapat reaksi hama burung
saat speaker ultrasonik dinyalakan. Kondisi itu terlihat pada jarak 10 – 60
cm dari speaker ultrasonik dimana terdapat gejala burung menghindar dan
gelisah. Sementara pada kondisi jarak 80 – 140 cm kondisi hama burung
terlihat gelisah. Dan kondisi > 140 terlihat tidak terjadi respon apapun
terhadap objek hama burung

10
Dari penelitian terdahulu mikrokontroler yang sering di gunakan
sebagai sistem kendali yaitu esp32 karna serta esp camera untuk
mendeteksi objek dan sensor PIR dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan hama burung dalam keadaan tertentu, misalnya karena jarak yang
dekat dan kecepatan terbang yang tidak begitu cepat. Jarak maksimal sensor
adalah 7 m. Pada pengujian di lapangan alat tidak hanya dapat mendeteksi
keberadaan burung, namun juga hewan lain seperti capung dan kupu - kupu.
(mikrokontroler,sensor,interface)

V. Landasan Teori
7.1 Hama
Hama merupakan suatu organisme yang mengganggu
tanaman,merusak tanaman dan menimbulkan kerugian secara
ekonomi,membuat produksi suatu tanaman berkurang dan dapat juga
menimbulkan kematian pada tanaman,serangga hama mempunyai
bagian tubuh yang utama yaitu caput, abdomen ,dan thorax.Serangga
hama merupakan organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi.  Hama
dari jenis serangga dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi
oleh setiap para petani yang selalu mengganggu perkembangan
tanaman budidaya dan hasil produksi pertanian.  Hama dan penyakit
tersebut merusak bagian suatu tanaman, sehingga tanaman akan layu
dan bahkan mati(Harianto, 2009).
Akibat dari serangan hama, maka akan terjadi susut kuantitatif,
susut kualitatif dan susut daya tumbuh. Susut kuantitatif adalah
turunnya bobot atau volume bahan karena sebagian atau seluruhnya
dimakan oleh hama. Susut kualitatif adalah turunnya mutu secara
langsung akibat dari adanya serangan hama, misalnya bahan yang
tercampur oleh bangkai, kotoran serangga atau bulu tikus dan
peningkatan jumlah butir gabah yang rusak. Susut daya tumbuh adalah
susut yang terjadi karena bagian lembaga yang sangat kaya nutrisi

11
dimakan oleh hama yang menyebabkan biji tidak mampu
berkecambah. Secara ekonomi, kerugian akibat serangan hama adalah
turunnya harga jual komoditas bahan pangan (biji-bijian). Kerugian
akibat serangan hama dari segi ekologi atau lingkungan adalah adanya
ledakan populasi serangga yang tidak terkontrol (Pracaya, 1995).

7.2 Sistem Monitoring


Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi
berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistem matis dan kontinu
tentang suatu kegiatan atau program sehingga mampu dilaksanakan
tindakan koreksi untuk penyempurnaan kegiatan itu selanjutnya.
(Astutic & Susanto, 2013)
Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan
kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan
berulang dari waktu ke waktu, 8 pemantauan umumnya dilakukan
untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek
atau untuk mengevaluasi kondisi maupun kemajuan menuju tujuan
hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain
tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan
(Astutic & Susanto, 2013).
Umumnya, output monitoring berupa progress report proses.
Output tersebut diukut secara deskripstif maupun non-deskriptif,
output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuain proses telah
berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme
proses kegiatan dimana monitoring dilakukan.

7.3 ESPCamera
ESP32-CAM adalah papan pengembangan WiFi / Bluetooth
dengan mikrokontroler ESP32 dan kamera. Ada juga sejumlah GPIO
yang tersedia dan ada koneksi untuk antena eksternal. 

12
Gambar 1. ESPCamera

7.4 IOT
Menurut Wikipedia, Internet of Things atau dikenal juga dengan
singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk
memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara
terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote
control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata.
Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja,
termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal
dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Makna
serupa yang lain, Internet of Things (IoT) adalah sebuah
konsep/skenario dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk
mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia
ke manusia atau manusia ke komputer. "A Things" pada Internet of
Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan
monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder
biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk
memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini,
IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-tomachine
(M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas.
Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering
disebut dengan sistem cerdas atau "smart". (contoh: smart label, smart

13
meter, smart grid sensor). Meskipun konsep ini kurang populer hingga
tahun 1999, namun IoT telah dikembangkan selama beberapa dekade. Alat
Internet pertama, misalnya, adalah mesin Coke di Carnegie Melon University
di awal 1980-an. Para programer dapat terhubung ke mesin melalui Internet,
memeriksa status mesin dan menentukan apakah ada atau tidak minuman
dingin yang menunggu mereka, tanpa harus pergi ke mesin tersebut. Istilah
IoT (Internet of Things) mulai dikenal tahun 1999 yang saat itu disebutkan
pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton, cofounder and
executive director of the Auto-ID Center di MIT. Dengan semakin
berkembangnya infrastruktur internet, maka kita menuju babak berikutnya, di
mana bukan hanya smartphone atau komputer saja yang dapat terkoneksi
dengan internet. Namun berbagai macam benda nyata akan terkoneksi
dengan internet. Sebagai contohnya dapat berupa : mesin produksi, mobil,
peralatan elektronik, peralatan yang dapat dikenakan manusia (wearables),
dan termasuk benda nyata apa saja yang semuanya tersambung ke jaringan
lokal dan global menggunakan sensor dan atau aktuator yang tertanam.

7.5Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan
untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object.
Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar
infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detector


Gerakan berbasis RIP. Karena, semua benda memancarkan energi
radiasi, sebuah gerakanakan terdeteksi ketika sumber infra merah
dengan suhu tertentu (missal: manusia) melewati sumber infra marah
dengan suhu yang berbeda(misal: dinding), maka sensor akan
membandingkan pancaran infra merah yang diterima dalam suatu
waktu, sehingga jika ada pergerakan maka kami akan terjadi di
perubahan pembaan pada sensor.

14
Gambar 2. Sensor PIR

7.6Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan
arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak
mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang
tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan
arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional. Motor DC
adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan
satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada
cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara komutator,
cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole,
double throw switch).

15
Gambar 3. Motor DC

7.7 Flowchart
Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi definisi
Flowchart yaitu : “Flowchart adalah bagan yang enggambarkan aliran
dokumen dalam suatu sistem informasi.”Menurut Al-Bahra bin
ladjamudin mengatakan bahwa: “Flowchart adalah bagan-bagan yang
mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian
suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu
algoritma.”
Dari dua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
flowchart adalah suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan
suatu arus data yang berhubungan dengan suatu sistem transaksi
akuntansi.
Menurut Krismiaji simbol dari bagan alir ( flowchart ) adalah
sebagai berikut ini :
Tabel 1. Simbol Flowchart

No Simbol Pengertian Keterangan


Digunakan untuk memulai,
mengakhiri, atau titik henti
1. Mulai /
dalam sebuah proses atau
berakhir (
program; juga digunakan untuk
Terminal )
menunjukkan pihak eksternal.

16
No Simbol Pengertian Keterangan
Arsip dokumen disimpan dan
T diambil secara manual. Huruf
2. Arsip
didalamnya menunjukkan cara
pengurutan arsip: N = Urut
Nomor; A = Urut Abjad;T =
Urut Tanggal.
Input / Digunakan untuk
Output; menggambarkan berbagai
3.
Jurnal / Buku media input dan output dalam
Besar sebuah bagan alir program.
Penghubung Menghubungkan bagan alir
Pada yang berada dihalaman yang
4.
Halaman berbeda.
Berbeda
Sebuah fungsi pemrosesan
yang dilaksanakan oleh
5. Pemrosesan
komputer biasanya
Komputer
menghasilkan perubahan
terhadap data atau informasi
6. Arus Arus dokumen atau
Dokumen pemrosesan; arus normal
atau adalah ke kanan atau ke bawah.
Pemrosesan
7. Keputusan Sebuah tahap pembuatan
keputusan

8. Penghubung Menghubungkan bagan alir


Dalam yang berada pada halaman
Sebuah yang sama.
Halaman

7.8Kabel Jumper
Kabel yang digunakan sebagai penghubung antar komponen yang
digunakan dalama membuat perangkat prototype. Kabel jumper bisa

17
dihubungkan ke controller seperti raspberry pi,arduino melalui bread
board. Kabel jumper akan ditancapkan pada pin GPIO di raspberry pi.
Sesuai kebutuhannya kabel jumper bisa di gunakan dalam bermacam -
macam versi, contohnya seperti versi male to female, male to male dan
female to female.
Karakteristik dari kabel jumper ini memiliki panjang antara 10
sampai 20 cm. Jenis kabel jumper ini jenis kabel serabut yang bentuk
housingnya bulat.
Dalam merancang sebuah desain rangkain elektronik, maka
dibutuhkan sebuah kabel yang digunakan untuk menghubungkannya.

Gambar 4. Kabel jumper

18
VI. Metode Penelitian
Metode Penelitian memuat beberapa hal yaitu:

8.1 Prosedur penelitian

Rencana

Analisis
Rancangan
dan desain

Implementasi

Gambar 5. Alur prosedur penelitian

8.1.1 Rencana/Planning
Rencana atau planning merupakan langkah awal
dalam melakukan penelitian dengan mengumpulkan
data dan mengamati petani dalam memonitoring
sawah. Rencananya akan di buat sebuah produk
SISTEM MONITORING PENGUSIR HAMA
BURUNG PADA TANAMAN PADI
MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN
ESPCAMERA BERBASIS INTERNET of THINGS.
Dengan inputan Sensor PIR menggunakan
ESP32_cam.

8.1.2 Analisis
Analisa berisi langkah-langkah awal pengumpulan
data, penyusunan pembuatan produk SISTEM
MONITORING PENGUSIR HAMA BURUNG
PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN
SENSOR PIR DAN ESPCAMERA BERBASIS
INTERNET of THINGS serta penganalisaan data
serta mendata hardware dan software apa saja yang

19
akan digunakan dalam pembuatan sistem ini. Data
yang di peroleh peneliti dari jurnal yang sudah ada.

8.1.3 Rancangan dan Desain


Perancangan sistem merupakan tahap
pengembangan setelah analisis sistem dilakukan.
Rancang bangun sistem monitoring pengusir hama
pada tanaman padi menggunakan sensor PIR dan
ESP32_cam berbasis Internet Of Things
menggunakan flowchart untuk alur kerja alat. Dalam
perancangan ini akan memerlukan beberapa
hardware yang akan digunakan seperti ESP32_cam,
Aplikasi mobile, sensor PIR dan Motor DC.
8.1.4 Implementasi

Hasil dari penelitian ini akan diuji cobakan secara


real untuk menilai seberapa baik produk SISTEM
MONITORING PENGUSIR HAMA BURUNG
PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN
SENSOR PIR DAN ESPCAMERA BERBASIS
INTERNET of THINGS yang telah dibuat serta
memperbaiki bila ada kesalahan kesalahan yang
yang terjadi. Kemudian hasil dari uji coba tersebut
akan diimplementasikan.

8.2Metode Pengumpulan Data


8.2.1 Observasi
Dilakukan pengamatan pada objek terkait guna
untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk
pembuatan produk. Dalam hal ini observasi di
lakukan di Desa Sidakaton Kecamatan Dukuhturi
Kabupaten Tegal. Meninjau secara langsung lokasi
yang akan di rancang bangun sistem monitoring

20
pengusir hama pada tanaman padi menggunakan
sensor PIR dan ESP32_cam berbasis Internet Of
Things.
8.2.2 Wawancara
Teknik pengumpulan data adalah melakukan
wawancara dengan petani desa untuk mendapatkan
berbagai informasi dan Analisa yang nantinya akan
dijadikan acuan dalam pembuatan produk. Dalam
hal ini wawancara di lakukan di Desa Sidakaton
Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Meninjau
secara langsung lokasi yang akan di rancang bangun
sistem monitoring pengusir hama pada tanaman padi
menggunakan sensor PIR dan ESP32_cam berbasis
Internet Of Things.

IX. Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Tabel Jadwal Kegiatan
No Nama Bulan Bulan Bulan
Kegiatan ke-1 ke-2 ke-3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan 
Proposal

2. Pengumpulan 
Data

3. Analsisi Data 

4. Perancangan 
Sistem

5. Pembuatan 
Sistem

6. Penyusunan 
Laporan
21
DAFTAR PUSTAKA

[1] Andri Alfriadi, Ir. Agus Ganda Permana.,M.T, Dadan Nur Ramadan.,M.T., 2018.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ORANG-ORANGAN SAWAH
PENGUSIR HAMA MENGGUNAKAN PIR DAN MIKROKONTROLER.
Bandung, Universitas Telkom , Vol.4, No.3
[2] Anthonius Adi Nugroho, 2018. PROTOTIPE SISTEM PENGUSIR HAMA
BURUNG BERBASIS COMPUTER VISION. Yogyakarta, Universitas Sanata
Dharma
[3] Nanang Ika Adhitya, PROTOTIPE ALAT PENGUSIR HAMA BURUNG
PEMAKAN PADI DISAWAH BERBASIS ARDUINO UNO. Yogyakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2018.

22

Anda mungkin juga menyukai