Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RATU TANI (Rancang Bangun Sistem Turret Gun Untuk Pertanian Bebas
Bahan Kimia)

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh:
Darari Adhi Wicaksono; 3110151049; 2015
Fira Aulia; 3110171043; 2017
Binti Khoirunisa; 2103171034; 2017

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan kegiatan ................................................................................... 2
1.4 Luaran yang diharapkan ....................................................................... 3
1.5 Potensi dan Manfaat ............................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Automatic Turret Gun .......................................................................... 4
2.2 Convolutional Neural Networks (ConvNets atau CNNs) ..................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 8
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 11
Lampiran 1. Ketua, Anggota, dan Pembimbing ......................................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ......................................... 20
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkan ..................... 21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hama Tanaman Padi ............................................................................... 1


Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC .................................................... 8
Tabel 3. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hasil simulasi untuk tracking manusia dengan menggunakan V-REP
yang disimulasikan secara realtime ...................................................................... 4
Gambar 2.2 Ilustrasi Sederhana CNN ................................................................ 5
Gambar 3.1 Diagram perancangan keseluruhan sistem yang diharapkan akan
dapat mendeteksi objek secara cepat dan akurat ................................................... 7
Gambar 5.1 Gambaran Teknologi yang Hendak Dterapkan .............................. 21

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN
Pertanian mencakup 30% di wilayah Indonesia yaitu dengan luas 39,5 juta
Ha maka dari itu Indonesia terkenal dengan negara yang agraris. Akan tetapi
kualitas beras di Indonesia masih dipandang belum mampu bersaing dengan beras
yang ada di luar negeri, utamanya dikarenakan adanya serangan hama pada
tanaman padi.
1.1 Latar Belakang
Hama tanaman padi yang menyebabkan petani gagal panen diantaranya
adalah wereng, belalang, pengerek batang, tikus dan burung. Untuk
penanggulangan hama wereng, belalang dan pengerek batang sendiri cukup dengan
penyemprotan pupuk pestisida atau dengan bahan kimia. Namun berbeda dengan
tikus dan burung, atau sejenisnya, hama tersebut merupakan hama utama padi di
Indonesia yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman mulai dari di
persemaian (Pra-Panen) sampai masa panen, bahkan tikus juga menyebabkan
kerusakan pada masa penyimpanan padi. Tikus sawah memiliki habitat yang dapat
memberikan perlindungan dari gangguan predator dan dekat dengan sumber
makanan dan air. Jenis tikus yang menghuni lahan sawah irigasi dapat dilihat pada
tabel 1. Dominasi tikus sawah menunjukan bahwa spesies tersebut paling sukses
beradaptasi dan menjadi ancaman utama pada lingkungan tersebut. “Terbukti dari
satu pasang ekor tikus dapat berkembang biak menjadi 1.270 ekor per tahun dari.
Hal ini menggambarkan betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun.
Perkembangan tikus banyak dipengaruhi faktor lingkungan, terutama
ketersediaannya sumber makanan dan populasi tikus akan meningkat berkaitan
dengan puncak pada masa generatif.”1

Tabel 1. Hama Tanaman Padi


Jenis (Spesies) Jumlah Tangkapan Populasi
(ekor) (%)
Tikus Sawah (R. argentiventer) 4.818 91,5
Tikus Rumah 21 0,4
Tikus Wirok 47 1,0
Binatang lain *) 448 8,4
Total 5.334 100
*) burung dan ular
(Sumber : http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/01-PP2403Sudarmaji,
diakses pada tanggal 13 Oktober 2018)

Untuk mengatasi kerugian akibat hama telah dicetuskan konsep Pengendalian


Hama Tikus Terpadu (PHTT) dalam International Conference on Ecologically-

1
(http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/content/104-pengendalian-
hama-tikus-terpadu, diakses pada tanggal 10 Oktober 2018)
2

Based Rodent Management di Beijing China (1998) dan Canberra Australia (2002).
Ragam teknologi pengendalian hama tikus terpadu yang direkomandasikan oleh
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPTP) adalah metode sanitasi lingkungan,
metode sanitasi lingkungan, metode kultur Teknik seperti pengaturan pola tanam,
metode fisik mekanis seperti penggunaan perangkap dengan teknologi Trap Barier
System (TBS) dan Linier Trap Barier System (LTBS), ada dua metode yang dapat
digunakan untuk pembasmian hama yaitu dengan cara menggunakan bahan kimia
seperti fumigasi/pengemposan dan menggunakan teknologi robotika. Tetapi kedua
metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk bahan
kimia dapat menggunakan pestisida lalu disemprotkan ke tanaman, akan tetapi
dapat merusak habitat disekitarnya. Untuk menggunakan robotika dapat
menggunakan metode sinyal ultrasonik, akan tetapi penggunaan sinyal ultrasonik
tidak efektif karena akan memantul jika mengenai objek yang menghalangi
(Askham. L, 1992).
Dengan kondisi ini kemudian memunculkan ide untuk mendesain sebuah
robot yang bekerja untuk membasmi hama dengan cara membidik pergerakan tikus
ataupun hama sejenisnya yang terdeteksi menggunakam kamera vision dan
thermal untuk target yang terhalang objek lain, kemudian turret akan bergerak
pada objek yang terdeteksi dan menembak target berupa tembakan air. Kelebihan
dari purwarupa ini bebas dari bahan kimia dan penembakan air dapat menjaga
keseimbangan habitat yang ada disekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah


Penelitian ini memiliki beberapa rumusan masalah yang kemudian dijadikan
subjek utama penelitian, diantaranya:
1. Bagaimana cara mendeteksi hama di lingkungan persawahan dan
membasminya?
2. Bagaimana cara membasmi hama tanpa menggunakan bahan kimia
(pestisida)?
3. Bagaimana cara membasmi hama tanpa memutus jaringan rantai makanan
yang ada di lingkungan persawahan?

1.3 Tujuan Kegiatan


Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini adalah merancang sistem penembak
otomatis turret gun untuk membantu pertanian guna mengusir hama tanpa
menggunakan bahan kimia berbahaya dan tidak merusak keseimbangan
habitat/ekosistem pada lingkungan sekitar dengan tembakan air. Input dari sistem
ini adalah visual dari kamera untuk deteksi hama yang terlihat, dan sensor thermal
untuk hama yang terhalang objek lain. Kami meyakini sistem ini mampu untuk
mengendalikan populasi hama, menjaga kestabilan produksi panen, bebas bahan
kimia berbahaya dan menjaga keseimbangan habitat sekitar.
3

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran lain pada sisi teknis yaitu prototipe penembak otomatis turret gun
untuk pertanian, pembuatan dataset baru yang akan dipublikasikan secara bebas
sehingga peneliti lain akan dapat menggunakannya, artikel ilmiah, dan paten.
Dengan adanya dataset yang banyak dan akurat, maka hasil yang didapatkan juga
akan lebih akurat dan kompleks. Dataset ini penting karena mempengaruhi tracking
kamera vision terhadap hama yang ada dilingkungan persawahan.

1.5 Potensi dan Manfaat


Luaran memiliki potensi untuk dapat terus dikembangkan pada purwarupa
selanjutnya. Purwarupa selanjutnya merupakan pengembangan yang berhubungan
dengan agrikultur, khususnya bidang teknologi robotika.
Berbagai implementasi tambahan sangat terbuka dengan tujuan yang sama
yaitu membantu lembaga pertanian dan meningkatkan teknologi pertanian sehingga
Indonesia menjadi negara yang unggul dalam bidang pertanian.
Adapun manfaat yang diberikan oleh “RATU TANI” diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Negara Indonesia
a. Menekan anggaran dana impor beras.
b. Mampu membantu negara dalam bidang pertanian agar dapat
menghasilkan beras yang berkualitas, bebas bahan kimia berbahaya.
2. Bagi Lembaga Pertanian
a. Memicu lembaga terkait masalah pertanian untuk memfasilitasi
lembaganya dengan teknologi yang tepat dan dapat membantu menjaga
perkembangan pangan (beras) yang berkualias.
b. Membantu para petani padi untuk mendapatkan penghasilan dari negara
tanpa harus import beras dari luar negeri.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat yang bekerja sebagai seorang petani akan mendapat kemudahan
untuk mengatasi padi dari kerusakan akibat hama tanaman dengan adanya
teknologi ini.
4. Bagi Mahasiswa
Sebagai wadah untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam
bidang teknologi, serta menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa
dalam bidang pertanian.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Teknologi terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Inovasi-
inovasi terus dilakukan demi menciptakan solusi dari permasalahan yang ada. Pada
bab ini akan membahas mengenai studi-studi teknologi turret gun yang telah ada
dan metode-metode yang akan digunakan dalam pengembangan “RATU TANI”.
4

2.1 Automatic Turret Gun


Automatic Turret Gun (Tamara, M. Nasyir, 2014) merupakan alat untuk
melindungi diri dan kelompok dari gangguan atau ancaman, dimana senjata
digunakan saat terjadi peperangan. Senjata juga sering digunakan pada kendaraan
khusus. Kendaraan khusus seperti tank, panser, kapal perang, pesawat militer, dan
alat peperangan darat.

Gambar 2.1. Hasil simulasi untuk tracking manusia dengan menggunakan


aplikasi V-REP yang disimulasikan secara realtime
Sumber : Anhar Risnumawan [2018]. IES2018

Purwarupa ini merupakan terobosan baru karena beberapa purwarupa (N.


Djelal, 2011) telah melakukan penembakan target secara otomatis yang sebagian
besar menggunakan banyak sensor. Untuk alat yang menggunakan banyak sensor
bukanlah solusi yang mudah dan murah. Karya yang menggunakan informasi visual
seperti kamera (N. Djelal, 2012), penelitian yang ada cenderung menggunakan
fitur-fitur yang didesain secara manual sebagai input ke sebuah sistem klasifikasi
untuk melakukan tracking target (Pitowarno, Endra, 2006). Selain itu, untuk
masing-masing turret gun diperlukan analisis kinematik dan dinamis yang sangat
rumit dan hanya terfokus pada turret tertentu (Kuswadi, Son, 2016). Desain fitur
secara manual dapat menyebabkan kurangnya akurasi karena parameter-parameter
yang digunakan tidak spesifik. Selain itu, dalam implementasinya, metode tersebut
kurang praktis. Parameter-parameter tidak secara murni dipelajari dari data namun
cenderung bergantung pada pengalaman dan pengetahuan engineer.
Meskipun penelitian tersebut masih sampai pada tahap simulasi dengan
mengggunakan V-REP yang terhubung dengan Robot Operating System (ROS), alat
yang diciptakan berhasil mempresentasikan ATG dengan hanya menggunakan
informasi visual dari kamera (Iflachah, E, 2011). Namun, pada sistem ini hanya
dapat mendeteksi objek yang tidak bergerak dengan sangat cepat. Oleh karena itu
tidak dibutuhkan penggunaan sensor lain karena akan memperberat proses dan
5

memperlama waktu eksekusi. Desain teknologi Deep Learning yang sudah dibuat
akan diimplementasikan pada purwarupa ATG kali ini.

2.2 Convolutional Neural Networks (ConvNets atau CNNs)


Convolutional Neural Networks (ConvNets atau CNNs) adalah kategori
Neural Networks yang telah terbukti sangat efektif di berbagai bidang seperti
pengenalan citra dan klasifikasi. CNNs telah berhasil mengidentifikasi wajah,
objek, dan rambu lalu lintas pada self-driving car.
Pengembangan CNN pertama kali dilakukan oleh Fukushima dan Miyake, S.
[1982] dengan penelitian berupa unsupervised artificial neural networks untuk
pengenalan digit yang disebut Neocognitron. (Y. LeCun, 2015) LeCun, Y. mulai
mengembangkan model tersebut untuk pengembangan Handwritten digit
recognition. Istilah Convolutional Neural Networks diperkenalkan oleh LeCun
dengan model arsitekturnya yang dikenal dengan nama LeNet. Di bawah ini akan
dijelaskan bagaimana mengembangkan intuisi tentang bagaimana arsitektur LeNet
belajar untuk mengenali gambar. Ada beberapa arsitektur baru yang diusulkan
dalam beberapa tahun terakhir yang merupakan perbaikan atas LeNet, dengan tetap
menggunakan konsep utama dari LeNet. Ilustrasi sederhana CNN berdasarkan
ujjwalkarn (Ujjwalkarn, 2016) dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Ilustasi sederhana CNN


Sumber: Anhar Risnumawan [2018]. IES2018

Convolutional Neural Network pada Gambar 2.2 mirip dengan arsitektur


LeNet asli dan mengelompokkan beberapa gambar input ke kategori: seorang
manusia (LeNet asli digunakan terutama untuk tugas pengenalan karakter).
Sebagaimana terlihat dari gambar di atas, ketika menerima gambar manusia sebagai
6

input, jaringan dengan benar memberikan probabilitas tertinggi untuk perahu (0,94)
di antara keempat kategori. Jumlah semua probabilitas di lapisan output harus satu.
Ada 4 operasi utama yang dijalankan sesuai dengan Gambar 5 yaitu:
 Konvolusi
 Non Linearity (ReLU)
 Pooling atau Sub-sampling
 Classifications (Fully Connected Layer)

Operasi ini merupakan operasi dasar yang digunakan pada setiap


Convolutional Neural Networks. Jadi, memahami cara kerja ini merupakan langkah
penting untuk mengembangkan pemahaman yang baik tentang CNN (Anhar
Risnumawan, 2018).

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaan yang digunakan untuk menunjang keberhasilan dari
“RATU TANI” ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Studi literatur di sini meliputi pencarian bahan materi yang berkaitan
dengan sistem yang akan dibuat untuk dijadikan dasar teori.
 Studi teknologi dalam bentuk mempelajari komunikasi dari kamera vision
menuju aktuator menggunakan mikrokontroler.
 Mempelajari pemograman yang tertanam pada hardware (embedded
system) yang digunakan untuk memprogram tampilan serta system yang
akan digunakan pada “RATU TANI”.
 Mempelajari sistem protocol yang mampu mengirimkan data yang
nantinya akan diterjemahkan ke dalam sebuah interface sistem.
 Mempelajari tentang sistem aktuator agar dapat menggerakkan turret
sesuai target yang terdeteksi.
2. Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem yang dilakukan berupa pengamatan pada alat yang
akan dirancang, meliputi sistem kontrol robot manipulator, komunikasi yang
menghubungkan antara sistem laptop dan mikrokontroller. Selain itu juga
perlu untuk mengidentifikasi untuk optimasi kecepatan koneksi antara kedua
device.
3. Perancangan Sistem
Proses perancangan sistem meliputi pembuatan data set melalui
simulasi vrep. Sederhananya, proses percancangan ini terdiri dari tiga bagian
yaitu dengan pengambilan data gambar yang telah disimulasikan,pengolahan
data (computer) dan perangkat kontrol (low level control) seperti pada
Gambar 3.1
7

Arduino Mega Raspberry pi 3


Ratu Tani

Gambar 3.1 Diagram perancangan keseluruhan sistem yang diharapkan akan


dapat mendeteksi objek secara cepat dan akurat

4. Pembuatan Alat
Pembuatan alat merupakan proses penyediaan berbagai masukan dan
luaran yang disediakan untuk keperluan robot seperti pembuatan mekanik,
hardware, dan software. Dengan mekanik yang terbuat dari bahan besi baja
agar kokoh saat penembakan target, pembuatan rangkaian elektronik yang
simple dan berfungsi dengan baik. Selain itu bentuk yang seminimalis
mungkin dengan fungsi yang sesuai menjadi hal yang sangat penting.
5. Perakitan
Merupakan pemasangan hasil jadi hardware dengan sistem
kelistrikannya, yang nantinya alat ini tidak akan merubah atau memodifikasi
terlalu banyak dalam sisi mekanik.
6. Pengujian
Pada pengujian akhir dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan
hingga diperoleh alat dan sistem yang diinginkan. Namun apabila data yang
di hasilkan tidak bisa terbaca dengan baik maka, perlu dilakukan proses
pengamatan ulang pada identifikasi sistem.
7. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan merupakan pembuatan laporan akhir hasil dari
PKM-KC. Laporan akhir gunanya sebagai laporan kegiatan selama
pembuatan sistem hingga sistem menjadi seperti yang diinginkan.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 6.395.000
2 Bahan habis pakai 1.325.000
3 Perjalanan 350.000
4 Lain lain 4.330.000
Jumlah 12.400.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Studi Literatur
Perancangan Sistem
2
Mekanik
3 Pembuatan Mekanik Turret
4 Pengujian Mekanik Turret
Pembuatan program object
5
detection dan Tracking
Simulasi program object
6
detection dan Tracking
7 Pembuatan Hardware
8 Pengujian Hardware
Pengambilan data sensor
9
kamera
Penggabungan Mekanik
10
dan Hardware
Analisis dan pengujian
11
keseluruhan sistem
12 Penyusunan Laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Anhar Risnumawan, Muhammad Khoirul Anwar., 2018, ‘Deep Features


Representation for Automatic Targeting System of Gun Turret’ Conferences
IEEE.

Anwar, Muhamad Khoirul, Anhar Risnumawan., 2017, ‘Deep Multilayer Network


for Automatic Targeting System of Gun Turret’ Conferences IEEE.

Askham, L., 1992, ‘Ultrasonic and Subtonic Pest Control Device’, Washington
State University, Code 360 A.

Brauer, H. D. B., 2006, ‘Real-time target tracking for a gun-turret using low cost
visual servoing,’ Master’s thesis, University of Johannesburg. [Online].
Available: http://hdl.handle.net/10210/445

Djelal, N., N. Mechat, and S. Nadia., 2011, ‘Target tracking by visual servo- ing,’
in Systems, Signals and Devices (SSD),8th International Multi-Conference
on. IEEE, 2011, pp. 1–6.

Djelal, N., N. Saadia, and A. Ramdane-Cherif., 2012, ‘Target tracking based on surf
and image based visual servoing,’ in Communications, Computing and
Control Applications (CCCA), 2012 2nd International Conference on.
IEEE, pp. 1–5.

Ferreira, G. , 2006, ‘Stereo vision based target tracking for a gun turret utilizing
low performance components,’ Ph.D. dissertation, University of
Johannesburg.

Gümüsay, Ö., 2006, ‘Intelligent stabilization control of turret subsystems under


disturbances from unstructured terrain,’ Ph.D. dissertation, Middle East
Technical University.

Idris, A. M., K. Hudha, Z. A. Kadir, and N. H. Amer., 2015, ‘Development of target


tracking control of gun-turret system,’ in Control Conference (ASCC), 10th
Asian. IEEE, 2015, pp. 1–5.

Iflachah, E., D. Purnomo, and I. A. Sulistijono., 2011, ‘Coil gun turret control using
a camera,’ EEPIS Final Project.
10

Kuswadi, Son., Muhammad Nasyir Tamara., 2016, ‘Gun Turret Automatic Weapon
Control System Desain and Realization’ International Symposium on
Electronics and Smart Devices (IESESD).

LeCun, Y., Y. Bengio, and G. Hinton, 2015, “Deep learning,” Nature, vol. 521, no.
7553, pp. 436–444.
Munadi, J. D. S. and M., F. Luthfa., 2014, ‘Fuzzy logic control application for the
prototype of gun-turret system (arsu 57-mm) using matlab’.

Munadi, Mohammad Tauviqirrahman., 2011, ‘Konfigurasi Kinematik dan Dinamik


Simulator Kendali Turret’ Rotasi, Vol.9, Jan 1, hal. 47-51.

Pitowarno, Endra, 2006, ‘ROBOTIKA: Desain, Kontrol, dan Kecerdasan. Buatan’,


Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.

Tamara, M. Nasyir, B. Pramujati, H. Nurhadi, and E. Pitowarno., 2014, ‘Control


simulation of an automatic turret gun based on force control method,’ in
Intelligent Autonomous Agents, Networks and Systems (INAGENTSYS),
2014 IEEE International Conference on. IEEE, 2014, pp. 13–18.

Ujjwalkarn., 2016, An Intuitive Explanation of Convolutional Neural Networks,


https://ujjwalkarn.me/2016/08/11/intuitive-explanation-convnets/, diakses
tanggal 21 Oktober 2018.
11
12
13
14

1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Didik Setyo Purnomo, ST., M.Eng.
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi D4 Teknik Mekatronika
4 NIP/NIDN 19027002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 19 Februari 1970
6 Alamat E-mail didiksp@pens.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 031 5946114 / 085230582969
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi ITS Surabaya UTM Malaysia -
Mechanical
Jurusan/Prodi Teknik Mesin, FTI -
Engineering
Tahun Masuk- Lulus 1988-1994 2002-2005 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Robotika Wajib 2
2 Perancangan Mekanika Wajib 2
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Inovasi Robot Selam untuk Misi Hibah Bersaing 2007
Bawah Laut Dikti
2 Pengembangan Robot Penjinak Bom Ristek Terapan 2008
dengan Fitur Air Shotgun dan High KNRT
Pressure Water Shooter
3 Pengembangan Robot Penjinak Bom Ristek Terapan 2008
dengan Fitur Air Shotgun dan High KNRT
Pressure Water Shooter
4 Pengembangan Robot Penjinak Bom Peningkatan 2009
dengan Menggunakan Water Kapasitas Produksi
Shootgun KNRT
5 Pengembangan dan Penerapan Sistem Ristek Terapan 2011-2012
Navigasi, Panduan, dan Kendali KNRT
Pesawat Udara Nir Awak untuk
15

Menunjang Kemandirian Pertahanan


dan Keamanan Negara
6 Pengembangan Teknologi Peredam Hibah Bersaing 2016
Getaran Pada Sistem Transportasi
Bermuatan Fluida Cair Dengan
Metode Active Force Control
7 Rancang Bangun Teknologi Deep Kemenristekdikti 2018
Learning Untuk Pengembangan
Sistem Targeting Turet Otomatis
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Pengabdian masyarakat di Pondok APBN 1996
Pesantren Camplong, Sampang
Madura
2 PENS bekerjasama dengan JICA APBN 1998
mengadakan pelatihan On The
Jobless Training
3 LKS SMK se jatim bidang Mobile DINDIK 2010
Robotic PEMPROV JATIM
4 PENS bekerjasama dengan APBN 2010
kemendiknas mengadakan pelatihan
untuk guru-guru SMK Model dan
Aliansi se Indonesia.
5 PENS bekerjasama dengan JICA APBN 2010
mengadakan Third Country Training
Program (TCTP) yang diikuti oleh:
Banglades, Srilanka, Nepal,
Kamboja, Myanmar, Vietnam,
Palestine, Rwanda dan Kenya
6 Pelatihan Auto Desk Inventor dan APBN 2016
Mikro kontroller untuk Guru dan
Siswa di SMKN 1 Banyuwangi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-KC.
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1.Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Solder 2 120.000 240.000
- Multitester 1 300.000 300.000
- Toolbox 1 60.000 60.000
- Atraktor 2 50.000 100.000
- Power Supply Dual output
1 600.000 600.000
24V dan 12V
- Arduino MEGA 1 250.000 250.000
- Raspberry Pi 3 1 500.000 500.000
- Sensor Induktif 1 175.000 175.000
- Motor DC PG 36 1 700.000 700.000
- Driver Motor Stepper 1 300.000 300.000
- Motor DC PG45 1 1.000.000 1.000.000
- Driver Motor IBT 2 2 210.000 420.000
- Kamera webcam 1 550.000 550.000
- Kamera Termal 1 850.000 850.000
- Modul Wifi 1 150.000 150.000
- Sensor IMU 1 200.000 200.000
- SUB TOTAL (Rp) 6.395.000
2.Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Timah 2 60.000 120.000
- Pasta Solder 2 75.000 150.000
- Mata Solder 2 50.000 100.000
- PCB 1 50.000 50.000
- Kabel Standar
1 100.000 100.000
Internasional
- Plat Besi tebal 1 cm
2 100.000 200.000
ukuran 40x40cm
- Pipa Besi Diameter 30 cm 1 200.000 200.000
- Besi pejal Diameter 4 cm
1 100.000 100.000
panjang 15cm
- Baut 1cm + MUR 4 4.000 16.000
- Baut 13 mm + MUR 4 2.500 10.000
- Baut 10 mm + MUR 2 2.000 4.000
- Solenoid elektromagnetik 1 175.000 175.000
- Bearing 1 100.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 1.325.000
3.Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
18

- Perjalanan pembelian
3 50.000 150.000
peralatan dan bahan
- Perjalanan pengajuan
2 100.000 200.000
paten
SUB TOTAL (Rp) 350.000
4.Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Pendaftaran Paten 1 2.000.000 2.000.000
- Jasa manufaktur 1 1.700.000 1.700.000
- X-Banner 3 100.000 300.000
- Poster 3 30.000 90.000
- Laporan Monev 3 80.000 240.000
SUB TOTAL (Rp) 4.330.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.400.000
(Terbilang Dua Belas Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Nama / Program Bidang Waktu
No Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu (jam/
minggu)
1 Darari Adhi D4 Teknik Ilmu 20 jam/  Mengatur alur
Wicaksono / Mekatronika Rekayasa minggu kerja tim
3110151049  Programmer
permodelan
kinematik
robot utama
pada tim.
 Perancang
utama desain
kontrol robot.
2 Fira Aulia / D4 Teknik Ilmu 20 jam/  Perancang
3110171043 Mekatronika Rekayasa minggu utama
mekanisme.
 Pemasangan
dan rekayasa
bagian
mekanik
 Mengurus
dokumentasi
 Perancang
desain kontrol
robot
3 Binti D3 Teknik Ilmu 20 jam/  Mengurus
Khoirunisa / Informatika Rekayasa minggu dokumentasi
2103171034 dan
administrasi.
 Mengurus
publikasi dan
jurnal
 Pengumpulan
dataset.
20
21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

RATU TANI (Rancang Bangun Sistem Turret Gun Untuk Pertanian Dengan
Fitur Penembak Otomatis Menggunakan Sensor Kamera Dan Termal Bebas Bahan
Kimia) adalah sebuah robot yang bekerja untuk membasmi hama dengan cara
membidik pergerakan tikus ataupun hama sejenisnya yang terdeteksi
menggunakam kamera vision dan thermal untuk target yang terhalang objek
lain, kemudian turret akan bergerak pada objek yang terdeteksi dan menembak
target berupa tembakan air.

Sistem penembak otomatis turret gun untuk membantu pertanian guna


mengusir hama tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya dan tidak
merusak keseimbangan habitat/ekosistem pada lingkungan sekitar dengan
tembakan air. Input dari sistem ini adalah visual dari kamera untuk deteksi hama
yang terlihat, dan sensor thermal untuk hama yang terhalang objek lain. Kami
meyakini dengan kelebihan dari purwarupa ini mampu untuk mengendalikan
populasi hama, menjaga kestabilan produksi panen, bebas bahan kimia berbahaya
dan menjaga keseimbangan habitat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai