6
Konsumen Konsumen
terhadap Produk terhadap harga
2. Perilaku Produk 2. Perilaku Harga
3. Lingkungan 3. Lingkungan
Produk Harga
A. PRODUK (PRODUCT)
Roda analisis konsumen yang terdiri dari lingkungan produk, afeksi ,
kognisi dan perilaku produk selalu dipelajari pemasar untuk
menentukan strategi produk. Untuk menganalisis keempat elemen di
atas, bisa dilihat dari ciri-ciri produk, kemasan, kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen terhadap produk, kontak produk dan loyalitas
(SPEED)
merk.
.
Lingkungan
Produk; Perilaku
Ciri-ciri Produk;
Produk, Kontak
Kemasan produk,
Strategi
Loyalitas merk
Produk
Kepuasan /
Ketidakpuasan
pembelian pembelian
Keinginan Keinginan
Page 3 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
Satu keunggulan dari pendekatan Oliver adalah bahwa pendekatan tersebut
mengintegrasikan konsep kepuasan dengan sikap keinginan membeli konsumen.
Sebagian besar hasil penelitian tentang kepuasan konsumen yang menggunakan
pendekatan ini ternyata mendukung mode tersebut.
(b) Ketidakpuasan
Ketidakpuasan (dissatisfation) muncul ketika kinerja harapan pra pembelian
ternyata tidak cocok secara negatif. Yaitu, kinerja suatu produk ternyata lebih buruk
dari kinerja yang diharapkan. Konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu
produk cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang dan bahkan dapat
mengecam langsung kepada produsen, pengecer, serta menceritakannya pada
konsumen lainnya. Ada beberapa generalisasi yang dibuat tentang ketidakpuasan
konsumen dan perilaku mengecam:
1) Mereka yang mengecam karena merasa tidak puas cenderung adalah anggota
dari grup sosioekonomi menengah atas.
2) Karakteristik kepribadaian, dogmatisme, pusat kontrol, dan kepercayaan diri,
tidak banyak kaitanya dengan perilaku mengecam, atau tiadak sama sekali.
3) Tingkat keseriusan perasaan tidak puas atau permasalahan yang disebabkan
oleh ketidakpuasan ternyata berkaiatan secara positif dengan perilaku
mengecam.
4) Semakin besar perasaan tidak puas yang disebabakan pada seorang diluar
orang yang merasa tidak puas, semakin tinggi kecenderungan terjadi
kecaman.
5) Semakin positif persepsi tentang kepekaan pengecer terhadap keluhan
konsumen, semakin tinggi kecenderungan terjadinya kecaman.
2. PERILAKU PRODUK
Dari sudut pandang strategi, salah satu sasaran besarnya pemasaran adalah untuk
meningkatkan kemungkinan dan frekuensi konsumen melakukan kontak dengan produk,
membeli dan menggunakannya, dan melakukan pemebelian ulang.
(a) Kontak Produk
Konsumen dapat mengalami kontak dan terlibat dengan suatu produk melalui
berbagai cara yang berbeda. Konsumen dapat menerima contoh gratis dikotak pos
atau didepan pintu rumah atau bahakan dipuasat-pusat embelanjaan; mereka dapat
meminjam suatu produk dari teman dan menggunakannya; mereka dapat menerima
suatu produk sebagai hadiah; atau mereka sekedar melihat orang lain sedang
menggunakan suatu produk dan mengalaminya sendiri secara tidak langsung.
Page 4 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
(b) Loyalitas Merek
Menurut Schiffman dan kanuk (1994),loyalitas merek merupakan suatu pilihan
yang konsisten atau pembelian merek yang sama yang dilakukan oleh konsumen
atas suatu produk tertentu. Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan
konsumen kepada sebuah merek (Aaker, 1997). Sedangkan Ferrel (2002)
memahami loyalitas merek sebagai suatu perilaku positif terhadap suatu merek yang
mendorong konsumen untuk secara konsisten membeli merek tersebut ketika mereka
membutuhkan kategori produk tersebut. Ketiga defenisi tersebut mencerminkan
bagaimana seorang pelanggan mungkin tidak akan beralih ke merek lain jika merek
tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-unsur
produk. Pada tingkat yang paling dasar pembeli tidak loyal sama sekali dengan
merek sehingga dalam keputusan pembelian, merek memainkan peran yang sangat
kecil. Pada tahap berikutnya, pembeli yang mengalami ketidakpuasan tidak dapat
stimulasi untuk berpindah merek terutama jika perpindahan tersebut membutuhkan
usaha.
Berikutnya, adalah orang-orang yang puas sehingga untuk menarik kelompok ini,
kompotitir harus bisa mengatasi biaya peralihan dengan memberikan tawaran yang
memberikan manfaat cukup besar. Pada tahap keempat, orang-arang yang telah
sungguh-sungguh menyukai suatu merek. Preferensi mereka terhadap suatu merek
sangat tinggi. Kelompok yang terakhir adalah pelanggan yang setia. Mereka
mempunyai kebanggaan tersendiri dengan menjadi pengguna suatu merek tertentu.
Dari semua hal mengenai merek yang dilakukan oleh perusahaan ada satu
aktivitas yang sering lupa dilakukan oleh para pemasar yaitu menjaga dan
mempertahankan merek. Dalam banyak hal pemasar melupakan merawat merek
ketika merek mereka sudah mulai mapan di pasar. Selain itu untuk membangun dan
mempertahakan loyalitas konsumen akan suatu merek perlu juga dilakukan interaksi
antara produsen dan konsumen baik lewat telpon, internet maupun sarana yang
lainnya
4. STRATEGI PRODUK
Strategi produk dibuat untuk mempengaruhi konsumen baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, strategi produk baru idbuat
untuk mempengaruhi konsumen agar mau mencoba produk. Untuk jangka panjang,
strategi produk dibuat untuk mengembangkan loyalitas merek dan mendapatkan
pangsa pasar yang besar.Pada saat membuat strategi produk membutuhkan
penganalisisan hubungan antar konsumen dengan produk. Hal ini berarti bahwa afeksi,
kognisi serta perilaku dan lingkungan konsumen yang berkait dengan produk harus
dipertimbangkan secara seksama pada saat peluncuran produk baru dan harus
dipantau di sepanjang siklus hidup suatu produk.
Page 6 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
(a) Karekteristik konsumen
Dalam menganalisis hubungan konsumen produk harus memperhatikan
karakteristik konsumen dan karakteristik produk. Karakteristik konsumen perlu
diperhatikan karena konsumen itu beragam dalam keinginan untuk mencoba suatu
produk baru.Berbagai jenis konsumen yang berbeda dapat mengadopsi suatu
produk baru pada tahapan siklus hidup produk yang berbeda pula. Pengadopsi
dibagi dalam beberapa bagian :
1) Inovator adalah mereka yang suka berpetualang dan mau mengambil
resiko
2) Pengadopsi awal adalah mereka yang dihormati dan sering mempengaruhi
mayoritas awal.
3) Mayoritas awal menghindari resiko dan terinci dalam pembelian mereka
4) Mayoritas akhir adalah mereka yang skeptis dan berhati-hati terhadap
sebuah ide baru
5) Pengekor adalah mereka yang sangat tradisional dan berpaku pada tata
nilai mereka sendiri.
Strategi produk harus berubah di sepanjang waktu agar tetap dapat
menarik berbagai jenis konsumen.
(b) Karakteristik produk
Karakteristik produk dapat mempengaruhi kebrhasilan suatu produk atau
merek.Karakteristik produk terdiri dari beberapa seperti:
1) Kompatibilitas adalah sejauhmana suatu produk konsisten dengan
afeksi,kognisi, dan perilaku konsumen saat ini.misalnya, jika kondisi-
kondisi lainnya dianggap sama, jika suatu produk ternyata tidak
membutuhkan perubahan penting pada nilai-nilai dan kepercayaan
konsumen atau pada perilaku pembelian dan penggunaan konsumen maka
konsumen tersebut akan lebih cenderung mencoba produk tersebut
ketimbangn produk lainnya.
2) Kemampuan untuk uji coba ini menjelaskan sejauh mana suatu produk dapat
dicoba dalam jumlah yang terbatas, atau dipilah ke dalam jumlah- jumlah
yang kecil jika untuk melakukan uji cioba ternyata membutuhkan biaya yang
tinggi.misalny, jika kondisi lainnya dianggap sama, jika suatu produk
memungkinkan dilakukannya uji coba tanpa harus membeli atau uji coba
pembelian dengan jumlah terbatas, cenderung lebih
mempengaruhi konsumen untuk mencoba.
3) Kemampuan untuk diteliti mengacu pada sejauh mana produk atau dampak
yang dihasilkan produk tersebut dapat dirasakan oleh konsumen lain. Produk
baru yang dikenal masyarakat dan sering didiskusikan cenderung diadopsi
Page 7 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
lebih cepat.
4) Kecepatan adalah seberapa cepat manfaat suatu produk dipahami oleh
konsumen. Karena sebagian konsumen masih berorientasi pada kepuasan
yang dengan cepat dirasakan ketimbang yang ditunda, produk yang dapat
memberikan manfaat lebih cepat cenderung berkemungkinan lebih tinggi
untuk paling tidak dicoba oleh konsumen.
5) Kesederhanaan adalah sejauh mana suatu produk dengan mudah
dimengerti dan digunakan konsumen.misalnya jika kondisi lainnya
dianggap sama, sebuah produk yang pada saat merakitnya tidak
membutuhkan upaya yang rumit serta pelatihan konsumen yang mendalam
cenderung lebih berpeluang untuk dicoba.
6) Manfaat relative adalah sejauh mana suatu produk memiliki keunggulan
bersaing yang bertahan atas kelas produk, bentuk produk, dan merek
lainnya.
7) Simbolisme produk adalah apakah makna suatu produk atau merek bagi
konsumen dan bagaimanakah pengalaman konsumen ketika membeli dan
menggunakannya.
8) Strategi pemasaran, kualitaas strategi pemasaran yang digunakan juga
memiliki peran apakah suatu produk itu berhasil dan berkemampulabaan
B. HARGA (PRICE)
Lingkungan
Harga; Perilaku
Informasi Harga;
Harga Akses,
Strategi Pendanaan,
Penetapan Transaksi.
Harga
Page 8 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
Banyak studi yang telah dilakukan para pemasar maupun peneliti di bidang
pemasar, bahwa harga sangat menentukan pembelian produk, namun Zeithaml dalam
penelitiannya yang berjudul Consumer Response to In-store Price Information
Environment menemukan bahwa metode dalam penginformasian harga yang
dikomunikasikan seperti label harga sangat mempengaruhi afeksi, kognisi dan perilaku
konsumen, di dalam pengkomunikasian tersebut dapat menjadi keyakinan konsumen
untuk membeli atau sebagai pengingatan kembali harga barang bila suatu saat membeli
lagi.
Page 9 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
mini market daripada di supermarket hal tersebut karena konsumen membuat
pertimbangan bahwa mereka lebih baik membayar dengan harga lebih tinggi sehingga
mereka dapat menghemat waktu apalagi hanya membeli barang beberapa jenis saja.
Dimana pertimbangan hal tersebut dikarenakan mini market biasanya dekat dengan
perumahan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui posisi barang yang
diinginkan serta antrian membayarpun lebih cepat tidak butuh banyak waktu sehingga
tidak membutuhkan waktu lama untuk menjangkaunya dari pada supermarket yang
alokasi tempatnya lebih jauh serta lokasi lebih luas dan biasanya dalam
pembayarannya antrian lebih banyak dari pada mini market.
(3) Kegiatan kognitif
Pada bagian ini merupakan suatu aktivitas memikirkan dan memutuskan apa yang
akan dibeli dapat menjadi suatu pekerjaan yang sangat berat. Oleh karena itu aktivitas
kognitif yang dilibatkan dalam pembelian dapat dikatakan suatu biaya yang sangat
penting.
Misalnya saja jika semua pilihan gaya, ukuran, warna, dan komponen ikut
dipertimbangkan sebuah produsen dari Jepang akan menawarkan lebih dari 11 juta
variasi sepeda yang dibuat berdasar pemesanan. Konsumen tidak akan pernah
mengevaluasi keseluruhan pilihan berjumlah 11 juta, tetapi akan mempertimbangkan
aktivitas kognitif yang diperlukan untuk mengevaluasi bahkan bagian yang sangat
kecil dari pilihan- pilihan tersebut.
Tidak hanya upaya kognitif saja yang dibutuhkan pada saat membandingkan
alternatif pembelian, proses pelaksanannyapun dapat membebani. Sebagian
konsumen merasakan betapa sulitnya memilih dan tidak ingin membuat suatu
keputusan pembelian.
(4) Upaya perilaku
Sama halnya dengan waktu dan aktivitas kognitif, upaya perilaku juga dapat
menjadi manfaat dari pada biaya.
Misalnya berjalan di mall atau di toko adalah kegiatan olahraga yang baik dan
kadang pula dilakukan sebagai sarana untuk bersantai. Diman sebagian mall telah
memulai program jalan- jalan pagi di mall untuk para lanjut usia. Program ini dapat
menciptakan citra positif bagi mall dan menarik pembeli untuk datang.
Aspek yang paling menarik dari upaya perilaku adalah kemauan konsumen untuk
mengurangi beberapa biaya pemasaran sehingga dapat mengurangi jumlah uang
yang mereka belanjakan, dan kemauan mereka untuk melakukan saling tukar antara
berbagai jenis biaya yang harus dikeluarkan.
Tawar menawar merupakan kepentingan terakhir dalam upaya penetapan
harga.dalam pembelian, ada beberapa pilihan yang dapat menjadi pilihan konsumen
antara lain:
Page 10 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
Mereka dapat membeli produk dan menikmati manfaatnya walaupun dengan
mengeluarkan biaya sediaan dan perawatan.
Mereka dapat menyewa produk serta menikmati manfaatnya namun
mengabaikan kepemilikan
Mereka merekrut seseorang untuk melakukan apapun bentuk jasa yang
seharusnya dilakukan oleh produk
Mereka dapat membeli produk dan merekrut seseorang untuk menggunakan
dan memeliharanya.
Pada empat elemen di atas dipadukan dengan nilai dan kegunaan, sehingga
dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk menguji harga dari sudut pandang
konsumen.
Nilai
Pembelian dapat dipandang dari sudut elemen yang dianggap sebagai
biaya atau suatu manfaat atau elemen yang dianggap paling penting untuk suatu
pembelian tertentu, namun tidak terlepas dari tawar menawar biaya mana yang
dilakukan menunjukkan bahwa apapun yang dibeli harus dianggap memberikan
nilai ( value) total yang lebih besar lagi konsumen dari pada hanya sekedar
penjumlahan biaya- biaya yang dikeluarkan atau dapat dikatakan bahwa
konsumen memandang bahwa pembelian dilakukan memberikan manfaat atau
kegunaan yang jauh lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan dan
berkeinginan untuk melakukan pertukaran untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Page 11 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
perbandingan antara harga yangd itetapkan dengan sebuah harga atau rentang harga
yang telah terbentuk dalam benak mereka untuk produk tersebut.
Harga dalam benak mereka yang digunakan untuk melakukan perbandingan ini
disebut harga referensi internal.referensi harga internal merupakan harga yang dianggap
kosnumen sebagai harga yang pantaas, harga yang selama ini memang ditetapkan untuk
suatu produk atau apa yang dianggap oleh konsumen sebagai harga pasar yang rendah
atau harga pasar yang tinggi.pada dasarnya referensi harga internal bertindak sebagai
penuntun dalam mengevaluasi apakah harga yang ditetapkan dapat diterima konsumen
atau tidak. Harga yang ditetapkan untuk suatu merek tertentu dapat dianggap sebagai
suatu ciri dari produk. Pengetahuan ini kemudian akan dibandingkan dengan harga dari
merek lain dalam satu kelas produk yang sama, ciri-ciri lain dari merek yang diamati dan
dari merek-merek lainnya serta biaya-biaya konsumen lainnya. Pada akhirnya akan
terbentuk sebuah sikap terhadap berbagai alternatif merek yang ada. Harga dapat
mempengaruhi berbagai macam perilaku konsumen antara lain akses dana dan transaksi.
Tidak memiliki dana yang cukup di depan kasir dan harus mengembalikan barang
merupakan hal yang memalukan bagi konsumen.
Demikian pula halnya ketika kartu kredit kita ditolak karena telah melebihi limit
yang ditentukan. Ada beberapa cara untuk dapat mengakses dana:
1. Konsumen membawa sejumlah tertentu uang tunai untuk membayar pembelian
dalam jumlah kecil. Pasokan uang tunai ini dapat diisi kembali sesuai dengan
kebutuhan sehari hari.
2. Konsumen membawa buku cek jika tiba-tiba mereka mmebutuhkan jumlah uang
yang cukup besar
3. Membawa kartu kredit untuk membayar belanja mereka. Pertukaran dana untuk
mendapatkan produk dan jasa biasanya hanyalah sebuah transaksi yang relative
sederhana. Kegiatan tersebut biasanya meliputi penyerahan uang tunai, mengisi
buku cek, menandatangani lembar kredit atau menandatangani sebuah kontrak
kredit dan selanjutnya diikuti dengan pelaksanaan pembayaran.Konsumen tidak
hanya sekedar mempertukarkan uang mereka dengan barang atau jasa. Akan
tetapi mereka juga mempertukarkan waktu, kegiatan kognitif, dan upaya perilaku
mereka bukan hanya untuk mendapatkan uang tetapi juga untuk pergi belanja dan
melakukan pembelian.
Termasuk dalam variabel harga juga adalah harga referensi eksternal. Referensi
harga eksternal adalah perbandingan langsung dari harga yang ditetapkan dengan harga
lain yang disebuntukan dalam iklan, catalog harga, penuntun harga, label harga atau
display di took atau dalam presentasi penjualan. Memberi tanda pada setiap barang
meningkatkan keyakinan konsumen akan diingatnya harga dan menurunkan kesalahan
baik pada harga yang pasti dan pengingatan kembali harga barang.
Page 12 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
2. PERILAKU HARGA
(a) Akses dana
Ada beberapa cara konsumen dapat mengakses dana
1. Sebagian membawa sejumlah tertentu uang tunai untuk membayar pembelian
dalam jumlah kecil. Pasokan uang tunai ini dapat diisi kembali sesuai dengan
kebutuhan sehari- hari.
2. Sebagian konsumen juga membawa buku cek jika mereka membutuhkan jumlah
uang yang cukup besar.
3. Jutaan orang membawa kartu kredit untuk membayar belanja mereka, walaupun
beban bunga kartu kredit sangat tinggi tetapi masih banyak yang menggunakan
metode ini.
(b) Transaksi
Pada tahap transaksi ini konsumen tidak sekedar mempertukarkan uang mereka
dengan barang atau jasa, mereka juga mempertukarkan waktu, kegiatan kognitif, dan
upaya perilaku mereka bukan hanya untuk mendapatkan uang tetapi juga untuk pergi
belanja dan melakukan pembelian. Oleh karena itu analisis terhadap elemen tersebut
dan terhadap nilai yang diterima konsumen pada saat pembelian dan
pengkonsumsian dapat memberikan pandangan yang lebih baik pada dampak harga
terhadap perilaku konsumen.
3. LINGKUNGAN HARGA
Harga sendiri merupakan elemen yang paling tidak nyata dari bauran harga. Dari
sudut pandang lingkungan sendiri berarti bahwa variabel harga tidak menyediakan banyak
hal untuk dialami konsumen dalam tingkat inderawi, walaupun variabel tersebut dapat
menciptakan kegiatan kognitif dan upaya perilaku yang cukup besat.
Dalam lingkungan harga biasanya adalah sebuah tanda , sebuah label, beberapa
simbol tertentu di sebuah toko atau ditelepon. Termasuk dalam variabel harga juga adalah
kontrak pembelian dan informasi persyaratan kredit juga harga referensi eksternal.
4. STRATEGI HARGA
Strategi penetapan harga menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan dalam tiga situasi
antara lain (1) ketika harga suatu produk baru sedang ditetapkan, (2) ketika sedang
mempertimbangkan melakukan perubahan jangka panjang bagi suatu produk yang telah
mapan, (3) ketika sedang mempertimbangkan melakukan perubahan jangka pendek. Di
bawah ini ada proses penetapan harga yang berbeda dengan pandangan tradisional
(roda analisis konsumen) dengan penekanan biaya konsumen yaitu; (a) Analisis
hubungan konsumen dengan produk, (b) analisis situasi lingkungan, (c) tentukan peran
Page 13 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
harga dalam strategi pemasaran, (d) perkirakan biaya produksi dan pemasaran yang
relevan, (e) tentukan tujuan penetapan harga, (f) kembangkan strategi harga dan
tetapkan harga.
Dalam strategi penetapan harga ada 6 pendekatan strategis dalam penetapan harga.
Page 14 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
(waktu, uang, kegiatan kognitif, atau upaya perilaku) yang dapat ditonjolkan secara
efektif kepada sebagian besar konsumen.
(2) Menganalisis Situasi Lingkungan
Elemen-elemen, seperti elemen lingkungan, tren ekonomi, pandangan politik,
perubahan social, dan hambatan hukum pada saat mengembangkan strategi harga
sudah harus dipertimbangkan sesegera mungkin di awal proses perumusan bagian-
bagian dari strategi pemasaran dan harus dipantau secara terus menerus. Pada saat
perusahaan tiba pada tahapan penetapan harga, sebagian isu-isu tersebut telah
tuntas dipertimbangkan.
Dalam penetapan harga atau pengubahan harga, perusahaan harus
mempertimbangkan persaingan yang dihadapi dan bagaimana par apesaing tersebut
akan bereaksi pada harga baru yang ditetapkan. Pada tahap awal pertimbangan
harus diarahkan pada factor-faktor sebagi berikut:
Jumlah pesaing
Pangsa pasar pesaing
Lokasi pesaing
Kondisi utntuk masuk ke dalam industry
Derajad integrasi vertical pesaing
Kekuatan keuangan pesaing
Jumlah produk dan merek pesaing yang dijual oleh masing-masing pesaing
Struktur biaya pesaing
Catatan historis pesaing terhadap perubahan harga.
Analisis terhadap factor-faktor di atas dapat membantu menentukan apakah harga
yang ditetapkan harus sama, di bawah, atau di atas harga pesaing. Namun, analisis
ini juga harus memperhitungkan biaya konsumen lainnya relative terhadap tawaran
pesaing. Konsumen sering mau membayar harga yang lebih tinggi untuk menghemat
waktu dan upaya.
(3) Menentukan Peran Harga Dalam Strategi Pemasaran
Tahapan ini membahas tentang penentuan apakah harga yang ditetapkan akan
menjadi aspek kunci pemosisian produk atau akan ditugaskan untuk memainkan
peran yang lain. Jika perusahaan mencoba memposisikan dirinya sebagai produk
yang dapat ditawar, maka penggunaan harga yang agak rendah adalah bagian yang
penting dalam strategi ini. Demikian juga, jika suatu perusahaan mencoba
memposisikan dirinya sebagai barang yang bergengsi, kualitas nomor satu, maka
penggunaan harga yang tinggi merupakan isyarat umum yang menunjukkan posisi
tersebut. Keberhasilan strategi ini juga tergantung pada analisis tawar menawar
dengan elemen-elemen biaya konsumen lainnya.
Page 15 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
Dalam berbagai situasi terttentu, harga tidak dapat memainkan peran pemosisian
yang penting selain hanya sebagai alat persaingan harga semata. Jika konsumen
dapat menikmati kenyamanan berbelanja yang lebih besar, misalnya karena adanya
fasilitas pengantaran gratis, atau jika suatu produk memiliki keunggulan pembeda
yang jelas terlihat, walaupun harga mungkin ditetapkan sama atau di atas harga
pesaing namun tidak menjadi sesuatu yang penting dalam strategi pemosisian.
(4) Memperkirakan Biaya Produksi Dan Pemasaran Yang Relevan
Biaya untuk memproduksi dan memasarkan suatu produk dengan efektif dapat
menjadi suatu tolok ukur yang sangat berguna dalam membuat keputusan harga.
Biaya variable pemasaran biasanya adalah harga minimum yang harus digunakan
perusahaan pada saat membawa produk ke pasar untuk dijual. Namun ada beberapa
perkecualian, perkecualian biasanya disebabkan karena adanya keterkaitan di antara
beberapa produk yang dijual. Misalnya, suatu perusahaan bisa saja menjual
kameranya di bawah biaya produksi dengan tujuan agar dapat menjual film dalam
jumlah yang lebih besar.
(5) Menentukan Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga, yang paling umum digunakan adalah berupa
pengembalian investasi pada tingkat persentase tertentu. Keunggulan dari tujuan ini
adalah bentuknya yang dapat dikuantifikasi, di samping dapat digunakan sebagai
dasar bukan hanya untuk membuat keputusan harga tetapi juga dalam keputusan
tentang apakah akan masuk atau tetap di suatu pasar tertentu. Misalnya, jika suatu
perusahaan menginginkan tingkat pengembalian atas investasinya sebesar 20
persen, sedangkan perkiraan penjualan terbaik pada berbagai alternatif tingkat harga
menunjukkan bahwa harga yang akan ditetapkan bagi produk tersebut menjadi terlalu
tinggi untuk dapat menciptakan permintaan, maka keputusan yang diambil mungkin
adalah membatalkan rencana masuk ke pasar.
Beberapa tujuan lain penetapan harga yang dapat digunakan
1. Meningkatkan penjualan
2. Menarget pangsa pasar
3. Keuntungan jangka penjang maksimum
4. Keuntungan jangka pendek maksimum
5. Pertumbuhan
6. Stabilisasi pasar
7. Menurunkan sensitivitas konsumen terhadap harga
8. Mempertahankan kepemimpinan harga
9. Menakut-nakuti pendatang baru
10. Mempercepat rontoknya perusahaan-perusahaan marginal.
Page 16 of 17
Strategi Pemasaran Produk - Harga Brawijaya University 2016
(6) Mengembangkan Strategi Penetapan Harga dan Menetapkan Harga
Tugas penetapan harga saat ini adalah untuk menentukan suatu strategi
penetapan harga dan harga tertentu yang (1) cukup berada di atas biaya untuk dapat
menciptakan tingkat laba yang diinginkan dan mencapai tujuan yang ditatapkan, (2)
merupakan harga yang bersaing dalam artian kekonsistensiannya dengan
keseluruhan strategi pemasaran dan pemosisian, (3) didesain untuk menciptakan
permintaan konsumen yang didasarkan pada tawar-menawar antara biaya konsumen
serta nilai.
Dalam beberapa kasus, harga dapat dikembangkan bersama-sama dengan
penetapan strategi jangka panjang. Misalnya, kebijakan harga penetrasi dilakukan
dengan membuat suatu jangka panjang untuk meningkatkan harga produk setelah
pada awalnya diluncurkan dengan harga yang relative rendah, atau kebijakan harga
skim berupa pembuatan rencana jangka panjang untuk menurunkan harga secara
sistematis setelah produk diluncurkan dengan harga yang tinggi
REFERENSI
Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing
(penerjemah). Consumer Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.
Page 17 of 17