Anda di halaman 1dari 8

1

Judul
Pemrasaran / NIM
Pembahas / NIM
Hari / Tanggal
Waktu
Ruangan
Dosen Pembimbing

: Perancangan Sistem Aeroponik Otomatis Pada Tanaman


Pada Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian.
: Zamal Virnando/ J3D113011
: Indra Hakim Nasution/
: .................................................
: .................................................
: .................................................
: Walidatush shalihah, Ssi, Mkom
Menyetujui,

Walidatush Shalihah
1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) merupakan unit kerja


lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dalam melakukan
kegiatan penelitian dan pengembanganya, ada banyak produk yang telah
dihasilkan oleh BBSDLP salah satu produk yang dihasilkanya adalah hasil
pertanian dan pembuatan peta.
1.2

Tujuan

Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan di BBSDLP bogor adalah membuat alat
perancangan sistem aeroponik otomatis pada tanaman berbasis Arduino UNO
dengan RTC.dan melakukan pembuatan alat yang belum ada di Balai Besar
Sumberdaya Lahan Pertanian
2

KEADAAN UMUM

2.1
Sejarah
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) merupkan unit kerja
lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang dibentuk berdasar
SK Mentan NO. 300/Kpts/OT.140/7/2005 tanggal 5 Juli 2005. Lembaga ini
menggantikan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat de
Kennis van den Bodern (Laboratoria untuk perluasan pengetahuan tentang tanah)
yang merupakan pengembangan dari sebuah Laboratoria voor Inlandschen en
voor Bodemonderzoekingen (Laboratoria untuk pertanian rakyat dan penyelidikan
tanah) sebagai pendukung Department van Landbouw, yang mulai difungsikan
pada bulan Agustus 1905. Pada tahun 1974, lembaga yang pada waktu itu sudah

bernama Lembaga Penelitian Tanah bersama lembaga-lembaga penelitianpenelitian lainya bergabung dalam satu wadah, yaitu Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian melalui Keppres No. 44 dan NO. 45 tahun 1974.
2.2
Struktur Organisasi
BBSDLP dipimpin oleh seorang Kepala Balai Besar (Eselon II), dan
dibantu oleh suatu kepala bagian, yaitu Kepala Bagian Tata Usaha, dan dua
Kepala Bidang yaitu Kepala Bidang Program dan Evaluasi dan Kepala Bidang
Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Pertanian. Secara lebih rinci struktur
organisasi di Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) seperti
ditunjukan pada Gambar 2.

Gambar 1 Struktur Organiasi


2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :
Visi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) :
Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan
pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi

teknologi sumberdaya lahan pertanian mendukung terwujudnya system


pertanian indsustrial.
Misi :
Misi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) antara
lain :
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi serta rekomendasi
kebijakan di bidang sumberdaya lahan pertanian mendukung terwujudnya
system pertanian indsustrial
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya penelitian bidang sumberdaya lahan
pertanian serta meningkatkan dan efektivitas pemanfaatannya
3. Mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam
rangka penguasaan iptek dan penigkatan peran Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pertanian dalam pembangunan pertanian.
2.4 Fungsi dan Tugas

Fungsi :

1.
2.
3.
4.
5.

Adapun fungsi BBSDLP adalah sebagai berikut :


Perumusan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan
sumberdaya lahan pertanian.
Pelaksaan kerjasama dan pendayagunaan hasil pertanian dan
pengembangan sumberdaya lahan
Pelaksanaan penelitian tekonologi inderaja dan inventirisasi sumberdaya
lahan pertanian
Pelasksanaan penelitian social ekonomi dan sintesis kebijakan
pemanfaatan sumberdaya lahan
Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar.

Tugas :
Tugas dari BBSDLP adalah Melaksanakan penelitian dan pengembangan
sumberdaya lahan pertanian.
2.4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal 2
Februari 2015 hingga 30 Maret 2015. Waktu pelaksanaan dimulai hari Senin
hingga Jumat pukul 07.30 16.00 WIB dan terdapat kegiatan presentasi
mingguan. Pelaksanaan PKL bertempat di Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan pertanian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Bahan dan Metode


Pembuatan alat perancangan system aeroponik ototmatis pada tanaman
memerlukan bahan-bahan dalam proses pembuatanya,seperti yang di tunjukan
pada Tabel 1.

Nama Bahan

Keterangan

Arduino Uno

Mikrokontroler yang memproses data curah hujan

RTC DS3231

Penyimpan data waktu untuk mikrokontroler

Ethernet Shield

Alat yang menghubungkan PC dengan alat

LCD 16x4

Alat untuk menampilkan output berupa karakter

Modul I2C LCD

Modul untuk LCD untuk mengurangi penggunaan pin

Panel Box

Tempat menyimpan alat yang dibuat

Kabel LAN

Media penghubung antara PC dengan alat

Arduino IDE 1.6.7

Software untuk compile program ke Arduino Uno


Tebel 1 Alat dan Bahan

Metode kerja yang digunakan untuk merancang system aeroponik otomatis


pada tanaman ini empat tahap, seperti yang ditujukkan pada Gambar 2.

1.

A
n
alisis
Gambar 1 Metode Kerja

Tahapan ini dilakukan menganalisa masalah yang bertujuan untuk


menemukan solusi dari masalah yang ada.
2.
Perancangan
Tahapan perancangan terdiri dari, membuat blok diagram untuk
memudahkan perancangan skema rangkaian, membuat flowchart untuk
memudahkan dalam pemprograman agar lebih terstruktur, membuat skema
Aeroponik untuk memudahkan dalam perancangan, membuat layout tampilan
beserta tabel database, dan perancangan skema rangkaian system aeroponik.
3.
Pembuatan

Tahapan pembuatan ini bertujuan untuk melakukan perakitan komponen


sesuai skema rangkaian, melakukan perakitan Sistem Aeroponik sesuai skema
yang telah dibuat.
4.
Pengujian
Tahapan ini bertujuan untuk menguji fungsionalitas alat, tahapan pengujian
dilakukan di Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP).
3.2 Hasil dan Pembahasan
3.2.1

Analisis
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang masalah yang ada
di Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), analisis dilakukan
dengan survei langsung ke lahan pertanian, melakukan diskusi dengan pegawai
BBSDLP , dan mempelajari sistem penyiram otomatis sebelumnya. Hasil dari
analisis ini yaitu alat penyiram tanaman yang ada di Balai Besar Sumberdaya
Lahan Pertanian belum menggunakan penyiram tanaman otomatis yang berbasis
Aeroponik karena saat ini masih menggunakan alat yang manual.
3.2.2

Perancangan
Rangkaian perancangan sistem aeroponik otomatis pada tanaman dapat
dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Skema Rangkain

Gambar 3 merupakan rangkaian perancangan sistem aeroponik otomatis


pada tanaman. Rangkaian ini terdiri dari koneksi pin A4 sebagai serial data dan
A5 sebagai serial clock pada Arduino Uno yang terhubung ke modul 12C LCD
dan diparalelkandengan koneksi modul RTC. Gambar 4 Blog Diagram
perancangan sistem aeroponik otomatis pada tanaman

LCD

REAL TIME
CLOCK

MK

RELAY

ARDUINO UNO

KEYPAD

POMPA

Gambar 4 Blog Diagram

Perancangan system elektrik ini meliputi perancangan mikrokontroller


Arduino Uno sebagai system, perancangan relay pengatur nyala dan matinya
sumber listrik yang memberi arus pada pompa, dan perancangan komunikasi
serial mikrokontroller. Mikorokontroller akan dibuat dengan pengendalian timer.
Pertama-pertama alat dihidupkan kemudian diatur timer pelaksanaan dan jeda
penyiraman yang akan dilakukan oleh sprayer maka alat akan secara otomatis
tekendalikan oleh mikrokontroller.
Perancangan meliputi mikrokontroller Arduino uno dan Relay. Fungsi dari
alat-alat ini di antara lain:
1. mikrokontroller Arduino Uno, berfungsi sebagai otak yang memberi
perintah kepada relay secara keseluruhan.
2. Relay berfungsi sebagai pemotong dan pengahantar arus, pada saat kontrol
timer menunjukkan waktu penyiraman maka relay akan meneruskan arus
untuk menyalakan pompa sehingga sprayer dapat menyiram tanaman.
3.2.3

Pembuatan Alat
Tahapan ini berfungsi untuk melakukan pembuatan alat perancangan
sistem aeroponik. Perancangan sistem aeroponik. Perancangan alat system
aeroponik disimpan dalam dalam box panel yang bertujuan mencegah alat kontak
langsung dengan air. Hasil dari pembuatan perancangan sistem aeroponik

Gambar 5 Hasil Perancangan

3.2.4

Pengujian
Pengujian merupakan tahapan akhir yang dilakukan dengan melihat hasil
daroi pompa yang sudah di atur waktu kendalinya dengan RTC (real time clock).
Tahapan pengujian yang pertama adalah pengujian rangkaian. Pengujian
rangkaian di uji dengan tes tampilan LCD yang di hubungkan dengan Real Time
Clock. Tampilan LCD di bagi menjadi dua bagian yaitu, bagian pertama
menampilkan nama alat yaitu SISTEM AEROPONIK SIRAM TANAMAN,
bagian kedua yaitu menampilkan waktu mulai dari jam tanggal,bulan dan tahun.

Gambar 6 Hasil Pengujian Rangkaian

Tahapan pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghitung debit air


yang dihasilkan oleh pompa dan sprayer yang telah terpasang. Pengujian
dilakukan secara manual
4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa Perancangan Sistem Aeroponik Otomatis Pada
Tanaman dengan sistem timer RTC DS1307 berbasis mikrokontroller
Arduino Uno pada tanaman aeroponik dapat bekerja dengan baik sebagai
pengolah data. RTC DS1307 dapat bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu
menyesuaikan waktu pada sistem dengan waktu nyata sehingga dapat
mengkondisikan pemberian waktu jeda bagi relay dan pompa sesuai
dengan yang kita inginkan, serta LCD dapat menunjukan informasi berupa
text sesuai dengan yang kita inginkan
4.2
Saran
Alat ini masih bisa dikembangkan dengan

DAFTAR PUSTAKA

{bab ini berupa daftar dari semua pustaka yang diacu secara langsung dari dalam
tubuh tulisan, kecuali bahan yang tidak diterbitkan, teknik penulisan dan
pengacuan daftar pustaka dapat dilihat pada buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Tahun 2008 versi IPB}
LAMPIRAN (tidak harus ada)
{lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat kata LAMPIRAN
dan ditempatkan ditengah-tengah halaman. Nomor halaman tidak diketikkan dan
tidak ikut dihitung dalam penomoran}
{lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan tambahan, yang bisa
berbentuk tabel, gambar, kuesioner, dan sebagainya}
{bila berjumlah lebih dari satu, lampiran diberi nomor dan diacu dalam tubuh
tulisan}

Anda mungkin juga menyukai