Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM PENGENDALIAN

OTOMATISP2

SIMULASI PENGENDALIAN SUHU PADA PCT 13


DENGAN LABVIEW 2012
EMHA RIYADHUL JINAN ALHADI
NRP 24 13 100 037
Asisten Pembimbing
ADIP TRI CAHYOKO
NRP 24 12 100 025
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016

HALAMAN JUDUL

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM PENGENDALIAN


OTOMATISP2

SIMULASI PENGENDALIAN SUHU PADA PCT 13


DENGAN LABVIEW 2012
EMHA RIYADHUL JINAN ALHADI
NRP 24 13 100 037
Asisten Pembimbing
ADIP TRI CAHYOKO
NRP 24 12 100 025
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016

ABSTRAK
Praktikum sistem pengendalian otomatik ini adalah mengenai
program LabVIEW, PID dan pengaplikaisannya. Pada sektor industri
menggunakan sistem kontrol otomatis dalam proses produksinya adalah
menjamin keselamatan (safety) baik bagi tenaga kerja maupun peralatan
yang digunakan. Selain itu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
produk sesuai dengan spesifikasi (standar) yang telah ditetapkan pada
keadaan yang kontinyu dan dengan biaya minimum dengan proses
berlangsung sesuai dengan batasan-batasan operasinya. Oleh karena itu,
diperlukan untuk mengetahui cara mendesain sistem pengendalian dan
kemudian
disimulasikan
menggunakan
software
LabVIEW.
Pengendalian suhu aliran fluida dengan menggunakan software
LabVIEW 2014 yang terintergrasi dengan hardware National Instrument
DAQ 6009 yang digunakan sebagai interface antara LabVIEW 2014
dengan plant yang akan dikendalikan yaitu PCT 13. Dari hasil
percobaan, pada pengukuran di suhu 35C, air dengan cepat bisa
mencapai nilai suhu 35C, namun tidak pada suhu 45C dan suhu 50C.
Sehingga overshoot terbesar terdapat pada pengukuran di suhu 35C,
dan error terbesar terdapat pada suhu 45C dan suhu 50C.
Kata kunci : sistem, pengendalian, LabVIEW, suhu

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................i
ABSTRAK...................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................iv
DAFTAR TABEL.........................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
1.1
Latar Belakang..............................................................1
1.2
Rumusan Masalah.........................................................1
1.3
Tujuan...........................................................................2
BAB II DASAR TEORI...............................................................3
2.1
LabVIEW 2014..............................................................3
2.2
PID (Proportional-Integral-Derivative) kontrol.............8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM...................................11
3.1
Peralatan dan Bahan....................................................11
3.2
Prosedur Percobaan.....................................................11
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN....................13
4.1
Analisa data................................................................13
4.2
Pembahasan................................................................25
BAB V PENUTUP.....................................................................27
5.1
Kesimpulan.................................................................27
5.2
Saran...........................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................28

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Blok diagram sistem pengendalian suhu untuk
konfigurasi antara hardware field point, LabVIEW 2012, dan
modul Flow Control[1]...................................................................3
Gambar 2.2 Front panel................................................................4
Gambar 2.3 Block diagram...........................................................5
Gambar 2.4 Control dan Functions Pallete...................................6
Gambar 2.5 Menu bar pada front panel LabVIEW........................6
Gambar 2.6 PID advance di LabVIEW.........................................8
Gambar 2.7 Blok Diagram PID[2]................................................10
Gambar 4.1 Grafik Pengukuran suhu 35C dari excel..........17
Gambar 4.2 Grafik Pengukuran suhu 45C dari excel................20
Gambar 4.3 Grafik Pengukuran suhu 45C dari LabVIEW.........21
Gambar 4.4 Grafik Pengukuran suhu 50C dari excel................25

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Pengukuran di suhu 35C....................................13
Tabel 4.2 Nilai penting dari Pengukuran suhu 35C...................16
Tabel 4.3 Data Pengukuran di suhu 45C....................................17
Tabel 4.4 Nilai penting dari Pengukuran suhu 45C...................20
Tabel 4.5 Data Pengukuran di suhu 50C....................................21
Tabel 4.6 Nilai penting dari Pengukuran suhu 50C...................25

Halaman ini sengaja dikosongkan

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya industri atau pabrik merupakan kumpulan
dari unit-unit proses produksi (pemilihan bahan baku, pemrosesan
awal, pemrosesan lanjut, pemrosesan akhir) yang terintegrasi satu
sama lain secara sistematik dan rasional. Dan pabrik tersebut
bertujuan untuk mengubah sekumpulan bahan baku tertentu
(input) menjadi produk yang diinginkan dengan menggunakan
sumber daya energi yang tersedia, dengan cara yang efektif dan
efisien. Agar proses-proses produksi berjalan sesuai dengan
target-target yang ditentukan, maka proses itu harus dikontrol
secara otomatis. Alasan mengapa industri menggunakan sistem
kontrol otomatis dalam proses produksinya adalah menjamin
keselamatan (safety) baik bagi tenaga kerja maupun peralatan
yang digunakan. Kemudian menjaga dan meningkatkan kualitas
produk sesuai dengan spesifikasi (standar) yang telah ditetapkan
pada keadaan yang kontinyu dan dengan biaya minimum dengan
proses berlangsung sesuai dengan batasan-batasan operasinya.
Selain itu juga untuk menjaga dan memelihara kebersihan dan
kesehatan lingkungan.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik
tentang pengendalian otomasi, guna dapat memahami dan
mengembangkan sistem di perindustrian. Selanjutnya, konsep
dasar tersebut dapat dikembangkan untuk merancang dan
mensimulasi
rancangan sistem pengendalian terutama
menggunakan software LabVIEW. Oleh karena itu, untuk
mengetahui cara mendesain sistem pengendalian dan kemudian
disimulasikan menggunakan software LabVIEW, dilakukanlah
praktikum sistem pengendalian otomasi sebagai simulasi
pengendalian suhu pada PCT 13 dengan LabVIEW 2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini rumusan
masalah dari laporan praktikum:

2
a. Bagaimana konfigurasi hardware National Instrument DAQ
6009 yang digunakan untuk mengendalikan besarnya suhu
pada PCT 13?
b. Bagaimana cara pemrograman LabVIEW 2014?
c. Bagaimana peran mode Kontrol PID secara Real Time?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui konfigurasi hardware National Instrument DAQ
6009 yang digunakan untuk mengendalikan besarnya suhu
pada PCT 13.
b. Mengetahui cara pemrograman LabVIEW 2014.
c. Mengetahui peran mode Kontrol PID secara Real Time.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 LabVIEW 2014
LabVIEW adalah sebuah software pemrograman buatan
National Instrument dengan konsep yang berbeda seperti bahasa
pemrograman lainnya yaitu: C++, Matlab, atau visual basic,
tetapi mempunyai fungi yang sama. Bahasa pemrograman
LabVIEW berbasis pada grafis atau blok diagram sementara yang
lain menggunakan basis text[1]. Program LabVIEW dikenal dengan
sebutan Vi atau Virtual instruments karena penampilan dan
operasinya dapat meniru sebuah instrument.
Pada praktium ini lebih khusus pada pengendalian suhu aliran
fluida dengan menggunakan software LabVIEW 2014 yang
terintergrasi dengan hardware National Instrument DAQ 6009
yang digunakan sebagai interface antara LabVIEW 2014 dengan
plant yang akan dikendalikan yaitu PCT 13 [1]. Diagram blok dari
sistem pengendalian laju aliran (flow) dengan menggunakan
LabVIEW 2012 dapat dilihat pada dibawah ini:

Gambar 2.1 Blok diagram sistem pengendalian suhu untuk


konfigurasi antara hardware field point, LabVIEW 2012, dan
modul Flow Control[1]
Pada LabVIEW, user pertama-tama membuat user interface
atau front panel dengan menggunakan control dan indikator, yang
dimaksud dengan kontrol adalah knobs, push buttons, dials dan
peralatan input lainnya sedangkan yang dimaksud dengan
indikator adalah graphs, LEDs dan peralatan display lainnya.
Setelah menyusun user interface, lalu user menyusun blok
diagram yang berisi kode-kode VIs untuk mengontrol front
panel[2]. Software LabVIEW terdiri dari tiga komponen utama:

4
a. Front Panel
Front panel adalah bagian window yang berlatar
belakang abu-abu serta mengandung control dan indikator.
front panel digunakan untuk membangun sebuah VI,
menjalankan program dan mendebug program. Tampilan dari
front panel dapat di lihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Front panel


b. Blok diagram dari Vi
Blok diagram adalah bagian window yang berlatar
belakang putih berisi source code yang dibuat dan
berfungsi sebagai instruksi untuk front panel. Tampilan
dari blok diagram dapat lihat pada gambar berikut:

Gambar 2.3 Block diagram


c. Control dan Functions Pallete
Control Pallete merupakan tempat beberapa control dan
indikator pada front panel, control pallete hanya tersedia di
front panel, untuk menampilkan control pallete dapat
dilakukan dengan mengkilk windows >> show control
pallete atau klik kanan pada front panel. Functions Pallete
digunakan untuk membangun sebuah blok diagram,
functions pallete hanya tersedia pada blok diagram, untuk
menampilkannya dapat dilakukan dengan mengklik windows
>> show control pallete atau klik kanan pada lembar kerja
blok diagram. Contoh control pallete dan functions pallete
ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.4 Control dan Functions Pallete

Sehingga pada umumnya LabVIEW yang sedang bekerja


mempunyai dua bagian yaitu: front panel digunakan sebagai user
interface yang akan mensimulasikan panel untuk instrument dan
block diagram digunakan sebagai source code dibuat dan
berfungsi sebagai instruksi untuk front panel. Kedua panel
tersebut akan bekerja secara bersamaan dan saling
berkaitan, dimana saat menambah atau mengubah sesuatu
dari front panel akan menambah ataupun mengubah setuatu
dari block diagram. Menu bar pada front panel LabVIEW:

Gambar 2.5 Menu bar pada front panel LabVIEW

Fungsi dari masing-masing bagian adalah:


Run : mengeksekusi VI sampai process selesai

7
Run continuously : mengeksekusi VI secara kontinu,
setelah satu proses selesai maka VI kembali dieksekusi
sampai abort ditekan.
Abort : menghentikan eksekusi.
Pause : menghentikan eksekusi sementara
Highlight : melihat alur dari jalan program secara
berlahan pada front panel.
Start single stepping: mengeksekusi VI per step.
Align object : mengatur tampilan objek.
Distribute objek : mengatur tampilan beberapa objek.
Recorder : mengatur tampilan beberapa objek yang
saling bertumpukan.
Icon : gambar yang ditampilkan VI tersebut bila
dijadikan sub VI
Dalam pemrograman berbasis grafis, hal yang perlu
dilakukan untuk membuat suatu program adalah menaruh
beberapa fungsi dan kemudian menghubungkan dengan kabel
pada bagian diagram. Fungsi-fungsi tersebut terletak pada control
palette. Banyak fungsi yang terletak dalam control palette
bervariasi tergantung pada seberapa lengkap LABVIEW yang
diinstall. Pada praktikum ini menggunakan control & simulation,
PID palette yang digunakan untuk membuat kontrol PID pada
front panel LabVIEW.
Dalam praktikum ini hanya menggunakan PID advanced,
sebagai kontroler Fungsi PID lanjut (PID Advanced) menerapkan
sebuah fungsi kontroller PID dalam bentuk penjumlahan,
contohnya adalah P, I dan D dijumlahkan, dengan parameter
pengendalian Kc, Ti dan Td. (Lebih tepatnya, bentuk
penjumlahan akan membentuk sebuah fungsi pengendali PID
ideal. Bentuk penjumlahan lain adalah bentuk parallel dengan
parameter pengendali Kc, Ki = Kc/Ti dan Kd = Kc*Td). Fungsi
pengendali PID ini menerapkan anti-wind up dan dapat dipasang
pada modus manual. Pilihan yang tersedia adalah gain yang nonlinier, dan bobot setpoint yang dikurangi dalam jumlah yang

8
proporsional. Fungsi pengendali ini tidak memiliki fliter low pass
pada penggunaan derivatif. (Pada penerapan, fungsi pengendali
lanjut selalu digunakan, dikarenakan oleh kurangnya pilihan
mode manual).

Gambar 2.6 PID advance di LabVIEW


2.2 PID (Proportional-Integral-Derivative) kontrol
Aksi Kontrol Proporsional. Untuk kontroler dengan aksi
kontrol proporsional, hubungan antara output dari kontroler u(t)
dan sinyal error penggerak e(t) adalah:
atau, dalam transformasi Laplace,

Dimana Kp disebut gain proporsional. Bagaimanapun bentuk


mekanisme yang sebenarnya dan apa pun bentuk operasi
listrik, controller proporsional pada dasarnya adalah sebuah
amplifier dengan gain yang telah ditentukan.[2]
Aksi Kontrol Integral. Dalam controller dengan aksi kontrol
integral, nilai controller keluaran u(t) berubah pada proporsional
tingkat untuk sinyal error penggerak e(t). Itu adalah,

Dimana Ki adalah konstan disesuaikan. Fungsi transfer


controller integral adalah[2]:

Proporsional-Integral Pengendalian. Tindakan kontrol dari


kontroler proporsional-integral didefinisikan oleh:

Dimana Ti adalah
pengendaliannya adalah[2]:

waktu

integral.

Fungsi

transfer

Proporsional-Derivatif Pengendalian. Tindakan kontrol dari


kontroler proporsional-derivatif didefinisikan oleh:

Dimana Td adalah waktu derivative. Fungsi transfer


pengendaliannya adalah[2]:

Proporsional-Integral-Derivatif Kontrol. Kombinasi aksi


proporsional kontrol, aksi kontrol integral, dan tindakan kontrol
derivatif disebut tindakan kontrol proporsionals-integral- derivatif
(PID). Ini memiliki keunggulan masing-masing dari tiga tindakan
kontrol individu. Persamaan kontroler dengan aksi gabungan ini
diberikan oleh:

10
Dimana Kp disebut gain proporsional, Ti adalah waktu
integral dan Td adalah waktu derivative. Fungsi transfer
pengendaliannya adalah[2]:

Dimana blok diagramnya ditunjukkan oleh:

Gambar 2.7 Blok Diagram PID[2]

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Bahan
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
sebagai berikut :
a. Laptop terinstal LABVIEW 2014
b. Hardware National Instrument DAQ 6009
c. Satu set PCT 13 + kabel penghubung LM35
3.2 Prosedur Percobaan
Prosedur dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
a. Menyalakan heater.
b. Membuka program LabVIEW 2013.
c. Mengatur set point pada LabVIEW 2013. Set point diatur
sebesar 35.
d. Menjalankan program dengan mengklik run.
e. Mengamati grafik pada LabVIEW.
f. Tunggu sampai respon mencapai keadaan steady.
g. Ulangi prosedur nomor 3 hingga 6. Dengan merubah
setpoin diatur sebesar: 35, 40,45 dan 50.
h. Copy data grafik respon yang telah berbentuk excel.
i. Membuat kesimpulan tentang praktikum yang telah
dilakukan.

11

12

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa data
Dari percobaan yang telah dilakukan didaptakan data pada
suhu 35C seperti berikut:
Tabel 4.1 Data Pengukuran di suhu 35C
15:58:32
15:58:32
15:58:32
15:58:32
15:58:32
15:58:32
15:58:32
15:58:32
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:33
15:58:34
15:58:34
15:58:34
15:58:34

waktu asli
0,00
0,13
0,25
0,38
0,50
0,63
0,75
0,88
1,00
1,10
1,20
1,30
1,40
1,50
1,60
1,70
1,80
1,90
2,00
2,11
2,22
2,33

pengukuran
38,421153
38,344644
38,21713
37,987605
37,681571
37,426543
37,197018
37,197018
37,222521
37,069504
37,146013
37,197018
37,018499
37,222521
36,712465
36,253414
36,559448
36,48294
36,049392
35,641347
35,258805
34,468218

13

set point
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35

error
3,421153
3,344644
3,217130
2,987605
2,681571
2,426543
2,197018
2,197018
2,222521
2,069504
2,146013
2,197018
2,018499
2,222521
1,712465
1,253414
1,559448
1,482940
1,049392
0,641347
0,258805
-0,531782

14
15:58:34
15:58:34
15:58:34
15:58:34
15:58:34
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:35
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:36
15:58:37
15:58:37
15:58:37
15:58:37
15:58:37
15:58:37

2,44
2,56
2,67
2,78
2,89
3,00
3,10
3,20
3,30
3,40
3,50
3,60
3,70
3,80
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
4,50
4,60
4,70
4,80
4,90
5,00
5,10
5,20
5,30
5,40
5,50

34,748749
35,411822
36,94199
37,911097
37,707074
38,523164
38,982214
38,931209
39,441265
39,874813
39,390259
39,084226
37,936599
38,472158
38,650678
38,982214
39,084226
40,002327
39,696293
40,665399
41,5835
41,226461
41,277467
40,48688
40,30836
39,186237
40,537885
39,543276
40,359366
39,823807
39,339254

35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35

-0,251251
0,411822
1,941990
2,911097
2,707074
3,523164
3,982214
3,931209
4,441265
4,874813
4,390259
4,084226
2,936599
3,472158
3,650678
3,982214
4,084226
5,002327
4,696293
5,665399
6,583500
6,226461
6,277467
5,486880
5,308360
4,186237
5,537885
4,543276
5,359366
4,823807
4,339254

15
15:58:37
15:58:37
15:58:37
15:58:37
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:38
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:39
15:58:40
15:58:40
15:58:40
15:58:40
15:58:40
15:58:40
15:58:40

5,60
5,70
5,80
5,90
6,00
6,10
6,20
6,30
6,40
6,50
6,60
6,70
6,80
6,90
7,00
7,10
7,20
7,30
7,40
7,50
7,60
7,70
7,80
7,90
8,00
8,10
8,20
8,30
8,40
8,50
8,60

38,650678
38,880203
38,497661
38,803695
38,8547
37,554057
37,987605
37,57956
38,038611
38,880203
38,982214
40,053332
40,588891
40,614394
40,48688
40,537885
42,017048
42,425093
41,915037
41,12445
41,430484
41,12445
40,792913
40,48688
40,639897
40,537885
38,956712
37,834588
37,860091
37,962102
38,166125

35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35

3,650678
3,880203
3,497661
3,803695
3,854700
2,554057
2,987605
2,579560
3,038611
3,880203
3,982214
5,053332
5,588891
5,614394
5,486880
5,537885
7,017048
7,425093
6,915037
6,124450
6,430484
6,124450
5,792913
5,486880
5,639897
5,537885
3,956712
2,834588
2,860091
2,962102
3,166125

16
15:58:40
15:58:40
15:58:40
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:41
15:58:42
15:58:42
15:58:42

8,70
8,80
8,90
9,00
9,10
9,20
9,30
9,40
9,50
9,60
9,70
9,80
9,90
10,00
10,10
10,20

37,248024
37,146013
37,299029
37,273527
37,273527
37,503052
38,166125
38,115119
37,962102
38,013108
37,936599
37,477549
37,350035
37,375538
37,783583
37,069504

35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35

2,248024
2,146013
2,299029
2,273527
2,273527
2,503052
3,166125
3,115119
2,962102
3,013108
2,936599
2,477549
2,350035
2,375538
2,783583
2,069504

Dari tabel diatas didapat beberapa nilai penting dari


pengukuran suhu 35C:
Tabel 4.2 Nilai penting dari Pengukuran suhu 35C
maksimum overshoot
delay time
peak time
rise time
error rata-rata
min error
rise time 90%
yang mendekati 35

4,084226
41,15
3,60
82,30
1,304156
0,768861
35,27
35,794364

Sehingga didapatkan grafik seperti berikut:

17

Gambar 4.1 Grafik Pengukuran suhu 35C dari excel


Dari percobaan yang telah dilakukan didaptakan data pada
suhu 45C seperti berikut:
Tabel 4.3 Data Pengukuran di suhu 45C
16:05:12
16:05:12
16:05:12
16:05:13
16:05:13
16:05:13
16:05:13
16:05:13
16:05:13
16:05:13
16:05:13
16:05:13

Pengukuran
38,21713
41,76202
41,889534
41,677011
41,570749
41,455986
41,379478
41,434127
41,475113
41,535328
41,506992
41,532495

Set point
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45

Waktu asli
0,00
0,33
0,67
1,00
1,10
1,20
1,30
1,40
1,50
1,60
1,70
1,80

Error
6,78287
3,23798
3,110466
3,322989
3,429251
3,544014
3,620522
3,565873
3,524887
3,464672
3,493008
3,467505

18
16:05:13
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:14
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:15
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16
16:05:16

41,404981
41,455986
41,506992
41,506992
41,557998
41,5835
41,609003
41,736517
41,711014
41,609003
41,813026
41,736517
41,864031
41,685512
41,404981
41,455986
41,328472
41,098947
41,047941
41,149953
41,328472
41,328472
41,30297
41,481489
41,557998
41,481489
41,455986
41,609003
41,685512
41,685512
41,430484

45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45

1,90
2,00
2,10
2,20
2,30
2,40
2,50
2,60
2,70
2,80
2,90
3,00
3,10
3,20
3,30
3,40
3,50
3,60
3,70
3,80
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
4,50
4,60
4,70
4,80
4,90

3,595019
3,544014
3,493008
3,493008
3,442002
3,4165
3,390997
3,263483
3,288986
3,390997
3,186974
3,263483
3,135969
3,314488
3,595019
3,544014
3,671528
3,901053
3,952059
3,850047
3,671528
3,671528
3,69703
3,518511
3,442002
3,518511
3,544014
3,390997
3,314488
3,314488
3,569516

19
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:17
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:18
16:05:19
16:05:19

41,532495
41,455986
41,455986
41,711014
41,711014
41,864031
41,813026
41,838528
41,76202
41,813026
41,711014
41,634506
41,660009
41,609003
41,609003
41,660009
41,634506
41,685512
41,660009
41,634506
41,634506
41,711014

45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45

5,00
5,10
5,20
5,30
5,40
5,50
5,60
5,70
5,80
5,90
6,00
6,10
6,20
6,30
6,40
6,50
6,60
6,70
6,80
6,90
7,00
7,10

3,467505
3,544014
3,544014
3,288986
3,288986
3,135969
3,186974
3,161472
3,23798
3,186974
3,288986
3,365494
3,339991
3,390997
3,390997
3,339991
3,365494
3,314488
3,339991
3,365494
3,365494
3,288986

Dari tabel diatas didapat beberapa nilai penting dari


pengukuran suhu 45C:
Tabel 4.4 Nilai penting dari Pengukuran suhu 45C
Nilai max
max overshoot
peak time
delay time

41,88953
3,110466
0,67
1,55

20
rise time
nilai rata2
error
error min

3,1
3,479209
3,110466

Sehingga didapatkan grafik seperti berikut:

Gambar 4.2 Grafik Pengukuran suhu 45C dari excel

Gambar 4.3 Grafik Pengukuran suhu 45C dari LabVIEW

21
Dari percobaan yang telah dilakukan didaptakan data pada
suhu 50C seperti berikut:
Tabel 4.5 Data Pengukuran di suhu 50C
16:08:29
16:08:29
16:08:29
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:30
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:31
16:08:32
16:08:32
16:08:32

pengukuran
42,935149
42,782132
43,419702
43,292188
43,483459
43,547216
43,802244
43,802244
43,834123
43,858917
43,776741
44,006267
44,031769
44,082775
44,057272
44,108278
43,980764
43,980764
43,980764
44,082775
44,286798
44,108278
44,108278
44,133781
44,235792
44,235792

set point
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

waktu asli
0,00
0,33
0,67
1,00
1,10
1,20
1,30
1,40
1,50
1,60
1,70
1,80
1,90
2,00
2,10
2,20
2,30
2,40
2,50
2,60
2,70
2,80
2,90
3,00
3,10
3,20

22
16:08:32
16:08:32
16:08:32
16:08:32
16:08:32
16:08:32
16:08:32
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:33
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:34
16:08:35
16:08:35
16:08:35
16:08:35

44,235792
44,337803
44,388809
44,261295
44,210289
44,363306
44,031769
44,006267
43,955261
43,980764
44,006267
43,878753
43,929758
44,031769
43,700233
43,623725
44,031769
44,184786
44,235792
44,261295
44,3123
44,541826
44,414312
44,337803
44,516323
44,618334
44,414312
44,516323
44,465317
44,694842
44,618334

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

3,30
3,40
3,50
3,60
3,70
3,80
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
4,50
4,60
4,70
4,80
4,90
5,00
5,10
5,20
5,30
5,40
5,50
5,60
5,70
5,80
5,90
6,00
6,10
6,20
6,30

23
16:08:35
16:08:35
16:08:35
16:08:35
16:08:35
16:08:35
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:36
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:37
16:08:38
16:08:38
16:08:38
16:08:38
16:08:38
16:08:38

44,465317
44,516323
44,006267
44,159284
44,133781
44,235792
44,082775
44,108278
43,700233
43,700233
43,598222
43,572719
44,133781
44,031769
43,85325
43,827747
43,776741
43,776741
43,904255
43,878753
43,955261
44,006267
43,955261
43,955261
43,980764
44,006267
44,108278
43,980764
44,006267
43,980764
44,184786

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

6,40
6,50
6,60
6,70
6,80
6,90
7,00
7,11
7,22
7,33
7,44
7,56
7,67
7,78
7,89
8,00
8,10
8,20
8,30
8,40
8,50
8,60
8,70
8,80
8,90
9,00
9,10
9,20
9,30
9,40
9,50

24
16:08:38
16:08:38
16:08:38
16:08:38
16:08:39
16:08:39
16:08:39
16:08:39
16:08:39
16:08:39
16:08:39
16:08:39

44,184786
43,751239
43,598222
43,572719
43,649227
43,623725
43,751239
43,649227
43,776741
43,649227
43,700233
44,133781

50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50

9,60
9,70
9,80
9,90
10,00
10,10
10,20
10,30
10,40
10,50
10,60
10,70

Dari tabel diatas didapat beberapa nilai penting dari


pengukuran suhu 50C:
Tabel 4.6 Nilai penting dari Pengukuran suhu 50C
maksimum
overshoot
peak time
rise time 90%
delay time
error
nilai maksimum

2,499849
214,6
214,8
107,4
3,435043
47,50015

Sehingga didapatkan grafik seperti berikut:

25

Gambar 4.4 Grafik Pengukuran suhu 50C dari excel


4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini membahas mengenai cara mendesain
program pengukuran menggunakan program LabVIEW dan
setelah itu mencoba pengukuran dan pengendalian langsung
menggunakan alat-alat instrument yang telah terintegrasi dengan
program LabVIEW pada sebuah laptop. Dimana di program
pengendalian ini sudah dilengkapi dengan komponen PID
(Proporsional-Integral-Derivatif) pada aplikai LabVIEWnya,
sehingga ketika menentukan set poin maka akan langsung
mengatur besar daya dari pemanas dan juga membuka valve air
dengan ketentuan yang diinginkan. Sehingga saat mengukur suhu
di tabung yang berisi air yang telah melewati heat exchanger,
akan ditunjukkan suhu yang mendekati set poin di awal.
Pada pengukuran di set poin suhu 35C dapat dengan cepat
mendekati suhu yang diinginkan, karena suhu 35C tidak cukup
tinggi untuk dicapai sehingga cepat dicapai oleh air di tabung.
Dan didapatkan nilai-nilai penting pada pengukuran ini yaitu nilai
maksimum. maksimum overshoot, peak time, delay time, rise
time, dan error rata-rata. Nilai-nilai ini ditunjukkan pada Tabel
4.2, 4.4, dan 4.6. Pada pengukuran di suhu 35C, air dengan cepat
bisa mencapai nilai suhu 35C, namun tidak pada suhu 45C dan
suhu 50C, hal ini terjadi karena untuk mencapai suhu yang
diinginkan tidak dapat diraih dengan cepat dan pengukurannya
tidak bisa lama-lama dan juga sangat lama mencapai nilai stabil

26
walaupun belum memenuhi set poin yang diharapkan. Sehingga
overshoot terbesar terdapat pada pengukuran di suhu 35C, dan
error terbesar terdapat pada suhu 45C dan suhu 50C.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
a. Hardware National Instrument DAQ 6009 yang
digunakan untuk mengendalikan besarnya suhu pada PCT
13 terintegrasi dengan program LabVIEW dan berfungsi
sebagai interface pengendalian serta mendapatkan data
dari instrument tersebut.
b. Program
LabVIEW
digunakan
sebagai
desain
pengendalian dari sistem instrumentasi dan dapat
terintegrasi dengan komponen serta dapat mendapatkan
data dari instrumen.
c. Kontrol PID berperan sebagai fungsi dalam program
LabVIEW yang telah dibuat dan dapat melakukan
pengendalian serta pengambilan data dari PCT 13 melalui
Hardware National Instrument DAQ.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum selanjutnya yaitu
dalam pengambilan data dipastikan datanya disimpan dengan
benar.

27

DAFTAR PUSTAKA
[1]

[2]

Laboratorium Rekayasa Intrumentasi dan Kontrol. Modul P2


Simulasi Pengendalian Suhu Pada PCT 13 Dengan LABVIEW
2012. Surabaya: Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Ogata, K., 2010. Modern Control Engineering Fifth Edition,
Prentice Hall: New Jersey.

28

Anda mungkin juga menyukai