P1
FLOW METER
DISUSUN OLEH
SWANIDA SELVIYANI
NRP. 2413 031 019
ASISTEN
RIZKY DIWYASTRA
NRP. 2412 100 056
FLOW METER
DISUSUN OLEH
SWANIDA SELVIYANI
NRP. 2413 031 019
ASISTEN
RIZKY DWYASTRA
NRP. 2412 100 056
ABSTRAK
Pengukuran laju alir cairan merupakan salah satu jenis
pengukuran variabel proses. Pengukuran laju alir cairan dan gas
merupakan variabel penting di dalam proses industri. Pengukuran
laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan
yang mengalir masuk dan keluar proses. Pengukuran laju aliran
dapat diukur menggunakan alat Hydreulic Bench yang memiliki
komponen utama yaitu, orifice, pipa venture, manometer,
rotameter.
Pengukuran laju aliran dapat di monitoring
mengguankan software LebVIEW. LebVEW merupakan sebuah
software untuk memonitoring sebuah proses dengan
menggunakan bahasa pemrograman berupa grafis atau digram
blok. Tujuan dari praktikum flow meter adalah memahami cara
memonitoring suatu laju aliran dan mengenalkan LabVIEW
sebagai monitoring laju aliran. Dari praktikum ini didapatkan data
pada tinggi volume dari rotameter adalah 5 L/ menit maka, debit
venturi adalah 1.047 x 10-5 debit; tinggi volume dari rotameter
adalah 8 L/ menit maka, debit venturi adalah 1.814 x 10-5debit ;
tinggi volume dari rotameter adalah 10 L/ menit maka, debit
venturi adalah 2.222 x 10 -5debit.
Kata Kunci: Pengukuran Aliran, Hydraulic Bench, LebVIEW
iii
ABSTRACT
Measurement of fluid flow rate is one type of process variable
measurements. Measurement of liquids and gases flow rate is an
important variable in the process industry. Measurement of the
flow rate required to determine the proportion and amount of
material that flows in and out of the process. Measurement of
flow rate can be measured using a Hydreulic Bench which has the
main components, namely, orifice, venture pipelines, manometer,
rotameter. Measurement of flow rate can be in monitoring
mengguankan LebVIEW software. LebVEW is a software for
monitoring a process using a programming language such as
graphics or block diagram. The purpose of the flow meter lab is
to understand how to monitor a flow rate and introduce LabVIEW
as monitoring the flow rate. Data obtained from this lab on a high
volume of rotameter is 5 L / min then, debit venturi is 1,047 x 105 debit; rotameter is a high volume of 8 L / min then, debit venturi
is 1,814 x 10-5debit; rotameter is a high volume of 10 L / min
then, debit venturi is 2,222 x 10 -5debit.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya, sehingga
Penulis dapat menyelesaikan laporan resmi praktikum mata
kuliah Sistem Instrumentasi Industri dengan baik. Laporan ini
disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem Instrumentasi
Industri..
Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan berkat, imbalan, serta karunia-Nya
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan
bantuannya yang tidak ternilai. Tidak lupa juga kami berterima
kasih kepada asisten Laboratorium Rekayasa Instrumentasi dan
Kontrol, yang telah memberi banyak bimbingan dan
pembelajaran khususnya dalam materi penggunaan software
LabVIEW dalam memonitoring laju aliran dan flow meter.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih kurang baik, untuk itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penulisan di kemudian hari.
Surabaya, 24 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................iii
ABSTRACT ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................... vii
DAFTAR TABEL ...............................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
1.1
Latar Belakang ...................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................. 1
1.3
Tujuan.................................................................... 1
1.4
Sistematika Laporan .............................................. 2
BAB II DASAR TEORI ....................................................... 3
2.1
Definisi Pengukuran Laju Aliran .......................... 3
2.2
Alat Ukur Laju Aliran ........................................... 3
2.2.2
Differential Pressure Flowmeter ........................... 5
2.3
Monitoring Laju Aliran Dengan LebVIEW ........ 12
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ........................ 15
3.1
Peralatan Percobaan ............................................ 15
3.2
Prosedure Percobaan ........................................... 15
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......... 17
4.1.
Analisis Data ....................................................... 17
4.2.
Pembahasan ......................................................... 19
BAB V PENUTUP .............................................................. 21
5.1
Kesimpulan.......................................................... 21
5.2
Saran .................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 PD meters (Roots (Rotating Lobe)) .................. 4
Gambar 2. 2 (DP Flowmeters) ............................................... 5
Gambar 2. 3 Prinsip Kerja Oriface ........................................ 6
Gambar 2. 4 Pipa Venturi ...................................................... 7
Gambar 2. 5 Flow Nozle ........................................................ 8
Gambar 2. 6 Rotameter .......................................................... 9
Gambar 2. 7 Movable Area Vane .......................................... 9
Gambar 2. 8 Prinsip operasi inline....................................... 11
Gambar 2. 9 Penyisipan flowmeters magnetic ................... 11
Gambar 2. 10 Turbine Meters .............................................. 12
Gambar 2. 11 Tampilan awal pada LabVIEW..................... 13
Gambar 4. 1 Monitoring Menggunakan LabVIEW..............18
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Macam- Macam Alat Ukur Laju Aliran ................ 3
Tabel 4. 1 Data pengukuran laju aliran.............. .................17
Tabel 4. 2 Data P2 pada pipa Venturi ................................... 17
Tabel 4. 3 Debit Venturi ....................................................... 18
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran laju alir cairan merupakan salah satu jenis
pengukuran variabel proses. Pengukuran laju alir cairan dan gas
merupakan variabel penting di dalam proses industri. Pengukuran
laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan
yang mengalir masuk dan keluar proses. Dengan kata lain,
pengukuran laju alir menunjukan berapa banyak fluida yang
digunakan atau didistribusikan ke dalam proses. Dalam
pengukuran aliran dibutuhkan alat ukur untuk mengukur laju
aliran. Ada macam macam alat alaju aliran yang sering digunakan
pada dunia industry seperti orifice, pipa venturi, rotameter,
manometer, dll. Pada dunia industry laju aliran pada suatu pipa
dapat di monitoring menggunakan software LabVIEW. LabVIEW
adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh
National
instruments.
LebVIEW
menggunakn
bahasa
pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasa
pemrograman lainnya menggunakan basis text. Dengan
menggunakan LebVIEW dapat memudahkan untuk memonitoring
laju aliran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Cara memonitoring suatu laju aliran?
2. Bagaimana cara lebVIEW sebagai monitoring laju aliran?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami cara memonitoring suatu laju alira
1
BAB II
DASAR TEORI
No
Metode
Pengukuran
Pengukuran
langsung
Perbedaan
Tekanan
Variable Area
Elektrik
1
2
Jenis Flowmeter
Piston, Oval-gear, Nutating
disk, Rotary-vane type.
Orifice plate, Ventury tube,
Flow nozzle, Pitot tube.
Rotameter, Movable vane,
weir, flume.
Magnetik, Turbin, Elemen.
4
2.2.1 Pengukuran langsung (positive displacement
flowmeter)
Prinsip kerja dari Postive Displacement Flowmeters
(PD meters), bekerja berdasarkan pengukuran volume dari
fluida yang sedang mengalir dengan menghitung secara
berulang aliran fluida yang dipisahkan ke dalam suatu
volume yang diketahui (chamber), selanjutnya dikeluarkan
sebagai volume tetap yang diketahui.
Bentuk dasar dari PD meter adalah suatu chamber
yang berfungsi memisahkan atau menghalangi aliran fluida.
Di dalam chamber tersebut terdapat sebuah alat mekanik
yaitu rotating/reciprocating unit yang ditempatkan untuk
menciptakan paket volume tetap dari fluida yang sedang
mengalir. Oleh karena itu, volume dari fluida yang melewati
chamber dapat diketahui dengan menghitung jumlah
discreate parcels yang lewat atau setara dengan jumlah
putaran dari rotating/reciprocating. Dengan demikian
volume flow rate dapat dihitung dari laju perputaran alat
rotating/reciprocating.
Keterangan :
P1 = tekanan upstream
P2 = tekanan downstream (pada vena contracta)
P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah
melewati vena contracta)
D = diameter dalam pipa
d = diameter orifice
b. Tabung Venturi
8
c. Flow Nozzle
Sebuah nosel dengan masukan dipandu halus dan
keluaran yang tajam ditempatkan dalam pipa untuk
mengubah aliran medan dan menciptan penurunan
tekanan yang digunakan untuk menghitung kecepatan
aliran.
10
2.2.4 Alat ukur laju alir untuk metode Elektrik
Adapun alat ukur laju aliaran yang mengguanakan
metode Elektrik adalah sebagai berikut:
a. Magnetic Meters
Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada
hukum induksi elektromagnetik (Faradays Low),
yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa
tranducer, maka fluida akan bekerja Sebagai
konduktor yang bergerak memotong medan magnet
yang dibangkitkan oleh kumparan magnetic dari
transducer, sehingga timbul tengangan listrik induksi.
11
12
berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar
pada suatu poros sepanjang garis pusat dari turbin
13
Hal ini dapat terjadi karena pada tujuan adanya LabVIEW sendiri
yakni untuk mengkomputerisasikan data yang didapatkan dari
hardware baik itu untuk tujuan pengukuran, pengendalian
maupun tujuan lainnya [2].
14
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan Percobaan
Adapun peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah sebagai berikut ini:
1. Hydraulics Bench
Hydraulics Bench terdiri dari komponen utama yaitu:
a. Pipa Venturi
b. Rotameter
c. Oriface Plate
d. Manometer
e. Water Flow FS200A G1/2
2. Software LebVIEW
3.2 Prosedure Percobaan
Adapun prosedur praktikum pada percobaan kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat disiapkan (plant Hydraulics Bench)
2. Alat dinyalakan
3. Debit diatur dengan 3 variabel yang berbeda 5, 10. 15
(diatur melalui bukaan valve)
4. Dipastikan tidak ada udara yang terperangkap pada selang
ketika air mengalir
5. Nilai debit yang diteima rotameter dicatat
6. Perbedaan ketinggian air pada selang manometer (h)
dicatat dan nilai debitnya dicari (menggunakan hukum
Bernoulli)
7. Data flow pada labVIEW dicatat dan disimpan
15
16
8. Niali debit yang diterima rotameter, pipa venture, dan
sensor water flow dibandingkan dengan LabVIEW.
Kemudian dianalisis
9. Pada nilai debit yang dicatat labview, dianalisis
perubahan nilai flow terhadap waktu dengan
menggunakan modelisasli grafik.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan data
sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Data pengukuran laju aliran
Rotameter (L/Menit)
5
8
10
Manometer (m)
h1
h2
0.18
0.17
0.17
0.14
0.16
0.115
h (m)
0.01
0.03
0.045
17
P2
101227
101031
100884
18
Dari data P2 tersebeut debit Venturi dapat dihitung menggunakan
persamaan :
=K . (2 / ) ( 1 2)
Dengan diketahui, K= 0.305 dan A= 0.000177 m2, sehingga
didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Debit Venturi
Rotameter (L/ Menit)
5
8
10
Q (L/Menit)
4.489
7.775
9.522
1
9
17
25
33
41
49
57
65
73
81
89
97
105
113
121
129
19
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang pengukuran laju
aliran menggunakan hydraulic banch. Hydraulic Bench
merupakan alat untuk mengukur laju aliran, yang memiliki
komponen utama yaitu oriface, pipa venturi, rotameter,
manometer. Pada praktikum ini juga dilakukan monitoring laju
aliran dengan menggunakan software LebVIEW, pada software
LebVIEW ini menggunakan bahasa pemrogaman berbasis grafis
atau blok diagram. Tujuan dari percobaan pada praktikum kali ini
adalah untuk memahami cara monitoring suatu laju aliran dan
juga untuk mengenalkan LebViEW sebagai monitoring laju
aliran. Tahap awal pada percobaan ini adalah menentukan
ketinggian volume aliran pada rotameter, pada percobaan ini
ketinggian aliran pada rotameter ditentukan yaitu 5 L/menit, 8
L/menit, 10 L/menit. Setelah itu ketinggian pada monometer
diamati juga, sehingga didapatkan data sebagai berikut: dengan
ketinggian volume dari rotameter adalah 5 L/menit, maka
ketinggian pada tabung 4 dan tabung 5 pada manometer scara
berurutan adalah 180 mm dan 120 mm; ketinggian volume dari
rotameter adalah 8 L/menit, maka ketinggian pada tabung 4 dan
tabung 5 pada manometer scara berurutan adalah 170 mm dan
140 mm; ketinggian volume dari rotameter adalah 10 L/menit,
maka ketinggian pada tabung 4 dan tabung 5 pada manometer
scara berurutan adalah 160 mm dan 115 mm. Sehingga dari data
yang telah didapatkan debit venturi dapat dihitung, dan hasil
perhitungan didapatkan adalah pada tinggi volume dari rotameter
adalah 5 L/ menit maka, debit venturi adalah 1.047 x 10-5 debit;
tinggi volume dari rotameter adalah 8 L/ menit maka, debit
venturi adalah 1.814 x 10-5debit ; tinggi volume dari rotameter
adalah 10 L/ menit maka, debit venturi adalah 2.222 x 10 -5debit.
Dari data tersebut dapat digunakan untuk membandingkan hasil
monitoring pada LebVIEW. Pada praktikum ini laju aliran pada
Hydraulic Banch dapat dimonitoring oleh LebVIEW dengan
menyambungkan DAQ
20
dan sensor flow meter pada alat Hydarulic benc, sehingga laju
aliran dapat dinadingkan. Jila sensor flow meter pada Hydraulic
Banch tidak dihubungkan lagi dengan DAQ, maka tinggi volume
pada rotameter yang semula nya 5 L/ menit dapat naik, hal ini
terjadi karena debit air yang mgalir tidak terhambat oleh sensor
flow meter sehingga ketinggian volume air akan naik pada
rotameter, karena luas penampang pada sensor flow meter lebih
kecil dari luas penampang selang, sehingga jika sensor dipasang
pada selang hydraulic benc akan menghambat debit aliran.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan pada praktikum kali ini,
maka dapat disimpulkan:
1. Semakin tinggi volume air pada rotamter maka semakin
tinggi pula debit volume pada pipa venture.
2. Perbandingan pengukuran laju aliran pada Hydraulic
Bench dengan menggunakan LebVIEW menunjukan hasil
yang sama, pada data menunjukan kenaikan debit aliran
yang dikutin dengan kenaikan tinggi volume pada
rotameter,
5.2 Saran
Adapun saran agar praktikum selanjutnya dapat berjalan
dengan lebih baik lagi yaitu:
1. Praktikan lebih memahami prosedur percobaan.
2. Praktikan lebih memahami mengenai monitoring laju
aliran dengan menggunakan LebVIEW
21
22
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. S. Dwiputri, "Pengukuran Laju Aliran," Bandung, 2011.
[2] Anonim. (2015). Modul Praktikum 1: Flow meter. Surabaya:
Laboratorium Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol.