Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TEKNIK PEMBUATAN ALAT


1.1 Desain Sistem Mekanik

Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan


hal penting yang harus dipertimbangkan, kebutuhan aplikasi terhadap
desain mekanik antara lain.

Bentuk dan ukuran pcb (printed circuit board). Untuk rangkian


model alat pengusir hama sayuran berbasis iot ini ukuran pcb yang
digunakan disesuaikan dengan jumlah rangkaian yang dibutuhkan
diantaranya empat sensor infrared, sensor pir, servo, router, kamera,
buzzer, dan mikronktroler arduino Ethernet shield.
Gambar 2.1 Desain Sistem Mekanik

Dimensi dan massa keseluruhan system. Untuk dimensi dan masa


keseluruhan sistem dibuat seminimalis mungkin, agar dapat
mengefisienkan dan meminimalisasi dana yang digunakan serta
memberikan kenyamanan pada pengguna.

Penempatan modul-modul elektronik. Dalam perancangan alat ini


penempatan modul elektronik ditempatkan sesuai dengan rangkaiannya
masing-masing dan ditempatkan seminimalis mungkin agar tidak
memakan ruang dan tempat teralalu luas.
1.2 Desain sistem listrik
Dalam hal ini kita akan menentukan konektivitas dari blok output
proses dan blok input yang memiliki peranan yang sangat penting. Agar
tidak terjadinya konsleting arus listrik.

Gambar 2.2 Desain Sistem Listrik

1.3 Desain perangkat lunak/software


Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan dalam
perancangan perangkat keras antara lain, software untuk sistem
kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada komputer
PC/portable. Pada aplikasi standalone (berdiri sendiri) yang tidak
membutuhkan controlapapun dengan PC, hanya dibutuhkan software
untuk mengontrol dalam alat yang akan didesain.

A. Alat dan Bahan


1. Sensor Pir
Sensor PIR dimanfaatkan untuk mendeteksi gerakan objek.
Pendeteksi gerakan atau detektor yang dirancang dengan tujuan
untuk membantu sistem pendeteksi hama. Sensor PIR digunakan
sebagai pendeteksi gerakan yang mengirimkan notifikasi ke
smartphone melalui internet.

Gambar 2.4 Sensor Pir

2. Servo
Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada
mesin-mesin industri pintar yang berfungsi untuk mendorong atau
memutar objek dengan kontrol yang dengan presisi tinggi dalam
hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah kemampuan
yang tidak dimiliki oleh motor biasa.
Gambar 2.5 Motor Servo
3. Router
Router memiliki fungsi untuk mengirimkan paket data atau
suatu informasi melalui internet atau jaringan dari lokasi tertentu
ke jaringan lainnya. Perangkat ini diperlukan untuk mengarahkan
paket data tersebut ke jaringan dan dengan rute yang sesuai.

Gambar 2.6 Router

4. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi
untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran
suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses
telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm)

Gambar 2.7 Buzzer


5. KameraVC0706
Kamera VC0706 adalah kamera serial yang support terhadap
perangkat mikrokontroler salah satunya adalah
Arduino, kamera ini terhubung pada board Arduino melalui port
TX, RX, GND, 5V. ... Pada sistem ini kamera VC0706 digunakan
untuk menangkap gambar ketika terdeteksi suatu pergerakan.

Gambar 2.8 Kamera VC0706


6. Arduino
Arduino adalah jenis software pengendali mikro berupa single
board dengan lisensi open-source yang merupakan turunandari
Wiring platform. Tujuan dirancangnya Arduino adalah untuk
memudahkan penggunaan rekayasa elektronik untuk
diaplikasikan pada berbagai bidang.

Gambar 2.9 Arduino


7. Panel Surya

Panel surya adalah suatu komponen yang dapat digunakan untuk


mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip yang disebut efek photovoltaic.
Gambar 2.1.0 Panel Surya

Energi listrik yang diproduksi biasanya akan digunakan untuk


kebutuhan listrik dan ada yang disimpan terlebih dahulu dengan
baterai.

8. Accu
Baterai ( Accu/Aki ) merupakan suatu komponen elektrokimia
yang menghasilkan tegangan  dan menyalurkannya ke rangkaian
listrik. Dewasa ini baterai merupakan sumber utama energi listrik
yang digunakan pada kendaraan dan alat-alat elektronik. Sebagai
catatan bahwa baterai  tidak menyimpan listrik, tetapi
menampung  zat kimia yang dapat menghasilkan energi  listrik.
Dua bahan timah yang berbeda berada di  dalam asam yang
bereaksi untuk menghasilkan tekanan listrik yang disebut
tegangan. Reaksi elektrokimia ini mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.

Gambar 2.1.1 Accu


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil

Model alat pengusir hama secara keseluruhan memiliki


dimensi dengan ukuran dasar 50cm x 30cm x 5cm, dan tebal akrilik
2mm, menyesuaikan dengan kebutuhan sistem yang ada, untuk
ukuruan miniatur sawah 30cm x 30cm, kotak box penyimpanan
mikrokontroler 50cm x 20cm, tiang kamera 25cm, panjang tiang
kamera tersebut disesuaikan dengan luas miniatur area persawahan
agar kamera dapat memantau semua area persawahan, selanjutnya
untuk posisi dan panjang tiang sensor pir 10 cm diletakkan dipojok
kanan area miniatur persawahan agar sensor memiliki cakupan yang
luas dan sesuai untuk dapat mendeteksi pergerakan hama burung.
Sedangkan untuk ukuran miniatur orang-orangan sawah memiliki
ukuran 15 x 3 cm menyesuaikan dengan luas area persawahannya,
dan tepat diletakkan ditengah-tengah area persawahan.
Gambar 3.1 Sistem

Pada gambar diatas terdapat sensor PIR dipojok sebelah kanan


yang berfungsi sebagai inputan pendeteksi gerakan yang akan
menghasilkan output berupa pergerakan servo sebagai orang-orangan
sawah yang berada ditengah-tengah sawah dan bunyi buzzer yang
diletakan ditiang kamera, sedangkan sebelah pojok kiri gambar
terdapat tiang kamera yang berfungsi sebagai monitoring penangkap
gambar yang ditampilkan dihalaman webyang terintegrasi
dengan mobilephone / pc melalui sebuah router. Diatas box tersebut
terdapat juga catu daya berupa baterai 5v dan panel surya sebagai
media pengisi ulang baterai tersebut.

1.2 Pembahasan
Pada tahap pembahasan ini akan dibahas mengenai
bagaimana system bekerja mulai dari tahap awal pemberian
inputan yaitu berupa pergerakan hama. Pada tahap awal sistem
diberikan daya yang berasal dari baterai solar panel. Alat ini
berbasis internet of things, terhubung ke sebuah jaringan internet,
dapat bekerja secara otomatis maupun manual digerakan melalui
web pengontrol yang telah dibuat. Alat ini bekerja otomatis ketika
sensor menerima inputan berupa pergerakan hama, inputan
pergerakan tersebut diproses olehmikrokontroler dan akan
menghasilkan outputan berupa pergerakan servo dan bunyi
buzzer, sedangkan alat ini akan bekerja secara manual ketika
tombol-tombol button atau perintah yang dibuat diweb server
pengontrol ditekan, tombol-tombol perintah pada web.

1.3 Cara kerja alat pendeteksi hama


a. Pada tahapaninitanaman yang di hinggapihamaakan di deteksi oleh
sensor pir yang di pancarkan oleh alat.
Setelah itu para petuniaakanmenerimanotifikasi pada semartphone
mereka yang dimana
sekaligusdapatmengirimkanperintahsepertimemancarkanglomban
g ultra sonicuntukmengusirhama yang hinggap di tanaman.

Setelah alat di
berikanperintahmakatindakandenganmemancarkangelombang ultra
sonik yang dimana sangat di benci oleh
hamaataujugamematikanhama yang hinggap di sayuran.
Untuksumberenrgimenggunakansinarmatahari yang di serap oleh
panel suryasebagaialatpenghasillistrik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan

Perancangan dan pembuatan model alat pengusir hama padi berbasis


internet of things ini menggunakan mikrokontroler ATMega328 (Arduino
Uno), ethernet shield, router, kamera vc0706, servo, buzzer, dan sebuah
halaman web sebagai media pengontrol dan monitoring jarak jauh
berbasis internet yang dirancang dengan menggunakan metodologi
penelitian Hardware Programming mulai dari perencanaan proyek
penelitian, pengetesan komponen, desain sistem mekanik, desain sistem
listrik, desain software, tes fungsional sampai dengan perakitan dan
optimasi sistem. Tidak sepenuhnya alat yang telah dibuat memiliki hasil
yang sempurna, terdapat beberapa kendala dan kekurangan dari model
alat ini yang harus dikembangkan untuk kedeapnnya.

1.2 Saran

Penulis menyarankan yang perlu dikembangkan dalam sistem ini


yaitu penggunaan kamera yang dapat digunakan secara real time,
sensor yang digunakan jika ingin lebih efektif gunakan lebih dari satu
sensor yang dipasang diarea persawahan dan sebaiknya harus dapat
membedakan antara pergerakan hama atau bukan, seperti menggunakan
kamera melaluipengolah citra digital. Mikrokntroler yang daya tampung
memorinya lebih besar, desain web yang lebih menarik dan
interaktif, dan jaringan internet yang cakupannya lebih luas tidak lagi
menggunakan jaringan LAN akan tetapi menggunakan jaringan WAN
(wide area network).

Anda mungkin juga menyukai