Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Nopan Suryadiyanto
12.11.5802

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO
Nopan Suryadiyanto1), Armadyah Amborowati,2),
1),2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
@students.amikom.ac.id1),
Email : nopan.s@students.amikom.ac.id @amikom.ac.id2)
armadyah.a@amikom.ac.id

Apabila didalam ruangan tersebut tidak ada pergerakan


Abstract - In everyday life, people's needs in the use of
dari tubuh manusia maka lampu tersebut tidak akan
light-powered
powered listrik already a prolonged consumption,
menyala dan apabila didalam ruangan tersebut ada
for example, almost every house has been using an
pergerakan dari manusia tersebut maka lampunya aka
akan
electric-powered
powered lights. In the use of lights most people
langsung menyala dengan sendirinya. Dengan demikian
still use manual light switch, and often forge
forget to turn
penggunaan listrik untuk lampu tersebut akan lebih
off the lights so that the electric power spent quite large
hemat karena kebanyakan orang sering lupa untuk
and will affect the payment of electricity expenses.
mematikan lampu pada kamar mereka. Maka dari itu
saya membuat sebuat alat agar lampu pada kamar dapat
Therefore, what is needed by the communities who mematikan
ematikan dengan sendirinya jadi orang tidak khawatir
want to save money on electricity costs, especially in jika mereka lupa untuk mematikan lampu kamarnya.
the use of light is an automatic
atic switch to adjust the
2. Pembahasan
instrument lighting performance according to user
requirements. Alat lampu otomatis ini terdiri dari dua bagian utama
yaitu sistemperangkat keras (hardware) dan sistem
From the above problems, created a simulation that perangkat lunak (software). Sistem pperangkat
automatically switch to using microcontroller Ardiuno kerasterdiri dari rangkaian catu daya 5 volt, sistem
microcontroller, and a motion sensor as a medium rangkaian sensor dan sistem minimum rangkaian
setting timee to give the condition ON or OFF the light mikrokontroler Arduino Uno.. Sistem perangkat lunak
switch. (software) yaitu menggunakan pemograman bahasa C.
Setiap bagian-bagian
bagian dari sistem dibagi menjadi
Keywords: The lights, Microcontroller Ardiuno, Sensor beberapa bagian kecil diagram blok untuk kemudian
PIR, Sensor suara dihubungkan menjadi satu blok rangkaian utuh.Diagram
blok sederhana aplikasi mikrokontroler Arduino Uno
1. Pendahuluan sebagai alat lampu otomatis menggunakan sensor gerak
Perkembangan peralatan yang berbasis dan sensor suara dapat di lihat pada Gambar 1.
mikrokontroler semakin meningkat. Mengharuskan kita
mengikuti perkembangan teknologi tersebut, minimal
memahami dasar dan cara penggunaannya, dengan
menggunakan mikrokontroller kita dapat menghemat
waktu dan biaya pengeluaran dibanding dengan
peralatan lainnya.
Perkembangan mikrokontroller saat ini juga dapat
digunakan secara luass dalam bidang utility, salah satunya
adalah “Saklar Lampu OTOMATIS BEBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO”. penggunaan
saklar manual seringkali tidak memiliki efisiensi dalam
menghemat pengeluaran biaya listrik, juga membuat
pengguna harus mematikan lampu secaraecara manual agar
lampu yang digunakan tepat guna. Gambar 1. Diagram blok sistem lampu otomatis
Dengan demikian kami berfikir untuk membuat Dari diagram blok Gambar 1 diatas dapat dijelaskan
sebuah alternatif lain seperti lampu otomatis yang unik konsep atau cara kerja sistem secara keseluruhan
keseluruhanBlok
dalam lampu ini iyalah kami menggunakan teknologi Sesnsor Gerak (PIR) Mendeteksi keadaan pergeraka
pintar, dimana lampu tersebut dapat hidup dengan orang dan jumlah orang di kamar kemudian sensor gerak
sendirii akibat ada pergerakan tubuh manusia yang akan mendeteksinya kemudian akan diproses oleh
berada didalam ruangan tersebut. Karena didalam mikrokontroller itu sendiri. Blok Sensor Suara
perangkat lampu tersebut, kami menggunakan sebuah Mendeteksi suara yang ada dikamar tersebut terutama
sensor gerak manusia yang akan menjadi parameter suara
ara tepukan kemudian sensor memperosesnya
untuk lampu tersebut, sehingga lampu tersebut dapat kemudian akan diproses oleleh mikrokontroller itu
mengontrol sendiridiri berdasarkan pergerakan tubuh sendiri. Blok Mikrokontroller Ardiuno Uno Memproses
manusia tersebut data yang diproleh dari sensor gerak dan sensor suara
dan mengaktifkannya. Blok LED Menampilkan nyala

1
warna lampuu jika data sudah diaktifkan. Blok Lampu
Menyalakan lampu dan meredupkan lampu sesuai
perintah dari mikrokontroller itu sendiri.
Skema umum penempatan alat di lapangan posisi
sensor ditempatkan di satuatu titik sudut ruangan persis
setengah meter dari atas lantai. Sensor diletakkan dengan
posisi yang sejajar dengan sensor yang satunya. Dalam
hal ini mengunakan dua sensor gerka dan satu sensor
suara yang dirancang untuk
tuk meminimalkan terdeteksinya
objek manusia. Ketika sensor mendeteksi adanya objek
manusia, makaka sensor akan mengirimkan perintak ke
system pengontrol. Kemudian system pengontrol akan
memperoses sinyal tersebut untuk menghidupkan lampu.
2.1 Alat dan Bahan Penelitian Gambar 3. Rancangan layout PCB
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam 2.3Perancang Perangkat Lunak (Software)
penelitian adalah :
Perancangan pemprograman menggunakan bahasa C.
1. Mikrokontroler Arduino Uno,, digunakan se
sebagai Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa yang mudah di
sistem kontrol alat lampu otomatis. pahami oleh manusia, C dan C++ merupakan contoh dari
2. Sensor Gerak (PIR), digunakan untuk mendeteksi bahasa tingkat tinggi. Contoh lain dari bahasa tingkat
adanya objek pergerakan. tinggi adalah pascal, perl, java dan lain sebagainya.
Sedangkan bahasa tingkat
ingkat rendah merupakan bahasa
3. Sensor Suara, digunakan
kan sebagai mendeteksi mesin atau bahasa assembly [1]. Perancangan perangkat
adanya objek suara. lunak untuk sistem kerja mikrokontroler adalah sebagai
4. LED, digunakan sebagai indikator ji
jika sistem berikut :
mendeteksi objek (manusia).
5. Lampu Pijar, output berupa indikator menyalakan
lampuyang digunakan sebagaibagai skenario dari
pengujian alat.
6. PWM, digunakan untuk menerangkan
nerangkan lampu dan
meredupkan lampu..
7. Modul Regulator, digunakan untuk catu daya alat.
8. Resistor, digunakan sebagai hambatan.
9. Transistor, digunakan sebagai penguat arus.
10. Relay, digunakan sebagai saklar (menghubung
dan memutuskan jalur rangkaian.
2.2 Perancang Perangkat Keras(Hardware)
2.2.1 Rancangan Sistem atau Desain Produk
Konsep awal produk melalui rancangan sistem yang di Gambar 4. Flowchart sistem
implementasikan terhadap mikrokontroler Arduino Uno
dan sensor gerak dan sensor suara berupa rancangan
dalam bentuk skematik dan PCB.. Untuk 2.4 Alur Penelitian
menghubungkan suatu komponen ke komponen lain, kita Pembuatan
embuatan alat saklar lampu otomatis berbasis
harus terlebih dahulu mengetahui cara kerja alat dan mikrokontroler Arduino Uno dilakukan melalui beberapa
fungsinya, agar rancangan kita sesuai dengan dengan tahap. Tahapan tata laksana penelitian dapat dilihat pada
yang kita harapkan. Perancangan layout PCB membantu gambar di bawah ini :
untuk mengetahui apakah rangkaian yang telah kita buat
sudah benar. Rancangan ini menggunakan ARES untuk
mendesain PCB yang dilengkapi dengan simulasi
ulasi pspice
pada level skematik sebelum rangkaian skematik di
upgrade ke PCB.

2
Gambar 7. Hasil akhir produk
Pada gambar 7 terlihat bahwa alat pengontrol sistem
lampu otomatis didukung oleh perangkat keras yang
terdiri dari dua buah blok rangkaian sensor,
sensor satu blok
Gambar 5. Alur penelitian rangkaian
gkaian minimum mikrokontroler Arduino Uno Uno, blok
rangkaian catu daya 5 volt dan blok rangkaian lampu.
lampu
2.5 Alur Produksi
3.2 Pengujian
Merupakan tahapan perencanaan sebelum memulai
proses produksi. Alur produksi bertujuan untuk 1. Pengujian Blok Power Supply
mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi
Pengujian
jian blok rangkaian dilakukan dengan mengukur
dapat berjalan sesuai konsep yang diharapkan.
tegangan keluaran dengan menggunakan volt meter,
tegangan keluar diukur yaitu IC 5 V. Titik uji yang akan
dilakukan pada power supply selanjutnya dapat dilihat
pada gambar.Sumber tegangan yang digunakan untuk
memberika
emberika 1 daya pada alat lampu otomatis berbasis
mikrokontroller Ardiuno adalah sumber tegangan
sebesar 5 V. Power supply diuji pertama kali, karena
digunakan untuk menjalankan sistem secara keseluruhan.
Tegangan 5 V digunakan untuk menjalankan rangkaian
minimum kontroller Ardiuno, rangkaian sensor,
rangkaian driver delay dan sumber tegangan lampu [2].
2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler
Pengujian alat dimaksudkan untuk menguji kinerja tiap
blok bagian alat secara keseluruhan pengujian dilakukan
dengan pengukuran tegangan di setiap blok rangkaian,
memberikan sinyal masukkan pada rangkaian yang diuji
dan menganalisis sinyal keluaran. Pemberian sinyal
masukkan diawali dengan pemberian catur daya ke
rangkaian.
Apabila tegangan dan sinyal keluaran telah sesuai maka
Gambar 6. Alur produksi pengujian tiap blok di hentikan dan pada bagian blok
tersebut telah berfungsi dengan baik dan dilanjutkan
3. Hasil dan Pengujian pada pengujian bagian blok berikutnya. Namun apabila
3.1 Hasil sinyal keluaran belum mencapaii kondisi yang dinginkan,
maka dilakukan perbaikan dengan memeriksa kinerja
Setelah dilakukan perancangan dan pengujian aplikasi dan nilai komponen-komponen
komponen yang lain.
mikrokontroler Arduino Uno sebagaipengontrol sistem
lampu otomatis maka diperoleh hasilbe
hasilberupa suatu sistem 3. Pengujian Rangkaian Sensor Gerak (PIR)
alat lampu otomatis seperti pada Gambar 7. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah kerja
sensor telah sesuai dengan rancangan yaitu untuk
mendeteksi objek manusia yang masuk kedalam ruangan
tersebut. Cara pengujian dapat dilakukan dengan
memasangkan sensor PIR dinding ruangan. Uji coba PIR
bekerja sesuai dengan yg diharapkan. Ketika sensor
membaca keberadaan objek manusia maka lampu LED LE
akan menyala menandakan sistem berjalan normal dan

3
lampu ruangan akan hidup dan pada saat objek manusia tidak menerima adanya suara yang masuk kedalam
keluar ruangan maka lampu LED akan mati dan lampu sensor dan sensor tidak akan mengirim apapun kesistem
ruangan akan mati. jadi lampu tidak akan redup. Sensor PIR dapat bekerja
apabila objek sudah melewati 2 sensor, maka sensor
4. Pengujian Rangkaian Sensor Suara
akan mengirimkan sinyal untuk menghidupkan lampu.
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah kerja Apabila objek cuma melewati sensor pertama maka
sensor telah sesuai dengan rancangan yaitu untuk lampu tidak akan hidup. Alat tersebut dibuat
mendeteksi objek tepukan yang diterima oleh sensor. menggunakan 2 sensor dikarenakan untuk meminimalisir
Cara pengujian dapat dilakukan dengan memasangkan terjadinya keselahan pada sensor, misalnya sensor
sensor suara di dinding ruangan. Uji coba sensor suara membaca pergerakan lain seperti hewan.
bekerja sesuai dengan yg diharapkan. Ketika sensor
Tabel 2. Pengukuran Jarak Maksimum Sensor
membaca keberadaan objek tepukan maka lampu LED
Gerak (PIR)
akan menyala menandakan sistem berjalan normal dan
lampu ruangan akan redup. NO Jarak (m) Bekerja/Tidak Bekerja
5. Pengujian Blok Rangkaian Driver Relay 1 2 Bekerja
Reley berfungsi untuk menyambungkan atau 2 4 Bekerja
memutuskan sakelar aliran listrik. Sakelar yang terdapat 3 6 Bekerja
dalam reley akan bekerja sesuai dengan program yang 4 10 Tidak Bekerja
telah ditanamkan pada mikrokontroler arduino. Untuk 5 12 Tidak Bekerja
rangkaian ini, kita juga butuh 1 socket (2 pin) yang akan Hasil pengukuran yang dilakukan dalam menentukan
dihubungkan ke lampu. jarak maksimum sensor gerak (PIR) adalah sejauh 6
6. Pengujian Alat secara Utuh meter, data pengukuran jarak maksimum sensor gerak
(PIR) yang memberikan sinyal dapat dilihat pada tabel di
Pengujian alat lampu otomatis berbasis mikrokontroller atas. Secara keseluruhan alat bekerja dengan baik ketika
Ardiuno dilakukan dengan menghidupkan dan mengatur power supply dinyalakan dan sensor dihidupkan. Bagian
posisi sensor PIR dan sensor suara. Sensor PIR relay bekerja dengan normal dan lampu LED indikator
diletakkan disudut ruangan agar dapat membaca objek menyala. Ketika sensor gerak (PIR) menemukan objek
manusia. Sedangkan sensor suara berfungsi untuk tepukkan saklar yang terdapat pada rellay akan bekerja
membaca suara tepukkan dan mengirimkan sinyal sistem normal dengan menghubungkan output dari sistem
pengontrol untuk meredupkan lampu. Dalam hal ini pengontrol dari sistem program yang telah ditanamkan
menggunakan 2 sensor PIR dan 1 sensor suara yang pada mikrokontroller Ardiuno. Ketika sensor suara
dirancang untuk meminimalkan terdeteksinya objek menemukan objek maka seketika itu pula lampu akan
manusia. menyala. Lampu akan mati jika objek manusia
Tabel 1. Pengujian Sensor Suara meninggalkan ruangan. Selama penelitian yang telah
dilakukkan kendala-kendala yang dihadapi diantarany
NO Pertanyaan Bekerja/Tidak Bekerja adalah sulitnya menentukan peletakan sensor suara.
Dalam keadaan sunyi Sensor suara bekerja berdasarkan suara tepukan atau
1 Tidak Bekerja suara yang sangat keras yang diterima oleh sensor suara.
(Tidak ada suara)
Dengan kata lain, fungsi sensor suara adalah untuk
2 Adanya suara tepukan Bekerja mengatur arus listrik yang masuk kedalam lampu.
Pengujian alat dilakukan dengan cara pengukuran jarak
Terhadap suara
3 Tidak Bekerja maksimum intensitas suara terhadap resistensi sensor
kendaraan suara. hasil pengukuran dapat dilihat pada table.
Bekerja (Ketika Tabel 1. Pengukuran Jarak Maksimum Sensor
Terhadap suara Suara
4 menerima suara yang
manusia NO Jarak (m) Bekerja/Tidak Bekerja
keras)
1 1 Bekerja
2 3 Bekerja
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap sensor suara 3 5 Bekerja
adalah sensor dapat bekerja dengan baik apabila sensor 4 7 Tidak Bekerja
suara menerima suara yang keras, maka sensor suara Hasil pengukuran yang dilakukan dalam menentukan
akan memberitahukan ke sistem untuk meredupkan jarak maksimum sensor suara adalah sejauh 5 meter,
lampu. Sensor tidak hanya menerima suara tepukan data pengukuran jarak maksimum sensor suara yang
dikarenakan sensor suara tersebut sangat sensitif terdap memberikan sinyal dapat dilihat pada tabel di atas.
suara yg sensor tersebut terima dan dalam keadaan yg Secara keseluruhan alat bekerja dengan baik ketika
sunyi sensor tidak dapat bekerja dikarenakan sensor power supply dinyalakan dan sensor dihidupkan. Bagian

4
relay bekerja dengan normal dan lampu LED indikator volt ke blok rangkaian driver relay akan mengakibatkan
menyala. Ketika sensor suara menemukan objek rangkaian driver relay tidak dapat bekerja normal.
tepukkan saklar yang terdapat pada rellay akan bekerja
Pada blok rangkaian mikrokontroler ATmega8,
normal dengan menghubungkan output dari sistem
pemberian catu daya tegangan melalui AC matic. 5 Volt
pengontrol dari sistem program yang telah ditanamkan
dan menjaga agar arus catu daya ke mikrokontroler tetap
pada mikrokontroller Ardiuno. Ketika sensor suara
stabil. Berdasarkan datasheet mikrokontroler Atmega8,
menemukan objek tepukkan maka seketika itu pula
tegangan yang dibutuhkan agar dapat bekerja normal
lampu akan redup. Lampu akan mati jika objek manusia
sebesar 4 Volt sampai dengan 5 Volt. Pemberian
meninggalkan ruangan. Selama penelitian yang telah
tegangan di bawah 4 Volt menyebabkan rangkaian
dilakukkan kendala-kendala yang dihadapi diantarany
mikrokontroler tidak dapat bekerja.
adalah sulitnya menentukan sensitivitas dari sinyal
sensor. Penggunaan lampu yang digunakan adalah lampu 7.Pengujian Performa / Kemampuan Kerja dari Alat
pijar dikarenakan lampu putih atau lampu LED tidak
bisa hidup jika tegangan yang masuk sangat rendah. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui peforma atau
kemampuan kerja dari alat yang digunakan terus
6. Pengujian Batas Tegangan Minimum menerus selama jangka waktu tertentu, baik kinerja dari
keseluruhan alat maupun kinerja dari setiap komponen –
Pengujian ini bertujuan untuk melihat dan mengukur
komponen pada setiap blok rangkaian. Pengujian
besaran tegangan minimum yang dapat digunakan untuk
meliputi pemantauan kinerja alat setelah digunakan
mencatu rangkaian tanpa mempengaruhi kerja
dalam jangka waktu tertentu dan diikuti dengan
keseluruhan alat. Pengujian dilakukan dengan cara
pemantauan suhu komponen – komponen elektronik
menurunkan tegangan catu daya di bawah level tegangan
utama dari alat.
dari rancangan alat pengusir hama kera berbasis
mikrokontroler ATmega8 sampai batas minimum level Pengujian alat dilakukan dengan cara menghidupkan alat
tegangan tertentu yang tidak mengganggu kinerja selama 24 jam penuh tanpa henti, disertai dengan
keseluruhan alat. pengukuran suhu awal komponen – komponen
semikonduktor utama dan komponen relay yang aktif
Untuk melakukan pengujian terhadap batas minimum
ketika alat dinyalakan, dan dilanjutkan dengan
tegangan kerja alat, dilakukan dengan cara memberikan
pengukuran suhu komponen pada akhir waktu pengujian
tegangan input yang bervariasi dibawah 5 volt. Hasil
yang ditentukan. Pengujian dengan menghidupkan alat
pengujian terhadap batas tegangan minimum dapat
mulai dilakukan dari pukul 07.00 WIB sampai pukul
dilihat pada tabel 2.
07.00 WIB hari berikutnya sambil memeriksa secara
Tabel 2. Hasil pengukuran batas tegangan berkala fungsi alat, apakah tetap bekerja sebagai
minimum mestinya atau tidak.
No Tegangan Input(V in) Kondisi Mikrokontroler Kondisi Relay Dari hasil pengujian performa alat dan kemampuan kerja
1 5 Volt Bekerja Bekerja
alat, didapatkan bahwa alat mampu bertahan ketika
digunakan secara terus menerus selama jangka waktu 24
2 4 Volt Bekerja Bekerja
jam. Setiap blok pada rangkaian alat lampu otomatis
3 3,1 Volt Bekerja Tidak Bekerja berbasis mikrokontroler Arduino bekerja normal tanpa
4 2,5 Volt Bekerja Tidak Bekerja ada kendala atau gangguan dari fungsi – fungsi setiap
5 1,5 Volt Tidak Bekerja Tidak Bekerja
blok rangkaian. Dari hasil kerja alat tersebut lampu dapat
bekerja jika objek manusia melewati sensor PIR maka
6 5 Volt Bekerja Bekerja
lampu akan menyala dan sensor suara akan bekerja jika
sensor suara menerima suara yang keras.
Berdasarkan dari pengamatan dan tabel hasil pengujian
batas tegangan minimum, dapat dilihat bahwa alat 4. Kesimpulan
pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8
Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis yang telah
masih dapat bekerja pada tegangan 2,5 Volt. Pada
tegangan 4 Volt, blok rangkaian driver relay dan blok dilakukan terhadap penelitian pembuatan alat lampu
otomatis berbasis mikrokontroler Arduino maka dapat
rangkaian mikrokontroler masih dapat bekerja normal.
disimpulkan bahwa :
Pengujian pemberian tegangan catu dibawah 4 Volt
menyebabkan rangkaian driver relay tidak bekerja, 1. Sistem aplikasi mikrokontroler Arduino sebagai
namun blok rangkaian mikrokontroler masih dapat pengontrol sistem lampu otomatis menggunakan
bekerja. Pemberian tegangan catu daya dibawah 2,5 Volt sesnsor PIR dan suara mampu bekerja dengan
mengakibatkan blok rangkaian mikrokontroler tidak baik.
bekerja.
2. Sistem ini dapat mendeteksi keberadaan objeknya
Sesuai dengan batas tegangan minimum yang tertera (manusia) didalam ruangan dan menghidupkan
pada data sheet, komponen relay dapat bekerja pada lampu secara otomatis.
tegangan 5 volt, maka pemberian tegangan dibawah 5

5
3. Sistem ini dapat mengontrol kecerahan lampu
ruangan dengan cara tepukan tangan lampu akan
meredup sendiri.
5. Saran
Untuk penyempurnaan lebih lanjut maka beberapa saran
yang perlu ditambahkan, antara lain:
1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut untuk
menguji keefektifan alat di lapangan agar alat ini
dapat bekerja dengan maksimal agar lampu putih
atau lampu LED dapat dikontrol dengan alat yang
saya buat.
2. Respon sensor cahaya terhadap objek tersebut
sangat sensitif mungkin dikedepan sensor suara
dapat digantikan dengan sensor yang lain supaya
alat tersebut dapat lebih sempurna.

Daftar Pustaka
[1] Andrianto, H. 2013. Pemrograman mikrokontroler
AVR ATmega16 menggunakan Bahasa C
(Codevision AVR). Bandung : Penerbit Informatika.
[2] Djuandi, F. 2011. Pengenalan Arduino.
http://www.tobuku.com (Akses pada tanggal 19
september 2015)

Biodata Penulis
Nopan Suryadiyanto,memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.
Armadyah Amborowati,memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh
gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca
Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun
2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai