PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini pertambahan penduduk di dunia semakin pesat . Hal tersebut
mengakibatkan penggunaan energi yang semakin besar dan
cenderung tidak
Proyek elektronika yang berjudul Lampu Kamar Tidur Pintar merupakan alat
yang dirancang sebagai pengendali lampu kamar tidur secara otomatis yang
menggunakan sensor PIR. Alat alat yang sudah ada, pada umumnya hanya
menggunakan sensor PIR (sensor gerak) dan berfungsi hanya sebatas pengganti
kinerja saklar.
Wibowo Tri. 2011. Sensor Kehadiran Orang Sebagai Saklar Otomatis
Suatu Ruangan. Semarang: Undip.
Pada karya tersebut Sensor PIR akan mendeteksi kehadiran orang dalam suatu
ruangan. Dasarnya adalah radiasi panas tubuh dengan infra merah. Lampu
penerangan suatu ruangan akan menyala sendiri apabila ada orang dalam ruangan
tersebut, dan akan padam dengan sendirinya bila orang tersebut keluar ruangan.
Dengan kata lain sensor kehadiran orang ini akan diaplikasikan sebagai saklar
otomatis.
Triprasetia Rokhmad Astika, 2014 Rangkaian Sensor Gerak untuk Lampu
Kamar Mandi,
http://rokhmad.blogspot.com/2014/08/rangkaian-sensor-garak-untuk-lampu.html
Sensor yang mendeteksi ada orang di dalam kamar mandi, sehingga ketika ada
orang masuk kamar mandi, maka lampu kamar mandi akan menyala. Sehingga tidak
selalu repot untuk mematikan dan menyalakan lampu kamar mandi.
Akan tetapi, untuk Lampu Kamar Tidur Pintar yang kami buat ini dilengkapi
dengan sensor suara yang dimodifikasikan untuk menyalakan lampu tidur, bukan
hanya lampu utama kamar. Untuk programnya proyek ini menggunakan
Mikrokontroller ATMega16 dan dilengkapi dengan delay. Lampu yang menyala
hanya satu, lampu utama kamar atau lampu tidur.
menghidupkan atau
mematikan
lampu
dikarenakan
: PENDAHULUAN
Bab ini membahas pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
tujuan, batasan masalah, manfaat, sistematika penulisan.
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
: PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan dari rumusan masalah, saran dalam
pembuatan proyek selanjutnya, dan daftar pustaka.
BAB II
DASAR TEORI
Untuk mempermudah dalam menggunakan atau pun membuat suatu alat yang di sini
kami membuat sebuah alat yang bernama LAMPU KAMAR TIDUR PINTAR maka
akan kami jelasakan berbagai dasar teori dan juga diagram block yang akan kami
gunakan didalam rangkaian alat tersebut .
2.1 Teori Dasar
Sejak adanya IC Mikrokontroler, yaitu suatu chip yang dapat diprogram, dan
didalam mikrokontroler memiliki bagian seperti yang terdapat pada mikrokomputer
ataupun
computer,
membutuhkan
sekarang
penanganan
untuk
yang
aplikasi-aplikasi
begitu
kompleks,
system
sering
yang
tidak
menggunakan
Gambar 2.2
2. Infra merah B
Panjang gelombang 1,4 hingga 3mm, setara dengan radiasi panas kembang
api.
3. Infra merah C
Panjang gelombang 3 hingga 10 mm, setara dengan radiasi panas lampu
pijar.
Hubungan panjang gelombang () dengan temperatur dijelaskan dalam
Hukum Pergeseran Wien. Hukum tersebut mendefinisikan bahwa puncak
panjang gelombang radiasi sebagai fungsi temperatur permukaan yang
mengeluarkan radiasi.
maks =
2,8978 x 0,001
T
= temperatur (K)
Dalam tugas akhir ini digunakan Passive Infrared sensor jenis RE200B. RE200B
akan mengeluarkan respon sesaat ada perubahan panas. Perubahan keluaran PIR
merupakan lonjakan tegangan keluaran. Karena RE200B termasuk jenis
pyroelectric sensor, maka perubahan tegangannya tidak tetap.
Selain suhu tubuh dalam keadaan normal, aktifitas manusia menyebabkan
pembakaran energi dalam tubuh. Pembakaran ini dapat meningkatkan panas
tubuh. Gerakan tubuh akan menyebabkan perbedaan radiasi infra merah.
Perbedaan radiasi tersebut akan dapat direspon sensor PIR dengan mengeluarkan
tegangan keluaran.
Cara kerjanya adalah ketika ada gerakan yang terdeteksi maka keluaran adalah
TTL tinggi yang dikirimkan ke mikrokontroler, bila tidak ada gerakan
keluaranya adalah TTL tendah
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda
suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric
Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang
suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya
membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran
tadi naik &turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat
sebuah pisau berlubanglubang, maka pada saat ia bergerak naikturun, ia juga
telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotongpotong.
Kecepatan gerak kumparan menentukan kuatlemahnya gelombang listrik yang
dihasilkannya.
Besarnya arus dan tegangan keluaran dari microphone transduser cukup kecil,
sehingga diperlukan penguatan sebesar masukan minimal yang dapat dibaca
mikrokontroler. Keluaran dari sensor suara ada dua jenis, yaitu analog dan
digital. Keluaran analog adalah berupa besaran tegangan dan keluaran digital
adalah TTL tinggi atau rendah. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi suara
tepuk tangan, bila ada suara tepuk tangan maka keluaran akan menjadi tinggi
atau pada analog akan muncul tenganan keluaran.
2.3.2
2.3.2.1 LCD
LCD (Liquid Cristal Display) memiliki ukuran yang kecil dan kemampuan
menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik dibandingkan display seven
segmen atupun alphanumeric. Bagian ini berfungsi untuk menampilkan status
alat sedang bekerja atau tidak, tampilan pengaturan waktu tunda dan adanya
sensor terdeteksi dari pengguna. Tampilan dipilih menggunakan LCD M1632
yang dapat menampilkan sejumlah 2 x 16 karakter.
Rangkaian LCD pada modul mikrokontroler yang akan dibuatadalah komponen
elektronika yang berfungsi untuk menampilkan hasil suatu data.Prinsip kerja
LCD diperlihatkan oleh penjelasan berikut ini.Kristal cair tertutup diantara dua
permukaan gelas.Masing-masing permukaan sebelah dalam dilapisi dengan
bahan konduksi yang tembus pandang.Ada dua jenis yaitu, jenis yang
(Light
Emitting
Diode)
adalah
komponen
elektronika
10
ketika tidak ada gerakan (gerakan terakhir) maka timer mulai bekerja, timer ini
berfungsi untuk mengatur berapa lama nyala lampu utama akan hidup setelah gerakan
terakhir terdeksi oleh sensor gerak tersebut.
Sensor suara berfungsi untuk mendeteksi suara tepuk tangan yang digunakan untuk
memindahkan nyala dari lampu utama ke lampu tidur atau sebaliknya. Sensor ini kan
berfungsi ketika lampu utama dalam keadaan hidup ketika mendeteksi suara tepuk
tangan dua kali (dengan jeda tepukan maksimal 1,5 detik) maka lampu tidur akan
menyala dan lampu utama akan mati. Ketika ingin kembali ke lampu utama dari lampu
tidur maka kita cukup menepuk tangan dua kali lagi.
11
BAB III
METODE PEMBUATAN PROYEK ELEKTRONIKA
Pembuatan Proyek Elektronika ini meliputi bagian-bagian, yaitu elektronik , mekanik
dan pembuatan program. Alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan benda kerja
ini adalah sebagai berikut :
3.1 Daftar Alat :
1. Bor listrik
2. Solder
3. Penyedot Timah ( Attactor)
4. Penggaris
5. Kabel USB
6. Multimeter
7. Tang potong
8. Cutter
9. Papan kayu 60 x 60cm , 60cm x 30 cm (4buah)
10. Amplas
11. Mur baut
12. Kertas penghias
13. Lem kayu
14. Box komponen (2 buah)
3.2 Daftar Komponen :
1. ATmega 16
2. Resistor
3. Kapasitor
4. Pcb fiber
5. Trimpot
6. Push button
7. Led
8. Lampu tidur + lampu neon
9. Kabel pelangi , kabel AC
10. Sensor suara
12
Bagian Elektronik
tahap
pelarutan
ini
usahakan
dalam
melarutkan
PCB
menggunakan sarung tangan. Siapkan tempat non logam untuk pelarutan PCB.
Kemudian campurkan feriklorid dan air ke dalam bejana tersebut dengan
13
Bagian Mekanik
Gambar 3.4
3.5 Jadwal kegiatan
KEGIATAN
MINGGU KE1
10
11
12
13
14
15
16
PEMBUATAN JUDUL
PEMBUATAN PROPOSAL
16
17
18
PRESENTASI PROPOSAL
BIMBINGAN AWAL
PERANCANGAN RANGKAIAN
PENYEDIAAN KOMPONEN
PERAKITAN RANGKAIAN
PEMBUATAN PROGRAM
TROBELSHOOTING
RANGKAIAN
PENGUJIAN ALAT
ALAT JADI 100%
PEMBUATAN LAPORAN PE
UJIAN PE
TABEL 3.5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sensor Suara
Gambar 4.1
Sensor suara di dalam Proyek Elektronika kami menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
1. Dapat deteksi suara pada suara yang mampu mentrigger sensor.
2. Menggunakan rangkaian komperator membandingkan suara yang telah di
kuatkan dengan referensi ( sensitifitas) yang dapat diatur.
3. Menggunakan rangkaian monostable untuk menghasilkan pulsa keluaran.
4. Menggunakan lampu indicator untuk mendeteksi adanya suara yang terdeksi.
17
Gambar 4.3
Sistem minimum yang digunakan dalam Proyek Elektronika ini adalah sebagai
berikut:
1. Menggunakan AT-mega 16.
2. Frekuensi 16Mhz.
3. Tegangan masukan 5 volt.
4. output yang dihasilkan terhubung di dalam 4 buah keluaran yaitu :
18
1. LCD.
2. Indaktor Led (berfungsi untuk mendeteksi jumlah tepukan).
3. Pengontrol lampu utama.
4. Pengontrol lampu tidur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan, pembuatan, pengujian dan pengukuran dalam Proyek
Elektronika ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Rangkaian dalam Proyek Elektronika ini hanya digunakan untuk simulasi
perpindahan lampu utama ke lampu tidur secara otomatis.
2. Alat ini di berbasis mikrokontroller dengan sistim minimum mengunakan
AT-mega 16 sebagai kontrolnya dan program alat ini menggunakan bahasa
C.
3. Alat ini diaplikasinya untuk menghemat energy karena tanpa mematikan
lampu, lampu akan mati secara otomatis jika sudah tidak digunakan.
4. Jika pengguna tidak sempat mematikan lampu maka lampu akan mati
secara otomatis jika delay sudah memenuhi target.
5. Cara penggunaan lampu kamar tidur ini secara otomatis adalah dengan
mengatur delay , dan juga mengatur jumlah tepuk tangan jika ingin
berganti ke lampu tidur.
5.2 Saran
1. Hati hati saat pengujian alat, dan pemasangan komponen, perhatikan
komponen apa saja yang akan dibutuhkan, jangan sampai ada pemborosan
dana.
2. Pada pengembangan alat ini sebaiknya menggunakan mekanik yang lebih
rapi dan simetris.
19
20