Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini pertambahan penduduk di dunia semakin pesat . Hal tersebut
mengakibatkan penggunaan energi yang semakin besar dan

cenderung tidak

efesien. Energi listrik termasuk dalam kebutuhan primer bagi masyarakat


kebanyakan. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat sistem untuk mematikan
lampu kamar tidur secara otomatis dengan judul :
LAMPU KAMAR TIDUR PINTAR
Alat ini dibuat untuk menghemat penggunaan energi listrik. Dengan cara kerja
menggunakan sensor utama yaitu sensor gerak. Cara kerja sensor ini adalah dengan
mendeteksi adanya suatu gerakan setiap periode waktu tertentu. Hasil pembacaan
sensor yang terhubung oleh sebuah mikrokontroler ini berfungsi untuk
mengendalikan lampu utama di kamar tidur. Alat ini juga di lengkapi oleh sebuah
sensor berupa sensor tepuk tangan dengan cara kerja menepuk tangan dua kali maka
lampu tidur akan menyala dan lampu utama akan mati. Jika di tepuk dua kali lagi
maka akan kembali ke keadaan semula. Jika di tepuk tiga kali seluruh lampu kamar
akan mati. Dan jika di tepuk tiga kali lagi maka lampu akan menyala seperti
keadaan sebelumnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah
dalam proyek elektronika ini adalah:
1. Bagaimana cara mengaplikasikan lampu kamar tidur ini sebagai lampu
hemat energi ?
2. Apa akibat jika pengguna tidak sempat mematikan lampu ?
3. Bagaimana cara agar pengguna dapat mematikan lampu kamar tidur secara
otomatis ?

1.3 Tinjaun Pustaka


1

Proyek elektronika yang berjudul Lampu Kamar Tidur Pintar merupakan alat
yang dirancang sebagai pengendali lampu kamar tidur secara otomatis yang
menggunakan sensor PIR. Alat alat yang sudah ada, pada umumnya hanya
menggunakan sensor PIR (sensor gerak) dan berfungsi hanya sebatas pengganti
kinerja saklar.
Wibowo Tri. 2011. Sensor Kehadiran Orang Sebagai Saklar Otomatis
Suatu Ruangan. Semarang: Undip.
Pada karya tersebut Sensor PIR akan mendeteksi kehadiran orang dalam suatu
ruangan. Dasarnya adalah radiasi panas tubuh dengan infra merah. Lampu
penerangan suatu ruangan akan menyala sendiri apabila ada orang dalam ruangan
tersebut, dan akan padam dengan sendirinya bila orang tersebut keluar ruangan.
Dengan kata lain sensor kehadiran orang ini akan diaplikasikan sebagai saklar
otomatis.
Triprasetia Rokhmad Astika, 2014 Rangkaian Sensor Gerak untuk Lampu
Kamar Mandi,
http://rokhmad.blogspot.com/2014/08/rangkaian-sensor-garak-untuk-lampu.html
Sensor yang mendeteksi ada orang di dalam kamar mandi, sehingga ketika ada
orang masuk kamar mandi, maka lampu kamar mandi akan menyala. Sehingga tidak
selalu repot untuk mematikan dan menyalakan lampu kamar mandi.
Akan tetapi, untuk Lampu Kamar Tidur Pintar yang kami buat ini dilengkapi
dengan sensor suara yang dimodifikasikan untuk menyalakan lampu tidur, bukan
hanya lampu utama kamar. Untuk programnya proyek ini menggunakan
Mikrokontroller ATMega16 dan dilengkapi dengan delay. Lampu yang menyala
hanya satu, lampu utama kamar atau lampu tidur.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan proyek elektronika ini
adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan serta mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama
menempuh pendidikan selama tiga semester.

2. Menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi


mikrokontroler.
3. Mengetahui prinsip kerja aplikasi Atmega 16, sensor gerak dan sensor
suara.
4. Mempermudah dalam menghemat energi terutama untuk pemakaian di
kamar tidur karena sering terjadi kelupaan dalam mematikan lampu.
5. Mempermudah

menghidupkan atau

mematikan

lampu

dikarenakan

menggunakan sakelar otomatis.


6. Mengefisiensi penggunaan lampu utama kamar dan lampu tidur.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan Laporan Proyek Elektronika direncanakan sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini membahas pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
tujuan, batasan masalah, manfaat, sistematika penulisan.

BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


Bab ini membahas teori-teori penunjang yang berisi perbandingan
hasil karya yang sudah atau belum ada dengan alat yang dibuat,
diagram blok, dan cara kerja alat.

BAB III

: METODE PEMBUATAN PROYEK ELEKTRONIKA


Bab ini membahas alat, bahan, tahap perencanaan, serta proses
pembuatan perangkat lunak (program) dan perangkat keras proyek
elektronika .

BAB IV

: HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas keseluruhan hasil uji coba berupa tabel hasil
pengukuran, gambar alat serta menganalisa dengan membandingkan
hasil percobaan dengan teori.

BAB V

: PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan dari rumusan masalah, saran dalam
pembuatan proyek selanjutnya, dan daftar pustaka.

1.6 Pembatasan Masalah


Agar dalam pembuatan proyek elektronika ini mempunyai maksud dan
tujuan yang jelas maka penulis memberikan batasan-batasan masalah sebagai
berikut:
1. Proyek Elektronika ini dibuat sebagai simulasi Lampu Kamar Tidur
Pintar.
2. Untuk masukan yang digunakan adalahpower supplydengan output 5 volt
dan 9 volt.
3. Menggunakan Mikrokontroller ATMega16.
4. Untuk luaran simulasi adalah hasil pengolahan dari mikrokontroler yang
ditampilkan dengan LED sebagai indikator.
5. Pengaturan delay dapat diatur melalui tombol yang telah disediakan pada
hardware.
6. Lampu pijar atau segala bentuk benda yang mengakibatkan perubahan suhu
( panas ) yang sangat cepat sering kali di anggap oleh sensor PIR sebagai
suhu tubuh manusia.
7. Jarak jangkauan sensor PIR 4 sampai 7 meter dengan sudut 140 derajat.

1.7 Metode Penelitian


Metode ini dilakukan untuk mendapatkan dalam perencanaan dan pembuatan alat
rancang bangun ini, penulis menggunakan metodelogi sebagai berikut:
1. Studi literature
Studi ini dilaksanakan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan
literature yang ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
Atmega16, sensor suara, sensor gerak dan komponen-komponen pendukung
lain (seperti: led, relay, dll.)
2. Metode Bimbingan
Metode ini digunakan untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk
pembuatan proyek elektronika, sehingga proses pembuatannya berjalan baik
dan lancar.
3. Metode Diskusi
Metode yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah metode
System Development Live Cycle (SDLC) :
3.1 Definisi Kebutuhan
3

Definisi kebutuhan untuk menentukan batasan dan tujuan dari lampu


kamar tidur pintar yang akan dibuat dengan cara menyusun definisi secara
rinci dari spesifikasi system yang dibuat
3.2 Perancangan Sistem
Setelah diperoleh spesifikasi sistem yang dibutuhkan dan mempelajari
kondisi penggunaaan energi di Indonesia, maka dimulailah perancangan
sistem. Proses perancangan sistem ini menghasilkan rancangan sistem
terpadu.
3.3 Implementasi sistem
Hasil rancangan selanjutnya diimplementasikan perbagian dan diperiksa
kebenaran posisi dan koneksinya. Setelah yakin baru disambungkan
dengan bagian lain.
3.4 Pengujian
Hasil implementasi selanjutnya diuji coba bagian perbagian. Setelah tiap
bagian terbukti berfungsi dengan baik, maka bagian-bagian tersebut
dipadukan dalam sebuah sistem.
3.5 Pemeliharan Sistem
Pemeliharaan utuh dipasang dan dioperasikan secara langsung, apabila saat
dioperasikan muncul kesalahan yang tidak diketahui pada tahapan
sebelumnya, maka
perlu dilakukan perbaikan dan pemeliharaan.
4. Metode laboratorium
a. Metode Perancangan dan Pembuatan
Metode ini meliputi perancangan dan pembuatan rangkaian aplikasi dari
awal sampai selesai.
b. Metode Pengukuran
Pengukuran meliputi pengetesan terhadap alat, sehingga dari tampilan
serta data yang diperoleh dapat menjamin kualitas dan bila dipergunakan
berfungsi dengan baik.
c. Metode Pengujian

Pengujian meliputi pengetesan disertai analisa terhadap alat, sehingga


dari data yang diperoleh diharapkan dapat menjamin kualitas alat dan
bila dipergunakan dapat berfungsi bdengan baik.

BAB II

DASAR TEORI
Untuk mempermudah dalam menggunakan atau pun membuat suatu alat yang di sini
kami membuat sebuah alat yang bernama LAMPU KAMAR TIDUR PINTAR maka
akan kami jelasakan berbagai dasar teori dan juga diagram block yang akan kami
gunakan didalam rangkaian alat tersebut .
2.1 Teori Dasar
Sejak adanya IC Mikrokontroler, yaitu suatu chip yang dapat diprogram, dan
didalam mikrokontroler memiliki bagian seperti yang terdapat pada mikrokomputer
ataupun

computer,

membutuhkan

sekarang

penanganan

untuk

yang

aplikasi-aplikasi

begitu

kompleks,

system
sering

yang

tidak

menggunakan

mikrokontroler. Oleh karena itu dalam perancangan system ini digunakan


mikrokontroler keluarga AVR Atmega16. Atmga 16 ini digunakan sebagai pusat
proses dalam pengendalian system, pemilihan mikrokontroler keluarga AVR tipe
Atmega16 karena ukuran memori yang cukup besar serta banyak fiturnya, antara
lain: jumlah PORT I/O 32 bit, tiga buah timer/counter, ADC, USART, pin interupsi
external, i2C, dll.
2.2 Diagram Block Lampu Kamar Tidur Pintar

Gambar 2.2

2.3 Sistem Kerja Tiap Block


Cara kerja rangkaian tiap blok membantu memudahkan dalam pengecekan jika
terjadi kesalahan. Pada modul Mikrokontroler ini terbagi menjadi dua blok dasar
yaitu : Blok input dan Blok output. Pada bagian input berupa saklar push button,
sedangkan pada bagian output terdiri dari LED.
2.3.1

Cara Kerja Rangkaian Blok Input


Dalam pembahasan cara kerja rangkaian blok dibawah ini menjelaskan tentang
prinsip kerja dan fungsi rangkaian blok input yang terdiri dari saklar push
button, sensor gerak (PIR), sensor suara.

2.3.1.1 Push button


Switch push button merupakan saklar tekan yang berfungsi untuk memberikan
input Mikrokontroler berupa data biner,nilai data tersebut akan berubah hanya
saat saklar ditekan dan akan kembali pada nilai sebelumnya jika saklar tersebut
dilepas.Pada saklar push button memiliki dua tipe saklar yaitu Push Button
Normally Open (NO) dan Normally Close (NC).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal (tidak ditekan)
maka kontak dalam keadaan open. Dan apabila saklar ditekan sesaat maka saklar
akan dalam kondisi close sesaat.Pada rangkaian ini dipasang secara pararel
sebuah kapasitor berfungsi agar saklar tersebut tahan lama.Pada ranglaian
tersebut juga terpasag sebuah resistor pada tiap-tiap saklar yang digunakan untuk
membatasi arus masukan, sehingga pada keadaan level logika 1 maka mikro
akan mendapatkan tegangan sebesar 5 Volt DC dan arus sebesar 0,5 mA.
2.3.1.2 Sensor Gerak (PIR)
Sensor gerak merupakan sensor yang pada umumnya dikenal dengan nama
sensor PIR (Passive Infrared Sensor) adalah jenis sensor yang bekerja
berdasarkan perubahan panas yang diterima optik. Sumber panas akan
diradiasikan dengan infra merah. Infra merah dikelompokkan menurut panjang
gelombang menjadi:
1. Infra merah A
Panjang gelombang 0.8 hingga 1.4 mm, setara dengan radisi panas kompor
listrik.

2. Infra merah B
Panjang gelombang 1,4 hingga 3mm, setara dengan radiasi panas kembang
api.
3. Infra merah C
Panjang gelombang 3 hingga 10 mm, setara dengan radiasi panas lampu
pijar.
Hubungan panjang gelombang () dengan temperatur dijelaskan dalam
Hukum Pergeseran Wien. Hukum tersebut mendefinisikan bahwa puncak
panjang gelombang radiasi sebagai fungsi temperatur permukaan yang
mengeluarkan radiasi.
maks =

2,8978 x 0,001
T

Dengan: maks = panjang gelombang energi maksimum (m)


T

= temperatur (K)

Dalam tugas akhir ini digunakan Passive Infrared sensor jenis RE200B. RE200B
akan mengeluarkan respon sesaat ada perubahan panas. Perubahan keluaran PIR
merupakan lonjakan tegangan keluaran. Karena RE200B termasuk jenis
pyroelectric sensor, maka perubahan tegangannya tidak tetap.
Selain suhu tubuh dalam keadaan normal, aktifitas manusia menyebabkan
pembakaran energi dalam tubuh. Pembakaran ini dapat meningkatkan panas
tubuh. Gerakan tubuh akan menyebabkan perbedaan radiasi infra merah.
Perbedaan radiasi tersebut akan dapat direspon sensor PIR dengan mengeluarkan
tegangan keluaran.
Cara kerjanya adalah ketika ada gerakan yang terdeteksi maka keluaran adalah
TTL tinggi yang dikirimkan ke mikrokontroler, bila tidak ada gerakan
keluaranya adalah TTL tendah

2.3.1.3 Sensor Suara

Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda
suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric
Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang
suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya
membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran
tadi naik &turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat
sebuah pisau berlubanglubang, maka pada saat ia bergerak naikturun, ia juga
telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotongpotong.
Kecepatan gerak kumparan menentukan kuatlemahnya gelombang listrik yang
dihasilkannya.
Besarnya arus dan tegangan keluaran dari microphone transduser cukup kecil,
sehingga diperlukan penguatan sebesar masukan minimal yang dapat dibaca
mikrokontroler. Keluaran dari sensor suara ada dua jenis, yaitu analog dan
digital. Keluaran analog adalah berupa besaran tegangan dan keluaran digital
adalah TTL tinggi atau rendah. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi suara
tepuk tangan, bila ada suara tepuk tangan maka keluaran akan menjadi tinggi
atau pada analog akan muncul tenganan keluaran.
2.3.2

Cara Kerja Rangkaian Blok Input

2.3.2.1 LCD
LCD (Liquid Cristal Display) memiliki ukuran yang kecil dan kemampuan
menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik dibandingkan display seven
segmen atupun alphanumeric. Bagian ini berfungsi untuk menampilkan status
alat sedang bekerja atau tidak, tampilan pengaturan waktu tunda dan adanya
sensor terdeteksi dari pengguna. Tampilan dipilih menggunakan LCD M1632
yang dapat menampilkan sejumlah 2 x 16 karakter.
Rangkaian LCD pada modul mikrokontroler yang akan dibuatadalah komponen
elektronika yang berfungsi untuk menampilkan hasil suatu data.Prinsip kerja
LCD diperlihatkan oleh penjelasan berikut ini.Kristal cair tertutup diantara dua
permukaan gelas.Masing-masing permukaan sebelah dalam dilapisi dengan
bahan konduksi yang tembus pandang.Ada dua jenis yaitu, jenis yang

dipengaruhi medan listrik (biasanya menghasilkan display berwarna hitam) dan


jenis dinamis terbesar (biasanya menghasilkan display berwarna putih). Kristal
cair itu sendiri tidak menghasilkan cahaya, tetapi tergantung dari cahaya
disekitarnya agar dapat dilihat.LCD yang digunakan pada modul ini adalah tipe
M1632, LCD ini memiliki dua baris dimana masinng-masing baris terdiri dari
16 karakter.Selain mudah dioperasikan, kebutuhan daya LCD ini sangat
rendah.Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak banyak memerlukan komponen
pendukung.Hanya diperlukan dua buah resistor untuk memberi tegangan kontras
pada matrik LCD.
2.3.2.2 LED (Light Emiting Diode)
LED

(Light

Emitting

Diode)

adalah

komponen

elektronika

mancarkan cahaya monokromatik yang tidakkoheren ketika diberi tegangan


maju.Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik
diode yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun
bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan
yang diberikan adalah tegangan maju. Tegangan yang diperlukan sebuah diode
untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf).
Tak seperti lampu pijar dan neon,LED mempunyai kecenderungan polarisasi.
Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala
bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor
yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke
arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus
yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan
emisi cahaya.
LED ini digunakan sebagai tanda bahwa alat sedang bekerja dan tanda lampu
mana yang sedang aktif.
2.3.2.3 Driver Lampu dan Lampu
Driver merupakan rangkaian yang digunakan untuk mengkondisikan sinyal dari
keluaran mikrokontroler dapat untuk mengatur keadaan lampu (lampu utama
dan lampu tidur).

10

Lampu merupakan komponen utama yang dikendalikan dengan alat Kamar


lampu pintar. Ada dua buah lampu yang dikontrol, yaitu lampu utama dan lampu
tidur.
Cara kerja LED pada rangkaian LAMPU TIDUR PINTAR adalah Sensor gerak (PIR)
mendeteksi adanya gerakan,

selanjutnya sensor tersebut menyalakan lampu utama

ketika tidak ada gerakan (gerakan terakhir) maka timer mulai bekerja, timer ini
berfungsi untuk mengatur berapa lama nyala lampu utama akan hidup setelah gerakan
terakhir terdeksi oleh sensor gerak tersebut.
Sensor suara berfungsi untuk mendeteksi suara tepuk tangan yang digunakan untuk
memindahkan nyala dari lampu utama ke lampu tidur atau sebaliknya. Sensor ini kan
berfungsi ketika lampu utama dalam keadaan hidup ketika mendeteksi suara tepuk
tangan dua kali (dengan jeda tepukan maksimal 1,5 detik) maka lampu tidur akan
menyala dan lampu utama akan mati. Ketika ingin kembali ke lampu utama dari lampu
tidur maka kita cukup menepuk tangan dua kali lagi.

11

BAB III
METODE PEMBUATAN PROYEK ELEKTRONIKA
Pembuatan Proyek Elektronika ini meliputi bagian-bagian, yaitu elektronik , mekanik
dan pembuatan program. Alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan benda kerja
ini adalah sebagai berikut :
3.1 Daftar Alat :
1. Bor listrik
2. Solder
3. Penyedot Timah ( Attactor)
4. Penggaris
5. Kabel USB
6. Multimeter
7. Tang potong
8. Cutter
9. Papan kayu 60 x 60cm , 60cm x 30 cm (4buah)
10. Amplas
11. Mur baut
12. Kertas penghias
13. Lem kayu
14. Box komponen (2 buah)
3.2 Daftar Komponen :
1. ATmega 16
2. Resistor
3. Kapasitor
4. Pcb fiber
5. Trimpot
6. Push button
7. Led
8. Lampu tidur + lampu neon
9. Kabel pelangi , kabel AC
10. Sensor suara
12

11. Sensor pir


12. Adaptor 12V , 1 A
13. Cristal 12MHz
14. Diode
15. Pin male and female
16. Regulator
3.3 Tahap Pembuatan Alat
3.3.1

Bagian Elektronik

3.3.1.1 Tahap Sketsa Rangkaian


Tahap ini berisi tentang tahap perancangan sketsa rangkaian yang akan
dibuat. Perancangan akan dilakukan dengan mengunakan aplikasi ISIS
proteus. Setelah skematik rangkaian sudah jadi, kemudian akan dilakukan
pemasangan jalur PCB pada setiap komponen atau Layout PCB dengan
mengupload program dari ISIS ke Proteus. Step terakhir setelah semua jalur
PCB tersambung yaitu melakukan print out Layout PCB dan fotocopy
transparan Layout PCB tersebut.
3.3.1.2 Tahap Penempelan
Pada tahap ini, akan dilakukan tahap penempelan yaitu dengan cara
meletakkan Layout PCB yang telah difotocopy transparan tersebut diatas
PCB. Kemudian Setrika layout PCB tersebut yang berada di atas PCB hingga
merata. Setrika secara menyeluruh hingga ke tepi PCB. Tunggu hingga PCB
tersebut dingin, kemudian tarik mika fotocopy transparan tersebut secara
perlahan atau dapat juga ditarik perlahan di dalam bejana yang berisi air.
Terakhir keringkan PCB tersebut dan lihat apakah ada layout PCB yang hilang
garisnya atau terlihat tipis, jika ada tebalkan menggunakan OHP pen.

3.3.1.3 Tahap Pelarutan


Pada

tahap

pelarutan

ini

usahakan

dalam

melarutkan

PCB

menggunakan sarung tangan. Siapkan tempat non logam untuk pelarutan PCB.
Kemudian campurkan feriklorid dan air ke dalam bejana tersebut dengan
13

perbandingan 3:2 kemudian aduk tersebut hingga merata. Kemudian masukan


PCB tersebut ke dalam tempat pelarutan dan goyang-goyangkan secara
perlahan tempat pelarutan tersebut dengan tujuan agar proses pelarutan lebih
cepat. Setelah pelarutan selesai, cuci PCB tersebut menggunakan air yang
mengalir ( pakai kran air ) dankeringkan.
3.3.1.4 Tahap Finishing
Pada tahap terakhir atau Finishing ini, berisi beberapa tahap. Setelah
PCB yang dilarutkan kering maka tahap selanjutnya adalah tahap pengeboran
PCB pada titik komponen. Pengeboran ini menggunakan mata bor sesuai
dengan lebar kaki tiap komponen. Dalam pengeboran ini lebih cepat jika
menggunakan bor listrik daripada bor tangan. Setelah tiap titik komponen di
bor, tahap selanjutnya adalah tahap pemasangan komponen. Setelah semua
komponen terpasang tahap selanjutnya adalah tahap penyoldiran. Usahakan
soldir tiap komponen dengan rapi dan jangan telalu banyak timah sehingga
berkesan soldiran rangkaian menggelembung. Setelah semua tersoldir tahap
terakhir yaitu perakitan. Rakit semua rangkaian hingga menjadi rangkaian
Lampu Kamar Tidur Pintar.
3.3.2

Bagian Mekanik

3.3.2.1 Pembuatan Kerangka


Proses pembuatan kerangka alat ini dilakukan dengan langkah langkah
berikut
1. Menggambar pola kerangka kamar tidur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan.
2. Menandai kayu dengan menggunakan pensil sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
3. Memotong kayu sesuai dengan yang direncanakan.
4. Meratakan bagian yang telah dipotong menggunakan amplas.
5. Menandai lubang yang akan dimur kemudian kerangka disusun sesuai yang
telah direncanakan.
14

3.3.2.2 Pemasangan chasing


Proses pemasangan chasing alat ini dilakukan dengan langkah langkah
berikut:
1. Menandai tripleks dengan menggunakan pensil sesuai dengan pola yang
telah dibuat.
2. Memotong tripleks sesuai dengan pola yang telah ditentukan dengan
menggunakan gergaji.
3. Menandai tripleks yang akan dipaku dengan menggunakan pensil.
4. Memasang tripleks sesuai dengan bagian bagian yang telah ditentukan
dengan menggunakan mur dan baut.
5. Melapisi papan dengan kertas , bagian yang dilapisi adalah bagian dalam
dan bagian luar

3.3.2.3 Perakitan Rangkaian


Pada proses perakitan rangkaian, tahapan yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Merakit semua komponen di dalam PCB yang telah di tentukan , dan
menyoldernya agar komponen terpasang sempurna. Dan juga agar semua
komponen tersambung oleh jalur.
2. Merakit PCB di dalam kotak box 1 dengan rangkaian sismin dan rangkaian
regulator agar tampak rapi , sedangkan kotak box satunya berisi sensor
yang mendeksi suara disini adalah sensor tepuk.
3. Memeriksa kembali hubungan untuk memastikan bahwa ada atau tidaknya
ragkaian yang salah sambung dengan rangkaian yang lainya
4. Memberi perekat agar PCB dapat nemepel permanen dalam box
15

5. Menutup box dan mengencangkan dengan scrup agar dapat di pasang di


papan secara permanen
6. Memasang lampu kamar tidur dengan fitting dan lampu utama di temapat
yang telat disediakan.
3.3.2.4 Perakitan Proyek Elektronika
Pada proses perakitan Proyek Elektronika ini yang dimaksut adalah :
1. Membuat hiasan untuk mengisi agar ruangan seakan seakan seperti
kenyataan
2. Membuat hiasan seperti kamar tidur, lemari, pintu dll
3. Memasang semua komponen atau box di tempat yang telah di tentukan
4. Menghias ruangan agar kabel tidak terlihat sehingga kelihatan lebih rapi
3.4 Sketsa ruangan

Gambar 3.4
3.5 Jadwal kegiatan
KEGIATAN

MINGGU KE1

10

11

12

13

14

15

16

PEMBUATAN JUDUL
PEMBUATAN PROPOSAL

16

17

18

PRESENTASI PROPOSAL
BIMBINGAN AWAL
PERANCANGAN RANGKAIAN
PENYEDIAAN KOMPONEN
PERAKITAN RANGKAIAN
PEMBUATAN PROGRAM
TROBELSHOOTING
RANGKAIAN
PENGUJIAN ALAT
ALAT JADI 100%
PEMBUATAN LAPORAN PE
UJIAN PE

TABEL 3.5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sensor Suara

Gambar 4.1
Sensor suara di dalam Proyek Elektronika kami menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
1. Dapat deteksi suara pada suara yang mampu mentrigger sensor.
2. Menggunakan rangkaian komperator membandingkan suara yang telah di
kuatkan dengan referensi ( sensitifitas) yang dapat diatur.
3. Menggunakan rangkaian monostable untuk menghasilkan pulsa keluaran.
4. Menggunakan lampu indicator untuk mendeteksi adanya suara yang terdeksi.

17

4.2 Sensor PIR (Passive Infa-Red)


Sensor PIR (Passive Infa-Red) kita menggunakan perhitungan sebagai berikut:
1. Sensor bekerja berdasarkan perubahan panas yang di terima oleh optik.
2. Sensor ini bekerja untuk mendeksi suhu panas tubuh manusia.
3. Dapat bekerja atau mendeksi gerakan pada sudut 140 .
4. Bekerja pada jarak maksimal 7 meter.
5. Sensor ini menghasilkan output berlogik 1 jika mendeksi adanya panas suhu
tubuh manusia, akan kembali berlogik 0 dengan waktu yang dapat kita atur.

4.3 Sistem Mininum

Gambar 4.3
Sistem minimum yang digunakan dalam Proyek Elektronika ini adalah sebagai
berikut:
1. Menggunakan AT-mega 16.
2. Frekuensi 16Mhz.
3. Tegangan masukan 5 volt.
4. output yang dihasilkan terhubung di dalam 4 buah keluaran yaitu :
18

1. LCD.
2. Indaktor Led (berfungsi untuk mendeteksi jumlah tepukan).
3. Pengontrol lampu utama.
4. Pengontrol lampu tidur.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan, pembuatan, pengujian dan pengukuran dalam Proyek
Elektronika ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Rangkaian dalam Proyek Elektronika ini hanya digunakan untuk simulasi
perpindahan lampu utama ke lampu tidur secara otomatis.
2. Alat ini di berbasis mikrokontroller dengan sistim minimum mengunakan
AT-mega 16 sebagai kontrolnya dan program alat ini menggunakan bahasa
C.
3. Alat ini diaplikasinya untuk menghemat energy karena tanpa mematikan
lampu, lampu akan mati secara otomatis jika sudah tidak digunakan.
4. Jika pengguna tidak sempat mematikan lampu maka lampu akan mati
secara otomatis jika delay sudah memenuhi target.
5. Cara penggunaan lampu kamar tidur ini secara otomatis adalah dengan
mengatur delay , dan juga mengatur jumlah tepuk tangan jika ingin
berganti ke lampu tidur.
5.2 Saran
1. Hati hati saat pengujian alat, dan pemasangan komponen, perhatikan
komponen apa saja yang akan dibutuhkan, jangan sampai ada pemborosan
dana.
2. Pada pengembangan alat ini sebaiknya menggunakan mekanik yang lebih
rapi dan simetris.
19

3. Dalam aplikasi yang sebenarnya sebaiknya jauhkan segala bentuk barang


atau benda yang menghasilkan perubahan panas secara cepat, karena
sensor mengangap barang tersebut sebagai panas suhu tubuh manusia.

20

Anda mungkin juga menyukai