Anda di halaman 1dari 23

1

BAB 3

PERANCANGAN

3.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem dari suatu perancangan sangat penting karena fungsi

dan analisis itu sendiri untuk mengatahui bagaimana sistem itu berjalan agar

rancangan yang dibuat dapat mengahasilkan kinerja terbaik sesuai dengan apa

yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang saya lakukan di TK Riri

Asahan Jaya Desa Sei Kamah Baru Kecamatan Sei Dadap penghitungan

murid yang hadir masih dilakukan secara manual oleh guru kelas masing –

masing. Dimasa pandemi saat ini penghitungan secara manual tidak dapat

dilakukan secara efektif., karena terkadang guru – guru kurang teliti saat

menghitung murid dan anak-anak sering ditemukan masuk bukan pada

kelasnya. Maka dari kedua masalah tersebut ditakutkan terjadinya pesebaran

Virus yang semakin meluas.

Apakah 3.2. Perangkat/ Sistem Yang Akan Di Usulkan


perangkat yang
Untuk mempermudah dalam menghitung murid otomatis di TK Riri
digunakan
bernilai Asahan Jaya Desa Sei Kamah Baru Kecamatan Sei dadap sistem usulan yang
ekonomis
sehingga setiap baru sangat jauh berbeda dengan sistem yang sudah berjalan, yaitu dengan
sekolah yang
mau memanfaatkan Sensor ultasonik. Dengan adanya sistem yang baru ini
menggunakan
perangkat ini
tidak
memerlukan
biaya yang
banyak?
2

diharapkan bisa mempermudah dalam menghitung murid otomatis dalam

meminimalisir keadaan yang terjadi saat ini yaitu wabah virus corona ( Covid

– 19 ) TK Riri Asahan Jaya Desa Sei Kamah Baru Kecamatan Sei Dadap.

Adapun sistem yang di usulkan ialah sebagaiberikut :

Gambar 3.1. Rangkaian Sistem

3.2.1. Arduino Uno R3

Arduino uno merupakan single-board mikrokontroler yang dibuat

untuk keperluan proyek elektronika multi disiplin agar lebih mudah

diwujudkan. Desain dari hardware Arduino terdiri dari 8-bit Atmel

AVR microcontroller, atau 32-bit Atmel ARM dimana desain tersebut

bersifat terbuka (open-source hardware). Arduino uno software terdiri


3

dari compiler bahasa pemograman standar dan sebuah boot loader yang

dieksekusi dalam microcontroller.

Gambar 3.2. Arduino Uno R3

Pada gambar 1 dapat dilihat Board Arduino uno merupakan sebuah

minimum sistem yang terdiri dari microcontroller Atmel 8-bit AVR dan

beberapa komponen pendukung untuk memfasilitasi pemrograman dan

berhubungan dengan rangkaian lain. Hal terpenting dari sebuah board

Arduino adalah susunan pin yang tersusun sesuai standar, yang

memungkinkan sebuah board Arduino dapat digabungkan dengan

beberapa papan rangkaian lain yang menggunakan standar pin Arduino

yang kemudian modul tersebut dikenal sebagai shields. Secara official

sebuah sistem Arduino menggunakan seri Atmel Atmega AVR, yang

secara khusus adalah ATmega8, ATmega168, ATmega328,

ATmega1280, ATmega2560 dan chip tersebut dikelompokan menjadi

dua frekuensi kerja yaitu 8MHz pada tegangan kerja 3.3 Volt DC dan

16MHz pada tegangan kerja 5 Volt DC.


4

Pada dasarnya dengan adanya bootloader Arduino memungkinkan

sebuah microcontroller diprogram melalui koneksi USB (Universal

Serial Bus) dengan sebuah IC (Integrated Circuit) interface USB. Pada

seri board Diecilima, Deumilanove, dan Uno terdapat 14 digital pin I/O

(input-output), dimana 6 diantaranya dapat digunakan untuk

menghasilkan pulsa termodulasi (PWM) dan 6 buah analog input. Pin

tersebut terdapat dibagian atas board melalui header female konektor

dengan jarak pin standar 0.10-Inch (2.5mm). Sebagian library telah

tersedia baik secara open source maupun komersial untuk mendukung

penggunaan shields dalam pemrograman Arduino. Memory Arduino

ATmega328 ini memiliki 32 kb dengan 0,5 kb digunakan loading file.

ATmega328 juga memiliki 2 kb dari SRAM dan 1 kb dari EEPROM (Board

Arduino, 2015).

3.2.2. LCD 16x2

LCD, adalah sebuah peraga kristal cair. Prinsip kerja LCD adalah

mengatur cahaya yang ada, atau nyala LED. Dibandingkan dengan

seven segment, banyak orang yang lebih suka memakai LCD karena

pemakaian daya yang sangat rendah, selain itu juga karena jumlah

karakter yang ditampilkan semakin banyak. Adapun bentuk fisik LCD

16x2 seperti pada gambar 2.


5

Gambar 3.3. LCD 16x2

Dari gambar 2.dapat diperlihatkan konfigurasi penyemat LCD

yang terdiri dari 16 penyemat, yang masing-masing penyemat

mempunyai fungsi yang berbeda-beda.LCD 16x2 terdiri dari dua bagian

utama. Bagian pertama merupakan panel LCD sebagai media penampil

informasi dalam bentuk huruf/angka dua baris, masing-masing baris

bisa menampung 16 huruf/angka. Bagian kedua merupakan sebuah

sistem yang dibentuk dengan mikrokontroler yang ditempelkan dibalik

panel LCD, yang berfungsi mengatur tampilan informasi serta mengatur

komunikasi LCD 16x2 dengan mikrokontroler.diatas dijelaskan bahwa

data inputan pada LCD yang berupa 8 bit data (D0-D7) diterima

terlebih dahulu di dalam mikrokontroler dalam LCD yang berguna

untuk mengatur data input-an sebelum ditampilkan dalam LCD. Selain

itu juga dilengkapi dengan input-an E, R/W, dan RS yang digunakan

sebagai pengendali mikrokontroler.

3.2.3. Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor ini merupakan sensor ultrasonic siap pakai, satu alat yang

berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat

ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2 cm – 4 m dengan akurasi 3

mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk
6

listrik positif dan gnd untuk ground nya. Pin trigger untuk trigger keluarnya sinyal

dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Gambar 3.4. Sensor ultrasonik

Cara menggunakan alat ini yaitu : ketika kita memberikan tegangan positif pada

pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik

dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk

mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu

ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda

tersebut.

3.2.4. Buzzer

Buzzer adalah Sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan

getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan menghasilkan

getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu

sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada

umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena

penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input

maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa gelombang

bunyi yang dapat didengar manusia.


7

Gambar. 3.5. Buzzer

Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud

speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara

diagfragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi

elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik kedalam ataupun keluar

tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang

secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut

secara bolak –balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan

suara.

3.3. Perancangan UML


8

1. Murid dan guru memasuki ruangan kelas.

2. Dideteksi oleh sistem.

3. Masuk 1 – 16 Orang ( Murid/Guru ).

4. Dideteksi oleh sistem.

5. Jika lebih dari 16 orang yang memasuki ruangan.

6. Dideteksi oleh sistem.

7. Maka alarm berbunyi.

8. Murid dan guru keluar dari ruangan kelas.

9. Dideteksi oleh sistem.

10. Keluar 1 – 16 Orang ( Murid/Guru ).

11. Selesai.

3.4. Perancangan Alat

1. Arduino Uno berfungsi sebagai kendali logika dan pengolah data.

2. Sensor 1 pintu masuk berfungsi untuk mendeteksi gerakan sebagai tanda


9

ada orang yang lewat pada pintu masuk.

3. Sensor 1 pintu masuk berfungsi untuk mendeteksi gerakan sebagai tanda

ada orang yang lewat pada pintu keluar.

4. Buzzer ( Alarm ) berfungsi sebagai tanda ada yang lewat pada pintu masuk

jika melewati batas maksimum lebih dari 16 orang.

5. Lcd 16 x 2 berfungsi untuk melihat berapa jumlah orang yang lewat atau

terdeteksi.

6. Potensio berfungsi sebagai mengatur kecerahan atau kontras pada lcd 16 x

2.

3.5. Perancangan Flowchart


10

1. Start.

2. Mempersiapkan Pot dan Lcd.

3. Kemudian baca sensor 1 pintu masuk.

4. Lalu ada murid atau guru masuk, jika Ya masuk 1 - 16 orang ( Murid atau

Guru) lalu tampilkan pada lcd ( Kondisi Aman ), jika Masuk murid atau

guru lebih dari 16 orang maka alarm berbunyi lalu tampilkan pada lcd

( ruangan penuh ) dan jika tidak maka kembali ke pintu masuk.

5. Kemudian baca sensor 2 pintu keluar.

6. Lalu ada murid atau guru keluar, jika Ya keluar 1 - 16 orang ( Murid atau

Guru) lalu tampilkan pada lcd ( Kondisi Aman ), jika tidak maka kembali

kepintu keluar.

7. Finish.

3.6. Perancangan User Interface


11

1. Bahan miniatur menggunakan triplek 5 mm.

2. Miniatur juga mempunyai 1 pintu, 2 jendela dan meja guru.

3. Sensor pertama ditempelkan sebelum pintu masuk miniatur.

4. Sensor kedua ditempelkan sebelum pintu keluar miniatur.

5. Lalu Lcd 16 x 2 ditempelkan diatas pintu miniatur

6. Dan potensio ( Pengatur kontras ) ditempelkan didinding

bagian dalam miniatur.

7. Kemudian arduino uno ditempelkan didinding bagian luar

miniatur.
BAB 4

IMPLEMENTASI DAN HASIL

4.1. Pengujian sistem rangkaian

Setelah seluruh rancangan komponen dirancang mulai dari perancangan

hardware hingga perancangan software. Tahap selanjutnya adalah melakukan

pengujian alat. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengujian alat

hendaknya mengetahui tentang prinsip kerja dari masing - masing bagian

komponen yang digunakan dalam pembuatan alat penghitung murid otomatis.

Baik itu prinsip kerja hardware yang digunakan dan software arduino IDE 1.6.7

untuk mengisi perintah program kedalam mikrokontroller Arduino uno.

4.2. Implementasi sistem

1. Software

Pengujian software dilakukan pada program sketch arduino IDE 1.6.7

contoh program tersebut adalah sebagai berikut :

#include <LiquidCrystal.h> // Menggunakan librsary untuk Lcd

#define e_echoPin1 11 //echo pin S1 ( pintu masuk )

#define t_trigPin1 10 //Trigger pin S1 ( pintu masuk )

#define e_echoPin2 9 //echo pin S2 ( pintu keluar )

#define t_trigPin2 8 //Trigger pin S3 ( pintu keluar )

LiquidCrystal lcd(7,6, 5, 4, 3, 2); // Inisial untuk kaki lcd arduino

int buzzer = 12; // kondisi untuk alarm ( buzzer )

long data_a=0,data_b=0;

int jumlah1=0, jumlah2=0;


13

int hasil = 0;

//**********************ultra_read****************************

void ultra_read(int pin_t,int pin_e,long &ultra_time){

long time;

pinMode(pin_t,OUTPUT);

pinMode(pin_e,INPUT);

digitalWrite(pin_t,LOW);

delayMicroseconds(2);

digitalWrite(pin_t,HIGH);

delayMicroseconds(10);

time=pulseIn (pin_e,HIGH); // Pin echo membaca atau menerima sinyal

ultra_time = time / 29 / 2; // Rumus dalam cm

void setup(){

Serial.begin(9600); // Inisialisasi deklarasi pin

lcd.begin(16, 2); // Menunjukkan bahwa lcd memiliki 16 kolom dan 2 baris

pinMode(buzzer, OUTPUT);

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(500);

digitalWrite(buzzer, LOW);

lcd.setCursor(1, 0);

lcd.print("SISTEM PINTAR");

lcd.setCursor(3, 1);

lcd.print("COVID-19");

delay(3000);

lcd.clear();
14

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("JUMLAH: ");

lcd.setCursor(11, 0);

lcd.print("ORANG");

lcd.setCursor(1,1);

lcd.print(" Kondisi Aman ");

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(100);

digitalWrite(buzzer, LOW);

delay(100);

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(100);

digitalWrite(buzzer, LOW);

void loop(){ // Berikut siklud trigPin atau echoPin untuk menentukan


jarak objek terdekat

ultra_read(t_trigPin1,e_echoPin1,data_a);delay(30);

ultra_read(t_trigPin2,e_echoPin2,data_b);delay(30);

Serial.print("da:");Serial.println(data_a);

Serial.print("db:");Serial.println(data_b);

if(data_a<8 && jumlah1==0){jumlah1=1;

if(jumlah2==0){hasil = hasil+1;}

if(data_b<8 && jumlah2==0){jumlah2=1;


15

if(jumlah1==0){hasil = hasil-1;}

if(data_a>8 && data_b>8 && jumlah1==1 && jumlah2==1){

jumlah1=0, jumlah2=0;

digitalWrite(buzzer, HIGH);

delay(80);

digitalWrite(buzzer, LOW);

delay(1000);

lcd.setCursor(8, 0);

lcd.print(hasil);

lcd.print(" ");

if(hasil>16){ // kondisi ruangan lebih dari 16 orang

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("TOTAL=> ");

lcd.setCursor(8, 0);

lcd.print(hasil);

lcd.print(" ");

lcd.setCursor(10,0);

lcd.print(" ORANG");

lcd.setCursor(1,1);

lcd.print("RUANGAN PENUH");

digitalWrite(buzzer,HIGH);

delay(200);

digitalWrite(buzzer,LOW);

}
16

else{

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("JUMLAH: ");

lcd.setCursor(11, 0);

lcd.print("ORANG");

lcd.setCursor(1,1);

lcd.print(" Kondisi Aman ");

digitalWrite(buzzer,LOW);

2. Hardware

Pengujian hardware dapat dilakukan dengan memberi kan arus listrik pada

arduino uno yang nantinya dikonversi kealat lainnya yang sudah dirancang

sebelumnya dan dapat dilihat pada tampilan Lcd sebagai berikut :

Gambar 4.1
17

4.3. Pengujian Sistem

4.3.1. Pengujian pintu masuk ruangan

Setelah arduino uno terhubung dengan arus listrik. Maka dapat dilakukan

pengujian pintu masuk ruangan yang akan ditampilkan di Lcd 16 x 2 pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.2

Gambar 4.3
18

Pada tampilan Lcd 16 x 2 pada gambar 4.3 diatas adalah kondisi ruangan yang

sudah ditetapkan oleh sistem.

Gambar 4.4

Lalu pada gambar 4.4 ditampilkan Lcd 16 x 2 diatas adalah tampilan

yangmenunjukkan bahwa kapasitas ruangan sudah penuh dan buzzer ( alarm )

berbunyi itu tanda bahwasannya murid / guru yang ada didalam diharapkan agar

segera meninggalkan ruangan sesuai batas maksimum ruangan yang sudah

ditentukan.

4.3.2. Pengujian pintu keluar ruangan.

Setelah melakukan pengujian pintu masuk. Selanjutnya akan dilakukan

pengujian pintu keluar yang akan ditampilkan pada Lcd 16 x 2 pada gambar

dibawah ini :
19

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Pada tampilan Lcd 16 x 2 pada gambar 4.6 diatas adalah kondisi ruangan sudah

kosong dan akhir dalam pengujian sistem.

4.4. Analisa Hasil

Setelah melakukan beberapa pengujian pintu masuk dan pintu keluar ruangan.

Sensor ultrasonik 1 dan 2, buzzer dan tampilan Lcd 16 x 2 dengan menggunakan


20

mikrokontroller arduino uno dapat bekerja dan menampilkan jumlah orang

( Murid / Guru ) pada Lcd 16 x 2.


21

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan rancangan dan hasil dari penelitian maka dapat

disimpulkan bahwa sistem penghitung murid otomatis berbasis arduino uno

telah berhasil dirancang dan telah dapat dijalankan sesuai dengan data yang

telah disimpan. Disamping itu dapat mempermudah bagi pihak sekolah untuk

mengetahui jumlah siswa yang hadir. Dari perancangan yang telah dilakukan

masih banyak kekurangan dan diperlukan pengkajian ulang lebih lanjut untuk

mendapatkan hasil yang sempurna.

5.2. Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran

yang sangat bermanfaat dan dapat membantu penyempurnaan penhitung

murid otomatis berbasis arduino uno untuk masa yang akan datang, yaitu :

- Perlu yang adanya pengembangan loT yang dapat dipantau jumlah murid

dengan menggunakan smastphone agar lebih mempermudah guru dalam

memantau jumlah murid.

- Tampilan interface penghitung murid otomatis yang dirasa kurang lebar,

karena hanya menggunakan lcd 16x2 dapat diperbarui dengan

menggunakan layar oled yang hasil tampilannya akan lebih lebar dan lebih

halus dan tajam sebagai interface atau tampilan penghitung murid

otomatis.
DAFTAR PUSTAKA
Perbaiki
penulisan daftar
pustaka baik
Abdul Kadir, PanduanPraktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan
penulisan buku
dll Pemogramannya Menggunakan Arduino, CV ANDI OFFSET,

Yogyakarta, 2013.

Hakim, Rahman, M.arif , 2016 “ Cara Penulisan Daftar Pustaka APA Style

Dilihat dari: https://arifelsiradi.wordpress.com/2016/09/08/cara-

penulisan-daftar-pustaka-apa-style/ (16 November 2017)

e-journal,”Penghitung Berbasis arduino” Diambil dari http://e-

journal.lpkia.ac.id/files/students/essays/journals/301.pdf (26

september 2017)

Elang Sakti, “ Sensor Ultrasonik “ Diambil dari :

https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html/

Dickson kho,“Pengertian Piezoelectric Buzzer dan Cara kerjanya” Diambil dari :

https://teknikelektronika.com/pengertian-piezoelectric-buzzer-cara

-kerja-buzzer/

22
23

Anda mungkin juga menyukai