Anda di halaman 1dari 8

SIMULASI PENGENDALIAN PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH

Dian Fatahudin, 2Fikri Alim Mutaman, 3Syuhud Hendra Prastiawan


1
1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuh Waluh Purwokerto, 53182.
1
Email:fatahudin_dian@yahoo.com
2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuh Waluh Purwokerto, 53182.
2
Email: mutamanfikri@hotmail.com
3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuh Waluh Purwokerto, 53182.
3
Email: hendrasondrett@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan IPTEK dewasa ini sangat pesat dan maju disegala bidangsalah satunya adalah dibidang
kelistrikan hal ini sangat membantu danmemdorong manusia untuk menciptakan suatu hal yang sesuai
kebutuhan,tuntutan tersebut sesuai dengan aktifitas manusia sehari - hari dengan demikianmanusia
berusaha merancang, membuat peralatan yang serba praktis, nyaman danaman.Banyaknya aktifitas
yang dilakukan di luar rumah bahkan kadang sampaiharus meninggalkan rumah hingga berhari- hari
keadaan rumah yang ditinggalkanbisanya statis tidak adanya aktifitas didalam rumah. kondisi seperti
inilah yangdapat menimbulkan kerawanan pencurian berupa rumah kosong seperti yangterjadi
didaerah perkotaan. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut salah satusolusinya adalah dengan
menciptakan sistem pengendali instalasi listrik yangdapat bekerja pada waktu rumah ditinggalkan
penghuninya. PLC merupakan salah satu alat kontrol otomatis yang biasanyaduigunakan sebagai alat
prngendali . Dalam hal ini dapat digunakan dalam dalampengendalian instalasi listrik rumah tinggal.
PlC mempunyai banyak keuntunganantara lain modifikasi mudah, disain perubahan dan penambahan
dapat dilakukandengan mudah leawat software, aplikasi kontrol yang luas.

Kata kunci: PLC, Instalasi rumah, Simulasi kendali

1. Pendahuluan
Perkembangan IPTEK dewasa ini sangat pesat dan maju di segala bidang salah satunya adalah di
bidang kelistrikan. Hal ini sangat membantu dan mendorong manusia untuk menciptakan suatu hal yang baru
yang sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan tersebut sesuai dengan aktifitas manusia sehari hari. Dengan
demikian manusia berusaha merancang, membuat peralatan yang serba praktis, nyaman dan aman.
Banyaknya aktifitas yang harus dilakukan diluar rumah bahkan kadang sampai harus meninggalkan
rumah hingga berhari hari. Keadaan rumah yang ditinggalkan biasanya statis tidak tampak adanya aktifitas
didalam rumah. Kondisi seperti inilah yang dapat menimbulkan kerawanan pencurian berupa rumah kosong
seperti, sering terjadi di perumahan perkotaan. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, salah satu solusinya
adalah dengan menciptakan sistem pengendali instalasi listrik rumah tinggal menggunakan programmeable
logic control (PLC).
1.1 Programmable Logic Controller (PLC)
Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah computer yang khusus dirancang
untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variable secara
kontinu seperti pada system-sistem servo, atau hanya melibatkan control dua keadaan (on/off) saja, tetapi
dilakuakan secara berulang-ulang seperti umum dijumpai pada mesin pengeboran, system konveyor dan lain
sebagainya. Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat deprogram, tetapi pada
kenyataannya, PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa
ini dapat melakukan perhitungan-perhitungan aritmatika yang relative kompleks, fungsi komunikasi,
dokumentasi dan lain sebagainya (sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual islitah PLC sering
hanya ditulis sebagai PC-Programmable controller saja).
1.2 Prinsip Kerja PLC
Secara umum, PLC terdiri dari dua komponen penyusun utama (Gambar 1.6):
Central Processing Unit (CPU)
Sistem antarmuka input/ output

Fungsi dari CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama penyusun
CPU ini.
Prosesor
Memori
Power supply
Interaksi antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada Gambar 1.7.

Gambar 1.7. Wok diagram CPU pada PLC

Pada dasamya, operasi PLC ini relatif sederhana: peralatan luar dikoneksikan dengan modul input/output PLC
yang tersedia. Peralatan ini dapat berupa sensor-sensor analog, push button, limit switch, motor starter,
solenoid, lampu, dan lain sebagainya. Garnbar 1.8 memperlihatkan beberapa peralatan input/output luar yang
umum dijumpai dalam aplilcasi PLC. Adapun Gambar 1.9 dan 1.10 berturut-turut memperlihatkan koneksi
yang mungkin dilakukan antara peralatan luar dengan modul input dan modul output PLC.
2. Metode Perancangan dan Realisassi
2.1 Gambaran Umum Sistem
Gambar 1 menunjukkan blok diagram model monitoring simulasi pengendalian pada instalasi listrik rumah
berbasis SCADA.

Gambar 1 Blok diagram model monitoring simulasi pengendalian pada instalasi listrik rumah
berbasis SCADA.

Kontrol/pengendali instalasi listrik rumah digunakan untuk mengendalikan beban listrik rumah
tangga seperti lampu, motor, dan lain sebagainya berbasiskan PLC.
Pada pengendali beban-beban listrik yang akan di kendalikan yaitu diskrit, artinya hanya ON dan OFF.
Adapun juga yang menggunakan sensor yang di gunakan listrik tersebut secara otomatis contohnya pada tirai.
Jadi disini juga ditambahkan suatu RTC (Real Team Clock) yang digunakan sebagai sensor dari tirai yang
akan membuka dan menutup sesuai sensor pada jam berapa akan membuka dan menutup. Begitu juga pada
pompa air, pada pengisiannya juga otomatis ketika air sudah mencapai low level maka pompa air akan menyala
namun ketika air sudah mencapai high level maka pompa air akan mati
2.2 Perencanaan perangkat lunak menggunakan Omron dengan aplikasi CX Programmer & Designer
CX-Programmer merupakan software khusus untuk memprogram PLC buatan OMRON. CX Programmer ini
sendiri merupakan salah satu software bagian dari CX-One. Dengan CX-Programmer ini kita bisa
memprogram aneka PLC buatan omron dan salah satu fitur yang saya suka yaitu adanya fitur simulasi tanpa
harus terhubung dengan PLC, sehingga kita bisa mensimulasikan ladder yang kita buat, dan simulasi ini juga
bisa kita hubungkan dengan HMI PLC Omron yang telah kita buat dengan menggunakan CX-Designer
(bagian dari CX-One).
Berikut tampilan dari CX-Programmer saat pertama kali dibuka :

Untuk memulai menggunakan CX-Programmer ini yaitu pada menu pilih file -> new atau bisa langsung pada
toolbar klik gambar kertas putih untuk memulai membuat project baru, kalo untuk membuka file project yang
sudah dibuat sebelumnya yaitu pilih file -> open atau pada toolbar pilih gambar disamping kertas putih maka
akan muncul tampilan berikut :
3. Table I/O

Tabel 1 Daftar memori untuk input pada ladder diagram


Tags Address
Saklar 1 0.01
Saklar 2 0.02
Saklar 3 0.03
Saklar 4 0.04
Saklar 5 0.05
Saklar 6 0.06
Saklar 7 0.07
Saklar 8 0.08
Sensor Pelampung 0.09
Motor kanan 0.10
LS1 1.00
Motor kiri 1.02
LS2 1.03

Tabel 2 Daftar memori untuk output pada ladder diagram


Tags Address
Lampu 1 10.00
Lampu 2 10.01
Lampu 3 10.02
Lampu 4 10.03
Lampu 5 10.04
Lampu 6 10.05
Lampu 7 10.06
Lampu 8 10.07
Pompa air 10.08
Motor tirai kanan 10.09
Motor tirai kiri 10.10
4. Gambar ladder diagram

Untuk kontrol lampu menggunakan saklar ON OFF pada setiap ruangan. Kemudian pada bagian
pengendali Motor Pompa Air itu prinsip kerjanya menggunakan sensor pelampung (saklar tari tapi ditarik
menggunakan bandul isi setengah angina dan setengah air). Jadi ketika air pada toren kosong maka bandul
akan menarik saklar dan ketika air pada toren penuh maka bandul akan mengambang jadi saklar tidak
tertarik atau OFF.

Pada bagian pengendali Tirai itu menggunakan 2 motor (Motor DC), motor 1 itu untuk menggerakkan
kekanan dan yang lainnya untuk menggerakkan ke kiri. Prinsip kerjanya yaitu misalkan ketika di tekan
saklar kanan 1 (input 0.10) maka motor tirai kanan 1 akan bergerak (output 10.09) dan akan tetap berjalan
karena adanya interlocking, kemudian ditambahkan sensor (Limit Switch) pada setiap motor tirai. Jadi ketika
Limit Switch ON maka motor tersebut akan mati. Ketika suatu motor misalkan yang sedang bergerak
kekanan maka ketika saklar motor yang akan bergerak kekiri ditekan motor tirai yang bergerak kekiri tidak
akan bergerak, begitu juga sebaliknya.
5. Gambar simulasi instalasi rumah menggunakan scada

Control lampu

1. Control lampu adalah control kusus untuk mengatur lampu jika saklar on maka lampu akan menyala.
Dalam pengontrolan, lampu akan menyala sesuai dengan nomor pada masing masing saklar. Saklar 1
digunakan untuk mengontrol lampu 1 begitupun seterusnya.
2. Control tirai adalah control khusus untuk menjalankan motor pada tirai, pada pengontrolan tirai
menggunakan motor untuk membuka maupun menutup tirai. Dalam hal ini yang di gunakan adalah
motor dc. Ada 2 buah motor dc yaitu kanan dan kiri, dimana motor tersebut mempunyai tugas yang
berbeda yaitu 1 buah motor untuk membuka tirai dan satu yang lain digunakan untuk menutup tirai.
Sedangkan untuk limitswitch pada control digunakan untuk mematikan motor secara otomatis apabila
terjadi tekanan (dalam kondisi mentok) agar motor tidak mengalami kerusakan karena tertekan pada
putaran.
Control pompa air

3. Control pompa air digunakan untuk mengontrol pompa (untuk menyalakan maupun mematikan
pompa) jika saklar on maka pompa akan aktif (memompa air dari sumber menuju penampungan).

Anda mungkin juga menyukai