Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PLC PROGRAM TWIDO SUITE

KONTROL LEVEL DENGAN PENGADUK

Disusun Oleh :
Nama : Puji Ladaia
Nim : 1820301001
Kelas : 3A
Prodi : TRIK
Jurusan : Teknik Elektro

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INSTRUMENTASI &
KONTROL
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2021
Lembar Pengesahan

Nama : Puji Ladaia


Nim : 1820301001
Kelas : TRIK 3A
Prodi : Teknologi Rekayasa Instrumentasi Dan Kontrol
Praktikum ke : 5 (kelima)
Judul Praktikum : Aplikasi Motor AC Sebagai Motor Pompa Dan Motor Pengaduk
Tanggal Praktikum : 30-12-2020
Tanggal Penyerahan : 04-01-2021
Nilai :

Buketrata, 04 Januari 2021


Dosen pembimbing Mahasiswa

Ir. Muhaimin, M.T. Puji Ladaia


Nip.19651231 199403 1015 Nim. 1820301001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka peningkatan mutu pengolahan baik pada industri besar

maupun industri kecil, maka sudah seharusnya dapat di ciptakanya suatu alat

untuk melakukan proses dengan sistem otomasi. Sistem otomasi dapat

didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik,

elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau mikro).

Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap

manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu. Dengan sistem

otomasi maka akan terciptanya suatu sistem pengolahan yang lebih mudah, serta

menjaga kwalitas hasil produksi. Faktor-faktor tersebut memberikan peranan

penting terhadap kinerja industri terutama terhadap proses produksi mutu dan

produk yangdihasilkan.

Alasan dibuatnya alat ini agar mempermudah melakukan prose

pencampuran, yang sebelumnya dilakukan secara manual dapat berkembang

dengan melakukan pengontrolan secara konvensional, untuk melakukan

pengontrolan secara konvensional kita dapat menggunakan PLC.

Programmable logic controllers adalah suatu alat teknologi yang secara

konseptual mirip dengan relay. Tetapi PLC jauh lebih lengkap serta mempunyai

banyak fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh relay. Serta mempunyai fitur-fitur yang

lengkap seperti Analog Digital Converter (ADC) dan Digital Analog Converter

(DAC).
1.2 BATASANMASALAH

Pada pembahasan penulisan ini menitik beratkan pada pembuatan aplikasi


PLC dari sudut pandang sistem proses pencampuran. Hal-hal yang menyangkut
pembahasan mengenai perangkat keras lainya yaitu motor, sensor level limit
switch yang akan dibahas lebih singkat. Dalam pembuatan alat serta penulisan
mempunyai batasan masalah sebagai berikut:
1. Mengunakan PLC jenis twido suite.
2. Menggunkan motor untuk menggerakkan pengaduk (mixer)
3. Pada proses pengolahan hanya terdapat sensor level tanpa adanya
sensor lain yang berfungsi untuk mengetahui apakah sistem bekerja
dengan baik atau tidak.

1.3. TUJUAN :

Tujuan melakukan praktikum in adalah agar :

2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa ladder diagram pengendalian


projek control level dengan pengaduk
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui letak di setiap kesalahan pada
program.
4. Mengetahui prinsip alat pengukur ketinggian level limit switch.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. LANDASAN TEORI
Programmble logic controll akan mengoperasikan senua sistem yang mempunyai
output apakah harus ON atau OFF.Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output
yang bervariasi.PLC adalah rangkaian elektronik yg dapat mengerjakan berbagai fungsi
kontol pada level level yang komplek.
A. Motor DC
Motor adalah sebuah kawat yang dialiri arus diletakkan diantara dua kutub
magnet yang berlawanan, maka pada kawat tersebut akan bekerja suatu gaya yang
menggerakkan kawat tersebut. Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi
mekanik, sehingga motor akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima sumber
arus searah kemudian diubah menjadi energi mekanik.

B. Sensor Limit switch


limit switch adalah sebuah alat elektronika digunakan secara otomatis mendeteksi
keberadaan benda secara mekanik, untuk memutuskan atau menghubungkan arus
listrik.bisa juga dikatakan untuk memulai awal pergerakan benda dan membatasi
pergerakan benda.
Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar push ON yaitu hanya akan
menghubung pada saat katupnya di tekan pada batas penekanan tertentu yang telah di
tentukan dan akan memutus saat katup tidak di tekan
Limit switch umumnya digunakan untuk :
 Memutuskan dan menghubungkan rangkaian menggunakan objek atau
benda lain
 Menghidupkan daya yangbesar, dengan sarana yang kecil
 Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek
A. Programmable Logic Controller (PLC)
Menurut NEMA (National Electrical Manufacturers Association - USA), definisi
PLC ialah: “Alat elektronika digital yang menggunakan programmable memory untuk
menyimpan instruksi dan untuk menjalankan fungsi - fungsi khusus seperti: logika,
sequence (urutan), timeing (pewaktuan), penghitungan dan operasi aritmetika untuk
mengendalikan mesin dan proses”.
Definisi lain menyebutkan bahwa PLC ialah “Komputer industri khusus untuk mengawasi
dan mengendalikan proses industri menggunakan bahasa pemrograman khusus untuk
control industri (ladder diagram), didesain untuk tahan terhadap lingkungan industri yang
banyak gangguan (noise, vibration, shock, temperature, humidity).

2.2 GAMBAR SKETSA


KONTROL LEVEL DENGAN PENGADUK
2.3. DIAGRAM PENGAWATAN

2.4. PROSEDUR KERJA


A. ALAT & BAHAN
Alat dan bahan yang di perlukan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
1. Labtop
2. Software twido suite 3.4
3. Microsoft visio

B. HASIL PERCOBAAN
PENEKANAN PB0
PENEKANAN LS1 DAN LS 2
LS2 DIOFFKAN

LS1 DIOFFKAN

Gambar di bawah ini merupakan kondisi dimana LS1 dan LS2 di tekan (ON)
Kondisi system yang dingikan adalah sebagai berikurt :

 PB0 (START) = ON
 LS1 = ON
 LS2 = ON
 MP1 = ON (selama 20 detik) MP2 = ON (selama 30 detik)
 MDC1,MDC2,MDC3 = ON
 LS1 = OFF MP1,MP2 = OFF
 LS2 = OFF MDC1,MDC2,MDC3 = OFF
 PB1 (STOP) UNTUK MENG “OFF” KAN SISTEM

2.5 TABEL OPERASIONAL SISTEM

PB PB1 L1 L2 MP1 MP2 MP3 MDC1 MDC2 MDC3


0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISA
Saat PB0, L1 dan L2 ditekan, MP1, MP2, MDC1, MDC2, dan MDC3 ON. Proses
pengadukan pada T1, T2, T3 dimulai bersamaan dengan proses pengisian cairan dari T1 dan
T2 ke dalam T3. L2 akan OFF saat cairan mencapai batas bawah dan LS1 akan OFF saat
cairan mencapai batas atas yakni tangki sudah penuh, bersamaan dengan itu MP1, MP2,
MDC1, MDC2, dan MDC3 OFF.

3.2 KESIMPULAN

Saat cairan (dari T1 dan T2) mulai terisi di tangki pengaduk (T3) maka dua sensor
yang tersedia akan mengontrol aktivitas dalam tangki. Sensor-sensor tersebut akan
mengirimkan informasi ke setiap motor pompa dan motor pengaduk. Saat tangki kosong,
motor akan bekerja dan melakukan proses pengisian dan pengadukan dengan kinerja sensor
yang sama pada setiap tangki. Jika tangki sudah penuh dan tidak dapat menampung lagi maka
motor akan berhenti.

Anda mungkin juga menyukai