Anda di halaman 1dari 10

1

PERANCANGAN PROTOTYPE LAMPU OTOMATIS BERBASIS


SENSOR PIR DAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

Muhammad Rahmad(1), Muhammad Bayu Wibawa, S.Kom.,MMSI(2)

ABSTRAK

Penggunaan peralatan elektronik pada saat ini tidak terlepas dari penggunaan tenaga
listrik. Sementara itu penggunaan yang berkelanjutan sangat berpengaruh pada besarnya
biaya yang dikeluarkan para pengguna. Biaya listrik yang terus naik umumnya di Indonesia,
khususnya di Aceh yang diketahui bahwa daya listrik masih tidak mencukupi. Salah satu
benda yang menggunakan tenaga listrik adalah bola lampu yang merupakan sebagai alat
utama untuk penerangan disetiap rumah tangga, perkantoran dan institusi-institusi lainnya.
Adanya kebiasaan dari masyarakat yang sering menghidupkan lampu untuk keseluruhan
ruangan, sedangkan penerangan yang digunakan hanya satu ruangan saja, untuk mengatasi
hal ini diperlukan sebuah perangkat yang dapat mengontrol kebiasaan tersebut. Solusi yang
digunakan pada kasus ini adalah adanya pengontrol nyalanya lampu secara otomatis.
Teknologi yang digunakan pada kasus ini antara lain : sensor Pasive Infra Red dan
Mikrokontroler Arduino uno. Dengan adanya perangkat ini dapat mengurangi beban biaya
pemakaian listrik masyarakat, perangkat ini dapat digunakan dalam rumah tangga,
perkantoran dan instansi lainnya.

Kata Kunci : Prototype Lampu Otomatis, Mikrokontroller Arduino Uno, Sensor Infra Red

ABSTRACT

The use of electronic devices cannot be separated from the electricity usage.
Meanwhile, the continuously device use willimpact on the electricity cost incurred to the
users. An electricity price is increasing steadily, particularly in Aceh province, while the
power base is still insufficient. A Light bulb for the lighting purposes in one of the electricity
devices used in households, offices and other institutions. Switching on the bulb for
unoccupied room is not rare to happen, which lead to the inefficiency usage of electricity. An
automatic control device which incorporates the sensor technology is needed to address the
issue. This automatic sensor deviceuses a passive infra red sensor and microcontroller
Arduino Uno. Implementing this sensor system, the incurred electricity cost to the customers
can be reduced. This technology can be used in households, offices and other institutions.

Keywords : Prototype Automatic light , Microcontroller Arduino Uno , Infra Red Sensor
2

1. PENDAHULUAN menggunakan sensor Pasif Infra Red dan


1.1 Latar Belakang Mikrokontroler Arduino Uno.
Penggunaan peralatan elektronik pada
saat ini tidak terlepas dari penggunaan 1.2 Identifikasi Masalah
tenaga listrik. Sementara itu penggunaan Adanya kebiasaan dari masyarakat
yang berkelanjutan sangat berpengaruh yang sering menghidupkan lampu untuk
pada besarnya biaya yang dikeluarkan para keseluruhan ruangan rumah sedangkan
pengguna. Apalagi biaya listrik yang terus penerangan yang digunakan hanya satu
naik umumnya di Indonesia, khususnya di ruangan saja, sehingga diperlukan sebuah
Aceh yang diketahui bahwa daya listrik perangkat yang dapat mengontrol
masih tidak mencukupi. Salah satu benda kebiasaan tersebut.
yang menggunakan tenaga listrik adalah
bola lampu yang merupakan sebagai alat 1.3 Batasan masalah
utama untuk penerangan disetiap rumah 1. Konstruksi ruang dibangun dalam
tangga. Maka oleh sebab itu diperlukan bentuk miniatur dan terbuat dari kotak
kesadaran pengguna dalam menghemat karton serta dilengkapi dengan lampu
pemakaian daya listrik salah satunya dan sensor Pasive Infra Red.
dengan menghemat penggunaan lampu. 2. Rangkaian mikrokontroler dan relay
Isu penghematan energi saat ini menggunakan sistem minimum
adalah isu yang hangat diperbincangkan. pabrikan.
Pola hemat energi tidak terlepas dari gaya 3. Penulisan tugas akhir ini hanya
hidup masyarakat dalam menggunakan sebatas membahas perancangan dan
peralatan listrik yang boros. Hal ini terlihat pengujian sistem prototipe lampu
pada kebiasaan masyarakat salah satunya otomatis, akan tetapi tidak
menghidupkan lampu untuk keseluruhan menganalisa sistem rancangan
ruangan rumah sedangkan mereka hanya tersebut.
menggunakan satu ruangan saja dalam
beraktifitas, Atau dalam kasus ruangan 1.4 Tujuan Penelitian
kelas yang kadangkala pada saat Merancang sebuah perangkat yang
perkuliahan sudah selesai lampu ruangan dapat mengontrol penyalaan lampu secara
masih saja menyala. otomatis dengan menggunakan sensor PIR
Kebiasaan seperti diatas dapat dan Mikrokontroler Arduino Uno agar
dikurangi dengan cara memberikan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
kesadaran akan pentingnya hemat energi. membantu penghematan pemakaian listrik.
Disamping itu selain memeberikan
kesadaran terhadap pengguna dapat pula 1.5 Manfaat Penelitian
dirancang sebuah perangkat yang dapat 1. Untuk membantu penghematan energi
mengontrol penyalaan lampu yang dan biaya pemakaian listrik bagi
dikendalikan secara otomatis dengan masyarakat.
menggunakan sensor Pasif Infra Red 2. Untuk mengurangi beban biaya
(PIR). pemakaian listrik yang tidak terpakai
Maka, berdasarkan penjelasan diatas pada masyarakat.
diperlukan sebuah prototipe yang dapat
mengeendalikan lampu secara otomatis
3

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sensor Pasif Infrared
Menurut Sarz (2009:27) bahwa ketika
manusia berada di depan sensor PIR
dengan kondisi diam, maka sensor PIR
akan menghitung panjang gelombang yang
dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut.
Panjang gelombang yang konstan ini
menyebabkan energi panas yang
dihasilkan dapat digambarkan hampir
sama pada kondisi lingkungan
disekitarnya. Ketika manusia itu Gambar 2.2 Sensor PIR
melakukan gerakan, maka tubuh manusia
itu akan menghasilkam pancaran sinar 2.2 Mikrokontroller
inframerah pasif dengan panjang Mikrokontroler adalah sebuah sistem
gelombang yang bervariasi sehingga mikroprosesor lengkap yang terkandung di
menghasilkan panas berbeda yang dalam sebuah chip. Mikrokontroler
menyebabkan sensor merespon dengan berbeda dari mikroprosesor serba guna
cara menghasilkan arus pada material yang digunakan dalam sebuah PC, karena
Pyroelectricnya dengan besaran yang sebuah mikrokontroler umumnya telah
berbeda beda. Karena besaran yang berisi komponen pendukung sistem
berbeda inilah comparator menghasilkan minimal mikroprosesor, yakni memori dan
output. antarmuka I/O.
Jadi sensor PIR tidak akan
menghasilkan output apabila sensor ini 2.2.1 Cara Kerja Mikrokontroler
dihadapkan dengan benda panas yang Seperti umumnya komputer,
tidak memiliki panjang gelombang mikrokontroler adalah alat yang
inframerah antar 8 sampai 14 mikrometer mengerjakan instruksi-instruksi yang
dan benda yang diam seperti sinar lampu diberikan kepadanya. Artinya, bagian
yang sangat terang yang mampu terpenting dan utama dari suatu sistem
menghasilkan panas, pantulan objek benda terkomputerisasi adalah program itu
dari cermin dan suhu panas ketika musim sendiri yang dibuat oleh seorang
panas. programmer. Program ini
menginstruksikan komputer untuk
melakukan jalinan yang panjang dari aksi-
aksi sederhana untuk melakukan tugas
yang lebih kompleks yang diinginkan oleh
programmer. Sistem mikrokontroler secara
umum (Malik, 2005:23) terdiri dari:

1. Sistem Input Komputer yaitu


Gambar 2.1 Blok Diagram Sensor PIR Piranti input menyediakan
Sumber: Mikron123 (2011:2) informasi kepada sistem komputer
dari dunia luar. Dalam sistem
4

komputer pribadi, piranti input mengolah sinyal secara digital,


yang paling umum adalah sehingga untuk dapat memberikan
keyboard. Komputer mainframe output analog diperlukan proses
menggunakan keyboard dan konversi dari sinyal digital menjadi
pembaca kartu berlubang sebagai analog. Piranti yang dapat
piranti inputnya. Sistem dengan melakukan konversi ini disebut
mikrokontroler umumnya dengan DAC (Digital to Analog
menggunakan piranti input yang Converter).
jauh lebih kecil seperti saklar atau 3. CPU (Central Processing Unit)
keypad kecil. Hampir semua input yaitu CPU adalah otak dari sistem
mikrokontroler hanya dapat komputer. Pekerjaan utama dari
memproses sinyal input digital CPU adalah mengerjakan program
dengan tegangan yang sama yang terdiri atas instruksi-instruksi
dengan tegangan logika dari yang diprogram oleh programmer.
sumber. Level nol disebut dengan Suatu program komputer akan
VSS dan tegangan positif sumber menginstruksikan CPU untuk
(VDD) umumnya adalah 5 volt. membaca informasi dari piranti
Padahal dalam dunia nyata terdapat input, membaca informasi dari dan
banyak sinyal analog atau sinyal menulis informasi ke memori, dan
dengan tegangan level yang untuk menulis informasi ke output.
bervariasi. Karena itu ada piranti Dalam mikrokontroler umumnya
input yang mengkonversikan sinyal hanya ada satu program yang
analog menjadi sinyal digital bekerja dalam suatu aplikasi. CPU
sehingga komputer bisa mengerti M68HC05 mengenali hanya 60
dan menggunakannya. Ada instruksi yang berbeda. Karena itu
beberapa mikrokontroler yang sistem komputer ini sangat cocok
dilengkapi dengan piranti konversi dijadikan model untuk mempelajari
ini, yang disebut dengan ADC, dasar dari operasi komputer karena
dalam satu rangkaian terpadu. dimungkinkan untuk menelaah
2. Sistem Output Komputer yaitu setiap operasi yang dikerjakan.
Piranti output digunakan untuk 4. Clock dan Memori Komputer yaitu
berkomunikasi informasi maupun Sistem komputer menggunakan
aksi dari sistem komputer dengan osilator clock untuk memicu CPU
dunia luar. Dalam sistem komputer mengerjakan satu instruksi ke
pribadi (PC), piranti output yang instruksi berikutnya dalam alur
umum adalah monitor CRT. yang berurutan. Setiap langkah
Sedangkan sistem mikrokontroler kecil dari operasi mikrokontroler
mempunyai output yang jauh lebih memakan waktu satu atau beberapa
sederhana seperti lampu indikator clock untuk melakukannya. Ada
atau beeper. Frasa kontroler dari beberapa macam tipe dari memori
kata mikrokontroler memberikan komputer yang digunakan untuk
penegasan bahwa alat ini beberapa tujuan yang berbeda
mengontrol sesuatu. dalam sistem komputer. Tipe dasar
Mikrokontroler atau komputer yang sering ditemui dalam
5

mikrokontroler adalah ROM (Read


Only Memory) dan RAM (Random
Access Memory). ROM digunakan
sebagai media penyimpan program
dandata permanen yang tidak boleh
berubah meskipun tidak ada
tegangan yang diberikan pada
mikrokontroler. RAM digunakan
sebagai tempat penyimpan data
sementara dan hasil kalkulasi
Gambar 2.3 Arduino Board
selama proses operasi. Beberapa
mikrokontroler mengikutsertakan
Tabel 2.1 Fitur Arduino
tipe lain dari memori seperti
EPROM (Erasable Programmable
Read Only Memory) dan EEPROM
(Electrically Erasable
Programmable Read Only
Memory).
5. Program Komputer yaitu Program
digambarkan sebagai awan karena
sebenarnya program adalah hasil
imajinasi seorang programmer.
Komponen utama dari program
adalah instruksi-instruksi dari
instruksi set CPU. Program
disimpan dalam memori dalam
sistem komputer di mana mereka
dapat secara berurutan dikerjakan
oleh CPU.
Gambar 2.4 Memori Data Arduino
2.2.2 Arduino
Arduino Uno adalah board berbasis
mikrokontroler pada ATmega328. Board
ini memiliki 14 digital input / output pin
(dimana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack listrik
tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung
mikrokontroler, hanya terhubung ke
komputer dengan kabel USB atau sumber
tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC
Gambar 2.5 Software Arduino IDE
atau baterai untuk menggunakannya
Sumber: Arduino.cc (2016:2)
(Lingga, 2006:12).
6

2.2.3 Fitur Arduino sistem yang telah dibangun


Menurut Iswanto (2008:34) bahwa menggunakan mikrokontroler.
Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur 3. Perancangan Penelitian
baru 1,0 pinout: tambah SDA dan SCL pin Perancangan Hardware
yang dekat ke pin aref dan dua pin baru Perancangan Hardware bertujuan
lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, untuk merancang rangkaian
dengan IO REF yang memungkinkan pendukung untuk sistem yang akan
sebagai buffer untuk beradaptasi dengan dibuat.
tegangan yang disediakan dari board Perancangan Software
sistem. Pengembangannya, sistem akan Perancangan Software dilakukan
lebih kompatibel dengan Prosesor yang untuk memudahkan didalam
menggunakan AVR, yang beroperasi pembuatan Software nanti./
dengan 5V dan dengan Arduino karena 4. Pengujian Sistem
yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua Pada tahap ini dilakukan pengujian
adalah pin tidak terhubung, yang terhadap sistem yang telah dirancang,
disediakan untuk tujuan apakah berjalan atau tdak sebua sistem
pengembangannya. dengan tujuan yang telah
direncanakan.
3. Metodologi Penelitian 5. Analisa Sistem
3.1 Alur Penelitian Pada tahap ini dilakukan analisa
terhadap sistem yang telah dijalakan
Menentukan
Permasalahan dengan melihat jarak minimum
kepekaan sensor.
Studi Literatur 6. Pembuatan Laporan
Pada tahap ini adalah penulisan
Perancangan
Penelitian laporan penelitian yang meliputi hasil
Perancangan Perancangan pengujian, analisa sistem dan diakhiri
Hardware Software
dengan kesimpulan.
Pengujian Sistem

3.2 Alat dan Bahan


Analisa Sistem
Penelitian ini memiliki alat dan bahan
yang terdiri atas perangkat keras dan
Pembuatan Laporan
perangkat lunak. Pada penelitian ini
perangkat keras digunakan yaitu:
Gambar 3.1 Alur Penelitian
1. Komputer dengan spesifikasi
Adapun tahapannya sebagai berikut : minimum Dual Core ram 2Gb
1. Penentuan Masalah berfungsi sebagai tempat dijalankan
Tahap ini dilakukan untuk mencari program IDE Ver.2.2
permasalahan yang berhubungan 2. Mikrokontroller Arduino berfunggsi
dengan penggunaan mikrokontroler. sebagai alat kontrol dan pemprosesan
2. Studi Literatur data yang diambil dari modul sensor
Tahap ini dilakukan untuk mencari PIR.
informasi sehubungan dengan sistem-
7

3. Sensor PIR sebagai alat pengambil 3.4 Flowchart Sistem


data yang akan diolah oleh
mikrokontroler Mulai
4. Relay sebagai penghubung antara Tidak
lampu, listrik dan mikrokontroler. Apakah Data = 0

5. Breatboard sebagai tempat dimana


komponen pendukung sistem Data = Input Ya
Gerakan dari
diletakkan. Sensor PIR Lampu Hidup Lampu Mati

Sedangkan perangkat lunak yang


digunakan adalah IDE Ver.2.1, compiler Selesai

ini berguna untuk mengupload program


yang telah dibuat ke mikrokontroler.
Gambar 3.3 Flowchart Sistem Lampu
3.3 Diagram Blok Rangkaian Otomatis
Diagram blok rangkaian merupakan
salah satu bagian terpenting dalam Pada flowchart pada gambar 3.3 dapat
perancangan peralatan elektronik, karena dijelaskan bahwa pada saat sistem dimulai
dari diagram blok dapat diketahui prinsip sensor akan mengambil data keadaan
kerja secara keseluruhan dari rangkaian lingkungan melalui sensor PIR dengan
elektronik yang dibuat. Sehingga mendeteksi suhu lingkunganyang
keseluruhan blok dari alat yang dibuat dikeluarkan oleh manusia. Jika suhu
dapat membentuk suatu sistem yang dapat tersebut bernilai 0 atau aktif maka kondisi
difungsikan atau sistem yang bekerja akan melanjutkan pada fungsi Lampu mati
sesuai dengan perancangan dan sedangkan jika bernilaii 1 maka
kondisi akan melanjutkan pada fungsi
lampu hidup. Setelah itu sistem selesai
atau melanjutkan ke permulaan sistem.
CATU DAYA PLN

3.5 Rangkaian Sistem

SISTEM
KONTROL
T
MIKRO LAMPU RELAY
SENSOR PIR Arduino
KONTROLLER Uno
ARDUINO UNO

Gambar 3.2 Diagram Blok Rangkaian

Gambar 3.4 Rangkaian Sistem Lampu


Otomatis
8

4. Hasil Dan Pembahasan 3. Hubungkan catu daya ke arduino.


4.1 Pengujian Sensor Pir 4. Buka Arduino IDE.
Pengujian sensor PIR ini dilakukan 5. Upload program Blink test
terhadap gerakan pada manusia untuk
jarak dekat dengan menggunakan tangan
pada jarak 5cm sampai dengan 150cm.

Gambar 4.2 Skematik Pengujian

Gambar 4.1 Pengujian Sensor Pir

Tabel 4.1 Pengukuran Sensor Pir

Jarak (Cm) Respon (V)


5 4.8 Gambar 4.3 Pengujian Program Arduino
10 4.8
20 4.8 4.3 Pengujian Relay
30 4.8 Pengujian ini dilakukan untuk
50 4.8
mengetahui apakah masing-masing relay
60 4.8
akan aktif jika dipicu dengan tegangan
100 4.8
110 4.8 yang diberikan dari power supply. Jika
120 4.8 relay aktif akan ditandai dengan
130 4.8 menyalanya lampu LED indikator. Tujuan
140 4.8 dari pengujian modul relay adalah untuk
150 0 mengetahui apakah relay dapat berfungsi
dengan baik sehingga dapat melakukan
4.2 Pengujian Arduino proses switching untuk menghidupkan
Pengujian sistem Arduino Uno ini bola lampu. Sehingga dapat disimpulkan
untuk memastikan bahwa sistem Arduino relay dapat berjalan sesuai prosedur pada
yang digunakan pada penelitian ini tidak alur program.
rusak. Sehingga program yang ditanamkan
pada Mikrokontroller mampu untuk Tabel 4.2 Hasil Pengujian Relay
mengontrol suhu ruang seperti yang
diharapkan. Prosedur pengujiannya adalah Input Output
No
sebagai berikut: Relay Led
1. Nyalakan Laptop/Komputer 1 Hight Nyala
2 Low Mati
2. Hubungkan arduino ke USB board
9

4.4 Hasil rangkaian keseluruhan hidup selama tangan masih berada didalam
Hasil rangkaian secara keseluruhan kotak dan tangan dalam keadaan bergerak.
dapat dilihat pada Gambar 4.4 secara Jika tangan berhenti digerakan dalam
umum prototipe sistem terdiri atas dalam jangka waktu lama maka lampu
rangkaian mikrokontroler dan sensor yang akan padam. Hal ini dikarenakan sifat
terletak pada kotak plastik yang terletak di sensor PIR hanya dapat mendeteksi pada
atas kotak karton. Sedangkan kotak karton saat terjadi gerakan. Dalam percobaan ini
mewakili sebagai ruangan. Pada kotak dapat dilihat pada gambar 4.8 dimana
karton dimasukkan sensor PIR kedalam tangan belum dimasukan kondisi lampu
kotak pada sisi atas seperti yang terlihat mati, sedangkan gambar 4.9 tangan sudah
pada Gambar 4.6 dengan muka sensor dimasukan kedalam kotak, dan lampu
dimasukkan kedalam kotak. menyala.

Gambar 4.4 Rangkaian Keseluruhan

Relay 2 Channel Mikrokontroler


Gambar 4.6 Kondisi Sebelum Tangan
Dimasukan
Lampu Sensor PIR

Daya DC

Daya AC

Gambar 4.5 Kontruksi Sistem Dari Atas

4.5 Hasil Pengujian Rangkaian Sistem


Berdasarkan percobaan yang
dilakukan dengan memasukkan tangan ke
Gambar 4.7 Kondisi Setelah Tangan
dalam kotak. Pada kondisi ini kotak
Dimasukan
diibaratkan sebagai ruang yang di pasang
sensor PIR sebagai pendeteksi gerakan
orang yang memasuki ruangan. Dari hasil
pengamatan pada saat tangan dimasukkan
ke dalam kotak maka bola lampu akan
10

5. Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka


5.1 Kesimpulan Arduino.cc, 2016. User Manual Arduino
Kesimpulan dari perancangan sistem IDE [Online]
lampu otomatis berbasis sensor PIR yaitu : (http://www.arduino.cc, diakses
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanggal 1 Mei 2016)
sensor PIR yang dirancang dapat
bekerja dengan baik pada jarak 5 s/d Heryanto, M. Ary dkk.2012.
150 cm tegangan respon yaitu 4.8 volt. Pemrograman Bahasa C untuk
2. Pengujian system Arduino Uno ini Mikrokontroler Arduino.
untuk memastikan bahwa system Yogyakarta: Penerbit Andi Publisher
arduino yang digunakan pada
penelitian ini tidak rusak. Sehingga Lingga, W. 2013. Belajar sendiri
program yang ditanamkan pada Pemrograman Arduino. Yogyakarta:
mikrokontroler mampu untuk Penerbit Andi Offset
menghidupkan bola lampu seperti
yang diharapkan. Mikron123, 2011. DI-Smart Motion
3. Pengujian relay ini diperoleh output Detector [Online]
dan input yang sesuai dengan http://www.mikron123.com/index.p
prosedur percobaan yang telah hp/Gerak/DI-Smart-Motion-
dilakukan dan dapat diketahui dengan Detector/Detailed-product-
nyala indikator LED pada masing- flyer.html, diakses pada tanggal 04
masing relay. Oktober 2015)

5.2 Saran Pratomo, A. 2011. Panduan Praktis


Adapun saran yang diberikan guna Pemrograman AVR Mikrokontroler
perbaikan kedepan dalam pembuatan dan AT90S2313. Yogyakarta : Penerbit
pemanfaatan sistem lampu otomatis, antara ANDI Publisher.
lain sebagai berikut :
1. Perancangan alat lampu otomatis yang Sarz, 2009. Sensor PIR [Online]
telah didesain menghasilkan jarak (http://sarrohw.blog.uns.ac.id/2009/
respon jangkauan yang terbatas, 10/06/pir-sensor/ diakses pada
sebaiknya pada perancangan tanggal 04 Oktober 2015)
selanjutnya agar dibuat dengan
kualitas sensor yang lebih baik Winoto, Ardi. 2012. Mikrokontroler AVR
sehingga jarak jangkauannya lebih ATMega8/32/16/8535 Dan
jauh dan menghasilkan respon yang Pemrogramannya Dengan Bahasa C
lebih kuat. Pada WinAVR. Bandung: Penerbit
2. Kepada peneliti selanjutnya Informatika
diharapkan agar dapat merancang
sistem lampu otomatis yang Wahyudin, Didin. 2011. Belajar Mudah
dibutuhkan dengan menggunakan Mirokontroler AT89S52 Dengan
bahan material yang lebih berkualitas, Bahasa BASIC Menggunakan
sehingga mempunyai ketahanan yang BASCOM-8051. Yogyakarta:
lebih baik. Penrbit ANDI.

Anda mungkin juga menyukai