Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3

NAMA : REZA AYU PRAVITASARI


NIM : 215100101111049
KELAS :G
KELOMPOK : G3
ASISTEN : Raissa Gloria

Pas foto 3 x 4

JURUSAN THP/TIP/TEP (KEPANJANGAN)


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3

1 PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3


1. PRELAB (sitasi, maksimal 3 halaman)
1.1 Sebutkan serta jelaskan pengertian dari budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
di laboratorium
Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya pengendalian
terhadap potensi bahaya yang ada di laboratorium. Selain itu juga untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Serta untuk mengetahui dan menangani bahan –bahan kimia
berbahaya (Cahyaningrum, 2020)

1.2 Lengkapi tabel di bawah ini dengan nama simbol dan penjelasan simbol sesuai dengan
gambar simbol
No. Simbol Nama Simbol Penjelasan
1. Merupakan simbol yang
memiliki arti korosif terhadap
Korosif logam. Dapat menyebakakn kulit
terbakar. Selain itu juga dapat
merusak mata. (Sardi, 2018)

2. Merupakan simbol terhadap


suatu bahan kimia yang memiliki
arti sangat beracun. Dengan
penggunaaan kadar sangat
Sangat Beracun rendah saja dapat menyebabkan
penyakit kronis hingga kematian.
Maka dari itu, harus hati-hati
terhadap bahan yang memiliki
simbol sangat beracun. (Seçken,
2013)
3. Merupakan simbol yang
memiliki arti mudah meledak.
Menandakan bahwa suatu bahan
dapat meledak dengan mudah
Mudah Meledak melalui benturan, gesekan,
pemanasan, api, dan sumber
nyala lainnya. Hindari hal-hal
yang dapat memicu ledakan.
(Sardi, 2018)
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3
4. Merupakan simbol yang
memiliki arti mudah terbakar.
Menandakan bahwa suatu bahan
memiliki titik nyala dan didih
Mudah Terbakar yang rendah. Hal ini
menyebabkan gas mudah
terbakar bila kontak dengan
udara. (Seçken, 2013)

5. Merupakan simbol yang


memiliki arti iritan. Menandakan
bahwa suatu bahan bersifat
Iritan iritasi. Dimana akan
menyebabkan gatal-gatal, serta
luka bakar pada kulit. (Sardi,
2018)

1.3 Berikan penjelasan Material Safety Data Sheet (MSDS) yang meliputi nama,
penampakan, sifat, bahaya yang ditimbulkan, tindakan pertolongan pertama, dan
instruksi khusus dari bahan kimia berikut
 Asam asetat glasial
Asam asetat glasial memiliki rumus CH3COOH dan merupakan bentuk murni
dari asam asetat. Penampakan yang dapat dilihat dari asam asetat glasial yaitu
tidak berwarna, memiliki bau yang menyengat, dan dapat bercampur dengan air
ataupun pelarut organic lainnya. Asam asetat glasial bersifat korosi yang dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Untuk itu hindari kontak langsung dengan asam
asetat glasial serta jauhkan dari benda yang bersifat logam. Bila kulit terkena
asam asetat glasial pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah mencuci
bagian kulit yang terkena kontak langsung dan jangan digaruk agar luka tidak
menyebar. Asam asetat glasial harus dipisah penyimpanannya dari bahan yang
mudah teroksidasi. (Umar, 2017)

 Amonium nitrat
Amonium nitrat memiliki rumus kimia NH4NO. Penampakan yang dapat dilihat
dari ammonium nitrat yaitu zat padat seperti pasir berpori yang dapat menyerap
bahan bakar. Amonium nitrat bersifat mudah terbakar dan dapat menyebabkan
iritasi pada mata. Untuk itu bila terkena kontak mata, bersihkan dengan air bersih
kemudian langsung temui dokter mata. Jauhkan ammonium nitrat dari bahan
yang mudah terbakar. (Russel & Arlow, 2015)

 Etanol
Etanol memiliki rumus kimia C2H5OH. Penampakan yang dapat dilihat dari
etanol yaitu berupa zat cair, tidak berwarna, dan memiliki bau yang spesifik.
Etanol bersifat mudah terbakar dan mudah meguap. Bila etanol terhirup
pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah menghirup udara segar,
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3
kemudian langsung periksakan ke dokter. Jauhkan etanol dari bahan yang mudah
terbakar. (Muslihah, 2012)

 Iodin
Iodin memiliki rumus kimia I2. Penampakan yang dapat dilihat dari iodin yaitu
berupa zat padat dan memiliki bau khas yang menusuk. Iodin bersifat mudah
teroksidasi dan dapat menyebabkan keracunan, iritasi mata, sakit kepala, dan
diare. Jika iodin tertelan pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah
dengan minum air putih maksimal dua gelas, kemudian langsung perikasakan ke
dokter. Simpan iodin pada temapt bersuhu ruang dan jauhkan dari cahaya
matahari langsung. (Dikshith, 2013)

 HCl
HCL atau asam klorida merupakan asam kuat. Penampakan yang dapat dilihat
dari asam klorida yaitu dari warnanya, ada yang tidak berwarna da nada juga
yang berwarna kuning muda. Selain itu asam klorida memiliki bau yang sangat
menyengat yang bersifat sangat korosif dan iritatif. Asam klorida dapat
menyebabkan iritasi pada mata dan kulit terbakar. Jika asam klorida terkena
kulit, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci area
yang terkena dengan air selama 15 menit, dan bersihkan pakaian yang sudah
terkontaminasi. Simpan asam klorida di tempat yang kering dengan ventilasi
yang cukup. (Yurida dkk., 2013)

2. TINJAUAN PUSTAKA (sitasi, maksimal 7 halaman)


2.1 Jelaskan fungsi dari kertas saring dan berikan gambarnya
Kertas saring merupaka suatu kertas yang terbuat dari selulosa murni. Kertas saring
memiliki sifat semi permeabel. Fungsi yang dimiliki kertas saring yaitu sebagai pemisah
fisik antara padatan dan larutan dalam suatu campuran. (Prastyo & Rahayoe, 2018)

(Li, et al., 2016)

2.2 Jelaskan fungsi dari erlenmeyer dan berikan gambarnya


NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3

Erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat. Dimana Erlenmeyer mampu bertahan dalam
suhu tinggi. Fungsi dari Erlenmeyer yaitu sebagai wadah untuk membuat, menyampur,
bahkan memanaskan suatu senyawa kimia. (Yunita dkk., 2016)

(Susanti, 2017)

2.3 Jelaskan fungsi dari pipet tetes dan berikan gambarnya


Pipet tetes merupakan pipet yang memiliki ujung meruncing. Pipet ada yang terbuat dari
plastic ataupun kaca. Fungsi dari pipet tetes yaitu sebagai pengambil zat cair dalam
jumlah sedikit dan tidak dapat diukur. (Yunita dkk., 2016)

(Susanti, 2017)

2.4 Jelaskan fungsi dari pipet ukur dan berikan gambarnya


Pipet ukur merupakan pipet yang terbuat dari plastic dan kaca. Memiliki fungsi yang
sama dengan pipet volume. Tetapi untuk pipet ukur, pengambilan zat cairnya dapat
dipindahkan sesuai skala yang tertera. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)

2.5 Jelaskan fungsi dari hot plate stirrer dan berikan gambarnya
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3

Hot plate stirrer merupakan alat laboratorium dengan bentuk kotak dan disertai dengan
pemanas. Memiliki fungsi sebagai pelarut dan pemanas larutan satu dengan yang lain.
Tujuannya adalah untuk membentuk larutan yang homogen. (Isti’anah, 2017)

(Junaidi dkk., 2020)

2.6 Jelaskan fungsi dari corong dan berikan gambarnya


Corong merupakan suatu alat yang terbuat dari kaca. Memiliki fungsi sebagai tempat
untuk melakukan proses penyaringan. Selain itu juga untuk meindahkan larutan yang
memiliki lubang kecil. (Yunita, 2016)

(Susanti, 2017)

2.7 Jelaskan fungsi dari gelas beaker dan berikan gambarnya


Gelas Beaker atau gelas kimia terbuat dari bahan kaca. Gelas beaker memiliki fungsi
sebagai wadah untuk mereaksikan, menampung, melarutkan, dan memanaskan bahan
yang dapat berupa larutan maupun padatan. Gelas beaker memiliki bentuk yang silinder.
(Eliyarti, 2020)

(Susanti, 2017)

2.8 Jelaskan fungsi dari timbangan analitik dan berikan gambarnya


Timbangan analitik berfungsi sebagai penimbang suatu bahan cair ataupun
padat.Timbangan analitik mengukur suatu bahan dalam massa yang relatif kecil.
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3
Timbangan analitik memiliki ketelitian tinggi dalam pengukurannya. (Susanti, 2017)

(Kristiantoro dkk., 2016)

2.9 Jelaskan fungsi dari gelas arloji dan berikan gambarnya


Gelas arloji terbuat dari bahan kaca. Gleas arloji memiliki bentuk seperti piring kecil dan
cekung. Fungsi dari gelas arloji yaitu sebagai wadah bahan padat atau kristal pada saat
penimbangan. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)

2.10 Jelaskan fungsi dari tabung reaksi dan berikan gambarnya


Tabung reaksi merupakan sautu alat yang terbuat dari kaca. Berfungsi sebagai tempat
untuk mereaksikan suatu larutan atau cairan. Selain itu, tabung reaksi juga tahan
terhadap suhu panas, sehigga proses terjadinya reaksi kimia dengan suhu tinggi tetap
bisa dilakukan. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)

2.11 Jelaskan fungsi dari rak tabung reaksi dan berikan gambarnya
Rak tabung reaksi merupakan suatu alat yang dapat terbuat dari kayu ataupun logam.
Rak tabung reaksi memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi. Lubang
untuk menaruh tabung reaksi dapat mencapi 24 lubang. (Susanti, 2017)
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3

(Susanti, 2017)

2.12 Jelaskan fungsi dari labu ukur dan berikan gambarnya


Labu ukur merupakan alat yang terbuat dari bahan kaca. Memiliki fungsi sebagai wadah
untuk pengenceran suatu larutan. Labu ukur memiliki ukuran volume tertentu yang
tertera dalam badan labu ukur. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)

2.13 Jelaskan fungsi dari botol leher angsa dan berikan gambarnya
Botol leher angsa merupakan botol yang terbuat dari plastik. Memiliki fungsi sebagai
wadah penyimpan aqaudes. Selain itu botol leher angsa juga dapat digunakan untuk
membilas suatu bahan yang tidak dapat larut dalam air. (Hartutik, 2012)

(Hartutik, 2012)

2.14 Jelaskan fungsi dari spektrofotometer dan berikan gambarnya


Spektrofotometer merupakan alat untuk untuk membuat sinar pada panjang gelombang
tertentu serta fotometer yang berperan sebagai alat pengukur intensitas cahaya yang
diabsorpsi. (Sistesya & Sutanto, 2013)

(Hasibuan, 2015)
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3

2.15 Jelaskan fungsi dari kuvet dan berikan gambarnya


Kuvet memiliki bentuk seperti jajar genjang. Hal ini dilakukan agar cahaya jatuh pas
pada permukaan kuvet. Fungsi yang dimiliki kuvet yaitu sebagai alat untuk mengukur
konsentrasi reagen yang akan diui melalui spektrofotometer. (Hartutik, 2012)

(Halimah dkk., 2016)

2.16 Jelaskan fungsi dari gelas ukur dan berikan gambarnya


Gelas ukur memiliki fungsi sebagai wadah untuk mengukur volue suatu cairan yang
tidak membutuhkan ketelitian tinggi. (Susanti, 2017)
(Susanti, 2017)

2.17 Jelaskan fungsi dari lemari asam dan berikan gambarnya


Lemari asam merupakan alat laboratorium yang dilengkapi dengan kabinet. Lemari
asam berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan yang bersifat asam kuat dan
mengeluarkan gas. Selain itu lemari asam juga dapat digunakan untuk melakukan reaksi
kimia pada bahan yang mudah menguap. (Litasari dkk., 2014)

(Hartutik, 2012)

2.18 Jelaskan fungsi dari pH meter dan berikan gambarnya


PH meter merupakan suatu perangkat elektronik. PH meter memiliki fungsi sebagai
pengukur PH dalam suatu larutan. Atau bisa disebut sebagai penentu keasaman atau
kebasaan suatu larutan. (Susanti, 2017)
NAMA Reza Ayu Pravitasari
NIM 215100101111049
KELAS G
KELOMPOK G3

(Susanti, 2017)

2.19 Jelaskan fungsi dari bulb dan berikan gambarnya


Bulb atau yang bisa juga diesebut sebagi pipet filler terbuat dari bahan karet elastis. Bulb
memiliki fungsi untuk memindahkan suatu larutan. Bulb dipasang pada pangkal pipet
ukur atau pipet volume. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)

2.20 Jelaskan fungsi dari piknometer dan berikan gambarnya


Piknometer merupakan alat yang terbuat dari bahan kaca. Fungsi dari piknometer adalah
untuk mengukur nilai massa jenis suatu zat cair. Piknometer memiliki ukuran dari 10 ml
– 100 ml. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)

2.21 Jelaskan fungsi dari cawan petri dan berikan gambarnya


Cawan petri merupakan wadah yang memiliki bentuk bundar. Biasanya cawan petri
terbuat dari bahan kaca atau plastic. Cawan petri memiliki fungsi sebagai wadah
penyimpan dan penimbang bahan kimia. Selain itu bisa juga digunakan sebagi wadah
untuk membiakkan sel. (Susanti, 2017)

(Susanti, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningrum, Dwi. 2020. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Laboratorium
Pendidikan. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. 2(1): 35-40
Dikshith, T.S.S. 2013. Hazardous Chemicals: Safety Management and Global Regulations. Boca
Raton: Taylor & Francis Group
Eliyarti, Chichi Rahayu, Zakirman. 2020. Deskripsi Pengetahuan Awal Alat Praktikum Materi
Koloid Dalam Perkuliahan Kimia Dasar Mahasiswa Teknik. Jurnal Pendidikan Kimia dan
Ilmu Kimia. 3(1): 14-25
Halimah, Nurul, Sri Suryaningsih, Jajat Y. Mindara, dkk. Pengujian Kandungan Zat Pewarna
Rhodamin B Pada Beberapa Jenis Makanan Dengan Mini Spektrofotometer Absorpsi
Portabel. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal). 5: 1-6
Hartutik. 2012. Metode Analisis Mutu Pakan. Malang: UB Press
Hassibuan, Elliwati. 2015. Pengenalan Spektrofotometri Pada Mahasiswa yang Melakukan
Penelitian di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU. Fakultas Kedokteran.
Universitas Sumatera Utara
Isti’anah, Ira. 2017. Rancang Bangun Hot Plate Magnetic Stirrer Berbasis Mikrokontroler
Atmega8. SKRIPSI. Jurusan Teknik Elektromedik. Program Studi Diploma III. Universitas
Muhammadiyah
Junaidi, Hesti Wahyu Handani, Amir Supriyanto, dkk. 2020. Kontrol Kecepatan dan Temperatur
dengan Teknik Pulse Width Modulation untuk Aplikasi Hotplate Stirrer Berbasis Arduino.
Jurnal Fisika Flux. 17(1): 37-43
Kristiantoro, Tony, Novrita Idayanti, Nanang Sudrajat, dkk. 2016. Ketidakpastian Pengukuran pada
Karakteristik Material Magnet Permanen dengan Alat Ukur Permagraph. Jurnal Elektronika
dan Telekomunikasi. 16(1): 1-6
Li, Zhengyang, Tingting Li, Libao An, et al. 2016. Preparation of Chitosan/Polycaprolactam
Nanofibrous Filter Paper and Its Greatly Enhanced Chromium(VI) Adsorption. Colloids and
Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects. 494: 65-73
Litasari, Kurnia Nur, Ning Setiati, Lina Herlina. 2014. Profil Pembelajaran Biologi Berbasis
Laboratorium dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri Se-Kabupaten
Semarang. Unnes Journal of Biology Education. 3(2): 172-179
Muslihah, Siti. 2012. Pengaruh Penambahan Urea Dan Lama Fermentasi Yang Berbeda Terhadap
Kadar Bioetanol Dari Sampah Organik. SKRIPSI. Fakultas Sains Dan Teknologi.
Universitas Islam Negeri (Uin) Maulana Malik Ibrahim Malang
Prastyo, Ani Sri Rahayoe. 2018. Penyaringan Metode Buchner Sebagai Alternatif
Pengganti Penyaringan Sederhana Pada Percobaan Adsorpsi Dalam Pratikum Kimia Fisika
Russel, David L. dan Pieter C. Arlow. 2015. Industrial Security: Managing Security in the 21st
Century. Hoboken: John Wiley & Sons
Sardi, Arif. 2018. GHS: Keselamatan Berbicara Melalui Simbol. Bioscience. 2(1): 1-10
Seçken, Nilgün. 2013. Who’s Who? Teaching Risk Phrases Through Danger Symbols And Signs
Of Some Acids. Hacettepe Unıversity Journal of Education. 28(1): 345-355
Sistesya, Dilla, Heri Sutanto. 2013. Sifat Optis Lapisan Zno:Ag yang Dideposisi di Atas Substrat
Kaca Menggunakan Metode Chemical Solution Deposition (CSD) dan Aplikasinya Pada
Degradasi Zat Warna Methylene Blue. Youngster Physics Journal. 1(4): 71-80
Susanti, Rizki Sindi. 2017. Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sebagai
Sumber Belajar Siswa Sma Negeri 10 Pontianak. SKRIPSI. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Umar, Khaidir. 2017. Efektifitas Larutan Cuka (Asam Asetat) dalam Pengurangan Kadar Formalin
pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L). SKRIPSI. Fakultas Kedokteran. Universitas
Hasanuddin
Yurida, Mutia, Evi Afriani, Susila Arita R. 2013. Pengaruh kandungan CaO dari Jenis Absorben
Semen Terhadap Kemurnian Gliserol. Jurnal Teknik Kimia. 19(2): 33-43
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Yunita, Wulansari, Edy Cahyono, Nanik Wijayanti. 2016. Pengembangan Kit Stoikiometri Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pembelajaran Scientific Approach.
Journal of Innovative Science Education. 5(1): 63-72

Anda mungkin juga menyukai