Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

“Pengaruh Aliran Fluida Pada Sistem Saluran Drainase”

Disusun Oleh :
M. Dimas K. G.
Sela Laisya Mahesa
Sulis Triyani
Tantri Putri Diantri

XI-MIPA 7
SMA NEGERI 19 GARUT
GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya, karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan pada waktunya dengan baik.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia, semester 2, tahun ajaran 2021-2022, dengan judul “Manfaat
Aliran Fluida Pada Sistem Saluran Drainase”.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Keni Sukmayanti, S.Pd.,
selaku pembimbing dalam penulisan karya tulis llmiah ini. Serta kepada orang tua,
keluarga, dan teman belajar yang telah memberikan motivasi dan dorongan
bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif, agar dapat
memberikan yang lebih baik lagi dalam penulisan selanjutnya.

Garut, 6 Maret 2022


Penulis

ii
Daftar Isi
KARYA TULIS ILMIAH................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Pengkajian ................................................................................................. 3
1.4 Manfaat pengkajian Teori ..................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN TEORI .................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Fluida ................................................................................................... 3
2.2 Sifat Fluida ............................................................................................................. 4
2.3 Jenis Fluida ............................................................................................................. 4
2.4 Hukum-Hukum Dasar Fluida ............................................................................... 4
2.4.1. Hukum Dasar Fluida Statis ........................................................................... 4
2.5 Definisi Drainase .................................................................................................... 5
2.6 Jenis Drainase......................................................................................................... 6
2.6.1 Drainase Berdasarkan Cara Terbentuknya .................................................. 6
2.6.2 Drainase Berdasarkan Sistem Pengalirannya ............................................... 7
2.6.3 Drainase Berdasarkan Tujuan Atau Sasaran Pembuatannya ..................... 7
2.6.4 Drainase Berdasarkan Tata Letaknya ........................................................... 9
2.6.5 Drainase Berdasarkan Fungsinya .................................................................. 9
2.6.6 Drainase Berdasarkan Konstruksinya........................................................... 9
BAB 3 METODOLOGI PENGKAJIAN ...................................................................... 11
3.1 Metode pengkajian Teori ............................................................................... 11
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................................. 11
4.1 Sifat Aliran Fluida Pada Saluran Drainase ........................................................ 11
4.2 Fungsi Saluran Drainase bagi Masyarakat Sekitar ........................................... 12
4.3 Sistem Jaringan pada Saluran Drainase ............................................................ 13
BAB 4 PENUTUP .......................................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14
Abstrak
Aliran fluida berjenis air dapat memberikan manfaat dalam pengaplikasiannya
pada saluran drainase, tetapi juga dapat memberikan dampak yang negatif jika
pengolahannya tidak dilakukan secara baik. Hal ini lebih terfokus pada sistem
instalasi pengairan atau lebih dikenal dengan istilah drainase yang dilakukan oleh
manusia, baik pada instalasi drainase di tempat umum maupun instalasi drainase
di rumah-rumah. Pengairan yang kurang baik membuat air terbuang secara tidak
baik sehingga menyebabkan kerugian misalnya kerusakan bahan bangunan oleh
tetesan air yang merembes di pipa. Oleh sebab itu, pemasangan instalasi drainase
harus menggunakan perhitungan yang baik untuk mengurangi dampak negatif
yang terjadi. Dalam ilmu fisika, cabang ilmu yang cocok untuk mengevaluasi
apakah instalasi drainase telah dikatakan baik adalah fluida, yaitu cabang ilmu
fisika yang mempelajari keseimbangan dan gerakan gas maupun zat cair serta
gaya tarik dengan benda di sekitarnya yang dilalui saat mengalir. Adapun sasaran
pokok dari cabang ilmu ini adalah aliran fluida yang dikelilingi oleh selubung
pipa, seperti misalnya aliran di dalam saluran-terbuka dan tertutup suatu sistem
drainase. Oleh sebab itu, penulis akan memaparkan bagaimana pengaplikasian
aliran fluida dalam memasang dan mengurangi dampak negatif terhadap
pemasangan saluran air atau sistem saluran drainase.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu perekayasaan tentang mekanika fluida telah dikembangkan melalui
pemahaman mengenai sifat-sifat fluida. Fluida adalah zat yang berubah bentuk
secara kontinu (terus-menerus) bila terkena tegangan geser, betapapun
kecilnya tegangan geser itu. Gaya geser adalah komponen gaya yang
menyinggung permukaan, dan gaya ini yang dibagi dengan luas permukaan
tersebut adalah tegangan geser rata-rata pada permukaan. Aplikasi dari ilmu
mekanika fluida ini memiliki peran penting dalam bidang industri, pertanian,
kedokteran, dan lain sebagainya (Immawan, 2008).
Selain itu, terdapat sistem drainase, merupakan suatu sistem yang terdiri
dari serangkaian bangunan air antara lain parit, gorong-gorong, kolam retensi
dan waduk yang berfungsi untuk mengalirkan, membuang, mengalihkan, dan
menampung air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Pada sistem
drainase terdapat dua macam bangunan air yaitu bangunan air yang terletak di
atas dan di bawah permukaan tanah. Salah satu bangunan air yang terletak di
bawah permukaan tanah adalah gorong-gorong. Gorong–gorong berfungsi
mengalirkan air di bawah jalan sehingga tidak mengganggu aktivitas yang ada
di atasnya seperti lalu lintas dan konstruksi lainnya.

2
Sistem drainase membentuk upaya pengaliran air, baik air permukaan
(limpasan/run off), maupun air tanah (underground water) dari suatu daerah
atau kawasan.Sistem drainase merupakan bagian penting pada suatu kawasan
perumahan. Penataan sistem drainasemberfungsi untuk mengurangi atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan sehingga tidak
menimbulkan genangan air yang dapat menganggu aktivitas masyarakat dan
bahkan dapat menimbulkan kerugian sosial ekonomi terutama yang
menyangkut aspek-aspek kesehatan lingkungan permukiman.
Oleh karena itu, kami mengangkat bagaimana peran penting dari aliran
fluida pada suatu sistem saluran drainase yang baik agar peraliran fluida bisa
berjalan tanpa menimbulkan efek samping merugikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa manfaat sifat fluida pada penerapan sistem saluran drainase?
2. Apa kaitan jenis aliran fluida pada saluran drainase?
3. Apa manfaat sistem saluran drainase bagi masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Pengkajian


1. Mengetahui manfaat sifat fluida pada penerapan sistem saluran drainase.
2. Memahami kaitan antara aliran fluida dan system saluran drainase.
3. Memahami manffat dari system saluran drainase bagi masyarakat.

1.4 Manfaat pengkajian Teori


Manfaat dari adanya perencanaan sistem saluran drainase sebagai
pengaplikasian sifat aliran fluida berjenis air ini supaya manfaat dari sistem saluran
drainase terjaga dan terasa oleh masyarakat sekitar.

BAB 2 KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Fluida


Fluida adalah segala jenis zat yang dapat mengalir dalam wujud gas maupun
cairan. Berdasarkan pergerakannya, fluida dibedakan menjadi fluida statik dan
fluida dinamik. Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas,
plasma, dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan
bentuk dan kemampuanuntuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk
mengambil bentuk dari wadah mereka).

3
2.2 Sifat Fluida
Dalam fenomena fluida ini, para ilmuwan sepakat untuk membuat asumsi
tentang fluida ideal. Sifat-sifat fluida ideal itu di antaranya:
• Merupakan aliran tunak (kecepatan aliran di suatu titik adalah konstan
terhadap waktu).
• Merupakan aliran yang tidak termampatkan, artinya fluida yang mengalir tidak
mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan.
• Merupakan aliran yang tidak kental.
• Aliran memiliki garis arus dan tidak bergolak, artinya tiap partikel fluida akan
melewati titik lintasan yang sama dengan arah yang sama.
Meskipun tidak ada fluida yang benar-benar ideal, tetapi fluida yang paling
mendekati dengan sifat-sifat fluida ideal tadi adalah air. Sehingga penelitian-
penelitian tentang fluida menggunakan air.

2.3 Jenis Fluida


Fluida memiliki beberapa macam yang setiap harinya kita jumpai dalam
kehidupan. Macam-macam dari fluida tersebut, yaitu:
a. Fluida Diam (Fluida Statis)
Fluida statis atau fluida diam merupakan jenis fluida yang berada pada kondisi diam
dan tidak bergerak. Misalnya air di dalam kolam, air di dalam gelas, air waduk, air
laut, air di dalam sumur, dan lain sebagainya. Hukum-hukum dasar fisika ang
sangat bermanfaat dapat ditemukan oleh para ilmuwan, hal tersebut berkat dari
fluida statis. Hukum- hukum tersebut antara lain; hukum Pascal, hukum
Archimedes, hukum tekanan hidrostatik, dan lain sebagainya.
b. Fluida yang Bergerak (Fluida Dinamis)
Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi bergerak dan atau
dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun, angin, dan lain
sebagainya.energi potensial yang dapat dijadikan sumber energi listrik dapat
ditemukan berkat adanya fluida dinamis. Contohnya yaitu PLT angin, PLT air.
Fluida dinamis ini dapat direkayasa oleh manusia demi untuk kelangsungan
hidupnya dan untuk kesejahteraan bersama.

2.4 Hukum-Hukum Dasar Fluida


2.4.1. Hukum Dasar Fluida Statis
a. Hukum Pokok Hidrostatis

4
Hukum ini menyatakan bahwa, dalam suatu fluida, semua titik pada suatu
bidang datar yang sejajar dengan permukaan fluida memiliki tekanan absolut yang
sama.
b. Hukum Pascal
Hukum ini menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke semua arah.
c. Hukum Archimedes
Hukum ini menyatakan bahwa gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
d. Hukum Stokes
Hukum ini menyatakan bahwa jika sebuah benda bergerak dalam fluida yang
diam, maka benda tersebut akan mendapatkan gaya gesek yang nilainya sebanding
dengan fluida dan tetapan geometri benda tersebut.

2.4.2 Hukum Dasar Fluida Dinamis


a. Hukum Bernoulli
Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi potensial persatuan
volum, dan energi kinetik tiap satuan volum, selalu memiliki nilai yang sama pada
setiap titik sepanjang suatu garis arus.
b. Hukum Kontinuitas
Hukum ini menyatakan bahwa pada fluida ideal, besar debit fluida yang
mengalir di titik mana saja akan selalu konstan.

2.5 Definisi Drainase


Menurut Suripin (2004:7-8) mengatakan bahwa drainase berasal dari bahasa
Inggris yaitu drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau
mengalihkan air. Secara umum,drainase dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan
teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan. sehingga fungsi
kawasan atau lahan tidak terganggu. Sistem drainase dapat didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal.
Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan
kelebiahan air, baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air

5
yang berada di bawah permukaan tanah. Kelebihan air dapat disebabkan oleh
intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan yang lama. Secara umum
drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan (Wesli, 2008:1).
2.6 Jenis Drainase
Menurut Wesli (2008:3) untuk lebih memudahkan dalam memahami tentang
drainase, saluran drainase dapat dikelompokkan berdasarkan:

1. Cara terbentuknya
2. Sistem pengalirannya
3. Tujuan atau sasaran pembuatannya
4. Tata letaknya
5. Fungsinya
6. Konstruksinya.

2.6.1 Drainase Berdasarkan Cara Terbentuknya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari cara terbentuknya, dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Drainase alamiah (natural drainage)


Drainase alamiah terbentuk melalui proses alamiah yang berlangsung lama,
dengan kata lain tidak ada unsur campur tangan manusia. Saluran drainase
terbentuk akibat gerusan air sesuai dengan kontur tanah. Drainase alamiah ini
terbentuk pada kondisi tanah yang cukup kemiringannya, sehingga air akan
mengalir dengan sendirinya, kemudian masuk ke sungai-sungai. Umumnya,
drainase alamiah ini berupa sungai beserta anak-anak sungainya yang membentuk
suatu jaringan alur sungai.

2. Drainase buatan (artifical drainage)

Drainase buatan adalah sistem yang dibuat dengan maksud tertentu dan
merupakan hasil rekayasa berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan sebagai
upaya penyempurnaan atau melengkapi kekurangan sistem drainase alamiah. Pada
sistem drainase buatan memerlukan biaya, baik biaya pada perencanaannya
maupun pada pembuatannya.

6
2.6.2 Drainase Berdasarkan Sistem Pengalirannya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari sistem pengalirannya, dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Drainase dengan sistem jaringan


Drainase dengan sistem jaringan adalah suatu sistem pengeringan atau
pengaliran air pada suatu kawasan yang dilakukan dengan mengalirkan air melalui
sistem tata saluran dengan bangunan-bangunan pelengkapnya.

2. Drainase dengan sistem resapan


Drainase dengan sistem resapan adalah sistem pengeringan atau pengaliran
air yang dilakukan langsung terhadap genangan air di permukan tanah ke dalam
tanah melalui sumuran atau saluran resapan.

2.6.3 Drainase Berdasarkan Tujuan Atau Sasaran Pembuatannya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan tujuan atau sasaran pembuatannya, dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Drainase perkotaan
Drainase perkotaan adalah pengeringan atau pengaliran air dari wilayah
perkotaan ke sungai yang melintasi wilayah perkotaan tersebut sehingga wilayah
perkotaan tidak digenangi air.

2. Drainase daerah pertanian


Drainase daerah pertanian adalah pengeringan atau pengaliran air di daerah
pertanian baik di persawahan maupun daerah sekitarnya yang bertujuan untuk
mencegah kelebihan air agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.

3. Drainase lapangan terbang


Drainase lapangan terbang adalah pengeringan atau pengaliran air di kawasan
lapangan terbang terutama pada runway (landasan pacu) dan taxiway sehingga
kegiatan penerbangan baik takeoff, landing maupun taxing tidak terhambat. Pada
lapangan terbang drainase juga bertujuan untuk keselamatan terutrama pada saat
landing dan takeoff yang apabila tergenang air dapat mengakibatkan tergelincirnya
pesawat terbang.

4. Drainase jalan raya

7
Drainase jalan raya adalah pengeringan atau pengaliran air di permukaan
jalan yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jalan dan menghindari
kecelakaan lalu lintas. Drainse jalan raya biasanya berupa saluran di kiri-kanan
jalan serta gorong-gorong yang melintas dibawah badan jalan

5. Drainase jalan kereta api


Drainase jalan kereta api adalah pengeringan atau pengaliran air sepanjang
jalur kereta api yang bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jalur rel kereta
api

6. Drainase pada tanggul dan dam


Drainase pada tanggul dan dam adalah pengaliran air di daerah sisi luar
tanggul dan dam yang bertujuan untuk mencegah keruntuhan tunggul dan dam
akibat erosi rembesan aliran air

7. Drainase lapangan olahraga


Drainase lapangan olahraga adalah pengeringan atau pengaliran air pada
suatu lapangan olahraga seperti lapangan sepak bola dan lainnya, yang bertujuan
agar kegiatan olahraga tidak terganggu meskipun dalam kondisi hujan.

8. Drainase untuk keindahan kota


Drainase untuk keindahan kota adalah bagian dari drainase perkotaan, namun
pembuatan drainase ini lebih ditujukan pada sisi estetika seperti tempat rekreasi dan
lainnya

9. Drainase untuk kesehatan lingkungan


Drainase untuk kesehatan lingkuangan merupakan bagian dari drainase
perkotaan, dimana pengeringan dan pengaliran air bertujuan untuk mencegah
genangan yang dapat menimbulkan wabah penyakit.

10. Drainase unutk penambahan areal


Drainase untuk penambahan areal adalah pengeringan atau pengaliran air
pada daerah rawa ataupun laut yang tujuannya sebagai upaya untuk menambah
areal.

8
2.6.4 Drainase Berdasarkan Tata Letaknya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari tata letaknya, dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Drainase permukaan tanah (surface drainage)


Drainase permukaan tanah adalah sistem drainase yang salurannya berada di
atas permukaan tanah. Pengaliran air terjadi karena adanya beda tinggi permukaan
saluran (slope)

2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)


Drainase bawah permukaan tanah adalah sistem drainase yang dialirkan di
bawah tanah (ditanam) biasanya karena sisi artistik atau pada suatu areal yang tidak
memungkinkan untuk mengalirkan air diatas permukaan tanah seperti pada
lapangan olahraga, lapangan terbang, taman dan lainnya.

2.6.5 Drainase Berdasarkan Fungsinya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari fungsinya, dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Drainase single-purpose
Drainase single purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirkan
satu jenis air buangan, misalnya air hujan atau air limbah atau lainnya

2. Drainase multi-purpose
Drainase multi-purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirakan
lebih dari satu air buangan baik secara bercampur maupun bergantian mislanya
campuran air hujan dan air limbah.

2.6.6 Drainase Berdasarkan Konstruksinya


Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari konstruksinya, dapat dikelompokkan
menjadi:

1. Drainase saluran terbuka


Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang permukaan airnya
terpengaruh dengan udara luar (atmosfer). Drainase saluran terbuka biasanya
mempengaruhi luasan yang cukup dan digunakan untuk mengalirkan air hujan atau

9
air limbah yang tidak membahayakan kesehatan lingkungan dan tidak mengganggu
keindahan.

2. Drainase saluran tertutup


Drainase saluran tertutup adalah sistem saluran yang permukaan airnya tidak
terpengaruh dengan udara luar (atmosfer). Saluran drainase tertutup sering
digunakan untuk mengalirkan air limbah atau air kotor yang mengganggu kesehatan
lingkungan dan mengganggu keindahan untuk saluran yang terletak di tengah kota.

2.7 Tujuan Drainase


Drainase memiliki tujuan penting dalam pembangunannya yaitu untuk
mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan tersebut
bisa berfungsi secara optimal sesuai dengan kegunaannya. Sistem ini juga dapat
mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada jalanan dan bangunan yang ada di
sekitarnya. Banjir juga dapat dicegah dengan adanya sistem pengaliran air ini.
Selain itu dapat meminimalkan dampak negatif dari aliran limpasan untuk
kualitas air sungai. Mengurangi genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk-
nyamuk penyebab penyakit juga merupakan fungsi penting adanya drainase.
Dengan ini kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar dapat terjamin.

2.8 Tahapan dalam perencanaan teknis Drainase


Banyak faktor yang harus di pertimbangkan dalam perencanaan sistem
draisane. Perencanaan tidak hanya di sesuaikan dengan kondisi sekarang, namun
juga kondisi yang akan datang. Dalam perencanaan drainase tentu saja tidak lepas
dari berbagai masalah. Meskipun sistem jaringan drainase direncanakan berdasar
ilmu drainase, namun permasalahan di kawasan yang akan dibangun drainase tidak
bisa di hindari.
Dalam pembuatan perencanaan sistem drainase harus memperhatikan data
curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Adapun tahapan-tahapan yang
digunakan dalam perencanaan teknis saluran drainase adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan menghitung debit rencana.
2. Membuat jalur saluran sistem drainase.
3. Merencanakan profil memanjang saluran.
4. Membuat perencanaan titik-titik yang akan dibangun untuk penampang
melintang saluran agar badan jalan cepat kering.

10
5. Mengatur dan merencanakan infrastruktur serta fasilitas sistem drainase.

BAB 3 METODOLOGI PENGKAJIAN

3.1 Metode pengkajian Teori


Pada penulisan ini menggunakan metode secara literatur dari berbagai sumber
yang terpercaya, agar hasil karya yang didapat bersifat fakta, aktual dan
terpercaya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Memilih tema penelitian.
2. Menentukan judul dan objek penelitian.
3. Mengklasifikasikan masalah.
4. Merumuskan masalah.
5. Mengkaji masalah secara literatur.
6. Membuat kerangka laporan.
7. Menyusun hasil karya tulis ilmiah.
8. Memberikan kesimpulan.

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Sifat Aliran Fluida Pada Saluran Drainase


Pada dasarnya aliran fluida dapat dibedakan atas dua jenis yaitu aliran dalam
saluran adalah aliran yang dibatasi oleh permukaan–permukaan keras, dan aliran
sekitar benda yang dikelilingi oleh fluida yang selanjutnya tidak terbatas.
Perbedaan demikian hanyalah untuk memudahkan peninjauan saja, karena gejala
dasar dan kelakuan fluida berlaku pada kedua keadaan tersebut. Aliran melalui
pipa dipilih untuk mewakili bentuk penampang lain karena dilapangan secara
garis besar dapat dijumpai dalam aplikasi lapangan (Ridwan, 1999).
Aliran fluida terbagi berdasarkan beberapa kategori diantaranya berdasarkan sifat
pergerakannya adalah sebagai berikut:
1. Uniform Flow
Merupakan aliran fluida yang terjadi dimana besar dan arah dari vaktor kecepatan
konstan dari suatu titik ke titik selanjutnya.
2. Non Uniform Flow
Aliran yang terjadi dimana besar dan arah vaktor kecepatan fluida selalu berubah
terhadap lintasan aliran fluida tersebut, hal ini terjadi karena luas penampang
medium fluida juga berubah.
3. Steady Flow

11
Merupakan aliran yang terjadi apabila kecepatannya tidak dipengaruhi oleh
waktu, sehingga kecepatannya konstan pada setiap titik pada aliran tersebut.
4. Non Steady Flow
Merupakan aliran yang terjadi apabila ada suatu perubahan kecepatan aliran
tersebut terhadapperubahan waktu. Berdasarkan pengaruh tekanan terhadap
volume, fluida dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Fluida tak termampatkan (incompressible).
Pada kondisi ini fluida tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan
tekanan, sehingga fluida tak termampatkan.
b. Fluida termampatkan (compressible).
Pada keadaan ini, fluida mengalami perubahan volume dengan adanya
perubahan tekanan, sehingga fluida ini secara umum disebut fluida
termampatkan.
Fluida dapat juga dibedakan berdasarkan kekentalannya, yaitu fluida nyata
viscous fluid dan fluida ideal non viscous fluid. Fluida nyata adalah fluida yang
memiliki kekentalan, fluida ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
contohnya air dan udara. Sedangkan fluida ideal, tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari dan hanya dipakai dalam teori dan kondisi-kondisi khusus saja.
4.2 Fungsi Saluran Drainase bagi Masyarakat Sekitar
Menurut Suripin (2004:245-246) mengatakan bahwa manfaat (benefit) yang
diperoleh dari proyek drainase biasanya tidak berupa uang, tetapi berupa
peningkatan kualitas hidup masyarakat. Manfaat proyek drainase perkotaan
berupa:
1. Peningkatan nilai lahan
2. Peningkatan kesehatan lingkungan dan masyarakat
3. Pengurangan gangguan lalu lintas
4. Penghematan pemeliharaan jalan
5. Pengurangan kerugian akibat banjir pada:
a. Permukiman
b. Sarana/prasarana kota
c. Tambak/sawah
d. Industri
e. Perbaikan kesehatan masyarakat
Disamping itu juga keuntungan yang tidak dapat dinilai dengan uang, meliputi:
a. Rasa aman

12
b. Kenyamanan
c. Estetika
d. Kesehatan lingkungan
Komponen yang biasanya diapaki sebagai dasar perhitungan benefit proyek
drainase meliputi:
1. Genangan banjir, luas kedalaman, dan durasi
2. Tata guna lahan
3. Tingkat kerusakan bangunan dan fasilitas lainnya

4.3 Sistem Jaringan pada Saluran Drainase


Sistem jaringan drainase umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu :

1. Sistem Drainase Mayor


Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran air yang menampung dan mengalirkan air
dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase
ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama atau drainase primer. Sistem
jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti sungai – sungai.

2. Sistem Drainase Mikro


Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan dalam
sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan, selokan air hujan di sekitar
bangunan, gorong-gorong, dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat
ditampungnya tidak terlalu besar.

BAB 4 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat pada fluida
berjenis air ialah alirannya lunak, tidak termampatkan, tidak kental dan memiliki
garis arus. Dengan sifat fluida tersebut, maka dibangunlah saluran drainase. Fungsi
dari sistem saluran drainase sendiri ialah sebagai pencegah terjadinya pembebanan
aliran dari suatu daerah terhadap daerah lain di bawahnya, pengumpul aliran dari
saluran drainase yang lebih kecil dan sebagai saluran pembawa seluruh air buangan
dari suatu daerah ke lokasi pembuang. Selain itu, sistem jaringan pada saluran
drainase meliputi Sistem Drainase Mayor dan Sistem Drainase Mikro.
Sistem drainase, merupakan suatu sistem yang terdiri dari serangkaian
bangunan air antara lain parit, gorong-gorong, kolam retensi dan waduk yang
berfungsi untuk mengalirkan, membuang, mengalihkan, dan menampung air
sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Selain melakukan pemeliharaan dan

13
pengawasan secara berkala, perencanaan konstruksi gorong-gorong dilakukan dan
direncanakan dengan baik yaitu mempertimbangkan bentuk, ukuran, dan bahan
yang digunakan berdasarkan beberapa faktor seperti faktor hidrolis yang
memenaruhi kapasitas fuida yang mampu ditampung oleh drainase itu sendiri.
Penataan sistem drainase berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan atau lahan sehingga tidak menimbulkan genangan air yang
dapat menganggu aktivitas masyarakat dan bahkan dapat menimbulkan kerugian
sosial ekonomi terutama yang menyangkut aspek-aspek kesehatan lingkungan
permukiman

DAFTAR PUSTAKA
Suherli, Maman, S., Aji, S., dan Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia. Edisi Revisi
2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. PT Gramedia.
http://https://penaungu.com/contoh-karya-ilmiah/
http://Sumber: comhttps://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-
ipa/memahami-fluida- dinamis-dan-hukum-hukumnya/amp/
http://"Fluida : Pengertian, Contoh, dan Jenisnya Terlengkap | WeSchool.ID"
https://www.weschool.id/fluida-pengertian-contoh-dan-jenis-jenisnya-terlengkap/
http://"Drainase - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas"
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Drainase
Marthen Kaningan. 2017. Fisika. Edisi Revisi 2016, Erlangga. PT. Gelora Aksara
Pratama.
http://Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fluida
Surpin. (2004). Perencanaan dan Penggambaran Sistem Jaringan Perpipaan.
Jakarta.Universitas Indonesia (UI-Press)
Wesli dan Immawan. 2008. Mekanika Fluida (terjemahan). Erlangga, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai