Anda di halaman 1dari 13

Tugas Modul Tutorial 1 Fisika Dasar

Kelompok 1

16520002 Eraraya Morenzo Muten


16520009 Muhammad Rafli Fadilah Yusmar
16520016 Farhan Afif
16520023 Jundan Haris
16520030 Nissha Kinaya Maureen Sibayak

Bagian A

1. Gambar di samping adalah grafik kecepatan suatu partikel yang bergerak di


sepanjang sumbu 𝑥. (a) Apakah partikel berhenti sesaat? (b) Apakah
pecepatan partikel positif atau negatif? (c) Apakah percepatan partikel konstan
atau berubah? Jelaskan jawabannya.

a) Ya, partikel berhenti sesaat. Grafik fungsi menunjukkan kecepatan partikel terhadap waktu.
Maka Ketika fungsi berpotongan dengan sumbu 𝑥, fungsi akan memiliki nilai 𝑣 = 0, dengan kata
lain partikel berhenti sesaat.

b) Percepatan partikel positif. Gradien fungsi kecepatan adalah perbandingan perubahan kecepatan
dengan perubahan waktu, maka gradien fungsi menunjukkan percepatan partikel. Semakin ke
kanan, fungsi semakin naik, maka grafik memiliki gradien atau percepatan positif.

c) Percepatan partikel konstan. Garis lurus yang dibentuk fungsi menunjukkan perbandingan antara
pertambahan kecepatan dan perubahan waktu selalu sama, dengan kata lain percepatan partikel
konstan.

2. Pada saat 𝑡 = 0, partikel bergerak sepanjang sumbu 𝑥 pada posisi 𝑥𝑜 = −20 𝑚. Tinjau tanda dari
kecepatan awal aprtikel 𝑣_𝑜 dan percepatan partikel (konstan) 𝑎 untuk empat kasus yang berbeda:
(1) +, +; (2) +, −; (3) −, +; (4) −, −. Pada kasus yang mana partikel akan (a) berhenti sesaat,
(b) melewati titik asal, dan (c) tidak akan pernah melewati titik asal?

(a) Partikel akan berhenti sesaat ketika mencapai nilai kecepatan 𝑣 = 0. Nilai ini bisa didapatkan
jika tanda percepatan berbeda dengan tanda kecepatan, sehingga kecepatan akan diperlambat
sampai nol. Maka partikel akan berhenti sesaat pada kasus (2) +, − dan (3) −, +.

(b) Partikel akan melewati titik asal ketika mencapai posisi 𝑥 = 0. Posisi ini dapat dicapai dengan
bergerak ke arah sumbu 𝑥 positif atau ke kanan dari posisi awal 𝑥𝑜 = −20 𝑚. Maka partikel yang
pasti akan melewati titik asal adalah pada kasus (1) +, +.

Begitu juga dengan partikel (3) −, +. Mula-mula ia akan bergerak ke kiri diperlambat hingga
berhenti sesaat. Setelah itu partikel akan mulai bergerak ke arah kanan dipercepat hingga suatu saat
pasti akan melewati titik asal.

Namun, apabila yang ditanyakan partikel mana saja yang mungkin melewati titik asal, maka
partikel (2) +, − juga mungkin, namun bergantung pada kecepatan awal dan besar percepatannya.
Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2𝑎𝑠, partikel (2) harus
memiliki kecepatan positif setelah menempuh jarak 𝑥𝑜 dan berada di titik asal, sehingga memenuhi
pertidaksamaan
𝑣𝑜2 − 2𝑎𝑥𝑜 > 0

(c) Partikel yang tidak akan melewati titik asal adalah partikel (4) −, − karena partikel tersebut
akan bergerak ke kiri atau sumbu 𝑥 negatif dari posisi awal 𝑥𝑜 = −20𝑚 dan akan terus bergerak
ke kiri, sehingga tidak akan melewati titik (0, 0) atau titik asal.

3. Gambar di samping menunjukkan tiga lintasan sebuah bola yang


ditendang di tanah. Jika gesekan udara diabaikan, urutkan dari yang
terbesar (a) waktu yang ditempuh, (b) komponen kecepatan awal arah
vertikal, (c) komponen kecepatan arah horizontal, dan (d) laju awal.

Pada gambar bisa kita ketahui bahwa ketinggian maksimum yang


dicapai ketiga bola sama tinggi.

ℎmax1 = ℎ𝑚𝑎𝑥2 = ℎ𝑚𝑎𝑥3 … (1)

Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2𝑎𝑠, dengan 𝑣𝑜 sebagai
kecepatan awal dan 𝑣𝑡 sebagai kecepatan setelah menempuh jarak 𝑠 dengan percepatan 𝑎 dan 𝜃
sebagai sudut elevasi peluncuran bola.

0 = 𝑣𝑜 − 2𝑔ℎ … (2)

Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2) dan kita dapatkan


2 2 2
(𝑣𝑜1 sin 𝜃1 ) (𝑣𝑜2 sin 𝜃2 ) (𝑣𝑜3 sin 𝜃3 )
= =
2𝑔 2𝑔 2𝑔

Maka, komponen kecepatan awal arah vertikal ketiga bola sama besar

𝑣𝑜1 sin 𝜃1 = 𝑣𝑜2 sin 𝜃2 = 𝑣𝑜3 sin 𝜃3 … (3)

Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan konstan 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡, kita dapatkan waktu
tempuh untuk mencapai titik tertinggi sebesar

𝑣𝑜 sin𝜃
𝑡𝑝 =
𝑔

Waktu tempuh total adalah dua kali waktu tempuh menuju titik puncak, sehingga

𝑣𝑜 sin 𝜃
𝑡𝑚𝑎𝑥 = 2
𝑔

Berdasarkan persamaan (3), maka 𝑡𝑚𝑎𝑥 sama besar untuk ketiga situasi

a) 𝑡max1 = 𝑡max2 = 𝑡max3 … (4)

Pada persamaan (3) juga kita dapatkan urutan komponen kecepatan awal arah vertikal sebagai

b) 𝑣𝑜1𝑦 = 𝑣𝑜2𝑦 = 𝑣𝑜3𝑦

Berdasarkan gambar, kita ketahui jarak tempuh 𝑠𝑚𝑎𝑥 ketiga bola


𝑆𝑚𝑎𝑥1 < 𝑆𝑚𝑎𝑥2 < 𝑆𝑚𝑎𝑥3 … (5)

Komponen horizontal bergerak dengan persamaan 𝑠 = 𝑣𝑥 𝑡, maka pertidaksamaan (5) dapat kita
tuliskan kembali menjadi

𝑣𝑥1 𝑡𝑚𝑎𝑥 < 𝑣𝑥2 𝑡𝑚𝑎𝑥 < 𝑣𝑥3 𝑡𝑚𝑎𝑥

Berdasarkan persamaan (5) kita dapatkan

𝑣𝑥1 < 𝑣𝑥2 < 𝑣𝑥3 … (6)

Maka kita dapatkan urutan komponen kecepatan arah horizontal dari yang terbesar adalah

c) 𝑣𝑥3 , 𝑣𝑥2 , 𝑣𝑥1

Kemudian berdasarkan gambar, urutan besar sudut elevasi peluncuran bola adalah 𝜃1 > 𝜃2 > 𝜃3
dan persamaan (3)

𝑣𝑜1 sin 𝜃1 = 𝑣𝑜2 sin 𝜃2

sin 𝜃1 > sin 𝜃2 > sin 𝜃3

Maka kita dapatkan pertidaksamaan

𝑣𝑜1 < 𝑣𝑜2 < 𝑣𝑜3

Sehingga urutan laju awal dari yang terbesar adalah

d) 𝑣𝑜3 , 𝑣𝑜2 , 𝑣𝑜1

4. Sebuah bola dilemparkan dari tanah dengan dengan laju awal dan sudut
elevasi tertentu. Gambar di samping menunjukkan grafik jangkauan
horizontal R bola terhadap sudut elevasi 𝜃𝑜 . Urutkan titik-titik pada
grafik dari yang terbesar (a) waktu tempuh total bola dan (b) laju bola
di ketinggian maksimum.

Pada ketinggian maksimum, bola hanya memiliki komponen kecepatan arah horizontal, maka 𝑣𝑦 =
0. Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡 kita dapatkan waktu
tempuh menuju puncak

𝑣𝑜 sin𝜃
𝑡𝑝 =
𝑔

Waktu tempuh total 𝑡𝑚𝑎𝑥 adalah dua kali waktu tempuh menuju puncak dan berdasarkan gambar
kita ketahui

𝜃𝑜𝑎 < 𝜃𝑜𝑏 < 𝜃𝑜𝑐 … (1)

𝜋
Ketiga bola bergerak ke arah yang sama maka dapat kita asumsikan 0 ≤ 𝜃 < 2 , sehingga

sin𝜃𝑜𝑎 < sin𝜃𝑜𝑏 < sin𝜃𝑜𝑐


Ketiga bola memiliki kecepatan awal yang sama, maka kita dapatkan

𝑣𝑜 sin𝜃𝑜𝑎 𝑣𝑜 sin𝜃𝑜𝑏 𝑣𝑜 sin𝜃𝑜𝑐


2 <2 <2
𝑔 𝑔 𝑔

𝑡max𝑎 < 𝑡𝑚𝑎𝑥𝑏 < 𝑡𝑚𝑎𝑥𝑐

Urutan waktu tempuh total bola dari yang terbesar adalah

a) 𝑡max𝑐 , 𝑡𝑚𝑎𝑥𝑏 , 𝑡𝑚𝑎𝑥𝑎

Pada ketinggian maksimum, bola hanya memiliki komponen kecepatan arah horizontal 𝑣𝑥 =
𝑣𝑜 cos𝜃𝑜 . Berdasarkan persamaan (1), dapat kita tulis pertidaksamaan

cos𝜃𝑜𝑎 > cos𝜃𝑜𝑏 > cos𝜃𝑜𝑐

Kalikan 𝑣𝑜 pada tiap bagian pertidaksamaan

vo cos𝜃𝑜𝑎 > vo cos𝜃𝑜𝑏 > vo cos𝜃𝑜𝑐

Tuliskan ulang pertidaksamaan di atas menjadi

𝑣𝑥𝑎 > 𝑣𝑥𝑏 > 𝑣𝑥𝑐

Urutan laju bola di ketinggian maksimum dari yang terbesar adalah

b) 𝑣𝑥𝑎 , 𝑣𝑥𝑏 , 𝑣𝑥𝑐

5. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan pusat lintasan di


titik asal pada sistem koordinat Kartesian x − y. (a) Berapa nilai agar
komponen vertikal dari posisi memiliki nilai terbesar? (b) Berapa nilai
agar komponen vertikal dari kecepatan bernilai terbesar? (c) Berapa
nilai agar komponen vertikal dari percepatan bernilai terbesar?

a) Partikel bergerak dengan persamaan ⃗⃗⃗


𝑟𝑦 = 𝑟 sin𝜃
Agar memperoleh nilai 𝑟𝑦 maksimum, maka turunkan persamaan 𝑟𝑦 = 0

𝑑
0= 𝑟 sin𝜃
𝑑𝑥

0 = cos𝜃

Jadi, θ yang memenuhi persamaan di atas adalah 90o dan 270o

b) Kecepatan pada sumbu vertikal (𝑣𝑦 ) merupakan turunan dari jarak (𝑟𝑦 ) terhadap waktu (𝑡)
sehingga diperoleh

𝑑
𝑣𝑦 =
⃗⃗⃗⃗ 𝑟
𝑑𝑡 𝑦
Agar memperoleh nilai 𝑣𝑦 maksimum, maka turunkan persamaan 𝑣𝑦 = 0

𝑑
0= 𝑟𝜔cos𝜃
𝑑𝑡

0 = −sin𝜃

Jadi, θ yang memenuhi persamaan di atas adalah 0o, 180o, dan 360o

c) Percepatan pada sumbu vertikal (𝑣𝑦 ) merupakan turunan dari kecepatan pada sumbu vertikal
(𝑣𝑦 ) terhadap waktu (𝑡) sehingga diperoleh:

𝑑
𝑎𝑦 = 𝑣
𝑑𝑡 𝑦

Agar memperoleh nilai 𝑎𝑦 maksimum, maka turunkan persamaan 𝑎𝑦 = 0

𝑑
0= 𝑟𝜔2 (−sin𝜃)
𝑑𝑥

0 = −cos𝜃

Jadi, θ yang memenuhi persamaan di atas adalah 90o dan 270o

Bagian B

1. Gambar di samping menggambarkan posisi benda yang bergerak dengan


percepatan konstan sepanjang sumbu x terhadap waktu. Diketahui nilai 𝑥𝑠 =
6,0𝑚. Tentukan (a) besar dan (b) arah dari percepatan partikel?

Dikatakan bahwa percepatan benda tersebut konstan, sehingga digunakan

1
𝑦 = 𝑣𝑜𝑦 𝑡 − 𝑎𝑡 2
2

𝑥𝑠 = 6 𝑚, maka skala satu satuan kotak 𝑥 bernilai 2 𝑚. Ketika 𝑡 = 1 𝑠, maka

1
2 = 𝑣𝑜 + 𝑎 … (1)
2

Ketika 𝑡 = 2 𝑠, maka

8 = 2𝑣𝑜 + 2𝑎 … (2)

Eliminasi 𝑣𝑜 dari persamaan (1) dan (2) dan kita dapatkan

−4 = −𝑎

Sehingga kita mendapatkan nilai percepatan sebesar

a) 𝑎 = 4 𝑚/𝑠 2 .
b) Karena 𝑎 bernilai positif, maka percepatan benda mengarah ke sumbu 𝑥 positif.

2. Gambar di samping adalah grafik percepatan terhadap waktu untuk


partikel yang bergerak sepanjang sumbu x. Diketahui, = 12,0 m/s . Pada
waktu = −2,0 s , kecepatan partikel 7,0 m/s . Berapa kecepatan partikel
pada = 6,0 s?

Untuk mendapatkan kecepatan (𝑣𝑡 ) saat 𝑡 = 6 𝑠, dapat kita gunakan


metode mencari total luas grafik. Dalam kasus ini ialah total luas grafik
segitiga I dengan alas (waktu(𝑠)) 6 satuan dan tinggi (percepatan (𝑚/𝑠 2 )) 12 satuan ke atas serta
segitiga II dengan alas (waktu(𝑠)) 2 satuan dan tinggi (percepatan (𝑚/𝑠 2 )) 4 satuan ke bawah.

Diperolehlah perubahan kecepatannya (∆𝑣) yakni 32 𝑚/𝑠 sehingga kecepatan (𝑣) saat 𝑡 = 6 𝑠
ialah perubahan kecepatan (∆𝑣) + kecepatan awal (𝑣0 ).

Jadi, pada saat 𝑡 = 6 𝑠, kecepatan 𝑣𝑡 = 39 𝑚/𝑠

3. Gambar di samping menunjukkan grafik kelajuan 𝑣 terhadap


ketinggian 𝑦 untuk partikel yang dilemparkan secara vertikal ke atas
sepanjang sumbu 𝑦. Diketahui jarak 𝑑 adalah 0,40 𝑚. Laju benda
pada ketinggian 𝑦𝐴 adalah 𝑣𝐴 . Laju benda pada ketinggian 𝑦𝐵 adalah
1
𝑣 . Berapakah nilai 𝑣𝐴 ?
3 𝐴

Benda mengalami gerak vertikal ke atas, sehingga percepatan yang berpengaruh adalah gravitasi
dan bernilai negatif.

Tinjau benda ketika di posisi 𝑦𝐴 dan 𝑦𝐵 , dengan menggunakan persamaan gerak lurus dengan
percepatan tetap 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2𝑎𝑠, maka didapatkan

𝑣𝐵2 = 𝑣𝐴2 − 2𝑔𝑑

Jarak antara 𝑦𝐵 dan 𝑦𝐴 sebesar 𝑑 = 𝑦𝐴 − 𝑦𝐵 , maka

𝑣𝐵2 = 𝑣𝐴2 – 2𝑔(𝑦𝐵 − 𝑦𝐴 )


1
Dengan 𝑣𝐵 = 3 𝑣𝐴 dan 𝑦𝐵 − 𝑦𝐴 = 0,40 𝑚, kita bisa mendapatkan nilai 𝑣𝑎 sebesar

𝑣𝑎 = 2,969 𝑚/𝑠 2

4. Sebuah mobil bergerak sepanjang sumbu 𝑥. Dimulai dari keadaan diam di 𝑥 = 0, bergerak dan
1
kemudian berhenti di 𝑥 = 900 𝑚. Sepanjang 4 jarak pertama, percepatan mobil adalah 2,25 𝑚/𝑠 2 ,
dan sepanjang jarak sisanya, percepatan mobil adalah −0,750 𝑚/𝑠 2 . Berapakah (a) waktu tempuh
total mobil selama geraknya (dari 𝑥 = 0 hingga 𝑥 = 900 𝑚)? (b) laju maksimum geraknya?

Mobil bergerak pada lintasan lurus dengan percepatan tetap namun terbagi dalam dua bagian.
Sehingga gerak mobil mengikuti persamaan

1
𝑥1 = 𝑣0 . 𝑡1 + 𝑎𝑡1 2 … (1)
2
Pada bagian pertama hingga 𝑥 = 225 𝑚, mobil memiliki percepatan sebesar 𝑎 = 2,25 𝑚/𝑠 2 . Maka
dari persamaan (1) kita dapatkan

1
225 = 0 . 𝑡1 + 2,25 𝑡1 2
2

𝑡1 2 − 200 = 0

Persamaan kuadrat di atas dapat diselesaikan menjadi

(𝑡1 − √200)(𝑡1 + √200) = 0

𝑡1 adalah besaran waktu, sehingga memiliki nilai positif. Maka kita dapatkan waktu tempuh mobil
pada bagian pertama sebesar

𝑡1 = 10√2 𝑠

Dari nilai 𝑡1 , dapat kita hitung kecepatan mobil pada 𝑥 = 225 𝑚 menggunakan persamaan
𝑣𝑡 = 𝑣𝑂 + 𝑎1 𝑡1

𝑣𝑡 = 22,5√2 𝑚/𝑠

Kecepatan ini kemudian menjadi kecepatan awal pada bagian kedua

𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 ′

Dengan mengikuti persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap

𝑣𝑡 ′ = 𝑣𝑂 ′ + 𝑎2 𝑡2

22,5√2
𝑡2 = = 30√2 𝑠
0,75

Maka kita dapatkan waktu tempuh total mobil selama geraknya adalah

a) 𝑡𝑡𝑜𝑡 = 𝑡1 + 𝑡2 = 30√2 + 10√2 = 40√2 𝑠

Laju maksimum gerak mobil adalah

b) 𝑣𝑚𝑎𝑥 = 𝑣𝑡 = 22,5√2 𝑚/𝑠

5. Sebuah elektron bergerak dengan posisi 𝑟 = 3,00 ı̂ − 4,00 ȷ̂ + 2,00 k dengan dalam sekon dan 𝑟 dalam
meter. (a) Dalam notasi vektor satuan, tentukan kecepatan gerak elektron, 𝑣 (t)? Pada = 2,00 ,
tentukan 𝑣 (b) dalam notasi vektor satuan dan (c) besar dan (d) sudut yang dibentuk terhadap sumbu
x positif.

Elektron bergerak dengan persamaan vektor posisi

𝑟 = (3,00𝑡𝑖̂ − 4,00𝑡 2 𝑗̂ + 2,00 𝑘̂ )


Kecepatan elektron dapat dihitung dengan

𝑑 𝑑
𝑟 = 3,00𝑡𝑖 ̂ − 4,00𝑡^2 𝑗 ̂ + 2,00 𝑘 ̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Maka kecepatan gerak electron dalam notasi vektor satuan adalah

a) 𝑣 (𝑡) = (3𝑖̂ − 8𝑡𝑗̂) 𝑚/𝑠

Pada saat 𝑡 = 2,00 𝑠, kecepatan electron dalam notasi vektor satuan adalah

b) 𝑣 (2) = (3𝑖̂ − 16𝑗̂)𝑚/𝑠

Besar kecepatan elektron pada saat t=2,00 s adalah

|𝑣 (2)| = √32 +162 𝑚/𝑠


𝑚
c) |𝑣 (2)| = √265 𝑠
≈ 16,28 𝑚/𝑠

Perbandingan antara komponen kecepatan arah vertikal dengan arah horizontal adalah nilai
tangensial sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif
𝑣𝑦
tan 𝜃 =
𝑣𝑥

Maka sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif adalah

16
𝜃 = tan−1 (− ) = 280,70
3

6. Kecepatan gerak suatu partikel bergerak pada bidang x-y diberikan oleh 𝑣 = (6,0 − 4,0t2) ı̂ + 8,0 ȷ̂ ,
dengan 𝑣 dalam meter per sekon dan t(> 0) dalam detik. (a) Berapakah percepatan ketika t= 3,0 s?
(b) Kapan (jika mungkin) percepatan partikel nol? (c) Kapan (jika mungkin) kecepatan partikel nol?
(d) Kapan (jika mungkin) laju partikel sama dengan 10 m/s?

a) Percepatan partikel bisa didapatkan dengan definisi percepatan sebagai turunan dari kecepatan
𝑑𝑣
𝑎=
𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑑𝑣
𝑎= 𝑖̂ + 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑(6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 ) 𝑑(8,0)
𝑎= 𝑖̂ + 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Kita dapatkan percepatan partikel


𝑎 = (6,0 − 8,0𝑡)𝑖̂ 𝑚/𝑠 2 … (1)
Subtitusikan t = 3,0s ke persamaan (1)
𝑎 = 6,0 − 8,0 (3,0)𝑖

Pada saat 𝑡 = 3,0 𝑠, percepatan partikel sebesar


(−18 𝑖̂)𝑚
a) 𝑎 = 2 𝑠
Subtitusikan a = 0 m/s2 ke persamaan (1)
0 = 6,0– 8,0𝑡

Kita dapatkan partikel akan memiliki percepatan nol pada

b) 𝑡 = 0,75 𝑠

Partikel memiliki kecepatan berdasarkan persamaan

𝑣 = (6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 )𝑖̂ + 8,0𝑗̂ … (1)

c) Kecepatan partikel tidak akan menjadi 0 karena partikel tersebut akan selalu mempunyai
kecepatan di komponen arah vertikal.

Laju partikel dapat dihitung dengan persamaan


𝑣 = √𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2 … (2)

Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2) dan kita dapatkan

Maka sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif adalah

10 = √(6,0𝑡 − 8,0𝑡 2 )2 + 8,02


36 = (6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 )

Kasus pertama,
(6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 ) = 6
0 = 4,0𝑡 2 − 6,0𝑡 + 6

Gunakan rumus abc untuk mencari t.


−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑡=
2𝑎
−(−6) ± √(−6)2 − 4(4)(6)
𝑡=
2(4)

Persamaan tersebut tidak ada penyelesaian.

Kasus kedua,
(6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 ) = −6
0 = 4,0𝑡 2 − 6,0𝑡 − 6

Gunakan rumus abc untuk mencari t.


−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑡=
2𝑎
−(−6) ± √(−6)2 − 4(4)(−6)
𝑡=
2(4)
6 ± √132
𝑡=
8

Dari perhitungan diatas didapatkan


𝑡 ≈ 2,186 𝑠
𝑡 ≈ −0,686 𝑠

Karena dari soal yang diminta adalah t (>0), maka jawabannya adalah
𝑡 ≈ 2,186 𝑠

7. Sebuah bola golf dipukul dari tanah dengan sudut elevasi tertentu.
Laju gerak bola sebagai fungsi dari waktu diberikan oleh gambar di
samping, dengan t = 0 adalah waktu ketika bola dipukul. Diketahui va
= 19 m/s dan vb = 31 m/s. (a) Seberapa jauh bola golf bergerak
horizontal sebelum kembali ke tanah? (b) Berapa ketinggian
maksimum (diukur dari tanah) yang dicapai bola golf?

Dari soal dan grafik yang telah diberikan, dapat diketahui:


Dalam gerak parabola, kecepatan minimum adalah ketika benda berada di titik puncak. Ketika di
titik puncak, benda hanya memiliki komponen kecepatan di sumbu x, maka
𝑣𝑎 = 𝑣𝑥 = 19 𝑚/𝑠
Kecepatan maksimum dalam sebuah gerak parabola adalah ketika benda tersebut pertama kali
bergerak atau dengan kata lain kecepatan awal, maka
𝑣𝑏 = 𝑣𝑜 = 31 𝑚/𝑠
Dari grafik didapat waktu tempuh total selama bola bergerak parabola yaitu
𝑡 =5𝑠
Gerak bola golf bergerak horizontal sebelum kembali ke tanah dapat dihitung dengan persamaan
gerak linear 𝑥 = 𝑣𝑥 𝑡. Sehingga kita dapatkan

a) x = 95 m

Komponen kecepatan awal bola golf arah vertikal dapat dihitung dari komponen arah horizontal
dan kecepatan awalnya 𝑣𝑜2 = 𝑣𝑥2 + 𝑣𝑜2𝑦 kita dapatkan komponen kecepatan awal bola golf arah
vertikal
𝑣𝑜2𝑦 = 600 m/s

Ketika di puncak, komponen kecepatan bola golf arah vertikal 𝑣𝑦 = 0. Maka dengan
menggunakan persamaan gerak lurus dengan percepatan konstan

vy2 = voy2 + 2ahmax

02 = 600 + 2(−9,8) hmax

Kita dapatkan ketinggian maksimum yang dicapai bola golf sebesar

hmax ≈ 30,61 m
8. Sebuah bola dilemparkan dari dasar suatu gedung dan 4,0 s kemudian
sampai ke atap suatu gedung dengan tinggi ℎ = 20,0 m. Bola mendarat
di atap membentuk sudut 𝜃 = 60° terhadap atap. (a) Tentukan jarak
horizontal yang ditempuh bola, d. Berapakah (a) besar dan (c) sudut
terhadap horizontal dari kecepatan awal bola?

Komponen gerak bola arah vertikal mengikuti persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap
1
h = 𝑣𝑜𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2 . Kita dapatkan komponen kecepatan awal arah vertikal sebesar

1
20 = 4𝑣𝑜𝑦 − (9,8)(16)
2

𝑣𝑜𝑦 = 24,6 𝑚/𝑠

Komponen gerak bola arah vertikal juga mengikuti persamaan 𝑣h𝑦 = 𝑣𝑜𝑦 − 𝑔𝑡. Kecepatan bola
sesaat sebelum mencapai atap adalah

𝑣h𝑦 = 24,6 − 4(9,8) = −36,74 𝑚/𝑠

Komponen gerak bola arah horizontal bisa didapatkan dari perbandingan tangensial sudut

1 1
𝑣𝑥 = 𝑣h𝑥 = 𝑣h𝑦 = (36,74) ( ) ≈ 21.21 𝑚/𝑠
tan𝜃 tan60°

Jarak horizontal yang ditempuh bola dapat dihitung dengan 𝑑 = 𝑣𝑥 𝑡, yaitu sebesar

a) 𝑑 = (21.21)(4,0) = 84,84 𝑚

Kecepatan awal bola dapat dihitung dari komponen arah horizontal dan vertikalnya

𝑣𝑜 = √𝑣𝑜2𝑥 + 𝑣𝑜2𝑦

Diketahui besar kecepatan awal bola sebesar

b) 𝑣𝑜 = 42,42 𝑚/𝑠

Sudut terhadap horizontal dari kecepatan awal bola adalah

𝑣𝑜𝑦
𝛼 = tan−1 ( )
𝑣𝑜 𝑥

c) 𝛼 = 0,86 𝑟𝑎𝑑 ≈ 49°

9. Perahu A berada pada 4,0 km sebelah utara dan 2,5 km sebelah timur kapal B. Kapal A bergerak
ke arah selatan laju tetap 22 km/jam sedangkan kapal B bergerak ke arah 37° ke utara terhadap arah
timur. (a) Dalam notasi vektor satuan ı̂ dan ȷ̂ , berapakah kecepatan relatif kapal A terhadap B? (b)
Tentukan posisi kapal A relatif terhadap kapal B sebagai fungsi dari , dengan posisi yang dituliskan
di atas adalah posisi kedua kapal pada saat t = 0. (c) Kapan kedua kapal berjarak pisah terpendek?
(d) Berapa jarak pisah terpendek kedua kapal tersebut?

Pertama-tama, mari kita tentukan kecepatan kapal A (𝑣𝐴 ) dan kecepatan kapal B (𝑣𝐵 ) dalam notasi
vektor 𝑖̂ dan ĵ.
𝑣𝐴 = −22𝑗̂ 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
⃗⃗⃗⃗

𝑣𝐵 = (40cos37°)𝑖̂ + (40sin37°)𝑗̂
⃗⃗⃗⃗

𝑣𝐵 = 32𝑖̂ + 24𝑗̂
⃗⃗⃗⃗

Sesuai dengan konteks soal juga, kapal B menjadi acuan (pengamat) bagi kapal A. Dalam kasus
𝑣𝐴,𝐵 , Kapal B menjadi pengamat kapal A sehingga vektor kecepatan A (𝑣𝐴 ) - vektor kecepatan B
(𝑣𝐵 ).

𝑣𝐴,𝐵 = ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐴 − ⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐵

Kecepatan relatif kapal A terhadap B dalam notasi vektor satuan adalah

a) ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴,𝐵 = −32𝑖̂ − 46𝑗̂

Karena 𝑣𝐴,𝐵 adalah turunan dari 𝑥𝐴,𝐵 maka untuk mendapatkan 𝑥𝐴,𝐵 , kita gunakan integral ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑥𝐴,𝐵 =
𝑣
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
∫ 𝐴,𝐵 , sehingga

𝑥𝐴,𝐵 = ∫ −32𝑖̂ − 46𝑗̂


⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗

Posisi kapal A relatif terhadap kapal B sebagai fungsi dari 𝑡 adalah

𝑥𝐴,𝐵 (𝑡) = (−32𝑡 + 2,5)𝑖̂ + (−46𝑡 + 4)𝑗̂


⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗

Untuk waktu saat kapal dipisahkan dengan jarak terpendek, digunakan turunan nilai jarak relatif A
𝑑
terhadap B 𝑑𝑥 |𝑥𝐴,𝐵 | = 0

𝑑
√(−32𝑡 + 2,5)2 + (−46𝑡 + 4)2 = 0
𝑑𝑥
3140𝑡 − 264
=0
√((−32𝑡 + 2,5)^2 + (−46𝑡 + 4)^2 )

Pembilang pecahan tidak mungkin bernilai nol, maka agar persamaan di atas bernilai nol harus lah

3140𝑡 − 264 = 0

Jadi, waktu saat jarak pisah terpendek antar kedua kapal ialah

c) 𝑡 = 0,084 𝑠.

Untuk jarak pisah terpendek antar kedua kapal, digunakanlah nilai jarak relatif A terhadap B
(|𝑥𝐴,𝐵 |).

2 2
𝐴,𝐵 (0,084)| = √(−32(0,084) + 2,5) + (−46(0,084) + 4)
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
|𝑥

Jadi, jarak pisah terpendek antar kedua kapal yakni 0,23 𝑘𝑚.
10. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan pada bidang x − y. Pada saat tertentu, partikel berada
pada suatu titik dengan koordinat (4,00 m, 4,00 m) dengan kecepatan −5,00 ı̂ m/s dan percepatan
+12,5 ȷ̂ m/s. Tentukan koordinat pusat lintasan lingkaran?

Partikel bergerak melingkar beraturan, dan sedang berada pada posisi (4,00 𝑚, 4,00 𝑚) yang
berarti

𝑟̂ = 4𝑖̂ 𝑚 + 4𝑗̂ 𝑚
𝑣̂ = −5𝑖̂ 𝑚/𝑠
𝑎̂ = 12,5𝑗̂ 𝑚/𝑠 2

Karena percepatan selalu mengarah ke pusat lingkaran, dan komponen 𝑎𝑥 = 0 akibatnya


percepatan mengarah ke sumbu y positif dan 𝑥 = 4 𝑚

𝑎 = 𝑣 2 /𝑟
𝑣2
𝑟 = = 25/12,5 𝑚
𝑎
= 2𝑚

Maka pusatnya berjarak 2 𝑚 dari titik ke arah sumbu 𝑦 positif, sehingga

𝑦 = 4𝑚+2𝑚+6𝑚

Jadi, koordinat pusat lingkaran adalah (4 𝑚, 6 𝑚)

Anda mungkin juga menyukai