Kelompok 1
Bagian A
a) Ya, partikel berhenti sesaat. Grafik fungsi menunjukkan kecepatan partikel terhadap waktu.
Maka Ketika fungsi berpotongan dengan sumbu 𝑥, fungsi akan memiliki nilai 𝑣 = 0, dengan kata
lain partikel berhenti sesaat.
b) Percepatan partikel positif. Gradien fungsi kecepatan adalah perbandingan perubahan kecepatan
dengan perubahan waktu, maka gradien fungsi menunjukkan percepatan partikel. Semakin ke
kanan, fungsi semakin naik, maka grafik memiliki gradien atau percepatan positif.
c) Percepatan partikel konstan. Garis lurus yang dibentuk fungsi menunjukkan perbandingan antara
pertambahan kecepatan dan perubahan waktu selalu sama, dengan kata lain percepatan partikel
konstan.
2. Pada saat 𝑡 = 0, partikel bergerak sepanjang sumbu 𝑥 pada posisi 𝑥𝑜 = −20 𝑚. Tinjau tanda dari
kecepatan awal aprtikel 𝑣_𝑜 dan percepatan partikel (konstan) 𝑎 untuk empat kasus yang berbeda:
(1) +, +; (2) +, −; (3) −, +; (4) −, −. Pada kasus yang mana partikel akan (a) berhenti sesaat,
(b) melewati titik asal, dan (c) tidak akan pernah melewati titik asal?
(a) Partikel akan berhenti sesaat ketika mencapai nilai kecepatan 𝑣 = 0. Nilai ini bisa didapatkan
jika tanda percepatan berbeda dengan tanda kecepatan, sehingga kecepatan akan diperlambat
sampai nol. Maka partikel akan berhenti sesaat pada kasus (2) +, − dan (3) −, +.
(b) Partikel akan melewati titik asal ketika mencapai posisi 𝑥 = 0. Posisi ini dapat dicapai dengan
bergerak ke arah sumbu 𝑥 positif atau ke kanan dari posisi awal 𝑥𝑜 = −20 𝑚. Maka partikel yang
pasti akan melewati titik asal adalah pada kasus (1) +, +.
Begitu juga dengan partikel (3) −, +. Mula-mula ia akan bergerak ke kiri diperlambat hingga
berhenti sesaat. Setelah itu partikel akan mulai bergerak ke arah kanan dipercepat hingga suatu saat
pasti akan melewati titik asal.
Namun, apabila yang ditanyakan partikel mana saja yang mungkin melewati titik asal, maka
partikel (2) +, − juga mungkin, namun bergantung pada kecepatan awal dan besar percepatannya.
Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2𝑎𝑠, partikel (2) harus
memiliki kecepatan positif setelah menempuh jarak 𝑥𝑜 dan berada di titik asal, sehingga memenuhi
pertidaksamaan
𝑣𝑜2 − 2𝑎𝑥𝑜 > 0
(c) Partikel yang tidak akan melewati titik asal adalah partikel (4) −, − karena partikel tersebut
akan bergerak ke kiri atau sumbu 𝑥 negatif dari posisi awal 𝑥𝑜 = −20𝑚 dan akan terus bergerak
ke kiri, sehingga tidak akan melewati titik (0, 0) atau titik asal.
Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2𝑎𝑠, dengan 𝑣𝑜 sebagai
kecepatan awal dan 𝑣𝑡 sebagai kecepatan setelah menempuh jarak 𝑠 dengan percepatan 𝑎 dan 𝜃
sebagai sudut elevasi peluncuran bola.
0 = 𝑣𝑜 − 2𝑔ℎ … (2)
Maka, komponen kecepatan awal arah vertikal ketiga bola sama besar
Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan konstan 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡, kita dapatkan waktu
tempuh untuk mencapai titik tertinggi sebesar
𝑣𝑜 sin𝜃
𝑡𝑝 =
𝑔
Waktu tempuh total adalah dua kali waktu tempuh menuju titik puncak, sehingga
𝑣𝑜 sin 𝜃
𝑡𝑚𝑎𝑥 = 2
𝑔
Berdasarkan persamaan (3), maka 𝑡𝑚𝑎𝑥 sama besar untuk ketiga situasi
Pada persamaan (3) juga kita dapatkan urutan komponen kecepatan awal arah vertikal sebagai
Komponen horizontal bergerak dengan persamaan 𝑠 = 𝑣𝑥 𝑡, maka pertidaksamaan (5) dapat kita
tuliskan kembali menjadi
Maka kita dapatkan urutan komponen kecepatan arah horizontal dari yang terbesar adalah
Kemudian berdasarkan gambar, urutan besar sudut elevasi peluncuran bola adalah 𝜃1 > 𝜃2 > 𝜃3
dan persamaan (3)
4. Sebuah bola dilemparkan dari tanah dengan dengan laju awal dan sudut
elevasi tertentu. Gambar di samping menunjukkan grafik jangkauan
horizontal R bola terhadap sudut elevasi 𝜃𝑜 . Urutkan titik-titik pada
grafik dari yang terbesar (a) waktu tempuh total bola dan (b) laju bola
di ketinggian maksimum.
Pada ketinggian maksimum, bola hanya memiliki komponen kecepatan arah horizontal, maka 𝑣𝑦 =
0. Berdasarkan persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap 𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡 kita dapatkan waktu
tempuh menuju puncak
𝑣𝑜 sin𝜃
𝑡𝑝 =
𝑔
Waktu tempuh total 𝑡𝑚𝑎𝑥 adalah dua kali waktu tempuh menuju puncak dan berdasarkan gambar
kita ketahui
𝜋
Ketiga bola bergerak ke arah yang sama maka dapat kita asumsikan 0 ≤ 𝜃 < 2 , sehingga
Pada ketinggian maksimum, bola hanya memiliki komponen kecepatan arah horizontal 𝑣𝑥 =
𝑣𝑜 cos𝜃𝑜 . Berdasarkan persamaan (1), dapat kita tulis pertidaksamaan
𝑑
0= 𝑟 sin𝜃
𝑑𝑥
0 = cos𝜃
b) Kecepatan pada sumbu vertikal (𝑣𝑦 ) merupakan turunan dari jarak (𝑟𝑦 ) terhadap waktu (𝑡)
sehingga diperoleh
𝑑
𝑣𝑦 =
⃗⃗⃗⃗ 𝑟
𝑑𝑡 𝑦
Agar memperoleh nilai 𝑣𝑦 maksimum, maka turunkan persamaan 𝑣𝑦 = 0
𝑑
0= 𝑟𝜔cos𝜃
𝑑𝑡
0 = −sin𝜃
Jadi, θ yang memenuhi persamaan di atas adalah 0o, 180o, dan 360o
c) Percepatan pada sumbu vertikal (𝑣𝑦 ) merupakan turunan dari kecepatan pada sumbu vertikal
(𝑣𝑦 ) terhadap waktu (𝑡) sehingga diperoleh:
𝑑
𝑎𝑦 = 𝑣
𝑑𝑡 𝑦
𝑑
0= 𝑟𝜔2 (−sin𝜃)
𝑑𝑥
0 = −cos𝜃
Bagian B
1
𝑦 = 𝑣𝑜𝑦 𝑡 − 𝑎𝑡 2
2
1
2 = 𝑣𝑜 + 𝑎 … (1)
2
Ketika 𝑡 = 2 𝑠, maka
8 = 2𝑣𝑜 + 2𝑎 … (2)
−4 = −𝑎
a) 𝑎 = 4 𝑚/𝑠 2 .
b) Karena 𝑎 bernilai positif, maka percepatan benda mengarah ke sumbu 𝑥 positif.
Diperolehlah perubahan kecepatannya (∆𝑣) yakni 32 𝑚/𝑠 sehingga kecepatan (𝑣) saat 𝑡 = 6 𝑠
ialah perubahan kecepatan (∆𝑣) + kecepatan awal (𝑣0 ).
Benda mengalami gerak vertikal ke atas, sehingga percepatan yang berpengaruh adalah gravitasi
dan bernilai negatif.
Tinjau benda ketika di posisi 𝑦𝐴 dan 𝑦𝐵 , dengan menggunakan persamaan gerak lurus dengan
percepatan tetap 𝑣𝑡2 = 𝑣𝑜2 + 2𝑎𝑠, maka didapatkan
𝑣𝑎 = 2,969 𝑚/𝑠 2
4. Sebuah mobil bergerak sepanjang sumbu 𝑥. Dimulai dari keadaan diam di 𝑥 = 0, bergerak dan
1
kemudian berhenti di 𝑥 = 900 𝑚. Sepanjang 4 jarak pertama, percepatan mobil adalah 2,25 𝑚/𝑠 2 ,
dan sepanjang jarak sisanya, percepatan mobil adalah −0,750 𝑚/𝑠 2 . Berapakah (a) waktu tempuh
total mobil selama geraknya (dari 𝑥 = 0 hingga 𝑥 = 900 𝑚)? (b) laju maksimum geraknya?
Mobil bergerak pada lintasan lurus dengan percepatan tetap namun terbagi dalam dua bagian.
Sehingga gerak mobil mengikuti persamaan
1
𝑥1 = 𝑣0 . 𝑡1 + 𝑎𝑡1 2 … (1)
2
Pada bagian pertama hingga 𝑥 = 225 𝑚, mobil memiliki percepatan sebesar 𝑎 = 2,25 𝑚/𝑠 2 . Maka
dari persamaan (1) kita dapatkan
1
225 = 0 . 𝑡1 + 2,25 𝑡1 2
2
𝑡1 2 − 200 = 0
𝑡1 adalah besaran waktu, sehingga memiliki nilai positif. Maka kita dapatkan waktu tempuh mobil
pada bagian pertama sebesar
𝑡1 = 10√2 𝑠
Dari nilai 𝑡1 , dapat kita hitung kecepatan mobil pada 𝑥 = 225 𝑚 menggunakan persamaan
𝑣𝑡 = 𝑣𝑂 + 𝑎1 𝑡1
𝑣𝑡 = 22,5√2 𝑚/𝑠
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 ′
𝑣𝑡 ′ = 𝑣𝑂 ′ + 𝑎2 𝑡2
22,5√2
𝑡2 = = 30√2 𝑠
0,75
Maka kita dapatkan waktu tempuh total mobil selama geraknya adalah
5. Sebuah elektron bergerak dengan posisi 𝑟 = 3,00 ı̂ − 4,00 ȷ̂ + 2,00 k dengan dalam sekon dan 𝑟 dalam
meter. (a) Dalam notasi vektor satuan, tentukan kecepatan gerak elektron, 𝑣 (t)? Pada = 2,00 ,
tentukan 𝑣 (b) dalam notasi vektor satuan dan (c) besar dan (d) sudut yang dibentuk terhadap sumbu
x positif.
𝑑 𝑑
𝑟 = 3,00𝑡𝑖 ̂ − 4,00𝑡^2 𝑗 ̂ + 2,00 𝑘 ̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada saat 𝑡 = 2,00 𝑠, kecepatan electron dalam notasi vektor satuan adalah
Perbandingan antara komponen kecepatan arah vertikal dengan arah horizontal adalah nilai
tangensial sudut yang dibentuk terhadap sumbu x positif
𝑣𝑦
tan 𝜃 =
𝑣𝑥
16
𝜃 = tan−1 (− ) = 280,70
3
6. Kecepatan gerak suatu partikel bergerak pada bidang x-y diberikan oleh 𝑣 = (6,0 − 4,0t2) ı̂ + 8,0 ȷ̂ ,
dengan 𝑣 dalam meter per sekon dan t(> 0) dalam detik. (a) Berapakah percepatan ketika t= 3,0 s?
(b) Kapan (jika mungkin) percepatan partikel nol? (c) Kapan (jika mungkin) kecepatan partikel nol?
(d) Kapan (jika mungkin) laju partikel sama dengan 10 m/s?
a) Percepatan partikel bisa didapatkan dengan definisi percepatan sebagai turunan dari kecepatan
𝑑𝑣
𝑎=
𝑑𝑡
𝑑𝑣 𝑑𝑣
𝑎= 𝑖̂ + 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑(6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 ) 𝑑(8,0)
𝑎= 𝑖̂ + 𝑗̂
𝑑𝑡 𝑑𝑡
b) 𝑡 = 0,75 𝑠
c) Kecepatan partikel tidak akan menjadi 0 karena partikel tersebut akan selalu mempunyai
kecepatan di komponen arah vertikal.
Kasus pertama,
(6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 ) = 6
0 = 4,0𝑡 2 − 6,0𝑡 + 6
Kasus kedua,
(6,0𝑡 − 4,0𝑡 2 ) = −6
0 = 4,0𝑡 2 − 6,0𝑡 − 6
Karena dari soal yang diminta adalah t (>0), maka jawabannya adalah
𝑡 ≈ 2,186 𝑠
7. Sebuah bola golf dipukul dari tanah dengan sudut elevasi tertentu.
Laju gerak bola sebagai fungsi dari waktu diberikan oleh gambar di
samping, dengan t = 0 adalah waktu ketika bola dipukul. Diketahui va
= 19 m/s dan vb = 31 m/s. (a) Seberapa jauh bola golf bergerak
horizontal sebelum kembali ke tanah? (b) Berapa ketinggian
maksimum (diukur dari tanah) yang dicapai bola golf?
a) x = 95 m
Komponen kecepatan awal bola golf arah vertikal dapat dihitung dari komponen arah horizontal
dan kecepatan awalnya 𝑣𝑜2 = 𝑣𝑥2 + 𝑣𝑜2𝑦 kita dapatkan komponen kecepatan awal bola golf arah
vertikal
𝑣𝑜2𝑦 = 600 m/s
Ketika di puncak, komponen kecepatan bola golf arah vertikal 𝑣𝑦 = 0. Maka dengan
menggunakan persamaan gerak lurus dengan percepatan konstan
hmax ≈ 30,61 m
8. Sebuah bola dilemparkan dari dasar suatu gedung dan 4,0 s kemudian
sampai ke atap suatu gedung dengan tinggi ℎ = 20,0 m. Bola mendarat
di atap membentuk sudut 𝜃 = 60° terhadap atap. (a) Tentukan jarak
horizontal yang ditempuh bola, d. Berapakah (a) besar dan (c) sudut
terhadap horizontal dari kecepatan awal bola?
Komponen gerak bola arah vertikal mengikuti persamaan gerak lurus dengan percepatan tetap
1
h = 𝑣𝑜𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2 . Kita dapatkan komponen kecepatan awal arah vertikal sebesar
1
20 = 4𝑣𝑜𝑦 − (9,8)(16)
2
Komponen gerak bola arah vertikal juga mengikuti persamaan 𝑣h𝑦 = 𝑣𝑜𝑦 − 𝑔𝑡. Kecepatan bola
sesaat sebelum mencapai atap adalah
Komponen gerak bola arah horizontal bisa didapatkan dari perbandingan tangensial sudut
1 1
𝑣𝑥 = 𝑣h𝑥 = 𝑣h𝑦 = (36,74) ( ) ≈ 21.21 𝑚/𝑠
tan𝜃 tan60°
Jarak horizontal yang ditempuh bola dapat dihitung dengan 𝑑 = 𝑣𝑥 𝑡, yaitu sebesar
a) 𝑑 = (21.21)(4,0) = 84,84 𝑚
Kecepatan awal bola dapat dihitung dari komponen arah horizontal dan vertikalnya
𝑣𝑜 = √𝑣𝑜2𝑥 + 𝑣𝑜2𝑦
b) 𝑣𝑜 = 42,42 𝑚/𝑠
𝑣𝑜𝑦
𝛼 = tan−1 ( )
𝑣𝑜 𝑥
9. Perahu A berada pada 4,0 km sebelah utara dan 2,5 km sebelah timur kapal B. Kapal A bergerak
ke arah selatan laju tetap 22 km/jam sedangkan kapal B bergerak ke arah 37° ke utara terhadap arah
timur. (a) Dalam notasi vektor satuan ı̂ dan ȷ̂ , berapakah kecepatan relatif kapal A terhadap B? (b)
Tentukan posisi kapal A relatif terhadap kapal B sebagai fungsi dari , dengan posisi yang dituliskan
di atas adalah posisi kedua kapal pada saat t = 0. (c) Kapan kedua kapal berjarak pisah terpendek?
(d) Berapa jarak pisah terpendek kedua kapal tersebut?
Pertama-tama, mari kita tentukan kecepatan kapal A (𝑣𝐴 ) dan kecepatan kapal B (𝑣𝐵 ) dalam notasi
vektor 𝑖̂ dan ĵ.
𝑣𝐴 = −22𝑗̂ 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐵 = (40cos37°)𝑖̂ + (40sin37°)𝑗̂
⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐵 = 32𝑖̂ + 24𝑗̂
⃗⃗⃗⃗
Sesuai dengan konteks soal juga, kapal B menjadi acuan (pengamat) bagi kapal A. Dalam kasus
𝑣𝐴,𝐵 , Kapal B menjadi pengamat kapal A sehingga vektor kecepatan A (𝑣𝐴 ) - vektor kecepatan B
(𝑣𝐵 ).
𝑣𝐴,𝐵 = ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑣𝐴 − ⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐵
a) ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑣𝐴,𝐵 = −32𝑖̂ − 46𝑗̂
Karena 𝑣𝐴,𝐵 adalah turunan dari 𝑥𝐴,𝐵 maka untuk mendapatkan 𝑥𝐴,𝐵 , kita gunakan integral ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑥𝐴,𝐵 =
𝑣
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
∫ 𝐴,𝐵 , sehingga
Untuk waktu saat kapal dipisahkan dengan jarak terpendek, digunakan turunan nilai jarak relatif A
𝑑
terhadap B 𝑑𝑥 |𝑥𝐴,𝐵 | = 0
𝑑
√(−32𝑡 + 2,5)2 + (−46𝑡 + 4)2 = 0
𝑑𝑥
3140𝑡 − 264
=0
√((−32𝑡 + 2,5)^2 + (−46𝑡 + 4)^2 )
Pembilang pecahan tidak mungkin bernilai nol, maka agar persamaan di atas bernilai nol harus lah
3140𝑡 − 264 = 0
Jadi, waktu saat jarak pisah terpendek antar kedua kapal ialah
c) 𝑡 = 0,084 𝑠.
Untuk jarak pisah terpendek antar kedua kapal, digunakanlah nilai jarak relatif A terhadap B
(|𝑥𝐴,𝐵 |).
2 2
𝐴,𝐵 (0,084)| = √(−32(0,084) + 2,5) + (−46(0,084) + 4)
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
|𝑥
Jadi, jarak pisah terpendek antar kedua kapal yakni 0,23 𝑘𝑚.
10. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan pada bidang x − y. Pada saat tertentu, partikel berada
pada suatu titik dengan koordinat (4,00 m, 4,00 m) dengan kecepatan −5,00 ı̂ m/s dan percepatan
+12,5 ȷ̂ m/s. Tentukan koordinat pusat lintasan lingkaran?
Partikel bergerak melingkar beraturan, dan sedang berada pada posisi (4,00 𝑚, 4,00 𝑚) yang
berarti
𝑟̂ = 4𝑖̂ 𝑚 + 4𝑗̂ 𝑚
𝑣̂ = −5𝑖̂ 𝑚/𝑠
𝑎̂ = 12,5𝑗̂ 𝑚/𝑠 2
𝑎 = 𝑣 2 /𝑟
𝑣2
𝑟 = = 25/12,5 𝑚
𝑎
= 2𝑚
𝑦 = 4𝑚+2𝑚+6𝑚