ANALISIS STRUKTUR

Moment Area Method

Referensi: Hibbeler, Ch. 8.4

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 1

Moment Area Theorem

 Dikembangkan Otto Mohr,
dilanjutkan Charles E. Greene
tahun 1873
 Metoda semigrafis untuk
menentukan slope dan defleksi
pada kurva elastis akibat lentur
 Memanfaatkan pengetahan luas
dan momen area di bawah
kurva M/EI
 Berguna pada masalah balok
yang menerima beberapa beban
terpusat atau balok segmental
dengan inersia yang bervariasi
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 2

1
 Moment Area Theorem
 Tinjau balok yang menerima beban
lentur (gbr a).
 Gambar diagram M/EI untuk balok
tersebut (gbr b)
 Diketahui: M
d  dx
EI
 Perubahan dθ dari slope tangen di
sisi kiri dan kanan elemen dx adalah
luas daerah di bawah diagram M/EI
 Integrasikan dari titik A ke B, didapat
B
M
B / A   dx
Ref: R.C. Hibbeler, A
EI
Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 3

1st Moment Area Theorem

 Theorem 1:
Perubahan slope antara dua titik pada kurva elastis
sama dengan luas area pada diagram M/EI antara
kedua titik tersebut
 θB/A  sudut dari tangen di B dihitung terhadap tangen di A
 Area diagram M/EI positif  berlawanan arah jarum jam
(counterclockwise) dari tangen A ke tangen B, dihitung
dalam radian
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 4

2
 Moment Area Theorem
 Tinjau deviasi vertikal dt dari tangen pada
kedua sisi elemen dx, dihitung sepanjang
garis vertikal yang melalui titik A (gbr c)
 Diketahui dt = xdθ, dan dθ = (M/EI) dx 
deviasi vertikal dari tangen di A terhadap
tangen di B adalah:

 Titik berat suatu area adalah

Maka

x = jarak dari sumbu vertikal melalui A

terhadap titik berat area antara A dan B
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 5

2nd Moment Area Theorem

 Theorem 2:
Deviasi vertikal dari tangen di titik A
terhadap tangen di titik B sama dengan
“momen” area di bawah diagram M/EI
antara kedua titik (A and B).
Momen ini dihitung terhadap titik A
(pada kurva elastis), dimana deviasi akan
ditentukan.
 Momen area M/EI dari A ke B (gbr b)
 Momen area M/EI positif menandakan
tangen di A di atas tangen dari titik B
(gbr c).
 Momen area M/EI negatif menandakan
tangen di A di bawah tangen dari B.
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 6

3
 Moment Area Theorems
 Umumnya t B/A tidak sama dengan t A/B
 Hanya dapat menentukan sudut atau
deviasi dari 2 tangen pada kurva elastis
balok, dan tidak memberikan nilai slope
atau perpindahan suatu titik pada balok
secara langsung
 Nilai slope dan perpindahan yang tidak
diketahui tersebut harus dihubungkan
pada sudut atau perubahan vertikal
tangen pada titik tertentu di kurva elastis
 Umumnya tangen pada supports
digunakan untuk acuan, karena supports
tidak mengalami perpindahan dan/atau
mempunyai slope nol
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 7

Contoh 1 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 8

4
 Contoh 1 – Moment Area

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 9

Contoh 1 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 10

10

5
 Contoh 1 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 11

11

Contoh 2 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 12

12

6
 Contoh 2 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 13

13

Contoh 2 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 14

14

7
 Contoh 2 –
Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 15

15

Contoh 3 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 16

16

8
 Contoh 3 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 17

17

Contoh 3 –
Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 18

18

9
 Contoh 4 –
Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 19

19

Contoh 4 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 20

20

10
 Contoh 4 – Moment Area

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 21

21

Latihan

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 22

22

11
 ANALISIS STRUKTUR
Conjugate Beam Method

Referensi: Hibbeler, Ch. 8.5

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 23

23

Conjugate Beam Method

 Metoda semi grafis
 Menghubungkan gaya dan
perpindahan secara langsung
dengan meninjau kesamaan
persamaan gaya dan perpindahan
pada balok elastis

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 24

24

12
 Conjugate Beam Method
 Diketahui:

 Integrasi:

 Konsep Conjugate Beam:

 Gaya geser V adalah sebanding dengan slope θ
 Momen M adalah sebanding dengan perpindahan v
 Beban luar w sebanding dengan diagram (M/EI)

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 25

25

Conjugate Beam Method

 Teorema 1:
Slope pada suatu titik dari
balok sesungguhnya (real
beam) adalah sama dengan
gaya geser di titik tersebut
pada conjugate beam
 Teorema 2:
Perpindahan pada suatu titik
dari balok sesungguhnya (real
beam) adalah sama dengan
momen lentur di titik tersebut
pada conjugate beam

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 26

26

13
 Conjugate Beam Method
 Conjugate beam selalu dapat diselesaikan
 Jika real beam adalah statis tertentu maka
conjugate beam adalah juga statis tertentu
 Jika real beam adalah statis tak tentu maka
conjugate beam adalah balok tidak stabil, tetapi
persamaan keseimbangan untuk conjugate beam
akan tetap terpenuhi dengan adanya beban M/EI

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 27

27

Conjugate
Beam
Method
 Perletakan
(support) pada
conjugate beam

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 28

28

14
 Conjugate Beam Method
 Contoh:

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 29

29

Conjugate Beam Method

Prosedur Analisis
1. Pemodelan Conjugate Beam
 Gambar conjugate beam.
Gunakan panjang balok yang sama dengan real beam, tetapi
substitusi support sesuai tabel support conjugate beam
 Substitusi support.
Jika real support memungkinkan rotasi/slope maka conjugate support
harus memiliki gaya geser.
Jika real support memungkinkan perpindahan maka conjugate
support harus memiliki momen
 Beban pada conjugate beam.
Gunakan diagram M/EI real beam sebagai beban terdistribusi pada
conjugate beam.
Arah beban ke atas untuk M/EI bernilai positif, dan ke bawah untuk
M/EI bernilai negatif
2. Persamaan Keseimbangan
SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 30

30

15
 Conjugate Beam Method
Prosedur Analisis
1. Pemodelan Conjugate Beam
2. Persamaan Keseimbangan
 Reaksi perletakan conjugate beam.
Gunakan persamaan keseimbangan untuk menentukan
reaksi perletakan dari conjugate beam
 Gaya dalam conjugate beam.
Gunakan metoda potongan untuk menghitung gaya dalam
M’ dan V’ pada suatu titik pada conjugate beam, yang sama
dengan titik dimana slope dan perpindahan akan ditentukan
pada real beam.
 Perpindahan dan slope real beam.
Nilai gaya dalam M’ dan V’ dari conjugate beam adalah
perpindahan dan slope dari real beam di titik tersebut.
SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 31

31

Conjugate Beam Method

Contoh 1

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 32

32

16
 Conjugate Beam Method
Contoh 1

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 33

33

Conjugate Beam Method - Contoh 1

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis
SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 34

34

17
 Conjugate Beam Method
Contoh 2

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 35

35

Conjugate Beam Method

Contoh 2

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 36

36

18
 Conjugate Beam Method
Contoh 2

Ref: R.C. Hibbeler,

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 Structural Analysis 37

37

Conjugate Beam Method

Contoh 3

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 38

38

19
 Conjugate Beam Method
Contoh 3

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 39

39

Conjugate Beam Method

Contoh 3

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 40

40

20
 Conjugate Beam Method
Contoh 3

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 41

41

Conjugate Beam Method

Contoh 4

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 42

42

21
 Conjugate Beam Method
Contoh 4

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis
SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 43

43

Conjugate Beam Method

Contoh 4

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 44

44

22
 Conjugate Beam Method
Contoh 4

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis

SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 45

45

Conjugate Beam Method

Contoh 4

Ref: R.C. Hibbeler,

Structural Analysis
SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 46

46

23
 Review
 Balok lentur 
defleksi/lendutan
berhubungan erat dengan
diagram momen
Hibbeler:
 The deflection of a member (or
structure) can always be established
provided the moment diagram is
known, because positive moment
will tend to bend the member
concave upwards, and negative
moment will tend to bend the
member concave downwards.
 Likewise, the general shape of the
moment diagram can be determined
if the deflection curve is known.

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 47

47

Review –
Double Integration

Hibbeler:
 Deflection of a beam due to bending can be determined by using double
integration of the equation.
𝒅𝟐 𝒗 𝑴
=
𝒅𝒙𝟐 𝑬𝑰
 The internal moment M must be expressed as a function of the x coordinates
that extend across the beam.
 The constants of integration are obtained from the boundary conditions, such as
zero deflection at a pin or roller support, and zero deflection and slope at a fixed
support.
 If several x coordinates are necessary, then the continuity of slope and deflection
must be considered, where at x1 = x2 = a, θ1(a) = θ2(a) and v1(a) = v2(a).

Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 48

48

24
 Review –
Moment Area

Hibbeler:
 If the moment diagram has a simple shape, the moment-area theorems or the
conjugate beam method can be used to determine the deflection and slope at
a point on the beam.
 The moment-area theorems consider the angles and vertical deviation
between the tangents at two points A and B on the elastic curve.
 The change in slope is found from the area under the M/EI diagram between
the two points, and the deviation is determined from the moment of the M/EI
diagram area about the point where the deviation occurs.
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 49

49

Review – Conjugate Beam

Hibbeler:
 The conjugate beam method is very methodical and requires application of
the principles of statics
 One establishes the conjugate beam using the provided table, then considers
the loading as the M/EI diagram.
 The slope (deflection) at a point on the real beam is then equal to the shear
(moment) at the same point on the conjugate beam.
Ref: R.C. Hibbeler, Structural Analysis SI 3111 Set 3 - Semester I/2022 50

50

25