Anda di halaman 1dari 194

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KADERISASI PASIF HMS ITB 2021

Oleh :
HMS 2019
(Kuya Kuyi Artemis)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 2
A. PENANGGUNG JAWAB…………………………………………………….3
B. DESKRIPSI KEGIATAN …………………………………………………….3
C. TUJUAN……………………………………………………………………...3
D. PROFIL ………………………………………………………………………3
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN…………………………………4
F. PEMASUKAN DAN PENGELUARAN …………………………………….5
G. STRUKTUR KEPANITIAAN………………………………………………..6
H. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN …………………………………..8
i. KETUA KADERISASI ………………………………………………8
ii. SEKRETARIS-BENDAHARA………………………………………37
iii. KOORDINATOR MATERI DAN METODE ………………………..45
iv. WAKIL KOORDINATOR MATERI DAN METODE ………………60
v. KOORDINATOR MENTOR ………………………………………...68
vi. KOORDINATOR LAPANGAN ……………………………………..89
vii. KOMANDAN LAPANGAN………………………………………..115
viii. DIVISI ACARA …………………………………………………….130
ix. DIVISI OPERASIONAL …………………………………………...147
x. DIVISI MSDM……………………………………………………...156
xi. KOORDINATOR MEDIA KREATIF………………………………170
xii. DIVISI GRAFIS…………………………………………………….184
xiii. DIVISI PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI ……………………..189
I. PENUTUP …………………………………………………………………194

2
A. PENANGGUNG JAWAB
Penanggungjawab kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 adalah
Ketua Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi
Bandung 2021/2022, yaitu Misbahuddin (15018037).
B. DESKRIPSI KEGIATAN
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 adalah sebuah program kerja
Dewan Kaderisasi BP HMS ITB 2021/2022 yang merupakan proses
pembinaan oleh HMS ITB. Kaderisasi pasif dimaksudkan sebagai wadah
pembelajaran bagi angkatan 2019 dan 2020 HMS ITB. Proses perancangan
akan dibebaskan kepada HMS 2019 dengan mempertanggungjawabkan
hasil rancangan kepada massa HMS ITB. Dalam ranah profil, profil yang
ditentukan setidaknya harus memuat profil yang telah ditentukan oleh
dewan kaderisasi sebelumnya.
C. TUJUAN
Tujuan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 tercantum pada Draft
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, yaitu sebagai berikut.
1. MTS 2020 terbekali dan dapat menentukan status keanggotaannya
di HMS ITB.
2. MTS 2020 memiliki karakter dalam beresiliensi untuk bermanfaat
kepada sekitar sebagai mahasiswa teknik sipil.
3. MTS 2020 memiliki rasa kebersamaan di dalam angkatan.
4. MTS 2020 mengambil keteladanan dari HMS 2019 dalam
berhimpun di HMS ITB.
D. PROFIL
Profil atau identitas yang diinginkan untuk dicapai MTS 2020
maupun HMS 201 melalui Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 untuk
kemudian dapat mencapai tujuan, yaitu sebagai berikut.
1. MTS 2020 memahami platform, praksis, dan budaya HMS ITB
(dipenuhi)

3
2. MTS 2020 memahami esensi, konsekuensi, dan tanggung jawab
berhimpun (dipenuhi)
3. MTS 2020 memahami perannya sebagai pembelajar (dipenuhi)
4. MTS 2020 memahami pentingnya komitmen untuk berkontribusi
terhadap HMS ITB. (dipenuhi)
5. MTS 2020 memilih status keanggotaan anggota biasa HMS ITB
secara sukarela. (dipenuhi)
6. MTS 2020 memiliki sikap integritas. (diprakarsai)
7. MTS 2020 memiliki sikap sense of crisis. (diprakarsai)
8. MTS 2020 memiliki sikap empati. (diprakarsai)
9. MTS 2020 berperan sebagai mahasiswa teknik sipil (diprakarsai)
10. MTS 2020 memiliki sikap resiliensi. (diprakarsai)
11. MTS 2020 memiliki sense of community dalam angkatan.
(diprakarsai)
12. MTS 2020 mengenal HMS 2019. (diprakarsai)
13. HMS 2019 menghayati konsep seorang role model. (diprakarsai)
14. MTS 2020 mengambil keteladanan dari HMS 2019. (diprakarsai)
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 dilaksanakan mulai tanggal 28
Agustus 2021 hingga 25 September 2021 dengan rincian penyelenggaraan
sebagai berikut.

Day Tanggal Waktu Pelaksanaan Tempat


Pelaksanaan
Pelaksanaan (WIB)

0 28 Agustus 08.15-10.15 Zoom / Google


Meet
2021

1 29 Agustus 07.45-15.05
2021

2 4 September 08.45-17.05
2021

4
3 11 08.15-15.40
September
2021

4 18 08.15-17.05
September
2021

5 25 09.30-17.30
September
2021

F. PEMASUKAN DAN PENGELUARAN


Rencana anggaran biaya dalam rangkaian kegiatan Kaderisasi Pasif
HMS ITB 2021 adalah sebagai berikut.

Pengeluaran, pemasukan, dan sisa saldo yang digunakan dalam


rangkaian kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 adalah sebagai
berikut.

5
G. STRUKTUR KEPANITIAAN

Struktur kepanitiaan Kaderisasi Pasif HMS ITB adalah sebagai berikut.


1. Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 :
Iqbal Almuntarie (15019001)
2. Koordinator Materi dan Metode :
Reynaldi David Abner (15019108)
3. Wakil Koordinator Materi dan Metode :
Reynard Nizar Ardana (15019012) dan
Romi Putra Radiansyah (15019062)
4. Sekretaris-Bendahara :
Zefanya Vinesa Ulima (15019076) dan
Viona Azhara Putri M. (15019050)
5. Koordinator Lapangan :
Shalahuddin Akmal (15019112)
6. Kepala Divisi MSDM :
Namira Ayu Candrina (15019140)
7. Komandan Lapangan :
Nicholas Geraldo Binsar (15019121),
Rafi Fadhila Wiyadi (15019005),
Andres Sebastian (15019109),
Christoffer Ignatius (15019051), dan
Baghiz Syauqi Ridhallah (15019021)

6
8. Kepala Divisi Acara :
Difa Salmadhia (15019088)
9. Wakil Kepala Divisi Acara :
Julita Fitrianti (15019118)
10. Kepala Divisi Operasional :
Nathaniel Ardine (15019139)
11. Koordinator Mentor :
Abil Irval Gustav (15019007),
Aghfandaffa Wiwan Prakasita (15019026),
Gilbert Hanshi (15019030),
Regina Ratu Inris (15019102),
Fauzan Rizki Muharam (15019104), dan
Hadana Ilman Wicaksono (15019124)
12. Koordinator Media Kreatif :
Alfafa Dzikra (15019142)
13. Kepala Divisi Publikasi dan Dokumentasi :
Rakahalu Langitan Mahamada R. (15019149)
14. Kepala Divisi Grafis :
Muchammad Ricky Ferdian (15019116)

7
H. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KETUA KADERISASI
Iqbal Almuntarie (15019001)
A. Prakata
Kaderisasi Secara Umum
Kaderisasi erat kaitannya dengan proses pendidikan. Kaderisasi berasal
dari kata dasar kader yang menurut KBBI, yaitu orang yang diharapkan akan
memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kaderisasi merupakan proses pembentukan seseorang menjadi
kader yang memiliki nilai sehingga dapat memegang peran penting untuk
menjalankan organisasi yang akan dimasuki. Kaderisasi juga sebagai proses
pengembangan yang dapat mengasah potensi dari calon anggota itu sendiri.
Namun sebenarnya, kaderisasi dapat diartikan lebih dalam dari itu. Kaderisasi
merupakan wahana manusia untuk mentransformasi dirinya dari sebelumnya
belum terdidik menjadi terdidik. Kaderisasi tidak hanya memiliki kaitannya
saja dengan kepentingan organisasi, tetapi juga terkait dengan kepentingan
calon anggota terhadap dirinya sendiri. Untuk itu, kaderisasi sejatinya
memiliki tiga esensi, yaitu sebagai berikut.
a. Pendidikan
Kaderisasi merupakan sebuah proses pendidikan. Menurut KBBI,
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, kaderisasi merupakan wahana untuk
mentransformasi manusia. Lalu muncul pertanyaan, transformasi manusia
ke bentuk seperti apa? Tentu untuk menjawab hal itu kita perlu
memulainya dari tujuan pendidikan diadakan. Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1985 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya.
Pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa
merupakan pendidikan yang dapat memberikan, memantik, dan
memotivasi setiap manusia untuk memiliki ilmu, pengetahuan, maupun

8
informasi yang lebih baik dari sebelumnya dengan harapan manusia
tersebut dapat menjadi cerdas dalam mengimplementasikannya ke
kehidupan sehari-hari dengan bijak. Pencerdasan atau dalam hal ini dapat
disebut pula pendidikan, merupakan amanah yang perlu untuk
disebarluaskan kepada orang lain. Anies Baswedan, praktisi pendidikan
Indonesia, mengungkapkan bahwa mendidik adalah tanggung jawab setiap
orang terdidik sehingga manusia yang belum terdidik adalah ‘dosa’ bagi
orang-orang terdidik. Untuk itu, pendidikan yang dilakukan dalam sebuah
proses kaderisasi berupaya memberikan pemahaman dari para pendidik
kepada para kader.
Pendidikan untuk mengembangkan manusia yang seutuhnya erat
kaitannya pula dengan pengembangan moral dan karakter. Kaderisasi perlu
untuk memaksimalkan kemampuan manusia dalam merespon dan
bertingkah laku yang dapat diinisiasi melalui proses pendidikan yang
diberikan pada kaderisasi. Lalu, bagaimana mewujudkan pengembangan
manusia yang seutuhnya? Kaderisasi perlu untuk dapat mewujudkan tiga
hal, yaitu memanusiakan manusia, memerdekakan manusia, dan
mendewasakan manusia.
Kaderisasi yang memanusiakan manusia merupakan kaderisasi
dengan proses pendidikan yang mengantarkan manusia menemukan
kesempurnaannya sebagai manusia dengan kesadarannya dalam memilih
dan bertindak. Pendidikan yang memanusiakan selalu berusaha
memberikan ruang untuk mengembangkan manusia dengan kehendaknya
dan fleksibilitas untuk berefleksi sehingga dapat menjadi manusia yang
lebih baik daripada sebelumnya, baik bagi tubuh, perasaan, maupun
pikiran. Oleh karena itu, pengader sebagai perencana maupun pelaksana
proses kaderisasi kepada yang dikader perlu untuk yakin bahwa apa yang
direncanakan dan dilaksanakan adalah suatu hal yang telah sesuai berdasar
zaman untuk tiap manusia dapatkan dalam proses kaderisasi di suatu
organisasi kemahasiswaan.
Selanjutnya, kaderisasi yang memerdekakan manusia merupakan
kaderisasi yang dapat dimaknai sebagai proses pendidikan yang

9
memberikan kebebasan bagi terdidik. Dengan itu, setiap terdidik
diharapkan dapat menjadi pribadi yang dapat mengatur dirinya sendiri
serta tidak bergantung kepada orang lain karena pemikirannya dapat
digunakan secara kritis dalam menghadapi kehidupan. Namun,
kemerdekaan terdidik tentu perlu diarahkan oleh pendidik yang dapat
menyediakan koridor maupun tujuan sedemikian hingga terdidik dapat
sesuai jalur dengan apa yang ingin dituju. Apabila tidak dibatasi oleh
koridor yang dibuat, kemungkinan resikonya adalah kemerdekaan yang
berlebihan yang dapat membuat terdidik keluar jalur dari apa yang ingin
dicapai oleh proses pendidikan.
Terakhir, kaderisasi adalah proses pendidikan yang mendewasakan
manusia, yaitu pendidikan yang dapat mengubah pikiran dan tingkah laku
manusia menjadi lebih dewasa. Proses ini dapat dilakukan melalui
pengajaran maupun pelatihan. Melalui pengajaran, terdidik diberikan
materi oleh pendidik untuk kemudian dapat dipraktikkan melalui sistem
latihan yang diarahkan pendidik sebagai bentuk inisiasi.
b. Regenerasi
Organisasi berdiri atas tujuan yang dibentuk oleh
anggota-anggotanya yang umumnya memiliki latar belakang yang sama.
Selagi masih ada orang-orang yang memiliki latar belakang sama dengan
para pendiri organisasi, maka organisasi memiliki kemungkinan yang
besar untuk tetap sustain. Setiap orang yang ingin masuk menjadi anggota,
walaupun memiliki latar belakang yang sama, perlu mengenal terlebih
dahulu terkait organisasi itu sendiri. Hal-hal mendasar, seperti
aturan-aturan yang ada di organisasi atau disebut platform dan
keberjalanan organisasi dan anggotanya atau disebut praksis perlu dikenali
dan dipahami terlebih dahulu sebelum akhirnya calon anggota tersebut
memutuskan untuk menjadi anggota. Oleh karena itu, kaderisasi sebagai
upaya regenerasi membentuk anggota yang telah memahami organisasi
dan dapat bersama untuk selalu berusaha mewujudkan tujuan organisasi.
c. Akulturasi

10
Kaderisasi perlu menghadirkan adanya akulturasi antara calon
anggota yang ingin memasuki organisasi dengan anggota yang terlebih
dahulu berada di organisasi itu. Hal ini dimaksudkan karena pemahaman
saja tidak cukup. Pemahaman terhadap organisasi perlu didukung oleh
peleburan nilai yang terjadi antara calon anggota dan anggota sehingga
pemikiran baru yang masuk dari calon anggota dapat kemudian diproses
bersama untuk menjadi penggerak perubahan organisasi. Akulturasi
penting karena jika tidak, maka regenerasi yang baik akan sulit untuk
dicapai karena calon anggota masih tidak merasa menjadi bagian dari
organisasi. Untuk itu, kaderisasi perlu menghadirkan akulturasi yang dapat
meleburkan nilai pendidik dengan yang terdidik, ataupun sebaliknya,
Harapannya, organisasi dapat selalu berkembang menyesuaikan dengan
anggotanya dan tidak terkekang oleh budaya historis yang menahun.

Kaderisasi di HMS ITB


HMS ITB pada dasarnya merupakan sebuah organisasi
kemahasiswaan yang membutuhkan regenerasi untuk keberlanjutan
organisasi agar tetap eksis. Menurut aturan yang terdapat di HMS ITB
pada tahun 2021, kaderisasi di HMS ITB terbagi menjadi dua, yaitu
kaderisasi pasif dan kaderisasi aktif. Kaderisasi pasif merupakan
implementasi dari tahap pembinaan yang didefinisikan pada Anggaran
Rumah Tangga (ART) HMS ITB Pasal 2 dan 3 di mana anggota biasa
HMS ITB adalah anggota muda yang dinyatakan lulus tahap pembinaan
oleh HMS ITB yang ditentukan oleh Badan Pengurus. Namun, kaderisasi
aktif adalah kaderisasi yang secara dilakukan oleh para anggota ketika
telah menjadi bagian dari anggota biasa HMS ITB.
Secara proses, kaderisasi pasif adalah kegiatan eventual untuk
menjadikan anggota muda dapat menjadi anggota biasa dengan melakukan
proses pembelajaran yang diberikan pengkader kepada yang dikader dalam
upaya mengenal dan memahami HMS ITB maupun hal baik lainnya yang
dibutuhkan ketika menjadi anggota biasa HMS ITB. Berbeda dengan
kaderisasi pasif, kaderisasi aktif adalah proses pembelajaran di mana para

11
anggota biasa dapat mencari pelajaran yang diinginkan dan
mengembangkan dirinya secara bebas dan spesifik di dalam HMS ITB itu
sendiri. Kedua jenis kaderisasi ini saling memiliki korelasi sehingga
dibutuhkan sistem yang berjalan sinergis agar apa yang didapatkan pada
kaderisasi pasif dapat dilanjutkan ataupun ditingkatkan melalui kaderisasi
aktif serta agar apa yang telah dipelajari pada kaderisasi pasif tidak hilang
begitu saja, melainkan dapat lebih dimaknai ketika terkader telah lulus dari
kaderisasi pasif. Hal ini mengingat kaderisasi pasif umumnya adalah upaya
inisiasi sebagai awal proses pembelajaran yang dapat dilakukan oleh setiap
anggota biasa HMS ITB.
Walaupun dalam perjalanannya, hal-hal yang diberikan pada
kaderisasi pasif ditentukan oleh para pengkader, tetapi sejatinya proses
pendidikan tersebut tidak berjalan secara sepihak saja. Pengkader
menyusun dan menetapkan hal-hal yang harus dicapai oleh dikader dengan
asumsi bahwa pengkader telah tahu hal apa saja hal yang baik yang dapat
berguna bagi pihak yang dikader untuk dirinya maupun organisasi setelah
selesai kaderisasi pasif. Namun, pengkader juga tidak dapat melihat pihak
yang dikader sebagai objek melainkan tetap sebagai subjek agar nilai
pendidikan untuk memanusiakan manusia terdapat dalam proses kaderisasi
pasif yang dilakukan HMS ITB.
Untuk itu, kegiatan eventual HMS ITB pada kaderisasi pasif secara
tidak langsung tidak hanya mengader pihak yang dikader, dalam hal ini
Anggota Muda HMS ITB yang dapat menjadi Anggota Biasa HMS ITB,
tetapi pihak yang mengader pula merasakan proses kaderisasi itu sendiri,
dalam hal ini, yaitu panitia kaderisasi pasif. Mengingat, kaderisasi pasif
yang baik ditentukan oleh hal-hal baik yang ditentukan oleh pengader yang
kemudian diberikan kepada pihak yang dikader sehingga pengader
sejatinya perlu memahami dan memiliki hal baik terlebih dahulu.

B. PERJALANAN KEGIATAN
Pemilihan Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021

12
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 secara formal merupakan program
kerja yang berada di bawah tanggung jawab Dewan Kaderisasi (DK)
Badan Pengurus (BP) HMS ITB 2021/2022. Berdasarkan Dokumen
Audiensi DK, kaderisasi pasif merupakan wadah pemenuhan regenerasi
anggota agar kontinuitas dari HMS ITB dapat terjamin. Pelaksanaan
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 memiliki tiga pihak yang saling bekerja
secara sinergis, yaitu DK sebagai stakeholder, HMS 2019 sebagai
pengader atau pendidik atau eksekutor yang selanjutnya disebut Panitia
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 (pankad), dan Mahasiswa Teknik Sipil
(MTS) 2020 sebagai pihak yang dikader atau kader atau peserta kadpas.
Awal cerita bermulanya Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, yaitu saat
DK meminta HMS 2019 atau Kuya Kuyi Artemis untuk melakukan
pemilihan ketua kaderisasi, selanjutnya disebut kakad, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada HMS 2019 sendiri, Dimulai ketika
Ketua Angkatan HMS 2019, Gilbert Hanshi (15019030), mengirim poster
pada 28 Maret 2021 sebagai pensuasanaan akan adanya pemilihan kakad.
Saya tertarik untuk mencalonkan diri karena memang ada beberapa
keresahan yang saya ingin selesaikan dengan menjadi seorang ketua
kaderisasi pasif di HMS ITB. Namun, cukup memakan waktu lama untuk
saya menetapkan hati untuk mencalonkan diri dalam mengemban amanah
yang begitu besar ini. Berbagai pertimbangan perlu saya pikirkan terlebih
dahulu, seperti kesanggupan, kesediaan waktu, dukungan teman-teman,
dan hal lainnya. Untuk itu, setelah poster di atas dikirimkan, saya
kemudian berdiskusi dengan beberapa teman HMS 2019, keluarga, dan
teman lainnya untuk memantapkan hati saya dalam maju mencalonkan diri
menjadi Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Hingga akhirnya, pada 8
April 2021, saya telah yakin dan memutuskan untuk menghubungi Gilbert
dan menyatakan bahwa saya siap maju menjadi Calon Ketua Kaderisasi
Pasif HMS ITB 2021.
Persiapan untuk mengikuti pemilihan yang dilakukan oleh
angkatan pun dimulai. Saya mulai berdiskusi secara lebih dalam kepada
beberapa HMS 2019, massa HMS ITB, dan teman saya di luar HMS ITB

13
untuk menampung keresahan mereka serta mempertegas mimpi dan
keresahan saya. Setelah itu, saya kemudian menuliskan apa yang saya
pikirkan dan yang akan saya bawakan itu ke dalam sebuah dokumen yang
saya beri judul ‘Ajuan Iqbal #BergerakBersama’ (dapat dilihat pada :
https://bit.ly/AjuanIqbal). Mengapa saya beri nama ‘ajuan’? Karena saya
sadar, kaderisasi pasif, baik dari ide hingga pelaksanaannya, sejatinya
tidak hanya dilakukan oleh ketua saja, melainkan oleh satu angkatan HMS
2019.
Pemilihan kakad diawali dengan kegiatan hearing untuk
memaparkan gagasan para calon kakad. Selain saya, Reynaldi David
Abner (15019108), yang kelak menjadi Koordinator Materi dan Metode,
pun mencalonkan diri. Hearing dilakukan pada 17 serta 19 April 2021
serta musyawarah angkatan pada 21 serta 22 April 2021. Musyawarah
terakhir menghasilkan bahwa saya, Iqbal Almuntarie (15019001) sebagai
Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.

Persiapan Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021


Setelah terpilih, saya berkoordinasi dengan DK terkait langkah
yang harus saya lakukan selanjutnya. Saya kemudian, dengan bimbingan
DK dan panitia kaderisasi pasif tahun sebelumnya, terutama tim inti atau
saat itu disebut K3WKSB (Ketua, Koormat, Koorlap, Wakoormat, dan
Sekben) menyusun kebutuhan terkait perancangan kadpas. Proses ini
menurut saya cukup memakan waktu karena selain bertabrakan dengan
UAS serta Hari Raya Idul Fitri, saya memerlukan waktu pula untuk
menentukan kebutuhan perancangan yang ternyata cukup berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya. Kebutuhan tersebut tertuang dalam suatu
dokumen yang saya beri judul ‘Draf Analisis Kebutuhan Tim Koordinator
Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021’ yang dapat diakses pada
link berikut https://bit.ly/DrafKebutuhanPerancangan. Dokumen tersebut
kemudian dikonsultasikan kepada DK dan disetujui untuk
diimplementasikan pada 19 Mei 2021.

14
Selanjutnya, saya melakukan Zoom Meeting dengan HMS 2019
untuk menjelaskan perkembangan dan kebutuhan kadpas pada 20 Mei
2021 sekaligus sebagai tindak lanjut kebutuhan adanya tim koordinator
dengan membuka open recruitment. Tim tersebut berisi Koordinator
Materi dan Metode (Koormat), Wakil Koordinator Materi dan Metode
(Wakoormat) I dan II, Sekretaris Bendahara (Sekben) I dan II, serta
Koordinator Media Kreatif (Koormedkre). Khusus untuk Wakoormat I dan
II, open recruitment tidak dilakukan bersamaan melainkan setelah
Koormat terpilih agar dapat mengikutsertakan pertimbangan dari Koormat
pula. Akhirnya setelah proses wawancara, tersetujuilah Reynaldi David
Abner (15019108) sebagai Koormat, Zefanya Vinesa Ulima (15019076)
dan Viona Azhara Putri M (15019050) sebagai Sekben, dan Alfafa Dzikra
(15019142) sebagai Koormedkre. Saya kemudian berkoordinasi dengan
Koormat untuk melakukan open recruitment Wakoormat I dan II hingga
akhirnya terpilihlah Reynard Nizar Ardana (15019012) dan Romi Putra
Radiansyah (15019062) sebagai Wakoormat. Seluruh tim koordinator pun
resmi terbentuk dan tersampaikan kepada angkatan pada 28 Mei 2021
yang menandakan pula dimulainya perancangan Kaderisasi Pasif HMS
ITB 2021.

Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 : Forum Kaderisasi


Forum kaderisasi merupakan tahapan perancangan kadpas yang
tercantum pada draf kebutuhan perancangan yang saya susun sebelumnya.
Sistem forkad diputuskan karena secara ideal dapat menjadi sarana
penyampaian pendapat serta pertukaran pikiran antar-HMS 2019 serta juga
sebagai usaha perwujudan mimpi kakad, yaitu semangat berwawasan.
Forkad dilaksanakan pada sekre online, yaitu sebuah link Zoom Meeting
yang selalu sama dan terbuka setiap saat. Forkad, apabila sesuai
kesepakatan jadwal di awal, dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, yaitu
Senin, Rabu, dan Jumat. Terhitung, forkad dilaksanakan sebanyak 25 kali
dengan rincian kegiatan forkad berikut.

15
Forkad ke- Tanggal Pembahasan

0 2 Juni 2021 Sistem forum


kaderisasi dan
pengenalan tim
koordinator

1 4 Juni 2021 Alur berpikir

2 7 Juni 2021 Alur berpikir

3 9 Juni 2021 Alur berpikir

4 11 Juni 2021 Alur berpikir

5 14 Juni 2021 Alur berpikir

6 16 Juni 2021 Alur berpikir

7 18 Juni 2021 Alur berpikir

8 21 Juni 2021 Alur berpikir

9 23 Juni 2021 Alur berpikir

10 25 Juni 2021 Alur berpikir

11 28 Juni 2021 Alur berpikir

12 1 Juli 2021 Alur berpikir

13 5 Juli 2021 Alur berpikir

14 7 Juli 2021 Alur berpikir

15 12 Juli 2021 Alur berpikir

16 14 Juli 2021 Mimpi anggota

17 19 Juli 2021 Mimpi anggota

18 21 Juli 2021 Latar belakang dan


tujuan

19 26 Juli 2021 Profil

20 28 Juli 2021 Subprofil

21 2 Agustus 2021 Revisi presentasi

22 4 Agustus 2021 Alur materi

16
23 5 Agustus 2021 Revisi presentasi dan
alur materi

24 12 Agustus 2021 Indikator dan


parameter

25 16 Agustus 2021 Revisi presentasi

Forum kaderisasi dilakukan secara rutin dari suatu link zoom yang
tetap dan terbuka setiap waktu di link bit.ly/ZoomArtemis. Durasi forkad
sesuai kesepakatan, yaitu 3 jam, dimulai dari 13.00 dan 16.00 WIB.
Walaupun begitu, terkadang apabila pembahasan alot ataupun tidak
menemukan titik tengah, maka dapat dilanjutkan hingga pukul 16.30 WIB.
Tentu, idealnya, kehadiran pada forkad adalah seluruh anggota dari HMS
2019. Namun, realitanya, tidak pernah ada forkad yang mendatangkan
keidealan tersebut. Bahkan, jumlah HMS 2019 yang hadir forkad selalu
menurun. Lima forkad awal masih dapat mendatangkan lebih dari 70 HMS
2019, tetapi kemudian menurun hingga forkad-forkad terakhir hanya 20-30
HMS 2019 saja yang hadir.
Banyak hambatan yang menemui keberjalanan forkad sehingga
sistem forkad yang digunakan untuk merancang kaderisasi sebaiknya perlu
ditinjau kembali. Pertama, menurut saya, tidak seluruh orang tertarik untuk
membahas hal eksklusif yang ketertarikannya hanya dimiliki oleh sebagian
orang saja, seperti kaderisasi. Namun, sistem forkad ‘memaksa’ setiap
orang untuk berpartisipasi dalam memikirkan serta mengerjakan setiap hal
dalam perancangan.
Memang, dalam suatu proses pembuatan kebijakan, dalam hal ini
sistem kaderisasi, akan baik apabila ketiga tahap, mulai dari formulasi atau
perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi berjalan dengan baik. Salah satu
cara mewujudkannya dengan mengadakan partisipasi yang mendorong
proses belajar bersama dan akhirnya menyepakati keputusan bersama.
Namun kenyataannya, terutama pada perancangan kadpas tahun ini,
menurut saya, harapan yang ideal ini seperti menjadi bumerang karena
ketidaktercapaian harapan itu membuat anggota HMS 2019 kecewa dan

17
tidak ingin lagi untuk menaruh harapan atau bahkan tidak lagi ikut untuk
berpartisipasi, khususnya pada proses perancangan sehingga kehadiran
forkad lambat laun sangat menurun.
Pertanyaannya adalah ‘Mengapa harapan forkad yang ideal tidak
dapat terjadi?’ dan ‘Mengapa ketidaktercapaian cepat membuat anggota
untuk kecewa dan lebih memilih untuk tidak kembali berpartisipasi aktif?’.
Hemat saya, untuk pertanyaan pertama, tidak dapat dipungkiri setiap orang
memiliki prioritas berbeda-beda. Dengan mengakui hal itu, sejatinya kita
dapat menganggap ‘partisipasi’ tidak hanya ketika ikut serta dalam
mengambil bagian diskusi, tetapi ‘terlibat’ sudah termasuk partisipasi yang
patut untuk dihargai. Keterlibatan di sini dalam praksisnya, seperti
menyempatkan dan mendengarkan dalam forkad, membaca kesimpulan
hasil forkad lalu menyampaikan saran apabila ada, atau dengan mengisi
kuesioner pengumpulan aspirasi, dan sebagainya. Harapannya, untuk
pertanyaan kedua, tidak ada lagi kata ‘kecewa’, baik oleh anggota yang
selalu rajin datang forkad ataupun yang tidak, karena semua sudah ada
porsinya masing-masing dan lagi-lagi bahwa tidak setiap orang memiliki
ketertarikan dalam merancang hal cukup berat, seperti kaderisasi.
Kedua, realitas bahwa forkad dilaksanakan secara online juga
sangat berpengaruh terhadap ketahanan HMS 2019 untuk fokus berdiskusi
dalam forkad yang memakan waktu lama. Tidak seperti apabila offline,
ketika forkad juga bisa menjadi wadah untuk bercengkrama dan
menghabiskan waktu di Bandung lalu apabila setelah selesai forkad bisa
dilanjutkan dengan berkumpul informal membahas kembali forkad, forkad
online membuat HMS 2019 cenderung lelah karena menatap layar laptop
lama serta jenuh karena tidak berkumpul dengan teman-teman lain secara
langsung. Selain itu, posisi yang mayoritas berada di rumah juga acapkali
terdapat keperluan dengan orang rumah yang tidak bisa ditinggalkan. Oleh
karena itu, sebagai solusinya, forkad sangat diusahakan berlangsung secara
sistematis sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sebelumnya
sehingga setiap orang dapat merencanakan kegiatannya terlebih dahulu.

18
Ketiga, pembahasan yang terlalu lama mengenai alur berpikir. Sudah
menjadi rahasia umum, setiap tahun, alur berpikir memerlukan waktu yang
sangat lama untuk finalisasi karena selalu ada tarik ulur kesepakatan.
Ditambah dengan, pembahasan alur berpikir tidak dapat dilakukan secara
time based karena alur berpikir yang akan menjadi acuan perancangan
tersebut belum selesai dibentuk. Menurut saya, semestinya, tidak seluruh
forkad seluruhnya dimulai dari nol pengetahuan. Tim koordinator,
terutama kakad, perlu menjadi seorang dengan pikiran satu langkah di
depan agar dapat memandu dan memantik teman-teman lainnya. Namun,
tentu dengan adanya batasan agar tidak muncul anggapan bahwa semua
dapat di-handle oleh tim koordinator saja.
Namun, apa yang saya sampaikan di atas bukanlah suatu hal yang
ideal. Saya sangat menitip pesan, kepada siapapun yang membaca ini,
tetap mulailah suatu hal dengan konsep yang ideal karena kalian akan
berusaha maksimal untuk mencapainya. Namun, apabila mengalami
hambatan, bolehlah kalian mempertimbangkan tulisan evaluasi yang ada di
dokumen LPJ ini lalu kalian pikirkan solusi adaptif atas setiap
permasalahan kalian. Aku ingat sekali perkataan teman Artemis-ku,
“Apabila ada kegagalan, bukan pikiran ideal kita yang salah, tetapi cara
kita untuk mencapai hal ideal itu yang masih belum benar”.

Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 : Presentasi


Tahapan perancangan setelah forum kaderisasi adalah presentasi.
Tahapan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dan menjelaskan
perkembangan perancangan kadpas serta sebagai perwujudan mimpi
semangat berwawasan dengan menerima masukan dari massa HMS ITB.
Untuk menentukan pelaksanaan presentasi, maka dilakukan koordinasi
antara DK dan HMS 2019 melalui tim koordinator. Presentasi dilakukan
sebanyak 16 dengan rincian sebagai berikut.

Presentasi ke- Tanggal Pembahasan

PERANCANGAN

19
1 26 Juni 2021 Alur berpikir

2 8 Juli 2021 Alur berpikir

3 22 Juli 2021 Revisi alur berpikir +


Mimpi s.d. Tujuan

4 30 Juli 2021 Mimpi + Latar


Belakang + Tujuan +
Profil

5 6 Agustus 2021 Revisi + Tujuan s.d.


Materi

6 14 Agustus 2021 Revisi + Subprofil s.d.


Metode

7 18 Agustus 2021 Subprofil s.d.


Kebutuhan
Pelaksanaan

PELAKSANAAN

8 23 Agustus 2021 Day 0

9 25 Agustus 2021 Day 1

10 26 Agustus 2021 Day 1

11 1 September 2021 Day 2

12 8 September 2021 Day 3

13 9 September 2021 Day 3

14 15 September 2021 Day 4

15 22 September 2021 Day 5

16 24 September 2021 Day 5 dan Pelantikan

Sangat banyak dinamika yang terjadi selama menghadapi


presentasi. Presentasi sejatinya adalah wadah massa HMS ITB untuk
memberikan kritikan dan saran yang dapat menjadi pembelajaran bagi
HMS 2019 untuk meninjau kembali serta menyempurnakan perancangan
kadpas. Namun, terkadang timbul kekecewaan, baik dari massa HMS ITB

20
maupun HMS 2019 sehingga membuat clash antarangkatan karena
ekspektasi ideal yang acapkali tidak dapat diwujudkan oleh HMS 2019.
Dimulai dari sebelum menjalani setiap presentasi, kami, HMS 2019
perlu untuk fokus dalam menyiapkan dan merevisi hasil perancangan
kami, Mengingat banyaknya revisi yang diajukan oleh massa HMS ITB
membuat pembahasan konten bagian berikutnya semestinya tidak dapat
dilakukan. Akan tetapi, karena kekhawatiran terhadap waktu, beberapa
kali konten dilanjutkan dengan kesepakatan bahwa apabila ada revisi,
maka akan siap hasil yang telah dibuat akan dirancang ulang. Sebuah hal
yang tentu tidak ideal dalam perancangan.
Setiap masukan yang diberikan oleh massa HMS ITB sebaiknya
dipaparkan kembali keberterimaannya pada presentasi selanjutnya. Namun
kenyataanya, tentu juga merupakan kelalaian dari saya, yaitu umumnya
hanya memaparkan alasan dari masukan yang diterima saja sehingga
beberapa massa HMS ITB menganggap kami cenderung mind block dan
tidak terbuka. Walaupun demikian, presentasi memang benar-benar
menjadi wadah untuk menerima perspektif maupun pola pikir dan serta
memantapkan bahwa suatu hal harus jelas dahulu ‘mengapa’-nya.
Presentasi sebagai ajang ‘semangat berwawasan’ HMS 2019
sehingga apabila ada pertanyaan, maka jawaban dikoordinasikan melalui
grup angkatan. Sebisa mungkin, penjawab tidak hanya dari tim
koordinator saja, walaupun kenyataannya, yang menjawab hanya itu-itu
saja. Hal ini dapat dikarenakan pemahaman yang belum merata terkait
konten presentasi. Sampai terdapat beberapa presentasi yang tidak cukup
dilakukan satu kali, seperti saat membahas kesiapan kami menjadi Bos Bis
pada 8 serta 9 September 2021, rapor MTS 2020 lalu day pelantikan pada
22 serta 24 September 2021, dan beberapa presentasi lainnya.
Kehadiran HMS 2019 pada presentasi juga menjadi hal krusial.
Massa HMS ITB, yang kemudian ditindaklanjuti oleh HMS 2019,
mengharapkan kuorum yang semakin baik di setiap presentasinya.
Terkadang kembali muncul kekecewaan apabila kehadiran belum
maksimal atau di tengah presentasi sudah tidak kuorum yang membuat

21
presentasi perlu ditunda. Tidak jarang pula muncul kesedihan di diri saya
karena tidak bisa menjaga suasana hati tim koordinator dan beberapa HMS
2019 yang telah berjuang dengan sepenuh hati, tetapi tidak mendapat hasil
optimal karena ketiadaan kehadiran serta support dari teman-teman
lainnya.
Selalu saya berpikir, pada setiap akhir presentasi, mempertanyakan
pada diri sendiri ‘Apakah konten presentasi yang telah kami susun telah
optimal?’, ‘Mengapa massa HMS ITB memberi saran seperti ini dan
bagaimana menindaklanjutinya’, hingga pertanyaan ‘Apakah aku telah
menjadi kakad yang baik dan merancang serta melaksanakan kadpas
seperti yang diharapkan oleh HMS 2019 maupun massa HMS ITB?’.
Memang, perancangan dan pelaksanaan kadpas kami dapat dikatakan jauh
dari keidealan yang diharapkan. Memang, perancangan dan pelaksanaan
kadpas kami terkadang menimbulkan perseteruan antarangkatan maupun
internal angkatan akibat perbedaan pendapat. Terlepas dari itu, saya sangat
berterima kasih kepada tim koordinator, HMS 2019, dan massa HMS ITB
yang telah bersama membangun kadpas menjadi lebih baik melalui
presentasi.

C. REKOMENDASI UMUM
Rekomendasi ini saya berikan terkait hal umum dan esensial yang
dapat berguna bagi evaluasi kadpas tahun ini serta sebagai masukan untuk
Dewan Kaderisasi, Ketua Kaderisasi, maupun Panitia Kaderisasi
tahun-tahun berikutnya. Rekomendasi tersebut, dalam hal ini untuk Dewan
Kaderisasi terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut.
1. Mempercepat pemilihan ketua kaderisasi
Kaderisasi pasif HMS ITB membutuhkan perancangan
yang kompleks sehingga seringkali terdapat clash ketika perlu
memprioritaskan keidealan konten, tetapi sebenarnya juga ada
batasan waktu pelaksanaan. Untuk itu, pemilihan ketua kaderisasi
dalam internal angkatan dapat dilakukan lebih dahulu, mungkin
tanpa harus menunggu Musyawarah Kerja DK, melainkan bisa saja

22
saat ketua himpunan baru saja terpilih. Hal ini menurut saya dapat
lebih mempermudah ketua kaderisasi dalam mengeksplorasi hal
yang akan dibawa dalam kaderisasi serta memberi waktu lebih
untuk angkatan dalam mempersiapkan diri di proses perancangan
kaderisasi pasif.
2. Badan Pengurus bagian kaderisasi memberikan bimbingan sejak
awal hingga akhir kadpas
Badan Pengurus bagian kaderisasi, dalam hal ini Dewak
Kaderisasi (DK), pastinya telah menjalankan kadpas saat menjadi
pankad tahun sebelumnya sehingga telah memiliki pengalaman
terhadap kemungkinan kendala yang akan dihadapi selama kadpas.
Sebaiknya, DK dari awal selalu memberi petunjuk jalan serta
rambu-rambu agar pankad dapat mengetahui kendala tanpa perlu
telah merasakannya. Hal ini agar pankad tidak terlalu learning by
doing dalam menjalankan kadpas. Selain itu, selama keberjalanan,
DK sebagai pihak luar pankad terdekat, apabila DK melihat ada
potensi kekeliruan, sudah sepatutnya DK langsung mengingatkan
dan memberi saran.
3. Meninjau kembali profil pembelajar dari DK yang perlu dicapai
pada kaderisasi pasif
Perancangan kaderisasi pasif selama ini dilimpahkan
kepada pankad secara bebas dan bertanggung jawab. Namun, di
satu sisi, DK juga umumnya memiliki profil yang perlu dicapai
oleh MTS 2020 selama kadpas. Hal ini menjadi ambigu dan riskan.
Kemungkinan pertama, berdasarkan pengalaman, profil tidak dapat
dimasukkan karena tidak sesuai dengan mimpi yang dirancang
pankad. Kemungkinan kedua, profil dapat masuk, tetapi cenderung
dengan mencocok-cocokkan saja tanpa penurunan yang jelas.
Untuk itu, perlu ditinjau kembali, menurut saya, apabila masih
tetap ada profil titipan, maka semestinya perancangan alur berpikir
dapat langsung dimulai dari profil.

23
4. Mempertegas interval presentasi dengan mengkoordinasikannya
bersama pankad
Walaupun sebenarnya presentasi merupakan kebutuhan dari
pankad sehingga pankad yang lebih tahu kesiapan kapan presentasi
dilaksanakan, tetapi DK juga harus memberikan ketegasan apabila
kesiapan pankad cenderung lama dan berlarut. Tahun ini, presentasi
dilakukan tidak rutin karena kendala tanggal libur maupun
kesiapan pankad yang belum optimal. Presentasi sebaiknya dapat
dilakukan seminggu sekali agar pankad menerima banyak masukan
dari massa HMS ITB, memberi waktu lebih untuk merevisi konten,
lalu dapat lebih cepat memulai ke bagian-bagian konten
selanjutnya.
5. DK mampu merepresentasikan massa HMS ITB untuk hal yang
memiliki urgensi dan sangat mendesak
Terkadang terjadi kejadian di mana pankad perlu
mengambil langkah yang belum sempat dipresentasikan kepada
massa HMS ITB. Apabila tidak memungkinkan menunggu
presentasi, pankad dapat mempresentasikannya kepada DK lalu
DK sebaiknya dapat mengambil keputusan terkait persetujuan
langkah tersebut sehingga tidak perlu menunggu persetujuan massa
HMS ITB melalui presentasi dengan catatan untuk hal yang
memiliki urgensi dan sangat mendesak.
6. TFT dilaksanakan sebelum dimulainya forkad pertama
Pankad tentu masih belum terbayang akan menjalankan
perancangan kadpas seperti apa sehingga DK sebagai pengampu
keberjalanan kaderisasi pasif perlu untuk memberikan gambaran
maupun arahan kepada setiap pankad, salah satunya melalui
Training of Trainer yang dilakukan sebelum perancangan dimulai.
7. Mampu menengahi pankad dan massa HMS ITB
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak jarang
terjadi clash antara pankad dan massa HMS ITB karena perbedaan
pendapat dan realita yang tidak sesuai ekspektasi. Untuk itu, perlu

24
adanya penengah agar massa HMS ITB tetap menjadi Bos Bis yang
memberi saran membangun kepada kuyakuyinya serta agar kuya
kuyi mampu tetap menjadi pembelajar yang mendengarkan Bos
Bisnya. DK dapat memainkan peran sebagai penengah terhadap hal
tersebut.

Rekomendasi selanjutnya, yaitu untuk Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB


berikut-berikutnya.
1. Memiliki mimpi dan mampu menularkan mimpi tersebut kepada seluruh
orang di angkatan
Mimpi kakad merupakan salah satu dorongan untuk kakad agar
selalu tegar dan semangat menjalani perancangan maupun pelaksanaan
kaderisasi. Mimpi kakad juga dapat mengarahkan para angkatan untuk
memiliki suatu gagasan yang sama yang akan dilaksanakan pada
kaderisasi pasif. Untuk itu, mimpi kakad sejatinya tidak hanya milik
kakad, tetapi juga perlu untuk ditularkan ke setiap orang di angkatan.
2. Kakad menjadi seseorang yang memiliki satu langkah di depan
Kakad adalah seseorang yang sejatinya dapat mengarahkan setiap
orang di angkatan. Untuk itu, walaupun bekerja bersama sebagai satu
angkatan, kakad mesti memiliki pengetahuan, semangat, dan tindakan
yang lebih daripada yang lain agar dapat mengarahkan, menyemangati,
ataupun memberikan contoh untuk kemudian bergerak bersama.
3. Kakad dapat memimpin dirinya sendiri
Terdengar klise, tetapi memang benar, apabila kamu ingin menjadi
seorang pemimpin, maka pimpinlah diri kamu sendiri terlebih dahulu.
Kakad sebaiknya telah dapat mengatur jadwal, prioritas, janji, hingga
kontrol emosi bagi dirinya. Mengapa? Karena kakad adalah suatu amanah
yang besar yang akan terlihat atau bahkan dicontoh bagi setiap orang di
angkatan. Buatlah diri menjadi baik agar dapat menularkan kebaikan
kepada yang lain.
4. Memiliki motivasi dan komitmen yang kuat

25
Tanggung jawab seorang kakad adalah tanggung jawab yang tidak
dapat dijalankan tanpa keikhlasan. Bayangkan, ketika menjadi seorang
kakad, prioritas kadpas akan menjadi prioritas utama dalam keseharian.
Namun, apakah kita mendapat ‘materi’? Tentu tidak. Apakah kita dapat
menjalani masa liburan dengan damai? Jelas tidak pula. Kakad akan
mengorbankan waktu, berpikir keras tiap saat, atau bahkan mendapat
omongan negatif dari tiap orang. Untuk itu, apabila tidak didasari dengan
motivasi dan komitmen yang kuat untuk ikhlas mewujudkan mimpi dan
berbuat baik kepada HMS ITB, angkatan, maupun MTS, maka pikirkanlah
kembali kehendak menjadi seorang kakad.
5. Bertanggung jawab terhadap orang yang melakukan pekerjaan, bukan saja
bertanggung jawab terhadap pekerjaan
Kalimat ini saya pertama kali lihat pada LPJ Kaderisasi Pasif HMS
ITB 2019 pada bagian yang ditulis oleh Bos Gevin Gunawan (15017090),
Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2019, saat aku berniat mencalonkan diri
menjadi kakad. Saat aku menjalankannya, betul, seorang pemimpin yang
baik bukan saja seseorang yang mampu mengerjakan segala pekerjaan,
melainkan mampu membuat teman-teman melakukan pekerjaan sesuai
kapasitasnya dengan kondisi yang baik. Untuk itu, kepedulian, empati, dan
pengertian perlu dimiliki seorang kakad dalam mengetahui karakter dan
kondisi setiap teman-teman agar tidak terjadi burnout ketika bekerja
bersama dalam kaderisasi pasif yang menguras tenaga.
6. Menaruh kepercayaan kepada angkatan
Kakad semestinya dapat menaruh rasa percaya sehingga angkatan
dapat berkontribusi secara bebas sesuai kemampuannya. Kakad bukanlah
seseorang yang mengurusi semua hal secara menyeluruh, tetapi kakad
yang baik adalah kakad yang dapat membuat angkatan mengurusi kadpas
dengan rasa percaya diri terhadap kemampuannya masing-masing.
7. Menjadi pribadi pembelajar
Berkaitan dengan kakad yang semestinya memiliki pengetahuan
yang satu langkah di depan angkatan, maka seorang kakad haruslah orang
yang haus akan pengetahuan, terutama terkait kaderisasi. Kakad sebaiknya

26
mempertanyakan segala sesuatu yang masih belum jelas hingga jelas.
Kakad juga sebaiknya dapat terbuka terhadap aspirasi yang disampaikan,
baik oleh angkatan saat forkad maupun massa HMS ITB saat presentasi.
Kakad tidak boleh menjadi seseorang yang mind block dan berpikiran
tertutup walaupun dalam kondisi lelah dan jenuh.
8. Menjadi orang yang pertama bangkit dan menjadi orang yang tidak pernah
tumbang
Seorang kakad semestinya dapat menjadi orang yang tidak pernah
menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan. Tentu banyak masalah
yang akan dihadapi oleh seorang kakad dengan dinamika yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, kakad sebaiknya dapat menjadi pribadi
yang adaptif serta dapat memantik semangat angkatan untuk tetap
melewati berbagai tantangan dan rintangan dalam merancang dan
melaksanakan kadpas.
9. Bekerja secara kekeluargaan dan profesional bersama tim koordinator saat
perancangan
Tim koordinator merupakan sekelompok orang yang membersamai
kakad sejak awal hingga kadpas selesai. Untuk itu, penting untuk menjaga
ritme kerja agar tim koordinator tidak merasa overwork dan jenuh. Penting
pula untuk kakad berempati dengan memperhatikan suasana hati dan
kondisi para tim koordinator. Saling terbuka adalah kunci untuk bekerja
profesional dengan berdasar kekeluargaan.
10. Membangun hubungan kepada setiap orang di angkatan, tidak hanya tim
koordinator saja
Walaupun tim koordinator bekerja secara intens bersama kakad,
tetapi jangan lupakan pula bahwa kakad mesti bekerja sama dengan
teman-teman satu angkatan. Kadpas diselenggarakan berbasis angkatan.
Untuk itu, mulai dari perancangan, perasaan bahwa setiap orang di
angkatan itu dibutuhkan sangat penting agar setiap orang merasa terlibat
dan ingin berkontribusi penuh kepada angkatan melalui kadpas.
11. Tidak takut untuk memutuskan apa yang dianggapnya benar walaupun
bukan pendapat umum

27
Seperti yang telah aku sebutkan di poin sebelumnya, kakad adalah
orang yang mengetahui satu langkah dibandingkan orang lain di angkatan.
Kakad pula yang memiliki semangat dan optimisme lebih untuk membawa
kadpas menjadi lebih baik. Apabila dirasa ada yang kurang pas terhadap
pendapat umum, maka sampaikanlah oleh seorang kakad, diskusikan
kembali, karena sejatinya kakad lah yang bertanggung jawab terhadap apa
yang diputuskan oleh angkatan pada kadpas.
12. Memiliki hubungan baik dengan massa HMS ITB
Kakad secara internal HMS ITB akan mewakilkan angkatan pada
diskusi informal maupun saat presentasi. Bahkan, saat perancangan, HMS
ITB hanya mengakui ketua kaderisasi saja, sedangkan tim koordinator
hanyalah sebatas kesepakatan angkatan. Dengan demikian, kakad perlu
menjalin hubungan baik dengan massa HMS ITB dari awal agar saran dan
masukan massa HMS ITB dapat selalu tersampaikan dan terolah dengan
baik dari perancangan hingga selesai kadpas.
13. Mampu terbuka terkait dirinya kepada orang lain, terutama tim koordinator
Kakad memegang amanah dan tanggung jawab yang besar dalam
mengurusi dan menjalani perannya sebagai penanggung jawab serta
koordinastor acara yang besar di HMS ITB, dalam hal ini kaderisasi pasif.
Tentu titik terendah akan selalu menemui seorang kakad. Namun, kakad
yang baik adalah kakad yang tidak pantang menyerah. Apabila masih
dalam kondisi yang kurang baik, terbukalah kepada angkatan, terutama tim
koordinator untuk meminta waktu sejenak agar kemudian dapat bangkit
kembali.
14. Mampu membawakan kadpas sebagai milik angkatan bukan sebagai
miliknya ataupun milik tim koordinator saja
Kadpas adalah acara angkatan sehingga tidak ada eksklusivitas
dalam mengurusi kadpas. Acara kadpas adalah acara dengan
penyelenggaranya satu angkatan. Terlepas terdapat tim koordinator
ataupun nantinya ring 1 dan 2 kadpas, tetapi rasa bahwa tiap orang penting
bagi kadpas perlu ditumbuhkan dengan memantik keterlibatan dari setiap
orang untuk kadpas.

28
15. Banyak mencari perspektif baru dari luar HMS ITB
HMS ITB adalah himpunan yang telah berdiri lama sehingga
sistem yang berjalan sekarang tentu tidak terlepas dari
pemikiran-pemikiran massa HMS ITB dahulu. Agar dapat menjalani
kaderisasi yang lebih mengikuti zaman, maka seorang kakad perlu mencari
perspektif lain di luar HMS ITB, seperti himpunan di ITB lain, organisasi
kemahasiswaan di universitas lain, atau dengan membaca buku maupun
literasi terkait kaderisasi yang ideal pada kondisi di mana kadpas
dilaksanakan. Ingat, apa yang telah dilakukan oleh HMS ITB dahulu
belum tentu benar untuk dilakukan oleh HMS ITB di masa sekarang.
16. Kakad, bersama dengan ketua angkatan, dapat menjadi sosok yang
didengar oleh angkatan
Kadpas diselenggarakan oleh satu angkatan dengan
dikoordinasikan oleh seorang kakad. Sudah sepantasnya kakad dapat
menjadi sosok yang didengar oleh angkatan, terutama terkait keberjalanan
kadpas. Kakad juga harus dapat bekerja sama dengan ketua angkatan
dalam menggerakkan serta menjaga semangat angkatan dalam merancang
serta melaksanakan kadpas.
17. Bersyukur atas apa yang telah dilalui
Bersyukur adalah suatu hal yang harus dilakukan. Walaupun HMS
ITB selalu menekankan pencapaian terhadap keidealan, tetapi apabila
kondisi tidak memungkinkan untuk mencapai hal tersebut, kita juga harus
menjadi pribadi yang bersyukur serta tidak menyalahkan keadaan atau
bahkan menyerah. Menuju keidealan adalah suatu proses, maka selagi kita
berproses menuju keidealan, semua seharusnya akan baik-baik saja.
18. Mempersiapkan waktu, tenaga, dan pikiran selama kadpas
Kadpas umumnya dilaksanakan selama 5 hingga 6 bulan penuh
dari sejak kakad terpilih hingga pelaksanaan kadpas selesai. Waktu
tersebut juga termasuk waktu liburan pergantian tahun ajaran baru yang
juga terpakai untuk perancangan kadpas. Seorang kakad harus sudah tahu
bahwa waktunya telah didekasikan untuk kadpas. Kakad harus dapat

29
berkoordinasi dengan orang tua di rumah bahwa waktu liburan akan
terpakai penuh agar dapat didukung dan tidak terjadi kesalahpahaman.
19. Kakad pasti akan menghadapi titik terendah dengan dihantui kebingungan
Wajar seorang kakad merasa frustasi dan burnout di keberjalanan
kadpas. Pasti terdapat suatu titik di mana kakad tidak tahu lagi harus
berbuat apa. Itu hal wajar, tetapi menjadi tidak wajar apabila kakad
berlama-lama di kondisi seperti itu. Seorang kakad harus dapat menjadikan
titik terendah itu menjadi tipping point yang membangkitkan.
20. Mempercepat pembentukan tim konten
Tidak dapat dipungkiri, forkad memang merupakan forum resmi
dalam membahas pembentukan draf kaderisasi pasif. Namun, durasi
forkad yang terbatas menuntut pembahasan lebih lanjut di luar forkad.
Sebagai konsekuensinya, semestinya setiap orang di angkatan sadar bahwa
pembahasan di luar forkad adalah hal lumrah yang bukan merupakan
tanggung jawab tim koordinator saja. Walaupun demikian, tidak dapat
dipungkiri, setiap orang memiliki prioritas masing-masing, terutama pula
saat masa liburan. Orang-orang yang memiliki tanggung jawab lebih yang
dapat berkontribusi lebih pula pada perancangan kadpas. Salah satu
caranya adalah dengan membentuk tim konten dengan membagi tugas
pencarian materi serta penyusunan draf kepada orang-orang tertentu di
angkatan yang berkomitmen membantu lebih pada perancangan kadpas.
21. Menentukan pankad yang bertanggung jawab dalam melakukan supervisi
terhadap aksi angkatan MTS setelah kadpas
Aksi angkatan MTS umumnya dilakukan setelah kaderisasi pasif
selesai. Tentu perlu terdapat sistem khusus agar aksi angkatan tetap dapat
berjalan meskipun MTS tidak lagi sedang dalam masa kaderisasi. Untuk
mempermudahnya, diperlukan pankad yang bertanggungjawab menjadi
supervisor aksi angkatan dengan mengamati kendala serta memberi saran
dan mengikuti keberjalanan kegiatan secara aktif. Sosok pankad tersebut
dapat kakad, tim koordinator, ataupun pankad lainnya, tergantung dengan
kesepakatan pankad. Untuk Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, aksi
angkatan yang dilakukan oleh MTS 2020 dapat dilihat melalui Laporan

30
Pertanggungjawaban Aksi Angkatan MTS 2020 pada
https://bit.ly/LPJAksangKopimik.

D. PESAN DAN KESAN


Kesan saya selama menjadi Ketua Kaderisasi Pasif tentu adalah peristiwa
terbaik dan sangat berharga selama hidup saya karena banyak dinamika dan
pelajaran yang saya ambil. Menjadi sosok yang paling bertanggung jawab dalam
mengoordinasikan dan menginisiasi keberjalanan acara besar, seperti kaderisasi
pasif adalah pilihan yang tidak akan saya lupakan seumur hidup. Namun, tentu di
akhir setelah perjalanan panjang bersama angkatan saya, HMS 2019, angkatan
yang didoakan oleh Bos-Bis kita sebagai angkatan yang Tegar, Tekun, dan
Optimistis (Artemis), terdapat perasaan haru, sesal, kecewa, gagal, dan syukur
yang saya alami.
Seorang Iqbal Almuntarie sebenarnya bukanlah seorang anggota HMS ITB
yang istimewa. Bermodalkan niat dan mimpi serta kepercayaan diri lebih saya
memutuskan untuk maju menjadi ketua kaderisasi pasif. Saya yang tidak begitu
banyak dekat dengan angkatan juga tidak menjadi halangan bagi saya untuk
percaya bahwa saya dapat memikul tanggung jawab besar sebagai seorang kakad.
Awalnya saya ragu, saya akan bekerja dengan siapa saat saya terpilih menjadi
kakad oleh angkatan, tetapi akhirnya saya bersyukur, terutama tim koordinator
yang setia menemai dari awal hingga akhir perancangan dan pelaksanaan kadpas.
Lika liku forum kaderisasi atau forkad yang awalnya ramai dan lebih dari
setengah angkatan yang hadir di awal-awal forkad lalu menjadi 10-20an orang
saja pada akhir-akhir terkadang menimbulkan kesedihan dan keputusasaan, tetapi
kembali lagi bahwa sosok kakad adalah sosok yang harus terlihat tegar untuk
berdiri menginisiasi angkatan.
Dilanjutkan dengan kebingungan saya untuk mereformasi sistem forkad
dengan membentuk tim konten pun adalah hal yang saya sesali karena saya tidak
berani mengambil keputusan ekstrem secara cepat. Kemudian pula terkait
presentasi, saya minta maaf sebesar-besarnya dengan teman-teman saya, Artemis,
belum bisa menjadi sosok kakad yang berani menyuarakan suara angkatan kepada
Bos-Bis secara baik. Saya meminta maaf pula kepada Bos-Bis yang telah berpikir

31
dengan stigma negatif kepada kadpas tahun saya dengan apa yang telah saya dan
teman-teman saya ucapkan maupun lakukan saat presentasi maupun di luar
presentasi. Tentu, itu semua adalah tanggung jawab saya. Tentu, dalam lubuk hati
paling dalam, saya bersyukur telah memiliki Bos-Bis yang aktif dan ikhlas untuk
memberikan masukan pada setiap presentasi. Tindak lanjut yang kami berikan
yang mungkin belum sesuai ekspektasi yang diinginkan oleh Bos-Bis terhadap
kami.
Untuk Artemis, saya meminta maaf sekali lagi, apabila belum dapat
merangkul 160 orang dari kita menjadi satu kesatuan dengan visi yang jelas, yaitu
menyukseskan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Maaf apabila terkesan terdapat
eksklusivitas, jujur, saya sama sekali tidak merencanakan hal itu apabila
teman-teman merasakan hal itu. Sekali lagi, mari kita menjadi angkatan yang kuat
yang solid hingga kapanpun. Jadikan pembelajaran kadpas menjadi pembelajaran
berharga dalam menyatukan sekelompok orang dalam jumlah besar.
Saya jujur merasa seharusnya saya dapat berlaku lebih optimal dari apa yang telah
saya berikan. Namun, waktu terus berjalan, apa yang saya sampaikan dan
teman-teman saya sampaikan melalui LPJ ini harapannya menjadi evaluasi dan
pembelajaran bagi penerus kami, Kuya-Kuyi kami kelak, untuk dapat menjadikan
kaderisasi pasif sebagai proses pendidikan yang selalu mengarah dalam
mewujudkan keidealan.

Pesan untuk Kuya-Kuyiku, panitia kaderisasi selanjutnya :


1. Kaderisasi Pasif adalah proses pendidikan. Jangan lupakan nilai pula nilai
bahwa pendidikan adalah proses untuk memanusiakan manusia
2. Kaderisasi Pasif memang secara tertulis adalah sebuah program kerja dari
Dewan Kaderisasi. Namun, jadikanlah kaderisasi pasif lebih dari itu.
Jadikan kaderisasi pasif sebagai wadah kalian belajar secara individu
maupun angkatan. Banyak hal yang dapat kalian pelajari : pendidikan,
manajemen organisasi, hubungan interpersonal, dsb. akan kalian dapatkan
apabila kalian menjadikan kaderisasi pasif sebagai wadah yang
dimanfaatkan.

32
3. Kaderisasi pasif tidak berhenti saat pelaksanaan selesai. Bahwasanya peran
sebagai pengader, peran sebagai Bos-Bis, akan selalu ada hingga
kapanpun. Untuk itu, mari menjadi sosok pembelajar agar para pengader
dapat menjadi mentor, Bos-Bis, dan sosok teman hingga kapanpun oleh
Kuya-Kuyinya.
4. Ingat, kaderisasi pasif dilakukan oleh satu angkatan. Untuk kakad dan tim
koordinator, selalu libatkan angkatan dalam setiap pengambilan keputusan.
Jangan membuat mindset bahwa kadpas hanya dirancang dan dilaksanakan
oleh sekelompok orang tertentu yang lebih mengerti kaderisasi. Untuk
setiap orang di angkatan kelak, jadikanlah kadpas sebagai momentum
untuk dekat, untuk berkontribusi, hingga untuk belajar bersama sebagai
satu angkatan dari awal hingga akhir kadpas.
5. Pemikiran dari setiap orang akan berbeda-beda. Maka dari itu, kadpas
adalah sebuah laboratorium penelitian bagaimana caranya menyatukan
pemikiran dari pikiran yang berbeda-beda itu.
6. Kaderisasi pasif adalah awal dan momentum untuk mempersiapkan diri
menjadi decision maker HMS ITB.
7. Jalankan dan sukseskan kaderisasi pasif dengan komitmen dan motiviasi
yang kuat serta niat yang ikhlas.

Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu dan mendukung saya selama menjalani Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021.
- Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kekuatan
dan kesehatan sehingga saya dapat melalui dan menjalani amanah besar
sebagai ketua kaderisasi dengan baik
- Orang tua, adik, dan keluarga di rumah yang telah men-support dan
mendukung segala kegiatan yang menghabiskan waktu saya di rumah
- Tim koordinator : Aldi (Koormat), Renat dan Romi (Wakoormat), Fafa dan
Zefa (Sekben), serta Fafa (Koormedkre) yang telah menjadi teman,
sahabat, serta pejuang yang berjuang dan memberikan waktunya hingga
awal dan akhir untuk kadpas.

33
- Akmal (Koorlap) yang selalu memberikan keberanian bagi saya untuk
bersikap sesuai apa yang saya yakini. Terima kasih telah memberikan
inovasi metode pada kaderisasi pasif kita yang online ini.
- Tim kadpas lainnya : Lala (MSDM), Difa dan Julita (Acara), Wiyadi,
Nicho, Andres, Toto, Baghiz (Danlap), Abil, Gilbert, Daffa, Egi, Fauzan,
Hadana (Koormen), Ardine (Operasional), Ricky (Grafis), Raka (Pubdok)
yang telah mendedikasikan diri untuk pelaksanaan kadpas yang sesuai
dengan perancanaan dengan segala dinamika yang tidak akan dilupakan.
- HMS 2019, Kuya-Kuyi Artemis, sebagai teman, sahabat, dan pankad yang
bersama menyukseskan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 yang dieksesuki
oleh kita. Terimakasih atas kesediaan waktunya memberikan pikiran
selama forkad, kehadirannya selama presentasi, dan tenaganya selama
pelaksanaan kadpas.
- Bos CJ, Bos Er, dan Bis Salza sebagai Dewan Kaderisasi yang selalu sabar
dan tanpa kenal lelah memberikan motivasi, dorongan, dan pengingat
untuk selalu menjadi pankad yang lebih baik dan selalu mendengarkan
setiap saran dari Bos-Bis
- Gilbert sebagai ketua angkatan HMS 2019 yang telah membantu dan
selalu mengajak angkatan dari sejak mempersiapkan pemilihan ketua
kaderisasi hingga akhir.
- Abil, Toto, Nicho, dan Akmal sebagai koorlas yang telah mengajak dan
menyemangati teman-teman di kelasnya masing-masing untuk
berkontribusi di kadpas
- Bos Johansen Tri Pangputra (15018152) dan Bos Gevin Gunawan
(15017090) sebagai ketua kaderisasi terdahulu yang memberikan banyak
sekali pertanyaan membangun, masukan, dan kritikan untuk kami, pankad,
memikirkan kembali solusi agar kadpas lebih baik
- Bos-Bis Ganapati, terutama Bos-Bis yang selalu memberikan masukan
pada saat presentasi maupun di luar presentasi, yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Terima kasih dan maaf Bos-Bis dari saya pribadi
apabila masih tidak sesuai ekspektasi Bos-Bis

34
- Bos-Bis Bromo, terutama Bos-Bis yang telah hadir dan memberikan
masukan serta kritikan untuk kadpas dengan pandangan serta pertanyaan
membangun yang selalu memantik kami dalam berpikir dari segala sudut
pandang
- Bos Udin, Ketua BP HMS ITB 2021/2022, yang menjadi penanggung
jawab kegiatan serta berkontribusi dalam memberikan masukan pada
perancangan maupun pelaksanaan kaderisasi pasif
- Bapak Endra Susila, S.T., M.T., Ph.D. sebagai Ketua Prodi Teknik Sipil
ITB yang telah memberikan persetujuan serta memotivasi kami di awal
perancangan kadpas
- bit.ly/ZoomArtemis, link zoom yang tidak akan terlupakan di mana hampir
setiap hari HMS 2019 bertemu dan bersua membahas dinamika kadpas
- MTS 2020 yang telah menjadi peserta Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
serta kemudian menjadi Kuya-Kuyiku. Semoga kalian benar-menjadi
Kuya-Kuyi yang kompak, pemimpi, dan kontributif, seperti nama kalian,
Kuya-Kuyi Kopimik
- Seseorang di luar HMS ITB yang selalu mendengarkan tangis, keluh
kesah, dan sedih serta memberi kepercayaan maupun dorongan di masa
menjalani tanggung jawab di kadpas.

35
Izinkan saya, untuk menutup tulisan saya pada Laporan
PertanggungJawaban Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 bagian Ketua Kaderisasi,
bahwa dalam benak hati saya, Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 telah memberikan
saya pelajaran hidup yang sangat banyak. Maaf apabila masih sangat banyak
kekurangan yang saya lakukan pada kaderisasi pasif tahun ini. Untuk HMS 2019,
jadikan apa yang kita lalui sebagai sebuah proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keidealan. Untuk Kuya-Kuyiku, jadikan apa yang telah Bos-Bis
kalian lakukan sebagai pertimbangan dan bahan evaluasi untuk menjadi lebih
baik. Ingat, HMS ITB tidak akan memberi apabila kalian tidak mencari. Untuk
HMS ITB yang lebih baik, 1 2 3! Ijo! Ijo! Ijo!

Iqbal Almuntarie
15019001
Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021

36
SEKRETARIS-BENDAHARA
I : Zefanya Vinesa Ulima (15019076)
II : Viona Azhara Putri M (15019050)

A. Deskripsi Kerja
Masa Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
1. Melakukan pendataan konfirmasi kehadiran HMS’19
2. Membuat notula yang dapat dilihat secara real time saat forkad dan
presentasi
3. Melakukan absensi kehadiran HMS’19 dan men-crosscheck-nya terhadap
konfirmasi kehadiran
4. Mengoordinasikan penyusunan konten maupun dokumen perancangan
agar rapi
5. Mengoordinasikan penyusunan serta pembagian konten presentasi yang
telah rapi dan menarik kepada massa HMS ITB
6. Melakukan absensi kehadiran massa HMS ITB non-HMS’19 saat
presentasi
7. Mengoordinasikan pembuatan dan penerimaan surat maupun proposal dari
dan untuk kadpas
8. Mengoordinasikan perencanaan, pengeluaran, dan pemasukan terkait
kebutuhan anggaran kadpas
9. Mengoordinasikan seluruh proses perancangan kadpas
10. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19

Masa Pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021


1. Mengelola database panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 dan MTS
2020,
2. Mengatur urusan dokumen Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
3. Mengatur urusan keuangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
4. Membuat berita acara setiap pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
5. Membuat notulensi dalam kegiatan komunal Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021

37
6. Melakukan open recruitment panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
7. Mencatat dan menerima laporan perkembangan terkait keberlangsungan
setiap pertemuan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
8. Menyiapkan administrasi dan teknis pelantikan anggota biasa,
9. Membuat dan mengolah feedback kondisi aktual HMS 2019 dan MTS
2020 setiap selesai day.

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Anggota Divisi

No. Nama NIM Pembagian Tugas

1 Zefanya Vinesa Ulima 15019076 Sekretaris - Bendahara 1

2 Viona Azhara Putri 15019050 Sekretaris - Bendahara 2


Mihardja

Pembagian tugas antara Sekretaris-Bendahara I dan II dilakukan secara tentatif


berdasarkan hasil diskusi.

C. Keberjalanan
Masa Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
1. Melakukan pendataan konfirmasi kehadiran HMS’19
Dalam melakukan pendataan konfirmasi kehadiran HMS’19 pada
forum kadpas, awalnya kita melakukan absen secara manual dengan
melihat dari participants Zoom. Tapi, seiringnya waktu, kami mengambil
data kehadiran HMS’19 dari Zoom setelah forum kadpas dilakukan.
Awalnya, kami mengambil data konfirmasi hadir dengan durasi lebih dari
5 menit. Tapi, semakin banyaknya forum yang dilakukan, HMS’19 yang
berpartisipasi saat forum kadpas berkurang, maka kami memutuskan untuk
mengambil data kehadiran dengan durasi yang lebih lama, yaitu
participants Zoom yang bertahan lebih dari 30 menit.

38
2. Membuat notula yang dapat dilihat secara real time saat rapat, forkad, dan
presentasi
Dalam membuat notula forkad dan presentasi, kita selalu membuat
template notula sehari sebelum dilakukannya forkad dan presentasi.
Template notula berisi topik yang dibahas dan poin-poin penting dari
kegiatan tersebut. Selain itu, segala pihak yang memberi pendapat maupun
argumen ditulis dalam notula tersebut.
3. Melakukan absensi kehadiran HMS’19 dan men-crosscheck-nya terhadap
konfirmasi kehadiran
Sekretaris- Bendahara 1 dan 2 melakukan crosscheck terhadap
konfirmasi kehadiran dan menghitung jumlah kehadiran dari setiap
HMS’19. Hal ini dilakukan karena apabila ada yang belum mengikuti
sama sekali kegiatan forum kadpas dapat kami jangkau secara personal
dan mengajak untuk ikut berpartisipasi dalam forkad yang dijadwalkan.
Walaupun setelah dilakukannya penjangkauan secara personal, kadang ada
yang tidak merespon sama sekali.
4. Mengoordinasikan penyusunan konten maupun dokumen perancangan
agar rapi
Koordinasi dilakukan agar konten dalam dokumen perancangan
sesuai dengan apa yang telah didiskusikan bersama. Selain itu,
dilakukannya penyusunan konten agar lebih terjadwal dan runut dan
dokumen perancangan dapat rapi sesuai dengan yang diinginkan.
5. Mengoordinasikan penyusunan serta pembagian konten presentasi yang
telah rapih dan menarik kepada massa HMS ITB
Koordinasi penyusunan konten presentasi yang telah tertulis pada
notulensi presentasi dengan Media Kreatif agar diubah menjadi infografis
dan mudah dibaca oleh massa HMS ITB. Infografis ini dipublikasikan di
Group Keluarga Besar HMS ITB sehari setelah dilakukannya presentasi.
6. Melakukan absensi kehadiran massa HMS ITB non-HMS’19 saat
presentasi
Absensi kehadiran massa HMS ITB saat presentasi dilakukan oleh
Sekretaris-Bendahara I dan II secara manual dengan melihat participants

39
Zoom. Selain itu, dibantu dengan meminta massa HMS untuk mengganti
nama participants Zoom dengan NIM_Nama dan apabila ada yang masih
belum mengganti, dibantu oleh host dan co-host untuk mengganti nama
participants Zoom sesuai dengan NIM_Nama.
7. Mengoordinasikan pembuatan dan penerimaan dokumen dari dan untuk
kadpas
Sekretaris Bendahara 1 dan 2 membuat seluruh dokumen yang
dibutuhkan untuk perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Dokumen
tersebut diantaranya draft kaderisasi pasif.
8. Mengoordinasikan perencanaan, pengeluaran, dan pemasukan terkait
kebutuhan anggaran kadpas
Koordinasi dilakukan agar keberjalanan perancangan kadpas dapat
berjalan lancar. Kemudian segala pengeluaran dan pemasukan mengenai
Kadpas di catat secara rutin.
9. Mengoordinasikan seluruh proses perancangan kadpas
Koordinasi dilakukan agar proses perancangan kadpas lancar dan
sesuai dengan apa yang akan dicapai.
10. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19
Inisiasi dilakukan dengan membuat HMS’19 dari setiap kelas
mengirim perwakilan menjadi notulensi di setiap forkad. Hal ini dapat
menginisiasi setiap diri dari HMS’19 memiliki partisipasi dalam forum
kadpas.

Masa Pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021


1. Mengelola database panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 dan MTS
2020
Sekretaris Bendahara 1 dan 2 mengelola database seluruh panitia
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 sekaligus MTS ITB 2020 yang
dikumpulkan melalui Google Form. Memastikan database panitia
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 sekaligus MTS ITB 2020 digunakan
sesuai dengan kebutuhannya.
2. Mengatur urusan dokumen Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021

40
Sekretaris Bendahara 1 dan 2 membuat seluruh dokumen yang
dibutuhkan untuk keberjalanan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Dokumen
tersebut diantaranya surat masuk dan keluar, surat keterangan pelantikan,
surat perizinan, dan hal - hal terkait administrasi lainnya.
3. Mengatur urusan keuangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
Merancang Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk memenuhi
seluruh kebutuhan setiap divisi di kepanitiaan Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021. Sekretasis Bendahara 1 dan 2 melakukan pencatatan arus keuangan
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 beserta bukti pengeluaran dan pemasukan
melalui Google Sheet yang dapat diakses pada tautan berikut. Klik untuk
melihat Cashflow Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
4. Membuat notulensi dalam kegiatan komunal Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021
Melakukan kegiatan notulensi dalam kegiatan Kaderisasi Pasif
HMS ITB 2021 dengan menuliskan topik dan poin-poin penting dari
kegiatan tersebut. Setiap notulensi dipublikasikan untuk pihak - pihak
terkait.
5. Melakukan open recruitment panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
Melakukan kegiatan open recruitment untuk memenuhi kebutuhan
tim pada pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Open recruitment
dilakukan melalui Google Form kemudian data tersebut diolah untuk
diseleksi sesuai dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia setiap divisi.
6. Menyiapkan administrasi dan teknis pelantikan anggota biasa
Sekretaris Bendahara 1 dan 2 mempersiapkan dokumen - dokumen
yang dibutuhkan untuk pelantikan anggota biasa HMS ITB. Data yang
dibutuhkan kemudian diberikan pada Sekretaris Umum HMS ITB periode
2021-2022.
7. Membuat dan mengolah feedback kondisi aktual HMS 2019 dan MTS
2020 setiap selesai day.
Membuat feedback dari MTS 2020 terkait keberjalanan day
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 melalui Google Form dan diisi oleh MTS
2020 untuk setiap day. Kritik dan saran dari MTS 2020 terkait

41
keberjalanan day dikumpulkan dan menjadi masukan untuk day
berikutnya.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021

Pada forum kadpas karena Saat melakukan briefing, perlunya


mengambil perwakilan dari setiap ditekankan bahwa setiap kalimat atau
kelas yang kadang tidak memiliki pendapat yang diajukan sangat
pengalaman menjadi notulen berpengaruh untuk pembaca
sebelumnya, kadang banyak kata, notulensi. Apabila, tidak terdengar
kalimat, bahkan pendapat yang bisa meminta tolong moderator
tidak tertulis saat melakukan untuk meminta ulang kembali
notulensi. kalimat atau pendapat yang tidak
tercatat.

Pada saat hari presentasi, kadang Publikasi dokumen-dokumen


saat sudah waktunya untuk perancangan kadpas dapat disatukan
publikasi draft kepada massa HMS lewat drive dan dishare link
ITB, masih banyak perubahan yang drivenya, sehingga jika ada yang
dilakukan, sedangkan masih adanya masih diubah dapat memperbaruinya
hal yang diubah di dalam draft lewat drive tersebut, dibandingkan
kadpas. share kembali ke Group Keluarga
Besar HMS ITB yang dapat
menyebabkan menumpuknya
informasi.

Pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021

Notulensi yang dilakukan oleh Diperhatikan lagi kapan benar -


Sekretaris - Bendahara pada benar membutuhkan notulensi
beberapa kegiatan tidak terlalu sehingga kinerja Sekben dapat lebih

42
dibutuhkan karena beberapa hal efisien.
seperti pada kegiatan gladi bersih
day. Notulensi pada kegiatan
tertentu yang tidak perlu dilakukan
tersebut membuat kinerja sekben
menjadi tidak efisien dan tidak
maksimal.

Dalam melaksanakan sesuatu yang Berkoordinasi langsung dengan


berhubungan dengan kebutuhan Sekretaris- Bendahara karena hal
uang dari divisi-divisi, sempat yang menyangkut permasalahan
terjadi kesalahpahaman karena tidak keuangan dipegang oleh Sekretaris-
dikomunikasikan ke Bendahara, sehingga tidak terjadi
Sekretaris-Bendahara, melainkan kesalahpahaman Sekretaris-
melalui perantara lain. Bendahara dengan divisi lainnya.

E. Pesan dan Kesan


Selama jadi sekben di kadpas, ngerasa jadi deket satu sama lain. Dari awal,
emang pengen ambil bagian di kadpas karena pengen bisa deket sama Artemis
dan angkatan bawah. Sebenernya lebih ke Artemis dan hal itu bener-bener aku
dapetin dari awal bantu Iqbal perancangan sampe beres pelaksanaan. Di
sekben, aku ngerasain banyak senengnya dan jadi tau cara bertanggung jawab
lebih sebagai sekben. Seneng bisa kenal orang-orang penting dan keren di
HMS terutama HMS’19. Kadang juga ngerasa capek sama mumet karena
bantu mikirin hal yang sama sesering itu, mungkin dulu karena aku orangnya
bukan yang se-HMS itu dalam artian aku bukan orang yang rajin ikut forum
dan aktif berpendapat dalam forum. Tapi, karena kadpas, aku jadi belajar
banyak tentang forum dan cara berpikir kritis yang sebenernya hal itu jadi
menarik kalo kita udah taro minat kita di topik yang mau dibahas. Dalam
proses belajar, pasti ada lelah dan bosennya. Tapi, hal itu bisa dilewatin karena
banyak temen-temen yang support satu sama lain, terutama Vio yang selalu
ngerti keadaan aku.

43
Di kadpas juga, banyak banget masalah dari hal kecil sampe hal besar.
Masalah kecil yang dibesar-besarin juga banyak. Tapi, setelah pelantikan,
dimana kita lewatin bareng-bareng, masalah itu jadi hilang. Karena adanya
masalah itu juga, kita jadi saling kuatin satu sama lain dan ngerti keadaan
orang lain. Karena kadpas juga, kita bisa ngeliat orang dari sudut pandang
yang ga pernah kita liat sebelumnya.
Dari kadpas, makin sayang sama angkatan sendiri, ngerasa kalo kita di
HMS itu ga sendirian. Banyak hal yang udah dilaluin bareng-bareng, duka
maupun suka, sampe akhirnya kita bisa buat kadpas sekeren itu. Keren karena
kita bisa jadiin Kopimik jadi angkatan yang punya kekeluargaan yang tinggi
juga. Semoga setelah kadpas, Artemis tetep sedeket kaya waktu kadpas,
Artemis saling sayang satu sama lain, Artemis juga bisa kasih hal baik buat
Kopimik dan HMS. Semangat terus ya, Artemis! Lulus bareng offline,
amiiiin!<3
- Zefa
Seneng, bahagia, susah, lelah, capek, campur aduk rasanya jadi bagian dari
panitia dari nolnya pelaksanaan kadpas. Seneng dan bahagia karena bisa lebih
deket dan kenal sama angkatan sendiri dan jadi lebih banyak teman deket di
Artemis terutama di masa pandemi gini, meskipun kebanyakan hanya di depan
layar tapi perasaaan susah bareng, seneng bareng, dan capek barengnya
kerasa. Lelah dan capek jadi bagian disini memang udah pasti sih. Semenjak
awal memutuskan mau bergabung buat bantuin Kadpas pun seharusnya udah
tau kalau waktu liburan dan belajar kita memang bakalan kepotong karena
harus merancang kadpas bareng temen-temen lainnya. Dan benar, hal itu nyata
adanya. Tapi semua ke bayar ketika pelantikan dan sadar kalau aku masih
punya temen - temen Artemis yang baik - baik dan ternyata menyenangkan.
Buat sekben selanjutnya, nikmatin saja waktu - waktu kalian merancang dan
melaksanakan kadpas ini dan jangan ngeluh pokoknya semangat terus karena
bagi aku bisa dapet kepercayaan jadi sekben kadpas adalah penghormatan
yang harus dijaga. Semangat!
-viona

44
KOORDINATOR MATERI DAN METODE
Reynaldi David Abner (15019108)

A. Deskripsi Kerja
Perancangan :
1. Mengoordinasikan pembuatan dan terpenuhinya Acuan Teknis
Pelaksanaan (ATP) Forum Kaderisasi.
2. Mengoordinasikan pembuatan timeline dan alternatif metode kejaran
pembahasan forkad keseluruhan.
3. Mengoordinasikan penyediaan bahan bacaan guna menambah wawasan
forkad untuk HMS’19.
4. Memfasilitasi pencerdasan bahasan Forkad
5. Mengkoordinasikan benchmarking dengan pihak internal maupun
eksternal terkait perancangan kadpas.
6. Mengoordinasikan peninjauan ulang terkait hasil forkad.
7. Mengoordinasikan peninjauan saran dan evaluasi.
8. Mengoordinasikan pembuatan ruang diskusi HMS’19 di luar forkad.
9. Adanya penanggung jawab dalam menyiapkan konten presentasi
perancangan kadpas.
10. Mengoordinasikan teknis presentasi yang akan dilakukan HMS’19.
11. Mengkoordinasikan pemastian kembali pemahaman HMS’19 terkait
perancangan kadpas sebelum presentasi.
12. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19.

Pelaksanaan
1. Menjamin dan dan mengawasi keberterimaan materi yang diberikan dalam
setiap metode kepada MTS 2020,
2. Memberikan arahan kepada narasumber terkait materi yang diberikan,
3. Menentukan teknis metode penilaian,
4. Membuat konten untuk handout,

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

45
Anggota Bidang Materi dan Metode

No. Nama NIM Pembagian Tugas

1 Reynaldi David Abner 15019108 Koordinator Materi dan Metode

2 Reynard Nizar Ardana 15019012 Wakil Koordinator Materi dan Metode I

3 Romi Putra Radiansyah 15019062 Wakil Koordinator Materi dan Metode II

Deskripsi Pembagian Tugas :


Koordinator Materi dan Metode (Koormat) bertanggung jawab atas
pembuatan serta memastikan ketersampaian dari materi dan metode dalam
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Koormat dibantu oleh Wakil Koordinator
Materi dan Metode I (Wakoormat I) dan Wakil Koordinator Materi dan
Metode II (Wakoormat II). Dalam perancangan, Wakoormat II bertanggung
jawab atas materi yang disampaikan pada Forum Kaderisasi, sedangkan
Wakoormat I bertanggung jawab atas teknis dari Forum Kaderisasi. Dalam
melakukan kerja nya, Koormat dan Wakoormat saling membantu untuk
melakukan kerja nya. Penanggung jawab hanya untuk mengetahui peran yang
harus mengambil inisiatif dalam mengerjakan kerja tersebut. Dalam
pelaksanaan, Koormat dan Wakoormat bekerja sama untuk mengawasi dan
memastikan teknis dari pelaksanaan sesuai dengan hal yang sudah dirancang.

C. Keberjalanan
Perancangan :
1. Mengoordinasikan pembuatan dan terpenuhinya Acuan Teknis
Pelaksanaan (ATP) Forum Kaderisasi.
ATP merupakan dokumen berisi hal yang perlu disiapkan sebelum
mengadakan Forum Kaderisasi. ATP akan berisi poin bahasan forkad,
moderator, notulen, dan media jika ada. Untuk poin bahasan forkad
merupakan hasil dari diskusi Koormat dengan Wakoormat. Untuk
perangkat dari Forkad biasanya dicari oleh Wakoormat. Untuk perangkat
Forkad, dilakukan sistem bergilir setiap kelas bertanggung jawab

46
mengirimkan perwakilan untuk menjadi notulen dan moderator, namun
seiring berjalannya waktu, sulit menemukan moderator dan notulen untuk
Forkad sehingga orang yang bertugas berulang orang yang sama.
2. Mengoordinasikan pembuatan timeline dan alternatif metode kejaran
pembahasan forkad keseluruhan.
Dari Koormat dan Wakoormat, membuat perkiraan checkpoint dari
tiap Forkad agar perencanaan dari Kadpas tidak terlalu lama. Pada saat
alur berpikir, pembuatan timeline pembahasan forkad dilakukan oleh
Koormat, Wakoormat, dan Kakad dengan mencoba membahas logika dari
alur berpikir. Jika logika untuk mencapai hasil akhir itu susah, maka pada
saat Forkad akan dicoba untuk dipercepat dan jika logika sudah jelas maka
diskusi di Forkad dibiarkan apa adanya. Pada saat konten alur berpikir,
pembuatan timeline pembahasan forkad mempertimbangkan kompleksitas
dari topik konten tersebut.
Dalam perjalanannya, perkiraan timeline pembahasan forkad selalu
tidak sesuai rencana. Perbedaan pendapat dan kurangnya pendapat
membuat bahasan forkad selalu lebih mundur dari topik yang sudah
direncanakan. Terkadang masukan dan saran juga membuat harus melihat
kembali hal yang sudah ditentukan sebelumnya sehingga menghambat
keberlanjutan bahasan Forkad.
3. Mengoordinasikan penyediaan bahan bacaan guna menambah wawasan
forkad untuk HMS’19.
Dibuat google drive berisi dokumen-dokumen yang dianggap
relevan untuk membantu pemahaman Artemis akan bahasan pada Forkad.
Dokumen itu seperti Draft Kadpas 2020, Draft Osjur himpunan lain,
bacaan literatur tentang berpikir sistematis, dll. Drive dibuka ke massa
Artemis untuk menambahkan dokumen tersebut.
4. Memfasilitasi pencerdasan bahasan Forkad
Pencerdasan bahasan forkad dilakukan dengan merangkum poin
yang didapatkan pada Forkad sebelumnya dan mempublikasikan poster
berisi rangkuman tersebut di grup angkatan. Rangkuman bahasan forkad
dibuat oleh Koorman dan Wakoormat kemudia diberikan ke Koormedkre.

47
5. Mengkoordinasikan benchmarking dengan pihak internal maupun
eksternal terkait perancangan kadpas.
Benchmarking ke pihak internal dilakukan dengan bertanya ke
Bos-Bis dan pihak eksternal dengan himpunan lain. Benchmarking internal
dilakukan sesuai kebutuhan apabila terdapat kebingungan akan suatu hal.
Benchmarking eksternal lebih sering dilakukan ketika terdapat himpunan
lain yang mengajak diskusi HMS. Benchmarking internal lebih sering
membahas teknis Forkad dan konten materi. Benchmarking eksternal lebih
sering berdiskusi tentang inovasi yang sudah dilakukan lembaga lain.
6. Mengoordinasikan peninjauan ulang terkait hasil forkad.
Setelah Forkad, biasanya dilakukan peninjaun dari keberjalanan
dan hasil Forkad. Peninjauan dilakukan oleh Koormat dan Wakoormat
yang kemudian disampaikan pada Forkad selanjutnya. Peninjauan hasil
forkad juga dilakukan berdasarkan saran dari beberapa pihak dari hasil
Forkad sebelumnya.
7. Mengoordinasikan peninjauan saran dan evaluasi.
Peninjauan saran dan evaluasi dilakukan setiap selesai Forkad dan
juga Preskad. Pada Forkad, saran biasanya diberikan pada saat forum dan
terkadang lewat personal, kemudian saran dibahas oleh Koormat dan
Wakoormat dan pihak lain yang terkait. Pada Preskad, saran biasanya
dilihat lewat notulensi dan kemudian direkap lewat suatu infografis untuk
diberikan ke massa Artemis. Kemudian poin rangkuman dibahas pada
Forkad selanjutnya.
Terkait saran dan evaluasi, beberapa kali status dari saran dan
evaluasi tidak diberitahu alasan nya lebih lanjut sehingga terdapat
beberapa pihak yang merasa saran dihiraukan. Memang terdapat beberapa
saran yang lupa untuk ditindaklanjuti atau hanya dilakukan untuk beberapa
waktu sehingga terdapat evaluasi berulang di dalam panitia kaderisasi.
8. Mengoordinasikan pembuatan ruang diskusi HMS’19 di luar forkad.
Ruang diskusi di luar forkad dilakukan lewat Zoom dan …. Pada
kenyataanya, kedua ruang diskusi tidak terlalu efektif dan sepi. Hal ini

48
dikarenakan massa Artemis sudah jenuh dengan Forkad sehingga tidak
mau ikut diskusi di luar Forkad.
9. Adanya penanggung jawab dalam menyiapkan konten presentasi
perancangan kadpas.
Konten dari Preskad merupakan progress dari perancangan Kadpas.
Konten ini juga dikoordinasikan dengan Dewan Kaderisasi. Hal yang
dipresentasikan merupakan draft sementara perancangan Kadpas.
Penulisan draft dilakukan oleh Tim Koor pada H-2/H-1 dari Preskad
dengan menyimpulkan dari hasil Forkad.
10. Mengoordinasikan teknis presentasi yang akan dilakukan HMS’19.
Teknis presentasi pada Preskad merupakan presentasi pada
umumnya. Satu-Tiga orang akan mempresentasikan konten lalu
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
11. Mengkoordinasikan pemastian kembali pemahaman HMS’19 terkait
perancangan kadpas sebelum presentasi.
Pencerdasan sebelum presentasi dilakukan dengan membuat
infografis terkait konten yang akan dipresentasikan. Pembuatan infografis
dilakukan oleh Koormat dan Wakoormat dengan berkoordinasi dengan
Koormedkre.
12. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19.
Perangkulan setiap HMS’19 dalam perancangan dilakukan dengan
berusaha untuk inklusif terhadap pendapat dari setiap orang. Juga
dilakukan evaluasi terbuka menggunakan Google Form terkait
keberlangsungan perancangan. Sebelum presentasi, dilakukan chat secara
personal kepada seluruh massa Artemis untuk mengetahui kabar dan
kehadiran pada saat presentasi.

Pelaksanaan
1. Menjamin dan dan mengawasi keberterimaan materi yang diberikan dalam
setiap metode kepada MTS 2020,
Penjaminan dan pengawasan dilakukan dengan follow up ke divisi
terkait untuk penyampaian dan keberterimaan materi. Contoh, memastikan

49
konten PPT sesuai ke divisi acara, memastikan konten TOR sesuai ke
koordinator mentor, dan lainnya. Pengawasan dilakukan bersama dengan
Wakoormat.
2. Memberikan arahan kepada narasumber terkait materi yang diberikan,
Briefing ke narasumber dilakukan H-3 bersama dengan divisi
acara. Arahan dilakukan dengan memberitahu tujuan dari pemberian
materi dan juga PPT yang sudah dibuat oleh Mamet.
3. Menentukan teknis metode penilaian,
Teknis metode penilaian didiskusikan bersama dengan Wakoormat
dan Koormen lalu dilanjutkan ke divisi Acara jika dibutuhkan. Penentuan
dilakukan dengan musyawarah hingga mencapai satu kesepakatan.
4. Membuat konten untuk handout,
Pembuatan handout dilakukan bersama dengan Wakoormat. Setiap
orang bertugas untuk membuat sesuai day. Pembuatan dilakukan setelah
Kadpas selesai dan dipublikasikan H+14 dari pelantikan. Hal ini dilakukan
agar peserta tidak bisa melihat kembali di handout terkait materi untuk
tugas dan “memaksa” peserta untuk mencatat atau menanyakan teman.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

UMUM

Konsep forum kaderisasi yang ada Perancangan, terutama alur berpikir,


sekarang tidak efisien. Konsep dibuat oleh sekelompok orang yang
forum kaderisasi yang dilaksanakan bersedia membuatnya. Namun tetap
kemarin mengusahakan seluruh dilaksanakan pemaparan ke angkatan
angkatan Artemis untuk semisal seminggu 2 kali agar seluruh
berpartisipasi aktif dalam forum. massa angkatan pankad tetap paham
Hal itu tidak terlaksana. Selain itu, dan mengerti tentang Kadpas yang
forum menjadi tidak fleksibel dibawakan
karena harus mempertimbangkan

50
kesediaan dari satu angkatan ketika
ingin membuat suatu perubahan.

Penyelarasan konsep dari Dilakukan penyelarasan akan konsep


Kaderisasi Pasif belum maksimal. kaderisasi yang ingin dilaksanakan.
Terdapat 2 pandangan akan Sebaiknya hal ini dipahami dan
Kaderisasi yang kerap rancu yaitu disetujui oleh seluruh massa
kaderisasi sebagai tempat belajar angkatan. Namun, seminimalnya
dan kaderisasi sebagai seleksi. dipahami betul dan disetujui oleh
Sampai akhir pelaksanaan, masih koordinator. Hal ini akan berdampak
terdapat perbedaan pandangan akan besar akan pelaksanaan kaderisasi,
konsep kaderisasi yang dibawakan terutama dalam penentuan kelulusan
dari panitia kaderisasi.. kader.

Partisipan forum kaderisasi relatif Pengertian dari massa angkatan akan


sedikit dan menurun. Setelah pentingnya kaderisasi itu sangat
dilakukan survey, terdapat beberapa penting dan perlu dilakukan dengan
alasan yaitu, merasa tidak nyaman maksimal, bisa dengan pencerdasan
di dalam forum, tidak terlalu tertarik berkala secara langsung maupun
akan kaderisasi, tidak terlalu tidak langsung. Hal ini harus
mengerti topik bahasan, dilakukan secepatnya karena orang
menganggap diskusi/bahasan tidak cenderung semakin lama akan
terlalu penting (terutama jika semakin skip jika dari awal sudah
membahas hal fundamental(, dan skip. Banyak faktor orang tidak aktif
hal pribadi seperti kesibukan. dalam forum kaderisasi, perlu juga
dilakukan analisis dari tim
koordinator (jika ada) terkait hal
tersebut.

Pemahaman bahan presentasi Melakukan pencerdasan materi


kaderisasi tidak merata. Masih presentasi kaderisasi sebelum
banyak panitia kaderisasi yang tidak presentasi kaderisasi. Sebenarnya hal
terlalu paham bahan presentasi ini sudah dilakukan namun belum

51
kaderisasi maksimal karena keterbatasan waktu
dan tenaga. Hal ini mungkin terlihat
sepele namun penting dan harus
konsisten. Saat awal mungkin masih
banyak semangat namun saat di
akhir sudah cukup lelah, maka
terkadang tidak dilakukan
pencerdasan.

Alur berpikir terlalu lama. Hal ini Seperti saran di awal, alur berpikir
sudah menjadi evaluasi berulang dibuat oleh segelintir orang yang
dari tahun ke tahun. Pengerjaan alur memang dibentuk secara khusu
berpikir sekitar 80% dari waktu untuk membuat hal tersebut.
perancangan. Hal ini sangat tidak Penyatuan pikiran dalam forum
baik. Sebagai panitia kaderisasi, kaderisasi yang susah dan jadwal
saya merasa massa HMS dalam forum kaderisasi yang tidak
menganggap alur berpikir lebih fleksibel menjadi hal penting yang
penting dan harus sempurna. Alur membuat pembuatan alur berpikir
berpikir dianggap harus bisa memakan waktu lama. Saran dan
mencakup semua kasus dan kritik dari massa HMS terkait alur
kemungkinan yang akan terjadi saat berpikir juga membuat banyak revisi
perancangan dan pelaksanaan. dan memakan waktu yang lama

Sejatinya, alur berpikir hanyalah


sebuah panduan. Jangan
menganggap alur berpikir sebagai
rantai yang “mengekang” sikap kita
dalam merancang dan
melaksanakan kadpas. Manusia
mempunyai akal dan pikiran yang
dapat berpikir diluar dari alur
berpikir, jika memang saat

52
melaksanakan alur berpikir dirasa
sesuatu yang hal tidak seharusnya
dilakukan.

Saran yang didapat dalam presentasi Membuat spreadsheet berisi saran


kaderisasi tidak maksimal dianalisis yang didapatkan lalu didiskusikan
dan diperbaiki. Saran yang saat forkad dan kemudian dipaparkan
diberikan oleh Bos-Bis saat saat presentasi kadpas tentang
presentasi kadpas maupun diluar keberlanjutan saran. Sebenarnya hal
kadpas belum bisa diwujudkan ini sudah dilakukan oleh massa
secara maksimal. Banyak pihak Artemis, namun penyampaian
yang merasa sarannya tidak keberlanjutan saran saat di presentasi
dipertimbangkan. Terkadang selanjutnya tidak konsisten
terdapat saran yang lupa untuk dilakukan sehingga banyak pihak
dibahas dan ada juga yang saran merasa saran dihiraukan.
dianggap tidak feasible untuk
diwujudkan sehingga tidak diproses
lebih lanjut.

MATERI DAN METODE

Perumusan konten materi dan Berhubungan dengan evaluasi


metode terlalu singkat. Pembuatan sebelumnya, pembuatan alur berpikir
materi dan metode hanya sekitar 2 memakan waktu yang lama sehingga
minggu. Hal ini berhubungan pembuatan konten materi dan
dengan evaluasi sebelumnya yaitu metode hanya tersisa waktu yang
pembuatan alur berpikir yang terlalu sedikit. Sehingga juga dibuat tim
lama. materi dan metode untuk
memparalelkan pembuatan materi
dan metode. Hal ini merupakan hal
yang bagus, namun tetap perlu
diingat agar setiap panitia mengerti
materi yang akan dibawakan dan

53
tidak fokus akan kejaran
masing-masing.

Beberapa konten materi terlalu Perlu dipertimbangkan materi


mendasar atau tidak aplikatif. tersebut lebih condong ke ranah
Terutama materi yang mengenai afektif atau kognitif. Untuk materi
sifat seseorang, isi dari materi yang condong lebih kognitif,
seperti logika sederhana atau mungkin bisa diulik lebih dalam
merupakan common sense. materi dan dipaparkan seperti materi
biasanya. Namun untuk materi yang
bersifat afektif, perlu
dipertimbangkan materi disampaikan
lewat perbuatan secara langsung
yang diaplikasi dan bukan secara
teori. Materi afektif yang diberikan
materi tertulis cenderung akan
kognitif karena memang sangat sulit
untuk dijelaskan. Coba untuk berani
menyampaikan materi secara
langsung diaplikasikan. Kemarin
kami merasa kurang berani untuk
hanya menyampaikan materi afektif
lewat aplikasi tanpa menyampaikan
teorinya.

Tidak terlalu mengerti ilmu cara Perbanyakan membaca dan bertanya


menurunkan materi dan metode terkait penurunan materi dan metode.
yang baik dan benar. Walaupun Jika hanya mengandalkan logika
materi metode secara umum hanya mungkin bisa, tapi bisa saja kurang
berfokus pada logika penurunan tepat. Saran sederhana adalah dengan
suatu hal, namun dibutuhkan juga bertanya dengan himpunan lain dan
pemahaman ilmu agar lebih juga Bos-Bis.

54
maksimal, contoh hubungan
kognitif dan afektif dalam
Taksonomi Bloom, Batasan dalam
menentukan metode, dan
pembuatan alur materi.

Materi terlalu banyak. Profil Profil seharusnya sedikit dan umum.


turunan yang sudah banyak dan Sehingga panitia kaderisasi bisa
ditambah dengan mimpi dari mengembangan lebih lanjut profil
angkatan membuat materi banyak dan menyampaikan profil yang sama
sehingga yang disampaikan hanya namun lebih detail..
di “kulit” nya saja tidak spesifik.

Sulit “menyambungkan” materi Jika profil lebih umum, maka panitia


sehingga terbentuk alur materi yang kaderisasi akan lebih mudah
sistematis dan padu. Berhubungan mengembangakn sendiri dan
dengan evaluasi sebelumnya, materi membuat alur materi. Jika materi
yang banyak membuat pembuatan sedikit juga akan lebih mudah
alur materi rumit dan dipaksakan. menghubungkan dan memperdalam
alur materi. Maka saran untuk BP
selanjutnya, membuat profil yang
lebih sedikit dan umum.

E. Pesan dan Kesan


Tidak pernah terlintas di pikiran bahwa aku akan menjadi seorang
Koormat. Keputusan ini muncul karena adanya keinginan yang ingin
diwujudkan dalam kaderisasi di HMS ITB. Masih teringat, satu hal yang
menjadi pertimbangan utama ketika ingin mendaftar menjadi Koormat adalah
“Emang gua punya kemampuan nya?”. Dengan modal mimpi dan keberanian,
akhirnya aku coba daftar jadi Koormat dan terpilih.
Selama 4 bulan menjadi Koormat, banyak banget hal baru yang didapat di
HMS. Aku merasa dibukakan dengan budaya berhimpun yang ada di HMS.
Tentu, ada banyak hal yang aku setuju dan juga hal yang aku kurang setuju.

55
Proses naik-turun selama ini, membuat aku bisa mendapatkan pembelajaran
yang lebih berkesan. Bisa dibilang, aku pernah sampai di satu posisi
“terbawah” selama berhimpun di HMS, dimana aku merasa kesal, emosi,
marah, kecewa sama HMS. Kecewa saat HMS ternyata tidak seanggotanya
itu. Marah ketika dibilang “tidak berusaha” padahal sudah mengorbankan
banyak sekali waktu dan tenaga. Kesal karena merasa saat presentasi kadpas
itu seperti Bos-Bis vs Kuya-Kuyi. Dituntut untuk memenuhi banyak
idealisme, pemikiran, dan sudut pandang, membuat aku merasa mungkin HMS
bukan tempat buat aku berkarya. Namun disisi lain, aku juga belajar banyak
banget selama ini, terutama tentang pentingnya berpikir dari banyak sudut
pandang. Belajar cara berkomunikasi, belajar lebih berani lagi dalam
bertindak, belajar untuk bertahan dan belajar untuk menerima. Aku dapat
mengenal lebih jauh HMS dari anggotanya. Pembelajaran yang sangat berguna
dan membuatku bersyukur menjadi anggota HMS. Semua pembelajaran tentu
datang dari kritik dan saran Bos-Bis selama ini.
Kesan aku terhadap kadpas adalah kadpas merupakan proses yang bener2
memberikan aku pelajaran di HMS. Dibanding aku jadi BPA atau jadi panitia
wisuda, kadpas merupakan tempat aku benar benar terbuka sama HMS dan
segala ilmu yang ada di HMS. Aku sudah mendengar hal ini berkali-kali dari
Bos-Bis dan aku baru bisa benar benar merasakannya.Proses ini benar benar
membentuk setiap orang yang mau belajar. Kepanitiaan ini sangat berbeda dari
banyak kepanitiaan yang pernah aku ikuti.
Kesan lain bahwa aku sadar bahwa sebenarnya yang dibentuk di kadpas
adalah panitia kaderisasi. Yang sebenarnya diubah karakter nya adalah panitia
kaderisasi yang dibentuk selama 4 Bulan. Kader memang juga dibentuk
namun seperti tidak menjadi fokus utama dalam kadpas. Apakah hal itu benar?
Mungkin masing-masing dari kita bisa menjawab hal tersebut.
Pesan dariku untuk Koormat selanjutnya, jadilah orang yang mau
menerima dan berubah. Memang, kadang kita harus pertahankan hal yang
sudah kita buat, tapi juga jangan lupa untuk belajar menerima. Hal penting
juga selalu ingat posisi, potensi, dan peran seorang Koormat. Mungkin
memang katanya seorang koormat sebagai seorang koordinator itu tidak lebih

56
dari anggota yang lain, karena memang hanya mengkoordinasi, tapi
kenyataanya, peran yang Koormat punya itu sangat berpengaruh ke kadpas.
Cara pandang Koormat akan sebuah kaderisasi, pikiran Koormat akan suatu
topik, sikap Koormat akan sebuah masalah, itu sangat akan berpengaruh
terhadap proses kadpas secara keseluruhan. Jadi diharapkan seorang Koormat
bisa sadar bahwa dia punya potensi sebesar itu. Menjadi koormat bukanlah
peran yang mudah, bukan hanya tentang ilmu yang harus dikuasai, namun
juga beban peran yang tadi dijelaskan.
Pesan buat Bos-Bis kedepannya, aku sangat sangat berharap seorang
Bos-Bis itu punya tanggung jawab akan Kuya-Kuyinya. Jika kuya-kuyi nya
salah, maka diubah. Jika kuya-kuyi nya mengarah akan suatu hal yang salah,
maka potong dan benarkan. Jangan tetap berpikiran “Mereka sudah dewasa,
tahu apa yang dilakukan.”, karena memang terkadang, kita baru bisa
mengetahui baik buruk dari suatu hal ketika sudah menjalankan nya. Kuya
kuyi yang memang belum pernah menjalani proses merancang kadpas, perlu
intervensi langsung agar kadpas menjadi lebih baik Menurutku, hal tersebut
alasan masih banyak evaluasi berulang. Aku berharap Bos-Bis kedepannya
lebih sadar lagi akan posisi seorang panitia kaderisasi yang adalah Eksekutor.
Mereka hanya mengeksekusi suatu hal dan seorang Bos-Bis yang punya tugas
untuk mengarahkan.
Untuk Dewan Kaderisasi selanjutnya, pesan ku adalah lebih menjadi
teman buat panitia kaderisasi. Jangan menyerah akan panitia kaderisasi,
karena sekali lagi, mereka hanya mengeksekusi yang diputuskan oleh Decision
Maker. Aku harap Dewan Kaderisasi bisa menjadi Bos-Bis yang paling
mengerti keadaan panitia kaderisasi dan berusaha untuk memperbaikinya.
Aku ingin berterima kasih untuk banyak pihak selama proses ini. Terutama
buat tim koordinator, mulai dari Iqbal sebagai kakad yang mau sabar dan
selalu bertahan ketika banyak orang yang sudah mau menyerah. Buat Zefa
sama Vio yang selalu sabar juga sama aku yang kalo ngomong cepet jadi
susah buat di notul. Buat Fafa yang selalu disusahin karena banyak hal yang
aku plin plan dan suka lupa. Buat Reynard sama Romi, kedua orang yang
selalu mau memberikan saran dan menggantikan aku ketika lagi susah. Buat

57
Akmal yang mau membawa kadpas lebih ber output dan lebih berkesan buat
Kuya-Kuyinya. Terima kasih banget buat tim koor yang jadi tempat gua
meluapkan banyak hal selama proses ini. Seneng banget bisa ditemani sama
orang hebat seperti kalian dalam proses yang ga sulit.
Buat Koormen, terima kasih udah mau membantu aku menyampaikan
materi ke pankad dan kader. Maaf kalau aku kadang ga sering nanya kabar
dan seperti membiarkan kalian. Aku harap kalian dapet hal yang kalian
dapetin ketika ingin jadi koormen. Buat seluruh panitia kaderisasi juga, terima
kasih udah bantu melaksanakan kadpas ini sehingga bisa selesai dengan
sukses. Tanpa kalianl, kadpas gaakan bisa seberhasil ini.
Buat teman-teman Artemis, maaf banget kalo aku kadang egois dan
memikirkan diriku sendiri. Aku berterima kasih buat angkatan yang selalu
mau menerima aku ketika aku salah. Selalu mau sabar dan bersama berproses,
sesulit apapun prosesnya. Terima kasih juga udah jadi teman buat aku berdebat
dan bertanya, sehingga kadpas bisa jadi sekeren ini.
Buat Bos-Bis dan DK, aku terima kasih banget udah kasi pembelajaran
yang gabakal aku dapetin di tempat lain. Aku tahu banyak banget hal yang aku
ucapkan dan lakukan yang seperti emosi kepada kalian, tapi aku tetap
bersyukur punya Bos-Bis seperti kalian. Aku sadar bahwa aku bisa seperti
sekarang ini juga karena kalian. Sekali lagi aku terima kasih dan semoga aku
masih bisa dapetin pembelajaran dari kalian di kedepannya.
Akhir kata, sebuah LPJ sepertinya tidak akan pas tanpa ada ungkapan rasa
kegagalan dalam mengemban peran. Mungkin beberapa teman juga tahu
bahwa aku juga merasa gagal melaksanakan peran ini. Aku mau minta maaf
buat Bos-Bis yang merasa tidak dihargai selama proses kadpas ini. Aku minta
maaf jika membuat kadpas ini tidak seperti kadpas HMS pada biasanya.
Namun satu hal yang penting, aku merasa gagal, namun tidak menyesal. Dari
proses ini aku dapat mengevaluasi diri dan memikirkan kembali peran HMS
untuk diriku kedepannya mau untuk apa. Kadpas bagiku suatu pengalaman
yang paling berkesan, terdapat canda, tawa, emosi, dan bahkan tangis selama
proses ini. Semua kesan dan pesan ini aku harap bisa menjadi pembelajaran
bagi kita dan membawa kadpas selanjutnya lebih baik lagi.

58
F. Lampiran

Forkad terakhir (Forkad 25). Gaada foto lain hehe anaknya gak biasa
simpen foto.

59
WAKIL KOORDINATOR MATERI DAN METODE
I : Reynard Nizar Ardana (15019012)
II :Romi Putra Radiansyah (15019062)

A. Deskripsi Kerja
a. Mengoordinasikan pembuatan Acuan Teknis Pelaksanaan (ATP) forkad
dengan berkoordinasi dengan HMS’19
b. Mengoordinasikan pemastian ATP terpenuhi sebelum forkad dan dapat
terlaksana ketika forkad
c. Mengoordinasikan pembuatan timeline dan alternatif metode kejaran
pembahasan forkad keseluruhan
d. Mengoordinasikan seluruh proses perancangan kadpas
e. Mengoordinasikan penyediaan bahan bacaan guna menambah wawasan
forkad untuk HMS’19
f. Mengoordinasikan benchmarking dengan pihak internal maupun eksternal
terkait perancangan kadpas
g. Merekapitulasi dan men-highlight hasil forkad
h. Mengoordinasikan peninjauan ulang terkait hasil forkad
i. Mengoordinasikan pengontrolan dan pemastian forkad berjalan dengan
baik mengacu pada ATP
j. Adanya penanggungjawab ketercapaian output perancangan kadpas, yaitu
perancangan dokumen kadpas
k. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19
l. Mengoordinasikan peninjauan saran dan evaluasi
m. Mengoordinasikan pembuatan ruang diskusi HMS’19 di luar forkad
n. Adanya penanggungjawab koordinasi HMS’19 dan DK
o. Adanya penanggung jawab dalam menyiapkan konten presentasi
perancangan kadpas
p. Mengoordinasikan teknis presentasi yang akan dilakukan HMS’19
q. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19

60
r. Mengoordinasikan pemastian kembali pemahaman HMS’19 terkait
perancangan kadpas sebelum presentasi
s. Adanya penanggungjawab terkait mekanisme presentasi dari HMS’19
t. Mengontrol dan memastikan presentasi berjalan dengan baik
u. Mengoordinasikan peninjauan ulang sementara terkait hasil presentasi
v. Merekapitulasi dan men-highlight hasil presentasi
w. Mengoordinasikan peninjauan saran dan evaluasi presentasi

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Wakil Koordinator Materi Metode I dan II

No. Nama NIM Pembagian Tugas

1. Reynard Nizar 15019012 Perihal Materi


Ardana

2. Romi Putra 15019062 Perihal Teknis


Radiansyah

C. Keberjalanan
Keberjalanan ini isinya penjabaran dari deskripsi kerja. Misal
1. Persiapan Forum Kaderisasi
Forum kaderisasi dilaksanakan dua hingga tiga kali dalam
seminggu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi. Sebelum
dilaksanakan forkad (forum kaderisasi), tim koordinator kaderisasi pasif
mencari penanggung jawab pelaksana forkad, seperti moderator dan
notula.
Pada awalnya direncanakan setiap anggota dari Artemis
dianjurkan untuk ikut turut berkontribusi dalam keberjalanan forkad. Maka
dari itu, dipilih notula dan moderator sesuai dari urutan kelas untuk tiap
forkad nya, dimulai dari kelas 1 hingga ke kelas 4 lalu kembali lagi ke
kelas 1.

61
2. Pelaksanaan Forum Kaderisasi
Setelah semua penanggung jawab pelaksana forkad sudah terpilih,
maka forkad biasanya dimulai pada pukul 13:15 WIB dan berakhir
tergantung sesuai kondisi.
Pelaksanaan forkad dimulai dengan isu yang dibawakan oleh
moderator kepada forum dan mempersilahkan pada peserta forkad untuk
mengajukan pendapat dan berdiskusi dengan platform ZOOM.
Moderator sebagai penentu kebijakan dalam keberlangsungan
forkad dan juga pengambil keputusan dalam forkad memegang peran
penting dalam keberjalanan forkad, terutama dalam aspek waktu. Rata-rata
forkad terlaksana 2-4 jam tergantung dari topik pembahasan dan
keikutsertaan peserta dalam forum.
Pada awal perancangan kadpas, peserta forkad dapat mencapai
75% dari Artemis, tetapi setelah beberapa lama peserta forkad dapat turun
hingga hanya dapat dihitung dengan jari. Setelah saya coba ditanyakan
alasan mengapa anggota Artemis jarang ikut atau berkontribusi di forkad,
ternyata kebanyakan dari Artemis tidak mengerti apa yang sedang dibahas
dan tidak merasa bisa berkontribusi dalam forkad.
Setelah beberapa jam keberjalanan forkad dan forum cenderung
dirasa tidak efektif, maka moderator biasanya akan menghentikan forum
dan pembahasan dilanjut pada forkad selanjutnya.
3. Persiapan Presentasi Kaderisasi Pasif
Persiapan presentasi kaderisasi pasif mirip dengan persiapan forum
kaderisasi, hanya saja pihak yang terlibat dan tanggung jawab yang dibawa
dalam presentasi kaderisasi pasif lebih besar.
Tim koor turut membantu dalam mencari penanggung jawab
pelaksana preskad (presentasi kaderisasi pasif) seperti moderator dan
notula. Setelah itu disiapkan juga bahan preskad seperti aturan forum,
termin, dan pembahasan preskad itu sendiri (draft kadpas).
4. Pelaksanaan Presentasi Kaderisasi Pasif
Pada umumnya, preskad dibuka pada pukul 19:00 WIB dan
dimulai pada pukul 19:15 WIB dibuka dengan salam dari moderator dan

62
dimulai dengan berdoa. Terdapat juga kuorum yang berlaku untuk tiap
preskad dengan tujuan bahwa artemis turut serta dalam berkontribusi di
kadpas ini.
Setelah berdoa, moderator membacakan aturan dorum dan
mepersilahkan Artemis untuk presentasi dan setelah selesai dilanjutkan
dengan tanya jawab bersama massa HMS.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Penggunaan waktu yang bisa Pengambilan keputusan sangat


dipadatkan lagi dalam keberjalanan berperan dalam penggunaan waktu
kadpas. seorang individu. Perlu diadakan
pembaruan teknis pengambilan
keputusan yang tetap
mempertimbangkan musyawarah dan
juga suara terbanyak. Lebih jelasnya
dapat dilihat dari TEDxTalk Ray
Dalio:

https://www.youtube.com/watch?v=
HXbsVbFAczg&ab_channel=TED

Pembagian tugas Wakoormat tidak Pada pelaksanaanya perencanaan


terlaksana, perancangan selalu awal tidak bisa dilaksanakan karena
dilakukan bersama-sama. adanya keterbatasan kemampuan dan
juga waktu. Metode perancangan
yang lebih efektif, melakukan literasi
mandiri, dan juga benchmarking ke
himpunan lain bisa menjadi solusi
apabila pemisahan tugas Wakoormat
ingin tetap dilaksanakan.

63
E. Pesan dan Kesan
Reynard Nizar Ardana - 15019012
Kepada siapapun yang akan membaca tulisan ini, semoga bisa menjadi
pertimbangan apabila kamu ingin mengambil kesempatan yang kamu sendiri
tidak yakin bisa menyanggupi panggilan tersebut.
Bagi saya, Kaderisasi Pasif ini seperti sebuah perjalanan spiritual. Mulai
dari persiapan awalnya, dari orang-orang yang terlibat di dalamnya, drama
yang ada sepanjang pelaksanaannya, bahkan di penghujungnya yang penuh
canda tawa dengan sedikit drama yang masih berkelanjutan. Akan tetapi, di
balik semua itu ada satu kata kunci yang dapat menjadi benang merah
keseluruhan pengalaman ini. Belajar.
Pada awalnya, saya mengira Kadpas ini berfokus sebagai “tempat belajar
anggota muda”. Stigma ini tidak salah, namun kurang lengkap. Pada
kenyataannya, semua orang yang terlibat dalam kadpas ini akan menerima
sebuah pembelajaran. Segala hal dari yang sifatnya teoritis, praktis, bahkan
juga bersangkutan dengan moralitas juga akan diuji dalam kadpas ini.
TERUTAMA jika kalian akan menjadi panitianya. Oleh karena itu, bagi
Kopimik yang nantinya akan menjadi panitia Kadpas, mohon diingat
bahwasannya Kadpas ini tidak hanya menguji pesertanya, akan tetapi
panitianya juga, tanpa terkecuali.
Seorang bajak laut Inggris bernama Henry Avery pernah berkata, “I’m a
man of fortune and I must seek my fortune”. Ketika saya memutuskan untuk
berkontribusi di Kadpas sebagai Wakoormat, saya tidak memiliki banyak
pengetahuan seputar “permametan”. Tentu rasa bingung dan takut sempat
menjadi penghambat dalam saya mengambil keputusan. Pada akhirnya saya
memberanikan diri untuk maju dan mencari “fortune” di balik perjalanan
Kadpas yang menunggu.
Pada tahap perancangan, kesabaran menjadi kunci karena metode yang
dipilih tentunya tidak cocok untuk semua anggota Artemis dan bahan bahasan
dalam forumnya bukan “makanan” setiap orang. Forkad yang mengambil

64
hampir 1/3 total liburan tentunya sangat menguji diri sendiri dan membuat
saya bertanya-tanya “apakah usaha sebesar ini akan setimpal dengan hasil
akhir yang akan didapat?” pada fase ini juga saya menyadari bahwa
sebenarnya perancangan Kadpas juga sangat menguji kekompakkan angkatan
yang menjadi panitianya.
Pada tahap pelaksanaan, pemikiran kritis dan taktis memiliki peranan yang
sangat krusial karena setiap pilihan yang diambil akan menentukan alur dari
kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu dipastikan persiapan yang
dilakukan oleh panitia dari semua seginya perlu dilakukan sematang mungkin
agar bisa luput dari kesalahan.
Terakhir, pada tahap penutpannya. Di sini, di Kota Bekasi, sekarang, saya
sedang menulis LPJ ini. Saya menyadari betapa banyaknya pembelajaran yang
saya terima dari “perjalanan spiritual” selama 4-5 bulan yang dinamakan
Kadpas ini. Tidak hanya berupa materi yang saya terima dari bahan bacaan,
bukan hanya ide yang saya dapat dari diskusi semata, tetapi juga berupa teman
bahkan bisa saya sebut keluarga yang saya temui di sepanjang perjalanan.
Terjalinnya hubungan dengan orang-orang yang saya belum pernah kenal
sebelumnya dan juga semakin terbentuknya hubungan dengan orang yang
sudah saya kenal baik sebelumnya. Semuanya saya simpan dengan baik di
lubuk hati terdalam saya. Oleh karena itu saya ingin mengingatkan kembali
kepada siapapun yang membaca ini, when you have the opportunity to do
great things, even though you’re not sure about your own capability, seize it
(tentunya didahului dengan pertimbangan yang matang). At the end of the line,
there and there only, you will realize how far you’ve walked and learned. “Sic
parvis magna”. "Greatness from small beginnings.", Sir Francis Drake .
Untuk menutup tulisan ini, tentunya saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua orang yang sudah terlibat dalam perjalanan ini. Terima kasih
sampai ujung dunia kepada tim koor yang sangat saya cintai mulai dari I’bal,
Aldi, Romi (Bruno Mars), Vio, Zefa, dan Fafa, kepada semua Ketua Divisi
yang sudah menjalani semua arahan kerjanya, dan kepada semua Artemis

65
yang sudah mau bekerja sama menjalani Kadpas ini. Tidak lupa juga terima
kasih kepada angkatan Ganapati dan juga Bromo yang selalu bersedia
memberikan bantuan kepada angkatan kami meskipun ada beberapa perilaku
yang kurang berkenan dari kami.

Romi Putra Radiansyah - 15019062


“Problems is not a stop sign, but it’s a guideline”

First of all, I want to thanks untuk semua temen-temen yang sudah


memberi saya kesempatan untuk berkontribusi di HMS terutama saat menjadi
wakormat kadpas.
Iqbal, Aldi, Renat, Fafa, Zefa, Vio, yang sangat saya apresiasi
kontribusinya untuk HMS dalam perancangan dan pelaksanaan kadpas.
Respect to all of you, dedikasi dan kontribusi kalian pasti terbayarkan.
For me pribadi, tidak ada niatan lain selain untuk berkontribusi ke
komunitas yang saya pilih, yaitu HMS. Saya pikir sebaik-baiknya manusia
adalah yang paling bermanfaat untuk sekitar dan memang begitu
kenyataannya. Maka dari itu, saya mendaftar kormat dan akhirnya terpilih
sebagai wakormat II.
Menarik dalam perjalannya, saya tidak memiliki pengalaman apapun
dalam perencanaan kaderisasi, tapi niat saya sekali lagi adalah berkontribusi
dalam skala apapun. Maka dari itu, saya tetap melaksanakan tugas sebisa saya
yang pasti dengan bantuan teman-teman Artemis. Banyak sekali hal baru dan
pengalaman baru yang tidak pernah saya duga sebelumnya karena sebelumnya
saya berada pada latar belakang yang cukup praktikal dan lebih ke trial n
error. Cukup sedikit data yang diperlukan untuk melakukan hal-hal yang
diperlukan dulu.
Akan tetapi, kadpas bagi saya membuka jendela baru bahwa, sebuah
keputusan dan sebuah tindakan diperlukan adanya kejelasan data yang konkrit
dan dapat dipertanggungjawabkan, banyak orang bilang di HMS bahwa
kadpas merupakan salah satu latian dalam pelatihan insinyur sipil dalam
masalah ketelitian perencanaan.

66
Didukung juga dengan pendidikan insinyur di ITB bahwa kita dididik
sebagai konsultan dan perencana teknik sipil, bukan sebagai pelaksana
(kontraktor) atau sebagai owner. Pola pikir akan ketiga pihak tersebut pastilah
juga berbeda, secara sederhana konsultan lebih cenderung berpikir ideal,
kontraktor lebih berpikir praktikal, sedangkan mungkin owner lebih berpikir
secara strategical (?).
Bagi saya perencanaan yang baik adalah awal mula dari semua kebaikan
juga, tetapi perlu dicermati juga bahwa pelaksanaan merupakan ujung tombak
dari segala perencanaan. Bagi saya perencanaan kadpas sudah sangat ideal,
tetapi disebutkan juga dalam draft kadpas bahwa pendidikan terbaik adalah
melalui role model. Dan siapakah role model di HMS ? Ya, anggotanya
sendiri!
Akan tetapi perlu disadari bahwa keadaan sekarang cukup memberi
dampak dalam pelaksanaan role model tersebut dan menurut saya kadpas telah
menyesuaikan dengan cukup baik untuk membuat masing-masing anggota
HMS bebas berekspresi dan berkarya terhadap bidangnya masing-masing.
Maka dari itu, setelah melalui berbagai tantangan di kadpas saya semakin
mengenali diri saya untuk jalan apa yang akan saya ambil kedepannya.
Terima kasih atas segala pembelajarannya teman-teman semua, see you on
the next journey!

67
KOORDINATOR MENTOR
Abil Irval Gustaf (15019007)
Aghfandaffa Wiwan Prakasita (15019026)
Gilbert Hanshi (15019030)
Regina Ratu Inris (15019102)
Fauzan Rizki Muharam (15019104)
Hadana Ilman Wicaksono (15019124)

A. Deskripsi Kerja
Koordinator Mentor
1. Menyamaratakan materi kepada pemberi materi pada mentoring,
2. Menyamaratakan materi kepada pemberi materi pada mentoring susulan,
3. Memberikan arahan kepada pengawas FGD,
4. Membagi kelompok FGD susulan (MTS 2020 dan pengawas dari panitia
kaderisasi),
5. Memberikan arahan kepada pengawas FGD susulan,
6. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Terms of Reference
(TOR) setiap mentoring,
7. Membagi dan mengkoordinasikan kelompok mentoring untuk MTS 2020
dan HMS 2019,
8. Membuat SOP dan TOR setiap FGD,
9. Menentukan alur pembahasan yang tepat untuk FGD,
10. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Terms of Reference
(TOR) setiap mentoring susulan,
11. Membagi dan mengkoordinasikan kelompok MTS 2020 yang mengikuti
mentoring susulan,
12. Membuat SOP dan TOR setiap FGD susulan,
13. Menentukan metode yang tepat untuk FGD susulan,
14. Membuat SOP dan TOR peer teaching,
15. Menjamin ketersampaian informasi terkait metode penilaian kepada MTS
2020,
16. Melakukan matrikulasi kepada penanggung jawab peer teaching dari MTS

68
2020,
17. Menentukan platform untuk pengumpulan bukti peer teaching,
18. Melakukan matrikulasi kepada penanggung jawab peer teaching Live IG
dari MTS 2020,
19. Membuat SOP kuis cepat,
20. Membuat soal kuis cepat,
21. Membuat ketentuan tugas foto/video kegiatan empati,
22. Menentukan platform media sosial untuk pengumpulan tugas foto/video
kegiatan empati,
23. Membuat ketentuan infografis kelompok,
24. Menentukan dan menyediakan platform yang tepat untuk pengumpulan
infografis,
25. Menyediakan wadah online untuk pembagian handout,
26. Menentukan dan menyediakan platform yang tepat untuk pemberian bahan
bacaan kasus ,
27. Menyediakan wadah online untuk pemberian dan pengumpulan esai
28. Menyediakan platform sebagai tempat pengumpulan hasil wawancara.
Divisi Mentor
1. Memberikan materi kepada MTS 2020 secara dua arah,
2. Membuat berita acara mentoring,
3. Membuat berita acara mentoring susulan,
4. Membuat berita acara FGD susulan,
5. Memantik dan mengawasi jalannya FGD,
6. Membuat berita acara FGD,
7. Memantik dan mengawasi jalannya FGD susulan,
8. Memeriksa dan menilai hasil esai,
9. Mengawasi pelaksanaan kuis cepat,
10. Menilai post-test per individu MTS 2020 ,
11. Memeriksa dan menilai resume,
12. Memeriksa dan menilai infografis kelompok,
13. Memeriksa dan menilai hasil jurnal,
14. Memeriksa dan menilai artikel,

69
15. Memeriksa dan menilai foto/video kegiatan empati,
16. Memeriksa dan menilai video,
17. Memeriksa dan menilai roleplay,
18. Memeriksa dan menilai papan angkatan,
19. Memeriksa hasil wawancara di platform yang telah ditentukan,
20. Membuat SOP wawancara akhir,
21. Melakukan wawancara akhir kepada MTS 2020,
22. Mencatat dan menilai keaktifan peserta.

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Deskripsi Pembagian Tugas :


Setiap koormen memegang 5-6 kelompok mentor. Seluruh mentor
melakukan tugas yang sama pada kelompok mentornya masing-masing.
C. Keberjalanan

70
Koordinator Mentor
1. Menyamaratakan materi kepada pemberi materi pada mentoring,
Penyamarataan materi kepada pemberi materi dilakukan oleh
koordinator mentor ke kelompok mentor masing-masing yang telah dibagi
sebelumnya melalui platform Zoom pada 1-3 hari sebelum setiap day yang
terdapat agenda mentoring (jadwal matrikulasi ditentukan sendiri oleh
antara koordinator mentor dan mentor yang dikoordinasi). Matrikulasi
dilakukan dengan membangun interaksi dan diskusi mengenai materi yang
akan disampaikan pada saat mentoring hingga mentor memiliki
pemahaman yang sama dengan koordinator mentor. Sebelumya,
pemahaman disamakan antar setiap koordinator mentor, sehingga dapat
diteruskan ke mentor.
2. Menyamaratakan materi kepada pemberi materi pada mentoring susulan
Pemberi materi mentoring susulan adalah mentor sehingga
penyamarataan materinya telah dilakukan pada saat matrikulasi sebelum
mentoring di day Kadpas.
3. Memberikan arahan kepada pengawas FGD,
Pengarahan kepada pengawas FGD diberikan kepada seluruh
mentor pada forum komunal. Dalam keberjalanan pengarahan ini,
koordinator mentor menyimulasikan secara langsung FGD yang akan
dilaksanakan saat day (dalam simulasi tersebut koordinator mentor
berperan sebagai pengawas) hal tersebut dilakukan agar pengawas FGD
mendapat gambaran yang jelas terkait apa yang perlu dilakukan.
4. Membagi kelompok FGD susulan (MTS 2020 dan pengawas dari panitia
kaderisasi)
(FGD susulan tidak dilakukan karena adanya keterbatasan waktu
dari fasilitator dan MTS 2020 sehingga hanya dilakukan mentoring
susulan untuk materi sense of crisis.)
5. Memberikan arahan kepada pengawas FGD susulan
FGD susulan tidak dilakukan karena adanya keterbatasan waktu
dari fasilitator dan MTS 2020 sehingga hanya dilakukan mentoring
susulan untuk materi sense of crisis.

71
6. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Terms of Reference
(TOR) setiap mentoring.
Pembuatan SOP mentoring dilakukan sebelum day Kadpas
dimulai. SOP mentoring dibuat secara bersama oleh seluruh koordinator
mentor dan dipakai pada setiap mentoring. TOR mentoring dibuat pada
setiap materi yang akan diberikan. Pembuatan TOR mentoring dilakukan
sebelum day Kadpas dimulai dan dilakukan penyempurnaan maksimal
sebelum dilakukannya matrikulasi kepada seluruh mentor terkait materi
tersebut. Pembuatan TOR mentoring dilakukan oleh masing-masing
koordinator mentor sesuai dengan tanggung jawab materinya
masing-masing. Penyempurnaan TOR materi dilakukan bersama-sama
oleh seluruh koordinator mentor melalui platform Zoom.
7. Membagi dan mengkoordinasikan kelompok mentoring untuk MTS 2020
dan HMS 2019,
Pembagian kelompok mentoring dilakukan ketika database MTS
2020 dan HMS 2019 yang mendaftarkan diri menjadi mentor telah
terkumpul, pembagian kelompok didasarkan kepada DISC, teman dekat
dan jenis kelamin MTS 2020 yang diusahakan untuk tersebar secara
merata ke dalam tiap kelompok mentoring. Pembagian mentor didasarkan
kepada DISC dan pengalaman HMS 2019 dengan menggabungkan HMS
2019 yang pernah menjadi mentor dan belum pernah menjadi mentor,
sehingga diharapkan bisa terjadi transfer ilmu dari mentor yang telah
berpengalaman tersebut.
8. Membuat SOP dan TOR setiap FGD,
Pembuatan SOP dan TOR ini dilakukan agar pada setiap kegiatan
FGD yang dilakukan sesuai arahan panitia. Tujuan dibuatnya SOP dan
TOR ini agar panitia yang bertugas ketika melakukan kegiatan FGD dapat
mengerti dan paham akan tugas yang diberikan serta memahami
batasan-batasan ketika melakukan kegiatan FGD. SOP dan TOR dibuat
sebelum day Kadpas yang terdapat agenda FGD dan dilakukan
penyempurnaan maksimal sebelum dilakukannya pengarahan kepada
pengawas FGD.

72
9. Menentukan alur pembahasan yang tepat untuk FGD,
Alur pembahasan FGD dibuat oleh penanggung jawab materi sense of
crisis dengan membuat gambaran kasar permasalahan dan solusi masalah
lalu didiskusikan dengan koordinator mentor yang lain dan juga dengan
koordinator materi dan metode, setelah sesuai, dilakukan briefing kepada
fasilitator yang berasal dari mentor mentor kelompok mengenai alur
pembahasan tersebut.
10. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Terms of Reference
(TOR) setiap mentoring susulan,
SOP mentoring susulan dibuat berdasarkan SOP mentoring biasa,
dengan sedikit penyesuaian dan penambahan ketentuan pada rentang
waktu dilakukannya mentoring susulan, MTS yang wajib mengikuti
mentoring susulan beserta batas maksimal anggota kelompok mentoring
susulan, dan mentor yang mengisi mentoring susulan. Karena mentoring
susulan ini dilakukan dengan tujuan MTS 2020 yang tidak hadir day
Kadpas tetap bisa merasakan vibes mentoring saat day, TOR yang
digunakan untuk mentoring susulan ini disamakan dengan TOR mentoring
biasa.
11. Membagi dan mengkoordinasikan kelompok MTS 2020 yang mengikuti
mentoring susulan.
Pembagian kelompok mentoring susulan didasarkan kepada
pendataan MTS 2020 yang tidak datang saat kegiatan mentoring lalu
diadakan panggilan dan pendataan kepada yang tidak datang dan diberikan
tugas untuk menghubungi mentornya masing masing untuk menanyakan
perihal kebersediaan untuk melakukan mentoring susulan dan dilakukan
pendataan oleh koordinator mentor untuk waktu dan tanggalnya.
12. Membuat SOP dan TOR setiap FGD susulan,
SOP dan TOR FGD susulan yang digunakan adalah sama dengan
SOP dan TOR FGD non susulan.
13. Menentukan metode yang tepat untuk FGD susulan,

73
(FGD susulan tidak dilakukan karena adanya keterbatasan waktu
dari fasilitator dan MTS 2020 sehingga hanya dilakukan mentoring
susulan untuk materi sense of crisis.)
14. Membuat SOP dan TOR peer teaching,
SOP dan TOR peer teaching dibuat dengan berdiskusi antar
koordinator mentor agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk
mencapai tujuan dari peer teaching yang ada.
15. Menjamin ketersampaian informasi terkait metode penilaian kepada MTS
2020,
Penyampaian metode penilaian dilakukan di akhir sesi mentoring
oleh mentor di kelompok masing-masing. Informasi ini juga disampaikan
melalui Google Classroom Kadpas 2021 di akhir day Kadpas 2021 untuk.
Selain itu, mentor juga menyampaikan kembali informasi terkait metode
penilaian melalui Grup Line mentoring masing-masing kelompok untuk
memastikan informasi ke seluruh MTS 2020.
16. Melakukan matrikulasi kepada penanggung jawab peer teaching dari MTS
2020,
Perwakilan MTS 2020 yang menjadi penanggung jawab peer
teaching melakukan matrikulasi yang dipimpin oleh koordinator mentor
melalui platform Zoom. Matrikulasi berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan kesepakatan jadwal yang telah ditentukan. Banyak masukkan yang
telah diberikan kepada penanggung jawab peer teaching terkait materi
yang seharusnya disampaikan.
17. Menentukan platform untuk pengumpulan bukti peer teaching,
Bukti peer teaching dikumpulkan melalui link google drive yang
diberikan oleh pj peer teaching yang telah ditunjuk sebelumnya dan
dikumpulkan kepada koordinator mentor.
18. Melakukan matrikulasi kepada penanggung jawab peer teaching Live IG
dari MTS 2020,
Matrikulasi kepada MTS 2020 yang menjadi penanggung jawab
peer teaching Live IG dilakukan melalui platform Google Meet, diisi oleh
Koordinator Mentor yang memberi masukan-masukan terhadap materi dan

74
juga Divisi Acara yang memberikan pengarahan alur serta teknis dari Live
IG.
19. Membuat SOP kuis cepat,
Kuis cepat digunakan sebagai salah satu metode penilaian sinkron
untuk mengetahui apakah MTS 2020 memahami materi atau tidak, jadi
SOP dibuat agar keberjalanan kuis cepat nantinya efektif. Hal yang paling
dihindari dari pengerjaan kuis cepat adalah tindak contek mencontek antar
MTS 2020 sehingga durasi kuis cepat dipersingkat lalu setelah selesai
langsung dikirimkan ke mentor masing-masing kelompok via personal
chat. Kuis cepat diselenggarakan pada sesi mentoring setelah materi telah
disampaikan oleh mentor. Penentuan SOP dilakukan bersama-sama
Koormen dengan berdiskusi.
20. Membuat soal kuis cepat,
Karena durasi pengerjaan kuis cepat yang singkat, maka soal
disesuaikan agar dimungkinkan dapat selesai dalam durasi yang
disediakan. Soal juga disesuaikan agar bisa mengarahkan jawaban MTS
2020 kepada parameter-parameter yang sudah ditentukan untuk setiap
materinya. Soal kuis cepat juga dibuat agar MTS menjawab soal dengan
bahasanya sendiri. Soal kuis cepat ditentukan oleh masing-masing
koormen yang bertanggung jawab terhadap soal materi terkait, sehingga
proses pembuatan soal kuis cepat dilakukan paralel.
21. Membuat ketentuan tugas foto/video kegiatan empati,
Tugas foto/video kegiatan ini berfungsi untuk mengecek apakah
MTS 2020 sudah benar-benar bisa mengaplikasikan sikap empati. Oleh
karena itu, foto/video yang di-upload harus dengan jelas memperlihatkan
diri MTS 2020 yang sedang mempraktekkan sikap empati. Selain itu, MTS
2020 juga wajib mencantumkan caption yang menjelaskan proses empati
yang dilakukan untuk memastikan pemahaman akan keterkaitan materi
empati dengan kegiatan yang dilakukan. Penentuan tugas ini dilakukan
dengan meninjau dampak yang dapat diberikan oleh tugas ini kepada
sekitar, apakah dapat membuat orang lain menjadi empati dan diharapkan
tidak memberatkan MTS.

75
22. Menentukan platform media sosial untuk pengumpulan tugas foto/video
kegiatan empati,
Tugas foto/video kegiatan ini selain berfungsi untuk mengecek
apakah MTS 2020 sudah benar-benar bisa mengaplikasikan sikap empati,
tugas ini juga ditujukan untuk menyampaikan pentingnya empati ke
masyarakat luas sehingga foto/video di-upload ke platform media sosial
(Instagram atau Line) yang bisa diakses publik selama periode Kadpas
2021. Penentuan platform ini juga meninjau kemampuan dari MTS dalam
mengakses media sosial terkait. Platform ditentukan bersama-sama seluruh
Koormen.
23. Membuat ketentuan infografis kelompok,
Pembuatan infografis dimaksudkan untuk memvariasikan metode
penilaian agar MTS 2020 tidak jenuh sekaligus untuk mengasah kreativitas
MTS 2020. Infografis dibuat secara berkelompok pada platform digital,
berisi materi-materi yang disajikan dengan tampilan menarik. Ketentuan
infografis kelompok ditentukan dengan meninjau pemahaman materi dari
MTS dan diharapkan tidak memberatkan MTS. Ditentukan Bersama-sama
seluruh koormen.
24. Menentukan dan menyediakan platform yang tepat untuk pengumpulan
infografis,
Meskipun dikerjakan secara berkelompok, infografis dikumpulkan
di masing-masing jurnal Kadpas 2021 agar infografis bisa direkap dengan
baik bersama tugas-tugas lainnya yang dikerjakan MTS 2020. Platform
ditentukan bersama-sama seluruh Koormen.
25. Menyediakan wadah online untuk pembagian handout,
Handout berisi materi lengkap yang disampaikan pada day
Kaderisasi Pasif terkait. Handout disampaikan kepada MTS 2020 melalui
platform Google Classroom Kadpas 2021.
26. Menentukan dan menyediakan platform yang tepat untuk pemberian bahan
bacaan kasus,
Bahan bacaan kasus sense of crisis, empati, komitmen kontribusi
dan pemahaman peran sebagai mahasiswa teknik sipil diberikan lewat

76
platform google classroom dan juga dibagikan lewat mentor masing
masing kelompok.
27. Menyediakan wadah online untuk pemberian dan pengumpulan esai,
Penugasan menggunakan metode esai dibagi menjadi tugas
pengenalan kaderisasi pasif yang dikumpulkan melalui google classroom
dan tentang materi keteladanan kepada HMS 2019 yang dikumpulkan
melalui jurnal harian kadpas. Wadah online Ditentukan bersama-sama
seluruh Koormen dengan mempertimbangkan kemampuan MTS
mengakses.
28. Menyediakan platform sebagai tempat pengumpulan hasil wawancara.
Pengumpulan hasil wawancara disepakati dengan menggunakan
jurnal kadpas yang bersifat pribadi untuk setiap MTS 2020, jurnal kadpas
ini berisi data wawancara MTS 2020 dengan sesamanya ataupun dengan
massa HMS, jurnal kadpas ini hanya dapat diakses oleh MTS 2020,
mentor kelompok dan penanggung jawab koormen. Platform ini mengacu
pada Kadpas 2020 yang dirasa masih relevan dan mudah diakses. Platform
ditentukan bersama-sama seluruh koormen.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Tidak ditemukan masalah dari DISC ini dapat digunakan


pembagian kelompok berdasarkan kembali, tetapi apabila dirasa
parameter DISC dan kedekatan. ada parameter yang lebih baik,
disarankan untuk dikaji terlebih
dahulu dampak atas
penggunaannya.

Mentor masih perlu beradaptasi Penentuan pasangan mentor


terhadap pasangan mentornya. perlu juga meninjau keinginan
mentor, ingin berpasangan
dengan siapa. hal tersebut dapat

77
memudahkan mentor dalam
kegiatan mentoring.

Sistem pembagian tugas per materi Perlu ditinjau lagi mengenai


cukup baik, koormen yang pembagian tugas ini
memegang suatu materi bisa berdasarkan fisibilitas waktu.
menjamin kualitas materi, namun Jika memungkinkan, alangkah
koormen yang lain cenderung lebih baik semua materi
kurang konsisten dalam memahami dipegang bersama oleh semua
materi tersebut, sehingga kadang koormen agar tingkat
muncul misinformasi ketika pemahaman setiap koormen
matrikulasi dengan para mentor. akan semua materi itu sama.
Jika waktu terbatas, pembagian
tugas per materi ini dapat
menjadi solusi yang efektif,
tetapi harus diperhatikan lebih
tentang matrikulasi materi antar
koormen.
Jika sistem pembagian tugas
digunakan dan pemahaman
materi setiap koormen belum
terjamin tingkat dan
pemerataan pemahamannya,
dapat digunakan opsi
matrikulasi suatu materi
dilakukan oleh koormen yang
menyusun materi tersebut.

Koreksi tugas mentee ada yang Pengolahan nilai dari mentee


terlambat. diperhatikan lagi sesuai jadwal,
terutama tugas yang
menyusul/mengulang agar tidak

78
merepotkan ketika proses
penginputan nilai selanjutnya.
Koormen juga harus melakukan
follow-up berkala.

Durasi mentoring terlalu singkat Jika ingin interaksi antar


sehingga keakraban mentor mentee mentor dan mentee yang lebih
kurang. akrab, durasi mentoring dapat
diperpanjang dan disediakan
waktu khusus setiap mentoring
untuk ngobrol-ngobrol.

Masih ada mentor yang izin Jadwal mentoring sebaiknya


mendadak/tidak ada kabar di hari-H sudah diinfokan sejak awal agar
sehingga koormen cukup HMS 2019 yang ingin menjadi
chaos/kewalahan ketika hari-H mentor dapat menyesuaikan
karena harus menggantikan mentor jadwalnya terlebih dahulu.
tsb sekaligus menjadi time keeper Selain itu, penarikan konfirmasi
dan memastikan keberjalanan kehadiran mentor harus
kegiatan mentoringnya sesuai. dilakukan jauh hari sebelum
day.

Sistem penilaian kuis/tugas yang Sistem penilaian diperjelas lagi


dibuat setiap koormen berbeda-beda dan pastikan semua koormen
sehingga harus direvisi sebelum day sudah satu pemahaman
berlangsung. sehingga sistem penilaian
kuis/tugas seragam dan tidak
perlu melakukan revisi-revisi.

Penilaian tugas yang dilakukan oleh Sistem penilaian harus


tiap mentor kelompok sangat dijelaskan lebih detail ke setiap
subjektif sehingga penilaiannya mentor jangan hanya
dapat menimbulkan hasil yang memberikan panduan penilaian

79
berbeda untuk jawaban yang sama. yang ada karena bisa
Hal ini dikarenakan ada parameter menimbulkan persepsi yang
yang tidak tercantum dalam berbeda-beda.
penyampaian materi sehingga
penilaian dilakukan berdasarkan
parameter yang mengalami
penyesuaian materi yang
disampaikan.

Materi, parameter, metode, dan Lebih teliti lagi dalam


durasi pelaksanaan kurang pas, sinkronisasi antara parameter
sehingga kurang bisa memenuhi penilaian dengan metode
ekspektasi mentoring. penilaian.

Rencananya mentor sudah lumayan Dorong terlebih dahulu mentor


siap pas matrikulasi, tapi ternyata agar memahami materi sebelum
malah belum siap, belum siap disini matrikulasi dan melatihnya,
adalah belum memahami materi dan agar dapat lebih dipastikan
belum latihan mempresentasikan mentor siap menyampaikan
materi. materi kepada mentee dengan
baik.

Ada kegiatan atau hal yang Susun timeline dan apa yang
terlupakan atau terlewatkan. perlu dilakukan di awal jadi
nanti lebih terjadwal.

Transisi antara kegiatan mentoring Direncanain transisi antar


dengan kegiatan day lainnya kegiatan day dengan mencoba
terkadang makan waktu lama. langsung.

Waktu mentoring tiap kelompok Penentuan waktu mentoring


berbeda beda, jadi mungkin terjadi dengan percobaan langsung
kelompok yang lebih cepat dan lebih yang mendekati real kegiatan
lambat selesai mentoring. mentoring hari-h

80
Briefing mentoring berjalan dengan Briefing mentoring sangat
lancar. penting terutama jika terdapat
kegiatan khusus pada day
tersebut yang tidak ada di day
lain. Selain itu, briefing ini
diperlukan untuk memastikan
setiap mentor siap melakukan
mentoring. Ada spare waktu
untuk membangunkan mentor
yang belum bangun atau spare
waktu untuk menyiapkan
pengganti mentor jika mentor
tidak ada kabar.

Pemantauan pengisian berita acara Jika memungkinkan dapat


kurang konsisten dan penentuan menggali lebih jauh mengenai
konten yang diminta pada form keberjalanan mentoring dan
berita acara perlu ditentukan lebih saran serta evaluasi umum tiap
lanjut. mentoring.

FGD susulan tidak dilaksanakan Penggunaaan metode FGD


karena keterbatasan waktu antara susulan lebih dipertimbangkan
fasilitator dan mentee. lagi karena membutuhkan
sumber daya yang banyak dari
fasilitator dan mentee sehingga
mungkin dapat digantikan
dengan metode lain yang masih
sesuai dengan tujuan FGD.

Adanya nilai fiktif di rapor MTS Pengawasan lebih ketat, dapat


yang tidak tau muncul dari mana. dilakukan dengan penarikan

81
Ketika dicek ulang ternyata nilai sampel acak perkelompok
tidak sesuai dengan nilai yang mentoring untuk mengecek
seharusnya didapatkan. kebenaran nilai. Selain itu,
Sheet rapor sebaiknya di protect
dan menginput email mentor,
koormen, MSDM untuk dapat
mengedit sehingga apabila
muncul nilai fiktif seperti ini
dapat dicek melalui editing
history-nya.

E. Pesan dan Kesan


- Si Pemalas (Gilbert Hanshi)
Hai kamu!! iyaa kamu yg sedang termenung dan ingin membaca tulisanku
ini, semoga terhibur yaa dan akan terkesan sedikit klise dan mngkin agak
sedikit terasa omong kosong belaka namun ini yang diriku alami,
HAHAHAHA, mungkin frasa itu yang dapat menggambarkan kondisiku
ketika menulis ini dan mengingat kembali perjalanan perancangan dan
pelaksanaan kadpas ini. Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 bukan hanya menjadi
bagian kecil dari cerita hidupku namun kurang lebih 5 bulan di tahun 2021
yang penuh keterbatasan ini menyimpan banyak kisah suka dan duka yang
patut untuk diceritakan dan dikenang di kemudian hari. Mungkin aku tidak
akan banyak bercerita tentang perancangan yang kualami, yang mungkin dapat
dibaca pada bagian sang kakad (Iqbal Almuntarie), namun kisah ini akan
kufokuskan dalam koridor koordinator mentor yang menjadi judul subbab ini.
Koordinator mentor atau yang sering disingkat menjadi koormen adalah
seseorang atau sekelompok orang yang suka ngatur ngatur para mentor,
ngingetin koreksian tugas, dan suka nyuruh nyuruh para mentor buat isi form,
dateng matrikulasi materi dkk, pokoke tukang suruh-suruh laa, terdengar
mengasyikan tapi tidak seindah yang terlihat teman teman, koormen memiliki
peran yang besar sebagai penyambung dan penjamin ketersampaian materi
kepada para MTS 2020 dari hasil perancangan materi yang telah dilakukan

82
oleh kami Kuya Kuyi Artemis. Kerjaan kami ya sebenernya gitu gitu doang si
ga ada sesuatu yang special, jdi gitu aja briefnya soal koormen tuh apa.
Karena judulnya pesan dan kesan, nah ini baru mau masuk ke intinya sih,
pertama mau berucap terimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa, lalu kepada
temen temen koormen yang lain (Abil, Dapa, Egi, Ojan, Hadana, Gilbert),
khususnya egi yang paling sering terbully, kepada si KACUD Iqbal dan
kepada koormat andalan yang memberikan kepercayaan Abner, terimakasih
suda bareng bareng selama kurang lebih 2 bulanan melewati hampir setiap
hari ngumpul ngebahas kira kira mau ngormen kek gimana tapi kebanyakan
becanda juga, suda secepat kilat ngoreksi tugas yang kurang biar bisa looping,
uda sampe apal matriks materi metode karena sering beut dibuka, OIYAA
yang pasti terimakasih kepada kepada ke 64 teman teman artemis yang sudah
mau jadi mentor, KALIAN KEREN, khususnya kepada anak anakku, kin,
fikri, rafidah, futri, bagas, alex jul, mody, habib, grace, cella yang sudah mau
ngementor dkk ke 54 mentor lainnya, maafkeun klo ada salah kata kata ya
teman teman itu murni kekhilafan semata tanpa sadar, tpi kadang ada yang
sadar juga si :)))))
Pesanku buat teman teman yang lain, jangan pernah bosan untuk selalu
belajar dari siapa ajaa, perbaiki komunikasi dan jangan malu buat selalu
terbuka sama yang lain, karena semua masalah itu pasti bisa diomongin baik
baik dan diselesaikan dengan cara ngobrol-ngobrol, jadikan pembelajaran
yang telah kita lalui bareng bareng selama kurang lebih 5 bulan ini sebagai
suatu bekal di kemudian hari. yang pasti selalu bawa enjoy segala sesuatu dan
jangan jadikan sebagai suatu beban setiap tanggung jawab yang diberikan.
kalo kata aunty may “With great power comes great responsibility” (Cowo
Laba-Laba: Tak ada Jalan Pulang) (walopun ga nyambung tpi yauda taro aja
keren soalnya)
Buat kopimik, inget aja selalu setiap pembelajaran yang kami artemis
berikan, jika dari kami ada yang kurang baik, jangan diikuti tapi jika dari
kalian ada sesuatu yang kalian anggap baik dari segi apapun, pelajari dan ajak
ngobrol teman temanku ini sehingga ilmu dan bekal yang kalian dapatkan

83
secara maksimal, karena kami disini berusaha untuk menjadi versi terbaik dari
diri kami masing-masing. kalo kata Kemal, “buat kuya apa si yang engga”
Akhir kata cerita ini, jangan lupa bahagia dan semangat nomor 1

- si apa? (Aghfandaffa Wiwan Prakasita)


Hai kawan virtual (terutama tim koormen). Pernah ketemu sih sekali,
lumayan lah daripada enggak sama sekali. Makasih banyak udah mau kerja
sama di gawean ini. Dari lubuk hati yang terdalam, apresiasi tertinggi
kuberikan. Aku belajar banyak dari kalian, seneng juga bisa mengenal lebih
dekat. Makasih juga buat kakad, mentor, dan seluruh panitia kaderisasi pasif
HMS ITB 2021 yang udah menjadi pemeran penting di lancarnya kadpas kita.
Maaf kalau banyak kurang dari diriku waktu ngerancang sampai eksekusi
kadpas kita. Kadpas jadi pelajaran yang sangat berharga buat jadi bekal ke
depannya, jangan berhenti belajar, untuk HMS yang lebih baik, untuk
Indonesia.

- Regina Ratu Inris


Hai massa HMS ITB yang lagi baca tulisan ini. Tulisan ini bukan sekedar
kesan pesan biasa tapi juga akan menjadi memori untuk diriku sendiri.
Sekiranya kalian yang membaca bisa mendapatkan hal-hal baik dari tulisan
ini. Katanya, kadpas itu tempat belajar yang sesungguhnya di HMS. Katanya,
kadpas memberikan banyak banget pembelajaran yang bisa didapat kalau kita
mau memanfaatkan wadah itu. Katanya, kadpaslah pembeda HMS dengan
himpunan lainnya. Ternyata, memang bener adanya bahwa kadpas adalah
tempat belajar yang sempurna untuk aku pribadi. Ternyata, memang kadpaslah
yang mengajarkanku banyak hal, baik tentang HMS maupun tentang pelajaran
hidup secara umum wkwk. Untuk itu, aku merasa sangat beruntung diberi
kesempatan untuk berpartisipasi di wadah ini. Ucapan banyak terima kasih
sangat pantas diberikan untuk Iqbal kakadkuuu, Bos-Bis, Artemis, dan
Kuya-Kuyi atas segala pembelajaran yang diberikan, dan terima kasih banyak
kepada bapak Aldi yang sangat support dan kasih kepercayaan penuh untuk
aku bisa belajar lebih di kadpas ini dengan menjadi Koormen padahal awalnya

84
ragu bgt karena ngementor aja gapernah apalagi ngoordinasiin mereka xixi.
Berkat hal-hal tersebut, banyak perubahan yang terjadi pada diriku sendiri.
Tahap perancangan kadpas mengubah aku yang ga berani mengutarakan
pendapat dan berbicara didepan banyak orang menjadi aku yang lebih berani
speak up, mengubah aku yang selalu iya-iya aja menjadi aku yang bisa
mengkritisi suatu hal yang memang perlu dikritisi, mengubah aku yang
sebelumnya gatau apa-apa menjadi lebih paham sedikit-demi sedikit tentang
HMS. Tahap eksekusi yang menjadikan aku lebih bijak dalam mengambil
keputusan, belajar untuk bekerja sebagai tim, belajar mengkoordinasi dan
membimbing. Semua ini ga mungkin terwujud tanpa semua yang terlibat,
Pankad, Artemis, Bos-Bis, dan Kuya-Kuyi.
Terlepas dari itu semua, aku mau minta maaf untuk segala kekurangan
khususnya dalam menjadi Koormen. Terakhir, aku mengucapkan banyak
terima kasih untuk mentor-mentorkuuu syahla, alek, kevin k, fazadm, gerald,
sam, kevin s, nadira, nopal, pani, juga mentor-mentor yang gakesebut kalian
keren bgtttt dan temen-temen koormenkuuu walaupun cewe sendiri dan kalo
kata kesan pesan Gilbert “yang paling sering terbully” tapi gapapa karena
kerja sama kalian sangat menyenangkan dan banyak ketawanya I like it. Untuk
Kuya-Kuyi Kopimik semoga dari kadpas yang kalian lalui ini banyak hal baik
yang kalian dapatkan, kalo ada hal buruknya jangan diserap ya. Untuk kadpas
kedepannya semoga bisa jauh lebih baik lagi dari segi apapun, bisa
memperbaiki apa yang dirasa salah dari kadpas 2021 ini, semoga apa yang
menjadi mimpi baik kalian (Kuya-Kuyi) untuk kadpas berikutnya bisa
terwujud. Pesankuu jangan sungkan untuk banyak nanya ke Bos-Bis, malu
bertanya sesat dijalan hihi. Goodluck dan semangat no.1!
- Si Beruang (Hadana Ilman W.)
Haloo semua! Saat LPJ ini ditulis, rangkaian acara kadpas memang sudah
lama selesai. Memori akan kadpas ini sudah langsung ditumpuk oleh
tubes-tubes di semester 5, namun kesan-kesan akan kadpas tentunya akan
selalu teringat. Meskipun hanya sebentar, banyak sekali hal-hal yang ku
pelajari selama menjadi koormen. Terutama dalam mengenal HMS karena ini
pertama kalinya aku terlibat lebih dalam suatu acara di HMS. Terima kasih

85
buat kakad iqbal, temen-temen koormen, temen-temen mentor, juga
temen-temen pankad lainnya yang udah membuat kadpas ini menjadi
pengalaman yang menyenangkan. Terima kasih juga buat bos-bis atas
masukan-masukannya, juga kuya-kuyi kopimik yang udah antusias ngikutin
rangkaian acara kadpas ini. Dan juga maaf kalo dari aku sendiri ada
kekurangan-kekurangan selama jadi koormen ini.
Pesanku mungkin singkat aja. Segala hal positif yang sudah didapatkan
selama periode kadpas ini, baik oleh pankad maupun kuya-kuyi, sebisa
mungkin dipertahankan, dikembangkan, dan diteruskan baik dalam lingkup
HMS maupun ke lingkup yang lebih luas. Semoga sukses selalu! Semangat no
1!
- Si Anu (Fauzan Rizki M.)
Hai temen-temen kormen, thanks banget buat pengalaman sama cerita
yang gabakal gua lupain dari banyak rapat-rapat yang udah kita lewati habis tu
diskusi sana sini seputar mentor kadpas kali ini. Kalian semua udah membuat
semester 5 gua punya cerita berbeda daripada semester sebelumnya. Makasih
banyak udah jadi kawan berkeluh kesah nubes di semester 5 ini. Apreasiasi
tertinggi juga buat koormen 6 sakti (hehe) yang udah bisa koordinir
temen-temen dari mentor dan mentee. Ternyata dari kadpas ini aku belajar
banyak tentang pentingnya kerja berkelompok sama berkegiatan secara penuh
di HMS itu gimana :) setidaknya aku gak ngerasa nyesel lagi karena gak aktif
dari awal di HMS. Gua ngerasa beruntung banget bisa kerja bareng kalian
walaupun cukup di keoskan dengan tugas yang diberikan, tapi dengan kerja
bareng gini rasanya beban itu ya kita lewatin begitu aja. Makasih juga buat
pankad yang lain, yang udah kerja sama bareng-bareng selama kurleb 4 bulan.
Makasi juga buat para mentor dan mentee yang tentunya sudah memberikan
semua hal nya yang terbaik.
Pesanku dari si anu, ambil segala hal yang berguna dimanapun kita berada
dan kapanpun itu pasti dibalik apapun yang kita kerjakan ada makna yang
tersimpan. Jangan lupa juga buat nikmatin proses sama momen-momen yang
nantinya bisa jadi cerita indah yang nantinya bisa di kenang. Sama terakhir,
karena waktu kita bener-bener singkat di kampus ini manfaatin deh semua hal

86
yang ada di depan, jangan takut ambil resiko biar nanti gak nyesel pas udah
lulus nanti. Terakhir banget nih dari si Anu, jangan lupa jaga kesehatan dan
jangan lupa bahagia :D

- Si nga (Abil)
Koordinator mentor tuh sesuatu yang menarik. Kalau ibarat mentor itu
pedang, koormen itu tangannya. Tangan yang mengasah pedang, tangan yang
mengayunkan pedang untuk menebas, tangan yang menentukan ke arah mana
tebasan pedang, dan tangan pula yang menentukan bagaimana bentuk tebasan
pedang agar efektif dapat menumbangkan musuh.
Kesan jadi kormen adalah cape tapi seru. Cape karena tanggungjawabnya
lumayan banyak. Dan hal yang cukup beratnya adalah mastiin semua mentor
siap nyempein materinya. Itu lumayan susah. Menantang banget. Ngedorong
mentor buat mau baca, mau latihan , sampe siap mentoring. Mentor suka pada
males baca atau melajarin materinya. Pesan dari gw, Hal yang terpenting yang
perlu lu lakukan adalah mastiin mentor2 memahami materinya. Cari cara biar
mentor benar2 paham materinya. lakukan hal tersebut lebih awal lagi, ketika
kepanitiaan udah terbentuk, cepet2 lakuin pengusahaan buat bikin mentor
paham materi.
Terakhir gw punya pesan, meski ini bakal ada di dalam dokumen lpj yang
jarang dibaca. Dan mungkin bukan tempat yang tepat buat ngomong ini tapi
gw harap ada yang baca ini. Jadi pesan gw adalah, Ketika lu mendidik kader
MTS, lu ga perlu memaksa atau membentuk dia menjadi HMS yang sekarang,
biarkan dia menjadi dirinya dengan keunikan dan karakteristiknya karena
HMS adalah anggotanya. HMS ada untuk mewadahi anggotanya sesuai
karakteristik dan kebutuhannya masing2 sebagai mahasiswa. HMS adalah
bukan HMS yang kemarin, HMS sekarang, atau HMS yang akan datang.
HMS adalah anggotanya, HMS adalah yang akan terus memenuhi kebutuhan
anggotanya. Yang perlu lu paksa adalah memaksa mereka memiliki alasan
yang jelas untuk masuk HMS. yang perlu lu paksa adalah memaksa mereka
memiliki gambaran apa yang mau mereka cari dari HMS dengan memiliki
gambaran jelas apa yang mau mereka capai ketika keluar dari ITB. Alasan

87
yang kuat tersebut yang akan membawa keidealan ke dalam HMS, Dengan
membenturkan semua alasan kuat massa HMS akan mendorong HMS
semakin ideal.
F. Lampiran

88
KOORDINATOR LAPANGAN
Shalahuddin Akmal (15019112)

A. Deskripsi Kerja
1. Menjamin keberlangsungan pemaparan ketua kaderisasi kondusif dan tepat
waktu.
2. Menjamin keberlangsungan mentoring dengan kondusif dan tepat waktu,
3. Menjamin keberlangsungan webinar dengan kondusif dan tepat waktu,
4. Menjamin keberlangsungan games dengan kondusif dan tepat waktu,
5. Menjamin keberlangsungan interaksi lapangan dengan kondusif dan tepat
waktu,
6. Menentukan pemimpin interaksi lapangan,
7. Menjamin keberlangsungan FGD dengan kondusif dan tepat waktu,
8. Menentukan ketentuan forum angkatan,
9. Memastikan adanya penanggung jawab forum angkatan dari MTS 2020,
10. Menjamin keberlangsungan mentoring susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
11. Menjamin keberlangsungan FGD susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
12. Memastikan peer teaching terlaksana,
13. Memastikan adanya penanggung jawab peer teaching dari MTS 2020,
14. Memastikan adanya penanggung jawab peer teaching Live IG dari MTS
2020,
15. Memastikan peer teaching Live IG terlaksana,
16. Membuat SOP wawancara sesama MTS 2020 dan dengan massa HMS
ITB,
17. Memastikan adanya penanggung jawab wawancara dari MTS 2020,
18. Memimpin evaluasi pelaksanaan panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
19. Membuat SOP presentasi,
20. Membuat SOP pelaksanaan tes integritas,
21. Menentukan pengawas pelaksanaan tes integritas,
22. Membuat SOP personalia,

89
23. Menentukan pemimpin personalia,
24. Menjamin keberlangsungan personalia dengan kondusif dan tepat waktu,
25. Memimpin evaluasi pelaksanaan panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
26. Memastikan kondisi MTS 2020 dalam melaksanakan metode penilaian,
27. Menjamin keberjalanan pelantikan kuya-kuyi dengan kondusif dan tepat
waktu,
28. Mengoordinasikan kakak jahim,
29. Menjamin keberjalanan pelantikan anggota biasa dengan kondusif dan
tepat waktu.

B. ’Keberjalanan
Pada Bagian ini, mungkin saya akan menyebutkan beberapa nama yang
terlibat dalam proses keberjalanan yang saya alami. Untuk peran dari tiap
nama, saya akan sebutkan pada awal nama itu muncul, namun selanjutnya
akan sama seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya. Apabila ada
perubahan peran pada nama yang dituliskan, akan saya cantumkan peran baru
tersebut.
1. Menjamin keberlangsungan pemaparan ketua kaderisasi kondusif dan tepat
waktu.
Sekitar tanggal 10 Agustus, kami merasa untuk merumuskan
metode dan kebutuhan pelaksanaan diperlukan analisis yang melibatkan
kader, maka dari itu, saya, dengan arahan dari kakad melakukan form
pendataan kepada kader. Untuk memberitahu info ini, saya dan iqbal
(Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021). Pada akhirnya, kami
memberikan informasi ini melalui SMS kepada 6 orang MTS 2020 untuk
mencegah keterlambatan tersampainya informasi ini. Informasi Ini disebar
pada tanggal 9 Agustus 2021 pukul 13.00 WIB dan harus terkumpul semua
data MTS 2020 pada tanggal 11 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB. Pada
tanggal 11 Agustus, untuk memastikan semua data yang diberikan valid,
saya, aldi (koordinator materi dan metode), gilbert (ketua angkatan), dan
iqbal berunding untuk teknisnya. Pada akhirnya, kami setuju bahwa akan
mengadakan pemanggilan 3 orang MTS 2020 yang membalas paling cepat

90
diantara 6 orang yang sudah di SMS sebelumnya untuk mendatangi
panggilan yang kami berikan. Panggilan diadakan pada tanggal 11 Agustus
2021 dan berjalan dengan lancar. Namun, ada sedikit improvisasi pada
panggilan tersebut, dikarenakan alur yang kami buat menit-30 panggilan,
maka pada panggilan, kami terarahkan untuk meminta semua MTS 2020
untuk mengadakan interaksi angkatan sebelum tanggal 25 Agustus 2021
karena menurut kami, ini hal baik yang dapat dilakukan untuk
menginisiasi kedekatan angkatan sebelum rangkaian kaderisasi pasif
dimulai. Dan ketika panggilan selanjutnya (untuk memberitahu day 0),
kami meminta pertanggung jawaban interaksi angkatan yang telah
dilakukan. Dan hasilnya adalah 157/160 MTS 2020 mengikuti interaksi
angkatan tersebut dan 3 orang lainnya izin dengan alasan yang jelas.
Panggilan untuk informasi day 0 dilakukan H-2 dari day 0 atas saran Bis
Siola Yosephine (DK 2020/2021) pada presentasi yaitu tanggal 26 Agustus
2021. Pemanggilan ini berjalan dengan lancar dan informasi tersampaikan
dengan baik. Dalam perumusan teknis lapangan untuk pemaparan kontrak
belajar dan tujuan kaderisasi pasif, saya diskusi dengan iqbal mengenai
waktu pemaparan, dan timbul lah pilihan bahwa mata acara pemaparan
tujuan kaderisasi pasif dan kontrak belajar dibedakan. sehingga dipilihlah
waktu untuk pemaparan tujuan kaderisasi pasif + tanya jawab berdurasi 35
menit dan pemaparan kontrak belajar + tanya jawab berdurasi 25 menit.
Namun pada pelaksanaan pemaparan pada day 0, waktu yang telah di
rencanakan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, karena pada Day 0,
pemaparan tujuan kaderisasi pasif + tanya jawab berdurasi 20 menit dan
pemaparan kontrak belajar + tanya jawab berdurasi 30 menit. Menurut
saya pribadi, hal ini dikarenakan MTS 2020 yang cenderung tertarik
bertanya bukan pada fundamental keberjalanan kaderisasi, yang tentunya
ada pada mata acara pemaparan tujuan kaderisasi, namun mereka lebih
tertarik pada teknis-teknis yang dicantumkan pada kontrak belajar, seperti
jam mulai, waktu istirahat, teknis penyelesaian musyawarah antara 2
pihak, aksesoris yang digunakan saat day, format nama, konsekuensi,

91
format perizinan, dan aturan-aturan yang tertera. Hal ini dapat diatasi
dengan mengenal perilaku kader terlebih dahulu.
2. Menjamin keberlangsungan mentoring dengan kondusif dan tepat waktu.
Sebelum pelaksanaan, ketika menentukan durasi untuk setiap
materi mentoring, koordinator mentor melakukan gladi terhadap setiap
materi yang ada. Ketika sudah mendapatkan waktu mentoring dari tiap
materi, maka di plotlah mentoring per day sesuai dari alur materi yang
telah dibuat sebelumnya karena sangat penting untuk mengikuti alur
materi yang telah dibuat agar pemahaman materi oleh kader dapat
maksimal. Untuk durasi yang telah ditentukan oleh koordinator mentor,
sebisa mungkin tidak diubah karna dapat menghancurkan flow mentoring
yang sudah di desain. Hal yang dapat saya lakukan adalah memplot waktu
pada tiap daynya se kreatif mungkin tanpa menghancurkan flow
keberjalanan day kaderisasi pasif. Pada pelaksanaan day pertama, saat
mobilisasi dari room mentoring ke room komunal cukup membutuhkan
waktu yang lama dan cukup berat bagi koordinator mentor karena pada
saat itu saya memplot koordinator mentor yang bertugas untuk
memastikan proses mentoring sudah selesai kepada mentor dan
memastikan kader sudah memasuki room komunal. Kemudian, saya
berkoordinasi dengan koordinator mentor untuk menentukan dimulainya
mata acara selanjutnya. Dan pada saat evaluasi day 1, barulah kami
menentukan solusi untuk kedepannya bagaimana karena dirasa terlalu
membutuhkan waktu yang lama untuk hanya mobilisasi. Karena ada SOP
yang kira-kira berisi “panitia kaderisasi yang tidak bertugas pada suatu
mata acara tidak diperbolehkan untuk memasuki room komunal”, maka
pada day-day selanjutnya, ketika proses mobilisasi, saya memplot
koordinator mentor untuk memastikan bahwa setiap kelompok mentoring
sudah selesai proses mentoringnya, lalu mentor bertugas untuk
memastikan menteenya telah memasuki room komunal kembali, dan
berkoordinasi dengan koordinatornya. Sehingga, koordinator mentor
cukup menerima laporan dari para mentornya, dan berkoordinasi dengan
saya untuk menentukan dimulainya mata acara selanjutnya, sehingga

92
membutuhkan waktu yang cukup singkat untuk mobilisasi. Dengan
evaluasi diatas, proses mobilisasi berjalan dengan lancar dengan alur
koordinasi seperti yang telah dijelaskan. Untuk pelaksanaan sendiri, pasti
ada durasi yang dikurangi dan ditambahkan, dan biasanya proses
mentoring tidak saya korbankan untuk dikurangi durasinya karena alasan
yang telah saya sebutkan diatas.
3. Menjamin keberlangsungan webinar dengan kondusif dan tepat waktu,
Secara keseluruhan, saya pribadi memberikan waktu untuk mata
acara webinar kurang lebih 1 jam (termasuk opening, qna, dsb). Apabila
dari divisi acara merasa waktu tersebut kurang, bisa koordinasi dengan
saya. Selama day-day selanjutnya, tidak ada perubahan pada durasi
tersebut karena waktu tersebut cukup berlebih untuk webinar dikarenakan
kader tidak banyak bertanya pada qna, namun durasi tetap tidak berubah
dikarenakan sangat mungkin apabila pertanyaan tiba-tiba membludak
dikarenakan menariknya materi bagi kader yang susah untuk saya ketahui
karena tidak ada analisis kondisi aktual untuk bagian ini. Untuk durasi
yang berlebih, biasanya saya mengalokasikan waktu tersebut untuk
interaksi lapangan dikarenakan menurut saya pribadi, interaksi lapangan
adalah hal yang sangat dinamis, dalam artian cepat lambatnya sangat bisa
diatur oleh pemimpin forum (dalam hal ini, komandan lapangan)
tergantung seberapa dalam pemahaman kader yang ingin digali oleh
pemimpin forum (tentunya dengan arahan koordinator lapangan pada saat
pelaksanaan). Saran untuk kedepannya, apabila mempunyai waktu, untuk
durasi waktu sendiri, dapat memperhatikan ketertarikan kader terhadap
materi yang dibawakan. Tentunya untuk alokasi durasi ini juga
menyesuaikan profil dari sosok koordinator lapangan dalam manajemen
risiko yang diaplikasikan dan keputusan taktis yang akan diambil saat
pelaksanaan day kaderisasi pasif.
4. Menjamin keberlangsungan games dengan kondusif dan tepat waktu,
Terdapat 3 Games selama Day Kadpas, Pada Day 1 Tentang Sense
of Community, dimana MTS 2020 diberi tantangan untuk menyusun kata
“MTS 20” dengan setiap nama dari angkatan MTS 2020 yang bertujuan

93
untuk memantik kebersamaan di dalam angkatan. Pada Day 3 Tentang
penurunan materi budaya semangat nomor 1 dan daripada ragu lebih baik
pulang. Pada day 5, untuk seru-seruan saja. Pada semua day, games
menggunakan waktu lebih dari yang dialokasikan. Namun, paling telat
terjadi di day 3, dikarenakan games pada day 3 merupakan games pada
breakout room, dimana masih banyak sekali koordinasi yang kurang baik
antara MC games, pj games dan pj acara mengenai keberjalanan games itu
sendiri. Kurangnya gladi bersih yang dilakukan oleh mc games tiap
breakout room juga menjadi masalah yang menyebabkan berbedanya
kecepatan tiap mc breakout room dalam membawa keberjalanan
gamesnya. Dimana pada akhirnya saling tunggu-tungguan antar MC
breakout room untuk menginstruksikan kepada MTS 2020 agar berpindah
breakout room. Dan hal itu merembet juga ke koordinasi MC Games ke PJ
Games, dan seterusnya. Untuk Games Pada Day 1 dan 5, Karena Games
berada pada Room Komunal, Apabila melebihi batas waktu, mudah
dihandle dikarenakan koordinasi yang mudah.
Saran untuk kedepannya yang bisa saya ajukan adalah adakan gladi
untuk tiap MC games breakout (jika ada games serupa) untuk menetapkan
alokasi waktu, dan MC games breakout harus benar-benar matang
mengerti games yang dijalankan. Untuk Games-games secara umum,
sediakan waktu over dikarenakan pada games ini ada banyak faktor yang
dapat menyebabkan overtime.
5. Menjamin keberlangsungan interaksi lapangan dengan kondusif dan tepat
waktu,
Menurut saya, pada dasarnya, semua metode interaksi pada
lapangan adalah hal yang sangat dinamis. Semua hal dapat disesuaikan apa
yang terjadi di lapangan. Saya jabarkan satu persatu, pada saat penentuan
penyampaian materi, kita dapat merancang materi apa saja yang ingin
disampaikan atau diperdalam (Agar lebih mudah, dapat dibuat alur
penyampaiannya).
Lalu, setelah menentukan alur materi, dilakukanlah gladi kotor dan
bersih agar pemimpin forum semakin paham betul akan materi atau tujuan

94
dari interaksi lapangan ini, fungsinya jelas, yaitu agar saat hari h turun ke
lapangan, dia sudah sangat siap untuk berargumen dan berdialektika
dengan peserta kader. Walaupun saat gladi ini tidak terlalu
menggambarkan hari h, karena yang berpura-pura menjadi peserta kader
adalah panitia itu sendiri. Dimana menurut saya tidak merepresentasikan
peserta kader. Ketika gladi, kebanyakan panitia sangat memutar-mutarkan
alur karena bercanda dan tertawa-tawa sehingga overtime, ataupun sudah
paham alurnya akan bergerak kemana berdasarkan pengalaman ketika
offline pada unit masing-masing.
Dalam penentuan durasi, dapat diperkirakan dengan pertimbangan
panjangnya alur dan kemungkinan alurnya dapat diputar dan membuat
lama interaksi lapangannya. Namun, dalam pelaksanaannya banyak hal
yang tidak sesuai oleh durasi yang ditentukan (Kebanyakan overtime).
Dari overtime ini, saya menginstruksikan agar pemimpin forum tidak
menanyakan terlalu dalam mengenai materi yang disampaikan, dimana
mengubah alur yang sudah dibuat. Hal ini dapat dipertimbangkan dengan
menimbang apakah mata acara sesudahnya bisa lebih cepat selesai atau
tidak. Jika bisa, interaksi lapangan terus dilanjut sesuai dengan alur. Jika
tidak, opsi awal yang dipilih.
6. Menentukan pemimpin interaksi lapangan,
Sebelum proses saya menentukan siapa yang akan menjadi
pemimpin interaksi lapangan (Komandan Lapangan), pada prosesnya, saya
mengobrol dengan teman saya, yaitu Abdu Rafie (HIMAFI19) terkait
komandan lapangan yang dia pernah jalani di UKM-nya. Beliau berkata,
semua komandan lapangan di UKM-nya memiliki peran tersendiri. Ada 3
peran, pertama, agitator yang mempunyai peran untuk menambah tensi
pada interaksi lapangan maupun mata acara lainnya yang membutuhkan
agitasi pada rangkaian kaderisasi. Kedua, motivator yang mempunyai
peran untuk menambah motivasi kader untuk tetap semangat dan tidak
fatik dalam menjalani rangkaian kaderisasi. Ketiga, mediator yang
perannya berada diantara 2 peran sebelumnya. Kemudian, saya dan
komandan lapangan lainnya mengobrol dengan Zharfan Adib (Ketua

95
Himpunan HMT 2020/2021) karena setau saya beliau pernah beberapa kali
menjalani peran komandan lapangan maupun koordinator lapangan pada
agenda himpunan maupun Kabinet KM ITB, saya mengobrol mengenai
peran komandan lapangan pada HMT, saya tidak hafal persis peran-peran
yang ada untuk Komandan Lapangan pada himpunan tersebut, namun
yang pasti, setiap Komandan Lapangan memikul peran tersebut selama
masih menjadi anggota himpunannya.
Setelah itu, saya dan Komandan Lapangan yang lain mengobrol
dengan Achmad Hafidz (Koordinator Lapangan Kaderisasi Pasif HMS
ITB 2020), Misbahuddin dan James Albertus (Komandan Lapangan
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2020) mengenai Komandan Lapangan
Kaderisasi Pasif di HMS ITB pada umumnya. Pada rangkaian kaderisasi
pasif HMS ITB 2020, tidak ada pemeranan khusus pada Komandan
Lapangan yang ditugaskan untuk memimpin mata acara tertentu
(mobilisasi, transisi, orasi dsb). Dengan pertimbangan mata acara yang
menggunakan Komandan Lapangan sebagai pemimpin forum sedikit,
sehingga memang tidak diperlukan ada pemeranan tertentu. Dan menurut
saya, pun ada pemeranan, bisa dikatakan akan tidak menonjol sehingga
terjadi keambiguan pada kader, walaupun pemeranan ini tidak serta merta
diberitahu kepada kader. Namun, seiring berjalannya kaderisasi,
seharusnya kader sadar akan perbedaan peran dari Komandan Lapangan.
7. Menjamin keberlangsungan FGD dengan kondusif dan tepat waktu,
Dalam menentukan durasi FGD ini, prosesnya kurang lebih sama
dengan mentoring. Mungkin pada poin ini saya akan membahas mengenai
perbedaan FGD dan mentoring. Pada dasarnya, FGD berbasis diskusi antar
partisipan yang awalnya dipantik oleh fasilitator yang membawakan
sedikit materi, dimana pada mentoring berbasis penyampaian materi oleh
mentor dari awal hingga akhir sesi. Pada awalnya, pada FGD ini, fasilitator
yang memimpin sebuah kelompok adalah sebagian kecil dari mentor
kelompok tersebut. Namun, setelah presentasi dan dikritisi oleh Bos Cevin
(seingat saya), maka fasilitator pada suatu kelompok FGD (Gabungan dari
beberapa kelompok mentoring) bukanlah mentor dari beberapa kelompok

96
tersebut. Hal itu kami pilih dikarenakan untuk menghindari keterbiasaan
‘disuapi’. Contoh ambil kelompok FGD 1 yang di fasilitatori salah oleh
mentornya, kecenderungan untuk tidak berpendapat dan hanya
mendengarkan akan muncul karna terbiasa pada sesi mentoring yang
mereka lakukan bersama mentornya. Beda rasanya apabila fasilitatornya
bukan mentornya, vibesnya akan berbeda. Karna hal itulah dipilih pilihan
tersebut.
8. Menentukan ketentuan forum angkatan,
Ketentuan forum angkatan saya rumuskan dulu bersama iqbal,
biasanya setelah gladi sambil sebat-sebat santai dengan iqbal sembari
ngobrol mengenai ketentuan ini.
Ketentuan forum angkatan diberitahu kepada penanggung jawab
forum angkatan setelah Day melalui panggilan susulan, biasanya saya
pribadi turun tangan pada panggilan dengan ditemani 2 Komandan
Lapangan lainnya. Ketentuan dibacakan pada panggilan dan diadakan
diskusi setelahnya.
9. Memastikan adanya penanggung jawab forum angkatan dari MTS 2020,
Penentuan penanggung jawab forum angkatan biasanya ditentukan
pada saat pelaksanaan day nya. Biasanya saya memilih orang secara
random, namun terkadang juga saya memilih berdasarkan MTS 2020 yang
dirasa belum berpartisipasi banyak ke angkatan. Saran saya, apabila pada
pelaksanaan day waktu masih tersedia untuk memilih penanggung jawab
suatu kegiatan/ tugas, dibuka dulu pada keberjalanan day apakah ada yang
mau untuk berkontribusi lebih ke angkatan, lalu apabila tidak, baru
menunjuk orang. Namun, jika metode itu diterapkan dan hanya itu-itu saja
orang yang berkontribusi, ada baiknya ditunjuk saja agar kontribusi pada
angkatan lebih merata.
10. Menjamin keberlangsungan mentoring susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.

97
11. Menjamin keberlangsungan FGD susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
12. Memastikan peer teaching terlaksana,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
13. Memastikan adanya penanggung jawab peer teaching dari MTS 2020,
Kurang lebih sama dengan poin 9, hanya beda fungsi dari
penanggung jawabnya. Maturnuwun
14. Memastikan adanya penanggung jawab peer teaching Live IG dari MTS
2020,
Kurang lebih sama dengan poin 9, hanya beda fungsi dari
penanggung jawabnya. Maturnuwun
15. Memastikan peer teaching Live IG terlaksana,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
16. Membuat SOP wawancara sesama MTS 2020 dan dengan massa HMS
ITB,
Untuk teknis wawancara sendiri, dibuat dari dasar tujuan. Maksud
saya disini adalah membuat teknis paling dasar seperti screenshot
wawancara, memasukkan template pertanyaan dibuku, dsb. Dari situ, baru
dipikirkan cara apa saja yang dapat diterapkan pada SOP untuk
meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi. Dan akhirnya dibuat
SOP yang sudah dipikirkan tersebut. Ketentuan Jumlah Wawancara di
mark up cukup besar dari parameter yang ditentukan dan untuk jumlah
minimal wawancara per day nya ditentukan dengan mempertimbangkan
beban tugas angkatan maupun tugas mandiri pada rentang day yang
tersedia.
17. Memastikan adanya penanggung jawab wawancara dari MTS 2020,
Kurang lebih sama dengan poin 9, hanya beda fungsi dari
penanggung jawabnya. Maturnuwun

98
18. Memimpin evaluasi pelaksanaan panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
Proses evaluasi pelaksanaan berjalan tepat setelah day selesai.
Proses evaluasi dibuka dengan doa, lalu membahas satu persatu evaluasi
dari tiap mata acara secara berurutan yang mengacu pada teknis lapangan.
Contohnya pada personalia, saya membuka dengan membahas satu persatu
evaluasi dan solusinya, dan apabila yang lain ingin berpendapat untuk
solusi evaluasi maupun menambahkan evaluasi yang ada, silahkan. Setelah
semua evaluasi telah disampaikan untuk mata acara yang sedang dibahas,
lanjut ke mata acara berikutnya, sampai selesai. Selanjutnya tutup dengan
doa. Hal yang saya lakukan untuk proses evaluasi ini adalah saat semua
mata acara, saya mencatat kekurangan/ kesalahannya pada catatan pribadi
yang akan saya sampaikan saat proses evaluasi nanti. Setelah itu, pastikan
kedepannya, untuk mata acara dengan konsep yang serupa menerapkan
solusi yang telah dibahas pada evaluasi yang telah dibahas. Saran saya,
untuk evaluasi ini di notul juga evaluasi, saran dan solusinya. Karena
selama proses kemarin, hanya day 1 yang di notulensi, sisanya tidak.
Notulensi ini berguna untuk day selanjutnya, apalagi untuk LPJ ini karna
mungkin detil-detil nya sudah banyak yang lupa dan akhirnya tidak
tercantumkan di LPJ ini.
19. Membuat SOP presentasi,
SOP Presentasi berisikan SOP Peserta, SOP Panitia, Aturan Forum,
Pengkondisian. Hal-hal yang berada pada SOP harus dipatuhi pihak
manapun. Proses pembuatannya juga cukup mudah, namun beberapa hal
ditambahkan setelah dikritisi pada presentasi ke massa. Dalam proses
pembuatannya, dasar SOP ini dibuat mirip-mirip SOP pada suatu acara
umum, sehingga berbagai sumber dapat digunakan untuk dasar pembuatan
SOP ini, namun tentunya harus banyak di cek kembali apakah poin-poin
yang sudah tercantum pada SOP tersebut. Setelah itu dilakukan
penambahan, pengurangan maupun penggantian diksi, sehingga SOP
sudah sesuai dengan mata acara presentasi.
Presentasi bagi saya pribadi adalah mata acara yang merupakan
akulturasi terhadap banyak kegiatan yang ada di HMS ITB, contohnya

99
adalah LPJ, Audiensi, Hearing, Forsos, dsb. Hal ini saya rasa krusial
karena merupakan pengenalan terhadap kondisi aktual HMS ITB ketika
kader sudah masuk ke HMS nantinya. Jika tidak ada pengenalan seperti
ini, besar kemungkinan MTS 2020 mengalami demotivasi dikarenakan
ekspektasi mereka saat kaderisasi dan saat menjadi anggota himpunan
yang cukup berbeda. Hal ini saya rasakan terhadap angkatan saya, dimana
saat kaderisasi tidak ada akulturasi semacam ini, dan ketika kami (HMS
19) menjadi anggota, agenda pertama yang kami ikuti adalah hearing
cakahim dan casen, dimana itu adalah kondisi aktual himpunan dan sangat
berbeda dengan yang dialami di kaderisasi.
Harapannya, dari diadakan kegiatan ini saat rangkaian kaderisasi,
pada akhir rangkaian, kader dapat memilih apakah tetap masuk HMS ITB
atau tidak. Saran saya untuk kedepannya, apabila pada rangkaian ingin
banyak akulturasi, lakukan. Dan ditanyakan dengan jelas, apabila kondisi
HMS ITB seperti ini, apa tanggapan kader dan bagaimana keberlanjutan
mereka.
20. Membuat SOP pelaksanaan tes integritas,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
21. Menentukan pengawas pelaksanaan tes integritas,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
22. Membuat SOP personalia,
SOP Personalia berisikan SOP Peserta, SOP Panitia, Aturan
Forum, Pengkondisian. Hal-hal yang berada pada SOP harus dipatuhi
pihak manapun. Proses pembuatannya juga cukup mudah, namun beberapa
hal ditambahkan setelah dikritisi pada presentasi ke massa. Dalam proses
pembuatannya, dasar SOP ini dibuat mirip-mirip SOP pada suatu acara
umum, sehingga berbagai sumber dapat digunakan untuk dasar pembuatan
SOP ini, namun tentunya harus banyak di cek kembali apakah poin-poin
yang sudah tercantum pada SOP tersebut. Setelah itu dilakukan

100
penambahan, pengurangan maupun penggantian diksi, sehingga SOP
sudah sesuai dengan mata acara personalia.
Personalia disini mempunyai latar belakang, yaitu MTS 2020
sebagai satu angkatan perlu memiliki sense of belonging agar setiap
anggota merasa yakin bahwa dirinya merasa memiliki tempat di
angkatannya. MTS 2020 perlu mengetahui kabar anggota MTS 2020 yang
lain agar MTS 2020 yang tidak hadir merasa bahwa dirinya berarti dan
MTS 2020 yang hadir memiliki tanggung jawab untuk mengajak dan
mencari tahu anggota MTS 2020 yang tidak hadir. Harapannya, setiap
individu dalam angkatan merasa dipedulikan kehadirannya.
Saran dari saya, personalia ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan, contohnya bukan hanya dalam kehadiran, namun dalam
pemahaman materi dsb. Personalia ini akan lebih berdampak apabila
benar-benar melibatkan satu angkatan untuk prosesnya. Terkait sistem
yang dibuat, bebas apakah diberikan oleh pengkader atau kader mencari
sendiri.
23. Menentukan pemimpin personalia,
Kurang Lebih sama dengan poin 6, hanya beda mata acara. Maturnuwun.
24. Menjamin keberlangsungan personalia dengan kondusif dan tepat waktu,
Kurang Lebih sama dengan poin 5, hanya beda mata acara. Maturnuwun.
25. Memastikan kondisi MTS 2020 dalam melaksanakan metode penilaian,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
26. Menjamin keberjalanan pelantikan kuya-kuyi dengan kondusif dan tepat
waktu,
Pada saat merancang rangkaian pelantikan kuya-kuyi, saya, difa
(Ketua Divisi Acara), dan Julita (Wakil Ketua Divisi Acara) melihat
referensi pada tahun sebelumnya, setelah itu kami merumuskan kegiatan
apa saja yang dilakukan. Kurang lebih ada sub mata acara recall materi,
Video Logo MTS 2020, Orasi, dan sapaan. Inti dari mata acara ini adalah
Pemberian nama Kuya Kuyi yang merupakan bentuk apresiasi kepada
MTS 2020 yang telah melangkah sampai sejauh tahap tertentu. Selain itu,

101
pemberian nama Kuya Kuyi juga sebagai doa dari kami, HMS 2019 yang
akan menjadi Bos Bisnya, kepada mereka. Panggilan khusus Kuya Kuyi
juga sebagai sarana mendekatkan diri dengan Bos-Bis.
Untuk durasi sendiri, tidak ada kendala dalam rangkaian ini
dikarenakan gladi yang cukup sering dilakukan. Persiapan untuk rangkaian
ini cukup banyak, dimulai dari mencari rumah yang dapat dijadikan lokasi
pelaksanaan rangkaian, persiapan kebutuhan rangkaian seperti bendera,
clipper, kain hitam, kamera, microfon, dsb. Kebutuhan rangkaian
dirumuskan dari ide yang digagas saat membahas sub mata acara yang ada.
Terakhir, saya mau mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada Keluarga dari Viona Azhara, selaku pemilik rumah dimana
pelaksanaan rangkaian dilakukan karena telah menyediakan Tempat dan
Konsumsi pada hari h pelaksanaan.
27. Mengoordinasikan kakak jahim,
Untuk mengoordinasikan kakak jahim, saya tidak mewajibkan
setiap individu dari angkatan saya (HMS 19) untuk mempunyai adek
jahim. Namun, saya mewajibkan semua HMS 2020 untuk mempunyai
kakak jahim. Karena menurut saya, tidak ada gunanya kakak jahim apabila
memang dari individunya tidak menginginkan peran tersebut karena kakak
jahim yang saya artikan adalah pembimbing yang memang berniat untuk
membimbing adik jahimnya. Saya menggunakan platform google sheet
untuk mengoordinasikan ini, pada kolom pertama ada nama dari MTS
2020, kolom kedua,ketiga, dan keempat adalah nama, NIM, dan alasan
memilih adek jahim dengan nim x itu kenapa. Selanjutnya di kolom kelima
keenam dan ketujuh adalah nama, NIM dan alasan memilih adek jahim
dengan nim x itu kenapa untuk orang kedua yang berminat. kolom terakhir
berisikan nama dari kakak jahim berdasarkan keputusan bersama. Yang
saya mau tekankan disini adalah memilih adek jahim ini bukan cepet2an,
namun apabila lebih dari 1 peminat, dapat didiskusikan terlebih dahulu
oleh kedua peminat.
Saran saya untuk koordinasi kayak jahim kedepannya, dapat
dipikirkan lagi metode yang lebih maksimal untuk koordinasi kakak jahim

102
ini karena menurut saya sendiri belum maksimal dan sampai sekarang juga
belum kepikiran.
28. Menjamin keberjalanan pelantikan anggota biasa dengan kondusif dan
tepat waktu.
Pada saat merancang rangkaian pelantikan kuya-kuyi, saya, difa
(Ketua Divisi Acara), dan Julita (Wakil Ketua Divisi Acara) melihat
referensi pada tahun sebelumnya, setelah itu kami merumuskan kegiatan
apa saja yang dilakukan. Selanjutnya, kami menentukan metode
pelaksanaan yang akan dilakukan. Karena pelantikan ingin menggunakan
baliho untuk orasi dan mars HMS ITB, maka dipilihlah beberapa opsi
tempat yang feasible, yaitu lapangan kosan iqbal dan menyewa villa yang
ada lapangan besarnya. Dengan beberapa pertimbangan, dipilihlah villa
untuk lokasi pelaksanaan pelantikannya. Untuk itu, saya, iqbal, difa, dan
beberapa teman lainnya melakukan survey ke beberapa opsi villa yang
sudah dicari sebelumnya. Kemudian, untuk biaya ke villa, kami
menghitung untuk membayar villa dan membeli makanan. Sebelum
pelaksanaan, kami melakukan gladi bersih di lokasi, penyetingan kamera,
audio, baliho, koneksi, dsb. Ketika pelaksanaan dimulai, tiga danlap
melakukan sapaan, lalu dilanjut dengan koormat, koorlap, dan kakad
berorasi. Ketika Berorasi di depan baliho, hujan turun ditengah saya orasi
dan kunjung makin deras. Selanjutnya dilakukan orasi dari Bos Sulthan,
Ilmu Logika oleh Bos Alif, dan Pelantikan Oleh Bos Udin. Karena mars
HMS ITB akan dilakukan bersama semua orang yang ada di villa saat itu,
saya tidak mau berisiko ada banyak orang yang kehujanan, akhirnya kami
mars HMS didalam ruangan memakai bendera HMS dengan settingan
seadanya. Dan Selanjutnya ada sapaan ketua angkatan dari Gilbert dan
Kemal (Ketua Angkatan Ganapati). Maka rangkaian pelantikan telah
selesai.
Untuk durasi sendiri, tidak rangkaian yang telat. Maturnuwun
barudaks
Saran dari saya, jika ada improvement dari mata acara, sebaiknya
dipikirkan lebih dahulu dari jauh-jauh hari agar lebih matang, lebih bagus

103
apabila ada di dokumen. Karena yang terjadi pada angkatan saya,
improvement dilakukan ketika dokumen perancangan sudah selesai dan
Bos-Bis terdahulu tidak suka dengan hal itu karena dirasa perencanaannya
kurang matang, sekian terimakasih.

C. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Apabila waktu yang diplot pada Harus lebih dulu mengenal sifat
suatu mata acara bergantung pada kader.
subjek lain yang tidak bisa dikontrol
(MTS 2020), ada baiknya
mempertimbangkan perilaku subjek
tersebut.

Sisanya liat di deskripsi kerja aja udah gua tulisin yang ada eval, klo
bingung

D. Pesan dan Kesan


Setelah ada open recruitment untuk korlap yang dibuka beberapa hari dan
tidak ada yang daftar, iqbal ngepc gua buat bantu di korlap (karna gua di tim
metode yang ngerti bagian itu) dan gua bilang ke iqbal, cari dulu semaksimal
mungkin sampe jam 12 malem (pada hari itu), kalo ttp gaada, baru gua bantu
jadi korlap. alhasil gaada yang mau dan kepilihlah gua. Dari situ, perjalanan
cape dimulai. Dari ngobrol sama orang2 dapet pelajaran baru, bikin alur tiap
waktu, bikin teklap revisi terus sampe fixnya selalu mepet presentasi (hehe
sori para sekben), jawabin presentasi sampe dianggep batu dan ngeselin
nadanya, minta pendapat bbrp anak 17 lagi, revisi lagi, gladi sampe mampus,
mikirin eval banyak banget, sampe akhirnya ngawasin day dan eval lagi buat
kedepannya. Hal-hal kayak gini yang jadi rutinitas gua selama hampir 2 bulan,
sampe pas kelar day 5, hari-hari kosong parah kyk gada apa2an, sampe
bercandaan post day 5 tu kalo hari rabu kamis jumat sabtu pasti ada yg
ngomong, "janlup yee presentasi tar jam 7, janlup ya nanti gladi kotor jam 4,

104
lanjut lg abis isya, janlup yaa nanti gladi bersih dari abis soljum, janlup nanti
jam 7 briefingnya, dll". Gua bener-bener mau pesen buat korlap selanjutnya,
kalo niatlu mau ngembangin diri dengan jadi korlap mending gausah, itu harus
jadi alesan nomor sekian. lu bener-bener harus ikhlas dan emang seneng
ngejalaninnya karna bener-bener lu bisa aja dihubungin tiap waktu,
ngomongin durasi perihal teklap, bikin kop dan masih banyak lagi. Banyak
banget hal-hal seru yang terjadi di kadpas, dari presentasi bareng-bareng yang
dilanjut julid, jawabin presentasi, day, gladi yang juga bareng2, ngangkat
bambu 5 meter pake motor, nyoba baliho, setting live video, mikrofon,
lightning, dll di lokasi, makan nginep bareng, sampe akhirnya nyewa villa buat
day 5 dan lumayan rame yg ikut, berangkat-pulang riding bareng, karaoke-an
paling kenceng di idup gua di malem setelah pelantikan anggota biasa, nonton
film + main tod sampe pagi, dan banyak hal-hal lainnya yg kalo gua tulis
cuma bikin dokumen ini makin panjang aja.
Mungkin cerita yang bisa menggambarkan gimana gua ke kadpas adalah
gini: jadi hari h day, sebelum day kan ada briefing dulu, dimana gua yg
mimpin, gua brangkat dari rumah gua (sangkuriang) ke kosan iqbal (tubis)
pake motor. Karna telat, gua udah lupa tu pake helm apa segala yg penting
bawa laptop sama chargernya. Pas sampe perempatan dago, sebelum belok kiri
ada pak polisi ngehadang, langsung gua puter balik di tempat trus belok kiri ke
arah upnormal (padahal itu jam 7 pagi dan lagi rame bgt). Gua ngelakuin itu
karna kalo gua ketilang, gua gabisa mimpin briefing hari itu. Ada juga cerita
tolol lainnya: jadi dirumah gua ada baliho sama bendera hms, nah gatau
kenapa gua bego bgt pokoknya benderanya ketinggalan tu, pas sampe villa,
kan emang kalo gaujan cuma baliho doang yg dipake, tp klo ujan ya diantara
ujan-ujanan pake baliho atau pake bendera di indoor. dan gua tadinya oke
ujan-ujanan tapi karna rencananya rame yg buat mars dan di baliho dan difa
juga gamau ambil resiko, jadi my kontrakan friend (Haryo Bagas A.k.a
Eta'awun Afolabi) ngambil benderanya dirumah, pp hampir 3 jam ditemenin
angel wkwkwk.

105
yaudah segitu aja kesan dari gua, intinya gua bener-bener sayang sama
kadpas. kalo mau cerita lengkapnya sabi langsung ajak nongkrong aja,
kontaknya cari aja di grup hms, yauda gua pamit da ye, buat kopimik, gua
sayang kalian, kadpas nanti jangan ngecewain gua ya. Untuk HMS yang lebih
baik, 123 IJO IJO IJO!

Shalahuddin Akmal S.Beton, pamit undur diri.


E. Lampiran
Foto terganteng:

Meet pertama:

Belajar sama danlap 18:

106
Bagis bawa rendang asli padang:

107
Secuil pendapat kritis dan diskusi:

108
Mulai meet-meet alur berpikir dan revisi2 tai:

109
110
111
Persiapan panggilan:

Teklap sebelum revisi:

Teklap setelah revisi:

112
Gladi-gladian dan persiapannya:

113
Day:

114
KOMANDAN LAPANGAN
Rafi F. Wiyadi (15019005)
Baghiz Syauqi R. (15019021)
Christoffer Ignatius (15019051)
Andres Sebastian (15019109)
Nicholas Geraldo Binsar (15019121)

A. Deskripsi Kerja
1. Membuat teknis lapangan mentoring,
2. Membuat teknis lapangan webinar,
3. Membuat teknis lapangan games,
4. Membuat SOP interaksi lapangan,
5. Membuat teknis lapangan keberlangsungan interaksi lapangan,
6. Membuat poin pembahasan dan output dari interaksi lapangan,
7. Membuat dan mengaplikasikan alur interaksi lapangan,
8. Membuat teknis lapangan FGD,
9. Memastikan adanya penanggung jawab roleplay dari MTS 2020,
10. Mengkoordinasikan hasil perizinan MTS 2020 yang telah dikumpulkan,
11. Membuat dan mengaplikasikan alur personalia,
12. Membuat teknis lapangan keberlangsungan personalia,
13. Memastikan adanya penanggung jawab personalia dari MTS 2020,
14. Membuat teknis lapangan Tes Kenal,
15. Memberikan nama dan lambang kuya-kuyi,
16. Membuat teknis lapangan pelantikan kuya-kuyi,
17. Membuat teknis lapangan pelantikan anggota biasa,
18. Menjamin keberlangsungan pemaparan ketua kaderisasi kondusif dan tepat
waktu,
19. Menjamin keberlangsungan mentoring dengan kondusif dan tepat waktu,
20. Menjamin keberlangsungan webinar dengan kondusif dan tepat waktu,
21. Menjamin keberlangsungan games dengan kondusif dan tepat waktu,
22. Menjamin keberlangsungan interaksi lapangan dengan kondusif dan tepat
waktu,

115
23. Menjamin keberlangsungan FGD dengan kondusif dan tepat waktu,
24. Menjamin keberlangsungan mentoring susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
25. Menjamin keberlangsungan FGD susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
26. Menjamin keberlangsungan personalia dengan kondusif dan tepat waktu,
27. Menjamin keberjalanan pelantikan kuya-kuyi dengan kondusif dan tepat
waktu,
28. Menjamin keberjalanan pelantikan anggota biasa dengan kondusif dan
tepat waktu.

B. Keberjalanan
Keberjalanan ini isinya penjabaran dari deskripsi kerja. Misal
1. Membuat teknis lapangan mentoring
Dalam membuat teknis lapangan mentoring, dilakukan dengan
berkoordinasi dengan para koormen kemudian mendetailkan rundown
acara yang diberikan dengan berkoordinasi dengan kepala divisi lainnya.
Proses persiapan dilakukan dengan meminta rundown mentoring terlebih
dahulu, kemudian mendetailkan setiap kegiatan yang dijalankan dalam
rundown dan menghubungi kepala divisi bersangkutan yang memiliki
tanggung jawab di mata acara tersebut. Pembuatan teknis lapangan
dilakukan secara asinkron dengan membagi tugas ke masing-masing
penanggung jawab mata acara dari danlap. Penting di sini buat benar-benar
mendetailkan pekerjaan apa saja yang dilakukan agar tidak ada yang
terlewat dan kemudian berkoordinasi dengan divisi yang bertugas agar
mereka tahu benar apa yang harus dilakukan/dikerjakan saat acara
berlangsung.
2. Membuat teknis lapangan webinar
Dalam membuat teknis lapangan webinar, dilakukan dengan
berkoordinasi dengan divisi acara kemudian mendetailkan rundown acara
yang diberikan dengan berkoordinasi dengan kepala divisi lainnya. Proses
persiapan dilakukan dengan meminta rundown webinar terlebih dahulu,

116
kemudian menjabarkan setiap kegiatan yang dijalankan dalam rundown
dan menghubungi kepala divisi bersangkutan yang memiliki tanggung
jawab di mata acara tersebut. Pembuatan teknis lapangan dilakukan secara
asinkron dengan membagi tugas ke masing-masing penanggung jawab
mata acara dari danlap. Penting di sini buat benar-benar mendetailkan
pekerjaan apa saja yang dilakukan agar tidak ada yang terlewat dan
kemudian berkoordinasi dengan divisi yang bertugas agar mereka tahu
benar apa yang harus dilakukan/dikerjakan saat acara berlangsung.
3. Membuat teknis lapangan games
Dalam membuat teknis lapangan games, dilakukan dengan
berkoordinasi dengan divisi acara kemudian mendetailkan rundown acara
yang diberikan dengan berkoordinasi dengan kepala divisi lainnya. Proses
persiapan dilakukan dengan meminta rundown games terlebih dahulu,
kemudian menjabarkan setiap kegiatan yang dijalankan dalam rundown
dan menghubungi kepala divisi bersangkutan yang memiliki tanggung
jawab di mata acara tersebut. Pembuatan teknis lapangan dilakukan secara
asinkron dengan membagi tugas ke masing-masing penanggung jawab
mata acara dari danlap. Penting di sini buat benar-benar mendetailkan
pekerjaan apa saja yang dilakukan agar tidak ada yang terlewat dan
kemudian berkoordinasi dengan divisi yang bertugas agar mereka tahu
benar apa yang harus dilakukan/dikerjakan saat acara berlangsung.
4. Membuat SOP interaksi lapangan
SOP interaksi lapangan dilakukan dengan mengadakan diskusi
secara bersama-sama dengan semua komandan lapangan dengan
memikirkan hal-hal mendasar yang diperlukan di dalam interaksi lapangan
agar kegiatan dapat berjalan lancar dan tidak ada kendala atau hal yang
dibingungkan dan perlu dipikirkan secara tiba-tiba yang akan dihadapi
ketika interaksi lapangan sudah berjalan. Setiap poin SOP interaksi
lapangan perlu disusun dengan memikirkan dasar dan alasan adanya poin
tersebut dan bentuk kejadian nyata dari SOP yang dibuat (contoh studi
kasus, penanganan pelanggaran SOP).
5. Membuat teknis lapangan keberlangsungan interaksi lapangan

117
Dalam membuat teknis lapangan interaksi lapangan, dilakukan
bersama-sama dengan semua komandan lapangan dan berdiskusi bersama
menjabarkan rundown dan detail kegiatan yang perlu dilakukan selama
interaksi lapangan. Untuk kegiatan interaksi lapangan, umumnya
berlangsung sama setiap minggunya (tidak ada kegiatan yang berbeda jauh
secara rundown) sehingga umumnya teknis lapangan tidak jauh berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, tidak terlalu banyak kegiatan
yang dilakukan di dalam interaksi lapangan sehingga terlalu tidak banyak
divisi yang bertanggung jawab dan terlibat dalam keberlangsungannya.
6. Membuat poin pembahasan dan output dari interaksi lapangan
Dalam membuat poin pembahasan dan output dari interaksi
lapangan, hal paling mendasar yang diperlukan adalah pemahaman secara
menyeluruh mengenai materi yang dibawakan dalam interaksi lapangan
tersebut serta alasan dan dasar dibuatnya mata acara interaksi lapangan
tersebut. Hal tersebut diperlukan agar poin pembahasan interaksi lapangan
tidak menyimpang dari tujuan dan alasan materi tersebut disampaikan
serta output yang diinginkan dari penyampaian materi bisa tercapai. Selain
itu, dalam menyusun poin pembahasan interaksi lapangan juga dibutuhkan
waktu berdiskusi bersama-sama dengan komandan lapangan yang lain dan
tidak kalah penting dengan para koordinator mentor untuk membantu
memahami secara menyeluruh materi yang akan dibawakan dan
crosscheck apakah poin yang dibawakan dan outputnya sudah sesuai atau
belum. Biasanya diperlukan waktu yang cukup lama untuk menyusun poin
pembahasan interaksi lapangan, diskusi dilakukan umumnya selama 2-3
hari dan tentunya perlu dilakukan gladi bersih untuk mengetahui
bagaimana keberjalanan poin pembahasan interaksi lapangan ketika
benar-benar dihadapkan dengan kondisi aktualnya.
7. Memastikan adanya penanggung jawab personalia dari MTS 2020,
Seorang penanggung jawab merupakan salah satu dari komandan
lapangan yang tidak memiliki tugas untuk memimpin rangkaian ataupun
membantu. Seorang penanggung jawab perlu ada dari tahap persiapan agar
paham akan segala permasalahan yang mungkin ditemukan. Pada tahap

118
pelaksanaan penanggung jawab akan sedia untuk mengatasi apabila ada
masalah yang terjadi baik berupa jaringan, waktu, ataupun permasalahan
lain yang ditemukan. Seorang penanggung jawab umumnya juga menjadi
seorang timekeeper bagi komandan lapangan yang memimpin kegiatan.
Tidak ada masalah yang berarti.
8. Membuat dan mengaplikasikan alur interaksi lapangan
Alur interaksi lapangan adalah suatu hal yang dibutuhkan oleh
komandan lapangan dan cukup lumrah untuk dipakai oleh komandan
lapangan. Adanya alur interaksi lapangan ini cukup penting bagi
komandan lapangan, untuk memastikan bahwa keberjalanan interaksi
lapangan masih mengikuti alur sebagaimana yang telah direncanakan
sebelumnya. Umumnya, alur interaksi lapangan dibuat oleh seorang
komandan lapangan utama pada suatu interaksi lapangan. Tetapi,
pembuatan alur interaksi ini dapat dilakukan juga bersama komandan
lapangan lainnya.
9. Membuat teknis lapangan FGD
Dalam membuat teknis lapangan FGD, dilakukan dengan
berkoordinasi dengan divisi acara kemudian mendetailkan rundown acara
yang diberikan dengan berkoordinasi dengan kepala divisi lainnya. Proses
persiapan dilakukan dengan meminta rundown FGD terlebih dahulu,
kemudian menjabarkan setiap kegiatan yang dijalankan dalam rundown
dan menghubungi kepala divisi bersangkutan yang memiliki tanggung
jawab di mata acara tersebut. Pembuatan teknis lapangan dilakukan secara
asinkron dengan membagi tugas ke masing-masing penanggung jawab
mata acara dari danlap. Penting di sini buat benar-benar mendetailkan
pekerjaan apa saja yang dilakukan agar tidak ada yang terlewat dan
kemudian berkoordinasi dengan divisi yang bertugas agar mereka tahu
benar apa yang harus dilakukan/dikerjakan saat acara berlangsung.
10. Memastikan adanya penanggung jawab roleplay dari MTS 2020
Seorang penanggung jawab merupakan salah satu dari komandan
lapangan yang tidak memiliki tugas untuk memimpin rangkaian ataupun
membantu. Seorang penanggung jawab perlu ada dari tahap persiapan agar

119
paham akan segala permasalahan yang mungkin ditemukan. Pada tahap
pelaksanaan penanggung jawab akan sedia untuk mengatasi apabila ada
masalah yang terjadi baik berupa jaringan, waktu, ataupun permasalahan
lain yang ditemukan. Seorang penanggung jawab umumnya juga menjadi
seorang timekeeper bagi komandan lapangan yang memimpin kegiatan.
Tidak ada masalah yang berarti.
11. Mengkoordinasikan hasil perizinan MTS 2020 yang telah dikumpulkan
Dalam keberjalanan acara ini, MTS 2020 diperbolehkan untuk
tidak mengikuti day, dengan izin-izin tertentu yang diperbolehkan. Untuk
tahap awal, MSDM akan mencatat siapa saja MTS 2020 yang akan izin di
tiap day. Setelah itu, MSDM akan memberikan data nama MTS 2020 yang
izin tersebut ke divisi yang lainnya, termasuk komandan lapangan, yang
nantinya akan digunakan komandan lapangan saat interaksi lapangan. Saat
interaksi lapangan personalia, komandan lapangan akan bertanya kepada
MTS 2020 yang hadir, siapa saja MTS 2020 yang tidak dapat hadir pada
day tersebut, dan akan membandingkannya dengan data yang diberikan
oleh MSDM sebelumnya.
12. Membuat dan mengaplikasikan alur personalia
Alur interaksi lapangan personalia adalah suatu hal yang
dibutuhkan oleh komandan lapangan dan cukup lumrah untuk dipakai oleh
komandan lapangan saat personalia. Adanya alur interaksi lapangan ini
cukup penting bagi komandan lapangan, untuk memastikan bahwa
keberjalanan interaksi lapangan masih mengikuti alur sebagaimana yang
telah direncanakan sebelumnya. Pembuatan alur interaksi personalia ini
kurang lebih sama seperti alur interaksi lapangan lainnya. Umumnya, alur
interaksi lapangan dibuat oleh seorang komandan lapangan utama pada
suatu interaksi lapangan. Tetapi, pembuatan alur interaksi ini dapat
dilakukan juga bersama komandan lapangan lainnya.
13. Membuat teknis lapangan keberlangsungan personalia
Dalam membuat teknis lapangan keberlangsungan personalia,
dilakukan dengan berkoordinasi dengan divisi acara kemudian
mendetailkan rundown acara yang diberikan dengan berkoordinasi dengan

120
kepala divisi lainnya. Proses persiapan dilakukan dengan meminta
rundown keberlangsungan personalia terlebih dahulu, kemudian
menjabarkan setiap kegiatan yang dijalankan dalam rundown dan
menghubungi kepala divisi bersangkutan yang memiliki tanggung jawab di
mata acara tersebut. Pembuatan teknis lapangan dilakukan secara asinkron
dengan membagi tugas ke masing-masing penanggung jawab mata acara
dari danlap. Penting di sini buat benar-benar mendetailkan pekerjaan apa
saja yang dilakukan agar tidak ada yang terlewat dan kemudian
berkoordinasi dengan divisi yang bertugas agar mereka tahu benar apa
yang harus dilakukan/dikerjakan saat acara berlangsung.
14. Membuat teknis lapangan Tes Kenal
Dalam membuat teknis lapangan tes kenal, dilakukan dengan
berkoordinasi dengan divisi acara kemudian mendetailkan rundown acara
yang diberikan dengan berkoordinasi dengan kepala divisi lainnya. Proses
persiapan dilakukan dengan meminta rundown tes kenal terlebih dahulu,
kemudian menjabarkan setiap kegiatan yang dijalankan dalam rundown
dan menghubungi kepala divisi bersangkutan yang memiliki tanggung
jawab di mata acara tersebut. Pembuatan teknis lapangan dilakukan secara
asinkron dengan membagi tugas ke masing-masing penanggung jawab
mata acara dari danlap. Penting di sini buat benar-benar mendetailkan
pekerjaan apa saja yang dilakukan agar tidak ada yang terlewat dan
kemudian berkoordinasi dengan divisi yang bertugas agar mereka tahu
benar apa yang harus dilakukan/dikerjakan saat acara berlangsung.
15. Memberikan nama dan lambang kuya-kuyi
Pada tahap persiapan terdapat beberapa kendala yang ditemui
karena kegiatan ini beberapa panitia yang memiliki tanggung jawab
tertentu berkumpul di sebuah lokasi. Masalah yang ditemukan adalah
lokasi yang digunakan cenderung kurang optimal akibat kurang banyaknya
persiapan. Masalah yang ditemukan adalah cukup sulitnya memasang
sebuah latar serta bendera yang digunakan. Pada lokasi tersebut juga
terdapat masjid dengan jarak yang cukup dekat sehingga waktu dari
pelantikan harus menyesuaikan agar tidak berbarengan dengan

121
adzan. Selain itu masalah lain yang ditemukan adalah kurangnya
persiapan untuk kamera yang digunakan. Kamera yang digunakan
kurang dipersiapkan dengan baik sehingga yang digunakan adalah
webcam. Dengan perencanaan yang lebih matang seharusnya dapat
digunakan kamera yang lebih baik. Pada tahap pelaksanaan beberapa
permasalahan yang ditemukan sudah didapatkan solusi berupa penggunaan
bahan-bahan perekat dan penyesuaian waktu pelantikan. Terdapat
beberapa kekurangan pada tahap pelantikan berupa permasalahan
jaringan berupa terputusnya koneksi internet sejenak akibat terlalu
banyaknya pengguna. Selain itu permasalahan lain yang ditemukan adalah
kurang baiknya respon mts terhadap beberapa perintah yang
diberikan.
16. Membuat teknis lapangan pelantikan kuya-kuyi
Dalam pembuatan teknis lapangan ini, komandan lapangan yang
diberikan tanggung jawab untuk melantik, melakukan rapat bersama
dengan divisi acara. Dalam rapat tersebut komandan lapangan tersebut
berfokus pada hal yang akan disampaikan beserta dengan waktu sementara
divisi acara lebih banyak berkutat agar acara menjadi menarik beserta
dengan kebutuhan pendukung. Dalam keberjalanannya rapat berlangsung
lancar. Setelah ditentukan teknis yang direncanakan kemudian dilakukan
persiapan untuk pelaksanaan. Satu hal penting yang perlu diingat adalah
pelaksanaan kegiatan di tempat yang sama akan menambah variabel
yang perlu diperhatikan dan umumnya hal tersebut sulit untuk disadari
sebelum dilakukannya simulasi pada tempat yang akan digunakan
dikemudian hari.
17. Membuat teknis lapangan pelantikan anggota biasa
Dalam pembuatan teknis lapangan anggota biasa, dilakukan rapat
bersama divisi acara terlebih dahulu untuk memastikan konsep yang
digunakan. Komandan acara berfokus pada hal-hal yang perlu
disampaikan beserta dengan waktu sementara divisi acara lebih banyak
berkutat agar acara menjadi menarik beserta dengan kebutuhan
pendukung. Setelah dicapai keputusan terkait konsep yang digunakan,

122
dilakukan rapat bersama dengan orang-orang yang akan mengisi acara.
Pada rapat tersebut disampaikan kebutuhan beserta dengan hal yang perlu
dilakukan. Setelah dilakukan rapat kemudian diadakan simulasi
menggunakan rencana yang telah ditetapkan agar dapat diketahui
permasalahan yang ada. Setelah simulasi teknis lapangan yang telah dibuat
disempurnakan sehingga siap untuk dilaksanakan. Beberapa permasalahan
yang ditemui adalah kurangnya koordinasi dengan BP terkait teknis
lapangan khususnya penggunaan atribut HMS. Hal yang perlu diingat
adalah penentuan untuk pelaksanaan kegiatan secara gabungan online dan
offline sebaiknya dipertimbangkan dengan baik jauh hari serta
didiskusikan bersama dengan BP sehingga perencanaan dapat lebih
baik.
18. Menjamin keberlangsungan pemaparan ketua kaderisasi kondusif dan tepat
waktu
Dalam pelaksanaannya dilakukan koordinasi dengan ketua
kaderisasi pasif terkait teknis lapangan. Setelah dilakukan koordinasi perlu
dilakukan briefing terhadap alur mobilisasi dari panitia di lokasi dan
pencegahan gangguan suara. Panitia yang mengoperasikan kamera akan
menjadi timekeeper bagi ketua kaderisasi untuk mempermudah aba-aba.
Dalam melaksanakan tugas ini tidak ada masalah yang berarti.
19. Menjamin keberlangsungan mentoring dengan kondusif dan tepat waktu,
Mentoring dilaksanakan oleh mentor-mentor dan dikoordinasikan
oleh koordinator mentor. Koordinator mentor juga menjadi timekeeper
dalam keberjalanan sesi mentoring dimana koordinator mentor
berkoordinasi juga dengan komandan lapangan. Pada keberjalanan sesi
mentoring tidak ada masalah yang berarti dari segi waktu
pelaksanaan. Namun, dikarenakan kegiatan kaderisasi pasif ini terbuka
untuk massa HMS ITB non-pankad maka rangkaian acara disiarkan
melalui platform zoom untuk massa HMS ITB non-pankad dimana room
dipegang oleh panitia divisi operasional. Pada keberjalanan ini terdapat
masalah dimana massa seringkali meminta operator untuk pindah-pindah

123
antar room mentoring sehingga mengganggu proses mentoring dan
kekondusifan kegiatan mentoring ini.
20. Menjamin keberlangsungan webinar dengan kondusif dan tepat waktu,
Kegiatan webinar dirancang oleh divisi acara. Pembicara dibriefing
oleh divisi acara terkait pelaksanaan webinar, konten webinar,
batasan-batasan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya, komandan
lapangan menjadi penanggungjawab acara selama webinar berlangsung.
Selama webinar berlangsung tidak ada masalah yang berarti terkait
waktu pelaksanaan. Terkait kekondusifan, komandan lapangan masih
mendapati beberapa MTS 2020 yang tidak menjaga kekondusifan
webinar dimana beberapa dari mereka mengirimkan pesan melalui
ruang chat room komunal.
21. Menjamin keberlangsungan games dengan kondusif dan tepat waktu,
Dalam membuat teknis lapangan games, dilakukan dengan
berkoordinasi dengan divisi acara kemudian mendetailkan rundown acara
yang diberikan dengan berkoordinasi dengan kepala divisi lainnya. Dalam
keberjalanannya, tidak ada masalah yang berarti.
22. Menjamin keberlangsungan interaksi lapangan dengan kondusif dan tepat
waktu,
Interaksi lapangan dilakukan sebagai metode penurunan materi
kaderisasi pasif serta pemberian tugas. Alur interaksi lapangan dibuat dan
didiskusikan oleh komandan lapangan. Dalam pelaksanaannya semua
komandan lapangan saling membantu dalam memastikan penyampaian
materi kepada MTS 2020. Terkait kekondusifan, tidak ada masalah yang
berarti. Terkait waktu pelaksanaan, terdapat beberapa interaksi lapangan
yang melewati batas waktu pada teknis lapangan yang telah dibuat. Hal ini
disebabkan keberterimaan materi oleh MTS 2020 belum tercapai sehingga
komandan lapangan mengambil keputusan untuk extend interaksi lapangan
hingga dirasa MTS 2020 cukup mendapatkan materi yang sedang
diberikan.

23. Menjamin keberlangsungan FGD dengan kondusif dan tepat waktu,

124
FGD dilaksanakan oleh mentor-mentor dan dikoordinasikan oleh
koordinator mentor. Koordinator mentor juga menjadi timekeeper dalam
keberjalanan sesi FGD dimana koordinator mentor berkoordinasi juga
dengan komandan lapangan. Pada keberjalanan sesi FGD tidak ada
masalah yang berarti baik dari segi waktu pelaksanaan maupun
kekondusifan.
24. Menjamin keberlangsungan mentoring susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
25. Menjamin keberlangsungan FGD susulan dengan kondusif dan tepat
waktu,
Deskripsi kerja ini tidak dilaksanakan oleh saya, namun
dilaksanakan divisi lain.
26. Menjamin keberlangsungan personalia dengan kondusif dan tepat waktu,
Sesi personalia diadakan di setiap rangkaian kaderisasi pasif dan
dipimpin oleh komandan lapangan. Pada saat personalia, tugas komandan
lapangan terbagi berdasarkan peran yang telah ditentukan koordinator
lapangan. Penggunaan waktu pada sesi personalia sudah efektif tetapi
masih ada beberapa hari yang membutuhkan tambahan waktu yang cukup
lama untuk sesi personalia saja dikarenakan kendala dalam berdialektika
untuk membangun alur forum yang telah direncanakan. Pelaksanaan
personalia terbilang kondusif karena kendala dalam pelaksanaan umumnya
terjadi pada saat dialektikanya.
27. Menjamin keberjalanan pelantikan kuya-kuyi dengan kondusif dan tepat
waktu,
Komandan lapangan berperan sebagai pemimpin forum dalam
pelaksanaan pelantikan kuya kuyi yang sudah direncanakan. prosesi
pelantikan kuya-kuyi dilakukan dengan mengikuti alur yang telah dibuat
komandan lapangan bersangkutan sesuai perannya masing-masing yang
telah ditentukan koordinator lapangan. Dalam pelaksanaan pelantikan
kuya-kuyi, kendala yang didapati berupa kendala teknis seperti

125
miskomunikasi antara danlap dengan ketua angkatan saat prosesi
pelantikan kuya-kuyi dan miskomunikasi prosesi pembubaran kader. Tidak
ada kendala yang cukup signifikan yang memberikan dampak bagi waktu
pelaksanaan pelantikan kuya kuyi. Kondusifitas forum hanya terkendala
akibat miskomunikasi yang terjadi pada pelaksanaan forum.
28. Menjamin keberjalanan pelantikan anggota biasa dengan kondusif dan
tepat waktu.
Komandan lapangan berperan sebagai pemimpin forum dalam
pelaksanaan pelantikan anggota biasa yang sudah direncanakan. prosesi
pelantikan kuya-kuyi dilakukan dengan mengikuti alur yang telah dibuat
komandan lapangan bersangkutan sesuai perannya masing-masing yang
telah ditentukan koordinator lapangan. Dalam pelaksanaan pelantikan
anggota biasa, kendala yang didapati berupa kendala persiapan yang
terjadi di villa tempat pelaksanaan pelantikan serta kendala teknis seperti
koneksi saat prosesi pelantikan anggota biasa yang sempat terputus. Untuk
mengkompensasi kendala tersebut, dibutuhkan pemeriksaan jaringan lebih
awal, dan menyediakan cadangan untuk skenario jaringan utama yang
digunakan mengalami kendala.

C. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Pelaksanaan kegiatan offline kurang Perlu koordinasi lebih banyak


koordinasi dengan BP dan kurang dengan BP dan persiapan jauh hari
persiapan

Komandan kurang banyak Pertimbangkan kembali penggunaan


pengalaman dalam memimpin komandan lapangan karena sangat
forum menitikberatkan kepada kemampuan
seseorang dan pengalaman

Alur yang dibuat terlalu kaku Ubah menjadi poin pembahasan dan
tingkatkan kemampuan untuk

126
berdialektika

D. Pesan dan Kesan


Rafi F. Wiyadi (15019005)
Menjadi seorang komandan lapangan adalah menjadi seseorang yang
sering terlihat dan sepatutnya menjadi seorang contoh yang baik terlebih
ketika sudah menjadi seorang bos/bis. Penggunaan komandan lapangan dalam
sebuah kaderisasi perlu ditinjau kembali relevansi serta apabila diputuskan
untuk digunakan dengan peran yang tidak jauh berbeda dengan tahun ini maka
perlu sebuah pelatihan yang lebih intensif beserta dengan pemahaman akan
dialektika yang lebih baik. Penggunaan interaksi lapangan perlu ditinjau dan
dikaji secara lebih baik dengan memperhatikan kemampuan dari seorang
komandan lapangan beserta pengalaman yang dimiliki.
“Ilmu Logika”

Andres Sebastian - 15019109


Seorang komandan lapangan adalah wajah dari HMS ITB yang pertama
kali MTS temui ketika masa Kaderisasi Pasif. Apa yang dikatakan, dipikirkan,
dilakukan, dan ditampilkan pada saat Kaderisasi Pasif oleh seorang komandan
lapangan menjadi gambaran awal bagi para MTS mengenai HMS ITB.
Tanggung jawab tersebut bukan merupakan hal yang mudah dan membuat
seorang komandan lapangan perlu benar-benar berpikir terlebih dahulu
sebelum bertindak, berkata, dan berlaku ketika menjalankan tanggung
jawabnya di Kaderisasi Pasif. Seorang komandan lapangan harus memikirkan
dengan matang tentang apa yang akan ia sampaikan dan mampu berpikir cepat
ketika menghadapi berbagai situasi di lapangan. Akan tetapi, ada kebanggaan
tersendiri bagi saya ketika memegang tanggung jawab sebagai komandan
lapangan, meskipun ada tanggung jawab besar yang dipikul. Pesanku bagi
komandan-komandan lapangan selanjutnya, yakinkan diri kalian
masing-masing dan gali alasan sesungguhnya kenapa kalian ingin menjadi
seorang komandan lapangan. Pelajari dengan matang setiap hal yang akan
kalian sampaikan dan pikirkan dengan matang segala hal yang akan kalian

127
lakukan dan katakan. Seperti kalimat yang sering kita dengar, “Bos tahu apa
yang ia lakukan.”

Nicholas Geraldo Binsar - 15019121


Seperti namanya, komandan lapangan ialah seseorang yang memimpin
keberjalanan suatu forum interaksi lapangan, dalam hal ini di Kaderisasi Pasif
HMS. Dengan itu, ia harus bisa menjadi seseorang yang dapat memberikan
contoh dan mengajarkan hal-hal krusial yang patut diberikan kepada calon
angggota HMS. Selain itu juga, peran tersebut tidak hanya berhenti saat
Kaderisasi Pasif HMS selesai saja. Peran itu pula harus dilakukan setelah
Kaderisasi Pasif HMS selesai. Tanggung jawab seorang komandan lapangan
ialah tanggung jawab seumur hidup, sebagai bentuk tanggung jawab seorang
bos-bis kepada kuya-kuyinya untuk memberikan pengajaran.

Christoffer Ignatius - 15019051


Selama keberjalanan kaderisasi pasif, seorang komandan lapangan
memiliki peran yang krusial dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan khususnya forum-forum yang membutuhkan interaksi yang
banyak dengan MTS. Karena hal tersebut, tuntutan untuk menjadi orang yang
dipandang serta contoh bagi MTS sudah menjadi hal yang seharusnya disadari
seorang komandan lapangan untuk performa yang optimal. menjadi komandan
lapangan mendorong kami untuk lebih terencana dan mampu menyiapkan
alternatif solusi atas masalah-masalah spontan yang terjadi dalam eksekusi
rencana sejak tahap pembuatan alur forum. Koordinator lapangan juga
memberikan mandat atau tanggungjawab atas satu peran untuk setiap
komandan lapangan yang harus dipenuhi agar dapat dilihat oleh MTS. Peran
tersebut diberikan untuk diterapkan di dalam forum serta agar MTS dapat
belajar dari elemen penting peran setiap komandan lapangan. Melalui peran
yang saya dapatkan, saya belajar untuk selalu kritis dalam menelaah sesuatu
hal untuk memperoleh output yang memuaskan dan tepat sasaran. Satu
evaluasi untuk saya pribadi adalah untuk memperhatikan rangkaian kata yang
ingin disampaikan selama berdialektika agar tidak terjadi miskomunikasi

128
dengan target bicara serta dialektika dapat berjalan lancar. Pesan saya untuk
komandan lapangan selanjutnya, jadilah komandan lapangan yang cekatan dan
kritis dalam memproses berbagai hal, dan utamakan apa yang kalian bawakan
tersampaikan dengan tepat kepada target pembicaraan.
Baghiz Syauqi Ridhallah - 15019021
Komandan Lapangan merupakan seseorang yang menjadi pemimpin,
panutan, role model, dan wajah sebuah lapangan yang sedang dipimpinnya.
Dalam hal ini, lapangan yang dimaksud adalah kegiatan kaderisasi pasif.
Komandan lapangan juga seseorang yang menjadi perantara transfer
knowledge antara yang terdidik dengan yang di didik. Karena itulah saya
sudah semestinya selama memimpin lapangan ini saya menjaga penampilan,
perkataan, perbuatan dalam menyampaikan hal-hal yang harus disampaikan.
Banyak hal yang saya pelajari setelah berperan sebagai komandan lapangan
ini. Untuk itu saya berterimakasih untuk teman-teman yang udah percaya
kepada kami sebagai komandan lapangan. Tetaplah mencari wadah
pengembangan diri di tempat-tempat lain, Kawan. Nuhun daks.

E. Lampiran
Danlap 19 ni bos, senggol dong

129
DIVISI ACARA
Kepala Divisi : Difa Salmadhia (15019088)
Wakil Kepala Divisi : Julita Fitrianti (15019118)

A. Deskripsi Kerja
1. Merancang rangkaian acara kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
2. Membuat rundown kegiatan,
3. Membuat SOP dan TOR webinar,
4. Menentukan moderator dan narasumber webinar,
5. Menyiapkan LO untuk moderator dan narasumber webinar,
6. Menentukan games yang tepat dan menarik sesuai dengan materi yang
ingin disampaikan,
7. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Terms of Reference
(TOR) games,
8. Menentukan jumlah room yang dibutuhkan untuk games,
9. Membagi kelompok games berdasarkan jumlah room,
10. Menentukan cara penyampaian materi melalui games yang tepat,
11. Menentukan penanggung jawab games,
12. Membuat SOP dan TOR peer teaching Live IG,
13. Melakukan uji coba teknis peer teaching Live IG sebelum pelaksanaan,
14. Menentukan pembagian breakout room tes integritas,
15. Menentukan jumlah room Tes Kenal,
16. Menentukan penanggung jawab room Tes Kenal.
17. Mengonsep rangkaian acara pelantikan kuya-kuyi
18. Mengonsep rangkaian acara pelantikan anggota biasa HMS ITB

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Anggota Divisi Acara

No. Nama NIM Pembagian Tugas

Amirah Saleh
1 15019057 Webinar
Aldjaidi

130
2 Arrijal Mahmuda 15019038 Webinar

Fakhry Muhammad
3 15019110 Webinar
Khoiri
Mohammad Satria
4 15019035 Webinar
Dwikusuma

5 Putri Oktaviani 15019037 Webinar

6 Azka Syarifa Amani 15019085 Tes kenal, integritas, materi

7 Delvin Alfitra Yusli 15019151 Tes kenal, integritas, materi

Fitri Nur Suraiya


8 15019153 Tes kenal, integritas, materi
Imran

9 Gabriella Priscilla 15019008 Tes kenal, integritas, materi

10 Hanan Fadhilah 15019031 Tes kenal, integritas, materi

11 Irfani Fitria Arfan 15019156 Tes kenal, integritas, materi

Yohanes Kristanto
12 15019018 Tes kenal, integritas, materi
Raharjo
Angela Putri
13 15019081 Pelantikan
Patricia

14 Firman Alvansius S 15019055 Pelantikan

Gufira Ramadhina
15 15019092 Pelantikan
Tiara
I Gusti Agung
16 Bagus Adyanda 15019153 Pelantikan
Paramarta

17 Kevin Pratama 15019006 Pelantikan

Muhammad Fathur
18 15019100 Pelantikan
Rozaq Qomar
Muhammad
19 15019119 Pelantikan
Henaldy Pratama

20 Yusdi Wibowo 15019058 Pelantikan

21 Muhammad Sayyid 15019135 Pelantikan

131
Hawwa

23 Dimas Aryaputra 15019120 Games

24 Favian Aldilla R 15019094 Games

25 Fernando Tang 15019101 Games

Firnandia zahwa
26 15019034 Games
salsabiila
Gunadi Rizqi Pasca
27 15019097 Games
Aquila

28 Valen Vanessa 15019028 Games

29 Michael 15019091 Games

Deskripsi Pembagian Tugas :


Dalam pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, secara garis besar
anggota divisi acara terbagi menjadi empat pembagian kerja, antara lain: 1)
Webinar; 2) Tes kenal, tes integritas, dan review materi; 3) Pelantikan; dan 4)
Games.
Tugas dari Tim Webinar yakni: Mencari narasumber untuk setiap webinar;
Mencari moderator untuk setiap webinar; Membuat TOR dan SOP untuk
setiap webinar; Koordinasi dengan mamet mengenai webinar; Menjadi LO
narasumber webinar; Membuat rincian rundown bagian webinar; Membuat
cue card webinar; Membuat teklap webinar; Membuat PPT webinar.
Tugas dari Tim tes integritas, tes kenal, dan review materi yakni:
Menentukan konsep acara review materi; Menentukan teknis review materi;
Mengurus segala kebutuhan untuk mata acara review materi; Menentukan
teknis tes integritas+pembagian kelompok+pembagian PJ Breakout room;
Menentukan teknis tes kenal; Membuat PPT tes kenal (isinya); Menentukan PJ
breakout room tes kenal; Menentukan PJ breakout room tes integritas
Tugas dari Tim Pelantikan adalah menentukan konsep dan teknis lantik
kuya-kuyi; menentukan konsep dan teknis lantik HMS; mengurus segala
kebutuhan pelantikan; berkoordinasi dengan divisi koordinator dan komandan
lapangan mengenai kebutuhan pelantikan.

132
Tugas dari Tim Games adalah: Membuat teknis games yang sesuai dengan
materi yang ingin disampaikan; Membuat TOR dan SOP Games; Menentukan
pembagian kelompok games dan jumlah breakout room (kalau ada); Menjadi
PJ Games; Cari moderator/MC gamesnya; Membuat rincian rundown bagian
games; Koordinasi dengan mamet.

C. Keberjalanan
Keberjalanan ini isinya penjabaran dari deskripsi kerja. Misal
1. Merancang rangkaian acara kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
Merancang rangkaian acara kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021 merupakan tugas seluruh anggota divisi acara, baik ketua divisi,
wakil ketua divisi, maupun staff acara. Selama perancangan rangkaian
acara ini, kami banyak melakukan rapat maupun diskusi di Line untuk
menentukan rangkaian acara seperti apa yang sekiranya pas dan cocok
untuk dilaksanakan pada Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 ini. Kami juga
berkoordinasi dengan divisi-divisi lainnya terkait dengan rangkaian acara
ini agar tidak terjadi miskomunikasi saat hari pelaksanaannya nanti.
2. Membuat rundown kegiatan
Rundown kegiatan dibuat oleh masing-masing tim yang
bersangkutan. Pembuatan rundown dilakukan oleh salah satu atau dua
orang dari tim tersebut sesuai dengan pembagiannya. Karena rundown
yang dibuat hanya yang termasuk ke dalam deskripsi kerja divisi acara,
sehingga tidak sulit dalam pembuatannya. Pembuatan rundown juga
dikoordinasikan dengan koordinator lapangan dan divisi lain yang
memiliki acara pada Day Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
3. Membuat SOP dan TOR webinar
Membuat SOP dan TOR webinar merupakan tugas dari Tim
webinar. Selama keberjalanan Kaderisasi Pasif HMS ITB, terhitung ada
lima tor webinar yang sudah dibuat oleh Tim webinar beserta dengan PPT
materi yang diperlukan oleh narasumber nantinya. SOP webinar dibuat
oleh ketua divisi dan wakil ketua divisi acara untuk nantinya dimasukkan
ke TOR yang akan diberikan kepada narasumber. Template TOR juga

133
sudah dibuat oleh Ketua Divisi dan Wakil Ketua Divisi Acara untuk
nantinya di-input isinya oleh Tim Webinar. Untuk PPT narasumber juga
sudah disediakan template dari Divisi Grafis yang nantinya akan diisi
dengan materi yang diambil dari Draf Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
4. Menentukan moderator dan narasumber webinar
Menentukan moderator dan narasumber webinar merupakan tugas
dari Tim webinar. Dalam menentukan moderator, Tim Webinar akan
berusaha mengontak Artemis yang bersedia untuk menjadi moderator
sedangkan untuk menentukan narasumber atau pembicara webinar, kami
berkoordinasi dengan Bidang Materi dan Metode, di mana koordinator dan
wakil koordinator materi dan metode akan berdiskusi untuk menentukan
narasumber yang dirasa cocok untuk menyampaikan materi yang akan
disampaikan di webinar. Setelah itu, divisi acara akan berusaha mengontak
narasumber tersebut serta menentukan jadwal briefing yang akan
dilakukan bersama dengan Bidang Materi dan Metode. Briefing dilakukan
untuk setiap narasumber yang berisi pencerdasan mengenai rangkaian
acara webinar dan pencerdasan mengenai materi yang akan disampaikan
sehingga materi yang disampaikan oleh narasumber sesuai dengan materi
yang ingin disampaikan oleh pengkader kepada kader. Sebelum
pelaksanaan webinar juga dilakukan briefing serta simulasi untuk
moderator agar saat pelaksanaannya moderator dapat memandu acara
dengan baik dengan tetap berkoordinasi dengan panitia acara.
5. Menyiapkan LO untuk moderator dan narasumber webinar
LO untuk moderator dan narasumber sudah dibagi-bagi
berdasarkan jumlah webinar dan kebutuhan narasumber tiap webinar.
Pembagian dilakukan di awal bersama dengan Tim Webinar. Tugas LO
yaitu mengabari terkait teknis webinar kepada moderator dan narasumber,
dan ketika hari H akan bertugas memastikan moderator dan narasumber
sudah siap memberikan materi, dan mengingatkan keberjalanan waktu
kepada moderator dan narasumber. Sejauh ini tidak ada kendala yang
dialami oleh LO karena tugasnya yang cukup mudah. Moderator dan

134
narasumber sangat kooperatif dengan LO sehingga mempermudah LO
dalam melaksanakan tugasnya.
6. Menentukan games yang tepat dan menarik sesuai dengan materi yang
ingin disampaikan
Dalam penentuan dan perencanaannya, Divisi Acara banyak
melakukan koordinasi dengan Bidang Materi dan Metode serta dengan
Koordinator dan Komandan Lapangan. Koordinasi dengan Bidang Materi
dan Metode dilakukan dalam upaya agar materi yang ingin disampaikan
melalui games ini dapat tersampaikan dengan baik. Selama perencanaan
ini, Divisi Acara banyak melakukan rapat dan brainstorming karena
merancang games yang berkesan dengan tetap menyampaikan materi yang
ingin disampaikan cukup sulit untuk dilakukan. Kendala lainnya adalah
anggota yang kurang aktif membuat proses brainstorming games berjalan
dengan sangat lambat. Setelah berkali-kali melakukan brainstorming, pada
akhirnya tiga games berhasil dirancang tepat pada waktunya. Selama
keberjalanan games terdapat satu kendala yang mengurangi tingkat
kesuksesan games ini, yaitu waktu yang terbatas. Waktu yang terbatas ini
membuat proses penyampaian materi melalui games menjadi kurang
maksimal sehingga para kader juga masih kurang memahami materi yang
disampaikan melalui games ini.
7. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Terms of Reference
(TOR) games
SOP dan TOR Games akan dibuat oleh Tim Games. Ketua Divisi
Acara dan Wakil Ketua Divisi Acara di awal sudah membuat template
SOP dan TOR sehingga anggota dapat meng-input konten yang
dibutuhkan. Pembuatan TOR untuk games terbilang cukup sulit karena
harus brainstorming terlebih dahulu. Brainstorming dilakukan oleh
seluruh anggota Tim Games sehingga memudahkan dalam pengumpulan
ide dan aspirasi. Namun, kendala yang dihadapi adalah ketika para
anggora tidak komunikatif yang mengakibatkan kurangnya partisipasi
ketika pengumpulan ide. Para anggota dari Tim Games juga terbilang
kurang aktif sehingga sangat sulit dalam pembuatan TOR dari games.

135
Meskipun TOR hanya pengaplikasian kata-kata dari brainstorming yang
sudah dilakukan, sering menjadi kendala ketika membuatnya karena TOR
harus rinci dan mudah dipahami. Terkadang juga terjadi miskomunikasi
antara pembuat TOR mengenai fiksasi games yang akan digunakan karena
terjadi beberapa revisi berdasarkan saran dan pendapat yang diberikan.
Biasanya juga, yang membuat TOR harus orang yang ikut dalam
brainstorming, karena jika bukan, akan sangat kebingungan.
8. Menentukan jumlah room yang dibutuhkan untuk games
Jumlah room yang dibutuhkan untuk games ditentukan juga ketika
brainstorming. Games yang membutuhkan breakout room hanya games
budaya yaitu terdapat 8 breakout room. Games lainnya dilakukan secara
bersamaan di main room.
9. Membagi kelompok games berdasarkan jumlah room
Penentuan kelompok dilakukan untuk games budaya. Games ini
menyampaikan materi mengenai Semangat No.1 dan Daripada Ragu Lebih
Baik Pulang. Pembagian kelompok games dilakukan dengan menyatukan
dua kelompok FGD yang sudah dibuat oleh Koordinator Mentor. Satu
kelompoknya berisi dua kelompok mentoring yang disatukan. Pembagian
kelompok ini dilakukan untuk mempermudah sistem mobilisasi saat games
dan FGD.
10. Menentukan cara penyampaian materi melalui games yang tepat
Penyampaian materi dilakukan oleh MC games pada room
komunal dengan cara menjelaskan esensi dari games yang sudah dilakukan
oleh para kader. Cara penyampaian ini dipilih karena dinilai dapat
memberi pemahaman yang cukup jelas kepada kader.
11. Menentukan penanggung jawab games
Penanggung jawab games merupakan anggota Artemis yang
bersedia untuk membantu keberjalanan games ini. Pencarian PJ Games
dilakukan oleh Tim Games. Selama pencarian tersebut, diperlukan waktu
yang cukup lama untuk mengumpulkan anggota Artemis yang ingin
membantu karena PJ yang dibutuhkan cukup banyak dan kebanyakan
Artemis mempunyai kesibukannya masing-masing. Untungnya, pada

136
akhirnya banyak Artemis yang bersedia untuk membantu keberjalanan
games ini. Sebelum keberjalanannya juga dilakukan briefing serta
beberapa kali simulasi hingga akhirnya PJ Games dapat memandu
keberjalanan games dengan cukup baik.
12. Membuat SOP dan TOR peer teaching Live IG
SOP dan TOR peer teaching LIVE IG dipegang oleh kadiv dan
wakadiv acara. Dalam pembuatannya, tidak ada kendala yang signifikan
karena fitur LIVE IG juga sudah dipelajari melalui uji coba teknis. Karena
yang bertanggung jawab kadiv dan wakadiv sehingga sangat mudah dalam
berkoordinasi.
13. Melakukan uji coba teknis peer teaching Live IG sebelum pelaksanaan
Uji coba teknis peer teaching Live IG dilakukan oleh Ketua dan
Wakil Ketua Divisi Acara. Uji coba ini dilakukan sebelum pembuatan SOP
dan TOR peer teaching Live IG untuk mengetahui fitur-fitur Live IG yang
dapat dimanfaatkan sehingga SOP dan TOR-nya juga dapat dibuat dengan
baik.
14. Menentukan pembagian breakout room tes integritas
Pembagian breakout room tes integritas disesuaikan jumlah dari
tiap breakout room. Diusahakan dalam tiap breakout room tidak terlalu
sedikit tetapi juga tidak terlalu banyak pesertanya sehingga akan
memudahkan dalam pelaksanaan tes integritas. Pembagian peserta ke
dalam breakout room dilakukan berdasarkan kelas. Tiap kelas akan dibagi
menjadi 3 breakout room yang tiap breakout room akan berisi 13 - 14
orang. Pembagian yang ganjil sengaja dilakukan untuk mengurangi
kecurigaan dari peserta tes ketika ada salah satu panitia yang masuk ke
dalam room. Kendala yang dialami dalam pembagian breakout room sama
seperti lainnya yaitu sulit untuk menemukan PJ Breakout room, sehingga
harus dilakukan jauh-jauh hari dan bahkan juga meminta bantuan dari
divisi lain karena anggota dari divisi acara juga memiliki jobdesc sendiri
ketika hari H. Kendala lainnya yaitu kurangnya dalam pengecekan peserta
yang izin mengikuti Day Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, sehingga yang
seharusnya peserta tersebut tidak masuk, namun panitia yang menyamar

137
malah menyamar dengan nama peserta tersebut, yang tentunya sangat
meningkatkan kecurigaan dari peserta tes.
15. Menentukan jumlah room Tes Kenal
Terdapat 40 room Tes Kenal yang didalamnya berisi 2 orang kader
dan satu penguji atau penanggung jawab. Tes Kenal dilakukan dalam dua
sesi dengan sesi I berisi kader dari kelas 3 dan kelas 4 dan sesi II berisi
kader dari kelas 1 dan kelas 2. Dalam tiap breakout room untuk sesi I,
terdapat satu orang dari kelas 3 dan satu orang dari kelas 4, sedangkan
untuk sesi II terdapat satu orang dari kelas 1 dan satu orang dari kelas 2.
Pembagian ini dilakukan setelah dilakukan penyesuaian dengan paket soal
Tes Kenal untuk masing-masing peserta. Selama keberjalanannya tidak
terdapat kendala mengenai pembagian room.
16. Menentukan penanggung jawab room Tes Kenal
Penanggung jawab room Tes Kenal berasal dari Artemis yang ingin
membantu dalam Tes Kenal. Diusahakan juga berasal dari anggota Divisi
Acara yang tidak memiliki jobdesc saat day. PJ room tes kenal akan
di-briefing mengenai teknis tes kenal sehingga seluruh PJ room akan
mengerti teknis tes kenal dan berperilaku adil kepada seluruh peserta.
Kendala yang dialami yaitu kebutuhan PJ room yang cukup banyak.
Namun, hal ini dapat teratasi karena sudah dicari dari jauh-jauh hari.
Kendala lainnya yaitu adanya miskomunikasi mengenai teknis tes kenal.
Meskipun sudah diadakan briefing, terkadang masih tetap ada juga yang
kurang paham mengenai teknis tes kenal sehingga sangat menghambat
ketika hari-H.
17. Mengonsep rangkaian acara pelantikan kuya-kuyi
Pengonsepan rangkaian acara pelantikan kuya-kuyi dilakukan oleh Tim
Lantik dengan berkoordinasi bersama dengan Koordinator dan Komandan
Lapangan. Pengonsepan dilakukan dengan beberapa kali brainstorming
bersama untuk menentukan konsep pelantikan yang berkesan. Setelah
pengonsepan dilakukan, dibuat TOR dan SOP untuk kegiatan ini sebagai
acuan kegiatan. Dalam pelaksanaannya, Divisi Acara melibatkan
Koordinator dan Komandan Lapangan untuk membantu proses pelantikan

138
dan tidak terdapat kendala yang berarti. Sebelum pelaksanaannya juga
dilakukan simulasi dan penempatan set-up agar pelantikan kuya-kuyi dapat
berjalan dengan maksimal.
18. Mengonsep rangkaian acara pelantikan anggota biasa HMS ITB
Dari seluruh kerja Divisi Acara, rangkaian acara pelantikan
anggota biasa HMS ITB terbilang yang cukup sulit dan kompleks. Selain
harus menurunkan beberapa hal, pelantikan anggota biasa juga dikonsep
untuk berkesan meskipun kondisi masih online. Pengonsepan juga
dilakukan oleh Tim Pelantikan jauh-jauh hari sebelum Day 5 Kaderisasi
Pasif HMS ITB. Dari konsep yang sudah ditemukan, selanjutnya akan
disusun beberapa kebutuhan dari segi mata acara, media, dan kebutuhan
SDM. Dalam pelaksanaannya, Divisi Acara melibatkan Koordinator
Lapangan, Komandan Lapangan, dan Bidang Media Kreatif sehingga
sangat diperlukan komunikasi yang baik dengan bidang/divisi yang
bersangkutan. Sebelum pelaksanaan pelantikan anggota biasa juga sama
seperti pelantikan kuya-kuyi, dilakukan simulasi dan penempatan set-up
agar dapat berjalan maksimal. Kendala yang dialami yaitu justru dari
pengimplementasian konsep yang sudah dibuat, karena dalam
pengonsepan hanya dengan imajinasi, dan ketika diimplementasikan
banyak hal-hal tidak terduga, seperti cuaca dan koneksi.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Pada saat briefing webinar bagian Briefing mengenai acara dapat


pencerdasan acara, briefing dilakukan oleh LO-nya saja, selain
dilakukan oleh Ketua Divisi Acara dapat mengurangi beban Ketua
sehingga ada saat-saat dimana Divisi, LO tersebut juga dapat lebih
Ketua Divisi Acara meng-handle memahami rangkaian acara webinar
terlalu banyak kegiatan yang sedang ia pegang. Selain itu,
LO tersebut juga akan mendapatkan
pengalaman baru saat briefing.

139
Waktu yang terbatas saat games Sisihkan waktu cadangan untuk
menyebabkan materi yang ingin games ini karena semakin sedikit
disampaikan kurang disampaikan waktu semakin sulit untuk
dengan lebih dalam merancang games-nya dan
penyampaian materinya pun menjadi
agak terburu-buru. Jika waktu yang
disediakan terlalu terbatas, dapat
dipertimbangkan opsi lain untuk cara
penyampaian materi yang lebih
memungkinkan.

Pembagian anggota Divisi Acara Sebaiknya, kenali angkatan dengan


yang kurang tersebar antara yang baik. Karena dalam pelaksanaannya,
aktif dan kurang aktif menyebabkan angkatan sangat berpengaruh dalam
kurangnya partisipasi dalam keberjalanan dan kesuksesan dari
pengonsepan beberapa acara. acara. Tidak mungkin juga semua hal
ditangani oleh kadiv dan wakadiv
saja. Peran dari anggota sangat
membantu. Ketika penyebaran yang
merata sudah dilakukan, akan sangat
mempermudah dalam
pelaksanaannya.

Terdapat kesalahan saat pemilihan Dalam perancangan Tes Integritas


orang yang menyamar untuk Tes ini, sangat banyak hal yang harus
Integritas, orang yang dipilih untuk diperhatikan sehingga akan sangat
menyamar ternyata sudah izin untuk membantu jika dilakukan pembagian
tidak menghadiri Kaderisasi Pasif tanggung jawab yang lebih
sehingga para kader menyadari mendalam lagi antara kadiv,
adanya panitia yang menyamar saat wakadiv, dan anggota divisi acara.
Tes Integritas. Sebelumnya sudah
dilakukan screening untuk melihat

140
apakah orang yang identitasnya
dipakai untuk menyamar sudah
tepat namun, karena banyaknya
faktor yang harus diurus dalam Tes
Integritas ini, hal tersebut luput dari
perhatian kami.

Pelaksanaan tes kenal lebih dari Ditekankan lagi kepada PJ room


alokasi waktu yang diberikan untuk melakukan tes sesuai dengan
sehingga mengakibatkan alokasi waktu yang diberikan dan
terganggunya keberjalanan acara sesuai juga dengan teknis yang sudah
dari Day kadpas. dibuat. PJ room juga harus
berperilaku adil kepada peserta yang
ditesnya, karena ketika satu room
dapat selesai dengan waktu yang
diberikan, seharusnya room lain juga
bisa melakukan hal tersebut. Bisa
juga dilakukan pemotongan tes
ketika waktu sudah habis, agar lebih
tegas dalam pemberian konsekuensi.

Pada pelantikan kuya-kuyi Pengumpulan media dapat dilakukan


dibutuhkan media yang berasal dari jauh-jauh hari sebelum hari H. Bisa
tiap-tiap angkatan, namun pada juga dilakukan pencarian mandiri
kenyataannya angkatan atas kurang oleh anggota Divisi Acara dari
kooperatif sehingga terhambat video-video atau foto-foto yang
ketika pengumpulan media yang tersebar atau bisa mengontak
dibutuhkan. langsung ke ketua angkatan.

Terjadi miskomunikasi antara acara Saat ada perubahan pada acara,


dengan Komandan Lapangan saat sebaiknya dipastikan kembali apakah
review materi yang menyebabkan semua orang yang terkait dengan
terganggunya rundown kegiatan acara tersebut sudah mengetahui hal

141
pada Day 5. Miskomunikasi tersebut.
disebabkan karena adanya
perubahan instruksi yang harus
diberikan oleh Komandan Lapangan
mengenai waktu istirahat, namun
ternyata perubahan instruksi
tersebut tidak sampai ke salah satu
Komandan Lapangan dan
menyebabkan waktu istirahat
beberapa kader menjadi berkurang.

Saat penjahiman, nama Kopimik Dapat dilakukan koordinasi yang


yang disebutkan oleh ketua lebih baik antara panitia dengan
himpunan tidak sinkron dengan ketua himpunan saat pembacaan
nama yang muncul di PPT. Hal ini nama Kopimik yang lantik. Bisa
disebabkan oleh dua hal, yaitu dengan meminta bantuan orang di
sinyal operator yang kurang baik rumah ketua himpunan untuk
karena hujan dan ketua himpunan menjadi pemandu ketua himpunan
yang menyebutkan namanya dengan dalam pembacaan nama, atau saat
terlalu cepat. Ketua himpunan juga simulasi panitia dapat meminta ketua
tidak bersama dengan panitia himpunan untuk beberapa kali
sehingga kami tidak bisa melihat ke layar zoom untuk
memberitahu ketua himpunan untuk memastikan apakah kecepatan
memperlambat pembacaan nama pembacaan namanya sudah tepat,
Kopimik. atau dapat juga dilakukan koordinasi
melalui telepon (earphone bluetooth
dipasang di telinga ketua himpunan
untuk menerima arahan dari panitia).
Saat simulai juga dapat dipastikan
kembali apakah kecepatan
pembacaan sudah cukup.

142
Belum dipastikan lagi kepada Dapat dilakukan last call kepada
Artemis yang belum meet kakak Artemis untuk mengisi sheet
jahim. Terakhir sudah diberikan konfirmasi.
sheet berisi konfirmasi, namun
belum semua Artemis mengisi.

E. Pesan dan Kesan


Difa Salmadhia - 15019088

Sama kaya ring 12 lainnya, kadpas bikin gue ngerasain banyaaak


banget hal dari cape, sedih, pusing, seneng, pegel, cape lagi. Iya emang lebih
banyak emosi negatifnya tapi rasa seneng yang dateng setelah satu persatu
day selesai juga ga kalah besarnya dari emosi-emosi negatif yang gue rasain
waktu ngerancang kadpas ini. Waktu diminta jadi kadiv acara gue gatau
kenapa langsung nge-iyain tanpa terlalu mikir panjang. Dari situ gue sempet
takut karena setelah gue nge-iyain baru deh kerasa bahwa tanggung jawab
jadi kadiv kadpas itu gede banget karena gue harus bisa merealisasikan semua
yang udah dirancang sama Artemis selama kurang lebih tiga bulan kemaren.
Tapi there’s no going back dan mau gamau gue harus berusaha sebaik
mungkin biar perjuangan Artemis selama forkad kemaren ga terbuang sia-sia.
Lagipula jadi kadiv kadpas mungkin akan jadi kontribusi terbesar yang bisa
gue kasih ke HMS dan Artemis selama gue masih jadi anggota HMS.

After lots and lots of brainstorming dan berkoordinasi sama ring12


serta pankad lainnya, akhirnya rancangan acara kadpas pun mulai terancang
dan setelah ratusan rapat bareng divisi acara alhamdulillah acara kadpas
akhirnya bisa berjalan dan berakhir juga. Walaupun gue tau acara kadpas ini
masih jauh banget dari kata sempurna dan jujur bgt masih ada penyesalan
yang gue rasain dari acara kadpas ini tapi semoga apa yang udah terjadi di
kadpas kemaren bisa sesuai dengan ekspektasi Artemis dan Bos-Bis lainnya,
semoga acara kadpas kemaren juga bisa menyampaikan apa yang Artemis
ingin berikan ke Kopimik, dan untuk Kopimik semoga apa yang udah HMS

143
berikan lewat kadpas kemaren juga bisa dipahami dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.

Selain itu, gue juga mau minta maaf buat semua kesalahan yang gue
lakukan kemaren dan jujur gaada unsur kesengajaan di dalemnya karena
selama kadpas yang gue pikirin bener-bener cuma gimana caranya bikin
kadpas yang berkesan dan bisa menyampaikan apa yang Artemis serta
Bos-Bis lainnya mau sampaikan ke Kopimik. Gue juga minta maaf kalau
acara kadpas kemaren mungkin masih banyak kurangnya tapi semoga
kadpas-kadpas selanjutnya bisa jadi kadpas yang jauuuh lebih baik lagi dari
kadpas tahun ini.

Lastly, gue mau berterimakasih sama Julita buat


semuamuamuamuanya yang gabisa sebutin satu per satu tp lo keren bgt Jul
thanks a lottt, makasih juga buat Iqbal dan Akmal yang udah mau
mempercayakan acara kadpas ini ke gue dan karena selalu ada dan
men-support gue selama kadpas ini. Makasih buat ring12 yang udah sangat
kooperatif dan seruu bgtt selama kadpas ini, kalian juga keren bgttttt. Last but
not least, mungkin bukan tempat gue buat ngmg kaya gini tapi makasih buat
Artemis yang udah mau memberi kontribusi yang besarrr bgt selama kadpas
ini, tanpa kalian pasti rancangan acara kadpas ini gabakal bisa berjalan sama
sekali. Semoga Artemis dan HMS bisa menjadi angkatan dan himpunan yang
lebih baik lagi yeay.

Julita Fitrianti - 15019118


Sebelum gue menyampaikan keluh kesah selama kadpas, gue mau
berterima kasih dulu kepada semua orang yang udah mengorbankan dirinya
berkontribusi lebih terkait perancangan. Jujur, kalian keren. Banget. Meskipun
gue selalu ikut pas forkad tapi kontribusi perancangan gue entah bisa dibilang
nol. Banyak hal yang terlalu dipikirin dan mungkin juga karena kurang berani
dan malu berpendapat di hadapan temen-temen dan bos-bis. Tapi terlepas dari
itu, gue belajar banyak dari temen-temen gue dan juga bos-bis. Berbulan-bulan
perancangan, forkad, preskad, sampai pada tahap pelaksanaan ga kerasa udah

144
kelewat dari beberapa bulan lalu. Dan kalo diliat-liat lagi ternyata Artemis
keren juga. Eh keren banget malah.
Awalnya ragu banget pas ditawarin jadi tim konten karena jujur masih
belum seberani itu dan akhirnya gue tolak. Mau minta maaf kepada Iqbal dan
Aldi yang udah nawarin jadi tim konten. Akhirnya gue emang sangat berniat
untuk berkontribusi lebih di pelaksanaan. Bersama dengan Difa akhirnya gue
bisa ikut membantu di kadpas ini. Dari awal yang bener-bener gatau apa-apa
gimana cara merancang acara kadpas, akhirnya brainstorming berjam-jam,
ngobrol-ngobrol, dan masih banyak hal lainnya yang ternyata banyak juga
yang dikerjain. Setiap hari, setiap jam kosong, setiap jam pergantian matkul,
pasti gue dan Difa nongkrong di zoom Artemis sambil mikirin acara buat day
kadpas. Sampe yang bener-bener ketemu Difa terus dan Difa lagi. Tentu bukan
tanggung jawab yang mudah menjadi orang yang dipercayai buat bikin acara
sebagai implementasi dari apa yang dirancang.
Setiap hari jadwal pasti padet, mulai dari brainstorming bareng sama anak
acara, briefing, rapat, dan ngelakuin ini-itu. Tapi karena kerjanya bareng, jadi
meskipun capek tetep bisa ditahan dan dilanjut terus. Penyemangat nomor satu
yaitu ingin membantu. Terutama untuk HMS.
Seneng banget bisa menghargai dan dihargai sama temen-temen lainnya.
Seneng juga bisa berproses dan belajar bersama. Coba kalo diliat ke belakang
ternyata Artemis tuh emang keren, bisa balancing antara kehidupan semester 5
yang mulai keos dan kadpas yang harus diurus.
Pelaksanaan dari apa yang udah dirancang ternyata ga semudah itu.
Banyak banget hal yang tidak terduga yang secara ga langsung juga melatih
kita untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Hal-hal yang tidak
terduga itu juga yang menjadi hambatan dan bahkan kekurangan dari setiap
acara yang udah dirancang. Tapi bukan berarti malah buat nyerah dan pesimis,
justru dijadikan pelajaran dan evaluasi buat acara ke depannya. Memang acara
yang dilaksanakan ga 100% sesuai dengan yang dirancang, tapi setidaknya
banyak banget hal-hal yang bisa diambil. Ga kerasa yang dulunya gue masih
jadi kuya-kuyi, dalam proses menjadi pengkader akhirnya tersadarkan juga
bahwasannya gue akan punya kuya-kuyi (pada saat itu). Waktu bener-bener

145
cepet. Tapi dengan waktu yang udah lewat itu, gue seneng banget kalo
inget-inget lagi pas waktu kadpas kemarin.
Kayanya ceritanya udah segitu dulu, intinya gue sangat senang, bangga,
dan sayang banget dengan kadpas. Buat Kopimik yang ngurus kadpas taun ini
(ini ditulis tahun 2022), selama kalian masih jadi kuya-kuyi, ambil sebanyak
mungkin hal yang bisa kalian dapetin dari bos-bis kalian. Mungkin nanti
keadaan udah sangat membaik dan bisa kadpas offline. Jangan ragu buat
membantu HMS, karena kalo kalian ikhlas membantu niscaya kalian juga
bakal dapet hal baik yang tidak terduga. Jalanin semuanya dengan hati lapang
dan senang hati. Buat anak acara nantinya, kalo mau ngobrol-ngobrol bisa
hubungi Difa atau gue di line cari aja di grup HMS. Semoga gue bisa bantu
kalian nanti. Semoga kadpas 2022 bisa beneran offline dan bisa memperbaiki
apa yang kurang di kadpas 2021 sehingga jadi lebih baik lagi. Sekian gue
pamit undur diri. Untuk HMS yang lebih baik, 123, IJO IJO IJO!~

146
DIVISI OPERASIONAL
Kepala Divisi : Nathaniel Ardine (15019139)

A. Deskripsi Kerja
1. Menyediakan wadah online mentoring;
2. Menentukan operator room mentoring;
3. Menyediakan wadah online mentoring susulan;
4. Menentukan operator room mentoring susulan;
5. Menyediakan wadah online untuk webinar;
6. Menentukan operator webinar;
7. Menentukan dan mempersiapkan platform yang akan digunakan saat
games;
8. Menyediakan wadah online interaksi lapangan;
9. Menentukan operator room interaksi lapangan;
10. Menyediakan wadah online FGD;
11. Membuat teknis lapangan FGD susulan;
12. Menyediakan wadah online FGD susulan;
13. Menentukan platform untuk melakukan dan mengumpulkan post-test;
14. Menyediakan wadah presentasi;
15. Menyediakan wadah pelaksanaan kuis cepat;
16. Menyediakan platform pelaksanaan tes integritas;
17. Menentukan operator room personalia;
18. Menyediakan wadah online Tes Kenal;
19. Menyediakan wadah online pelantikan kuya-kuyi;
20. Menentukan operator room pelantikan kuya-kuyi.

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Anggota Divisi Operasional

No. Nama NIM Pembagian Tugas

1. Kemal Muhammad 15019013 a. Host Zoom Day 1


b. Co-host Zoom Day 4

147
Nazib c. Membuat spreadsheet
kumpulan kelompok
mentoring

2. Deni Furqon 15019048 a. Host Zoom Day 2


b. Co-host Zoom Day 3
c. Meminta detail acara ke
divisi acara

3. Ghazy Shidqy 15019053 a. Live Streaming


b. Membuat spreadsheet
kumpulan kelompok
FGD

4. Ilyas Bianto 150191054 a. Host Zoom Day 4


b. Co-host Zoom Day 2
c. Menyewa Zoom 500
Participants

5. Aditya Stevano 15019090 a. Host Zoom Day 3


Schalim b. Co-host Zoom Day 5

6. Bungaran Tua 15019123 a. Host Zoom Day 5


Lumban Gaol b. Co-host Zoom Day 1

Spesifikasi kerja:
1. Host Zoom: membuka ruangan meeting pada Zoom, share screen video
dan ppt,
2. Co-host Zoom: memberikan spotlight pada pembicara, membuka breakout
room, back up Host Zoom.
3. Live Streaming: menayangkan keberjalanan kaderisasi pasif pada zoom
komunal kepada massa HMS.

C. Keberjalanan
Karena deskripsi kerja yang dimiliki oleh Divisi Operasional cenderung
repetitif, keberjalanan Divisi Operasional dalam Kaderisasi Pasif HMS

148
ITB 2021 dikelompokkan menjadi beberapa kategori untuk mempermudah
penjabaran tugas-tugas yang perlu dikerjakan.
1. Menyediakan platform conference meeting.
Poin yang pertama ini terdiri dari beberapa deskripsi kerja, yaitu
menyediakan wadah online untuk webinar, menentukan dan
mempersiapkan platform yang akan digunakan saat games, menyediakan
wadah online interaksi lapangan, menyediakan wadah presentasi,
menyediakan wadah online pelantikan kuya-kuyi, menyediakan platform
pelaksanaan tes integritas, dan menyediakan wadah online Tes Kenal. Dari
kumpulan deskripsi kerja tersebut, sudah jelas bahwa hal yang dibutuhkan
adalah akun zoom dengan kapasitas tinggi yang bisa menampung peserta
Kaderisasi Pasif dan juga panitia. Oleh karena itu, dipilih Zoom sebagai
platform yang akan digunakan selama Kaderisasi Pasif. Kemudian dicari
toko yang menyediakan jasa sewa Zoom dengan tarif paling murah (lupa
nama tokonya apa, tapi pas kadpas selesai, harga sewanya naik). Kapasitas
Zoom yang disewa adalah 500 peserta karena setelah dilakukan
perhitungan, walaupun kapasitas 500 peserta hanya digunakan saat hari
pelantikan, menyewa Zoom langsung 500 peserta untuk satu bulan lebih
murah dibandingkan menyewa Zoom untuk 300 peserta selama sebulan
dan menyewa Zoom 500 peserta untuk sehari. Dengan disewanya akun
zoom tersebut, seluruh rangkaian kegiatan Kaderisasi Pasif dari gladi
bersih day pertama hingga hari pelantikan menggunakan akun tersebut.
2. Menentukan operator day Kaderisasi Pasif.
Poin kedua ini terdiri dari menentukan operator webinar, menentukan
operator room interaksi lapangan, menentukan operator room personalia,
dan menentukan operator room pelantikan kuya-kuyi. Rangkaian
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 sudah jelas akan dilaksanakan pada
tanggal berapa saja. Oleh karena itu, pada rapat divisi perdana, langsung
dilaksanakan pembagian kerja menjadi Host dan Co-host Zoom.
Pembagian dilaksanakan berdasarkan kesediaan masing-masing staf
sehingga tidak ada paksaan dalam waktu kerjanya. Mantap. Namun,
setelah pembagian kerja dilaksanakan, muncul permintaan dari Massa

149
HMS untuk melakukan penayangan langsung kegiatan Kaderisasi Pasif
yang sedang berlangsung. Atas permintaan tersebut, akhirnya muncul
jobdesc baru untuk live streaming kegiatan kaderisasi. Awalnya live
streaming ingin dilakukan dengan Youtube, tapi karena tidak semua staf
mengerti cara live streaming lewat Youtube, bandwidth streaming Youtube
yang berat, dan beberapa pertimbangan lainnya, akhirnya live streaming
dilakukan menggunakan Zoom dengan mengakali sistem Zoom yang ada.
Dengan bertambahnya jobdesc, pembagian kerja yang telah dilakukan
sebelumnya jadi perlu diubah. Untungnya, Deni langsung mengajukan diri
untuk live streaming tersus-terusan dari day 0 hingga day 5 dan ada
tambahan staf baru. Pembagian kerja pun akhirnya didapatkan seperti yang
dituliskan pada bagian Anggota Divisi dan Pembagian Tugas.
3. Menentukan platform untuk melakukan dan mengumpulkan
post-test.
Kaderisasi tidak luput dari tugas tugas (pastinya). Nah, karena itu,
dibutuhkan platform untuk para MTS’20 mengumpulkan tugas-tugasnya.
Setelah diskusi dengan kormet, diputuskan untuk membuat Google
Classroom yang akan menjadi pusat publikasi dan pengumpulan tugas
untuk para MTS’20 selama Kaderisasi Pasif berlangsung. Tanggung jawab
untuk mengelola Google Classroom diserahkan kepada Divisi Operasional.
Namun, karena dirasa ribet apabila pengelolaan GClass dibagi-bagi kepada
staf, akhirnya tanggung jawab pengelolaan GClass sepenuhnya dipegang
Kepala Divisi Operasional. Tugasnya ga ribet karena tinggal menunggu
“orderan” dari kormet atau kormen atau abang Iqbal buat publikasi
sesuatu, entah itu tugas, pengumuman, atau video rekaman day kaderisasi.
4. Menyediakan wadah pelaksanaan kuis cepat.
Awalnya sempat bingung dengan kuis cepat yang dimaksud seperti apa
dan wadah yang baik untuk digunakan yang seperti apa. Namun setelah
berbincang-bincang dengan kormet, akhirnya didapatkan suatu keputusan
untuk menggunakan Quizziz sebagai wadahnya. Kormet juga berbaik hati
untuk mengajukan diri untuk memasukkan sendiri pertanyaan-pertanyaan

150
kuis cepatnya di Quizziz sehingga divisi operasional cukup berperan untuk
share screen saat kuis cepat sedang berlangsung saja.
5. Kerja sama dengan mentor.
Poin kelima ini terdiri dari menyediakan wadah online mentoring,
menentukan operator room mentoring, menyediakan wadah online
mentoring susulan, menentukan operator room mentoring susulan,
menyediakan wadah online FGD, dan menyediakan wadah online FGD
susulan. Awalnya kegiatan-kegiatan tersebut ingin dilaksanakan lewat
Zoom juga biar ga ribet pindah-pindah platform. Tapi setelah melalui
diskusi dengan staf, dan dengan persetujuan kormen juga, akhirnya
mentoring dan FGD dilaksanakan menggunakan Google Meet dengan
mentor dan fasilitator yang menjadi operatornya. Keputusan tersebut
diambil karena setelah dibandingkan, membuka breakout room dan
menempatkan MTS’20 satu per satu ke breakout roomnya masing-masing
jauh lebih ribet daripada meminta para MTS’20 untuk masuk ke room
Google Meet yang linknya bisa diakses dari suatu Google Spreadsheet
(assign participants ke breakout room cuma bisa dilakukan oleh satu
host/co-host, ga bisa barengan). Jadi dalam keberjalanannya, untuk
kumpulan deskripsi kerja ini, Divisi Operasional hanya perlu share screen
link Google Spreadsheet yang isinya kumpulan link-link room
mentoring/FGD.
6. Membuat teknis lapangan FGD susulan.
Deskripsi kerja ini dilaksanakan oleh divisi lain.

Selain deskripsi kerja yang sudah disebutkan di atas, ada juga


kegiatan-kegiatan lain yang belum disebutkan, yaitu menjadi host
presentasi kadpas dan juga briefing host dan co-host sebelum day. Untuk
kegiatan pertama rasanya tidak perlu dijelaskan seperti apa
perwujudannya. Namun, beda cerita untuk kegiatan yang kedua. Setiap
day kaderisasi pasif, selalu ada persiapan-persiapan yang dilakukan
sebelum day. Dua rangkaian persiapan yang membutuhkan kehadiran
Divisi Operasional adalah gladi kotor dan gladi bersih. Seharusnya host

151
dan co-host yang bertugas di suatu day juga hadir pada gladi kotor dan
gladi bersih day yang sama. Namun, karena workload dari host dan
co-host sebenarnya tidak terlalu besar dan ribet dan digabungkan dengan
durasi gladi kotor dan bersih yang tidak pendek. Rasanya sayang apabila
waktu yang dimiliki staf yang bertugas hanya digunakan untuk
bengong-bengong saja selama gladi kotor dan gladi bersih. Oleh karena
itu, staf yang bertugas, spesifiknya host yang bertugas, hanya diwajibkan
untuk datang pada saat gladi bersih saja. Untuk mengisi kekosongan
informasi yang dimiliki oleh host (apabila ada yang terlewat selama gladi
bersih) dan co-host (yang ga ikut gladi kotor dan bersih sama sekali),
dibuatlah jadwal briefing untuk dua orang tersebut. Briefing ini berisikan
penjelasan ulang mengenai teknis lapangan dan juga menginfokan
beberapa hal yang diperlukan oleh host dan co-host, salah satu contohnya
adalah cara share screen menggunakan aplikasi OBS.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Pas malem sebelum day 5 sempet Kalau mau sewa Zoom, pastiin lagi
panik (sedikit) karena tiba-tiba akun ke tokonya kapan tanggal
yang biasanya dipake buat premiumnya abis biar ga terulang
rangkaian kegiatan udah ga masalah yang sama lagi. Tapi karena
premium lagi. Padahal kalo dihitung sekarang dari ITB sudah disediain
dari tanggal sewa ditambah sebulan, zoom gratis untuk setiap mahasiswa,
periode premiumnya masih ada jadi harusnya ga bakal terulang lagi
(harusnya). Tapi nyatanya udah ga sih. Intinya teliti aja pas mau sewa
premium lagi. Mau ngechat tokonya sesuatu, baik itu zoom maupun sewa
juga rada ga mungkin karena yang lainnya.
kondisinya udah di atas jam 12
malem. Untungnya ada temen yang

152
nyewain zoom 500 participants dan
masih bangun jadinya paniknya
sebentaran doang.

Giliran setiap anggota divisi untuk Kalau ada sesuatu yang perlu
menjadi host dan co-host diketahui oleh seluruh anggota, bisa
berbeda-beda setiap daynya. Karena diadakan rapat atau kumpul
pada kumpul perdana belum sempat bersama-sama dan menyalurkan
terlintas ide untuk melakukan share informasinya pada agenda tersebut
screen menggunakan bantuan sehingga tidak perlu
aplikasi OBS, jadinya perlu mengulang-ulang informasi yang
mengajari terus cara menggunakan sama berkali-kali.
OBS setiap kali briefing anggota
sebelum day.

Apakah Divisi Operasional yang Pas perancangan nanti, bisa


pekerjaannya monoton setiap diperhatikan lagi apakah benar-benar
daynya benar-benar dibutuhkan? butuh Divisi Operasional buat
menangani deskripsi kerja yang ada
atau apakah deskripsi kerja tersebut
sebenarnya bisa ditangani sama
divisi lain.

Contoh:
- host bisa dihandle sama anak
acara
- shares creen bisa dihandle
sama divisi yang punya mata
acara (kormet/kormen/acara)
- spotlight bisa dihandle sama
anak acara

153
Jadi nanti coba bener-bener
dipertimbangkan apakah divisi
operasional itu bener-bener
dibutuhin apa ngga

E. Pesan dan Kesan


Yak terima kasih Artemis sudah memberikan kesempatan buat mengepalai
divisi operasional walaupun divisi ini terkesan sangat gabuuut. Jujur gua
sangat amat berterima kasih masih diberi kesempatan buat berkontribusi di
kadpas karena masa-masa forkad dulu gua lagi down serendah-rendahnya jadi
ga terlalu banyak berperan di forkad. Karena kesempatan ini gua jadi bisa
mengisi waktu luang gua untuk fokus ke suatu hal selain menggalau ria setiap
harinya :(( Terima kasih buat temen-temen yang udah mendukung dan
menemani gua selama menjadi kadiv operasional. Terima kasih juga
temen-temen yang bersedia untuk masuk ke divisi operasional karena tanpa
kalian kata gabut di divisi operasional akan berubah menjadi kata nguli. It’s
been such an adventurous journey selama kadpas ini!!! Buat Kopimik nanti
yang berkesempatan buat jadi kepala divisi operasional juga (kalo ada
divisinya), jangan berkecil hati karena divisinya kelihatan gabut karena kata
gabut cuma di luar day doang. Kalo udah day mah sama aja keos keos juga
wkakaka. Tapi jangan berkecil hati juga karena keliatan “ga bisa dapet
apa-apa” dan “gitu-gitu doang kerjanya” kalo ada di divisi ini. Kenapa?
Karena dari dua hal tersebut, kita bisa lebih menghargai dan memaknai proses
selama kadpasnya dibandingkan output yang dihasilkan dari tugas-tugas divisi
operasional. Hargai kesempatan yang udah diberikan dan hargai kebersamaan
yang bisa dilalui bersama-sama temen seangkatan karena momen-momen
yang muncul ga bakal bisa diulang untuk yang kedua kalinya. Perkembangan
yang bisa didapatkan bukan cuma dari tugas divisi doang, tapi dari
pengalaman-pengalaman dan keluh kesah yang disebarkan sama temen-temen
kadiv lain yang bisa digunakan sebagai pembelajaran juga. Jadi berbanggalah
kalian kalo bisa jadi kadiv operasional karena walaupun gabut, tetep ada
banyak hal yang bisa didapatkan. Udah segini aja soalnya gabisa nulis keluh

154
kesah panjang-panjang kaya yang lain karena emang divisi ini urusannya
cuma nerima suapan dari divisi lain doang wkwk.

F. Lampiran
Buat Kadiv Operasional selanjutnya:
HQ Ops - Masterpiece yang ngebuat kerjaan operasional sangat amat
mudah.

- Jangan lupa apresiasi anggota


divisinya ya! Ga perlu dalam bentuk material asalkan kalian tulus dalam
mengapresiasinya.

155
DIVISI MSDM
Kepala Divisi : Namira Ayu Candrina (15019140)

A. Deskripsi Kerja
1. Mengurus dan menanggapi perizinan MTS 2020
2. Mengurus perizinan panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
3. Membuat SOP perizinan
4. Merekapitulasi dan membuat raport MTS 2020
5. Mempersiapkan data terkait kontak HMS 2019 untuk diwawancarai
6. Menentukan dan menyediakan platform yang tepat untuk pemberian dan
pengumpulan kontrak belajar
7. Menerima kontrak belajar

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

No. NIM Nama Penanggung Jawab (PJ)

1 15019049 Olivia Salsa Billah


Perizinan MTS 2020
2 15019063 Milzam Khoirul Basith

3 15019144 Adriana Gabriela Palupi Presensi

4 15019002 Bram Sandika Tarigan

5 15019043 R D A Besya Fairdian


Personalia
6 15019082 Antania Hanjani

7 15019098 Michael Owen Tanaka

8 15019052 Mirna Dwi Lestari S Rapor


9 15019079 Derick Sufendy

10 15019004 Whenny Medeline Kontrak Belajar & Data HMS


11 15019069 Ammar Asyraf

12 15019113 Louis Perizinan Pankad

156
13 15019010 Muslina Syahril

14 15019066 Justinus Adriel MSDM Mentor

15 15019160 Razlie Rakha A.

16 15019032 William Ansel MSDM Divisi Operasional

17 15019056 Hani Nur Hanifah MSDM Divisi Acara

18 15019060 Muhammad Farhan Fadillah MSDM Bidang Medkre

PJ Arahan
MSDM Peserta

-Menerima, menjawab, dan merekapitulasi izin MTS 2020 dari email


Perizinan MTS 2020 -Menentukan diterima atau tidaknya izin MTS 2020 dengan acuan
kontrak belajar

-Membuat form presensi tiap day


-Melaporkan jumlah MTS 2020 yang hadir & izin sebelum day dan
saat day berlangsung (pada sesi Personalia)
Presensi
-Mengirimkan jarkom link presensi di chat zoom
-Mengecek secara manual MTS 2020 yang ada di zoom melalui
display name

-Melakukan cek AFK kepada MTS 2020


-Mencatat MTS 2020 yang terindikasi AFK
-Mencatat MTS 2020 yang tidak sesuai SOP Kegiatan dan
Personalia
melaporkan nama MTS 2020 ke Koorlap/Danlap
-Menerima pesan MTS 2020 apabila ingin izin offcam/ke toilet/lain
sebagainya, lalu mencatatnya

-Membuat sheet template rapor MTS 2020 sesuai dengan materi


Rapor
kadpas serta rumus perhitungan nilai

157
-Menerima Kontrak Belajar MTS 2020
Kontrak Belajar +
-Memeriksa kontrak belajar MTS 2020
Data HMS
-Membuat database Pankad HMS 2019 untuk wawancara

MSDM Panitia
-Membuat jarkom konfirmasi kehadiran & disebarkan melalui PJ
Divisi
Perizinan Pankad
-Membuat sheet untuk rekapitulasi konfirmasi kehadiran Divisi
-Membuat SOP Perizinan Pankad (Mentor)
-Mengirimkan dan merekapitulasi konfirmasi kehadiran Divisi
-Membantu menghubungi anggota divisi apabila terdapat anggota
MSDM yang mogok kerja (berkoordinasi dengan Kadiv terkait)
Bidang/Divisi -Menentukan bentuk apresiasi/semangat bersama dengan msdm divisi
lainnya dan mengirimkan apresiasi/semangat untuk divisi untuk
menjaga semangat
-Mengirimkan dan merekapitulasi konfirmasi kehadiran Divisi
-Berkoordinasi dengan Kadiv MSDM & Koordinator Mentor apabila
terdapat mentor yang izin
MSDM Mentor -Menentukan bentuk apresiasi/semangat bersama dengan msdm divisi
lainnya dan mengirimkan apresiasi/semangat untuk divisi untuk
menjaga semangat
-Mengingatkan untuk mengisi rapor dan presensi mentoring

C. Keberjalanan
Keberjalanan Divisi MSDM Kaderisasi Pasif 2021, yaitu sebagai berikut.
1. Mengurus dan menanggapi perizinan MTS 2020
Dalam mengurus izin dari peserta, panitia kurang tegas dalam
menentukan keberterimaan izin karena tidak sepenuhnya mengacu kepada
kontrak belajar. Terdapat izin yang diterima tetapi tidak sesuai dengan
kontrak belajar, seperti tidak ada surat resmi atau tidak ada keterangan
“Tidak dapat digantikan”.
Dalam menanggapi perizinan peserta, kendala yang dialami adalah
panitia tidak melakukan pengecekan dengan teliti sehingga terdapat email
peserta yang tidak dijawab lebih dari J-12 sehingga peserta dirugikan
karena belum mendapat kepastian dari pengajuan perizinan tersebut.
Selain itu, diksi yang digunakan panitia dalam menjawab email peserta

158
ambigu sehingga membingungkan peserta. Diksi “izin belum dapat
ditentukan keberterimaannya” dapat berarti izin ditolak atau izin diterima
jika menambahkan bukti yang lain. Solusi yang dilakukan adalah
mengganti diksi dengan memberikan keterangan “Tetap dapat
meninggalkan day dengan menambahkan bukti otentik lain.”
Kendala internal yang dialami adalah kesalahan dalam input
pendataan perizinan peserta dan kurang update (jika ada perubahan
perizinan) sehingga berpengaruh pada sesi personalia yang mengacu pada
data tersebut, serta berpengaruh pada data peserta yang membutuhkan
materi susulan. Kendala yang dialami adalah panitia late respond dan
proses perekapan perizinan yang cukup lama sehingga data perizinan tidak
dapat diperoleh dengan cepat, padahal data tersebut dibutuhkan untuk sesi
personalia di Day Kadpas.
2. Mengurus perizinan panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
Perizinan panitia sempat diurus oleh PJ dengan membuat
konfirmasi kehadiran pada kolom chat di grup masing-masing divisi dan
juga menggunakan google form. Akan tetapi, perizinan panitia tidak
terlaksana dengan baik. Panitia yang membutuhkan perizinan hanyalah
Mentor sehingga sistem ini tidak efektif diterapkan di divisi lain. Perizinan
yang dapat diterapkan di divisi lain seharusnya adalah persyaratan untuk
dapat join ke Zoom Day. Awalnya, panitia yang hendak masuk ke Zoom
harus konfirmasi melalui google form. Akan tetapi, terkadang panitia yang
tidak mengisi konfirmasi juga tetap lolos ke Zoom, serta google form tidak
dijadikan patokan untuk menerima panitia yang masuk. Selain itu,
aturan-aturan yang sudah diatur di kontrak belajar bagi panitia kurang
ditegaskan seperti format nama. Inti dari perizinan panitia adalah tidak ada
yang terlalu mengontrol sehingga perizinan dan peraturan tersebut menjadi
kendor.
3. Membuat SOP perizinan
SOP Perizinan yang dicantumkan pada kontrak belajar dibuat
dalam waktu yang cukup singkat. Teknis pembuatan yang dilakukan
adalah Kepala Divisi menyusun peraturan perizinan terlebih dahulu, lalu

159
dibagikan ke staf dan meminta saran dari staf untuk masukan poin-poin
perizinan yang diizinkan ataupun persyaratan bukti. SOP Perizinan selesai
dibuat sebelum kontrak belajar dibagikan dan telah dilaksanakan diskusi
dengan MTS 2020 terkait isi dari SOP tersebut. Hasil dari diskusi tersebut
adalah terdapat penambahan poin perizinan yang diterima. Hal yang dapat
diperbaiki adalah dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk merumuskan
peraturan-peraturan dan persyaratan. Masih terdapat poin-poin yang dapat
ditambahkan.
4. Merekapitulasi dan membuat raport MTS 2020
Dalam pembuatan rapor, kendala yang dialami adalah pembuatan
rapor yang lama dan dibuat bertahap setiap day. Saat mendekati akhir
rangkaian day, rapor belum dibuat sampai keputusan “Lulus” atau “Tidak
lulus” sehingga menyulitkan massa yang ingin mengetahui hasil akhir dari
nilai-nilai peserta.
5. Mempersiapkan data terkait kontak HMS 2019 untuk diwawancarai
Data kontak HMS 2019 dipersiapkan dengan lancar dan cepat.
Data ini berisi hanya berisi nim, nama, dan ID line. Selain itu, data ini
dibuat tanpa nomor urut agar tidak diketahui jumlah pankad sebenarnya,
dan juga tidak dicantumkan divisi agar peserta dapat menanyakan
langsung ke pankad. Hal yang dapat diperbaiki adalah dibuat persetujuan
agar peserta tidak menyebarkan kontak ke pihak yang tidak terkait dengan
Kaderisasi Pasif HMS 2021, dan sebaiknya juga perlu menanyakan
ketersediaan panitia untuk disebarkan kontaknya.
6. Menentukan dan menyediakan platform yang tepat untuk pemberian dan
pengumpulan kontrak belajar
Dalam menentukan dan menyediakan platform untuk pemberian
dan pengumpulan kontrak belajar, dipilih platform Google Classroom
karena mudah dalam melampirkan kontrak belajar dan mengumpulkan
kontrak belajar dari peserta, dengan syarat peserta sudah bergabung ke
classroom dan MSDM sudah menjadi teacher dalam Classroom tersebut.
Pemberian dan pengumpulan kontrak belajar berjalan dengan lancar.
Assignment dalam Classroom dibantu dibuatkan oleh Divisi Operasional.

160
File kontrak belajar yang direvisi setelah diskusi dengan MTS 2020 pun
dengan mudah dapat diganti dan diunggah ulang pada Classroom. File
kontrak belajar peserta yang sudah diunggah terkumpul dalam satu google
drive sehingga praktis untuk diperiksa.
7. Menerima kontrak belajar
Dalam menerima kontrak belajar, terdapat miskomunikasi yang
sangat fatal karena dalam menerima dan memeriksa sebelumnya diberitahu
bahwa mentor akan memeriksa kontrak belajar. Tetapi, mendadak MSDM
kembali diminta untuk memeriksa kontrak belajar padahal sebelumnya
sudah diinfokan untuk tidak usah memeriksa. Alhasil, MSDM yang
seharusnya bertugas tidak available saat itu dan tidak dapat memeriksa
kontrak belajar pada waktu tersebut, akhirnya dibantu oleh koordinator
mentor dalam pemeriksaan.

Selain deskripsi kerja di atas, dilakukan juga personalia, yaitu pengawasan


peserta saat day berlangsung. Dalam melakukan personalia, terjadi tumpang tindih
antara job description MSDM dengan Koorlap/Danlap, seperti keduanya menegur
peserta yang melanggar SOP, sehingga diperlukan beberapa kali pembuatan alur
dan pembagian tugas yang jelas antara MSDM dan Koorlap supaya tidak terjadi
tumpang tindih. Sistem yang diterapkan pada Kaderisasi Pasif HMS 2021 adalah
MSDM mencatat peserta yang terindikasi melanggar dan melaporkan kepada
Koorlap/Danlap, lalu Danlap akan menegur peserta melalui private chat. Peserta
yang melanggar SOP ditunjuk pada saat sesi evaluasi.
Dalam keberjalanan, MSDM yang mengawasi peserta tidak bekerja secara
efektif karena terlalu banyak orang yang mengawasi dan pengawasan yang
dilakukan juga on off seperti pada saat webinar peserta tidak terlalu diperhatikan,
hanya fokus pada mata acara tertentu seperti saat presentasi. Orang yang terlalu
banyak juga menyebabkan komunikasi antara peserta dengan panitia kurang
efektif, seperti saat peserta izin toilet ke salah satu dari empat MSDM yang ada di
Zoom, tetapi panitia tersebut sedang AFK. Hal itu memperlambat izin dan peserta
harus menghubungi ketiga MSDM lainnya untuk mendapatkan izin ke toilet.

161
Kendala lainnya adalah panitia ada yang tidak dapat hadir full day tetapi
mengabari secara mendadak sehingga tidak ada penggantinya. Lalu, MSDM lain
juga jarang yang ingin menggantikan karena sebenarnya sudah memiliki tanggung
jawab lain di PJ lain.
Karena tindakan di tiap mata acara berbeda, seperti ada yang harus
dilakukan perhatian khusus (memperhatikan tangan yang diangkat dsb) harus
dikomunikasikan dengan jelas kepada panitia untuk memastikan MSDM paham
akan hal yang dikerjakan, jangan sampai mendadak dan membebani panitia.
Selain itu, terdapat juga MSDM divisi yang berfungsi untuk menjaga dan
membantu mengondisikan anggota staf divisi tersebut. Setelah melakukan
observasi di dalam grup divisi dan juga menanyakan langsung ke kepala divisi
terkait, terdapat anggota divisi yang kurang aktif. MSDM Divisi berupaya untuk
menghubungi anggota tersebut dan menanyakan kabar maupun kendala yang
sedang dihadapi anggota. Terdapat anggota divisi yang responsif dengan MSDM
di grup divisi, tetapi terdapat juga anggota yang mengacuhkan MSDM. Digunakan
meme sebagai pencair suasana di grup cukup oleh sebagian divisi Panitia
Kaderisasi Pasif HMS 2021. Untuk divisi Mentor, karena ini grup sudah dipenuhi
oleh pengingat kejaran, MSDM divisi hanya membantu untuk memberikan
konfirmasi kehadiran dan hanya sesekali diberikan meme penyemangat. MSDM
divisi juga diminta oleh Koormen untuk reach out mentor yang belum mengisi
konfirmasi kehadiran. Konfirmasi kehadiran lebih efektif dengan chat di grup
divisi daripada melalui google form.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Waktu persiapan dari terpilihnya Untuk membantu persiapan, sebaiknya


Kepala Divisi hingga Day-0 cukup MSDM memiliki Wakil Kepala Divisi
singkat atau memiliki PJ untuk masing-masing
subdivisi (MSDM Peserta dan MSDM
Panitia)

162
Deskripsi tugas yang diberikan lebih Deskripsi tugas dibuat lebih merinci
sedikit daripada tindakan yang sehingga jelas, karena terdapat
diperlukan yang dilakukan oleh Divisi beberapa fungsi yang diperlukan tetapi
MSDM. tidak turun dari deskripsi kerja, seperti
pengawasan peserta dan juga MSDM
bagi divisi lain.

Belum terdapat SOP untuk massa Dibuat subdivisi MSDM Panitia


HMS ITB yang memantau (di luar supaya lebih fokus untuk menyusun
Pankad), bahkan aturan untuk Pankad sistem keluar-masuk, sistem perizinan
juga tidak terlalu jelas. pankad, dan aturan bagi pankad
maupun massa umum.

Terdapat dua aturan yang mengikat Dibuat satu peraturan serinci mungkin
peserta, yaitu kontrak belajar dan SOP (seluruh aturan berada di kontrak
Kegiatan. Terdapat dan beberapa belajar), atau SOP kegiatan
aturan yang memang ada khusus di dilampirkan bersama dengan kontrak
salah satu aturan tersebut, tetapi belajar supaya peserta sudah aware
terdapat juga beberapa aturan yang akan peraturan yang akan diterapkan
beririsan seperti format nama dan selama keberjalanan kadpas.
pakaian.

Sebenarnya, SOP kegiatan melengkapi


kontrak belajar yang belum rinci,
tetapi hal ini menyulitkan peserta
maupun panitia yang mengoreksi
karena mengacu ke dua peraturan
yang berbeda.

Terdapat beberapa perizinan yang Pada kontrak belajar, dibuat poin “Izin
tidak tercantumkan pada poin-poin yang tidak tertulis dalam kontrak
izin yang diterima dalam kontrak belajar dapat didiskusikan lebih lanjut
belajar, tetapi tetap diizinkan oleh oleh MSDM dengan catatan izin

163
panitia karena hal tersebut bersifat tersebut sangat genting dan tidak dapat
mendesak. ditinggalkan” untuk men-cover
perizinan yang mendesak karena jika
peserta dipaksakan mengikuti day
hanya akan merugikan dan kurang
feasible.

Pesan yang digunakan untuk Susun kalimat tanya dan penyemangat


melakukan cek afk membingungkan sekaligus keterangan menjawab dan
peserta, muncul pertanyaan seperti sebagainya agar lebih jelas.
“Apakah pesan ini harus dijawab?”,
“Apakah pesan ini harus dijawab di
private chat atau tidak?”, serta
pematokan waktu harus menjawab
dalam sekian menit cukup
mengganggu peserta.

Cek afk mengganggu peserta, Pertimbangkan lagi tujuan dan


membuat peserta tidak fokus dalam kevalidan cek AFK. Cek AFK
mendengarkan materi, dan menjadi dilakukan di akhir mata acara supaya
tidak valid karena peserta tidak tidak mengganggu waktu
seluruhnya afk jika tidak membalas mendengarkan pemaparan materi.
pesan tersebut.

Sistem PJ yang diterapkan dalam Dapat dipertimbangkan sistem shift


divisi MSDM efektif karena atau rolling untuk PJ dengan pekerjaan
pembagian tugas jelas dan tetap. yang berat (seperti pengawasan
Kekurangan dari sistem PJ ini adalah peserta), dan dibuat jadwal dari
sulit mencari pengganti apabila PJ jauh-jauh hari agar panitia yang
sedang berhalangan dalam melakukan berhalangan dapat mengabari dan
tugasnya tetapi sedang diperlukan. Hal dapat segera mencari pengganti.
ini menjadi sulit karena PJ lain tidak Jadwal dapat dibuat sesuai dengan
selalu mau untuk menggantikan tugas ketersediaan panitia.

164
yang tidak pernah ia pegang. Terdapat
PJ yang kegiatannya ringan, terdapat
juga PJ yang sibuk setiap day.

Pekerjaan yang dilakukan oleh PJ Melakukan kontrol dari jauh-jauh hari


masih perlu diback-up atau dikoreksi dan evaluasi berkala agar kinerja yang
sendiri oleh Kepala Divisi sehingga dilakukan dapat meningkat.
membebani Kepala Divisi.

Permintaan data kepada MSDM sering MSDM baik Kepala Divisi maupun
dilakukan tiba-tiba dan dibutuhkan PJ sebisa mungkin fast response dan
secara cepat. standby karena MSDM merupakan
salah satu divisi yang dinamis,
data-data peserta pun dapat berubah
tiba-tiba sehingga perlu cekatan dalam
meng-update data dan memberikan
data yang baru sesegera mungkin.

Pada saat sesi evaluasi dengan Koordinasi Danlap dan MSDM


menunjuk nama peserta yang dicatat diperbaiki lagi agar evaluasi yang
oleh MSDM (karena terindikasi AFK dilakukan sesuai dengan tuduhan AFK
pada saat webinar), peserta ditanyakan oleh MSDM.
materi di luar webinar tersebut
sehingga tuduhan AFK menjadi salah.

Pada sesi personalia, Danlap dan MSDM segera melaporkan ke


Koorlap sering menanyakan izin dari multichat tiap ada peserta yang izin
peserta yang dipantau melanggar SOP sesuatu, dan juga direkapitulasi di
(seperti offcam atau tidak memakai sheet sesegera mungkin.
VBG), tetapi MSDM lambat dalam
memberikan list peserta yang izin
sehingga kerap dianggap sebagai
pelanggaran SOP.

165
Pelanggaran SOP tidak terlalu Dibuat mekanisme yang lebih jelas
berpengaruh terhadap penilaian mengenai dampak dari pelanggaran
peserta, hanya diberikan teguran dan SOP supaya tidak sia-sia.
peringatan.

Belum dibuat mekanisme yang tepat Dibuat mekanisme untuk peserta telat,
mengenai peserta yang telat. seperti pengurangan poin, atau berada
di waiting room sampai sesi personalia
selesai, atau hal lainnya.

Cek presensi secara manual oleh PJ Cek presensi dilakukan sejak peserta
presensi dilakukan lambat sehingga berada di waiting room.
terdapat peserta yang tidak terdata.

PJ Presensi dihubungi oleh peserta PJ Presensi mengganti format nama


untuk izin toilet dan lain-lain, padahal agar tidak dihubungi peserta, agar
sedang melakukan presensi dan tidak peserta menghubungi MSDM yang
dapat menjawab chat peserta. memang bertugas untuk menerima izin
toilet.

Pada saat personalia, nama-nama Inovasi yang dilakukan untuk cek


peserta yang izin yang disebutkan oleh perizinan adalah menggunakan sheet
MTS 2020 perlu di-crosscheck dengan dengan mencantumkan nama dan
data yang diterima MSDM. alasan peserta, sehingga danlap
maupun MSMD dapat men-checklist
nama peserta yang sudah disebutkan
oleh temannya. Metode ini sangat
praktis dan memudahkan.

Konfirmasi kehadiran mentor sempat Presensi kehadiran mentor lebih


membingungkan saat digunakan gform efektif di chat grup dan
karena form tidak dibuat secara rinci, keterangan-keterangan tersebut dapat
tidak terdapat konfirmasi untuk dituliskan di chat dengan mudah.
mentor yang hanya hadir di salah satu

166
mentoring, di saat mentoring, dan juga
datang full dalam day.

Konfirmasi kehadiran panitia tidak Melakukan rekapitulasi semua orang


berjalan dengan efektif. yang bertugas pada Day. Tetapi hal ini
juga sudah dilakukan oleh Danlap.

MSDM yang dihubungi peserta untuk MSDM yang berjaga di day dikurangi
izin toilet seringkali tidak menjawab, supaya bisa lebih fokus menerima izin
padahal peserta sudah butuh untuk dan mengawasi peserta pada mata
pergi ke toilet. acara tertentu & tidak AFK.

MSDM yang mengawas kelelahan Dapat dibuat shift juga supaya tidak
karena memantau sepanjang day lelah dalam join day seharian. Dapat
berlangsung. mengantisipasi panitia yang hanya
bisa setengah hari sehingga dapat
digantikan oleh yang lain.

MSDM yang mengawas tidak Diperlukan juga briefing internal H-1


mengetahui rangkaian kegiatan dan untuk membicarakan teklap dan
hal yang perlu diperhatikan dalam day menekankan momen penting pada
tersebut. day esok hari. Penting juga untuk
menekankan mata acara yang penting
di hari itu, seperti cek tangan yang
harus diangkat atau cek afk atau apa
supaya MSDM dapat standby dan
mempersiapkan diri.

MSDM yang mengawas tidak Diperlukan juga alur tindakan agar


mengetahui hal yang harus dilakukan MSDM mengetahui langkah-langkah
saat mendapati peserta yang yang perlu dilakukan dalam
melanggar SOP dan terus bertanya menindaklanjuti peserta yang
kepada Kepala Divisi. terindikasi melanggar SOP/Kontrak
belajar. Alur juga perlu dibuat agar

167
dapat mempermudah penjelasan
kepada MSDM pengganti di Day
tersebut apabila berasal dari luar PJ
Personalia.

Sempat diadakan rapat koordinasi Rapat perlu dilakukan untuk


MSDM untuk evaluasi dan hal yang meningkatkan kinerja PJ dan juga
perlu diperbaiki. Tetapi seiring mempererat bonding panitia sehingga
dengan bertambah kesibukan, rapat panitia tidak menghilang dari Kadpas.
tidak dilakukan.

E. Pesan dan Kesan


Saya ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada Ketua Kadpas HMS 2021,
Iqbal, yang sudah memercayai saya untuk mengemban amanah sebagai MSDM.
Walaupun MSDM merupakan bidang yang baru bagi saya, saya sangat termotivasi
untuk meng-explore dan merancang sistem dalam MSDM yang terbaik bagi
Kadpas HMS 2021.
Dengan waktu persiapan yang cukup mepet (kurang lebih 10 hari sebelum Day-0
berlangsung), saya berusaha semaksimal mungkin untuk mencari berbagai
referensi, mencoba berbagai rumus Ms. Excel, dan membuat berbagai
spreadsheets untuk keperluan MSDM. Lumayan menantang, seru, dan sangat
melelahkan, sampai laptop saya rusak setelah Day-1 berlangsung :). Saya
menyadari bahwa sistem yang dirancang masih memiliki banyak kekurangan baik
dari segi persiapan maupun pelaksanaan, oleh karena itu saya juga ingin memohon
maaf atas kekurangan tersebut dan berharap dapat diperbaiki di Kadpas HMS
berikutnya.
Saya juga ingin berterima kasih kepada teman-teman Koorlap, Danlap, Sekben,
Koormen, dan Kepala Bidang/Divisi yang sering berkoordinasi dengan MSDM,
terima kasih atas kerja sama dan juga atas masukan-masukan yang telah diberikan
untuk MSDM selama Kadpas HMS 2021 berlangsung sehingga MSDM dapat

168
berkembang hingga Day terakhir. Akhir kata, Kadpas HMS 2021 merupakan
tempat eksplorasi dan belajar yang baik bagi peserta maupun panitianya.

F. Lampiran

Rapat Koordinasi dan Evaluasi Divisi MSDM

169
KOORDINATOR MEDIA KREATIF
Alfafa Dzikra (15019142)

A. Deskripsi Kerja
Perancangan :
1. Mengoordinasikan pensuasanaan guna kepentingan forkad dan presentasi.
2. Mengoordinasikan penyusunan metode dalam forkad yang menarik dengan
tetap efektif dan efisien.
3. Mengoordinasikan publikasi dan dokumentasi forkad dan presentasi.
4. Membagikan hasil forkad yang telah terakipitulasi dan ter-highlight kepada
HMS’19 secara menarik.
5. Mengoordinasikan pembuatan ruang diskusi HMS’19 di luar forkad.
6. Mengoordinasikan penyusunan serta pembagian konten presentasi yang
telah rapih dan menarik kepada massa HMS ITB.
7. Mengoordinasikan seluruh proses perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021.
8. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19.
Pelaksanaan :
1. Memvisualisasikan setiap tampilan kegiatan dengan menarik.
2. Melakukan pensuasanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Anggota Bidang Media Kreatif

No. Nama NIM Pembagian Tugas

1 Alfafa Dzikra 15019142 Koordinator Media Kreatif

2. M. Ricky Ferdian 15019116 Kepala Divisi Grafis

3. Rakahalu Langitan 15019149 Kepala Divisi Publikasi dan


M. Dokumentasi

170
Deskripsi Pembagian Tugas :
Koordinator Media Kreatif (Koomedkre) bertanggung jawab atas
pensuasanaan dan penyampaian informasi melewati media visual dalam
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Koormedkre dibantu oleh Kepala Divisi
Grafis (Kadiv Grafis) dan Kepala Divisi Publikasi dan Dokumentasi (Kadiv
Pubdok). Dalam perancangan, Koormedkre bekerja sendiri. Dalam
pelaksanaan, Koormedkre, Kadiv Grafis, dan Kadiv Pubdok saling
berkoordinasi serta bekerja sama untuk menghasilkan pensuasanaan via media
visual serta audio-visual.

C. Keberjalanan
Perancangan :
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai keberjalanan tiap deskripsi kerja
selama proses perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
1. Mengoordinasikan pensuasanaan guna kepentingan forkad dan presentasi.
Pensuasanaan kegiatan Forkad serta Preskad dilakukan dengan
mem-broadcast poster berisi informasi Forkad dan Preskad yang akan
disampaikan.

Gambar 1 Contoh Pensuasanaan Forkad

171
Gambar 2 Contoh Pensuasanaan Preskad

2. Mengoordinasikan penyusunan metode dalam forkad yang menarik


dengan tetap efektif dan efisien.
Penyusunan metode dalam Forkad dilakukan bersama-sama dengan Tim
Koor (Ketua Kaderisasi, Sekretaris-Bendahara, Koordinator Materi dan
Metode, serta Wakil Koordinator Materi Metode I & II).
3. Mengoordinasikan publikasi dan dokumentasi forkad dan presentasi.
Publikasi Forkad dan Presentasi dilakukan minimal sehari sebelum
dilaksanakannya Forkad dan Presentasi. Dokumentasi Forkad dan Presentasi
dilakukan setelah acara selesai dan diarsipkan pada drive Media Kreatif.
4. Membagikan hasil forkad yang telah terekapitulasi dan ter-highlight
kepada HMS’19 secara menarik.
Pensuasanaan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan massa
Artemis mengenai proses perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
sekaligus untuk meningkatkan minat mereka untuk berkontribusi lebih lagi di
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021. Seluruh rekapan Forkad serta Preskad juga
terlampir pada Miro Rekap Forkad pada tautan berikut ini: REKAP
FORKAD. Tidak semua Forkad dan Preskad dibuat rekapnya karena
constraint waktu & tenaga.

172
Gambar 3 Contoh Poster Rangkuman Forkad

5. Mengoordinasikan pembuatan ruang diskusi HMS’19 di luar forkad.


Ruang diskusi HMS’19 di luar Forkad bersifat informal dan pembuatan
ruang diskusi tersebut dilakukan dengan koordinasi bersama Tim
Koordinator.
6. Mengoordinasikan penyusunan serta pembagian konten presentasi yang
telah rapi dan menarik kepada massa HMS ITB.
Penyusunan konten presentasi dilakukan bersama Tim Koordinator lain.
Dalam hal ini penyusunan me-refer kepada pembuatan dokumen presentasi
menjadi rapi dan nyaman untuk dibaca. Hal ini lebih ditekankan oleh
Sekretaris-Bendahara, lalu dalam pembagian konten presentasi dilakukan oleh
Koordinator Media Kreatif via Grup Line Keluarga Besar HMS ITB beberapa
jam sebelum dilaksanakannya presentasi.
7. Mengoordinasikan seluruh proses perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021.
Hal ini dilakukan dengan melakukan koordinasi bersama Tim Koordinator
lainnya.
8. Menginisiasi perangkulan setiap HMS’19.
Perangkulan setiap HMS’19 dalam perancangan dilakukan dengan
berusaha untuk inklusif terhadap pendapat dari setiap orang. Juga dilakukan
evaluasi terbuka menggunakan Google Form terkait keberlangsungan
perancangan. Sebelum presentasi, dilakukan chat secara personal kepada

173
seluruh massa Artemis untuk mengetahui kabar dan kehadiran pada saat
presentasi.
Pelaksanaan :
1. Memvisualisasikan setiap tampilan kegiatan dengan menarik.
Secara garis besar, kalimat “memvisualisasikan setiap tampilan kegiatan
dengan menarik” terdengar sederhana dan mudah untuk diwujudkan. Hal itu
mungkin disebabkan dari atmosfir general/umum yang dibawa oleh rangkaian
kata-katanya. Namun pada penerapannya, semakin umum suatu deskripsi
kerja, semakin luas pula cakupan yang harus diraih oleh seorang koordinator
media kreatif.
Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan waktu dan usaha untuk memulai
setiap langkah awalnya. Pada proses memvisualisasikan rangkaian kegiatan
perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, yang pertama dilakukan adalah
dengan menentukan mood atau suasana seperti apa yang akan dibawa oleh
acara ini, dan bagaimana cara menerjemahkan hal tersebut melalui medium
grafis serta video sehingga semua pesan yang ingin disampaikan bisa
tersampaikan.
Penetuan mood desain diawali dengan mencari ide pada media yang
memuat artwork digital. Dalam hal ini digunakan platform Pinterest, Tumblr,
dan Instagram. Mayoritas inspirasi desain dalam proses perancangan datang
dari Pinterest. Dibuat beberapa moodboard yang kemudian akan digunakan
untuk memilah-milah inspirasi yang sesuai dengan suasana yang akan
dibawa.
Sedangkan untuk inspirasi desain dalam proses pelaksanaan Kaderisasi
Pasif HMS ITB 2021 mayoritas diperoleh dari akun Instagram
@arsitekturhijau (akun Instagram milik organisasi kemahasiswaan dari
jurusan arsitektur Universitas Katolik Parahyangan). Dan Pinterest (khusus
untuk Jurnal Kadpas).
Setelah moodboard diperoleh, dikurasi, dan diiterasi kecocokannya dengan
apa yang hendak dibawakan dalam acara, maka hal selanjutnya yang
dilakukan adalah mengeksekusi inspirasi.

174
Hal tersebut diwujudkan dengan mendesain menggunakan software desain
yang dipilih. Pada kali ini digunakan Adobe Photoshop dan juga Adobe
Illustrator, dengan porsi lebih banyak diambil oleh Adobe Photoshop karena
keterbatasan keahlian dari koordinator media kreatif dalam bidang
mengoperasikan Adobe Illustrator, dan juga keterbatasan waktu untuk
mempelajari semuanya dari awal lagi.
Yang harus diperhatikan adalah waktu. Pada proses perancangan
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, koordinator media kreatif melakukan semua
kegiatan editing secara mandiri (karena belum adanya ketua divisi grafis,
publikasi-dokumentasi, serta staff pada saat itu) sehingga membutuhkan time
management yang baik untuk bisa mewujudkan sejumlah permintaan desain
dari rekan-rekan koordinator lainnya ataupun ketua kaderisasi.
Semua pekerjaan editing dilakukan jauh-jauh hari sehingga ketika
dibutuhkan pensuasanaan grafis, sudah terdapat beberapa stok hasil desain
yang siap dipakai dan hanya perlu ditambah atau diganti detail info di
dalamnya saja. Sistem kerja tersebut sangat membantu dalam meringankan
beban kerja karena pekerjaan tidak menjadi menumpuk pada satu waktu saja.
2. Melakukan pensuasanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
Pensuasanaan dalam konteks kali ini berarti mengakomodasi hal-hal yang
sifatnya memiliki urgensi untuk disampaikan kepada massa HMS. Hal-hal
tersebut dimulai dari menyediakan produk desain grafis agar rangkaian acara
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 (perancangan dan pelaksanaan) berjalan
dengan menarik dan tidak membosankan. Untuk detail proses visualisasi
rangkaian kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 sudah dijelaskan pada
poin 1 Keberjalanan Pelaksanaan.
Selain produk berupa desain grafis, diperlukan juga sedikit produk berupa
copywriting yang bertujuan agar massa HMS bisa lebih mudah memahami
info yang disampaikan via medium desain grafis.
Dalam proses pensuasanaan ini diperlukan jalur komunikasi yang jelas
antara yang ingin menyampaikan informasi dengan si-penyampai informasi.
Untuk setiap bagian informasi yang ingin disampaikan, terlebih dahulu
dikonfirmasi kebenarannya agar tidak terjadi miskomunikasi. Diperlukan

175
ketelitian dalam penulisan dan juga penyampaian karena segala bentuk
miskomunikasi dalam perancangan dan juga pelaksanaan Kaderisasi Pasif
HMS ITB 2021 harus diminimalisir.
Pada ranah publikasi juga diperlukan forecasting mengenai info apa saja
yang akan disebar dan kapan. Karena sistem publikasi HMS yang menuntut
keteraturan dalam penyaluran informasi (setiap publikasi informasi harus
sesuai jadwalnya). Hal ini membuat penyalur informasi (koordinator media
kreatif) harus bisa mengira-ngira dan memastikan timeline keberjalanan
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 agar jadwal publikasi bisa di-book sehingga
tidak ada info yang tidak dapat disampaikan.
Selain keteraturan, pensuasanaan juga harus dilaksanakan dengan inovasi
yang menarik. Info mengenai Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 akan datang
bertubi-tubi khususnya di grup angkatan yang sedang mengemban amanah
untuk melaksanakan acaranya. Maka dari itu, pensuasanaan diusahakan
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak membosankan. Walau pada akhirnya
memang kejenuhan angkatan terhadap perancangan acara tidak bisa dihindari.
Salah satu inovasi yang dihadirkan pada pensuasanaan kegiatan
perancangan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 ini adalah dengan membuat dan
membagikan poster Apresiasi Forkad setiap selesai dilaksanakannya Forkad.
Ide ini muncul dari Ketua Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, Iqbal, dan
dilaksanakan terus menerus dari Forkad pertama hingga Forkad terakhir.

Gambar 4 Contoh Poster Apresiasi Kehadiran Forkad

176
Tindakan ini berdampak baik dalam meningkatkan minat angkatan untuk
menghadiri Forkad dan juga meningkatkan keinginan sekelompok orang
untuk mengajak teman kelas masing-masing untuk hadir di Forkad. Dipicu
oleh rasa kompetitif antara kelas yang melihat bahwa partisipasi kelasnya
sendiri masih sedikit dibandingkan kelas lain.
Namun terdapat efek negatif dalam penggunaan pensuasanaan Apresiasi
Forkad. Dengan adanya nama-nama yang sudah tercantum sebagai partisipan
Forkad, seringkali terjadi bystander effect serta diffusion of responsibility
karena beberapa orang di angkatan sudah merasa “terwakilkan” oleh orang
lain serta tanggung jawabnya sudah “gugur” saat sudah ada orang lain yang
menghadiri Forkad. Padahal pada hakikatnya Forkad adalah hak dan
kewajiban setiap orang di angkatan, dan tanggung jawab masing-masing
bagian dari angkatan tidak akan “gugur” sekalipun sudah ada orang lain yang
mengikuti Forkad.
Selain Forkad, pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 pun
membutuhkan pensuasanaan sebagai aspek pendukung acara. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut:
Grafis
1. Grand Design Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
2. Virtual Background Pankad dan Peserta.
3. Organogram
4. Template Handout
5. Template Powerpoint
6. Template Jurnal Kadpas
7. Logo dan Twibbon Kuya-Kuyi
8. Sertifikat Pemateri dan Moderator
9. Header Google Classroom
10. Pensuasanaan Games
11. Vector Jahim
12. Powerpoint Pelantikan HMS 2020
Publikasi dan Dokumentasi
1. Video Opengate & Mobilisasi

177
2. Video Pensuasanaan Pelantikan Kuya-Kuyi
3. Video Pensuasanaan Pelantikan HMS 2020
4. Video Pensuasanaan Acara

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Demand pensuasanaan yang Memetakan dan merencanakan


sangat banyak sehingga cukup desain-desain yang dibutuhkan sejak
memakan waktu dan tenaga awal. Mulai dari mood, color palette,
dalam proses pengerjaannya. ornamen yang ingin dimasukkan, serta
template teks yang nantinya bisa praktis
untuk digunakan saat sudah dibutuhkan.

Terjadi miskomunikasi antara Diperjelas dari awal mengenai


angkatan dengan pihak koor syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
mengenai sistem absen Forkad nama partisipan bisa muncul dalam
sehingga ada beberapa orang poster Apresiasi Forkad. Pada
yang merasa hadir namun tidak Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021, syarat
terabsen & tidak dicantumkan tersebut adalah dengan mengikuti
namanya dalam poster Apresiasi Forkad selama minimal 60 menit.
Forkad.

Pembuatan Grand Design Siapapun yang bertanggung jawab atas


pelaksanaan Kaderisasi Pasif Grand Design Kaderisasi Pasif HMS
HMS ITB 2021 cenderung ITB nanti sebaiknya diberikan waktu
lambat karena diiringi oleh agar bisa fokus menyelesaikan Grand
pembuatan konten dokumen Design karena dalam pengerjaannya
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 membutuhkan konsentrasi dan inspirasi
serta Forkad 3 kali seminggu. yang harus dicari dan tidak datang
sendiri. Sebaiknya diberikan waktu
untuk bisa terdisosiasi sejenak dari
tanggung jawab pembuatan konten

178
dokumen Kaderisasi Pasif HMS ITB
2021.

Fokus dan tanggung jawab Sebaiknya koordinator media kreatif


berbeda yang dimiliki meluangkan waktunya sejenak (jika
koordinator media kreatif tanggung jawab desainnya sudah
membuat sulit untuk mengikuti selesai) untuk mempelajari sendiri
proses perancangan dokumen proses perancangan dokumen
Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
dan berujung kepada tidak
meratanya pemahaman
koordinator media kreatif
terhadap dokumen jika
dibandingkan dengan
teman-teman angkatan.

Beberapa kali terjadi kesalahan Teliti sebelum mengirim informasi,


dalam penyampaian informasi pastikan sudah dilakukan cross-check
yang disebabkan oleh kurang sebelum informasi disebar kepada
fokusnya koordinator media seluruh massa HMS.
kreatif saat melakukan
copywriting, dan juga disebabkan
oleh miskomunikasi antara
panitia Kaderisasi Pasif HMS
ITB 2021.

Revisi yang terjadi cukup sering Konsep desain dimatangkan terlebih


saat proses desain pensuasanaan dahulu oleh divisi terkait (divisi yang
pelaksanaan Kaderisasi Pasif meminta bantuan pensuasanaan) agar
HMS ITB 2021 membuat tidak ada waktu dan tenaga yang
progress desain serta editing terbuang dari kedua belah pihak (Media
yang sudah cukup jauh harus Kreatif dan Divisi/Bidang lain).
diulang lagi dari awal.

179
Beberapa anggota divisi yang Menghentikan normalisasi budaya
masih menganut prinsip Sistem kebut semalam karena dapat berimbas
Kebut Semalam dalam buruk khususnya apabila terdapat revisi
pengerjaan editing sehingga yang perlu dilakukan dan memakan
membuat Koormedkre kurang waktu, perlu disediakan spare waktu
bisa tenang hatinya. untuk mengerjakan revisi-revisi
tersebut.

Penentuan nama Kuya-Kuyi Dibutuhkan koordinasi antara


yang cenderung lambat membuat Koormedkre dan Ketua Kaderisasi Pasif
durasi pembuatan logonya dengan penekanan bahwa penentuan
menjadi lebih terbatas. nama Kuya-Kuyi harus menjadi salah
satu prioritas utama karena
berhubungan dengan pembuatan
logonya pula.

Ketua Divisi yang berada dalam Koormedkre selalu memastikan bahwa


tanggungan Koormedkre (Kadiv Kadiv Grafis dan Kadiv Pubdok
Grafis dan Kadiv Pubdok) mengerti alur keberjalanan Day terlepas
seringkali tidak ikut terlibat dari apakah keduanya ikut berperan
dalam perumusan hal-hal yang langsung pada hari tersebut atau tidak.
bersifat teknis tiap Day nya Hal ini diperlukan agar tidak terjadi
karena sudah disibukkan oleh miskomunikasi dan agar ruang untuk
kegiatan editing. inovasi selalu terbuka dengan kedua
kadiv mengetahui keberjalanan Day.

Sempat terjadi miskomunikasi Mentoring sifatnya pribadi dan intim.


mengenai consent dari para Seperti halnya pada Zoom Komunal,
peserta Kaderisasi Pasif HMS sudah sepatutnya pihak Medkre
ITB 2021 untuk direkam saat (khususnya Pubdok) meminta izin
mentoring. terlebih dahulu kepada para peserta saat
akan merekam kegiatan mentoring.

180
E. Pesan dan Kesan
Kadpas itu seru. Banget. Di Kadpas tuh banyak belajarnya, banyak
ketawanya, banyak begadangnya, banyak dramanya, dan banyak pengalaman
barunya. Waktu itu tiba-tiba diajak meet sama Kakad dan diajak jadi koor
medkre. Awalnya ngeiya-in hanya karena mau bantu Kakad, dan sempet
kepikiran juga buat cukup bantu-bantu sampe kelar perancangan aja.
Lama-lama berubah jadi mau bantu-bantu angkatan, dan berujung betah
banget ngurus medkre Kadpas.

“When you help someone, you help everyone.”


-Aunt May’s epitaph, No Way Home (2021)

Sedikit cerita, aku bukan yang paling fafifu-wasweswos saat


Forkad/Preskad. Dari situ mungkin bisa jadi cerminan dan pembelajaran
bahwa hal kaya gitu emang bukan “forte”-ku. Makanya selalu pengen bantu
dari bidang lain, yaitu media-kreatif, buat nunjukin bahwa aku peduli. Dulu
mikirnya kaya gini: “Setidaknya kalo belum bisa bantu ngisi konten Kadpas,
harusnya bisa bantu mempercantik Kadpas.”
Sempet ada masanya di mana rasio Kadpas : Akademik aku jadi 80 : 20.
Bahkan saat liburan beberapa kali diajak cabut jawabannya gabisa karena
harus ngurus Kadpas. Soalnya waktu itu masih solo, belum ada Ring 1-2,
apalagi staff. Dan setiap ditanya bos-bis DK, “Fa, kamu masih kuat ngerjain
sendiri?”, selalu pengen ketawa soalnya mungkin keliatannya aku kaya
kewalahan, padahal sebenernya enjoy banget ngerjain itu semua.
Karena aku pengen banget ngasih yang terbaik buat Kadpas, soalnya
Kadpas udah ngasih banyak buat aku. Walau Medkre cuma support system,
tapi jadi apapun itu, ga peduli gede/kecil impact-nya, harus selalu kasih yang
terbaik. Seengganya dengan itu aku bisa tenang setelah semuanya kelar
karena tau bahwa kemaren udah ngasih 100% buat Kadpas.
Dan layaknya semua perjalanan, pasti ada bagian favorit dari
masing-masing pengelana. Bagian favorit aku dari Kadpas adalah
orang-orang di dalamnya. Dari 6 orang Tim Koor (Iqbal, Aldi, Romi, Renat,

181
Vio, Zefa), sampe temen-temen Ring 1-2, khususnya yang udah mau bantu
aku di Grafis & Pubdok (Ricky & Raka). Maka dari itu ada sepatah-dua patah
kata yang mau aku sampein khusus buat mereka:
1. Untuk Kakad & Tim Koor
Makasih udah ngasih gue kesempatan buat belajar lebih di Kadpas.
Makasih udah membersamai gue selama ini dalam segala bentuk
pembelajaran di Kadpas. Makasih selalu bantu saat bikin infografis, selalu
bantu saat room Zoom tiba-tiba harus beli, selalu bantu bikinin list absen
saat gue bikin poster apresiasi Forkad. Makasih udah membiarkan gue
pamit dari Zoom duluan buat ngedit sementara kalian terus-terusan
nge-draft sampe subuh. Makasih juga I’bal udah motoran 15km ke rumah
gue buat ngasih oleh-oleh dari Lampung & udah ngirim plakat pake box
kayu yang harus gue buka pake linggis. Makasih atas semua hal yang
gabisa gue sebut satu per satu. Kalian keren. Love u all & pliz maafin
semua salah-salahnya ak krn ak manusia yg tdk sempurna hehe,,
2. Untuk Ricky & Raka
MAKASIH BANYAK FREN! Gataudeh Medkre bakal secaur apa kalo
kalian gaada. Makasih udah selalu redi kalo ada sesuatu, kalo ada revisi,
kalo ada request design baru, request video baru, dll. Buat Ricky, makasih
udah mau ngakak sambil meringis bareng saat nge-design suatu logo dan
ngeliat tweet2 orang tentang logo itu. Buat Raka, makasih udah mau
merelakan kesempatan jadi mentor dan memilih buat jadi Kadiv Pubdok
walau udah muak bet sama per-pubdokan. Makasih kalian udah mau bantu
lebih di Kadpas, maaf belum bisa jadi Koor yang lebih baik lagi. Dan
selayaknya kalian yang udah ngasih banyak banget buat Kadpas, semoga
Kadpas juga ngasih banyak buat kalian. Makasih, makasih, dan makasih.

Buat bisa kerja bareng mereka adalah suatu pengalaman yang sangat
menyenangkan dan kalau ditawarin buat ngulang lagi di kesempatan lain, aku
mau. Asal ga ngulang rancang Kadpas lagi aja hehe.
Pesan aku buat Kuya atau Kuyi penerus Medkre nanti (atau bukan penerus
Medkre juga bole baca si): Nikmati prosesnya aja. Akan ada suatu titik di
mana kamu ngerasa kaya, “Gue lagi ngapain sih? Medkre mau dibawa ke

182
mana sih? Kadpas emang mau digimanain sih? Kok gue setujunya B tapi
angkatan maunya A ya?” tapi, as the wise words say:

“I knew exactly what to do. But in a much more real sense,


I had no idea what to do.”
-Michael Scott, The Office S5E14 Stress Relief Part 1

Nikmati perjalanannya, kamu mungkin ngerasa kamu tau segalanya, tapi


sebenernya kamu masih harus banyak belajar. Semakin kamu banyak belajar,
semakin kamu sadar kalo kamu masih bodoh. Belajarlah dari orang-orang di
dalem Kadpas. Dari temen-temen seangkatan, juga dari Bos-Bis yang mau
luangin waktunya untuk ngajarin.
Akan ada suatu titik juga di mana kamu ngerasa sangat-sangat krisis
apresiasi dan validasi dari lingkungan kamu, tapi yang perlu kamu inget
adalah kenapa kamu mau berperan lebih in the first place. Apa yang jadi
alasan kamu mau bantu-bantu di Kadpas. Alih-alih hanya untuk diapresiasi
dan divalidasi sama bos-bis atau temen seangkatan, alasan kamu maju itulah
yang harusnya jadi drive kamu untuk tetep lanjut dan jadi maksimal buat
Kadpas.
Ngomong kaya gini bukan berarti aku gapernah demot, justru karena aku
pernah ngerasain ada di titik itu. Sampe harus berhenti sejenak buat self-reflect
dan jadi sadar lagi bahwa aku di Kadpas bukan karena pengen diapresiasi, jadi
harusnya ga perlu nyari-nyari validasi.
Nikmatin, pelajarin, jalanin, dan ketawain. Itu 4 resep paling ampuh
dalam menghadapi Kadpas untuk siapapun yang akan menghadapinya nanti.
Semangat no. 1:-)

F. Lampiran
Untuk penerus Medkre selanjutnya:
Drive Medkre (Perancangan) Media Kreatif - Google Drive
Drive Medkre (Pelaksanaan) MEDKRE - Google Drive
Goodluck!

183
DIVISI GRAFIS
Kepala Divisi : Muchammad Ricky Ferdian (15019116)

A. Deskripsi Kerja
1. Menerima dan membantu arahan Koordinator Media Kreatif
2. Memvisualisasikan setiap tampilan kegiatan dengan menarik
3. Membuat PPT yang menarik untuk webinar
4. Mendesain handout
5. Mendesain jurnal
6. Membuat Powerpoint soal tes kenal
7. Membuat twibbon Kuya-Kuyi untuk MTS 2020

B. Anggota Divisi

Anggota Divisi Grafis

No. Nama NIM

1 Bernardus Prio Adi 15019024


Triwibowo

2 Alexander Wicaksono 15019095


Budiarto

3 Jordan Immanuel 15019107

4 'Iffah Qisthiya 15019125

5 Levana Amelia 15019131

6 Ilham Rahadian 15019137


Widyananda

7 Rizki Sukma Putra 15019147

184
Deskripsi Pembagian Tugas :
Pembagian tugas dilakukan oleh koor medkre dan kadiv grafis secara
langsung. Pertimbangan menggunakan metode ini yaitu alasan efisiensi dan
efektivitas. Namun, untuk melakukan pembagian tugas secara langsung, perlu
dilakukan identifikasi tiap staf untuk menentukan pekerjaan yang cocok untuk
tiap staf, yaitu dilakukan pengumpulan contoh desain oleh para staf melalui
google form sehingga pembagi kerja memiliki bayangan mengenai kapabilitas
staf grafis.
Selanjutnya pembagian tugas dilakukan dengan memperhatikan kapabilitas
staf, kecocokan pekerjaan dengan tipe desain staf, serta kecocokan timeline
tugas terhadap waktu/kesibukan staf. Lalu dibuat juga spreadsheet yang
berisikan pembagian kerja, deadline, tempat upload hasil desain, instruksi dan
deskripsi singkat mengenai kejaran. Spreadsheet tersebut digunakan untuk
follow up tiap kejaran agar dapat terselesaikan tepat waktu serta agar
pelaksanaan pekerjaan grafis dapat dilakukan secara praktis dan sistematis.
Spreadsheet dapat diakses di link berikut :
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1A7OoLPjiSwF9GfBr0ev1tS6vMAge
bux8lVfYJDpbSow/edit#gid=0

C. Keberjalanan
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai keberjalanan tiap deskripsi kerja
selama proses perancangan dan pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
1. Menerima dan membantu arahan Koordinator Media Kreatif
Pelaksanaan pekerjaan ini dapat dikatakan lancar karena koor medkre
memberikan arahan yang cukup jelas. Selain itu, komunikasi dengan koor
medkre juga cukup baik sehingga dapat meningkatkan kelancaran
pekerjaan. Walaupun ada sedikit miskomunikasi tapi masih aman dan bisa
diatasi, kuncinya ada di komunikasi, jadi kalau ada sedikit saja arahan
yang kurang jelas langsung ditanyakan biar jelas dan ke depannya bisa
meminimalisasi kesalahan.

185
2. Memvisualisasikan setiap tampilan kegiatan dengan menarik
Dalam pelaksanaannya, banyak terdapat tantangan yang harus
dihadapi, salah satunya yaitu pembagian tugas. Karena pembagian tugas
dilakukan oleh koor medkre dan kadiv grafis, jadi kita harus tau betul
kapabilitas tiap staf agar dihasilkan pembagian kerja yang optimal, lalu
penjadwalan tugas juga harus diperhatikan dengan baik dan dicocokkan
dengan kesibukan staf. Keberjalanan kerja ini dapat dikatakan juga cukup
lancar, dilihat dari tiap kejaran yang dapat selesai sebelum deadline.
3. Membuat PPT yang menarik untuk webinar
Pekerjaan ini juga tergolong lancar dan tidak mengalami kendala yang
berarti.
4. Mendesain handout dan jurnal
Proses desain handout dan jurnal dilakukan oleh beberapa staf sesuai
dengan pembagian tugas yang diberikan. Keberjalanannya cukup lancar
dan tidak mengalami kendala yang berarti.
5. Membuat Powerpoint soal tes kenal
Pekerjaan ini dapat dikatakan cukup menantang. Pada
keberjalanannya, terdapat beberapa revisi dari divisi yang bersangkutan
karena terdapat hal-hal yang kurang sesuai, lalu di akhir juga sempat
terdapat kesalahan yang tidak disadari sebelumnya yaitu adanya nickname
di foto kuya-kuyi. Namun tetap saja semua dapat terselesaikan dengan
baik di akhir
6. Membuat twibbon Kuya-Kuyi untuk MTS 2020
Tidak hanya twibbon, divisi grafis juga bertugas untuk membuat logo
kuya-kuyi. Untuk pembuatan twibbon, dapat dikatakan cukup lancar dan
tidak ada kendala yang besar. Namun, dalam pembuatan logo, terdapat
beberapa kendala, yaitu vibe nama angkatan yang diberikan berbeda dari
angkatan-angkatan sebelumnya dan terdengar sedikit ‘nyeleneh’, jadi
untuk pembuatan logo dibutuhkan brainstorming yang baik. Terdapat
beberapa staf yang bertugas untuk membuat logo, lalu logo yang ada
disayembarakan melalui grup angkatan (pada akhirnya hanya ada 2 logo
yang disayembarakan karena kurangnya sumber daya yang bisa membuat

186
logo). Tantangan lain yang ada yaitu waktu yang tersedia untuk pembuatan
logo cukup terbatas karena jarak antara penetapan nama angkatan dan day
di mana nama angkatan diberikan cukup sebentar di mana pembuatan logo
mengikuti hasil keputusan penetapan nama angkatan.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Terdapat beberapa kejaran dengan Untuk grafis : lebih disiapin lagi


deadline yang cukup singkat jasmani dan rohani karena emang
biasanya banyak kejaran yang cukup
mendadak
Untuk divisi yang request desain :
kalau bisa diusahain request desain
dengan deadline yang udah
diperkirakan untuk sanggup
dikerjakan oleh grafis dengan baik

E. Pesan dan Kesan


Pesan : Buat temen-teman pankad kemuanya keren bgt parahhhh, maaf bgt
juga kayanya aku termasuk yg jarang nongol di grup karena emg ga terlalu
suka nongol dan divisi yg kupegang ga mengharuskan aku buat nongol
wkwkw. Terus buat Fafa makasi banyakbanyakkk karena uda mempercayakan
grafis ke org kek aku gini yg notabene belom punya banyak pengalaman di
grafis, kemampuan pun paspasan (ngedesain aja banyakan pake ppt, ga pake
ps T_T), tp di sini jd belajar ps jg wkwk jd makasiiii banyak, terus kemarin
keknya malah aku ga kerja terlalu banyak karena koor medkre super bantuin
bgt jd ga kerasa berat kerjanya huhu. Buat kuya-kuyi, aku gapunya pesan yang
wow ato gmn gt si wkwk tapi yg penting semangat aja yak kalo lg ngejalanin
sesuatu, dibikin seneng dulu vibenya biar nanti kalo kerja jd enak dan ga
ngerasa terbebani sama kerjaannya!

187
Kesan : Jujur awalnya bukan oang yg biasa di grafis bahkan di SMA pun
gapernah sekalipun nyicip divisi grafis krn emg se-gabisa itu, tapi di sini
dikasi kepercayaan sm koor medkre (fafa) buat pegang grafis dan ini jadi
pembelajaran bgt + jd pengalaman si buat aku pribadi. Di kadpas ini merasa
terberdayakan bgt si jd seneng aja gt bawaannya pas ngegawee!

188
DIVISI PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
Kepala Divisi : Rakahalu Langitan M.R. (15019149)

A. Deskripsi Kerja
1. Membuat rekaman metode penyampaian komunal dalam bentuk suara dan
video,
2. Melakukan pensuasanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
3. Mendokumentasikan pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021,
4. Membuat aftermovie Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.

B. Anggota Divisi dan Pembagian Tugas

Anggota Divisi Publikasi dan Dokumentasi

No. Nama NIM Pembagian Tugas

1. Ibadurrahman 15019041 Editor Video Opening Day 2


Adz-Dzikro dan Day 3

2. Sarah Via Mades 15019061 Dokumentasi Zoom Day 2


Aweka dan Day 4; Publikasi
Informasi

3. Fahd Abiyyi 15019074 Drafter & Editor Awal


Chaniago Aftermovie

4. Hanifah 15019084 Dokumentasi Zoom Day 1,


Nurfitriyanti Day 2, dan Day 4; Publikasi
Informasi

5. Ris’ad Rizqi 15019087 Editor Video Opening Day 5


Ramadhan
Leksono

6. Yehezkiel Andreas 15019099 Editor Video Pelantikan

189
7. Raden Farhan Bara 15019133 Dokumentasi Zoom Day 1,
Herdiansah Day 4, dan Day 5; Publikasi
Informasi

8. Yasinta Nurul 15019138 Dokumentasi Zoom Day 1,


Larasati Day 3, dan Day 5; Publikasi
Informasi

9. Reyneer 15019155 Editor Video Opening Day 4


Christiansen
Marsim

Deskripsi Pembagian Tugas :


Pembagian tugas dilakukan oleh Koodinator Medkre dan Kadiv Pubdok &
Videografi dengan menimbang saran dari massa artemis lainnya. Plotting awal
tugas dilaksanakan dengan terlebih dahulu mendata anggota staf mana saja
yang bisa mengoperasikan aplikasi editing video yang diperlukan. Pendataan
kemampuan editing video dilakukan dengan menggunakan data yang didapat
dari hasil oprec yang salah satu pertanyaannya adalah kesanggupan massa
dalam menggunakan aplikasi editing video. Selain itu, Kadiv dan Koor
Medkre juga lebih lanjut menghubungi staf terkait untuk memastikan
kesanggupannya dalam mengedit video.
Setelah itu, tim Pubdok dibagi menjadi dua bagian yaitu tim editor dan tim
dokumenter yang masing-masing tugasnya adalah untuk mengedit video yang
diperlukan pada keberjalanan Kaderisasi Pasif dan mendokumentasikan
kegiatan yang berlangsung selama Kaderisasi Pasif. Pembagian tugas
kemudian dilanjutkan dengan plotting jadwal dan konten video apa saja yang
diperlukan untuk kemudian dibahas bersama dalam pembagiannya sehingga
semua deadline yang ada menyesuaikan kesibukan dan kesanggupan
masing-masing staf. Pembagian lebih lanjut beserta jadwal deadline dapat
dilihat pada tautan berikut:
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1VIm_5fQ_hLC_LMqSocd--Q_9aVq
uLzu2uz7X6zoIgXg/edit?usp=sharing

190
C. Keberjalanan
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai keberjalanan tiap deskripsi kerja
selama proses perancangan dan pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021.
1. Menerima dan Membantu Arahan dari Koordinator Medkre
Pelaksanaan tugas ini terbilang lancar karena Koordinator Medkre
memberikan batasan waktu maksimal bagi divisi lain yang meminta
tambahan tugas untuk dikerjakan oleh divisi pubdok sehingga jarang
terjadi pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Penambahan
tugas diantaranya pembuatan video pengisi saat istirahat, dan video
kompilasi wisuda.
2. Dokumentasi Kegiatan Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021
Pelaksanaan dokumentasi kegiatan kaderisasi berjalan cukup lancar
karena sudah dilakukan pengarahan di awal rapat koordinasi serta
dilakukan briefing terlebih dahulu di setiap akan memulai Day untuk
memastikan teknis pengambilan foto dan video yang perlu dilakukan.
3. Publikasi Informasi Terkait Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 ke Massa
HMS maupun ke MTS 2020.
Publikasi informasi terbilang lancar karena detail waktu dan isi
informasi yang perlu dipublikasikan sudah ditata rapi oleh koordinator
medkre sehingga staf tinggal melakukan publikasi sesuai jadwal yang
sudah ditentukan.
4. Mengunggah dan Memanajemen File Rekaman dan Foto Hasil
Dokumentasi
Proses unggah dan manajemen file foto dan video dokumentasi
kaderisasi mengalami beberapa kendala antara lain kecepatan jaringan
internet di wilayah masing-masing staf tinggal yang beragam sehingga
tidak semua hasil dokumentasi bisa diunggah secepatnya. Selain itu,
kendala minor yang terjadi adalah kurangnya space di Google Drive
Kaderisasi Pasif sehingga perlu membuat akun baru untuk mendapatkan
space yang lebih banyak. Di luar beberapa kendala tadi, semuanya berjalan
lancar dan sesuai rencana.

191
5. Membuat Video Opening untuk Masing-Masing Day
Proses pembuatan video opening berjalan lancar karena sudah ada
video acuan yang bisa dijadikan patokan oleh staf-staf lainnya dalam
mengedit video opening yang diperlukan. Selain itu, komunikasi juga
berjalan lancar sehingga berbagai kendala teknis bisa diselesaikan
secepatnya.
6. Membuat Video Pelantikan
Pembuatan video pelantikan pada prosesnya membutuhkan waktu
yang cukup lama akan tetapi tetap berjalan lancar dan sesuai rencana
karena arahan dari divisi acara yang jelas dan mudah dipahami sehingga
pengerjaan oleh divisi pubdok bisa lebih mudah.
7. Membuat Aftermovie
Pembuatan aftermovie mengalami sedikit kendala yaitu terkejar
waktu UAS pasca rentetan acara Kaderisasi Pasif sehingga hasil terakhir
yang ada masih berupa draft 1 yang akan diperbaharui secepatnya.

D. Evaluasi dan Saran

Evaluasi Saran

Terdapat beberapa tambahan detail Sebaiknya konsep video yang


atau revisi dari divisi lain terkait diinginkan oleh divisi selain pubdok
video yang harus dikerjakan oleh untuk dikerjakan oleh pubdok sudah
pubdok yang datang sangat mepet matang dari jauh-jauh hari sehingga
dengan deadlinenya. pengerjaan oleh divisi pubdok bisa
lebih teratur dan sesuai jadwal,

E. Pesan dan Kesan


Pertama tama, terima kasih untuk Kakad dan juga Koor Medkre yang
sudah mempercayakan amanah untuk menjadi ketua divisi publikasi dan
dokumentasi. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga untuk semua staf divisi
pubdok yang tak kenal lelah menerima tugas dan revisi yang harus diberikan
serta telah menjadi partner-partner yang luar biasa enak untuk diajak

192
bekerjasama dan berkomunikasi. We did it guyss:) Absolutely super special
thanks goes to Fafa yang bener-bener rapi, detail, dan in time dalam menata
semua administrasi, link2an, pembagian tugas, dan catch up ke semua staf
dalam bidang medkrenya, pokoknya credit sebesar-besarnya buat Fafa kamu
gg mantap wakujoshasiek.

F. Lampiran
Semua hasil dokumentasi dan video yang kami buat sudah terlampir di
tautan sebagai berikut.
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1VIm_5fQ_hLC_LMqSocd--Q_9aVq
uLzu2uz7X6zoIgXg/edit?usp=sharing

193
I. PENUTUP
Demikian Laporan Pertanggungjawaban ini, kami, HMS 2019 sebagai
panitia Kaderisasi Pasif HMS ITB 2021 tuliskan. Semoga dokumen ini dapat
menjadi pengingat bagi kami serta bahan evaluasi bagi Kuya-Kuyi kami
selanjutnya. Terakhir, terima kasih sebesar-besarnya untuk HMS 2019 serta massa
HMS ITB, dalam hal ini Bos Bis dari HMS 2018 dan HMS 2017, yang telah
mendukung terlaksananya perancangan dan pelaksanaan Kaderisasi Pasif HMS
ITB 2021. Mohon maaf apabila masih banyak terdapat kekurangan. Semangat
nomor 1!

Januari 2022,
HMS 2019 (Kuya-Kuyi Artemis)

194

Anda mungkin juga menyukai