Anda di halaman 1dari 54

SI-2241 REKAYASA LALU LINTAS

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


7. SURVEY LALU LINTAS SEMESTER 2 2018-2019

DOSEN: AINE KUSUMAWATI, Ph.D.


KEGUNAAN DATA LALU LINTAS
Monitoring: pengumpulan informasi kondisi lalu lintas pada suatu
waktu
Forecasting: data lalu lintas pada kondisi sekarang dibutuhkan
sebagai input bagi peramalan kondisi lalu lintas pada masa
mendatang
Calibration: data lalu lintas dibutuhkan untuk mengestimasi nilai
parameter-parameter dari suatu model teoritis atau simulasi
Validation: data lalu lintas dibutuhkan untuk verfikasi suatu model
teoritis atau simulasi
JENIS SURVEY LALU LINTAS
Survey karakteristik lalu lintas pada ruas:
Volume lalu lintas
Kecepatan rata-rata waktu, kecepatan rata-rata ruang, kecepatan perjalanan
Okupansi dan kerapatan
Waktu antara kendaraan dan jarak antara kendaraan
Survey karakteristik lalu lintas pada simpang :
Arus dan arus jenuh
Tundaan
Survey asal tujuan perjalanan:
Pemilihan rute
Arus menerus
Waktu tempuh
Survey inventaris jalan
Geometri
Tata guna lahan
Fasilitas jalan

Survey inventaris parkir dan pemanfaatan parkir:


Ketersediaan ruang parkir
Jenis parkir
Durasi parkir
Tingkat penggunaan ruang parkir
SURVEY KARAKTERISTIK LALU LINTAS
Untuk mengetahui karakteristik lalu lintas pada ruas jalan dapat
dilakukan dengan cara:
Pengukuran pada suatu titik
Pengukuran pada suatu ruas pendek ( < 10 m)
Pengukuran sepanjang ruas tertentu (paling tidak 0,5 km)
Menggunakan pengamat yang bergerak dalam arus (moving observer)
Sampel dari area yang luas, data diperoleh secara simultan dari
beberapa kendaraan, sebagai bagian dari ITS
di titik tertentu bisa didapatkan :
- volume kendaraan
- kecepetan setempat
waktu antara

kalo di segmen tertentu :


- arus
kecepetan ruang
- okupansi
kerapatan
1. PENGUKURAN PADA TITIK
Data yang dapat diperoleh:
Volume
Tingkat arus
Kecepatan setempat
Waktu antara
2. PENGUKURAN PADA RUAS
PENDEK
Pengukuran kecepatan:
Menggunakan detektor berpasangan yang dipasang pada jarak berdekatan (1 – 6 m)
Memberikan indikasi kecepatan setempat (spot speed)

Pengukuran okupansi:
Tergantung dari ukuran (panjang) daerah deteksi
Digunakan untuk menghitung nilai kerapatan
3. PENGUKURAN SEPANJANG RUAS
JALAN TERTENTU
Diperoleh melalui:
Foto udara
Kamera yang dipasang pada tempat yang tinggi (gedung tinggi atau tiang utilitas)

Single frame (snapshot):


Untuk mengukur kerapatan pada suatu waktu tertentu

Several frame:
Dapat mengukur kecepatan (space mean speed)
4. METODA PENGAMAT BERGERAK
Floating car technique
Untuk mengukur kecepatan dan waktu perjalanan sebagai fungsi dari waktu dan lokasi
sepanjang jalan
5. PENGUKURAN AREA LUAS
Mencakup komunikasi antara kendaraan yang dilengkapi peralatan khusus
(kendaraan survey) dengan sistem utama
Informasi yang dapat diperoleh:
Kecepatan sesaat dari kendaraan saat melalui titik tertentu
Waktu perjalanan antara satu lokasi receiver dengan lokasi lainnya
Data kecepatan dan lokasi kendaraan pada suatu lokasi dan saat tertentu

Informasi yang diperoleh hanya terbatas kecepatan, tidak mungkin untuk


mendapatkan data tingkat arus atau kerapatan
SURVEY VOLUME LALU
LINTAS
Kegunaan:
Untuk menentukan kondisi sistem lalu lintas (demand, beban)
Untuk memberikan informasi tingkat kepentingan relatif dari ruas yang
berbeda pada jaringan jalan
Untuk mengevaluasi kinerja jalan (dalam hubungannya dengan kapasitas)
Untuk menghitung dampak lingkungan
Untuk menghitung dampak lalu lintas
KLASIFIKASI VOLUME LALU LINTAS
Berdasarkan jenis kendaraan
Berdasarkan arah pergerakan
Berdasarkan selang kecepatan
Berdasarkan okupansi kendaraan

Klasifikasi berdasarkan jenis kendaran diperlukan jika akan


mempertimbangkan:
Karakteristik ruang dan bermanuver dari berbagai macam kendaraan
Derajat kerusakan terhadap jalan
KLASIFIKASI KENDARAN MENURUT
PD T-19-2004-B
METODA
Perhitungan manual: Perhitungan otomatis:
Formulir dan pensil Pneumatic tube (axles)
Formulir dan tally counter Piezo-electric cable (axles)
Handheld data logger Inductive loop (presence)
Video survey Image processing (presence)
Combined detectors (axles,
presence)
Weigh-in-motion (axles, presence,
load)
PERHITUNGAN MANUAL
Baik untuk survey untuk jangka waktu yang relatif singkat
Formulir :
Pencatatan menggunakan sistem “pagar” untuk memudahkan penjumlahan

Tally counter:
Dapat mencatat volume yang besar
Dapat mencatat kumulatif kendaran selama perioda survey

Handheld data loggers:


Automatic time base
Dapat terhubung ke komputer
Keunggulan:
Biaya awal rendah
Manusia dapat melakukan berbagai tugas secara bersamaan (tipe
kendaraan, manuver)
Kelemahan:
Membutuhkan tenaga kerja yang banyak, dapat menjadi mahal
Rentan terhadap kesalahan manusia
Tidak efektif digunakan untuk jangka waktu survey yang lama
CONTOH FORMULIR UNTUK RUAS
CONTOH FORMULIR UNTUK
SIMPANG
VIDEO SURVEY
Keunggulan:
Tenaga survey yang dibutuhkan tidak banyak
Situasi lokasi survey terekam secara permanen, dapat diputar ulang
Mampu mengekstrak informasi detil dari kejadian yang simultan maupun saling berinteraksi
(misal trayektori kendaraan, konflik lalu lintas, penerimaan gap)

Kerugian:
Pemilihan lokasi terbatas
Survey yang lama membutuhkan tersedianya listrik
Dapat mengandung ‘perception error’
PNEUMATIC TUBE
Keunggulan:
Biaya rendah
Bagus untuk survey sementara (1 hari hingga 1 bulan) pada jalan bervolume rendah

Kelemahan:
Membutuhkan penutupan lajur sementara pada waktu pemasangan
Dapat rusak karena beban roda yang keras, binatang, sinar matahari, maupun dirusak orang
Perlu pemeriksaan regular untuk menjamin tube tidak kempes atau bocor
Perlu penggantian setelah dilalui sekitar 250.000 kendaraan pada permukaan jalan yang
baik
Keberadaan tube terlihat dengan jelas, sehingga mungkin dapat mempengaruhi perilaku
pengemudi
PIEZO-ELECTRIC CABLE
Konduktor ko-axial yang dipisahkan oleh polarised ceramic powder.
Ditanam pada permukaan jalan.
Gaya yang mengenai material piezo-electric akan membangkitkan tegangan yang
sebanding dengan gaya yang mengenainya.
Disamping untuk menghitung kendaraan dan klasifikasi kendaraan, digunakan juga
untuk mengukur beban.
Keunggulan:
Tahan lama, bagus untuk pemantauan yang kontinyu
Dapat menghasilkan data yang baik jika dikalibrasi dengan baik
Kelemahan:
Membutuhkan penutupan lajur pada saat pemasangan
Dipengaruhi oleh perbaikan jalan atau pelapisan ulang perkerasan
Sensitif terhadap tekanan dari segala arah, karena itu untuk meningkatkan
ketelitian digunakan sensor quartz yang hanya sensitif terhadap gaya
vertikal.
INDUCTIVE LOOP
Keunggulan:
Tahan lama, bagus untuk pemantauan yang kontinyu

Kerugian:
Butuh kalibrasi:
Jika terlalu sensitif maka loop akan dipengaruhi kendaraan di lajur yang berdekatan
Jika terlalu tidak sensitif maka loop tidak dapat mendeteksi sepeda motor
Dipengaruhi oleh perbaikan jalan atau pelapisan ulang perkerasan
Dipengaruhi disiplin lajur
IMAGE PROCESSING
Metoda Tripwire:
Menggunakan “virtual sensor” untuk menghitung kendaraan
Obyek yang bergerak melintasi “virtual sensor” dicatat melalui 2 frame
yang saling berturutan
Metoda Tracking Kendaraan:
Prosesor mengidentifikasi kendaraan pada suatu frame dengan cara
mencari area pixel yang terlihat bergerak melalui frame yang berbeda
Keunggulan:
Data dikumpulkan secara otomatis
Tidak merusak, tidak perlu instalasi fisik di jalan
Kendaran dapat dideteksi selama masih berada dalam jangkauan kamera

Kelemahan:
Biaya awal tinggi
Virtual sensor harus diletakkan secara teliti
Sistem dapat dipengaruhi kondisi cuaca dan posisi penempatan kamera
DETEKTOR KOMBINASI
Inductive loop:
Mampu membedakan 6 jenis kendaraan dengan ketelitian yang cukup
Tingkat ketelitian perhitungan volume untuk masing-masing jenis kendaraan tidak sebaik
volume total

Kombinasi loop dan tube/piezo:


Dapat meningkatkan kemampuan mengklasifikasi kendaran melalui informasi konfigurasi
sumbu kendaran
Mampu membedakan hingga 13 jenis kendaraan
WEIGH-IN-MOTION (WIM)
Pengukuran beban dinamis yang diterima perkerasan jalan:
Beban kendaraan kotor
Proporsi beban yang ditanggung setiap roda

Berguna pada saat kerusakan jalan menjadi isu penting


Sistem yang tersedia:
WIM kecepatan rendah
WIM kecepatan tinggi
WIM KECEPATAN RENDAH
Dipasang pada lokasi penimbangan khusus, dimana kendaraan harus beralih
dari arus
Ditimbang pada kecepatan lebih rendah dari 15 km/jam
Akurat untuk penegakan hukum dan pembiayaan jalan
Sama dengan penimbangan statis
Dapat dipasang secara tetap atau portabel
WIM KECEPATAN TINGGI
Dipasang pada lajur lalu lintas, secara terus menerus mengambil data
pada kecepatan normal
Data digunakan untu keperluan statistik
Semua truk dapat diambil datanya dengan minimal atau tanpa
gangguan terhadap arus
Tidak seteliti WIM kecepatan rendah
Jenis:
Untuk perkerasan:
Pelat Tekuk (Bending plate): lebarnya cukup untuk menampung sepasang roda pada sumbunya
Sensor Garis (Strip sensor): hanya mencakup sebagian roda
Untuk jembatan
WIM KECEPATAN TINGGI : PELAT
TEKUK
Terbuat dari pelat baja atau
alumunium dengan pembaca
regangan
Dapat memiliki satu atau dua
timbangan yang ditempatkan
tegak lurus dengan arah lalu
lintas
Sistem mencatat regangan
yang terukur dan menghitung
beban dinamisnya
WIM KECEPATAN TINGGI: SENSOR
GARIS
Lebih ekonomis daripada pelat bending, namun kurang akurat
Sensor biasanya digunakan bersamaan dengan loop atau piezo
untuk menghasilkan data keberadaan kendaraan, panjang, dan
kecepatan kendaraan, disamping beratnya
Jenis:
Piezo-electric
Quartz sensor
Capacitive mat
Fibre optic
SURVEY KECEPATAN
Survey kecepatan merupakan: survey sampel
Dengan demikian, perlu keyakinan bahwa sampel yang diteliti mewakili
populasi dan tidak bias:
Pengemudi yang disurvey harus tidak mengetahui bahwa sedang diamati
Jumlah kendaraan yang diamati harus cukup secara statistik
Sampel ditarik dengan mengikuti kriteria sampling tertentu

Selain data kecepatan, survey ini dapat juga digunakan untuk memperoleh
waktu perjalanan.
PERHITUNGAN UKURAN SAMPEL
Jika standar deviasi dari populasi tidak diketahui dan ukuran
sampel kecil (N ≤ 30):

t = nilai dari distribusi Student’s t pada tingkat kepercayaan tertentu


s = standar deviasi dari sampel
ε = tingkat kesalahan maksimum yang diijinkan
PERHITUNGAN UKURAN SAMPEL
Jika ukuran sampel besar (N > 30), distribusi normal dapat digunakan menggantikan
distribusi Student’s t.

z = nilai parameter distribusi normal untuk tingkat kepercayaan tertentu


METODA PENGUKURAN KECEPATAN
SETEMPAT
Metoda Manual:
Pengukuran waktu manual
Enoscope
Video Survey
Metoda yang menggunakan efek Doppler:
Pengukuran menggunakan laser
Metoda Otomatis:
Pneumatic tube
Piezo-electric cable
Inductive loop
Image processing
PENGUKURAN WAKTU MANUAL
Mengukur waktu yang diperlukan untuk melewati suatu jarak pendek tertentu
(hingga 30 m) dengan menggunakan stopwatch.
Keuntungan:
Biaya awal murah

Kerugian:
Waktu reaksi observer lambat/bevariasi (error akan lebih besar jika kecepatan kendaraan
semakin tinggi); dapat dikurangi dengan memperpanjang jarak pengamatan
Jika jarak pengamatan terlalu panjang, maka hasil yang didapat bukan lagi spot speed
Parallax error, dapat dikurangi dengan pengamatan dari tempat yang tinggi, menggunakan
enoscope
Sampling bias: adanya kecenderungan alami untuk hanya mengambil sedikit sampel saat arus
tinggi, dan mengambil sampel mudah yang lebih banyak (misal kendaraan yang lambat)
ENOSCOPE
Menggunakan cermin sedemikian rupa sehingga kedua titik pengamatan dapat
terlihat jelas.
Pengamat di suatu titik, dan enoscope diletakkan di titik yang lainnya
Waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk menempuh jarak antara 2 titik
tersebut diukur dengan menggunakan stopwatch (ketelitian 0,1 detik).
Karena sulitnya mengamati bayangan kendaraan dalam enoscope, maka
metoda ini hanya bisa dipakai pada volume yang rendah.
Makin tinggi kecepatan arus lalu lintas makin panjang potongan jalan yang
dipergunakan untuk pengukuran. Untuk jarak yang panjang dapat digunakan
dua buah enoscope, dan pengamat berada diantaranya.
VIDEO SURVEY
RADAR METER (SPEED GUN)
Menggunakan prinsip Doppler: perubahan panjang gelombang micro yang
dipantulkan dari kendaraan yang bergerak sebanding dengan kecepatan
kendaraan tersebut bergerak.
Keuntungan:
Alat portabel
Berguna untuk survey dalam jangka waktu singkat

Kerugian:
Mempengaruhi perilaku pengemudi
Susah membidik kendaraan dengan kecepatan tinggi
Pengukuran untuk kecepatan rendah (< 15 km/jam) kurang akurat
Beberapa kendaraan punya alat deteksi/pemacet radar
Dipengaruhi kesalahan sudut pada saat pengambilan (angle error)
ANGLE ERROR
Akibat dari kegagalan memposisikan alat secara benar terhadap kendaraan yang
mendekat/menjauh
Besarnya error tergantung oleh sudut insiden A
Kecepatan yang diukur = V cos A, dengan error = 100(1- cos A)%
Hasil kecepatan selalu lebih rendah dari yang sesungguhnya
LASER SPEED METER
Yang diukur: waktu yang ditempuh pulsa sinar laser menuju target pada dua
posisi kendaraan yang berbeda (kecepatan pulsa sinar laser konstan)
Keuntungan:
Lebih akurat dari radar meter
Mengukur kecepatan kendaraan berdasarkan perubahan posisi kendaraan
Dapat pula mengukur jarak, selain kecepatan

Kelemahan:
Mempengaruhi perilaku pengemudi
Dipengaruhi angle error
Dipengaruhi daya pantul target
METODA OTOMATIS
Menggunakan sepasang detektor yang dipasang pada jarak berdekatan
Waktu yang ditempuh kendaran untuk melewati dua detektor tersebut
dicatat
METODA PENGUKURAN KECEPATAN
LARI DAN KECEPATAN PERJALANAN
Pengukuran dilakukan di sepanjang rute:
Remote Tracking
Mengamati dari tempat yang tinggi, dengan pandangan sepanjang
rute. Yang dicatat adalah waktu yang dibutuhkan kendaraan sampel
menempuh rute tersebut.
Metoda Moving Car Observer (menggunakan teknik Floating Car)
METODA MOVING CAR OBSERVER
Survey dilakukan dari dalam kendaraan yang ikut bergerak dengan arus (6
sampai 16 kali putaran) melalui suatu rute, atau digunakan lebih dari satu
kendaraan pada rute tersebut
Rutenya dibagi dalam beberapa seksi, sehingga keadaan pada suatu seksi
konsiten; biasanya batasnya berupa persimpangan
Satu regu survey terdiri dari:
Pengamat: mencatat waktu berhenti, waktu bergerak kembali, waktu melewati batas seksi.
Opposing counter: menghitung jumlah kendaraan yang berlawanan arah , nilai ini disebut x
Tally counter: menghitung secara terpisah kendaraan yang menyiap kendaraan survey dan
kendaraan yang disiap kendaraan survey. Jumlah yang menyiap dikurangi jumlah yang
disiap disebut nilai y
Pengemudi
TEKNIK FLOATING CAR
Prosedur:
Pengemudi kendaraan survey berusaha menyiap kendaraan sejumlah
kendaraan yang menyiapnya (mengambang dalam arus lalu lintas)
Penumpang kendaraan survey mencatat waktu berhenti dan bergerak
Keuntungan:
Mengurangi bias akibat gaya mengemudi
Kerugian:
Mungkin akan susah untuk dapat mengambang dalam arus pada saat lalu
lintas padat
Kesalahan manusia waktu pencatatan
Perhitungan:

q = estimasi arus pada arah yang diamati


x = jumlah kendaraan yang berjalan pada arah yang diamati, yang ditemui oleh
kendaraan uji waktu berjalan pada arah yang berlawanan
y = jumlah kendaraan yang menyiap – jumlah kendaraan yang disiap)
ta = waktu tempuh pada arah yang berlawanan
tw = waktu tempuh pada arah yang diamati
t = estimasi waktu perjalanan rata-rata pada arah yang diamati

Anda mungkin juga menyukai