Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat independensi yang diperlukan untuk
menyatakan posisi suatu system pada setiap saat. Pada masalah dinamika, setiap titik atau massa
pada umumnya hanya diperhitungkan berpindah tempat dalam satu arah saja yaitu arah
horizontal. Karena simpangan yang terjadi hanya terjadi dalam satu bidang atau dua dimensi,
maka simpangan suatu massa pada setiap saat hanya mempunyai posisi atau ordinat tertentu baik
bertanda negative ataupun bertanda positif. Pada kondisi dua dimensi tersebut, simpangan suatu
massa pada saat t dapat dinyatakan dalam koordinat tunggal yaitu Y(t). Struktur seperti itu
dinamakan struktur dengan derajat kebebasan tunggal / SDOF ( Single Degree of Freedom )
system.
Dalam model system SDOF atau berderajat kebebasan tunggal, setiap massa m, kekakuan k,
mekanisme kehilangan atau redaman c, dan gaya luar yang dianggap tertumpu pada elemen fisik
tunggal.
Struktur yang mempunyai n-derjat kebebasan atau struktur dengan derajat kebebasan banyak
disebut multi degree of freedom (MDOF). Akhirnya dapat disimpulkan bahwa jumlah derajat
kebebasan adalah jumlah koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa pada
saat tertentu.
Simpangan (driff) adalah sebagai perpindahan lateral relative antara dua tingkat bangunan yang
berdekatan atau dapat dikatakan simpangan mendatar tiap tiap tingkat bangunan (horizontal story
to story deflection).
Simpangan lateral dari suatu system struktur akibat beban gempa adalah sangat penting yang
dilihat dari tiga pandangan yang berbeda, menurut Farzat Naeim (1989):
3. Kenyaman manusia (human comfort), sewaktu terjadi gempa bumi dan sesudah bangunan
Dalam pada itu juga, Richard N. White (1987) berpendapat bahwa dalam perencanaan bangunan
tinggi selalu dipengaruhi oleh pertimbangan lenturan (deflection), bukannya oleh kekuatan
(strength).
Simpangan antar tingkat dari suatu titik pada suatu lantai harus ditentukan sebagai simpangan
horizontal titik itu, relative terhadap titik yang sesuai pada lantai yang berada dibawahnya.
Perbandingan antar simpangan antar tingkat dan tinggi tingkat yang bersangkutan tidakboleh
melebihi 0.005 dengan ketentuan dalam segala hal simpangan tersebut tidak boleh lebih dari 2
cm. Terhadap simpangan antar tingkat telah diadakan pembatasan-pembatasan untuk menjamin
agar kenyamanan bagi para penghuni gedung tidak terganggu dan juga untuk mengurangi
momen-momen sekunder yang terjadi akibat penyimpangan garis kerja gaya aksial didalam kolom-
Berdasarkan UBC 1997 bahwa batasan story driff atau simpangan antar tingkat adalah sebagai
berikut :
Untuk periode bangunan yang pendek T< 0.7 detik, maka simpangan antar tingkat m 0.0025Ih
Untuk periode bangunan yang pendek T> 0.7 detik, maka simpangan antar tingkat m 0.002Ih
1
Pada persamaan difrensial melibatkan tiga properti utama suatu struktur yaitu massa, kekakuan
dan redaman. Ketiga properti struktur itu umumnya disebut dinamik karakteristik struktur. Properti-
tidak semuanya digunakan pada problem statik. Kekakuan elemen / struktur adalah salah satu-
satunya karakteristik yang dipakai pada problem statik, sedangkan karakteristik yang lainnya yaitu
1. Massa
Suatu struktur yang kontinu kemungkinan mempunyai banyak derajat kebebasan karena
banyaknya massa yang mungkin dapat ditentukan. Banyaknya derajat kebebasan umumnya
menimbulkan kesulitan. Hal ini terjadi karena banyaknya persamaan differensial yang ada.
Terdapat dua permodelan pokok yang umumnya dilakukan untuk mendeskripsikan massa struktur.
2. Kekakuan
kekakuan adalah salah satu dinamik karakteristik struktur bangunan yang sangat penting
disamping massa bangunan. Antara massa dan kekakuan struktur akan mempunyai hubungan
yang unik yang umumnya disebut karakteristik diri atau Eigenproblem. Hubungan tersebut akan
menetukan nilai frekuensi sudut , dan periode getar struktur T. Kedua nilai ini merupakan
parameter yang sangat penting dan akan sangat mempengaruhi respon dinamik struktur. Pada
prinsip bangunan geser ( shear building ) balok pada lantai tingkat dianggap tetap horizontal baik
sebelum maupun sesudah terjadi pergoyangan. Adanya plat lantai yang menyatu secara kaku
dengan balok diharapkan dapat membantu kekakuan balok sehingga anggapan tersebut tidak
terlalu kasar. Pada prinsip desain bangunan tahan gempa dikehendaki agar kolom lebih kuat
dibandingkan dengan balok, namun demikian rasio tersebut tidak selalu linear dengan
kekakuannya. Dengan prinsif shear building maka dimungkinkan pemakaian lumped mass model.
Pada prinsip ini, kekakuan setiap kolom dapat dihitung berdasarkan rumus yang telah ada. Pada
prinsipnya, semakin kaku balok maka semakin besar kemampuannya dalam mengekang rotasi
ujung kolom, sehingga akan menambah kekuatan kolom. Perhitungan kekakuan kolom akan lebih
teliti apabila pengaruh plat lantai diperhatikan sehingga diperhitungkan sebagai balok T.
3. Redaman
Redaman merupakan peristiwa pelepasan energi ( energi dissipation) oleh struktur akibat adanya
berbagai macam sebab. Beberapa penyebab itu antara lain adalah pelepasan energi oleh adanya
gerakan antar molekul didalam material, pelepasan energi oleh gesekan alat penyambung maupun
system dukungan, pelepasan energi oleh adanya gesekan dengan udara dan pada respon inelastic
pelepasan energi juga terjadi akibat adanya sendi plastis. Karena redaman berfungsi melepaskan
2
Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat independensi yang diperlukan untuk
menyatakan posisi suatu system pada setiap saat. Pada masalah dinamika, setiap titik atau massa
pada umumnya hanya diperhitungkan berpindah tempat dalam satu arah saja yaitu arah
horizontal. Karena simpangan yang terjadi hanya terjadi dalam satu bidang atau dua dimensi,
maka simpangan suatu massa pada setiap saat hanya mempunyai posisi atau ordinat tertentu baik
bertanda negative ataupun bertanda positif. Pada kondisi dua dimensi tersebut, simpangan suatu
massa pada saat t dapat dinyatakan dalam koordinat tunggal yaitu Y(t). Struktur seperti itu
dinamakan struktur dengan derajat kebebasan tunggal / SDOF ( Single Degree of Freedom )
system.
Dalam model system SDOF atau berderajat kebebasan tunggal, setiap massa m, kekakuan k,
mekanisme kehilangan atau redaman c, dan gaya luar yang dianggap tertumpu pada elemen fisik
tunggal.
Struktur yang mempunyai n-derjat kebebasan atau struktur dengan derajat kebebasan banyak
disebut multi degree of freedom (MDOF). Akhirnya dapat disimpulkan bahwa jumlah derajat
kebebasan adalah jumlah koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa pada
saat tertentu.
System derajat kebebasan tunggal (SDOF) hanya akan mempunyai satu koordinat yang diperlukan
untuk menyatakan posisi massa pada saat tertentu yang ditinjau. Bangunan satu tingkat adalah
diperoleh hubungan,
dimana :
fD = c.
fS = k.y ( 2.4.2 )
m+ c+ ky = p(t) ( 2.4.3 )
Persamaan (2.4.3) adalah persamaan differensial gerakan massa suatu struktur SDOF yang
Yang penting untuk diketahui adalah simpangan horizontal tingkat atau dalam persamaaan
Beban dinamik yang umum dipakai pada analisa struktur selain beban angin adalah beban gempa.
Gempa bumi akan mengakibatkan permukaan tanah menjadi bergetar yang getarannya direkam
bergetar akan menyebabkan semua benda yang berada di atas tanah akan ikut bergetar termasuk
struktur bangunan. Di dalam hal ini masih ada anggapan bahwa antara fondasi dan tanah
pendukungnya bergerak secara bersama-sama atau fondasi dianggap menyatu dengan tanah.
Anggapan ini sebetulnya tidak sepenuhnya benar karena tanah bukanlah material yang kaku yang
mampu menyatu dengan fondasi. Kejadian yang sesungguhnya adalah bahwa antara tanah dan
fondasi tidak akan bergerak secara bersamaan. Fondasi masih akan bergerak horizontal relative
terhadap tanah yang mendukungnya. Kondisi seperti ini cukup rumit karena sudah
memperhitungkan pengaruh tanah terhadap analisis struktur yang umumnya disebut soil-structure
interaction analysis.
Untuk menyusun persamaan differensial gerakan massa akibat gerakan tanah maka anggapan di
atas tetap dipakai, yaitu tanah menyatu secara kaku dengan kolom atau kolom dianggap dijepit
pada ujung bawahnya. Pada kondisi tersebut ujung bawah kolom dan tanah dasar bergerak secara
bersamaan. Persamaan difrensial gerakan massa struktur SDOF akibat gerakan tanah selanjutnya
Berdasarkan pada free body diagram seperti gambar di atas maka deformasi total yang terjadi
adalah :
Dari free body diagram yang mengandung gaya inersia f1 tampak bahwa persamaan
kesetimbangannya menjadi
fI + fD + fS = 0 ( 2.4.5 )
fI = my t
( 2.4.6 )
Dengan mensubstisusikan persamaan (2.4.2) dan (2.4.6) ke (2.4.4) dan (2.4.6), sehingga diperoleh
Persamaan tersebut disebut persamaan difrensial relative karena gaya inersia, gaya redam dan
gaya pegas ketiga tiganya timbul akibat adanya simpangan relative. Ruas kanan pada
persamaan (2.4.7) disebut sebagai beban gempa efektif atau beban gerakan tanah efektif. Ruas
kanan tersebut seolah menjadi gaya dinamik efektif yang bekerja pada elevasi lantai tingkat.
Kemudian gaya luar ini akan disebut sebagai gaya efektif gempa :
Peef (t) mg (t). ( 2.4.8 )
Untuk menyatakan persamaan diferensial gerakan pada struktur dengan derajat kebebasan
banyak maka dipakai anggapan dan pendekatan seperti pada struktur dengan derajat kebebasan
tunggal SDOF. Anggapan seperti prinsip shear building masih berlaku pada struktur dengan derajat
kebebasan banyak (MDOF). Untuk memperoleh persamaan diferensial tersebut, maka tetap dipakai
prinsip keseimbangan dinamik (dynamic equilibrium) pada suatu massa yang ditinjau. Untuk
Struktur bangunan gedung bertingkat 3, akan mempunyai 3 derajat kebebasan. Sering kali jumlah
derajat kebebasan dihubungkan secara langsung dengan jumlahnya tingkat. Persamaan diferensial
gerakan tersebut umumnya disusun berdasarkan atas goyangan struktur menurut first mode atau
mode pertama seperti yang tampak pada garis putus-putus. Masalah mode ini akan dibicarakan
lebih lanjut pada pembahasan mendatang. Berdasarkan pada keseimbangan dinamik pada free
Pada persamaan-persamaan tersebut diatas tampak bahwa keseimbangan dinamik suatu massa
yang ditinjau ternyata dipengaruhi oleh kekakuan, redaman dan simpangan massa sebelum dan
sesudahnya. Persamaan dengan sifat-sifat seperti itu umumnya disebut coupled equation karena
persamaan-persamaan tersebut akan tergantung satu sama lain. Penyelesaian persamaan coupled
harus dilakukan secara simultan artinya dengan melibatkan semua persamaan yang ada. Pada
persamaan yang dependent atau coupled antara satu dengan yang lain.
Yang mana [M], [C] dan [K] berturut-turut adalah mass matriks, damping matriks dan matriks
ditulis menjadi,
Sedangkan {}, {} dan {Y} dan {F(t)} masing-masing adalah vektor percepatan, vektor
Secara visual Chopra (1995) menyajikan keseimbangan antara gaya dinamik, gaya pegas, gaya
b) Matriks Redaman
Pada persamaan diferensial di atas, maka tersusunlah berturut-turut matriks massa, matriks
redaman dan matriks kekakuan. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa kekakuan kolom
sudah dapat dihitung secara lebih pasti. Kekakuan kolom dapat dihitung berdasarkan model
kekakuan balok yang dipakai. Dengan demikian matriks kekakuan sudah dapat disusun dengan
jelas. Pada bagian lain yang sudah dibahas adalah massa struktur. Apabila model distribusi massa
struktur sudah dapat dikenali dengan baik, maka massa setiap derajat kebebasan juga dapat
dihitung dengan mudah. Akhirnya matriks massa juga dapat disusun secara jelas. Maka sesuatu
adalah matriks redaman. Sebelum menginjak matriks redaman maka akan dibahas terlebih dahulu
Apabila matriks massa dan matriks kekakuan telah dapat disusun, maka selanjutnya tinggallah
matriks redaman. Pada struktur SDOF, koefisien redaman c dapat dihitung yaitu merupakan produk
antara rasio antara redaman-redaman kritik. Pada Bab III telah dibahas tentang sistem redaman
yaitu redaman klasik ( clasiccal damping ) dan redaman non-klasik ( non clasiccal damping ).
Damping non-klasik dapat tergantung pada frekuensi ( frequency dependent ). Clough dan Penzien
Pada gambar 2.4.a tampak kombinasi antara struktur beton di bagian bawah misalnya dan struktur
baja pada bagian atas. Jenis bahan akan mempengaruhi rasio redaman. Antara struktur beton dan
struktur baja akan mempunyai perbedaan rasio redaman yang cukup signifikan. Oleh karena itu
sistem struktur mempunyai rasio redaman yang berbeda. Prinsip non-klasikal damping akan
berlaku pada struktur tersebut. Pada gambar 2.4.b adalah sistem struktur yang memperhitungkan
efek / pengaruh tanah dalam analisis struktur. Analisis struktur seperti itu biasanya disebut analisis
interaksi antara tanah dengan bangunan (soil-structure interaction analysis). Struktur tanah
umumnya mempunyai kapasitas meredam energi atau mempunyai rasio redaman yang jauh lebih
besar daripada bangunan atas. Disamping itu interaksi antara tanah dan fondasi sebenarnya
adalah interaksi frequency dependent, artinya kualitas
Gambar 2.4 Struktur Dengan Damping Non-Klasik (Clough & Pensien, 1993)
Apabila interaksi antara tanah dengan struktur dipengaruhi frekuensi, maka kekakuan dan
redaman interaksi jugafrequency dependent. Pada kondisi tersebut sistem struktur tidak akan
mempunyai standar mode shapes (akan dibahas kemudian). Dengan memperhatikan kenyataan-
diperhatikan. Pertama rasio redaman struktur atas yang dipengaruhi oleh level respon, kedua rasio
redaman pada stuktur atas dan bawah sangat berbeda, ketiga rasio redaman struktur bawah
tergantung pada frekuensi beban dankeempat sistem struktur tidak akan mempunyai
standar mode shapes. Apabila analisis struktur akan memperhatikan hal itu semua, maka
problemnya tidak hanya terletak pada redaman tetapi penyelesaian yang komprehensif terhadap
sungguhlah tidak sederhana. Oleh karena itu memperhitungkan redaman non-klasik ini
Damping dengan sistem ini relatif sederhana bila dibanding dengan nonklasikal damping. Namun
demikian penggunaan sistem damping seperti ini juga terbatas, yaitu hanya dipakai pada analisis
struktur yang tidak memperhatikan interaksi antara tanah dengan bangunan. Ada juga yang
memakainya, namun hal itu disertai dengan anggapan-anggapan. Analisis struktur yang
menggunakan damping jenis ini adalah analisis struktur elastik maupun inelastik yang mana
modal superposition method) maka masih dapat dipakai, prinsip ekivalen damping rasio, yaitu
Cj = 2 j Mj j (2.4.18)
yang mana Cj, Mj adalah suatu simbol yang berasosiasi dengan mode j, dan j berturut-turut
Untuk menyederhanakan persoalan umumnya dipakai rasio redaman yang konstan, artinya nilai
rasio redaman diambil sama untuk semua mode. Apabila hal ini telah disepakati maka analisis
dinamik struktur dengan modal analis tidak memerlukan matriks redaman. Cara ini mempunyai
kelemahan, karena pada mode yang lebih tinggi umumnya frekuensi sudut dan rasio redaman
Pada analisis dinamik yang melakukan integrasi secara langsung dan analisis dinamik inelastik,
maka konsep ekivalen damping ratio sebagaimana tercantum pada persamaan 2.4.18 tersebut
tidak dapat dipakai. Pada kedua analisis ini diperlukan suatu matriks redaman, dan oleh karenanya
matriks redaman perlu disusun. Didalam analisis tersebut damping matriks disusun berdasarkan
satu dan dua nilai proporsional damping. Terdapat beberapa sistem redaman proporsional yang