Anda di halaman 1dari 3

9/30/2019 TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR | TRI WAHYU KUNINGSIH

TRI WAHYU KUNINGSIH

BE THE BEST WHATEVER YOU ARE


stay updated via rss

Archive for the ‘TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR’


Category

Derajat Kebebasan (Degree Of Freedom, DOF)

Posted: 16 Mei 2011 in TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR


2
Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat independensi yang diperlukan untuk menyatakan
posisi suatu system pada setiap saat. Pada masalah dinamika, setiap titik atau massa pada umumnya
hanya diperhitungkan berpindah tempat dalam satu arah saja yaitu arah horizontal. Karena simpangan
yang terjadi hanya terjadi dalam satu bidang atau dua dimensi, maka simpangan suatu massa pada
setiap saat hanya mempunyai posisi atau ordinat tertentu baik bertanda negative ataupun bertanda
positif. Pada kondisi dua dimensi tersebut, simpangan suatu massa pada saat t dapat dinyatakan dalam
koordinat tunggal yaitu Y(t). Struktur seperti itu dinamakan struktur dengan derajat kebebasan tunggal
/ SDOF ( Single Degree of Freedom ) system.

Dalam model system SDOF atau berderajat kebebasan tunggal, setiap massa m, kekakuan k, mekanisme
kehilangan atau redaman c, dan gaya luar yang dianggap tertumpu pada elemen fisik tunggal.

Struktur yang mempunyai n-derjat kebebasan atau struktur dengan derajat kebebasan banyak disebut
multi degree of freedom (MDOF). Akhirnya dapat disimpulkan bahwa jumlah derajat kebebasan adalah
jumlah koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa pada saat tertentu.

Single Degree of Freedom System ( SDOF )

Simpangan (Driff) Akibat Gaya Gempa

Posted: 13 Mei 2011 in TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR


1

https://triwahyukuningsih.wordpress.com/category/teori-analisa-dinamika-struktur/ 1/3
9/30/2019 TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR | TRI WAHYU KUNINGSIH

Simpangan (driff) adalah sebagai perpindahan lateral relative antara dua tingkat bangunan yang
berdekatan atau dapat dikatakan simpangan mendatar tiap tiap tingkat bangunan (horizontal story to
story deflection).

Simpangan lateral dari suatu system struktur akibat beban gempa adalah sangat penting yang dilihat
dari tiga pandangan yang berbeda, menurut Farzat Naeim (1989):

1. Kestabilan struktur (structural stability)


2. Kesempurnaan arsitektural (architectural integrity) dan potensi kerusakan bermacam-macam
komponen bukan struktur
3. Kenyaman manusia (human comfort), sewaktu terjadi gempa bumi dan sesudah bangunan
mengalami gerakan gempa.

Dalam pada itu juga, Richard N. White (1987) berpendapat bahwa dalam perencanaan bangunan tinggi
selalu dipengaruhi oleh pertimbangan lenturan (deflection), bukannya oleh kekuatan (strength).

Simpangan antar tingkat dari suatu titik pada suatu lantai harus ditentukan sebagai simpangan
horizontal titik itu, relative terhadap titik yang sesuai pada lantai yang berada dibawahnya.
Perbandingan antar simpangan antar tingkat dan tinggi tingkat yang bersangkutan tidak boleh melebihi
0.005 dengan ketentuan dalam segala hal simpangan tersebut tidak boleh lebih dari 2 cm. Terhadap
simpangan antar tingkat telah diadakan pembatasan-pembatasan untuk menjamin agar kenyamanan
bagi para penghuni gedung tidak terganggu dan juga untuk mengurangi momen-momen sekunder
yang terjadi akibat penyimpangan garis kerja gaya aksial didalam kolom-kolom (yang lebih dikenal
dengan P-delta).

Berdasarkan UBC 1997 bahwa batasan story driff atau simpangan antar tingkat adalah sebagai berikut :
Untuk periode bangunan yang pendek T< 0.7 detik, maka simpangan antar tingkat Δm ≤ 0.0025Ih atau
2.5% dari tinggi bangunan.
Untuk periode bangunan yang pendek T> 0.7 detik, maka simpangan antar tingkat Δm ≤ 0.002Ih atau
2.0% dari tinggi bangunan.

Dinamik Karakteristik Struktur Bangunan

Posted: 13 Mei 2011 in TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR


1
Pada persamaan difrensial melibatkan tiga properti utama suatu struktur yaitu massa, kekakuan dan
redaman. Ketiga properti struktur itu umumnya disebut dinamik karakteristik struktur. Properti-
properti tersebut sangat spesifik yang
tidak semuanya digunakan pada problem statik. Kekakuan elemen / struktur adalah salah satu-satunya
karakteristik yang dipakai pada problem statik, sedangkan karakteristik yang lainnya yaitu massa dan
redaman tidak dipakai.

1. Massa

https://triwahyukuningsih.wordpress.com/category/teori-analisa-dinamika-struktur/ 2/3
9/30/2019 TEORI ANALISA DINAMIKA STRUKTUR | TRI WAHYU KUNINGSIH

Suatu struktur yang kontinu kemungkinan mempunyai banyak derajat kebebasan karena banyaknya
massa yang mungkin dapat ditentukan. Banyaknya derajat kebebasan umumnya berasosiasi dengan
jumlah massa tersebut akan
menimbulkan kesulitan. Hal ini terjadi karena banyaknya persamaan differensial yang ada. Terdapat
dua permodelan pokok yang umumnya dilakukan untuk mendeskripsikan massa struktur.

2. Kekakuan

kekakuan adalah salah satu dinamik karakteristik struktur bangunan yang sangat penting disamping
massa bangunan. Antara massa dan kekakuan struktur akan mempunyai hubungan yang unik yang
umumnya disebut karakteristik diri atau Eigenproblem. Hubungan tersebut akan menetukan nilai
frekuensi sudut ω, dan periode getar struktur T. Kedua nilai ini merupakan parameter yang sangat
penting dan akan sangat mempengaruhi respon dinamik struktur. Pada prinsip bangunan geser ( shear
building ) balok pada lantai tingkat dianggap tetap horizontal baik sebelum maupun sesudah terjadi
pergoyangan. Adanya plat lantai yang menyatu secara kaku dengan balok diharapkan dapat membantu
kekakuan balok sehingga anggapan tersebut tidak terlalu kasar. Pada prinsip desain bangunan tahan
gempa dikehendaki agar kolom lebih kuat dibandingkan dengan balok, namun demikian rasio tersebut
tidak selalu linear dengan kekakuannya. Dengan prinsif shear building maka dimungkinkan pemakaian
lumped mass model. Pada prinsip ini, kekakuan setiap kolom dapat dihitung berdasarkan rumus yang
telah ada. Pada prinsipnya, semakin kaku balok maka semakin besar kemampuannya dalam mengekang
rotasi ujung kolom, sehingga akan menambah kekuatan kolom. Perhitungan kekakuan kolom akan lebih
teliti apabila pengaruh plat lantai diperhatikan sehingga diperhitungkan sebagai balok T.

3. Redaman

Redaman merupakan peristiwa pelepasan energi ( energi dissipation) oleh struktur akibat adanya
berbagai macam sebab. Beberapa penyebab itu antara lain adalah pelepasan energi oleh adanya gerakan
antar molekul didalam material, pelepasan energi oleh gesekan alat penyambung maupun system
dukungan, pelepasan energi oleh adanya gesekan dengan udara dan pada respon inelastic pelepasan
energi juga terjadi akibat adanya sendi plastis. Karena redaman berfungsi melepaskan energi maka hal
ini akan mengurangi respon struktur.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

https://triwahyukuningsih.wordpress.com/category/teori-analisa-dinamika-struktur/ 3/3

Anda mungkin juga menyukai