diperoleh hubungan,
p(t) fS fD = m atau m + fD + fS = p(t) (
2.4.1 )
dimana :
fD = c.
fS =
k.y
( 2.4.2 )
m+ c+ ky =
p(t) ( 2.4.3 )
Beban dinamik yang umum dipakai pada analisa struktur selain beban
angin adalah beban gempa. Gempa bumi akan mengakibatkan
permukaan tanah menjadi bergetar yang getarannya direkam dalam
bentuk aselogram. Tanah yang
bergetar akan menyebabkan semua benda yang berada di atas tanah
akan ikut bergetar termasuk struktur bangunan. Di dalam hal ini
masih ada anggapan bahwa antara fondasi dan tanah pendukungnya
bergerak secara bersama-sama atau fondasi dianggap menyatu
dengan tanah. Anggapan ini sebetulnya tidak sepenuhnya benar
karena tanah bukanlah material yang kaku yang mampu menyatu
dengan fondasi. Kejadian yang sesungguhnya adalah bahwa antara
tanah dan fondasi tidak akan bergerak secara bersamaan. Fondasi
masih akan bergerak horizontal relative terhadap tanah yang
mendukungnya. Kondisi seperti ini cukup rumit karena sudah
memperhitungkan pengaruh tanah terhadap analisis struktur yang
umumnya disebut soil-structure interaction analysis.
fI + fD + fS = 0 ( 2.4.5 )
Yang mana [M], [C] dan [K] berturut-turut adalah mass matriks,
damping matriks dan matriks kekakuan yang dapat
ditulis menjadi,
Sedangkan {}, {} dan {Y} dan {F(t)} masing-masing adalah vektor
percepatan, vektor kecepatan, vektor simpangan
b) Matriks Redaman
Cj = 2 j Mj j (2.4.18)
yang mana Cj, Mj adalah suatu simbol yang berasosiasi dengan mode
j, dan j berturut-turut adalah rasio redaman dan frekuensi sudut
mode ke-j.
Fungsi derajat kebebasan ialah menjadi petunjuk bagi pembuat dan perancang
mesin sedemikian rupa sehingga berapapun jumlah komponen yang digunakan
tetap hanya membutuhkan 1 (satu) penggerak bagi mesin yang memiliki 1 (satu)
derajat kebebasan.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan derajat kebebasan suatu
mekanisme ialah metode Empiris yaitu sebagai berikut:
df = 3 (n 1) 2l h
Dimana :