Introduction
Dalam bab ini akan dijelaskan konsep dasar
mengenai matriks kekakuan, dimana dicontohkan
dengan menggunakan elemen pegas, elemen yang
paling sederhana.
Dimulai dari pengertian matriks kekakuan, cara
mendapatkan matriks kekakuan elemen,
menggabungkan matriks-matriks kekakuan elemen
tersebut menjadi matriks kekakuan global yang
berlaku untuk seluruh keseluruhan struktur yang
dianalisa
For an element ,
^k relates local-coordinate (^x; ^y; ^z) nodal displacements ^d
f k.d where
To local forces ^ f of a single element.
For a continuous medium or structure,
F K .d
Positive sign
Local nodal displacement
(degree of freedom/DOF)
Local nodal forces
relate the nodal force matrix to the nodal displacement matrix as follows :
where the element stiffness coefficients kij of the ^k
matrix in Eq. are to be determined
Dimana u merupakan fungsi perpindahan dari perpindahan nodal d1x dan d2x
(2.2.4)
(2.2.5)
Sehingga, didapat :
(2.2.6)
(2.2.9)
(2.2.10)
(2.2.11)
(2.2.12)
Sehingga, didapat :
(2.2.13)
(2.2.14)
Menggunakan pers. (2.2.13) dan (2.2.14)
(2.2.15)
(2.2.16)
Aturan tanda :
Sehingga :
(2.2.18)
Dimana
adalah matriks kekakuan
lokal elemen
Untuk elemen 1
Untuk elemen 2
(2.3.1)
(2.3.2)
Selain itu, elemen 1 dan elemen 2 harus tetap terhubung pada titik nodal 3. Hal ini
disebut continuity atau compatibility requirement
(2.3.3)
Berdasarkan gambar free body diagram di atas dan fakta bahwa gaya
eksternal harus sama dengan gaya internal di tiap nodal, dapat dituliskan :
Global nodal
forces matrix
Global nodal
Disp. matrix
Notasi d2x yang tidak berhubungan dengan k(1) elemen baris kolomnya = 0
Boundary Conditions
Homogeneous boundary conditions