Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1 & MID SEMESTER

TEKNIK GEMPA DAERAH PASIFIK

Dosen Pengajar:
Ir. Reky Stenly Windah, ST., MT

Oleh:
Franky Gracellino Mamuaja
(20021101173)
Elsa Anastasia Rattu
(20021101008)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
LANDASAN TEORI
1. Bangnan Shear Building
Salah satu pendekatan asumsi yang banyak digunakan dalam persoalan Dinamika
Struktur dan Rekayasa Gempa adalah bangunan penahan geser Shear Building. Shear Building
didefinisikan sebagai struktur dimana deformasi hanya terjadi dalam arah lateral (horisontal)
dan tidak terjadi rotasi pada pertemuan antara balok dan kolom. Pada bangunan geser, balok
pada lantai tingkat dianggap tetap horisontal sebelum dan sesudah berdeformasi.
Perhatikan portal sederhana di bawah ini.

Struktur portal sederhana memiliki 3 buah deformasi yaitu:


a) Putaran Sudut di titik C dan D;
➢ 𝜃𝐶
➢ 𝜃𝐷
b) Perpindahan dalam arah horisontal/ lateral
➢ ∆𝐶𝐷
Untuk bangunan satu lantai dengan asumsi shear building, deformasi yang diperhitungkan
hanya satu buah yaitu dalam arah lateral saja.
Gambar 2. Portal Shear Building; kekakuan balok dan plat sangat besar (tidak berhingga),
sehingga pada joint (hubungan antara balok dan kolom) tidak terjadi putaran sudut. Deformasi
Portal Shear Building hanya dalam arah horisontal/ lateral; ∆𝐶𝐷
Portal shear building hanya memiliki satu buah deformasi (satu buah derajat kebebasan)
sehingga Portal Shear Building satu lantai disebut Bangunan Berderajat Kebebasan Tunggal
(Single Degree of Freedom, SDOF) atau disingkat SDOF.
Asumsi shear building berlaku juga untuk bangunan bertingkat banyak. Apabila bangunan 10
lantai maka deformasi yang diperhitungkan adalah 10 buah deformasi lateral. Hal ini akan
dijelaskan nanti.
1.1 Massa
Asumsi yang digunakan untuk menghitung massa bangunan geser (shear building) adalah
massa terpusat pada lantai (single lumped mass).
Massa bangunan dianggap menggumpal pada setiap lantai bangunan dan hanya akan bergerak
secara horisontal. Massa bangunan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sedehana yaitu:
𝑊
𝑚= Pers. 1
𝑔
m = massa struktur
W = Berat struktur
𝑐𝑚
g = percepatan gravitasi = 980 𝑑𝑡 2

1.2 Kekakuan Shear Building


Kekakuan Shear Building dapat dihitung dengan asumsi pertemuan antara kolom dengan balok
dianggap tidak berotasi, balok tetap horisontal sebelum dan sesudah terjadi deformasi, sehingga
anggapan kondisi kolom dengan dukungan jepit-jepit dapat terpenuhi.
Untuk menghitung kekakuan kolom ini dapat diambil model kolom jepit-jepit yang joint
atasnya mengalami perubahan tempat secara horizontal seperti pada gambar 3.

Menurut prinsip mekanika, suatu kolom jepit-jepit panjang h dengan kekakuan lentur (flexural
rigidity) elastisitas (E) dan inersia penampang (1) yang salah satunya mengalami perpindahan
tempat sebesar x, maka pada ujung-ujung elemen tersebut akan timbul momen sebesar,
6𝐸𝐼 6𝐸𝐼
𝑀1 = 2
𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑀2 = 2 𝑥
ℎ ℎ Pers. 2
Karena elemen tersebut mempunyai potongan yang prismatis maka M, akan sama dengan M2
Adanya momen akan menimbulkan gaya geser yang bekerja pada masing-masing joint sebesar,
𝑀1 𝑀2 6𝐸𝐼 6𝐸𝐼
𝑘 = 𝐻1 = 𝐻1 = + = { 3 + 3 }𝑥
ℎ ℎ ℎ ℎ
12𝐸𝐼
𝑘= 𝑥
ℎ3 Pers. 3
Jika diambil simpangan horizontal x = 1 satuan panjang, maka kekakuan untuk satu buah kolom
menjadi,
12𝐸𝐼
𝑘=
ℎ3 Pers. 4
Untuk n kolom
12𝐸𝐼
𝑘=𝑛
ℎ3 Pers. 5
𝒏

𝑲 = ∑𝒌
𝒊=𝟏

Dimana i = 1, 2,3... n adalah jumlah kolom, k adalah kekakuan kolom i menurut persamaan 4.

2. Model Matematis Sistem SDOF


Pada shear building, massa struktur yang dimodelkan sebagai suatu massa tergumpal
m akan berada diatas kolom tunggal yang diidealisasikan sebagai pegas k (gambar 4). Gerakan
massa akibat beban gempa F(t) akan dihambat oleh pegas k, yang kemudian besarnya
simpangan horisontal x diukur dari posisi massa saat diam. Model Matematis sistem SDOF
digambar seperti di bawah ini. Model inilah yang selanjutnya digunakan untuk menghitung
simpangan struktur portal sederhana di bawah ini.

Pegas k adalah idealisasi dari elemen kolom dengan besar konstantanya ditunjukkan oleh
jumlah kekakuan kolom-kolom tersebut (kkt K2). Cara idealisasi struktur sebagai hubungan
massa dan pegas tidak dapat dipakai bila pemodelan massa struktur terbagi rata pada seluruh
struktur.
3. Persamaan Gerak Dinamis Sistem Berderajat Kebebasan Tunggal (SDOF)
Suatu struktur yang dimodelisasikan sebagai bangunan penahan geser berderajat
kebebasan tunggal (single degree of freedom, SDOF) teredam akibat dinamis F(t) mengalami
simpangan lateral (gambar 5). Massa struktur akan mengalami simpangan terhadap pondasi
struktur tempat struktur tersebut berdiri.

Persamaan gerak SDOF dapat disusun dengan menggunakan keseimbangan gaya-gaya sebagai
berikut,
𝐹1 + 𝐹𝐷 + 𝐹𝑆 = 𝐹(𝑡)
𝑚. 𝑥̈ + 𝑐. 𝑥̇ + 𝑘. 𝑥 = −𝑚. 𝑥̈
Pesamaan 6 adalah persamaan dinamis sistem berderajat kebebasan tunggal. Persamaan ini
digunakan untuk menghitung simpangan dari system SDOF.
m adalah massa stuktur
c adalah koefisien damping
k adalah kekakuan struktur shear building
x(t) adalah simpangan struktur
𝑥(𝑡) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟
𝑑𝑥
𝑥̇ (𝑡) = 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟
𝑑𝑡
𝒅𝟐 𝒙
𝒙̈ (𝒕) = 𝟐 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓
𝒅𝒕

4. Getaran Bebas (Free Vibration) SDOF


Persamaan Dinamis SDOF;

Pers. 2.1
𝑚. 𝑥̈ (𝑡) + 𝑐. 𝑥̇ (𝑡) + 𝑘. 𝑥(𝑡) = 𝐹(𝑡)
Persamaan 2. 1
Persamaan 2.1. disebut Persamaan Diferensial Gerak sistem SDOF. Untuk mempelajari
persamaan 2.1. maka perlu dipelajari sistem yang murni tanpa gaya luar F(t)=0.
Persamaan dinamis SDOF tanpa gaya luar disebut Getaran Bebas/ Free Vibration.

Getaran Bebas Tanpa Redaman /Free Vibration Undamping

𝑚. 𝑥̈ (𝑡) + 𝑘. 𝑥(𝑡) = 0 Pers. 2.2

Persamaan 2.2 adalah Persamaan Diferensial Gerak Getaran Bebas Tanpa Redaman
(Differential Equation of Motion Free Vibration Undamping). Dalam cabang
Matematika Terapan, persamaan 2 disebut Persamaan Diferensial Linier Homogen
Orde Kedua. Persamaan ini digolongkan persamaan diferensial homogen orde ke-2
dengan koefisien konstan yaitu ditunjukan oleh konstanta m dan k. Disebut persamaan
homogen karena suku sebelah kanan sama dengan nol. Persamaan (2.2) dapat ditulis
𝑥̈ (𝑡) + 𝜔2 𝑥(𝑡) = 0 Pers. 2.2
Dimana
𝒌
𝜔2 =
𝒎

𝒌 Pers. 2.3
𝜔=√
𝒎

Getaran Bebas Dengan Redaman /Free Vibration With Damping


Dengan memperhitungkan gaya-gaya redam (damping forces) dalam analisa
dinamis struktur, dianggap bahwa gaya-gaya ini selalu selaras (proportional)
dengan besar kecepatannya dan mempunyai arah gerak yang berlawanan. Bentuk
redaman ini dikenal sebagai redaman liat (viscous damping); ini ada1ah bentuk dari
gaya redam (damping force) yang dapat terjadi pada benda yang tertahan geraknya
dalam cairan pekat (viscous fluid).
Struktur melepaskan enersi dibawah gerak getaran. Cara yang umum dan praktis untuk
menentukan pelepasan enersi adalah anggapan bahwa ha! itu disebabkan oleh gaya
redaman liat (viscous damping force). Gaya-gaya itu dianggap selaras dengan besar
kecepatan yang bekerja pada arah yang berlawanan dengan gerakannya. Faktor
keselarasan (factor of proportionality) disebut koefisien redaman fiat (viscous damping
coefficient). Adalah bijaksana bila menyatakan kocfisien ini sebagai pecahan dari redaman
kritis dalam sua tu sist em (ratio redaman, ξ = 𝐶 ⁄𝐶𝑐𝑟 ). Redaman kritis dapat didefinisikan
sebagai harga terkccil koefisien redaman yang mengakibatkan sistem mula-mula tidak
berusilasi bila diganggu, tapi akan mudah kembali ke posisi seimbang. Persamaan
differensial dari gerak untuk sistem berderajad kebebasan tunggal teredam diberikan oleh,
𝑚. 𝑦̈ + 𝑐. 𝑦̇ + 𝑘. 𝑦 = 0
Pernyataan solusi analitis dari persamaan ini tergantung pada besar dari ratio redaman.
Ada t iga kemungkinan: (1) sistem redaman kritis ( ξ = 1 ), (2) si stem redaman subkritis
(ξ < 1 ), dan (3) sistem redaman superkritis (ξ > I). Untuk sistem redaman subkritis (ξ <
1 ), solusi dari persamaan differensial dari gerak dapat ditulis sebagai
v0 + y0 ξ ω
𝑦(𝑡) = 𝑒 −ξωt [𝑦0 𝑐𝑜𝑠 ω𝐷 𝑡 + 𝑠𝑖𝑛 ω𝐷 𝑡 ]
ω𝐷
di mana :
𝜔 = √𝑘/𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑚

ω𝐷 = 𝜔√1 − ξ2 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑚


ξ = 𝐶 ⁄𝐶𝑐𝑟 adalah ratio redaman
𝐶𝑐𝑟 = 2√𝑘𝑚 adalah redaman kritis

Dan 𝑦0 serta v0 adalah perpindahan dan kecepatan awal.


Cara yang biasa digunakan untuk menentukan adanya redaman adalah evaluasi
pengurangan logaritmis secara experimental, yang dapat didefinisikan sebagai logaritma
normal dari ratio dua puncak amplitudo berturutan pada getaran bebas yaitu,
𝑦1
𝛿 = 𝐼𝑛
𝑦2
Ratio redaman pada sistem struktur biasanya kurang dari 20% dari redaman kritis (ξ <
0,2). Untuk sistem ini, frekuensi redaman hampir sama dengan frekuensi tak teredam.

5. Simpangan (Drift) Akibat Gaya Gempa


Simpangan (drift) adalah perpindahan horizontal relatif dalam setiap lantai atau lantai
dua dari bangunan yang berdekatan atau deviasi horizontal dari satu lantai ke lantai lainnya
(horizontal story to story deflection). Menurut (Naeim, 1989) berikut merupakan bagian
penting dalam
perencanan:
• Stabilitas struktural (structural stability)
• Kesempurnaan arsitektural (architectural integrity) dan potensi kerusakan
berbagai komponen non-struktural
• Kenyamanan manusia (human comfort), selama dan setelah gempa bangunan
tersebut mengalami gerakan seismic.
Berdasarkan SNI 1726:2019, penentuan deviasi antara tingkat desain harus dihitung sebagai
selisih antara deviasi centroid di atas dan dibawah tingkat yang dipertimbangkan (lihat Gambar
2.2). Jika pusat-pusat massa tidak sejajar secara vertikal, perpindahan di bagian bawah tingkat
dapat dihitung berdasarkan proyeksi vertikal dari pusat tingkat atas. Desain gaya seismik yang
ditentukan sebagai nol tanpa batas pelepas tegangan.

Gambar 6. Penentuan arah simpangan atap


6. Time History (NonLinier)
Analisis time history digunakan untuk menentukan sponsor dinamis suatu struktur
pemuatan sewenang-wenang. Persamaan keseimbangan dinamis yang harus diselesaikan
diberikan oleh:
𝑲𝒖(𝒕) + 𝑪𝒖̇ (𝒕) + 𝑴 ü(t) = 𝒓(𝒕)
dimana K adalah kekakuan matrix; C adalah matrix peredam; M adalah massa diagonal matrix;
u, 𝒖̇ , dan ü adalah perpindahan, kecepatan lokasi, dan percepatan; dan r adalah beban yang
diterapkan. Jika beban termasuk percepatan tanah, maka perpindahan, kecepatan, dan
percepatan relatif terhadap gerakan tanah ini.
In a nonlinear analysis, the stiffness, damping, and load may all depend upon the
displacements, velocities, and time. This requires an iterative solution to the equations of
motion.

NonLinear Modal Time History Analysis (FNA)


The method of nonlinear time-history analysis used in SAP2000 is an extension of the Fast
Nonlinear Analysis (FNA) method developed by Wilson (Ibrahimbegovic and Wilson, 1989;
Wilson, 1993). The method is extremely efficient, particularly for strutural systems which are
primarily linear elastic but which have a limited number of prdefined nonlinear elements. How
ever, there is no limit on the number of nonlinear elements that can be considered, provided
that ad equate modes are obtained. This is best done using asufficient number of Ritzvectors.
For the FNA method, all nonlinearity is restricted to the Link/Support elements. This includes
hinges that are modeled as Links, as described in Topic “Analysis Modeling” (page 161) of
Chapter “Hinge Properties” A short description ofthe method follows. The dynamic
equilibrium equations ofa linear elastic structure with predefined nonlinear Link/Support
elements subjected to an arbitrary load can be written as:
𝑲𝑳 𝒖(𝒕) + 𝑪𝒖̇ (𝒕) + 𝑴 ü(t)+rN (𝒕) = 𝒓(𝒕)
where 𝐾𝐿 is the stiffness matrix for the linear elastic elements (all elements except the
Links/Supports); 𝐶 is the proportional damping matrix; 𝑀 is the diagonal mass matrix; 𝑟𝑁 is
the vector of forces from the nonlinear degrees of freedom in the Link/Support elements; 𝑢, 𝑢̇
, and ü are the relative displacements, velocities, and accelerations with respect to the ground;
and 𝑟 is the vector of applied loads. See Topic “Loading” (page 398) in Chapter “Linear
Time‐History Analysis” for the definition of 𝑟.
TUGAS 1

50/70

40/60

40/50

6m

60/80

4m

Diketahui:
Balok arah X : 50/70 cm
6m
Balok arah Y : 40/60 cm
Balok anak : 40/50 cm
Klolm : 60/80 cm
Tebal pelat : 14 cm
Berat jneis Beton : 2400 kg/m3
E beton : 300000 kg/m2
g : 981 cm/d2

Buatlah Grafik hubungan antara waktu dan simpangan dari portal tersebut dalam
kondisi undamping maupun damping
PENYELESAIAN SOAL

Asumsi :
- Massa terpusat pada lantai
- “shear building”
Diketahui :
Tebal Pelat = 14 cm 0,14 m
Ukuran Balok
Arah X
b = 50 cm 0,5 m
h = 70 cm 0,7 m
Arah Y
b = 40 cm 0,4 m
h = 60 cm 0,6 m
Balok anak
b = 40 cm 0,4 m
h = 50 cm 0,5 m
Ukuran Kolom
b = 60 cm 0,6 m
h = 80 cm 0,8 m
Beban Hidup = 250 km/m2
Beban Mati =
Berat Jenis Beton = 2400 kg/m3
Elastisitas Beton = 300000 kg/cm2
Percepatan = 981 cm/s2
Grafitasi

Perhitungan Pembebanan :
- Beban Mati
Pelat : 0,14 ∗ 3 ∗ 6 ∗ 2400 = 12096 kg
Balok arah X : 0,5 ∗ 0,7 ∗ 6 ∗ 2400 = 5040 kg
Balok arah Y : 0.4 ∗ 0.6 ∗ 3 ∗ 2400 = 1728 kg x 2 = 3456 kg
Kolom : 0,6 ∗ 0,8 ∗ 4 ∗ 2400 = 4608 kg x2 = 9216 kg
Total beban mati = 29808 kg

- Beban Hidup : 250 ∗ 6 ∗ 3 ∗ 30% = 1350 kg

Total Pembebanan = 31158 kg

- Massa
𝑊 31185 𝑘𝑔. 𝑠 2⁄
𝑚= = = 31.761 𝑐𝑚
𝑔 981

Menghitung Kekakuan :
L = 400 cm
𝑘𝑔⁄
E = 300.000 𝑐𝑚2

1 1
I = 12 × 𝑏 × ℎ3 = 12 × 60 × 803 = 2560000 𝑐𝑚4

12𝐸𝐼 12×300.000×2560000 𝑘𝑔⁄


k=∑ = 8× = 288000 𝑐𝑚
𝐿3 4003

Menghitung Frekuensi Natural (𝝎)

𝑘 288000
𝜔=√ =√ = 96.224 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
𝑚 31.761

Menghitung Waktu Getar (T)

𝟐𝝅 𝟐 × 𝟑, 𝟏𝟒
𝑻= = = 0,0698 𝑠
𝝎 96.224
Pada saat t = 0 ; simpangan ≠ 0, 𝑋0 ; 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = 0
𝒙(𝟎) = 𝑿𝟎 = 𝟎
𝒙̇ (𝟎) = 𝟎

𝒙(𝒕) = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝝎𝒕 + 𝑩 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕


𝒙𝟎 = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝟎 + 𝑩 𝒔𝒊𝒏 𝟎
𝒙𝟎 = 𝑨 ; 𝑨 = 𝒙𝟎

𝒙̇ (𝒕) = −𝑨 𝝎 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕 + 𝑩 𝝎 𝒄𝒐𝒔 𝝎𝒕


𝒙(𝒕) = −𝑨 𝝎 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕 + 𝑩 𝝎 𝒄𝒐𝒔 𝝎𝒕
𝟎 = −𝑨 𝝎 𝒔𝒊𝒏 𝟎 + 𝑩 𝝎 𝒄𝒐𝒔𝟎 ;
B=0

Substitusi le dalam persamaan simpangan

𝒙(𝒕) = 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝝎𝒕 + 𝑩 𝒔𝒊𝒏 𝝎𝒕


𝒙(𝒕) = 𝑿𝟎 𝒄𝒐𝒔 𝝎𝒕
Massa struktur bergetar/dipengaruhi oleh simpangan awal
Representasi dalam bentuk grafik

• UNDAMPING
Pada saat t = 0; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎
x(t) = x cos ωt + (ẋ/ω) sin ωt
x (0) = 10 cos (95.224 × 0) + (0/95.224) sin (95.224 × 0)
x (0) = 10,000

Pada saat t = 5; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎


x(t) = x cos ωt + (ẋ/ω) sin ωt
x (5) = 10 cos (95.224 × 5) + (5/95.224) sin (95.224 × 5)
x (5) = -4.402

Pada saat t = 10; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎


x(t) = x cos ωt + (ẋ/ω) sin ωt
x (10) = 10 cos (95.224 × 10) + (10/95.224) sin (95.224 × 10)
x (0) = -6.124

Perhitungan selanjutnya dalam bentuk table berikut:

Waktu Simpangan Kecepatan x(t)=x cos ωt + (ẋ/ω) sin


ω
(t) (x=X0) (ẋ) ωt
0 10 0 95.224 10.000
5 10 0 95.224 -4.402
10 10 0 95.224 -6.124
15 10 0 95.224 9.794
20 10 0 95.224 -2.500
25 10 0 95.224 -7.593
30 10 0 95.224 9.186
35 10 0 95.224 -0.495
40 10 0 95.224 -8.750
45 10 0 95.224 8.199
50 10 0 95.224 1.531
55 10 0 95.224 -9.547
60 10 0 95.224 6.875
65 10 0 95.224 3.493
70 10 0 95.224 -9.951
75 10 0 95.224 5.268
80 10 0 95.224 5.312
85 10 0 95.224 -9.946
90 10 0 95.224 3.445
95 10 0 95.224 6.913
100 10 0 95.224 -9.531
105 10 0 95.224 1.480
110 10 0 95.224 8.228
115 10 0 95.224 -8.725
120 10 0 95.224 -0.546
Grafik Hubungan Antara Simpangan Struktur dan
Waktu Dari Sistem Getaran Bebas Tanpa Redaman
Struktur
15

10

5
Simpangan (x)

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
-5

-10

-15
Waktu (t)

• DAMPING
Misalkan c = 0.001

Pada saat t = 0; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎

x(t)=𝑒 cωt (x cos ωt+((ẋ+cωx)/ω) sinωt)

𝑥(0) = 𝑒 0,001×95.224×0 (10 𝑐𝑜𝑠 (95.224 × 0) + ((0


+ 0,001 × 95.224 × 10)/95.224) 𝑠𝑖𝑛95.224 × 0)

x (0) = 10,000

Pada saat t = 5; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎

x(t)=𝑒 cωt (x cos ωt+((ẋ+cωx)/ω) sinωt)

𝑥(5) = 𝑒 0,001×95.224×5 (10 𝑐𝑜𝑠 (95.224 × 5) + ((0


+ 0,001 × 95.224 × 10)/95.224) 𝑠𝑖𝑛95.224 × 5)

x (0) = -2.729

Pada saat t = 10; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎

x(t)=𝑒 cωt (x cos ωt+((ẋ+cωx)/ω) sinωt)

𝑥(10) = 𝑒 0,001×95.224×10 (10 𝑐𝑜𝑠 (95.224 × 10) + ((0


+ 0,001 × 95.224 × 10)/95.224) 𝑠𝑖𝑛95.224 × 10)

x (0) = -2.366

Perhitungan selanjutnya dalam bentuk table berikut :

Waktu Simpangan x(t)=ecωt(x cos


Kecepatan (ẋ) ω c
(t) (x=X0) ωt+((ẋ+cωx)/ω)sinωt)
0 10 0 95.224 0.002 10.000
5 10 0 95.224 0.001 -2.729
10 10 0 95.224 0.001 -2.366
15 10 0 95.224 0.001 2.347
20 10 0 95.224 0.001 -0.371
25 10 0 95.224 0.001 -0.703
30 10 0 95.224 0.001 0.528
35 10 0 95.224 0.001 -0.017
40 10 0 95.224 0.001 -0.194
45 10 0 95.224 0.001 0.113
50 10 0 95.224 0.001 0.013
55 10 0 95.224 0.001 -0.051
60 10 0 95.224 0.001 0.023
65 10 0 95.224 0.001 0.007
70 10 0 95.224 0.001 -0.013
75 10 0 95.224 0.001 0.004
80 10 0 95.224 0.001 0.003
85 10 0 95.224 0.001 -0.003
90 10 0 95.224 0.001 0.001
95 10 0 95.224 0.001 0.001
100 10 0 95.224 0.001 -0.001
105 10 0 95.224 0.001 0.000
110 10 0 95.224 0.001 0.000
115 10 0 95.224 0.001 0.000
120 10 0 95.224 0.001 0.000
Grafik Hubungan Antara Simpangan Struktur dan
Waktu Dari Sistem Getaran Bebas Dengan
Redaman Struktur
15.000

10.000
Simpangan (x)

5.000

0.000
0 20 40 60 80 100 120
-5.000

-10.000

-15.000
Waktu (t)

TUGAS MID SIMESTER


Selanjutnya dari data tugas 1, dilanjutkan analisis untuk mencari berapa besar simpangan
(Displacement) yang terjadi, pada portal menggunakan percepatan gempa El Centro di aplikasi
Sap2000
Perhitungan Dengan Menggunakan Software SAP200
Prosedur Penggunaan:
1) Jalankan Program SAP2000 lalu pada menu File→New model. kemudian pilih satuan
Kgf, m, C dan pilih tamplate Grid only dan klik OK

2) Setelah itu klik pada tampilan 3D kemudian atur tampilan 2D menjadi sumbu XZ. Lalu
klik kanan pada grid dan Edit Grid Data→Modify/Show System. Setelah itu input
koordinat portal sesuai data tugas lalu klok OK

3) Menetapkan Material dengan pilih menu Define→Materials→Add New Materials


Masukan data yang ada sesuai pada data tugas yang diberikan

4) Menetapkan Penampang
➢ Pilih menu Define→Section Properties→Frame Section

➢ Pilih Add New Property


➢ Pada Frame Section Property Type Pilih Cobcrete

➢ Klik pada Rectangular untuk mendefinisikan penampang balok persegi


➢ Masukkan data untuk balok seperti pada gambar berikut

➢ Pada kotak dialog Frame Properties yang muncul kembali, pilih pada Section
BALOK lalu klik Add Copy of Property
➢ Beri nama penampang pada Section Name untuk elemen kolom, missal: KOLOM
kemudian pilih material “Beton” pada pilihan material, setelah itu pada isian
Dimension isikan dimensi balok sesuai desain. Lalu pada bagian Concrete Renforment
pilih Kolom pada design type dan isikan 0.03 pada Clear cover for confinement bars
(selimut beton). Pada bagian Check / Design pastikan terpilih Reinforcement to be
Designed → klik OK

5) Mengganti penampang elemen struktur yang sudah dibuat:


Sebelum mengganti penampang elemen struktur yang sudah ada, terlebih dahulu pilih
semua elemen balok. Bisa dengan cara klik pada batang yang dimaksud atau cara
windowing, dan lakukan untuk semua lantai. Perhatikan bahwa bila memilih dengan
cara windowing maka joint atau nodal pertemuan balok-kolom akan ikut terpilih,
namun karena hanya akan dilakukanperubahan pada elemen frame (batang) saja maka
hal ini tidak berpengaruh.
a) Pilih menu Asign→Frame→Frame Section→pilih “BALOK” pada kotak
pilihan lalu OK
b) Klik/pilih semua elemen kolom dengan cara seperti pada pemilihan elemen
balok sebelumnya.
c) Pilih menu Asign→Frame→Frame Section→pilih “KOLOM” pada kotak
pilihan lalu OK

6) Mengganti Tipe Tumpuan


Pilih semua joint bawah (tumpuan), baik secara langsung pada joint atau windowing
di sekitar joint.
Pilih menu Asign→Joint→Restrain

7) Menetapkan Beban
➢ Pilih menu Define→Load Patterns
a) Isikan nama beban pada Load Pattern Name missal : LIVE
b) Pilih LIVE pada type untuk mendefinisikan beban hidup
c) Klik tombol Add New Load Pattern→OK
d) Seperti pada langkah sebelumnya tambahkan juga beban El Centro pada load
pattern

8) Memasukan fungsi time history


Pilih Define→Function→Time History
Pada choose function type to add, pilih From file→Add new function→Pilih time and
function value→Browse→Cari file El Centro pada folder Sap2000 24→ubah number
of points per line menjadi 3
Setelah grafik Time History ditampilkan, Klik OK

.
Ubah Load Case
Pilih Define→Load Case→El Centro→Modify show load case
Analysis type : linier
Number of output time step : 251
Output time step size : 0.02
Modal damping, klik modify masukan 0.05

Kemudian klik pada show advance load patern kemudian masukan


Load : acc dir 1
Function : ELCENTRO
Scale factor : 386.4
Arrival time : 0
Angle :0
Klik OK
9) Input beban pada portal
Masukan beban mati pelat, balok arah x dan beban hidup sebagai beban terbagi rata
pada portal, dan beban balok arah y serta beban kolom sebagai beban terpusat.

10) Analisis
➢ Menentukan tipe analisis struktur (Portal 2D) Penentuan tipe analisis struktur
sebenarnya akan nampak pengaruhnya pada model struktur yang besar atau rumit.
Pada tahap ini bisa ditentukan derajat kebebasan yang akan dianalisis (semua atau
hanya sebagian saja). Pilihan tersebut akan berdampak pada ukuran file, besar memori
komputer yang digunakan saat analisis, dan waktu running. Analisis sebaiknya
dilakukan secara efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan keakuratan hasil
analisis.Di sini akan diberikan contoh untuk setting analisis 2D untuk portal bidang
a) Pilih menu Analyze→Set Analize option
b) Pada available DOFs, hanya centang UX
➢ Melakukan Analisis
a) Pilih menu Analyze→Run Analyze
b) Untuk menampilkan grafik time history dari simpangan yang terjadi,
Klik salah satu join > pilih display > show plot function > pada list of function
pilih join yang telah di pilih tadi kemudian add > beri nama pada axis label,
time pada horizontal dan displacement pada vertikal > display

Anda mungkin juga menyukai