Dosen Pengajar:
Ir. Reky Stenly Windah, ST., MT
Oleh:
Franky Gracellino Mamuaja
(20021101173)
Elsa Anastasia Rattu
(20021101008)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
LANDASAN TEORI
1. Bangnan Shear Building
Salah satu pendekatan asumsi yang banyak digunakan dalam persoalan Dinamika
Struktur dan Rekayasa Gempa adalah bangunan penahan geser Shear Building. Shear Building
didefinisikan sebagai struktur dimana deformasi hanya terjadi dalam arah lateral (horisontal)
dan tidak terjadi rotasi pada pertemuan antara balok dan kolom. Pada bangunan geser, balok
pada lantai tingkat dianggap tetap horisontal sebelum dan sesudah berdeformasi.
Perhatikan portal sederhana di bawah ini.
Menurut prinsip mekanika, suatu kolom jepit-jepit panjang h dengan kekakuan lentur (flexural
rigidity) elastisitas (E) dan inersia penampang (1) yang salah satunya mengalami perpindahan
tempat sebesar x, maka pada ujung-ujung elemen tersebut akan timbul momen sebesar,
6𝐸𝐼 6𝐸𝐼
𝑀1 = 2
𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑀2 = 2 𝑥
ℎ ℎ Pers. 2
Karena elemen tersebut mempunyai potongan yang prismatis maka M, akan sama dengan M2
Adanya momen akan menimbulkan gaya geser yang bekerja pada masing-masing joint sebesar,
𝑀1 𝑀2 6𝐸𝐼 6𝐸𝐼
𝑘 = 𝐻1 = 𝐻1 = + = { 3 + 3 }𝑥
ℎ ℎ ℎ ℎ
12𝐸𝐼
𝑘= 𝑥
ℎ3 Pers. 3
Jika diambil simpangan horizontal x = 1 satuan panjang, maka kekakuan untuk satu buah kolom
menjadi,
12𝐸𝐼
𝑘=
ℎ3 Pers. 4
Untuk n kolom
12𝐸𝐼
𝑘=𝑛
ℎ3 Pers. 5
𝒏
𝑲 = ∑𝒌
𝒊=𝟏
Dimana i = 1, 2,3... n adalah jumlah kolom, k adalah kekakuan kolom i menurut persamaan 4.
Pegas k adalah idealisasi dari elemen kolom dengan besar konstantanya ditunjukkan oleh
jumlah kekakuan kolom-kolom tersebut (kkt K2). Cara idealisasi struktur sebagai hubungan
massa dan pegas tidak dapat dipakai bila pemodelan massa struktur terbagi rata pada seluruh
struktur.
3. Persamaan Gerak Dinamis Sistem Berderajat Kebebasan Tunggal (SDOF)
Suatu struktur yang dimodelisasikan sebagai bangunan penahan geser berderajat
kebebasan tunggal (single degree of freedom, SDOF) teredam akibat dinamis F(t) mengalami
simpangan lateral (gambar 5). Massa struktur akan mengalami simpangan terhadap pondasi
struktur tempat struktur tersebut berdiri.
Persamaan gerak SDOF dapat disusun dengan menggunakan keseimbangan gaya-gaya sebagai
berikut,
𝐹1 + 𝐹𝐷 + 𝐹𝑆 = 𝐹(𝑡)
𝑚. 𝑥̈ + 𝑐. 𝑥̇ + 𝑘. 𝑥 = −𝑚. 𝑥̈
Pesamaan 6 adalah persamaan dinamis sistem berderajat kebebasan tunggal. Persamaan ini
digunakan untuk menghitung simpangan dari system SDOF.
m adalah massa stuktur
c adalah koefisien damping
k adalah kekakuan struktur shear building
x(t) adalah simpangan struktur
𝑥(𝑡) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟
𝑑𝑥
𝑥̇ (𝑡) = 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟
𝑑𝑡
𝒅𝟐 𝒙
𝒙̈ (𝒕) = 𝟐 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓
𝒅𝒕
Pers. 2.1
𝑚. 𝑥̈ (𝑡) + 𝑐. 𝑥̇ (𝑡) + 𝑘. 𝑥(𝑡) = 𝐹(𝑡)
Persamaan 2. 1
Persamaan 2.1. disebut Persamaan Diferensial Gerak sistem SDOF. Untuk mempelajari
persamaan 2.1. maka perlu dipelajari sistem yang murni tanpa gaya luar F(t)=0.
Persamaan dinamis SDOF tanpa gaya luar disebut Getaran Bebas/ Free Vibration.
Persamaan 2.2 adalah Persamaan Diferensial Gerak Getaran Bebas Tanpa Redaman
(Differential Equation of Motion Free Vibration Undamping). Dalam cabang
Matematika Terapan, persamaan 2 disebut Persamaan Diferensial Linier Homogen
Orde Kedua. Persamaan ini digolongkan persamaan diferensial homogen orde ke-2
dengan koefisien konstan yaitu ditunjukan oleh konstanta m dan k. Disebut persamaan
homogen karena suku sebelah kanan sama dengan nol. Persamaan (2.2) dapat ditulis
𝑥̈ (𝑡) + 𝜔2 𝑥(𝑡) = 0 Pers. 2.2
Dimana
𝒌
𝜔2 =
𝒎
𝒌 Pers. 2.3
𝜔=√
𝒎
50/70
40/60
40/50
6m
60/80
4m
Diketahui:
Balok arah X : 50/70 cm
6m
Balok arah Y : 40/60 cm
Balok anak : 40/50 cm
Klolm : 60/80 cm
Tebal pelat : 14 cm
Berat jneis Beton : 2400 kg/m3
E beton : 300000 kg/m2
g : 981 cm/d2
Buatlah Grafik hubungan antara waktu dan simpangan dari portal tersebut dalam
kondisi undamping maupun damping
PENYELESAIAN SOAL
Asumsi :
- Massa terpusat pada lantai
- “shear building”
Diketahui :
Tebal Pelat = 14 cm 0,14 m
Ukuran Balok
Arah X
b = 50 cm 0,5 m
h = 70 cm 0,7 m
Arah Y
b = 40 cm 0,4 m
h = 60 cm 0,6 m
Balok anak
b = 40 cm 0,4 m
h = 50 cm 0,5 m
Ukuran Kolom
b = 60 cm 0,6 m
h = 80 cm 0,8 m
Beban Hidup = 250 km/m2
Beban Mati =
Berat Jenis Beton = 2400 kg/m3
Elastisitas Beton = 300000 kg/cm2
Percepatan = 981 cm/s2
Grafitasi
Perhitungan Pembebanan :
- Beban Mati
Pelat : 0,14 ∗ 3 ∗ 6 ∗ 2400 = 12096 kg
Balok arah X : 0,5 ∗ 0,7 ∗ 6 ∗ 2400 = 5040 kg
Balok arah Y : 0.4 ∗ 0.6 ∗ 3 ∗ 2400 = 1728 kg x 2 = 3456 kg
Kolom : 0,6 ∗ 0,8 ∗ 4 ∗ 2400 = 4608 kg x2 = 9216 kg
Total beban mati = 29808 kg
- Massa
𝑊 31185 𝑘𝑔. 𝑠 2⁄
𝑚= = = 31.761 𝑐𝑚
𝑔 981
Menghitung Kekakuan :
L = 400 cm
𝑘𝑔⁄
E = 300.000 𝑐𝑚2
1 1
I = 12 × 𝑏 × ℎ3 = 12 × 60 × 803 = 2560000 𝑐𝑚4
𝑘 288000
𝜔=√ =√ = 96.224 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
𝑚 31.761
𝟐𝝅 𝟐 × 𝟑, 𝟏𝟒
𝑻= = = 0,0698 𝑠
𝝎 96.224
Pada saat t = 0 ; simpangan ≠ 0, 𝑋0 ; 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = 0
𝒙(𝟎) = 𝑿𝟎 = 𝟎
𝒙̇ (𝟎) = 𝟎
• UNDAMPING
Pada saat t = 0; simpangan = 𝟏𝟎; 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 = 𝟎
x(t) = x cos ωt + (ẋ/ω) sin ωt
x (0) = 10 cos (95.224 × 0) + (0/95.224) sin (95.224 × 0)
x (0) = 10,000
10
5
Simpangan (x)
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
-5
-10
-15
Waktu (t)
• DAMPING
Misalkan c = 0.001
x (0) = 10,000
x (0) = -2.729
x (0) = -2.366
10.000
Simpangan (x)
5.000
0.000
0 20 40 60 80 100 120
-5.000
-10.000
-15.000
Waktu (t)
2) Setelah itu klik pada tampilan 3D kemudian atur tampilan 2D menjadi sumbu XZ. Lalu
klik kanan pada grid dan Edit Grid Data→Modify/Show System. Setelah itu input
koordinat portal sesuai data tugas lalu klok OK
4) Menetapkan Penampang
➢ Pilih menu Define→Section Properties→Frame Section
➢ Pada kotak dialog Frame Properties yang muncul kembali, pilih pada Section
BALOK lalu klik Add Copy of Property
➢ Beri nama penampang pada Section Name untuk elemen kolom, missal: KOLOM
kemudian pilih material “Beton” pada pilihan material, setelah itu pada isian
Dimension isikan dimensi balok sesuai desain. Lalu pada bagian Concrete Renforment
pilih Kolom pada design type dan isikan 0.03 pada Clear cover for confinement bars
(selimut beton). Pada bagian Check / Design pastikan terpilih Reinforcement to be
Designed → klik OK
7) Menetapkan Beban
➢ Pilih menu Define→Load Patterns
a) Isikan nama beban pada Load Pattern Name missal : LIVE
b) Pilih LIVE pada type untuk mendefinisikan beban hidup
c) Klik tombol Add New Load Pattern→OK
d) Seperti pada langkah sebelumnya tambahkan juga beban El Centro pada load
pattern
.
Ubah Load Case
Pilih Define→Load Case→El Centro→Modify show load case
Analysis type : linier
Number of output time step : 251
Output time step size : 0.02
Modal damping, klik modify masukan 0.05
10) Analisis
➢ Menentukan tipe analisis struktur (Portal 2D) Penentuan tipe analisis struktur
sebenarnya akan nampak pengaruhnya pada model struktur yang besar atau rumit.
Pada tahap ini bisa ditentukan derajat kebebasan yang akan dianalisis (semua atau
hanya sebagian saja). Pilihan tersebut akan berdampak pada ukuran file, besar memori
komputer yang digunakan saat analisis, dan waktu running. Analisis sebaiknya
dilakukan secara efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan keakuratan hasil
analisis.Di sini akan diberikan contoh untuk setting analisis 2D untuk portal bidang
a) Pilih menu Analyze→Set Analize option
b) Pada available DOFs, hanya centang UX
➢ Melakukan Analisis
a) Pilih menu Analyze→Run Analyze
b) Untuk menampilkan grafik time history dari simpangan yang terjadi,
Klik salah satu join > pilih display > show plot function > pada list of function
pilih join yang telah di pilih tadi kemudian add > beri nama pada axis label,
time pada horizontal dan displacement pada vertikal > display