Anda di halaman 1dari 52

ANALISIS STRUKTUR 1

Deformasi adalah distorsi aktual atau perubahan bentuk,


ukuran dan volume yang terjadi pada bagian struktural
atau suatu objek akibat pembebanan yang terjadi.
Terdapat dua jenis deformasi yaitu deformasi plastis dan
elastis.

Deformasi = perubahan BENTUK struktur akibat adanya


gaya dari luar maupun dari dalam. Contoh, balok yang
tadinya lurus menjadi lengkung akibat beban di atasnya
JENIS – JENIS DEFORMASI

1 Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk


yang disebabkan oleh pemberian beban, dimana apabila
beban dihilangkan maka bentuk dan ukuran akan kembali
kebentuk semula atau deformasi yang terjadi akan hilang.

Daerah deformasi elastis berlaku hukum hooke yaitu


regangan akan sebanding dengan tegangan sesuai dengan
modulus elastisitas.
Deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang
2
merupakan kelanjutan dari deformasi elastis yang
bersifat permanen meskipun beban dihilangkan.

Jika sebuah struktur telah mengalami


deformasi plastis, maka struktur tersebut
sudah tidak dapat digunakan lagi.

Harus dilaksanakan perbaikan


Hubungan Struktur dan Deformasi
Suatu batang atau beam yang diberi tumpuan pada
bagian ujungnya akan mengalami lendutan atau defleksi
apabila terdapat gaya atau beban yang bekerja pada
batang tersebut.

Defleksi = perpindahan (translasi/rotasi) dari suatu TITIK


tertentu pada sebuah struktur akibat adanya gaya dari
luar maupun dari dalam. Contoh titik tengah bentang
balok mengalami translasi ke arah bawah ketika balok
dibebani secara vertikal.
Defleksi yang terjadi pada suatu batang akan
berhubungan secara langsung dengan regangan pada
batang tersebut. Apabila regangan yang terjadi pada
suatu struktur akan berbanding lurus dengan tegangan
struktur tersebut, sehingga analisa mengenai defleksi
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
mempertimbangkan suatu struktur karena berhubungan
dengan desain struktur dan keamanan suatu struktur.
JENIS – JENIS DEFLEKSI
Hal-hal yang mempengaruhi
terjadinya defleksi

1. Kekakuan Batang
Semakin kaku suatu batang maka lendutan batang yang akan terjadi pada batang akan semakin kecil
2. Besarnya kecil gaya yang diberikan
Besar-kecilnya gaya yang diberikan pada batang berbanding lurus dengan besarnya defleksi yang
terjadi. Dengan kata lain semakin besar beban yang dialami batang maka defleksi yang terjadipun
semakin kecil.
3. Jenis tumpuan yang diberikan
Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis tumpuan berbeda-beda. Jika karena itu besarnya defleksi pada
penggunaan tumpuan yang berbeda-beda tidaklah sama. Semakin banyak reaksi dari tumpuan yang
melawan gaya dari beban maka defleksi yang terjadi pada tumpuan rol lebih besar dari tumpuan pin (
pasak ) dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih besar dari tumpuan jepit.
4. Jenis beban yang terjadi pada batang
Beban terdistribusi merata dengan beban titik, keduanya memiliki kurva defleksi berbeda-beda. Pada
beban terdistribusi merata slope yang terjadi pada bagian batang yang paling dekat lebih besar dari
slope titik. Ini karena sepanjang batang mengalami beban sedangkan pada beban titik hanya terjadi
pad beban titik tertentu saja.
Displacement adalah jarak dari mana satu node atau
elemen (balok, kolom, bingkai, dll) bergerak dari lokasi
asalnya. Pergeseran tersebut dapat terjadi pada
batang/beam yang mengalami lendutan (defleksi), tetapi
bisa juga hasil dari seluruh objek yang bergerak, tidak
terdistorsi, misalnya seperti kotak yang meluncur pada
permukaan dengan gesekan. Perpindahan dapat diukur
dalam hal jarak dan rotasi.
Hubungan Deformasi dan
Displacement

Akibat gaya geser yang bekerja, batang akan mengalami deformasi


geser dan menimbulkan perpindahan (displacement) berupa
translasi searah tegak lurus sumbu batang. Perpindahan yang
terjadi ikut mempengaruhi besarnya gaya-gaya dalam yang
dihasilkan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hubungan
modulus geser material (G), Modulus geser material (E) dan faktor
bentuk (Shape factor) dari suatu penampang elemen.
Hubungan Displacement dan Drift

displacement adalah simpangan suatu lantai di ukur


dari dasar lantai

drift adalah simpangan suatu lantai di ukur dari dasar


lantai di bawahnya.
See you in the
next Chapter
ANALISIS STRUKTUR 1
DERAJAT KEBEBASAN STRUKTUR

PENGGOYANGAN STRUKTUR
Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat
independensi yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu
system pada setiap saat.

Pada masalah dinamika, setiap titik atau massa pada


umumnya hanya diperhitungkan berpindah tempat dalam
satu arah saja yaitu arah horizontal. Karena simpangan
yang terjadi hanya terjadi dalam satu bidang atau dua
dimensi, maka simpangan suatu massa pada setiap saat
hanya mempunyai posisi atau ordinat tertentu baik
bertanda negative ataupun bertanda positif. Pada kondisi
dua dimensi tersebut, simpangan suatu massa pada saat t
dapat dinyatakan dalam koordinat tunggal yaitu Y(t).
Struktur seperti itu dinamakan struktur dengan
derajat kebebasan tunggal / SDOF ( Single Degree of
Freedom ) system.
Dalam model system SDOF atau berderajat kebebasan
tunggal, setiap massa m, kekakuan k, mekanisme
kehilangan atau redaman c, dan gaya luar yang dianggap
tertumpu pada elemen fisik tunggal.

Struktur yang mempunyai n-derjat kebebasan atau


struktur dengan derajat kebebasan banyak disebut multi
degree of freedom (MDOF). Akhirnya dapat disimpulkan
bahwa jumlah derajat kebebasan adalah jumlah koordinat
yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu massa
pada saat tertentu.
Derajat KEBEBASAN pada Struktur

Sistem struktur yang mengalami problem dinamik mempunyai


perbedaan yang signifikan terhadap problem statik. Yaitu
sistem struktur pembebanan dinamik memerlukan sejumlah
koordinat bebas (independent coordinate) untuk menetapkan
susunan atau posisi sistem yang berhubungan dengan jumlah
derajat kebebasan (degree of freedom)

Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat


independensi yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu
sistem pada setiap saat. Apabila suatu titik yang ditinjau
mengalami perpindahan tempat secara horizontal, vertikal, dan
ke samping misalnya, maka sistem tersebut mempunyai 3
derajat kebebasan. Hal ini terjadi karena titik yang
bersangkutan dapat berpindah secara bebas dalam 3 arah.
Pada umumnya struktur menerus (continous structure)
mempunyai jumlah derajat kebebasan tak berhingga.

Model matematis untuk mengidealisasikan komponen-


komponen sistem dengan tepat dapat mereduksi jumlah
derajat kebebasan suatu jumlah diskrit menjadi berderajat
kebebasan tunggal (Single Degree of Freedom/ SDOF) atau
kebebasan banyak (Multi Degree of Fredom/MDOF).

Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah derajat kebebasan


adalah jumlah koordinat yang diperlukan untuk menyatakan
posisi suatu massa pada saat tertentu (Widodo, 2001).
Suatu struktur bangunan bertingkat yang mengalami gaya
horizontal akan mengalami goyangan. Umumnya terdapat 3
macam pola goyangan yang dapat terjadi,

dimana pola tersebut dipengaruhi


• kombinasi kelangsingan struktur,
• jenis struktur utama penahan beban,
• jenis bahan yang dipakai.
1

Pola goyangan yang pertama adalah bangunan yang bergoyang


dengan dominasi geser (shear mode) atau pola goyangan geser.
Pola semacam ini biasanya terjadi pada bangunan bertingkat
banyak dengan portal terbuka sebagai struktur utama. Struktur
bangunan relatif fleksibel, sementara plat-plat lantai relatif
kaku terhadap arah horizontal
2

Pola goyangan yang kedua adalah pola goyangan dengan


dominasi lentur (flextural mode). Pola goyangan semacam ini
biasanya terdapat pada bangunan yang mempunyai struktur
dinding yang kaku, seperti pada frame wall atau cantilever wall,
yang kedua-duanya dijepit secara kaku di fondasinya. Struktur
dinding yang kaku dengan anggapan jepit pada fondasinya akan
membuat struktur dinding berprilaku seperti struktur dinding
kantilever dan akan berdeformasi menurut prinsip lentur
3

Pola goyangan yang ketiga adalah kombinasi diantara goyangan


geser dan goyangan lentur. Struktur portal terbuka yang
dikombinasikan dengan struktur dinding (frame wall structure)
yang tidak terlalu kaku akan berprilaku goyangan kombinasi ini
Derajat kebebasan dalam pergoyangan struktur statis tak tentu
dapat dihitung dengan rumus :
DENGAN KETENTUAN, jika n

n≤0 n>0

TIDAK TERJADI PENGGOYANGAN TERJADI PENGGOYANGAN


CONTOH SOAL

• Menentukan j dan m

j : 3 (jumlah titik simpul)

m : 2 (jumlah batang yang di apit 2 tumpuan

• Menentukan f , h dan r
f : 1 (jumlah tumpuan jepit)
h : 0 (jumlah tumpuan sendi)
r : 2 (jumlah tumpuan rol)
n = 0

TIDAK TERJADI PENGGOYANGAN


• Menentukan j dan m

j : 3 (jumlah titik simpul)

m : 2 (jumlah batang yang di apit 2 tumpuan

• Menentukan f , h dan r
f : 1 (jumlah tumpuan jepit)
h : 0 (jumlah tumpuan sendi)
r : 1 (jumlah tumpuan rol)

n = 2j – (m+2f+2h+r)
n =1
n = 2x3 - (2 + 2x1 + 2x0 + 1) n>0

TERJADI PENGGOYANGAN
Semoga dapat dipahami dengan baik ^^

See you in the next


Chapter
ANALISIS STRUKTUR 1 METODE SLOPE DEFLECTION
metode “slope deflection” menggunakan
ROTASI BATANG sebagai variabel

dikategorikan sebagai metode fleksibilitas


(flexibility method).
Metode “slope deflection”, seperti kedua metode yang
lain bisa
digunakan untuk analisis struktur balok statis tak tentu
dan portal dengan konsep sebagai berikut :

1. Geometri (compatibility) : titik-titik pertemuan antara


balok dan kolom pada suatu portal dianggap kaku,
sehingga sudut-sudut antara pertemuan elemen
tersebut “tidak berubah” pada saat strukur dibebani.
2. Keseimbangan (equilibrium) : jumlah momen-momen
akhir pada titik pertemuan tersebut sama dengan nol,
ΣM = 0.
CTT Sehingga dapat dikatakan jumlah variabel yang ada
sama dengan jumlah titik simpul (joint) struktur
tersebut.
Nilai dari variabel-variabel tersebut akan dicari
dengan menyusun persamaan-persamaan sejumlah
variabel yang ada dengan ketentuan memenuhi
kondisi “equilibrium”.
Pada tahapan ini diperlukan perumusan dari masing-
masing momen batang, karena rumus-rumus momen
batang tersebut mengandung variabel yang dicari,
yaitu rotasi titik simpul.
Setelah nilai variabel yang dicari diperoleh, kemudian
disubstitusikan ke dalam persamaan yang telah
disusun untuk mendapatkan nilai dari momen batang-
batang tersebut.
PENURUNAN RUMUS
Semoga dapat dipahami dengan baik ^^

See you in the next


Chapter
SLOPE DEFLECTION

Contoh Soal

A B C

Hitunglah Momen dan reaksi perletakan struktur di atas !


NB :
• simbol EI, artinya adalah Elastisitas dan inersia
• pada soal terdiri dari dua buah batang dengan 3 tumpuan sendi
• batang 1 dan batang 2 karna sama-sama EI artinya memiliki elastisitas dan inersia
yang sama

PENYELESAIAN
1. Menentukan jumlah persamaan yang harus di susun

• DEFORMASI yang terjadi pada tumpuan : ӨA, ӨB, ӨC


• Karena ada 3 deformasi artinya ada 3 variabel (sesuai konsep Matematika
dasar, untuk menemperoleh hasil dibutuhkan 3 persamaan)
2. Menentukan Notasi momen ujung

M1 M2 M3 M4

3. Defenisi Momen Ujung Terjepit


Bentang AB

M01 M02
M01 =− × ×

=− × 48 × 5

= -100

M02 =+ × ×

=+ × 48 × 5

= +100

Bentang BC

M03 M04

a b

× ×
M03 =−

× ×
=−

= - 60

M04 = × ×

= × ×

= + 60
4. Menyusun Persamaan Slope Deflection

2
= + (2Ө + Ө )
Bentang AB
2 2
= + (2Ө! + Ө" ) = −100 + (2Ө! + Ө" )
5
= -100 + 0,8 EI Ө! + 0,4 EI Ө"
2 2
= + (2Ө" + Ө! ) = 100 + (Ө! + 2Ө" )
5
= 100 + 0,4 EI Ө! + 0,8 EI Ө"
Bentang BC
2 2
= + (2Ө" + Ө% ) = −60 + (2Ө" + Ө% )
6
= -60 + 0,666 EI Ө" + 0,333 EI Ө%
2 2
= + (2Ө% + ӨB ) = 60 + (Ө" + 2Ө% )
' '
5
= 60 + 0,333 EI Ө" + 0,666 EI Ө%

5. Menyusun Persamaan Kesetimbangan


a) Tumpuan A, Momen pada titik ujung struktur selalu nol. Maka, ! =0
=0
= -100 + 0,8 EI Ө! + 0,4 EI Ө"

0,8 EI Ө! + 0,4 EI Ө" = 100 (PERS. 1)

b) Tumpuan B, Kesetimbangan Momen Σ " = 0


+ =0
100 + 0,4 EI Ө! + 0,8 EI Ө" -60 + 0,666 EI Ө" + 0,333 EI Ө%

0,4 EI Ө! + 1,466 EI Ө" + 0,333 EI Ө% = -40 (PERS. 2)


c) Tumpuan C, Momen pada titik ujung struktur selalu nol. Maka, % =0
' = 0
= 60 + 0,333 EI Ө" + 0,666 EI Ө%

0,333 EI Ө" + 0,666 EI Ө% = -60 (PERS. 3)

6. Penyelesaian Persamaan
“CEK kembali materi MATEMATIKA DASAR”
CTT : Jika ada 3 variabel, dan 3 persamaan bisa diselesaikan dengan cara “SUBSITUSI”,
atau “ELIMINASI” dan bisa menggunakan “MATRIK” (boleh pilih sesuai yang mahasiswa
kuasai)
• Cara SUBSITUSI / ELIMINASI
0,8 EI Ө! + 0,4 EI Ө" = 100
0,4 EI Ө! + 1,466 EI Ө" + 0,333 EI Ө% = -40
0,333 EI Ө" + 0,666 EI Ө% = -60
Sehingga bisa diperoleh nilai ӨA, ӨB, ӨC

• Cara MATRIK
(0,8 0,4 0 Ө! 100
0,4 1,466 0,333( (EI) (Ө" ( = (−40(
0 0,333 0,666 Ө% −60
SEHINGGA DIPEROLEH NILAI ӨA, ӨB, ӨC
Ө! 152,285
(Ө" ( = ( ) ( −54,57 (
+,
Ө% −62.805
7. Nilai Momen Ujung
= -100 + 0,8 EI Ө! + 0,4 EI Ө"
= -100 + 0,8 EI (152,285/ EI) + 0,4 EI (-54,57/EI)
= -100 + 121,828 + (-21,828)
=0 (OKE!, kalau tidak 0 ulang cek perhitungan)
= 100 + 0,4 EI Ө! + 0,8 EI Ө"
= 100 + 0,4 EI (152,285/EI) + 0,8 EI(-54,57/EI)
= 100 + 60,914 + (-43,656)
= 117,258
= -60 + 0,666 EI Ө" + 0,333 EI Ө%
= -60 + 0,666 EI (-54,57/EI)+ 0,333 EI (-62,805/EI)
= -60 + (-36,344) +(-20,914)
= -117,258
(OKE, jika nilai dan SAMA namun BERBEDA TANDA [+/-])

'= 60 + 0,333 EI Ө" + 0,666 EI Ө%


= 60 + 0,333 EI (-54,57/EI)+ + 0,666 EI (-62,805/EI)
= 60 + (-18,172)+(-41,828)
=0 (OKE!, kalau tidak 0 ulang cek perhitungan)
8. Hitung Reaksi Tumpuan
A B1 B2 C
Beban 120 120 40 40
Momen Ujung −23,4516 23,4516 19,543 −19,543
Total = 120-23,4516 = 120 + =40 + 19,543 =40-19,543
= 96,5484 23,4516 = 59,543 =20,457
= 143,4516
Reaksi
Tumpuan
RB = 143,4516 + 59,543
= Total kan RA = 96,5484 RC = 20,457
= 202,9946
semua

Ctt penting :
Cara mencari beban.
0× ' ×1
Jika beban merata maka = = = 120 ditanggung oleh tumpuan A dan B1

Jika beban terpusat dengan jarak simentris bisa langsung dibagi 2 = = 40 ditanggung
oleh tumpuan B2 dan C
Cara mencari momen ujung
9
2345 67658 =
945:;58
Batang 1
−117, 258
= −23,4516
5
Ctt penting, jika MB = -, maka momen ujung di A = -
Dan momen ujung di B harus berlawanan tanda agar tercapai keseimbangan, = +
Batang 2 berlawanan tanda jd = +
+117, 258
= 19,543
6
Dan momen ujung di C harus berlawanan tanda agar tercapai keseimbangan, = -

9. KONTROL Hasil
Syarat Kesetimbangan

Total Beban = Total Reaksi Tumpuan


CEK !!!

Total Beban ∶ ( × )+F


(48 × 5) + 80 = 320
Total Reaksi Tumpuan ∶ (RA + RB + RC)
96,5484 + 202,9946 + 20,457 = 320

320 =320 ……. OK !

Ctt PENTING : JIKA SAAT UJIAN HASIL BERBEDA,, maka SILAHKAN


COBA HITUNG LAGI ^^

Anda mungkin juga menyukai