Menurut Kuang 1996 Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari
suatu benda. Berdasarkan definisi tersebut deformasi dapat diartikan sebagai perubahan
kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif.
Dikatakan titik bergerak absolut apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu sendiri dan
dikatakan relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain. Perubahan kedudukan atau
pergerakan suatu titik pada umumnya mengacu kepada suatu sitem kerangka referensi
(absolut atau relatif) (Purwo dkk, 2017).
Menurut Widjajanti (2001) deformasi merupakan pergerakan suatu titik pada benda
secara absolut maupun relatif yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi. Pergerakan
relatif dikaji dari pergerakan suatu titik relatif terhadap titik lainnya yang diasumsikan tidak
mengalami pergerakan. Sedangkan untuk pergerakan absolut dikaji dari pergerakan titik itu
sendiri.
Analisis deformasi dapat dilakukan secara geometrik (Chen dkk., 1986). Analisis
geometrik ini dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pergeseran, yaitu analisis yang menunjukkan perubahan posisi suatu benda dengan
menggunakan data perbedaan posisi yang didapat dari perataan data pengamatan pada
kala berbeda.
2. Regangan, yaitu analisis yang menunjukkan perubahan posisi, bentuk dan ukuran suatu
benda dengan menggunakan data pengamatan geodetik langsung atau data regangan
yang diperoleh dari data pengamatan geodetik perubahan posisi.
1. Sifat elastik
Suatu materi dapat dikatakan terdeformasi dan dapat kembali ke bentuk semula. Hal ini
dapat terjadi apabila deformasi tidak bekerja lagi pada materi yang ada. dalam artian, apabila
gaya luar menghasilkan perubahan bentuk (Deformasi) tidak melebihi batas bertentu, maka
perubahan bentuk hilang sesudah gaya dilepas.
Secara konsep, elastis atau elastisitas terdiri dari tegangan dan regangan. Tegangan
adalah gaya persatuan luas permukaan tempat bekerja. Arah tegangan miring terhadap luas
tempatnya bekerja dan dapat duiraikan menjadi 2 komponen, yaitu tegangan normal (Stress
Normal) tegak lurus terhadap luas dan tegangan geser (stress geser) yang bekerja pada bidang
luas. Regangan adalah perubahan dimensi/ bentuk karena stress.
Stress (tegangan) : =
Deformasi yang terjadi disuatu objek dapat memiliki sifat plastik. Sifat plastic artinya
apabila gaya yang terjadi pada benda ditiadakan, perubahan benda terjadi secara permanen.
Secara skematika, perbedaan deformasi elastis dan deformasi plastis ditunjukan dalam
suatu diagram tegangan-regangan.
Model Deformasi :
Secara konfensional, pemodelan geodetic dari sebuah objek berarti membelah dari
rangkaian dengan mendefinisikan ulang titik sedemikian rupa sehingga titik dikatakan
bagian dari objek, dan perubahan dari titik yang merepresentasikan pergerakan dan
distorsi dari objek.
Varian aposteriori :
5) Menyusun hipotesis :
Ho : bentuk jaring tidak mengalami perubahan ( 2 = 2 )
Ha : bentuk jaring mengalami perubahan ( 2 > 2 )
6) Menetapkan taraf uji (0).
7) Menentukan nilai batas F1-0, , f dari tabel fungsi Fisher dengan argumen 0 dan
f (f : jumlah persamaan syarat).
8) Melakukan uji hipotesis nol (Ho). Ho ditolak apabila memenuhi persyaratan pada
persamaan
Parameter Deformasi
1. Deformasi Rigid
Terjadi pergeseran tan ada perubahan bentuk dan volume pada objek.
Translasi
Translasi adalah prubahan yang terjadi pada suatu objek yang mengalamiperpindahan
secara paralel. Bergerak pada arah dan jarak yang sama seperti lempeng (Perubahan
posisi)
Rotasi
Rotasi merupakan perubahan posisi materi tanpa mengalami perubahan bentuk yang
membentuk perubahan sudut terhadap koordinat acuan. Sebagai gambaran bentuk
rotasi dapat dilihat pada gambar
2. Deformasi non-Rigid
Perubahan ukuran atau entuk benda sebagai respon akibat gaya yang bekerja. Bila
terdapat perubahan tekanan litostatik, suatu benda (homogen) akan berubah
volumenya (dilatasi) tetapi bukan bentuknya. Misalnya, batuan gabro akan mengembang
bila gaya hidrostatiknya diturunkan. Perubahan bentuk biasanya terjadi pada saat gaya
terpusat pada suatu benda. Bila suatu benda dikenai gaya, maka biasanya akan dilampaui
ketiga fasa, yaitu fasa elastisitas, fasa plastisitas, dan fasa pecah.
Dilatasi
Perubahan volume pada suatu objek, adanya joint seringkali menunjukkan adanya
perbahan volume pada batuan.
Joint
Distorsi
Perubahan bentuk pada suatu objek.
Strain (Regangan)
Perpindahan partikel suatu benda elastis selalu menimbulkan terjadinya perubahan
bentuk benda tersebut. Perubahan bentuk suatu benda elastik dikaitkan dengan regangan,
maka perubahan bentuk tersebut dipandang sebagai perubahan bentuk yang kecil. Dalam
sistem koordinat kartesian tiga dimensi, perpindahan kecil partikel yang berubah bentuk
diuraikan dalam komponen uX, uY dan uZ yang masing-masing sejajar terhadap sumbu
koordinat kartesian X, Y dan Z.
Regangan Normal
Sebagai suatu regangan yang terjadi searah dengan arah deformasi. Regangan normal,
yaitu perbandingan perubahan panjang terhadap panjang asalnya.
Regangan Geser
Regangan geser/regangan menyilang, yaitu perubahan sudut dalam benda padat ketika
terdeformasi. Regangan yang menyebabkan perubahan relatif terhadap sudut suatu
materi. Akibat perubahan sudut tersebut menyebabkan suatu deformasi sudut (dilatasi)
Referensi :
Chen Y.Q., Chrzanowski, A., 1986, An Overview of The Physical Interpretation of Deformation
Measurements. Deformation measurements workshop, MIT, Boston, Oct. 31-Nov. 1,
Proceedings (MIT), pp 207-220, Massachusetts Institute of Technology.
Kuang, S., 1996, Geodetic Network Analysis and Optimal Design : Concepts and Applications,
Ann Arbor Press inc., Chelsea, Michigan.
Purwo. F.R, Bambang S dan Fauzi J.A. 2017. Pemantauan Deformasi Bendungan Jatibarang
Menggunakan Scietific Software Gamit 10.6 dengan Titik Ikat IGS dan CORS CSEM
Tahun 2016. Prodi Teknik Geodesi UNDIP. Jurnal UNDIP. Semarang.
Widjajanti, N., 2001, Diktat Deformasi Dasar, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.