Aswar Syafnur
17/419630/PTK/11740
IMAGE FUSION
Dalam praktikum kali ini beberapa citra yang digunakan ialah sebagai berikut :
1 file citra hires multispectral wilayah sebagian sleman ( geotiff )
1 file citra hires pankromatik wilayah sebagian sleman (geotiff)
yang membentang subruang k-dimensi yang sama dari Rn sebagai S.Metode ini dinamai Jrgen
Pedersen Gram dan Erhard Schmidt tapi muncul lebih awal dalam karya Laplace dan Cauchy.
Dalam teori dekomposisi kelompok Lie, digeneralisasi oleh dekomposisi Iwasawa.
IMAGE FUSION
Pemotongan citra dengan spatial subset
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan area
Desa Sentolo
Kemudian dilakukan penyimpanan dengan
mengambil ROI (Region Of Interest) yaitu
shapefile Batas Desa Sentolo.
Pada Roi ini dipusatkan pada desa Sentolo. Pada
gambar sebelumnya, terlihat hasil pemotongan
citra wilayah desa Sentolo pada ENVI 5.1 yang
kemudian diolah pada software Arcgis 10.5 dan
dioverlay- kan dengan batas batas desa yang ada
disekitarnya.
LAYOUT PETA CITRA DESA SENTOLO
Setelah melakukan proses Image Fusion menggunakan ENVI 5.1 dan melakukan overlay antra citra
desa hasil fusi dengan batas desa sentolo menggunakan ArcGIS 10.5 kemudian dilakukan proses
Layout
HASIL LAYOUT
KESIMPULAN
Telah dihasilkan sebuah peta citra untuk Desa Sentolo, Kab. Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia dalam lembar A3 dengan skala 1:10.000
Hasil fusi dari citra multispektral resolusi tinggi dan pankromatik resolusi tinggi sangat baik dalam
menyajikan fitur di lapangan, sehingga mudah dilakukan interpretasi visual terhadapnya.
Peta ini memiliki kekurangan yaitu :
Untuk mengeidentifikasi toponim lebih perlu dilakukan survei langsung kelapangan atau
mencocokkan dengan Google Earth
Perlu menggunakan citra keluaran terbaru, karena jika dibandingka dengan citra Google Earth
bentang alam desa Sentolo telah banyak berubah seperti aliran sungai Progo
Tidak dapat memetakan seluruh area desa karena data citra yang tidak mencukupi.