Alat Pengukur Curah Hujan. Kita pastilah sudah tau dan sering melihat hujan. Hujan adalah
peristiwa turunnya titik-titik air ke tanah atau permukaan bumi. Hujan bukan saja turunnya titik air
tapi juga Kristal hujan es. Kalo ada hujan pastinya ada yang namanya curah hujan. Curah hujan
merupakan ketingggian air hujan yang terkumpul di suatu tempat dengan satuan mm dan tidak
dipengaruhi apapun. Artinya hitungan curah hujan dihitung berdasarkan ketinggian air hujan jika
terkumpul dalam mm kubik di suatu tempat dengan airnya tidak menguap, tidak mengalir dan tidak
meresap.
Ternyata hujan juga punya alat untuk mengukurnya. Alat yang digunakan untuk mengukur hujan ada
beragam jenis. Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan disebut penakar hujan. Yang di
ukur dengan penakar hujan adalah tinggi atau ketebalan air dalam suatu daerah dalam satuan mm.
contohnya : suatu daerah mempunyai curah hujan 15 mm, artinya daerah tersebut akan tergenang
air hujan setinggi 15 mm jika air tidak mengalir, tidak menguap dan tidak meresap.
Alat pengukur curah hujan dibedakan menjadi 2 bagian berdasarkan mekanisme kerjanya yaitu alat
penakar hujan manual dan alat penakar hujan otomatis. Berikut ini adalah penjelasan lengkap alat
penakar hujan atau alat pengukur curah hujan tersebut:
a. Penakar hujan manual
Alat penakar hujan manual adalah yang penakar yang di hitung secara manual dengan cara
menghitung volume air hujan yang tertampung dengan interval waktu tertentu atau saat terjadinya
hujan. Cara ini hanya dapat mengukur curah hujan dengan periode tertentu. Biasanya alay ini hanya
berupa alat penakar seperti container dan ember yang sudah di atur dan diketahui diameternya
yang akan ditempatkan di suatu tempat tertentu.
Ada 2 jenis penakar hujan manual atau alat pengukur curah hujan manual yaitu sebagai berikut ini:
Cara kerjanya :
- melakukan pengamatan dengan mengukur jumlah volume air.
- Volume air digunakan untuk mencari curah hujan pada jam tertentu ditempat pengamatan.
- Perhitungan curah hujan dilakukan berdasar menikus dengan syarat curah hujan jika angka
memiliki koma maka di genapkan dengan angka terdekat dan jika di angka berada antara, misalnya
13,5 maka di tetapkan menjadi angka ganjilnya.
- Misal 15,5 menjadi 15 dan 28,5 menjadi 29.
Kekurangan dari alat ini adalah curah hujan yang di amati terbatas selama 24 jam dan adanya
resiku gelas ukur rusak dan biasanya terjadi kesalahan dalam membaca pengukuran Karena curah
hujan yang berbeda-beda.
Alat otomatis terdiri dari 3 komponen yaitu alat ukur, tempat penampungan atau pengumpul hujan
dan juga corong. Alat ukur dan alat penampung (bejana Penampungan) di buat secara khusus
sehingga bisa bekerja dengan otomatis. Alat penakar hujan otomatis terdiri dari beberapa jenis.
Jenis tersebut antara lain sebagai berikut ini:
Merupakan alat yang sering di pakai di BMKG yaitu rain feus dari jerman. Ada juga penakar hujan
jenis ini dari dalam negeri.
Cara kerja:
- Saat air berada selang gelas maka air akan otomatis keluar sampai ketinggian ujung selang dan
tabung.
- hal ini berdasarkan sistem siphon.
- Keluarnya air membuat pelampung dan pena turun dan akan menggores garis vertikal.
- Garis vertikal inilah yang akan di hitung untuk menentukan besar curah hujan.
Berbentuk seperti tiang bendera dan memiliki cara kerja yang simpel.
Cara kerjanya:
- Cara kerja penakar tipe bendix dengan menimbang air hujan yang di tampung di tempat yang
sudah disediakan.
- Curah hujan dapat diketahuan dengan transfer air yang ditimbang ke jarum petunjuk berpena yang
menggores kertas pias.
penakar hujan tipe bendix
Cara kerja alat pengukur hujan atau penakar hujan floating bucket ini adalah:
- Hujan dikumpulkan ke dalam wadah persegi panjang melalui corong
- Data hujan akan di rekam dengan sistem pena perekam yang memanfaatkan gerakan naiknya
pelampung dalam tabung karena hujan.
- Pena akan kembali pada posisi dasar saat bejana penuh karena air akan dikeluarkan dari
penerimaan.
Cara kerjanya:
- Corong di atas ember penampung, ember penampung di atas timbangan.
- Alat pencatat otomatis terhubung dengan permukaan kertas grafik.
- Kertas grafik di gulung dengan sebuah kaleng silinder.
- Saat hujan air akan tertampung ke corong dan di alirkan ke ember.
- Kertas grafik akan mencatat setiap penambahan air ke dalam ember.
- Golongan kertas akan di lepas untuk di analisis dalam periode waktu tertentu.
Cara kerja:
- Air hujan yang jatuh dan berkumpul membuat single drop kemudia jatuh ke batang laser.
- Sensor akan langsung mendeteksi karena sudah di atur dengan posisi yang pas.
- Flash photodetector akan di kirim dan di baca ke recoder.
- Setelah itu kita akan tahu curah hujan yang terjadi ditempat tersebut.
alat penakar hujan tipe optical
Itulah tadi beberapa alat pengukur curah hujan yang dapat melakukan pencatatan dan
pengukuran curah hujan yang turun ke bumi atau permukaan tanah