Anda di halaman 1dari 2

Asnidar Mastam

G041181003

OMBROMETER
(PENAKAR HUJAN OBSERVATORIUM)

1. Pengertian
Gambar alat di atas merupakan alat penakar alat hujan obs atau penakar hujan
manual, sedang di kalangan pertanian dan pengairan biasa disebut ombrometer.
Obrometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menakar atau mengukur hujan
harian. Penakar hujan obs ini merupakan jejaring alat ukur cuaca terbanyak di indonesia.
2. Spesifikasi
a. Type: obsevasi(OBS)
b. Bahan:corong, wadah penampung air, kran terbuat dari kuningan
- Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan 0.5 mm
- Seluruh badan(kecuali corong) dicat luar dalam dengan cat anti karat warna
bronce-metalic.
- Dilengkapi dengan water pass
c. Luas corong:1002
d. Diameter badan terlebar:21.5 cm
e. Tinggi badan: 60cm
3. Cara kerja alat:
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air yang
masuk dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung penampung. Pada jam-
jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan menggunakan gelas ukur.
Apabila jumlah curah hujan yang tertampung jumlahnya melebihi kapasitas ukur gelas
ukur, maka pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang tertampung dapat
terukur semua.
4. Cara menggunakan alat
a) Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu
setempat, atau jam-jam tertentu.
b) Buka kunci gembok dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian
kran dibukaagar airnya tertampung dalam gelas penakar.
c) Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm.
kran ditutupdahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan
pengukuran sampai air dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat
dijumlahkan.
d) Untuk menghindarkan kesalahan parallax, pembacaan curah hujan pada gelas
penakar dilakukan tepat pada dasar meniskusnya.
e) Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat
dengan dasar meniskus tadi.
f) Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau
dibaca keangka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. 24,5 mm.
menjadi 25 mm.
g) Untuk pembacaan setinggi x mm dimana 0,5 / x / 1,5 mm, maka dibaca x = 1 mm.
h) Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol)
dan tetap dinyatakan sebagai hari hujan.
i) Jika tidak ada hujan, beri tanda ( – ) atau ( . ) pada kartu hujan
j) Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda
(X) pada kartu hujan.
k) Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar
hujan Hellman di mana hasil yang dibaca dikalikan 2.
l) Atau dapat juga dipakai gelas ukur yang berskala ml. (Cc),yang dapat dibeli di
Apotik. Dengan gelas ukur ini, hasil pengukurannya yaitu volume air yang
tertampung dibagi luas corongnya (100 Cm2) dan kemudian satuannya dijadikan
millimeter (mm.). Misalnya air yang tertampung sebanyak 170 ml. (170 Cm3)
maka hasilnya adalah : 170 Cm3 :100 Cm2 = 1.7 Cm =17 mm. atau 1 mm sama
dengan 10 ml (Cc).

Anda mungkin juga menyukai