Anda di halaman 1dari 4

Sangkar Meteorologi

Sangkar meteorologi merupakan sebuah bangunan berbentuk sangkar yang terbuat dari kayu.
Bangunan ini berfungsi sebagai pelindung dan menyimpan instrumen meteorologi terhadap
hujan dan radiasi panas langsung dari luar, yang mana tetap membiarkan udara untuk
bersirkulasi bebas didalamnya. Tujuan dari sangkar adalah untuk menyediakan lingkungan
standar untuk mengukur suhu, kelembaban, titik embun dan tekanan atmosfer.
Secara umum dalam dunia meteorologi internasional sangkar meteorologi biasa disebut
sebagai Stevenson Screen, karena perancangnya adalah Thomas Stevenson (1818-1887) yang
merupakan seorang insinyur sipil dari skonlandia. Desainnya pertama kali diusulkan pada
tahun 1864 dan dimodifikasi pada tahun 1884 dengan mengubah atap, menambahkan papan
pada lantai dan mengubah kisi-kisi pada setiap dinding. Hasil dari modifikasi sangkar
meteorologi ini kemudian diadopsi oleh British Meteorological Office dan kantor layanan
meteorologi lainnya.
Sangkar meteorologi memiliki spesifikasi umum sebagai berikut:
1. Terbuat dari kayu yang kuat dan tahan lama.
2. Dapat melindungi dari radiasi matahari maupun radiasi refleksi bumi dan hujan.
3. Memiliki atap, plafon, dan dinding dengan ventilasi ganda sehingga memiliki
sirkulasi udara yang baik.
4. Memiliki cat dengan warna putih
Berikut desain spesifik sangkar meteorologi BMKG
1. Bahan Sangkar. Terbuat dari kayu dengan kualitas baik.
2. Dinding Sangkar. Berkisi-kisi ganda sebanyak 16 lembar
3. Pintu Sangkar. Masing-masing pintu berdaun dua (2)
4. Atap, plafon dan lantai sangkar. Plafon dan lantai memiliki 5 lubang dengan diameter
2,5 cm. Lantai sangkar memiliki ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.
5. Kaki Sangkar. Keempat kaki sangkar ditanam atau di-cor beton dengan perbandingan
adukan 1:2:3.
6. Warna Cat Sangkar. Berwarna putih pada bagian dalam dan luar. Dengan dasar meni
anti rayap.

Gambar
Penempatan
Sangkar meteorologi ini ditempatkan di taman alat. Taman alat merupakan taman khusus
yang berisi berbagai macam peralatan pengamatan meteorologi. Taman alat ini dirancang
untuk berada di lahan yang bebas dari bangunan penghalang. Dengan demikian, udara dapat
mengalir dengan baik dan suhu udara yang terukur dapat mencerminkan kondisi iklim
sebenarnya.
Sangkar meteorologi ini ditempatkan dengan posisi atap yang menghadap arah barat-timur.
Dan dengan pintu yang menghadap arah utara-selatan untuk meminimalkan radiasi langsung
matahari. Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, sangkar meteorologi dirancang memiliki
dua pintu. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan gerak semu matahari. Saat gerak
semu matahari berada di sisi utara, maka pembacaan suhu dilakukan dari pintu di sisi selatan.
Yaitu pada periode Maret – September, begitu pula sebaliknya.
Pada beberapa lokasi pengamatan cuaca, sangkar meteorologi juga ditempatkan pada
beberapa level ketinggian yaitu, 4 meter, 7 meter dan 10 meter. Hal ini disesuaikan dengan
kebutuhan akan data iklim mikro.

Adapun sangkar meteorologi yang ada di taman alat Itera terdapat beberapa instrumen
meteorologi seperti termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola kering
dan termometer bola basah.

Termometer Bola Basah dan Bola Kering


Termometer bola kering dan Termometer bola basah merupakan instrumen yg digunakan
untuk melakukan pengukuran suhu, kelembaban, dan titik embun secara konvensional.
Walaupun kedua termometer ini terlihat sama, namun mereka memiliki fungsi yang berbeda.
Termometer Bola Kering mengukur suhu udara pada lingkungan sangkar dalam skala celcius.
Sama seperti termometer pada umumnya, Termometer bola kering terdiri dari tabung gelas
yang berisikan air raksa, dimana ketika suhu naik, maka air raksa akan memuai sementara
saat suhu turun, air raksa akan kembali menyusut.
Termometer Bola Basah digunakan untuk mengukur titik jenuh dalam udara, pada bagian
bola air raksa ditutupi oleh kain muslin yang selalu basah. Hal ini dikarenakan termometer
bola basah mengukur suhu yang dibutuhkan untuk menguapkan air di kain tersebut. Ketika
kelembaban udara kecil, maka air akan mengambil panas dari termometer tersebut sehingga
suhu pada termometer bola basah akan menurun.
Selisih dari suhu termometer bola kering dan bola basah digunakan untuk menentukan
kelembaban udara/relative humidity.

Thermometer Maksimum dan Minimum

1. Thermometer Maximum
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu maksimum. Pengamatan suhu udara menggunakan
Thermometer Maximum dilakukan untuk mendapatkan data suhu udara tertinggi dalam satu
hari. Perbedaan Thermometer ini dengan Thermometer biasa adalah terdapat bagian sempit
padatabung dekat bola thermometer, Thermometer ini menggunakan air raksa. Pengamatan
dilakukan setiap jam 18.00 WIB. Baca skala temperatur dengan melihat ujung air raksa
dalam derajat dan 0,1 derajat Celcius.

Cara membaca Thermometer Maximum :


1. Baca thermometer dengan cepat dan cermat sampai persepuluhan derajat.
2. Jangan sekali-kali thermometer dipegang sebelum dibaca.
3. Setelah dibaca, air raksa thermometer maximum yang terputus harus disambungkan
kembali dengan cara sebagai berikut :
a) Keluarkan thermometer dengan hati-hati.
b) Berdiri pada posisi bebas, tidak ada halangan disekitarnya, pegang bagian
ujungnya dengan baik dengan posisi bola berada di bawah.
c) Ayun thermometer tersebut berulang-ulang dengan lengan tetap lurus sampai air
raksa yang terputus tersambung kembali dengan sempurna.
d) kembalikan thermometer maximum tersebut ke tempatnya semula dengan hati-
hati.
e) Pada waktu mengembalikan thermometer maximum harus dipegang dengan dua
tangan dan sedikit miring dengan bagian bolanya harus lebih rendah dan
diletakkan terlebih dahulu sebelum meletakkan ujungnya.
f) Setelah proses penyambungan air raksa maka suhu thermometer maximum yang
dibaca harus sama atau mendekati dengan suhu yang terbaca pada thermometer
bola kering pada saat itu, atau masih terdapat perbedaan sedikit karena pengaruh
selama thermometer maximum dipegang oleh pengamat.

2. Pengamatan Thermometer Minimum


Dipakai untuk mengukur temperatur yang rendah, karena alkohol
mempunyai titik beku rendah merupakan penghantar yang baik, maka
digunakan alkohol bukan air raksa. Pengamatan suhu udara
menggunakan Thermometer Minimum dilakukan untuk mendapatkan
data suhu udara terendah dalam satu hari. Pengamatannya dilakukan
setiap jam 07.00 dan 14.00 WIB.
Cara membaca thermometer minimum sebagai berikut:
1. Baca thermometer dengan cepat dan cermat sampai persepuluhan
derajat. (pada pengamatan suhu minimum skala yang dibaca
adalah skala yang ditunjukkan oleh ujung index yang terletak lebih
dekat kepermukaan alkohol).
2. Setelah dibaca, keluarkan thermometer minimum dengan hati-hati.
3. Pegang thermometer dan miringkan dengan hati-hati agar
indexnya turun sampai menyentuh ujung permukaan alkohol.
4. Kembalikan thermometer minimum tersebut ketempatnya dengan
hati-hati.
5. Pada saat mengembalikan thermometer minimum harus dipegang
dengan dua tangan sedikit miring dengan letak bolanya lebih
tinggi dan bagian ujungnya diletakkan terlebih dahulu kemudian
baru bagian bolanya diletakkan dengan hati-hati agar ujung index
tetap menempel pada miniskus (permukaan alkohol).
6. Setelah diletakkan kembali, jika thermometer minimum dibaca
maka suhu yang terbaca harus sama atau mendekati suhu yang
terbaca pada thermometer bola kering pada saat itu.

Anda mungkin juga menyukai