Anda di halaman 1dari 20

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN

(MANUAL DAN OTOMATIS)


Hujan merupakan peristiwa dimana turunnya titik-titik air atau kristal hujan es
dari awan sampai ke permukaan tanah.

Curah hujan (dalam satuan mm) merupakan ketinggian air hujan yang
terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan
tidak mengalir.
Alat untuk mengukur jumlah curah hujan yang turun ke permukaan tanah (per
satuan luas) disebut dengan penakar hujan.

Berdasarkan mekanismenya, alat pengukur curah hujan dibagi menjadi dua golongan
yaitu penakar hujan tipe manual dan penakar hujan tipe otomatis (perekam).
Alat penakar hujan manual pada dasarnya hanya berupa container atau ember
yang telah diketahui diameternya.

Pengukuran hujan dengan menggunakan alat ukur manual dilakukan dengan cara
air hujan yang tertampung dalam tempat penampungan air hujan tersebut diukur
volumenya setiap interval waktu tertentu atau setiap satu kejadian hujan.

Dengan cara tersebut hanya diperoleh data curah hujan selama periode tertentu.
Alat penakar hujan manual diantaranya:
PENAKAR HUJAN OMBROMETER BIASA
Penakar hujan ini tidak dapat mencatat sendiri (non recording).

Bentuknya sederhana terbuat dari seng plat tingginya


sekitar 60cm di cat alumunium, ada juga yang terbuat dari
pipa paralon tingginya 100 cm.

Prinsip kerja Ombrometer menggunakan prinsip


pembagian antara volume air hujan yang ditampung
dibagi luas mulut penakar.

Ombrometer biasa diletakan pada ketinggian 120-150 cm.


Kemudian luas mulut penakar dihitung, volume air hujan
yang tertampung juga dihitung.
PENAKAR HUJAN OMBROMETER BIASA

Cara pengamatan:
• Pengamatan dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 waktu setempat atau pada jam-jam
tertentu
• Letakan gelas penakar di bawak kran dan kran dibuka agar airnya tertampung ke dalam gelas
ukur
• Jika curah hujan melebihi 25mm sebelum mencapai skala 25mm kran dapat ditutup dahulu
dan dilakukan pencatatan. Lalu dilanjutkan sampai air dalam baik habis dan dicatat
• Pembacaan curah hujan pada gelas penakar dilakukan tepat pada dasar menikusnya
• Bila dasar menikus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat dengan
menikusnya
• Bila dasar menikus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau dibaca ke
angka ganjil, misal 17,5mm menjadi 17mm, 24,5 mm menjadi 25 mm.
PENAKAR HUJAN OMBROMETER OBSERVATORIUM
Penakar hujan tipe observatorium adalah penakar hujan manual yang menggunakan gelas
ukur untuk mengukur air hujan.

Penakar ombrometer observatorium memiliki kelebihan, yaitu


mudah dipasang, mudah dioprasikan, dan pemeliharaanya
juga relatif mudah.

Kekurangannya adalah data yang didapat hanya untuk


jumlah curah hujan selama periode 24 jam, beresiko
kekurasakan gelas ukur, dan resiko kesalahan pembacaan
dapat terjadi saat membaca permukaan dari tinggi air di
gelas ukur sehingga hasilnya dapat berbeda.
PENAKAR HUJAN OMBROMETER OBSERVATORIUM

Prinsip kerja

• Saat terjadi hujan, air masuk ke dalam corong penakar.


• Air yang masuk ke dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung
penampung.
• Pada jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan
menggunakan gelas ukur.
• Apabila jumlah curah hujan yang tertampung melebihi kapasitas gelas ukur,
maka pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang tertampung
dapat terukur semua.
Alat ukur hujan otomatis adalah alat penakar hujan yang
mekanisme pencatatan hujannya bersifat otomatis (perekam).

Dengan menggunakan alat ini dapat mengukur curah hujan


tinggi maupun rendah selang periode waktu tertentu juga dapat
dicatat lamanya waktu hujan.
Alat Penakar hujan otomatis diantaranya:

Penakar Hujan Tipe Hellman

Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar :


1. Bibir atau mulut corong
2. Lebar corong
3. Tempat kunci atau gembok
4. Tangki pelampung
5. Silinder jam tempat meletakkan pias
6. Tangki pena
7. Tabung tempat pelampung
8. Pelampung
9. Pintu penakar hujan
10. Alat penyimpan data
11. Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)
12. Selang gelas
13. Tempat kunci atau gembok
14. Panci pengumpul air hujan bervolume
Pada umumnya penakar hujan tipe Hellman yang dipakai oelh BMKG yaitu Rain Fues yang
diimpor dari Jerman, walaupun ada penakar tipe ini yang buatan dalam negeri.

Cara kerja penakar hujan tipe ini yaitu:


• Jika hujan turun, air hujan masuk memalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung
• Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik ke atas
• Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu mengikuti
tangkai pelampung
• Gerakan pena dicatat pada pias
• Jika air di tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias
• Setelah air mencapai lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis
air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dan tabung.
• Bersamaan dengan keluarnya air tangki pelampung dan pena turun dan menggoreskan
garis vertikal
• Jika hujan masih turun, maka pelampung akan naik kembali
• Curah hujan dihitung dengan menghitung garis-garis vertikal
PENAKAR HUJAN TIPE BENDIX

Cara kerja penakar hujan tipe bendix ini adalah:


• Penakar hujan tipe bekerja dengan cara menimbang air
hujan Air hujan ditampung dalam timbangan yang sudah
disediakan.

• Melalui cara mekanis hasil dari timbangan ini ditransfer


melalui jarum petunjuk berpena.

• Maka akan diketahui curah hujan melalui penimbangan


air yang ditransferkan dari jarum petunjuk ke dalam kertas
pias
PENAKAR HUJAN TIPE TILTING SIPHON
Alat ini mengukur curah hujan dari intensitas hujan secara kontinyu.

Cara kerja dari penakar hujan tipe ini adalah:


• Prinsip kerja alat tipe siphon ini yaitu air hujan ditampung di
dalam tabung penampung
• Bila penampung penuh maka tabung menjadi miring
• Siphon mulai bekerja mengeluarkan air dalam tabung
ketika penampun dalam keadaan penuh
• Setiap pergerakan air dalam tabung tercatat pada pias
sama seperti alat penakar hujan otomatis lainnya
• Maka dapat diketahui curah hujan yang terkumpul dari
pergerakan airnya
PENAKAR HUJAN TIPPING BUCKET
Pengukuran yang dilakukan dengan tipping bucket cocok untuk akumulasi hujan yang
berjumlah di atas 200 mm/jam atau lebih.

Prinsip kerjanya sederhana, yaitu:


• Air hujan akan masuk melalui corong penakar, dan kemudian
mengalir untuk mengisi bucket.
• Setiap jumlah air hujan yang masuk sebanyak 0.5 mm atau
sejumlah 20 ml maka bucket akan berjungkit dimana bucket
yang satunya akan dan siap untuk menerima air hujan yang
masuk berikutnya.
• Pada saat bucket berjungkit inilah pena akan menggores pias
0.5 skala (0.5 mm).
• Pena akan menggores pias dengan gerakan naik dan turun.
• Dari goresan pena pada skala pias dapat diketahui jumlah
curah hujannya.
PENAKAR HUJAN TIPE FLOATING BUCKET

Penakar hujan tipe ini digunakan untuk memfasilitasi perekaman hujan jarak jauh.

Prinsip mekanisme kerja alat penakar hujan otomatis


floating bucket adalah:
 Corong menerima air hujan, yang dikumpulkan dalam
wadah persegi panjang.
 Dengan memanfaatkan gerakan naik pelampung yang ada
dalam bejana akibat tertampungnya hujan.
 Pelampung ini berhubungan dengan sistem pena perekam di
atas kertas berskala yang menghasilkan rekaman data hujan.
 Alat ini dilengkapi dengan sistem pengurasan otomatis
 Pada saat air hujan yang tertampung mencapai kapasitas
penerimaanya akan dikeluarkan dari bejana dan pena akan
kembali pada posisi dasar kertas rekaman data hujan.
PENAKAR HUJAN TIPE WEIGHING BUCKET
Jenis alat penakar hujan ini terdiri dari corong penangkap air hujan yang ditempatkan dia
atas ember penampung air yang terletak di atas timbangan yang dilengkapi dengan alat
pencatat otomatis.

Cara kerja alat ini adalah:


• Alat pencatat otomatis pada timbangan dihubungkan ke
permukaan kertas grafik yang tergulung pada sebuah kaleng
silinder.
• Dengan demikian setiap terjadi hujan, air hujan tertampung
oleh corong akan dialirkan ke dalam ember yang terletak di
atas timbangan.
• Setiap ada penambahan air hujan ke dalam ember dapat
tercatat pada kertas grafik.
• Setiap periode waktu tertentu gulungan kertas dilepaskan
untuk dianalisis.
PENAKAR HUJAN TIPE OPTICAL
Penakar hujan tipe optical memiliki sensor untuk menangkap curah hujan sehigga disebut juga
sebagai optical sensor. Penakar hujan ini bekerja dengan sensor lokal karena baru terekam
ketika hujan mengenai sensor yang terpasang.

Cara kerja dari penakar hujan tipe optical adalah:


• Penakar hujan tipe ini memiliki beberapa saluran.
• Di setiap saluran terdapat diode laser dan photoresistor
detector untuk mendeteksi gambar yang terekam oleh
sensor.
• Saat air telah terkumpul untuk membuat single drop lalu
jatuh ke batang laser.
• Sensor diatur di angle yang tepat sehingga laser bisa
langsung mendeteksi seperti lampu flash.
• Flash dari photodeterctor ini bisa dibaca dan dikirim ke
recorder.
CONTOH VIDEO :
1. Alat Penakar Hujan Tipe Hellman
CONTOH VIDEO :
2. Alat Penakar Hujan Tipping Bucket
Ilmugeografi,“9 Alat Pengukur Curah Hujan dan Cara Kerjanya”, Pusat Ilmu Geografi Indonesia,
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/alat-pengukur-curah-hujan (diakses 18 Maret 2018)

Yulizar, David. “Alat Pengukur Curah Hujan”. 18 Maret 2018. http://davidyulizar.blogspot.co.id/2013/04/alat-


pengukuran-curah-hujan.html.

Wira, Patria. “Alat Penakar Hujan Tipe Hillman.” Online Video Clip. YouTube. 11 Februari 2017. Web. 18 Maret 2018.

Dilley, Sarah. “Tipping Bucket Raingauge – Measuring Rainfall.” Online Video Clip. YouTube. 13 Agustus 2012. Web.
18 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai