Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HIDROLOGI KELOMPOK 5

ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN

OLEH
GERSELINA PARERISTA (22404064)
ALINA H. DUHUNG (22404078)
CRESENSIUS AQUINO CAI (22404090)
ZAKARIAS THASU (22404092)
STEFANUS AYEN (22404070)

KELAS :2022 C
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2022
1. Ombrometer
Alat pengukur curah hujan dapat dilakukan dengan bantuan alat yang Bernama
OMBROMETER, yang merupakan alat pengukur curah hujan yang turun dalam skala
per satuan luas. Berdasarkan mekanismenya,alat ombrometer dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
a. Ombrometer Manual
Merupakan alat penukar hujan manual berupa ember atau penampung.
Ombrometer manual dibagi menjadi dua yaitu:
 Ombrometer biasa, adalah alat penangkar hujan dengan cara kerja yang
sangat sederhana. Bahan pembuatannya dari seng dengan tinggi 60 cm
dan pipa paralon dengan tinggi 100 cm.
 Ombrometer observatorium,adalah alat pengukur curah hujan
dilakukan dengan menggunakan gelas ukur dan menjadi standar yang
biasa digunakan di Indonesia.. Penggunaan alat ukur ini cukup mudah
dan pemeliharannya murah. Namun ombrometer observatorium
memiliki kelemahan,yaitu data yang terbatas karena hanya dapat
digunakan untuk mengukur curah hujan selama 24 jam saja.
b. Ombrometer otomatis
Penakar hujan ini telah beroperasi dengan mekanisme otomatis dalam
pencatatanya. Hasil perhitungan yang diperoleh lebih akurat dibandingkan
dengan ombrometer manual. Selain itu alat ini juga sanggup mengukur kondisi
curah hujan yang tinggi maupun rendah dan melakukan pencatatan dalam
waktu tertentu.
2. Weighing bucket
Penangkar hujan tipe weighing bucket. Jenis alat penangkar hujan ini terdiri dari
corong penangkap air hujan yang ditempatkan diatas ember penampung air yang
terletak diatas timbangan yang dilengkapi dengan alat pencatat otomatis.
Cara kerja dari alat ini yaitu: alat pencatat otomatis pada timbangan
dihubungkan kepermukaan kertas grafik yang tergulung pada sebuah kaleng silinder.
Denagn demikian setiap terjadi hujan, air hujan tertampung oleh corong akan dialihkan
kedalam ember yang terletak diatas timbangan. Setiap ada penambahan air hujan
kedalam ember dapat tercatat pada kertas grafik. Setiap periode waktu tertentu
gulungan kertas dilepaskan untuk dianalisis.
3. Penakar hujan jenis hellman.
Penakar hujan jenis hellman merupakan suatu instrument /alat untuk mengukur
curah hujan. Penakarhujan jenis hellman inimerupakan suatu alat penakar hujan jenis
perekam atau dapat mencatat sendiri. Alat ini dipakai distasiun-stasiun pengamatan
udara dipermukaan. Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari
pada jam-jam tertentu meskipun cuaca dalam keadaan baik/hari cerah. Alat ini mencatat
jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang tercatat pada
kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk menghindari
kerusaka-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini. Bagian-bagian yang terdapat pada
alat penakar hujan hellman yaitu:
1) Bibir atau mulut corong
2) Lebar corong
3) Tempat kunci atau gembok
4) Tangka pelampung
5) Silinder jam tempat meletakkan pias
6) Tangka pena
7) Tabung tempat pelampung
8) Pelampung
9) Pintu penakar hujan
10) Alat penyimpam data
11) Alat pengukur tinggi rendah selang gelas (siphon)
12) Selang gelas
13) Tempat kunci atau gembok
14) Panic pengukur air hujan bervolume
Cara kerja alat penakar jenis hellman
Jika hujan turun air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam
tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan penan dicatat pada pias
yang ditakkan atau digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per. Jika air dalam tabung hamper penuh, pena akan mencapai tempat teratas
pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, maka
berdasarkan system siphon otomatis (system selang air), air dalam tabung akan keluar
sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangka
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertical.
Jika hujan masih terus menerus turun, maka pelampung akan naik kembali. Dengan
demikian curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis
vertical.
4. Penakar hujan tipe Bendix
Penakar hujan otomatis yang lainnya yakni tipe Bendix yang sekilas terlihat seperti
tiang bendera, tetapi ini adalah salah satu penakar hujan otomatis yang Teknik
kerjanya lumayan simple. Cara kerja panakar hujan tipe Bendix ini seperti:
 Penakar hujan tipe Bendix bekerja dengan Teknik menimbang air hujan
 Air hujan ditampung dalam timbangan yang telah disediakan
 Melalui Teknik mekanis hasil dari timbangan ini ditrasfer melewati jarum
tuntunan berpena.
 Maka dapat diketahui cuarh hujan melewati penimbangan air yang
ditrasferkan dari jarum tuntunan kedalam kertas pias.
5. Penakar hujan tipe tilting siphon
Merupakan penakar hujan otomatis yang menggunakan prinsip menampung air hujan
dalam tabung penampung. Bila penampung penuh, tabung menjadi miring dan sipon
mulai bekerja mengeluarkan air dari dalam tabung. Setiap pergerakan air dalam tabung
penampung tercatat pada pias sama seperi alat penakar hujan otomatis lainnya. Cara
kerja alat curah hujan ini adalah:
 Air hujan akan ditampung kepenampungan dan saat penampungan penuh
maka tabung akan menjadi miring
 Saat penampung penuh penakar sipon akan mengelurkana air dari
penampung dan pergerakan air didalam tabung akan tercatat dipias untuk
mengetahui curah hujan yang ada.
 Pengukuran dilakukan 24 jam dan tidak diwaktu yang sama.

Anda mungkin juga menyukai