Mata Kuliah : KOMPONEN BANGUNAN DAN JALUR Telah Diperiksa dan Disetujui
KERETA API I
Dosen : Hana Wardani Puruhita, ST, MT Akademik Prodi
Program Studi : D.III Teknik Bangunan dan Jalur
Perkeretaapian (TBJP) kelas 2B
Hari, Tanggal :
Waktu : 120 Menit
Sifat Ujian : TUTUP LAPTOP, TUTUP CATATAN
i. Cari Gambar Penampang Jalan Rel, Jembatan, dan Terowongan, jelaskan keterangan nama
komponen dengan detail pada masing-masing gambar tersebut dengan jelas (gambar boleh
diambil dari media massa/internet dan ditulis nama komponennya pada gambar di MS. Word)
Jawaban :
B. Jembatan
C. Terowongan
ii. Beri penjelasan masing-masing komponen jalan rel beserta spesifikasi teknis sesuai
dengan regulasi
A. Jalan Rel
a. Lebar sepur merupakan jarak terkecil di antara kedua sisi kepela rel (bagian
dalam) diukur pada daerah 0 – 14 mm di bawah permukaan teratas kepala
rel.
b. Ada tiga jenis ukuran lebar sepur di dunia aitu sebagai berikut :
Dalam Peraturan Menteri No. 60 tahun 2012, klasifikasi jalan rel menurut
kelandaian jalan ditentukan berdasarkan persyaratan landai penentu,
persyaratan landai curam dan persyaratan landai emplasemen. Landai
penentu adalah suatu kelandaian (pendakian) yang terbesar yang ada pada
suatu lintas lurus. Persyaratan landai penentu harus memenuhi persyaratan
seperti yang ditunjukkan dalam table.
Klasifikasi jalan Landai penentu
berdasarkan maksimum
landai penentu
maksimum
Kelas Jalan
I 10 ‰
II 10 ‰
III 20 ‰
IV 25 ‰
V 25 ‰
B. Rel
1. Tipe Rel
Tipe rel yang digunakan harus memenuhi ketentuan dimensi rel pada gambar
2. Bantalan
Bantalan berfungsi untuk meneruskan beban kereta api dan berat konstruksi
jalan rel ke balas, mempertahankan lebar jalan rel dan stabilitas ke arah luar
jalan rel. Bantalan dapat terbuat dari kayu, baja/besi, ataupun beton. Pemilihan
jenis bantalan didasarkan pada kelas dan kondisi lapangan serta ketersediaan.
Spesifikasi masing -masing tipe bantalan harus mengacu kepada persyaratan
teknis yang berlaku. Bantalan BetonUntuk lebar jalan rel 1067 mmdengan kuat
tekan karakteristik beton tidak kurang dari 500 kg/cm , dan mutu baja prategang
dengan tegangan putus (tensile strength) minimum sebesar 16.876 kg/cm2
(1.655 MPa). Bantalan beton harus mampu memikul momen minimum sebesar
+1500 kg.m pada bagian dudukan rel dan -930 kg.m pada bagian tengah
bantalan. Dimensi bantalan beton untuk lebar jalan rel 1067 mm:
• Panjang = 2.000 mm
• Lebar maksimum = 260 mm
• Tinggi maksimum = 220 mm
3. Wesel
Wesel merupakan konstruksi jalan rel yang paling rumit dengan beberapa
persyaratan dan ketentuan pokok yang harus dipatuhi. Untuk pembuatan
komponen-komponen wesel yang penting khususnya mengenai komposisi
kimia dari bahannya.
M = Titik tengah wesel = titik potong antara sumbu sepur lurus dengan sumbu
sepur belok.
A = Permulaan wesel = tempat sambungan rel lantak dengan rel biasa. Jarak
dari A ke ujung lidah biasanya kira-kira 1000 mm.
B = Akhir wesel = sisi belakang jarum.
N = Nomor wesel.
• Untuk Wesel rel R54 paling kecil 1031 mm dan paling besar 1043 mm.
• Untuk Wesel jenis rel yang lain, disesuaikan dengan kondisi wesel.
iii. Carilah 1 (satu) contoh permasalahan pada komponen pada jalan rel, jembatan, dan
terowongan yang menurut kalian merupakan issue yang menarik bahkan menjadi
sorotan masyarakat perkeretaapian, kemudian beri solusi terbaik dari permasalahan
tersebut, boleh disertai gambar dan contoh berita.
A. komponen pada jalan rel
Kecelakaan kereta api (KA) yang melibatkan KA Argo Semeru dan KA Argo
Wilis terjadi di wilayah Kalimenur, Kapanewon (Kecamatan) Sentolo,
Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/10/2023) siang. Direktur Eksekutif
Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang, menduga
penyebab kecelakaan adalah cuaca yang panas. Terlebih, anjloknya kereta
terjadi pada siang hari, saat matahari terik.
"Seperti kita ketahui bersama saat ini di Indonesia terjadi bencana El Nino
sehingga panas menyengat sampai 36 derajat celsius, terasa 40 derajat
celsius seperti di DIY hari ini. Apalagi terjadinya kecelakaan KA hari ini
pada pukul 13.15 WIB ketika terjadi akumulasi panas di atas permukaan
rel KA," kata Deddy dalam keterangannya, Senin (17/10/2023).
"Kondisi setiap komponen prasarana akan selalu berubah jika tidak ada
perawatan secara khusus, permasalahan skilu dan rel spaten sering terjadi
pada jalan rel bila suhu panas sangat tinggi," paparnya.
Skilu adalah perubahan ketinggian atau kelendutan rel. Sedangkan
spaten adalah perubahan rel karena rel memuai akibat akumulasi
panasnya rel bisa jadi menjadi skilu.
Ia lalu memberikan contoh kecelakaan kereta api akibat rel spaten atau
memuai. Kecelakaan itu terjadi pada 14 September 2006 di Sidoarjo.