AN
UU No.13 tahun 1992 Permenhub no.60 tqhun 2012
• Prasarana kereta api : jalur dan stasiun KA • Persyaratan jalur KA : lebar jalan rel 1067 dan
termasuk fasilitas yang diperlukan agar sarana 1435 mm
kereta api dapat dioperasikan • Persyaratan system : kondisi yang harus
• Fasilitas penunjang kereta api : segala sesuatu dipenuhi untuk berfungsinya suatu system
yang melengapi penyelenggaraan angkutan
• Persyaratan komponen : spesifikasi Teknik yang
kereta api yang dapat memberikan kemudahan
harus dipenuhi setiap komponen sebagai bagian
serta kenyamanan bagi pengguna
dari suatu system yang meliputi jalan rel,
• Prasarana : jalan rel, jembatan, bangunan jembatan dan terowongan
stasiun, sinyal komunikasi
TIPE
KONSTRUKSI
Jalan rel dalam konstruksi Jalan rel dalam konstruksi
timbunan galian
• Terdapat pada medan yang cenderung • Terdapat pada medan pegunungan
datar
KOMPONEN STRUKTUR
JALAN REL
Klasifikasi jalan rel menurut
Kriteria struktur lebar sepur
• Kekakuan (stiffness) • Dasar PD. No.10 tahun 1986, PM No.60 tahun
• Elastisitas (elastic/resilience) 2012
• dikukur dari 0 – 14 mm dibawah permukaan
• Ketahanan terhadap deformasi tetap
teratas kepala
• Stabilitas
• Kemudahan untuk pengaturan dan
pemeliharaan
Menurut kec maksimum
• Sepur standar/standart gauge/Stephenson • Kelas 1 : 120 km/jam
gauge : ukuran internasional untuk lebar sepur
• Kelas II : 110 KM/JAM
normal (60%) 1435mm atau 4ft 8,5in
• Kelas III : 100 KM /JAM
• Sepr lebar/broad gauge : > 1435mm
• Kelas IV : 90 km/jam
• Sepur sempit/narrw gaugw : < 1435mm
• Kelas V : 80 km/jam
Menurut daya lintas kereta Menurut kelandaian
• Lintas datar : 0 – 10%
• Lintas pegunungan : 10 – 40%
• Lintas dengan rel gigi : 40 – 80%
• kelandaian di emplacement : 0 – 1,5%
Landai penentu : suatau kelandaian yang terbesar
yang ada pada lintas lurus
Menurut beban gandar
• Menurut beban gandar maksimum :
• untuk 1067 mm maks 18 ton
• Untuk 1435 mm maks 22,5 ton
Menurut jumlah jalur
• Jalur tunggal dan jalur ganda
PERANCANGAN
JALAN REL
Respon jalan rel Kerusakan jalan rel
Tegangan kontak pada kepala Pengelupasan dan retak pada
• Perancangan jalan rel harus memenuhi : rel material rel
1. Tegangan lentur pada rel yang diijinkan Gaya geser rel dan tegangan Kegagalan akibat retak pada
geser pada rel badan dan sambungan
2. Tegangan lentur pada bantalan yang diijinkan
Momen lentur rel Tekuk/patah pada rel
3. Tekanan balas yag diijinkan
Beban bantalan Kerusakan balas dan bantalan
4. Tekanan tanah dasar yang diijinkan
Penurunan dan perubahan Kerusakan balas dan tanah
struktur jalan dasar
◤
Transportasi
Pemindahan barang dan orang dari satu tempat ke tempay yang lain
dengan menggunakan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor,
Trasportasi merupakan sarana untuk mencapai banyak tujuan
Manfaat transportasi : (R. Adi Sasmita, 2009)
1. Aspek ekonomi
2. Aspek sosial
3. Aspek politik
◤
1. Inggris 1630,
- Untuk oengangkutan batu
bara ,
- Kereta ditarik dengan kuda
(jalan cepat rusak, kapasitas
angkut yang rendah)
- Belum ada landasan,
bantalan kayu,
bantalan besi,
◤
2. Tahun1789
Roda diberi flens untuk
menghindari roda meleset
dari bantalan
Sejak saat itu alat
angkutan ini tidak bisa di
gunakan di jalan raya
3. Awal Abad XIX
◤
Kereta mulai ditarik kendaraan
dengan mesin uap(lokomotif uap)
Jalan rel mulai dibangun: Perancis,
Jerman, Belgia, Belanda, Rusia, Austria,
Indonesia
Perkembangan kereta api dan sarpras
terus berjalan,
Seiring dengan perkembanagn
pengetahuan dan teknologi (kecepatan,
pelayanan, keselamatan, efisiensi dan
kenyamanan)
◤