Anda di halaman 1dari 7

Lex Crimen Vol. IV/No.

3/Mei/2015

PELAKSANAAN PENEGAKAN KODE ETIK Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia


KEDOKTERAN1 (KODEKI). MKEK (Majelis Kehormatan Etika
Oleh : Julius Pelafu2 Kedokteran) adalah lembaga penegak etika
profesi kedokteran (kodeki), di samping MKDKI
ABSTRAK (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Indonesia) yakni lembaga yang berwenang
mengetahui bagaimana regulasi tentang kode untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang
etik kedokteran di indonesia dan bagaimana dilakukan dokter dan dokter gigi dalam
tugas MKEK (Majelis Kehormatan Etika penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
Kedokteran) dan MKDKI (Majelis Kehormatan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.3 Etika
Disiplin Kedokteran Indonesia) dalam mengatasi seorang dokter sudah sewajarnya dilandaskan
masalah pelanggaran disiplin dokter. Dengan norma-norma etik yang mengatur hubungan
menggunakan metode penelitian yuridis manusia pada umumnya, dan asas-asasnya
normatif, maka dapat disimpulkan, bahwa: 1. dalam falsafah masyarakat yang di terima dan di
Maraknya kasus-kasus pelanggaran disiplin kembangkan terus. khusus di indonesia, asas itu
kedokteran yang di lakukan oleh dokter, di adalah pancasila yang sama-sama kita akui
sebabkan karena kurangnya kedisiplinan sebagai landasan idiil dan Undang-Undang
berprofesi dan pemahaman mengenai Kode Etik Dasar 1945 sebagai landasan struktural.4
Kedokteran menjadi faktor penyebab terjadinya Bergelut dalam dunia kedokteran tidak
pelanggaran disiplin yang dilakukan dokter cukup hanya berbekal intelegensi. Masih ada
dalam praktik kedokterannya. 2. Dalam sederet kompetensi yang patut dipenuhi demi
penanganan kasus yang dilakukan oleh dokter, terciptanya integritas profesi. Salah satu modal
MKEK dan MKDKI sangat berperan dalam utama yang wajib dimiliki dokter adalah
penegakan setiap kasus yang dilakukan dokter. kemampuan berkomunikasi efektif. Seorang
Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia dokter harus dapat berkomunikasi dengan siapa
Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) adalah saja tutur Prof. dr. Menaldi Rasmin, SpP(K),
lembaga yang mengeluarkan Kode Etik Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Oleh
Kedokteran Indonesia(KODEKI) dan Pedoman karena itu tidaklah mengherankan bila dokter
Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia dituntut untuk membina relasi yang baik
(KODEKI). MKEK (Majelis Kehormatan Etika dengan berbagai pihak. Masalah kemudian
Kedokteran) adalah lembaga penegak etika muncul apabila kerjasama tersebut tidak
profesi kedokteran (kodeki), di samping MKDKI mengindahkan aturan-aturan etika etik profesi
(Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran yang berlaku. Adapun aturan etik kedokteran
Indonesia) yakni lembaga yang berwenang tersebut mengacu pada Kode Etik Kedokteran
untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik
dilakukan dokter dan dokter gigi dalam Kedokteran Indonesia yang dikeluarkan oleh
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Indonesia
kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi. Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI). Namun,
Kata kunci: Kode etik, kedokteran masalah etik kian menjadi abu-abu bila tidak
ada kontrol dan pengawasan berkala. 5
PENDAHULUAN Pelanggaran Etik, Disiplin, dan Hukum saling
A. LATAR BELAKANG PENULISAN bersinggungan. Pelanggaran Etik & Disiplin tidak
Majelis Kehormatan Etika Kedokteran serta merta membuka kemungkinan adanya
Indonesia Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) pelanggaran Hukum, Namun pelanggaran
adalah lembaga yang mengeluarkan Kode Etik Hukum dapat membuka kemungkinan adanya
Kedokteran Indonesia(KODEKI) dan Pedoman pelanggaran Etik & Disiplin.

1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Telly
3
Sumbu, SH, MH; Dr. Diana R. Pangemanan, SH, MH; Dr. Lihat Pasal 1 angka 14 UU No. 24 Tahun 2004 Praktik
Ceacilia J. J. Waha, SH, MH Kedokteran
2 4
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Universitas Sam Ibid, hlm 9.
5
Ratulangi. NIM. 080711582 http://www.kki.go.id

43
Lex Crimen Vol. IV/No. 3/Mei/2015

Profesi dokter merupakan profesi yang pengabdianya kepada masyarakat dibutuhkan.


berwibawa dan disegani oleh masyarakat. Etika profesi kedokteran yang semula mampu
Masyarakat secara umum beranggapan bahwa menjaga citra dokter dalam melaksanakan tugas
dokter dapat menyembuhkan pasien yang sakit. profesinya.7
Perannya yang begitu mulia ini kadang dalam Mengenai Kodeki (Kode Etik Kedokteran
kenyataanya masih perlu ditata. Hubungan Indonesia) atau disebut juga etika profesi
dokter dan pasien menjadi hal pokok dalam dokter adalah merupakan pedoman bagi dokter
masa penyembuhan. Komunikasi diantara Indonesia dalam melaksanakan praktik
keduanya haruslah baik dan tersambung kedokteran. Dasar dari adanya Kodeki ini dapat
sehingga dapat dimengerti satu sama lain. kita lihat pada penjelasan Pasal 8 huruf f UU No.
Sejatinya, semua dokter telah mengenal etik 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (“UU
kedokteran. Pedoman berprofesi tersebut telah Praktik Kedokteran”) dan Pasal 24 UU No. 36
diperkenalkan sejak duduk dibangku Tahun 2009 tentang Kesehatan (“UU
pendidikan, hingga menjadi suatu pengalaman Kesehatan”).
pribadi. Perilaku seorang dokter terhadap Dalam Pasal 8 Huruf f UU Praktik Kedokteran8
pasien kadang tidak sewibawa profesi dokter itu Etika profesi adalah kode etik dokter dan
sendiri. Pada kenyataanya kita bisa melihat ada kode etik dokter gigi yang disusun oleh Ikatan
saja dokter yang melakukan tindakan yang Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter
sudah berada diluar kode etik kedokteran Gigi Indonesia (PDGI).
dengan kata lain melakukan pelanggran disiplin Dan dalam Pasal 24 UU Kesehatan,9
dokter/kedokteran. 6 a) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan
B. PERUMUSAN MASALAH kode etik, standar profesi, hak pengguna
1. Bagaimanakah regulasi tentang kode etik pelayanan kesehatan, standar pelayanan,
kedokteran di indonesia? dan standar prosedur operasional.
2. Bagaimanakah tugas MKEK (Majelis b) Ketentuan mengenai kode etik dan standar
Kehormatan Etika Kedokteran) dan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin diatur oleh organisasi profesi.
Kedokteran Indonesia) dalam mengatasi c) Ketentuan mengenai hak pengguna
masalah pelanggaran disiplin dokter? pelayanan kesehatan, standar pelayanan,
dan standar prosedur operasional
C. METODE PENELITIAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
Adapun metode penelitian yang digunakan dengan Peraturan Menteri.
dalam penelitian dan penulisan ialah Yuridis Dalam praktik kedokteran, setidaknya ada 3
Normatif dengan mengunakan studi (tiga) norma yang berlaku yakni:
kepustakaan (Library Research), yakni suatu a. Disiplin, sebagai aturan penerapan keilmuan
metode yang digunakan dengan cara kedokteran;
mempelajari dan mengkaji bahan-bahan b. Etika, sebagai aturan penerapan etika
pustaka baik dari buku literatur, perundang- kedokteran (Kodeki); dan
undangan, yuris-prudensi, maupun bahan- c. Hukum, sebagai aturan hukum kedokteran.
bahan tertulis lainnya didalam majalah maupun Penegakan etika profesi kedokteran ini
surat kabar, kemudian diambil sebagai sumber dilakukan oleh Majelis Kehormatan Etika
data sekunder. Kedokteran (“MKEK”) sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 1 angka 3 Pedoman Organisasi dan
PEMBAHASAN Tatalaksana Kerja Majelis Kehormatan Etika
A. Regulasi Kode Etik Kedokteran Indonesia Kedokteran Indonesia, ”Majelis Kehormatan
Secara global, profesi kedokteran yakni Etik Kedokteran (MKEK) ialah salah satu badan
dokter merupakan profesi yang sering
mendapat sorotan masyarakat karena sifat 7
H.R. Hariadi, Sorotan Masyarakat terhadap Profesi
Kedokteran, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.234.
6 8
Darda Syahrizal & Senja Nilasari, Undang-undang Praktik Lihat UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
9
Kedokteran & Aplikasinya, Dunia Cerdas, 2013, hlm.9. Lihat UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

44
Lex Crimen Vol. IV/No. 3/Mei/2015

otonom Ikatan Dokter Indonesa (IDI) yang “Sumpah dokter di Indonesia telah diakui
dibentuk secara khusus di tingkat Pusat, dalam PP No. 26 Tahun 1960. Lafal ini terus
Wilayah dan Cabang untuk menjalankan tugas disempurnakan sesuai dengan dinamika
kemahkamahan profesi, pembinaan etika perkembangan internal dan eksternal protesi
profesi dan atau tugas kelembagaan dan ad hoc kedokteran baik dalam lingkup nasional
lainnya dalam tingkatannya masing-masing. maupun internasional. Penyempurnaan
Dengan demikian, MKEK adalah lembaga dilakukan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik
penegak etika profesi kedokteran (kodeki), di Kedokteran II, tahun 1981, pada Rapat Kerja
samping MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin Nasional Majelis Kehormatan Etika Kedokteran
Kedokteran Indonesia) yakni lembaga yang (MKEK) dan Majelis Pembinaan dan Pembelaan
berwenang untuk menentukan ada tidaknya Anggota (MP2A), tahun 1993, dan pada
kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran III,
dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan tahun 2001.”
kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi (lihat Pasal 2: Seorang dokter harus senantiasa
Pasal 1 angka 14 UU Praktik Kedokteran). berupaya melaksanakan profesinya sesuai
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kode dengan standar profesi yang tertinggi.
etik kedokteran (kodeki) merupakan amanat “Yang dimaksud dengan ukuran tertinggi
dari peraturan perundang-undangan yang dalam melakukan protesi kedokteran mutakhir,
penyusunannya diserahkan kepada organisasi yaitu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK
profesi (IDI) sehingga memiliki kekuatan hukum Kedokteran, etika umum, etika kedokteran,
yang mengikat terhadap setiap anggota pada hukum dan agama, sesuai tingkat/jenjang
organisasi profesi tersebut.10 pelayanan kesehatan, serta kondisi dan situasi
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) setempat.”
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Pasal 3: Dalam melakukan pekerjaan
Profesional Dokter dan Dokter Gigi menyatakan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dengan tegas, bahwa dokter dilarang keras dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan
melakukan pelanggaran disiplin profesional hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
dokter. Sedianya ada 28 bentuk pelanggaran ”Perbuatan berikut dipandang bertentangan
disiplin dokter yang dimuat dalam peraturan KKI dengan etik :
No 4 Tahun 2011 yang harus dihindari seorang 1. Secara sendiri atau bersama-sama
dokter. menerapkan pengetahuan dan
Secara garis besar pelanggaran kedisplinan ketrampilan kedokteran dalam segala
itu menyangkut pelaksanaan praktik kedokteran bentuk.
yang tak kompeten, pengabaian pada tugas dan 2. Menerima imbalan selain dari pada yang
tanggung jawab profesional terhadap pasien layak, sesuai dengan jasanya, kecuali
serta berperilaku tercela yang merusak martabak dengan keikhlasan dan pengetahuan dan
dan kehormatan profesi kedokteran.11 atau kehendak pasien.
Berikut ini adalah penjelasan Peraturan kode 3. Membuat ikatan atau menerima imbalan
etik kedokteran indonesia pasal demi pasal:12 dari perusahaan farmasi/obat,
Pasal 1: Setiap dokter harus menjunjung perusahaan alat kesehatan/kedokteran
tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah atau badan lain yang dapat
dokter. mempengaruhi pekerjaan dokter.
4. Melibatkan diri secara langsung atau
tidak langsung untuk mempromosikan
10
R.Y. Disastra Partnership Law Firm obat, alat atau bahan lain guna
(somelus.wordpress.com) kepentingan dan keuntungan pribadi
11
Bhekti Suryani, Panduan Yuridis Penyelenggaraan dokter.”
Praktik Kedokteran, Dunia cerdas, 2013, hlm.130. Pasal 4: Setiap dokter harus menghindarkan
12
Kode Etik Kedokteran Indonesia, ”Penjelasan dan
Pedoman Pelaksanaan”, surat keputusan pengurus besar
diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Ikatan Dokter Indonesia No.221/PB/A.4/04/2002, tentang “Seorang dokter harus sadar bahwa
penerapan kode etik kedokteran Indonesia, 2013, Op.cit., pengetahuan dan ketrampilan profesi yang
hlm 15-18.

45
Lex Crimen Vol. IV/No. 3/Mei/2015

dimilikinya adalah karena karunia dan Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa
kemurahan Tuhan Yang Maha Esa semata. mengingat akan kewajiban melindungi hidup
Dengan demikian imbalan jasa yang diminta makhluk insani.
harus didalam batas-batas yang wajar. Hal-hal Pasal 8: Dalam melakukan pekerjaannya
berikut merupakan contoh yang dipandang seorang dokter harus memperhatikan
bertentangan dengan Etik: kepentingan masyarakat dan memperhatikan
a. Menggunakan gelar yang tidak menjadi semua aspek pelayanan kesehatan yang
haknya. menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan
b. Mengiklankan kemampuan, atau kelebihan- rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial,
kelebihan yang dimilikinya baik lisan serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi
maupun dalam tulisan.” masyarakat yang sebenar-benarnya.
Pasal 5: Tiap perbuatan atau nasehat yang Pasal 9: Setiap dokter dalam bekerja sama
mungkin melemahkan daya tahan psikis dengan para pejabat di bidang kesehatan dan
maupun fisik hanya diberikan untuk bidang lainnya serta masyarakat, harus saling
kepentingan dan kebaikan pasien, setelah menghormati.
memperoleh persetujuan pasien. Pasal 10: Setiap dokter wajib bersikap tulus
“Sebagai contoh, tindakan pembedahan ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
pada waktu operasi adalah tindakan demi ketrampilannya untuk kepentingan pasien.
kepentingan pasien.” Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu
Pasal 6: Setiap dokter harus senantiasa pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
berhati-hati dalam mengumumkan dan persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien
menerapkan setiap penemuan teknik atau kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam
pengobatan baru yang belum diuji penyakit tersebut.
kebenarannya dan hal-hal yang dapat “Dokter yang mempunyai keahlian dalam
menimbulkan keresahan masyarakat. penyakit tersebut adalah dokter yang
“Yang dimaksud dengan mengumumkan mempunyai kompetensi keahlian di bidang
ialah menyebarluaskan baik secara ligan, tulisan tertentu menurut dokter yang waktu itu sedang
maupun melalui cara lainnya kepada orang lain menangani pasien.”
atau masyarakat.” Pasal 11: Setiap dokter harus memberikan
Pasal 7: Seorang dokter hanya memberi kesempatan kepada pasien agar senantiasa
surat keterangan dan pendapat yang telah dapat berhubungan dengan keluarga dan
diperiksa sendiri kebenaranya. penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam
Pasal 7a: Seorang dokter harus, dalam setiap masalah lainya.
praktik medisnya, memberikan pelayanan Pasal 12: Kewajiban ini sering disebut
medis yang kompeten dengan kebebasan teknis sebagai kewajiban memegang teguh rahasia
dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih jabatan yang mempunyai aspek hukum dan
sayang (compassion) dan penghormatan atas tidak bersifat mutlak.
martabat manusia. Pasal 13: Kewajiban ini dapat tidak
Pasal 7b: Seorang dokter harus bersikap dilaksanakan apabila dokter tersebut terancam
jujur dalam berhubungan dengan pasien dan jiwanya
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan Pasal 14: Setiap dokter memperlakukan
sejawatnya yang dia ketahui memiliki teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
kekurangan dalam karakter atau kompetensi, diperlakukan.
atau yang melakukan penipuan atau Pasal 15: Secara etik seharusnya bila seorang
penggelapan, dalam menangani pasien. dokter didatangi oleh seorang pasien yang
Pasal 7c: Seorang dokter harus menghormati diketahui telah ditangani oleh dokter lain, maka
hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak ia segera memberitahu dokter yang telah
tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga terlebih dahulu melayani pasien tersebut.
kepercayaan pasien. Hubungan dokter-pasien terputus bila pasien
memutuskan hubungan tersebut. Dalam hal ini
dokter yang bersangkutan seyogyanya tetap

46
Lex Crimen Vol. IV/No. 3/Mei/2015

memperhatikan kesehatan pasien yang Tugas MKEK


bersangkutan sampai dengan saat pasien telah a. Melaksanakan isi anggaran dasar dan
ditangani oleh dokter lain. anggaran rumah tangga serta semua
Pasal 16: Setiap dokter harus memelihara keputusan yang ditetapkan muktamar.
kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan b. Melakukan tugas bimbingan, pengawasan
baik. dan penilaian dalam pelaksanaan etik
Pasal 17: Setiap dokter harus senantiasa kedokteran, termasuk perbuatan anggota
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang melanggar kehormatan dan tradisi
dan teknologi kedokteran/kesehatan. luhur kedokteran.
Pelanggaran Etik Sekaligus Pelanggaran c. Memperjuangkan agar etik kedokteran
Hukum Pidana dapat ditegakkan di Indonesia.
a. Menerbitkan surat keterangan palsu d. Memberikan usul dan saran diminta atau
(melanggar pasal 7 KODEKI sekaligus tidak diminta kepada pengurus besar,
melanggar pasal 267 KUHP) pengurus wilayah dan pengurus cabang,
b. Membuka rahasia jabatan atau pekerjaan serta kepada Majelis Kolegium Kedokteran
dokter (melanggar pasal 13 KODEKI Indonesia.
sekaligus pasal 322 KUHP) e. Membina hubungan baik dengan majelis
c. Tidak mau melakukan pertolongan atau instansi yang berhubungan dengan etik
darurat kepada orang yang menderita profesi, baik pemerintah maupun organisasi
(melanggar pasal 14 KODEKI sekaligus profesi lain.
pasal 304 KUHP) f. Bertanggung jawab kepada muktamar,
Dengan demikian sebagian dari KODEKI musyawarah wilayah dan musyawarah
tersebut telah tertuang dalam perundang- cabang.
undangan baik dalam Undang-Undang Praktek Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK)
Kedokteran maupun dalam KUHP, sehingga ialah salah satu badan otonom Ikatan Dokter
dengan demikian telah berlaku sebagai hokum Indonesa (IDI) yang dibentuk secara khusus di
positif yang pelaksanaannya dapat dipaksakan tingkat Pusat, Wilayah dan Cabang untuk
dan bersanksi hukum. 13 menjalankan tugas kemahkamahan profesi,
pembinaan etika profesi dan atau tugas
B. Tugas MKEK (Majelis Kehormatan Etika kelembagaan dan ad hoc lainnya dalam
Kedokteran) dan MKDKI (Majelis tingkatannya masing-masing.
Kehormatan Disiplin Kedokteran) dalam Tugas MKDKI
mengatasi masalah pelanggaran disiplin MKDKI adalah lembaga yang berwenang
dokter. untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang
Berdasarkan pedoman organisasi dan tata dilakukan dokter dan dokter gigi dalam
laksana kerja MKEK IDI mengatur, jika belum penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
terbentuk MKDKI dan MKDKI-P(provinsi), maka kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi (lihat
setiap pelanggaran yang dilakukan oleh dokter Pasal 1 angka 14 UU Praktik Kedokteran).
dapat diperiksa di MKEK IDI pada masing- Untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter
masing provinsi di indonesia. Laksana kerja gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran,
MKEK IDI yang menerangkan MKEK merupakan dibentuk MKDKI (Pasal 55 ayat (1) UU Praktik
satu-satunya lembaga penegak etika kedokteran Kedokteran).
sejak berdirinya IDI. MKEK dalam peran Jadi, dari penjelasan di atas bisa kita ketahui
kesejarahannya mengembang juga sebagai bahwa MKEK memiliki tugas menegakkan etika
lembaga penegak disiplin kedokteran yang kini profesi kedokteran, sedangkan MKDKI memiliki
dipegang oleh MKDKI.14 tugas menentukan ada tidaknya kesalahan
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
13
menjatuhkan sanksi atas itu.
H. Syahrul Machmud, Penegakkan Hukum dan
Perlindungan Hukum Bagi Dokter yang Diduga Melakukan
Medical Malpraktek, Karya Putra Darwati, 2012, hlm,138.
14
Ikatan Dokter Indonesia, Pedoman Organisasi Dan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, 2008,
Tatalaksana Kerja Majelis Kehormatan Etik Kedokteran, hlm.3.

47
Lex Crimen Vol. IV/No. 3/Mei/2015

Di samping itu, di atas telah disebut bahwa Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia
MKEK merupakan badan otonom IDI, (KODEKI). MKEK (Majelis Kehormatan Etika
sedangkan MKDKI merupakan lembaga otonom Kedokteran) adalah lembaga penegak etika
Konsil Kedokteran Indonesia (“KKI”). Hal ini profesi kedokteran (kodeki), di samping MKDKI
disebut dalam Pasal 55 ayat (2) UU Praktik (Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Kedokteran. Indonesia) yakni lembaga yang berwenang
Yang menjadi Tugas MKDKI dapat kita lihat untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang
dalam Pasal 64 UU Praktik Kedokteran: dilakukan dokter dan dokter gigi dalam
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
Indonesia bertugas: kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.
a. menerima pengaduan, memeriksa, dan
memutuskan kasus pelanggaran disiplin B. Saran
dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan Dalam melaksanakan praktik kedokteran
b. menyusun pedoman dan tata cara hendaklah Norma Etika, Disiplin dan Hukum
penanganan kasus pelanggaran disiplin harus ditanamkan secara pribadi bagi setiap
dokter atau dokter gigi. dokter yang melakukan pekerjaan mulianya.
Nantinya, MKDKI memeriksa dan Karna masyarakat pada umumnya selalu
memberikan keputusan terhadap pengaduan menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada
yang berkaitan dengan disiplin dokter dan dokter demi mendapatkan kesembuhan.
dokter gigi (Pasal 67 UU Praktik Kedokteran). Untuk melakukan pengawasan secara
Adapun keputusan MKDKI itu sifatnya mengikat berkala terhadap dokter tidaklah salah jika
dokter, dokter gigi, dan KKI yang isinya dapat MKEK dan MKDKI selalu mengsosialisasikan
berupa dinyatakan tidak bersalah atau tentang Kode Etik Kedokteran Indonesia kepada
pemberian sanksi disiplin. Sanksi disiplin itu seluruh dokter yang ada, mengingat bahwa
dapat berupa (Pasal 69 UU Praktik dokter juga manusia yang kadang-kadang bisa
Kedokteran):15 lupa dengan aturan yang berlaku. Dan
a. pemberian peringatan tertulis; Hendaklah MKEK Wilayah dan MKDKI-Provinsi
b. rekomendasi pencabutan surat tanda di dirikan di seluruh provinsi di indonesia.
registrasi atau surat izin praktik; dan/atau;
c. kewajiban mengikuti pendidikan atau DAFTAR PUSTAKA
pelatihan di institusi pendidikan kedokteran Abdulkadir Muhamad, Etika Profesi Hukum,
atau kedokteran gigi. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006
Adami Chawazi, Malpraktik Kedokteran,
PENUTUP Bayumedia, Malang, 2007.
A. Kesimpulan Agus Budianto, Gwendolyn Ingrit Utma, Aspek
Maraknya kasus-kasus pelanggaran disiplin Jasa pelayanan Kesehatan Dalam Perspektif
kedokteran yang di lakukan oleh dokter, di PerlindunganPasien, KPD Bandung, 2010.
sebabkan karena kurangnya kedisiplinan Bahder Johan Nasution, Hukum Kesehatan
berprofesi dan pemahaman mengenai Kode Etik pertanggungjawaban Dokter, Rineka Cipta,
Kedokteran menjadi faktor penyebab terjadinya Jakarta, 2005 ..
pelanggaran disiplin yang dilakukan dokter Bhekti Suryani, Panduan Yuridis
dalam praktik kedokterannya. Penyelenggaraan Praktik Kedokteran, Dunia
Dalam penangan kasus yang dilakukan oleh cerdas, 2013.
dokter, MKEK dan MKDKI sangat berperan Budiyanto, Hukum dan Etika Kedokteran,
dalam penegakan setiap kasus yang dilakukan standar profesi medis.
dokter. Majelis Kehormatan Etika Kedokteran Cecep Triwibowo, Etika & Hukum Kesehatan,
Indonesia Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) Nuhu Media, 2014.
adalah lembaga yang mengeluarkan Kode Etik Darda Syahrizal & Senja Nilasari, Undang-
Kedokteran Indonesia(KODEKI) dan Pedoman undang Praktik Kedokteran dan Aplikasinya,
Dunia Cerdas, 2013.
15
Lihat UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

48
Lex Crimen Vol. IV/No. 3/Mei/2015

Eka Julianta Wahjoepramono, Konsekuensi


Hukum Dalam Profesi Medik, karya Putra
Darwati, 2012.
H syahrul Machmud. Penegakan Hukum dan
Perlindungan Hukum Bagi Dokter yang
diduga melakukan Medikal Malpraktek,
Karya Putra Darwati Bandung, 2012.
H. priyono, Teori keadilan John Rawl,Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1993.
H.R. Hariadi, Sorotan Masyarakat terhadap
Profesi Kedokteran, Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Ikatan Dokter Indonesia, Pedoman Organisasi
Dan Tatalaksana Kerja Majelis Kehormatan
Etik Kedokteran, Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia, Jakarta, 2008.
Kode Etik Kedokteran Indonesia, ”Penjelasan
dan Pedoman Pelaksanaan”, surat
keputusan Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia. 2013.
Lumenta, Pasien, Citra, Peran dan Perilaku,
Kanisius, Yogyakarta, 1989.
M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir,Etika
Kedokteran & Hukum Kesehatan
(edisi4).ECG, Jakarta, 2008.
Pudentiana, Agus Kiswanto, Muhammad Saleh,
Isa Insanuddin, Buku Ajar Etika profesi
Perawat Gigi Untuk Tenaga Kesehatan Gigi,
EGC, 2008.
Rinanto Suryadimirtha, Hukum Malapraktik
Kedokteran, total media, 2011.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik kedokteran.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
https://somelus.wordpress.com/
http://www.kki.go.id
http://health.liputan6.com/
http://id.wikipedia.org
http://profil.merdeka.com
http://kesehatan.kompasiana.com
http://akademikfsi.blogspot.com
http://www.tempo.com

49

Anda mungkin juga menyukai