dalam Melaksanakan
Etika Rumah Sakit
Oleh DR. Muhammad Luthfie Hakim, S.H.,
M.H.
1. Advokat di Jakarta, Pendiri M. LUTHFIE HAKIM &
PARTNERS Law Firm
Curriculum Vitae, Mar. 2023 2. Ketua Umum Himpunan Advokat Spesialis Rumah Sakit
DR. Muhammad LUTHFIE Hakim (HASRS)
3. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia Suara
Advokat Indonesia (PERADI SAI)
4. Dosen Program Pasca Sarjana FH UMJ, FH UGM, dan FH
UNBOR
5. Kepala Pusat Studi Hukum Kesehatan FH UMJ
6. Ketua Dewan Pakar Masyarakat Hukum Kesehatan
Indonesia (MHKI)
7. Anggota Dewan Pakar Perhimpunan Humas RS Indonesia
(PERHUMASRI)
8. Anggota Dewan Pakar Lembaga Anti Fraud Asuransi
Indonesia (LAFAI)
9. Ketua Divisi Advokasi Majelis Upaya Kesehatan Islam
Seluruh Indonesia (MUKISI)
10. Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Komunitas Relawan
Advocate and Legal Counsel Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI)
for Hospitals 11. Dewan Pembina Asosiasi Wisata Medis Indonesia (AWMI)
12. Juru Bicara Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
13. Mediator Kesehatan
ATURAN tentang KEWAJIBAN
RS MELAKSANAKAN ETIKA RS
BENTUK dan 3. Etika profesi adalah kode etik yang disusun oleh asosiasi atau ikatan
profesi.
4. Etika klinis (Jonsen dkk.) meliputi 4 hal:
ETIKA (di) RS b. Preferensi atau pilihan pasien: Merupakan sikap pasien terhadap
anjuran dokter yang bisa berupa persetujuan atau penolakan.
c. Mutu hidup (Quality of Life = QOL): Perlu ditentukan apakah QOL
pasien setelah sakit dan mendapat pengobatan akan menurun,
menetap atau bertambah baik (bukan sekedar prognosis
berdasarkan umum akan ad vitam, ad functionam, ad sanationam)
d. Faktor-faktor kontekstual: Faktor-faktor eksternal yang ada
kaitannya dengan pengobatan dan perawatan pasien, seperti
keluarga, sosial budaya, hukum dll.
Pengertian Bioetika:
Abel:
KODERSI
dijadikan pedoman bagi semua pihak yang
terlibat dan berkepentingan dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan
perumahsakitan di Indonesia.
• Rumah Sakit harus mentaati Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia (KODERSI)
• Rumah sakit harus menjamin agar pimpinan,
staf, dan karyawannya senantiasa mematuhi
etika profesi masing- masing.
Permenkes No.4/2018 Psl.18 ay. (1):
• Kewajiban Rumah Sakit untuk melaksanakan etika
Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
PANDUAN ETIK DAN (1) huruf n dilakukan dengan:
a. menyusun kebijakan yang kondusif bagi pelayanan
PERILAKU (1) kesehatan yang sesuai dengan kode etik Rumah
Sakit; dan
b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
serta pemberian sanksi bagi pelanggaran etik
rumah sakit.
Permenkes 42/2018:
• Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) adalah
serangkaian petunjuk yang berisikan:
• etika perilaku umum,
• etika pelayanan, dan
• etika penyelenggaraan rumah sakit
sebagai suatu standar perilaku sumber daya manusia
dan pengelola dalam menjalankan pelayanan kesehatan
dan penyelenggaraan Rumah Sakit untuk mewujudkan
perilaku dan budaya kerja yang sesuai dengan visi dan
misi Rumah Sakit.
Permenkes 42/2018 Psl.21:
(1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki Panduan Etik dan
PANDUAN ETIK DAN Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika
Pelayanan.
PERILAKU (2) (2) Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan
Pedoman Etika Pelayanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus mampu mengatur dan mendorong
seluruh sumber daya manusia di Rumah Sakit bekerja
sesuai etika umum, etika profesi, Etika Pelayanan, dan
Etika Penyelenggaraan.
(3) Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan
Pedoman Etika Pelayanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disusun oleh Komite Etik dan Hukum
dan ditetapkan oleh Kepala atau Direktur Rumah
Sakit.
(4) Dalam hal rumah sakit memiliki keterbatasan sumber
daya manusia, penyusunan Panduan Etik dan Perilaku
(Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat disusun
oleh tim yang ditetapkan oleh Kepala atau Direktur
Rumah Sakit.
PANDUAN ETIK DAN
PERILAKU (3)
• Pimpinan rumah sakit menetapkan kerangka kerja pengelolaan etik rumah sakit untuk
menangani masalah etik rumah sakit meliputi:
• finansial,
• pemasaran,
• penerimaan pasien,
• transfer pasien,
• pemulangan pasien dan
• yang lainnya termasuk konflik etik antar profesi serta
• konflik kepentingan staf yang mungkin bertentangan dengan hak dan kepentingan pasien
KMK SARS 2022:
Maksud dan Tujuan TKRS 12
• Rumah sakit menghadapi banyak tantangan untuk memberikan pelayanan yang aman
dan bermutu.
• Dengan kemajuan dalam teknologi medis, pengaturan finansial, dan harapan yang
terus meningkat, dilema etik dan kontroversi telah menjadi suatu hal yang lazim
terjadi.
• Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab secara profesional dan hukum untuk
menciptakan dan mendukung lingkungan dan budaya etik dan memastikan bahwa
pelayanan pasien diberikan dengan mengindahkan norma bisnis, keuangan, etika dan
hukum, serta melindungi pasien dan hak-hak pasien serta harus menunjukkan teladan
perilaku etik bagi stafnya.
KMK SARS 2022:
Elemen Penilaian TKRS 12
PP.47/2021 Psl.47:
a. menyusun peraturan dan kebijakan mengenai panduan etik dan
perilaku;
b. menerapkan panduan etik dan perilaku;
c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan panduan etik
dan perilaku; dan
d. mengenakan sanksi bagi pelanggaran panduan etik dan perilaku.
Tugas dan Fungsi Komite Etik dan Hukum RS (2)
Pengaduan
(1) Pengaduan dan pelaporan terhadap persoalan
etik dan hukum Rumah Sakit dapat
disampaikan secara langsung melalui tatap
dan Pelaporan b.
c.
etika nonprofesi; atau
di luar etika profesi dan/atau etika
nonprofesi.
Permenkes 42/2018 Psl.24:
(1) Setiap sumber daya manusia Rumah Sakit yang
PELAPORAN mengetahui terjadinya pelanggaran Panduan Etik
dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman
PELANGGARAN Etika Pelayanan wajib melaporkan kepada Komite
Etik dan Hukum, komite lain yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan etika profesi,
dan/atau atasan langsung.
(2) Komite Etik dan Hukum atau komite yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan etika
Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus melindungi identitas pengadu atau pelapor
sepanjang pengaduan atau pelaporannya dapat
dipertanggungjawabkan.
PEMBINAAN dan
PENGAWASAN
UU No.44/2009 Psl.60:
• Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59 ayat (1) bertugas mengawasi penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi,
dan peraturan perundang-undangan;
SANKSI ATAS PELANGGARAN ETIKA RS