Anda di halaman 1dari 42

MANAJEMEN

KODE ETIK & HUKUM RS


DAN IMPLEMENTASINYA

dr. Fitriardi Sejati, Sp.B


RSU BUNGSU
RUMAH SAKIT
 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.

UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 1


ayat (1) dan pasal 4.
ASAS RUMAH SAKIT

Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan


didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan
anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 2.


PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT
 Jenis Pelayanannya : Rumah Sakit Umum dan Rumah
Sakit Khusus
 Berdasarkan Pengelolaannya : Rumah Sakit Publik dan
Rumah Sakit Privat
 Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar
Rumah Sakit Pendidikan
UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Bab VI Jenis
Dan Klasifikasi pasal 18, 19, 20, 21, 22, 23
Pasal 33 UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit

Setiap Rumah Sakit harus memiliki


organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel
TUJUAN RUMAH SAKIT

 Mempermudah akses masyarakat untuk


mendapatkan layanan kesehatan
 Memberikan perlindungan terhadap keselamatan
pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit, dan
sumber daya manusia di rumah sakit.
 Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
 Memberikan kepastian hukum kepada pasien,
masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan
rumah sakit.

UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 3.


FUNGSI RUMAH SAKIT

 Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan


kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
 Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis
 Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian layanan kesehatan.
 Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
tekhnologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan bidang kesehatan.
Tata Kelola Rumah Sakit

 Setiap Rumah Sakit harus


menyelenggarakan tata kelola Rumah
Sakit dan tata kelola klinis yang baik
UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit pasal 36
Etika Rumah Sakit

 Setiap Rumah Sakit mempunyai


kewajiban melaksanakan etika Rumah
Sakit
UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit Pasal 29
Sanksi Rumah Sakit
 Pelanggaran atas kewajiban Rumah Sakit dikenai sanksi administratif
berupa :
a. Teguran
b. Teguran tertulis
c. Denda; dan/atau
d. Pencabutan perizinan Rumah sakit

Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Perumahsakitan
Mutu Pelayanan Rumah Sakit Dan
Keselamatan Pasien
Unsur Komitmen RS melakukan
penyelenggara tata kelola pelayanan yang Pasien
pelayanan RS baik

Tata Etika
Pengorganisasian
Kelola Rumah Sakit Sanksi
MANAJEMEN KODE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT
 Tata kelola dan etika hukum rumah sakit adalah
serangkaian proses yang terkait dengan tindakan yang
bersifat mengatur, membina, mengendalikan, dan
mengawasi perilaku pemberi pelayanan dan pengelola
Rumah Sakit agar sesuai dengan nilai-nilai etika dan
hukum Rumah Sakit. (PerMenKes No 42 Tahun 2018
Tentang Komite Etik Dan Hukum Rumah Sakit).
KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH
SAKIT
 Adalah unsur organisasi nonstruktural yang
membantu kepala atau direktur rumah sakit untuk
penerapan etika rumah sakit dan hukum
perumahsakitan.
 Tujuannya : meningkatkan keselamatan pasien dan
mutu pelayanan Rumah Sakit.
 Etika Rumah Sakit dituangkan dalam bentuk
Panduan Etik Dan Perilaku (Code of Conduct)
Code Of Conduct
 Panduan Etik dan Perilaku adalah serangkaian petunjuk
yang berisikan etika perilaku umum, etika pelayanan, dan
etika penyelenggaraan rumah sakit sebagai suatu standar
perilaku sumber daya manusia dan pengelola dalam
menjalankan pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan
Rumah Sakit untuk mewujudkan perilaku dan budaya
kerja yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.
 Etika Pelayanan Rumah Sakit yang selanjutnya
disebut Etika Pelayanan adalah sistem nilai atau
kaidah perilaku dalam pelayanan klinis di Rumah
Sakit.
 Etika Penyelenggaraan Rumah Sakit yang
selanjutnya disebut Etika Penyelenggaraan adalah
sistem nilai atau kaidah perilaku institusi dalam
penyelenggaraan Rumah Sakit.
 Pedoman Etika Pelayanan adalah serangkaian petunjuk
yang berisikan Etika Pelayanan.
 Pelaksanaan penerapan etika Rumah Sakit dilakukan melalui
pembentukan Komite Etik dan Hukum sesuai dengan
kebutuhan dan beban kerja rumah sakit.
 Bila belum mampu membentuk Komite Etik dan Hukum,
Rumah Sakit dapat memperkuat fungsi unsur organisasi
Rumah Sakit.
 Fungsi unsur organisasi yang dimaksud merupakan fungsi
organisasi Rumah Sakit yang membidangi hukum dan/atau
etika.
Komite Etik dan Hukum
 Bertanggungjawab kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
 Melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Kepala atau
Direktur Rumah Sakit paling sedikit 6 (enam) bulan atau sewaktu-
waktu bila diperlukan
 Merupakan unit yang bersifat memberi kajian, pertimbangan, dan
rekomendasi
 Kajian, pertimbangan dan rekomendasi yang dimaksud diatas dapat
digunakan Kepala atau Direktur Rumah Sakit dalam menyusun
perencanaan dan pengambilan keputusan
STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR

KETUA

SEKRETARIS

BIDANG PENDIDIKAN BIDANG


BIDANG PELAPORAN
ETIKA PEMBAHASAN KASUS
TUGAS KOMISI ETIK DAN HUKUM
Meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan etika dan
hukum di Rumah Sakit, dengan cara :
a. Menyusun, membina dan mengawasi penerapan Code Of
Conduct
b. Menyelesaikan kasus pelanggaran etika pelayanan yang
tidak dapat diselesaikan oleh komite etika profesi terkait atau
kasus etika antar profesi di Rumah Sakit
c. Memberikan analisis dan pertimbangan etik dan
hukum
d. Memberikan pertimbangan mengenai kebijakan,
peraturan, pedoman, dan standar yang memiliki
dampak etik dan/atau hukum
e. Memberikan pertimbangan dan/atau rekomendasi
terkait pemberian bantuan hukum dan rehabilitasi
SDM Rumah sakit
FUNGSI KOMITE ETIK DAN HUKUM
 Pengelolaan data dan informasi
 Pengkajian etika dan hukum perumahsakitan, termasuk
masalah profesionalisme, interkolaborasi, dll
 Sosialisasi dan promosi Panduan Etik dan Perilaku (Code of
Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
 Pencegahan penyimpangan Panduan Etik dan Perilaku (Code
of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
 Monitoring dan evaluasi terhadap penerapan Panduan Etik dan
Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
 Pembimbingan dan konsultasi terhadap penerapan Panduan Etik dan
Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
 Penelusuran dan penindaklanjutan kasus terkait Etika Pelayanan dan
Etika Penyelenggaraan sesuai dengan peraturan internal Rumah
Sakit
 Penindaklanjutan terhadap keputusan etik profesi yang tidak dapat
diselesaikan oleh komite profesi yang bersangkutan atau kasus etika
antar profesi
WEWENANG KOMITE ETIK DAN
HUKUM
 Menghadirkan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah
etik Rumah Sakit
 Melakukan klarifikasi dengan pihak terkait sebagai
penyusunan bahan rekomendasi
 Memberikan rekomendasi kepada Kepala atau Direktur
Rumah Sakit mengenai sanksi terhadap pelaku
pelanggaran Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct)
dan Pedoman Etika Pelayanan
PENERAPAN CODE OF CONDUCT
 Tujuan : mengatur dan mendorong seluruh SDM di Rumah Sakit
bekerja sesuai etika umum, etika profesi, etika pelayanan, dan etika
penyelenggaraan.
 Penyusunan : disusun oleh Komite Etik dan Hukum dan ditetapkan
oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit
 Review : dilakukan pengkajian dan peninjauan ulang secara berkala
paling lama setiap 2 (dua) tahun sekali disesuaikan dengan
perkembangan, kebutuhan pelayanan dan dinamika Rumah Sakit.
 Sosialisasi dan Promosi dilakukan kepada seluruh SDM
Rumah Sakit dengan tujuan :
a. Mewujudkan rasa memiliki Code Of Conduct
b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh SDM
Rumah sakit
c. Memberikan kesadaran kepada SDM Rumah Sakit bahwa
Code Of Conduct merupakan bagian dari pelaksanaan
pelayanan.
Pelanggaran Code Of Conduct

Setiap SDM Rumah Sakit yang mengetahui terjadinya


pelanggaran Code Of Conduct wajib melaporkan kepada
Komite Etik dan Hukum, komite lain yang bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan etika profesi, dan/atau atasan langsung.
PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN
ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT
Prinsip-prinsip dalam penanganan dugaan
pelanggaran etik dan hukum :
 Independensi
 Praduga tak bersalah
 Akuntabilitas
 Kehati-hatian
 Kerahasiaan
 Objektif
 Efektif dan efisien
 Equality before the law
 Empati
IMPLEMENTASI KODE ETIK DAN
HUKUM DI RUMAH SAKIT
 Kode Etik memiliki hubungan yang kuat terkait dalam
kepuasan standar pelayanan kesehatan.
 Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan yang
bermutu apabila penerapan kode etik serta ukuran-ukuran
pelayanan dapat memuaskan pasien.
 Elemen Penilaian TKRS 12 (Etika Rumah Sakit)
Elemen Penilaian TKRS 12

 Direktur RS menetapkan Komite Etik RS


 Komite Etik telah menyusun Kode Etik RS yang mengacu pada KODERSI
dan ditetapkan Direktur
 Komite Etik telah menyusun kerangka kerja pelaporan dan pengelolaan etik
RS serta pedoman pengelolaan kode etik RS meliputi poin 1-12 dalam maksud
dan tujuan sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai yang dianut RS
 RS menyediakan sumber daya serta pelatihan kerangka pengelolaan etik RS
bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan memberikan solusi yang efektif
dan tepat waktu untuk masalah etik.
Cakupan poin 1-12 (kerangka kerja)

 Menjelaskan pelayanan yang diberikan kepada pasien secara jujur


 Melindungi kerahasiaan informasi pasien
 Mengurangi kesenjangan dalam akses untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dan dampak klinis
 Menetapkan kebijakan tentang pendaftaran pasien, transfer, dan
pemulangan pasien
 Mendukung transparansi dalam melaporkan pengukuran
hasil kinerja klinis dan kinerja non klinis
 Keterbukaan kepemilikan agar tidak terjadi konflik
kepentingan (misalnya hubungan kepemilikan antara
dokter yang memberikan instruksi pemeriksaan penunjang
dengan fasilitas laboratorium/fasilitas radiologi di luar RS
yang akan melakukan pemeriksaan.
 Menetapkan mekanisme bahwa praktisi kesehatan dan staf
lainnya dapat melaporkan kesalahan klinis atau mengajukan
kekhawatiran etik tanpa takut dihukum, termasuk melaporkan
staf yang merugikan terkait masalah klinis ataupun operasional.
 Mendukung keterbukaan dalam sistem pelaporan mengenai
masalah etik tanpa takut diberikan sanksi.
 Memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu untuk masalah
etik yang terjadi.
 Memastikan praktik non diskriminasi dalam pelayanan pasien
dengan mengingat norma hukum dan budaya negara.
 Tagihan biaya pelayanan harus akurat dan dipastikan bahwa
insentif dan pengelolaan pembayaran tidak menghambat
pelayanan pasien.
 Pengelolaan kasus etik dan konflik antar profesi di RS, serta
penetapan Code Of Conduct bagi staf sebagai pedoman
perilaku sesuai dengan standar etik di RS.
Tinjauan Hukum Tindakan Medis Di RS

Tindakan medis tidak bertentangan dengan hukum bila memenuhi


syarat-syarat sebagai berikut :
 Mempunyai indikasi medis, untuk mencapai suatu tujuan yang
konkrit
 Bertindak secara hati-hati
 Bekerja berdasarkan standar profesi dan standar operasional
prosedur
 Ada persetujuan tindakan medik (informed consent) atau penolakan
tindakan medik (refusal consent).
SISTEM INFORMASI

 UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 168, 169


(kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
kesehatan agar upaya kesehatan menjadi efektif dan efisien)
 Memuat informasi yang bersifat promotif dan preventif agar
pasien berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan
dirinya.
SISTEM DOKUMENTASI DAN
PENGENDALIAN DOKUMEN
 UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran pasal 46
 UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan pasal 70
 PerMenKes No 269/PER/MENKES/III/2008 Tentang Rekam
Medis
 PerMenKes No 290/PER/MENKES/III/2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
 SE Dirjen Pelayanan Medik No HK.00.06.1.5.0.01160 Tahun
1995 Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis
Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis.
DOKUMENTASI
 Merupakan proses mengumpulkan beberapa arsip menjadi
satu kesatuan yang dinamakan Rekam Medis.
 Arsip berupa lembaran yang dimaksud adalah persetujuan
tindakan medis, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil
pemeriksaan radiologi, hasil EKG, hasil laporan
tindakan/operasi, salinan resep, dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien.
 Bersifat rahasia dan hanya bisa dibuka atas perintah
pengadilan.
 Penyimpanan RM di Rumah Sakit untuk pasien rawat jalan ataupun rawat
inap sekurang-kurangnya lima (5) tahun
 Penyimpanan RM dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan
Rumah Sakit
 Pemusnahan RM dapat dilakukan setelah lima (5) tahun, KECUALI
ringkasan pulang (resume medis) dan persetujuan tindakan medis
 Resume medis dan persetujuan tindakan medis harus disimpan sepuluh
(10) tahun sejak ringkasan dan persetujuan tindakan medis ditanda tangani,
artinya masih harus disimpan selama lima (5) tahun lagi setelah RM
dimusnahkan.
Pemusnahan RM
Berdasarkan SE Dirjen Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.1.5.0.01160 Tahun 1995 tentang
Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis,
dilakukan dengan cara :
 RM yang sudah memenuhi syarat untuk dimusnahkan dilaporkan kepada Direktur RS
 Direktur RS membuat keputusan tentang pemusnahan RM dan menunjuk Tim Pemusnah
RM
 Tim Pemusnah RM melaksanakan pemusnahan dan membuat Berita Acara Pemusnahan
yang disahkan oleh Direktur RS
 Berita Acara dikirim kepada pemilik RS dengan tembusan kepada Dirjen Pelayanan
Medik

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai