Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya
1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa
sentimeter. Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam
tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing.
Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt ketergantungan. Oleh karena
itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.
1. SEL
A. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel
merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya
bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel
(multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-
sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-
fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun
jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme
(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Ada empat teori tentang sel, yaitu:
– Pilus
– Ribosom
– Kapsul
– Dinding Sel
– Membrane Plasma
– DNA
– Mesosom
– Flagela
Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima
rangsang dari luar sel.
– SitoplasmaTersusun atas cairan(sitosol) dan padatan(organela-organela)
Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa
informasi genetik.
RE halus: tidak terdapat ribosom, berfungsi untuk transpor dan sintesis lemak
dan steroid.
– Ribosom Tersusun dari protein dan RNA, berbentuk bulat dan tidak
bermembran.
Fungsi: tempat berlangsungnya sintesis protein.
– Kompleks Golgi Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih. Pada sel
tumbuhan, kompleks golgi disebut diktiosom.
– Plastida
– Vakuola
Fungsi: tempat menyimpan cadangan mkanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa
metabolisme.
– Sel Hewan
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
– Sel Tumbuhan
6. bentuk tetap
Sel hewan
Sel tumbuhan
2. REPRODUKSI SEL
Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam
melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan
secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan
sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel
germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk
menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada
pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf
pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan
setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan
pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam
saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri,
protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu
singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.
A. Amitosis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap
fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi
inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti,
mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah.
a) Profase
b) Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan
berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada
serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anaphase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing
satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan
menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai
pada kutub masing – masing.
d) Telofase
Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing
diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian
tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang
akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang
terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada
tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah –
tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
C. Meiosis
Meiosis I
Ada 6 tahap :
Ø Diploten : terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik). Titik
pelekatan disebut khiasma. Dengan perlekatan tersebut kromatida sulit untuk
memisahkan diri.
a. Leptoten
b. Zygoten
c. Pakiten
Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu
sentromer.
d. Diploten
e. Diakenesis
Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang
telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat
mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang.
Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong
diantara dua kutub.
2. Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti
sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
3. Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad)
ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil
crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.
4. Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak
yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid
(siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.
Meiosis II
1. Profase II
2. Metafase II
3. Anafase II
4. Telofase II
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing
haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel
gamet seperti sperma dan ovum (sel telur)
BAB 2 STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN
DAN HEWAN
Jaringan Tumbuhan dan Hewan - Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hampir dimiliki oleh makhluk hidup
bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk hidup berasal dari perkembangbiakan
secara kawin (generatif) ataupun secara tak kawin (vegetatif) pada
perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan
sperma membentuk satu sel zigot.
1. Jaringan Tumbuhan
Berdasar sifatnya, jaringan tumbuhan kita bedakan menjadi dua macam, yaitu
jaringan merestematik dan jaringan permanen. Jaringan merestematik (jaringan
embrional) terdiri dari kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan
jaringan yang lain. Contoh jaringan meristematik adalah jaringan meristem pada
pucuk batang dan akar serta jaringan cambium. Jaringan meristem pada ujung
batang dan akar ngakibatkan tumbuhan bertambah tinggi.
Jaringan kambium menghasilkan jaringan pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang
menyebabkan tumbuhan bertambah besar. Hasil pembelahan jaringan
meristematik disebut jaringan permanen, karena tidak mengalami diferensiasi
lagi. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi
berikut ini:
2. Jaringan Hewan
Pada tubuh hewan tungkat tinggi (Vertebrata) terdapat berbagai macam jaringan
yang dapat dikelompokkan menjadi jaringan merismatik, jaringan epithelium,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan Meristematik
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini
meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya
terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam.
Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus
dan saluran pernafasan.
Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia
tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu
kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis
(epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi
bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.
c. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
Membungkus organ.
Menghasilkan kekebalan.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat
khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat
longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot
adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar
merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam
bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat
khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang
sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah
(eritrosit).
4. Jaringan ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri
atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan
darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa,
dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh
limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak
d. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan
otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot
yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang
berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik
atau sel otot bergaris melintang.
Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh
kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam, misalnya di usus dan
pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan
terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos
tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki
garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
e. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan
saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat
penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan
saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.
sel-sel membentuk jaringan (suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya
sama), beberapa macam jaringan membentuk sebuah sistem organ tumbuhan, dan
beberapa sistem organ membentuk tumbuhan tersebut. Dengan demikian yang
dimaksud dengan jaringan adalah tiap-tiap kumpulan protoplas yang mempunyai
dinding atau merupakan suatu kumpulan sel bentuk dan fungsinya sama. Jaringan
Tumbuhan dan Hewan.
D. Jaringan Hewan
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam
tubuh. Jaringan epitel dibangun oleh sel – sel yang tersusun rapat, tanpa ruang
antarsel.
Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih dan bersifat permeabel ( dapat tembus )
untuk dilalui molekul atau ion terlalrut secara difusi. Perannya adalah dalam
proses difusi 02 maupun CO2 serta filtrasi darah pada porses pembentukan urin.
Terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang dan berfungsi dalam gerakan
aktif molekul, seperti absorpsi, sekresi, dan transpor ion.
Semua sel melekat pada membran dasar, tetapi hanya sel yang tinggi yang
mencapai permukaan apikal epitelium. Sel ini terdapat misalnya pada bagian
dalam saluran pernafasan, dan berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkat
pada lendir dari paru – paru.
Bentuk epitelium pipih berlapis banyak adalah pipih dengan inti berada di tengah.
Sel-selnya tersusun rapat dan berlapis-lapis. Fungsi epitelium ini untuk
melindungi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Epitel ini terdapat pada
rongga mulut, permukaan kulit, esofagus, dan rongga hidung.
Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di
tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam
proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak,
ovarium dan buah zakar.
Jarang ditemukan. Dalam tubuh manusia, jaringan ini hanya ditemukan pada
selaput lendir mata dan saluran kelenjar air liur.
h) Epitel transisi
i) Epitel Kelenjar
Terdapat pada kelenjar. Ada dua jrenis kelenjar, yaitu kelenjar endokrin dan
kelenjar eksokrin
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat umumnya berupa jaringan penyokong tubuh. Jaringan ikat meliputi
tulang keras, tulang rawang, jaringan darah, dan jaringan limfa. Jaringan ikat
tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan
dasar sesuatu melekat.
Pada jaringan ini susunan serabut selnya longgar. Jaringan ini mengisi ruang di
antara organ, juga membungkus saraf dan pembuluh darah yang memberikan
makanan pada jaringan-jaringan di sekitarnya. Pada jaringan ikat longgar
terdapat sel-sel dan serabut saraf, antara lain fibroblas dan
Jaringan ikat padat disebut juga sebagai jaringan serabut putih, karena terbuat
dari serabut kolagen yang putih. Serabut sel pada jaringan ikat padat tersusun
rapat dan kompak antara satu dengan yang lain. Jaringan ini tersusun atas
serabut-serabut kolagen yang tidak elastis. Contohnya terdapat pada tendon,
ujung otot yang melekat pada tulang, dermis kulit, ligamen (jaringan pengikat
yang menghubungkan tulang-tulang).
Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi jaringan ikat berserat dengan matriks
elastis. Pada manusia tulang rawan tedapat di hidung,telinga,laring,
trakea,lempeng intervertebral,permukaan hubungan tulang, an ujung tulang
rusuk. Tulang rawan bersifat kuat dan lentur karena memiliki serat kolagen dan
kondirin
Berfungsi untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada
embrio maupun pada saat dewasa. Berdasarkan susunan dan matriksnya, kartilago
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
3. Jaringan Darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa
metabolisme dan alat pertahanan tubuh. Komponen penyusunnya adalah eritrosit
(sel darah merah), leukosit (sel darah puith), dan trombosit (keping darah).
- Leukosit: Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi dua,
yaitu leukosit agranuler dan leukosit granuler.
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang
menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan macrophage.
3. Jaringan Otot
Sel otot disebut juga serat – serat otot. Serat otot mengandng filamen (benang)
aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil sehingga memungkinkan otot
memendek dan memanjang. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
a) Otot Lurik
Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka
karena melekat pada kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini
memiliki bentuk silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti
banyak di tepi, kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan
kuat, mudah lelah.
b) Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti
satu di tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos,
mempunyai pola permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot ini
juga dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar.
Karakteristik otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat,
bekerja terus-menerus tanpa disadari (involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk
berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit. Otot
polos terdapat pada organ dalam, isalnya, usus, lambung, ginjal,pembuluh darah.
c) Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini
memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang
tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai
dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot
jantung seperti ototpolos yaitu di luar kesadaran (involunter), terus-menerus,
dan tidak mudah lelah.
4. Jaringan Saraf
Badan sel mengandung inti sel. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh
dendrit. Dendrit merupakan kumpulan serabut sitoplasma. Dendrit berfungsi
membawa rangsangan menuju ke badan sel. Akson merupakan serabur sitoplasma
tungga. Akson berfungsi membawa rangsangan meninggalkan badan sel. Akson
dari beberapa vertebrata diselubungi oleh sel penyokong yang disebut sel
Schwann.
Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf ke
bagian efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor
menerima rangsang maka akan melakukan respon tubuh.
Tubuh kita terdiri atas berbagai macam bagian-bagian yang mempunyai fungsi
dan tugas berbeda-beda, antara lain mulut, hidung, kulit yang merupakan bagian-
bagian luar, sedangkan bagian dalam yaitu jantung, paruparu, hati, ginjal, dan
lain-lain. Semua bagian-bagian tersebut dinamakan organ.
Sistem organ merupakan kumpulan dari berbagai organ yang bekerja sama untuk
melakukan suatu fungsi tertentu. Sistem organ selanjutnya akan membentuk
individu.
Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah, walaupun
pada beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah,
misalnya pada tumbuhan anggrek epifit. Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan
dibagi dalam dua kategori, yaitu akar primer dan akar liar. Akar primer mulai
tumbuh sejak tumbuhan masih dalam fase embrio dan tetap ada selama
tumbuhan itu hidup. Akar primer berfungsi untuk menegakkan tumbuhan agar
bisa berdiri tegak di atas tanah, menyerap bahan – bahan organik dari tanah, dan
menyimpan makanan.
Akar liar muncul dari batang, daun, dan jaringan lain dan dapat bersifat
permanen atau hanya temporer. Akar liar memiliki bermacam – macam fungsi.
Akar liar ada yang setelah mencapai tanah
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel
berdinding tipis yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan
ini, sel-sel berdiferensiasi membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari
satu sel yang memanjang yang berfungsi untuk memperluas permukaan bagian
penyerapan akar dan untuk pegangan akar pada tanah. Epidermis akar biasanya
dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah
mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks
yang disebut eksodermis.
Korteks
Korteks dibangun oleh sel – sel parenkim berdinding tipis. Sel – sel tersebut
tidak tersusun rapat sehingga memungkinkan air dan garam mineral bergerak
melalui korteks tanpa masuk ke dalam sel. Sel – sel korteks mengandung butir –
butir pati sehingga fungsinya dikaitkan sebagai tempat pnyimpanan makanan.
Endodermis
Endodermis adalah selapis sel yang membatasi korteks dengan stele (perisikel).
Endodermis berfungsi mengatur masuknya garam – garam mineral ke dalam stele.
Stele batang terletak di sebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele
disebut perisikel. Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut
berupa xilem dan floem. Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh
kambium, sedangkang pada tumbuhan monokotil tida terdapat kambium.
2. Batang
Epidermis
Jaringan epidermis batang tersusun oleh selapis sel yang tersusun rapat tanpa
ruang antarsel. Dinding sel sebelah luar dlengkapi dengan kutikula yang berfungsi
untuk melindungi batang dri kekeringan
Korteks
Korteks batang tersusun oleh sel – sel parenkim yang berdinding tipis.
Stele batang terletak di sebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele di
sebut perisikel. Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut
berupa xilem dan floem.
3. Daun
Daun dibangun oleh tiga jaringan utama. Ketiga jaringan tersebut adalah jaringan
dermal ( epidermis ), jaringan dasar ( mesofil ), dan jaringan pembuluh ( berkas
pembuluh ).
Epidermis
Epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri dari
satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin ( kutikula ) atau
lignin. Pada bagian bawah epidermis, terdapat stomata dengan dua sel penutup
yang mengatur membuka dan menutupnya stomata.
Mesofil
Mesofil merupakan jaringan dasar yang berisi banyak kloroplas dan banyak tuang
– ruang antarsel.
Jaringan Pengangkut
Berkas pembuluh daun tersebar ke seluruh helaian daun. Berkas pembuluh pada
bagian tengah helaian daun membentuk tulang daun. Berkas pembuluh pada daun
ini merupakan lanjutan dari berkas pembuluh yang tedapat pada batang.