Anda di halaman 1dari 11

sitoskeleton

Nama nama Anggota kelompok


• Nur Hasanah 16160051
• Shucy Wulandary 16160044
• Annisa Apriliani 16160045
• Nadia Hariyanti 16160052
• Nanda Seprizaldi 16160054
Komponen Penyusun Sitoskeleton

• 50% volume sel terdiri dari sitosol


• Sitosol ini berisi beribu ribu enzim yang terlibat dalam proses metabolisme
intermedia
• Banyak terlarut ribosom yang mensintesis protein
• Protein yang berada di dalam sitosol berbentuk benang benang halus disebut
filamen
• Filamen membentuk suatu anyaman atau jala yang memberi kekuatan kepada
sel yang disebut sitoskeleton
• Sitoskeleton ini berfungsi memberi bentuk kepada sel, mengatur dan
menimbulkan gerakan sitoplasma yang beruntun
Mikrotubula

• Mikrotubula sebagai filsmen dengan diameter terbesar 24 nm dan tebal 5


nm tersusun atas 13 protofilamen
• Tiap protofilamen merupakan struktur yang terdiri dari molekul molekul
tubulin yang merupakan protein sejenis
• Molekul tubulin hingga saat ini hanya berhasil dijumpai pada sel sel
eukariota
• Mikrotubula memiliki kutub positif yaitu kutub yang pertumbuhannya
cepat dan kutub negatif yaitu kutub yang pertumbuhannya lambat
• Mikrotubula mempunyai ujung positif dan ujung negatif
• Ujung positif adalah tempat dimer dimer tubulin bersatu membentuk
heterodimer
• ujung negatif tempat lepasnya dimer dimer tubulin dari ikatan heterodimer
mikrotubula
• Mikrotubula labil terdapat didalam sitoplasma oleh karena itu juga disebut
mikrotubula sitoplasma
• berfungsi dalam memberi bentuk sel, membantu gerakan sel dan
menentukan bidang pembelahan sel
•kelabilan mikrotubul mendasari kegiatan dan fungsingnya .
Mikrotu]bula gelendong m]itosis sangat labil artinya; cepat terakit maupun
terurai .
•Senyawa yang bersifat antimitosis adalah :
o koklisin , kolsmid , dan anokadzole
befungsi : menghambat peningkatan
pengikatan molekul tubulin ke mikrotubula
o Vinblastin dan vinkristin
Berfungsi memacu pembentukan kelompakan parakristalin dari
tubukin yang menyebabkan terpecahnya ikatan antar tubuli mikrotubula
sehinggaterjadi juga depolarisasi
o taksol
Berfungsi kebalikanya
•Teknik imunoflourosensi pada sel yang di abaikan pada stadium intravase
tampak bahwa mikrotubula pada awalnya berbentuk bintik kecil seperti
bintang hingga disebut aster
•daerah tempat munculnya aster disebut MTOC ( microtubule organizing
center) , yang kemudian disebut dengan istilah sentrosoma
sentrasoma pada sat intrafase terletak pada salh satu sisi dekat inti
•Sentrosoma pada sel tumbuhan tidak memiliki sentriola .
•sel yang sedang dalam tahap membelah mikrotubulannya bersifat labil
• kestabialn mikrotubula ditentukan oleh modifikasi pasca translasi dan
sebagian oleh interaksi antara mikrotubula dengan protein khusus pengikat
mikrotubula yang disebut MAPs ( microtubule associated proteins) yang
berfungsi menghalangi penguraian mikrotubula dan memacu interaksi
mikrotubula dengan komponen sel lainnya

MIKROFILAMEN
• mikrofilamen tersusun atas elemen fibrosa dengan diameter 60 Angstrom
terdiri dari protein aktin , dan mikrofilamen miosin dan tropomiosin yang
banyak terdapat di sel otot
•Jumlah protein terbanyak yang terdapat dalam sel eukariota hampir 5% dari
seluruh protein sel
•Dalam bentuk monomer disebut aktin G ,jika tekait dalam benuk filamen
disebut aktin F
•Aktin sifatnya labil artinya mudah terkain dan mudah terurai .
Sekitar 50% molekul aktin yang terdapat di dalam sel hewan tidak
terpolimerisasi
• Terjadi keseimbangan dinamis antara molekul aktin ( aktin G ) dan filamen
aktin ( aktin F ) sehingga terjadi gerakan sel
• filamen adalah suatu molekul panjang dan lentur terdiri dari dua rantai
polipeptida kembar
• jaringan jaringan merupakan korteks sel dan memberi daya mekanis kepada
permukaan sel yang memungkinkan sel dapat bergerak dan berubah
bentuk
• tonjolan tonjolan pada permukaan sel disebut mikrovili
• mikrovili berisi seberkas filamen aktin yang tersusun sejajar satu sama lain .
• filamen aktin juga berperan dalam pelekatan sel pada substansi antar sel dan
sel sel lainnya yang berada dalam satu macam jaringan
•Gerakan sel seperti fagositosis atau perpindahan sel tergantung pada
keseimbangan dinamis antara molekul aktin dan filamen aktin yaitu terjadinya
polimerasasi dan depolimerisasi pada aktin.
•Pemberian senyawa penghambat pertumbuhan atau polimerasasi aktin akan
mengganggu gerakan sel misalnya sitokalasin, yang dapat menghambat
perpindahan sel, sitokinesis, dan fagositosis.
•Senyawa lain yang juga menghambat gerakan sel adalah faloidin

FILAMEN INTERMEDIA
•Filamen intermedia bersifat liat
•Memiliki daya rentang yang sangat tinggi
•Merupakan benang berongga terdiri dari lima protofilamen
•Diameternya antara 8-10 nm
•Terdapat pada sel eukariot
•Banyak dijumpai disekitar inti, menjulur ke arah perifer sel
•Banyak terdapat di sel yang mengalami stress mekanik, misalnya di epitelium,
akson sel saraf dan otot polos
Klasifikasi Filamen Intermedia Berdasarkan Urutan Asam Amino
Penyusunnya, terbagi atas empat kelompok, yaitu :
•Tipe I (tersusun atas keratin yang bersifat asam, basa atau netral)
•Tipe II (tersusun dari vimentin, desmin, dan protein fibrilar)
•Tipe III (tersusun dari protein-protein penyusun neurofilamen
•Tipe IV (tersusun atas protein lamina nukleus yaitu lamin A,B dan C)
Struktur Sitoskelet

•Masing-masing komponen sistem penyusun sitoskelet mempunyai fungsi yang


berbeda.
•Mikrotubula terdapat dalam susunan tunggal,jaringan dan berkas-berkas
paralel berfungsi memberikan kekakuan pada daerah sitoplasma.
•Namun,mikrotubula kemungkinan juga menyebabkan elastisitas untuk
penonjolan seluler.
•Aktivitas mikrotubula sitoskeletdapat mengalami modifikasi akibat adanya
variasi MAPs (Microtubule associated proteins) dan konsentrasi ion Ca.

•Mikrofilamen dalam sitoskelet juga berbentuk tunggal,jaringan atau berkas


paralel.
•Dalam susunan berkas paralel mikrofilamen akan membentuk daerah yang
tegang pada sitoplasma.
•Berkas mikrofilamen juga akan mendukung perluasan membran plasma
misalnya mikrovili.
• Filamen intermedia dalam bentuk jaringan dan berkas berfungsi mendukung
struktur sitoplasma secara tidak langsung karena filamen intermedia ini sering
berasosiasi dengan mikrotubula dan mikrofilamen.
•Karakteristik fisik filamen intermedia menimbulkan elastisitas dan resistensi
terhadap kerusakan selama peregangan sel.
•Ketiga komponen utama penyusun sitoskelet berikatan satu sama lain dalam
ikatan protein yang bervariasi.
•Kebanyakan ikatan terbentuk anatar mikrotubula dengan filamen intermedia
atau dapat juga terjadi kait mengait diantara ketiganya.
•Sitoskelet juga mempunyai ikatan dengan matriks ekstraseluler melalui
reseptor membran.
•Pada sisi luar membran plasma terdapat reseptor fibronektin yang berikatan
dengan matriks ekstraseleler antara lain kolagen dan proteoglikan.
•sedangkan sisi dalam (sisi sitoplasmik) berikatan dengan talin.
•Talin berikatan dengan vinculin yang akan menghubungkannya dengan
filamen α –aktin dari mikrofilamen.

Anda mungkin juga menyukai