Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN DISKUSI SGD

(SMALL GROUP DISCUSSION)

Skenario 1
Central Processing Unit Hewan

Disusun oleh :
Kezia Honey Mariana Sunarno
21/474678/KH/10864

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
I. Tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami tentang sel dan organellanya

2. Mahasiswa mampu memahami sistem saraf secara makroanatomis yang diajarkan


dalam MK Angiologi dan Neurologi, yang didukung melalui pemahaman sistem saraf
yang diajarkan dalam MK Fisiologi

3. Mahasiswa mampu memahami metabolisme sel (metabolisme karbohidrat dan lipid)


yang diajarkan dalam MK Biokimia, sehingga masing-masing MK yang dipelajari
secara terintegrasi tersebut dapat saling melengkapi/ meningkatkan/ mempertajam.

4. Mahasiswa dapat saling berkolaborasi, berbagi konsep, keterampilan dan perilaku


dalam diskusi.

II. Skema Pembelajaran

SGD
Semester II

Fisiologi Biokimia Angiologi dan Sitologi, Histologi Parasitologi


Veteriner I Veteriner II Neurologi Dasar dan Dasar
Embriologi Veteriner

Sinergi dan Integrasi antar mata kuliah untuk membangun pemahaman secara lebih dalam
dan komprehensif untuk mencapai kompetensi

Skenario 1: Memahami Sistem saraf melalui integrasi pembelajaran neurologi


(makroanatomi), sitologi, fisiologi, dan biokimia
III. Pembahasan

Sel dan Organellanya

Sel merupakan unit dasar penyusun makhluk hidup. Organisasi Seluler Secara
struktural, terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Walaupun jauh
dari sederhana, sel prokariotik (termasuk bakteri dan archae) umumnya berukuran lebih
kecil dan mempunyai struktur lebih sederhana daripada sel eukariotik. Perbedaan utama
antara kedua jenis sel itu adalah bahwa materi genetik (DNA) sel prokariotik tidak
terletak dalam suatu struktur membran ganda yang disebut nukleus. Sedangkan pada
eukariota, semua materi genetiknya terdapat pada molekul DNA terdapat sebagai
kromosom.

Klasifikasi sel berdasar kemampuan diferensiasinya


• Sel Punca (Sel stem): sel yang menjadi awal mula pertumbuhan sel tubuh;
mampu memperbanyak diri sendiri dan dapat berdiferensiasi. Contoh: sel punca
embrional.
• Sel Somatik (Sel tubuh): sel-sel dewasa penyusun tubuh organisme; sudah tidak
memiliki kemampuan deferensiasi. Contoh: sel otot, sel jantung, sel syaraf.
1. Membran Sel
Membran sel terdiri dari lapisan lipid bilayer yang mengandung protein yang tertanam
didalamnya (protein integral) atau terikat pada permukaan sitoplasma (protein perifer)
atau menembus seluruh lapisan lipid Bilayer (protein transmembran), dan kebanyakan
protein tersebut bergerak pada fase lipid cair.
Fungsi :
• Membran sel merupakan pembatas antara organella sel maupun sel itu sendiri
dengan lingkungan di sekitarnya (boundary of the cells)
• Membran sel mengelilingi sitoplasma dan mempertahankan bentuk dari sel
• Melindungi sel yang ada di dalamnya (organella)
• Memungkinkan terjadinya pertukaran selektif material (membran sel bersifat
selektif permeabel)
• Merupakan tempat berlangsungnya proses biokimiawi seperti transfer elektron
selama proses respirasi (mitokondria), protein transport dari ER (retikulum
endoplasma)
2. Nukleus
Chromatin dan Nukleolus ditemukan di Nukleoplasma dari nucleus. Chromatin yang
berkondensasi akan membentuk kromosom (Chromatin: DNA dan Protein). RNA dan
DNA dibutuhkan pada proses transkripsi dan translasi sedangkan protein digunakan
pada proses replikasi kromosom
Fungsi Nukleus:
1. Pengaturan Sel: menyimpan material genetik, yang mengarahkan semua
aktivitas sel dan mengatur struktur sel
2. Produksi : memproduksi subunit ribosom di nukleolus dan mengirimnya ke
dalam sitoplasma untuk dirakit menjadi ribosom

3. Nukleolus
Nukleolus merupakan struktur sferis yang sangat basofilik. Basofilik ini disebabkan
karena kumpulan padat rRNA yang ditranskripksikan menjadi sub unit ribosom
Ribosom diekspor kembaki ke sitoplasma melalui pori-pori inti Di Nukleolus dapat
ditemukan RNA yang diperlukan dalam mekanisme pembentukan Protein.
4. Ribosom
Adalah merupakan tempat sintesis protein. Ribosom melekat pada permukaan
retikulum endoplasma (sehingga membuat ER menjadi "kasar"), ataupun ditemukan
bebas dalam sitoplasma, baik secara tunggal atau dalam kelompok, yang disebut
polyribosomes atau polisom.
5. Endoplasmic Reticulum
ER Merupakan organella terbesar yang tergolong dalam sistem endomembran. ER
merupakan system tubulus saling berhubungan (lamella-lamella datar berbentuk
melengkung) dengan diameter lumen 20-30 nm. Lumen dari ER disebut dengan sisterna

• ER terdiri atas dua tipe yaitu Rough Endoplasmic Reticulum (RER) dan Smooth
Endoplasmic Reticulum (SER)
✓ RER : dibentuk dari lekukan-lekukan sisterna yang pada sisi luarnya
ditempeli ribosom. Fungsi RER berhubungan dengan Protein
Anabolisme meliputi:
➢Proses glikosilasi (penambahan gula) dan Sulfasi pada rantai protein
➢Pembentukan protein folding (lipatan protein)
✓ SER : pada permukaan SER memiliki tube (tabung) dengan diameter
30-60 nm, tube ini terkoneksi langsung dengan RER (Tidak semua sel
mempunyai SER, kecuali sel yang berfungsi sbg penghasil hormon
steroid, kolesterol, trigliserida, dan sel yang berfungsi sebagai tempat
detoksikasi racun). SER memiliki 4 fungsi utama yaitu
1. Mobilisasi glukosa dari glikogen (polimer glikogen)
2. Penyimpanan kalsium
3. Detoksikasi obat atau racun
4. Sintesis atau pembentukan lipid
6. Aparatus Golgi
Apparatus golgi tersusun atas 3 hingga 20 flattened curve Saccula atau dikenal
sebagai sisterna. Sisi yang berhadapan langsung dengan ER disebut dengan Cis face
atau proximal face ER + Cis face = cis Golgi Network (CGN)
Fungsi :
1. Modifikasi protein dan lipid yang diperoleh dalam bentuk vesikel atau sekretori
dari ER
2. Bertanggung jawab terhadap retrograde dan anterograde transport yang terjadi
di dalam apparatus golgi
3. Berperan dalam pelepasan vesikel yang berisi enzim dan atau protein dari dalam
apparatus golgi melalui sisi trans (TGN) untuk menuju ke lisosom melalui
mekanisme sekresi ataupun eksositosis
4. Menyortir semua materi untuk lisosom, sekresi dan penyatuan ke membran
plasma.
7. Lisosom
Lisosom diproduksi oleh apparatus Golgi. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan
dan tidak pada sel tumbuhan. Berbentuk Sferis, dengan menggunakan TEM (Transmisi
Electron Mikroskop) lisosom memperlihatkan bentukan berupa granula yg seragam dan
padat. Lisosom mengandung sekitar 40 enzim hidrolitik yang berbeda, Seperti:
protease, nuklease, fosfatase, fosfolipase, sulfatase, dan B-glukuronidase.
Fungsi Lisosom:
1. Sebagai tempat pencernaan intrasel
2. Penggantian komponen sel atau organela sel yang tidak fungsional atau
berlebihan = autofagi (autofagosom)
8. Peroksisom atau badan mikro
Merupakan organel sferis bermembran dengan diameter 0.5 µm. Organel ini
menggunakan oksigen, tetapi tidak menghasilkan ATP dan tidak terlibat secara
langsung pada proses metabolisme sel. Peroksisom menghasilkan hidrogen peroksida
yang segera dihancurkan oleh enzim katalase. Peroksisom juga mengandung enzim
yang terlibat dalam oksidasi lipid.
9. Mitokondria
Mitokondria adalah organella sel yang berbentuk bulat memanjang. Setiap mitokondria
memiliki dua membran yang terpisah :
1. Outer membran (membran mitokondria luar)
Berbentuk seperti saringan dan mengandung banyak protein transmembran
yang disebut porin. Porin akan membentuk kanal-kanal yang memungkinkan
molekul kecil < 5000 dalton memasuki sitoplasma dari mitokondria.
2. Inner Membran (Membran dalam Mitokondria)
Inner membran ini membentuk serangkaian lipatan ke dalam yang disebut
Krista. Krista menonjol ke dalam matriks dan menambah luas permukaan
membran tersebut.

Fungsi Mitokondria:
1. Mitokondria dikhususkan untuk proses respirasi aerob dan produksi adenosin
trifosfat (ATP)
2. Mitokondria juga terlibat dalam berbagi fungsi metabolik, seperti sintesis heme,
sintesis Fe/S, sintesis steroid, metabolisme asam lemak, reaksi redoks, calcium
homesotasis, metabolisme Asam Amino, metabolisme karbohidat, dan protein
katabolisme
3. Mitokondria berperan penting dalam proses apoptosis
4. Matriks mitokondria juga mengandung sedikit kromosom DNA sirkuler seperti
milik bakteri
10. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah jaringan kompleks yang terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen
(filamen tipis) dan filamen intermedier
Fungsi sitoskeleton:
1. Struktural: memberi tunjangan struktur pada sel, memberi bentuk pada sel, dan
menstabilkan tautan antar sel (menstabilkan junction)
2. Pergerakan: Membantu aliran sitosol dan motilitas sel, membantu
memindahkan organel dan bahan di seluruh bagian sel, membantu gerak
kromosom selama pembelahan sel.

12. Sentriol
Sentriol merupakan struktur silindris berdiameter 0.15 um dan panjang 0.3 - 0.5 um
terutama tersusun atas mikrotubulus pendek yang sangat teratur.
Fungsi sentrosom dan sentriol:
1. Penyangga mikrotubulus: menyusun mikrotubulus dan mendukung
pertumbuhannya pada sel yang tidak membelah
2. Pembelahan sel: mengarahkan pembentukan gelendong mitosis pada sel yang
sedang membelah
13. Silia dan Flagela
Berupa tonjolan-tonjolan motil dan ditutupi membran sel dengan pusat mikrotubulus
yang sangat tersusun. Silia dan flagela memiliki struktur pusat yang sama yaitu terdiri
atas 9 pasang mikrotubulus yang mengelilingi dua mikrotubulus pusat.
Fungsi Silia: menyapu cairan dari permukaan lembaran sel
Untuk Flagela menciri ditemukan pada speramatozoa dengan panjang 100 um
digunakan untuk motilitas.
IV. Kesimpulan
➢ Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
➢ Sel secara struktural terbagi menjadi 2 yaitu, sel eukariotik dan sel prokariotik.
➢ Klasifikasi sel berdasar kemampuan diferensiasinya dibagi menjadi 2 yaitu sel
punca (stem cell) dan sel somatik (sel tubuh).
➢ Jenis-jenis organel sel terdiri dari membran sel, nukleus, retikulum endoplasma,
ribosom, apparatus golgi, mitokondria, lisosom, peroksisom, sitoskeleton, sentriol,
silia dan flagella.
➢ Membran sel sebagai pelindung dan pengatur keluar masuknya zat dari dan ke
dalam sel.
➢ Nukleus sebagai pusat pengatur kegiatan sel.
➢ Retikulum endoplasma dibagi menjadi 2 yaitu, retikulum endoplasma kasar dan
reticulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai alat
transportasi zat-zat dalam sel.
➢ Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
➢ Apparatus golgi berfungsi sebagai alat sekresi.
➢ Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.
➢ Lisosom berfungsi Sebagai tempat pencernaan intrasel dan penggantian komponen
sel atau organela sel yang tidak fungsional atau berlebihan.
➢ Peroksisom mengandung enzim mengandung enzim yang terlibat dalam oksidasi
lipid.
➢ Sitoskeleton berfungsi menahan dan mempertahankan bentuk sel.
➢ Silia berfungsi menyapu cairan dari permukaan lembaran sel, sedangkan flagella
digunakan untuk motilitas.
V. Daftar Pustaka:
Gartner, L. P. & Hiatt, J. L., 2014. Colour Atlas and Text of Histology. Wolters Kluwer
Health: Philadelphia
Mescher, A. L. 2018. Histologi Dasar Junqueira Edisi 15. McGraw-Hill Education:
New York
Ovalle, W. K & Nahirney, P. C 2013. Netter’s Essential Histology 2nd Edition.
Elsevier: Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai