XI MIPA UNGGUL
2019-2020
i
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
mata pelajaran Biologi yang berjudul “Sistem Peredaran Darah pada Manusia”. Shalawat
serta salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita ke alam yang penuh dengan pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat
ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….……… ii
BAB I PENDAHULUAN….……………………………………...….…………………… 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………...... 1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………….……….... 1
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………….………..….... 1
1.4. Manfaat Penulisan…………………………………………………..…………...…… 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………….………………………. 2
2.1. Pengertian Darah dan Fungsi Darah…………………………………………………. 2
2.2. Komposisi Darah…….…………………………………………………………….….. 4
2.3. Sistem Golongan Darah………………...……………………………………...……… 6
2.4. Alat-Alat Peredaran Darah…………………………………………………………….. 7
2.5 Macam-Macam Peredaran Darah………………………………………………………
2.6 Pembuluh Limfa……………………………………………………………………….
2.7 Gangguan pada Sistem Peredaran Darah…………………………………………….
2.8 Teknologi pada Sistem Peredaran Darah…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………….…………………………………..………… 10
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
iv
BAB II PEMBAHASAN
2. Mengangkut oksigen
3. Mengedarkan hormon
6. Menyembuhkan luka
7. Mengankut karbondioksida
KOMPOSISI DARAH
v
1) Plasma darah
Plasma darah adalah cairan berwarna bening kekuningan, mengandung 90% air dan 10% sisanya
zat-zat terlarut di dalamnya.
Mampu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel-sel darah merah yang sudah
tua/rusak(Fagositosis).
vi
Jumlah normal dalam tubuh 5.000-10.000 sel/mm3 .
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari benda asing, virus, dan bakteri.
Terbagi 2 jenis:
Pembekuan Darah
Apabila darah keluar karena terluka, maka trombosit akan pecah.
1. Enzim trombokinase keluar dari trombosit. Karena pengaruh ion kalsium dalam darah,
enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin.
3. Benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup dan tidak mengeluarkan darah terus
menerus.
#Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.
vii
SISTEM GOLONGAN DARAH
SISTEM GOLONGAN DARAH ABO
Sistem golongan darah ABO digunakan untuk menunjukkan adanya salah satu, keduanya, atau
tidak satu pun dari antigen A dan B dalam eritrosit. Antibodi anti-A dan anti-B yang terkait
biasanya antibodi IgM, yang dihasilkan pada tahun-tahun pertama kehidupan melalui
sensitisasi terhadap zat-zat yang berhubungan dengan lingkungan, seperti makanan, bakteri,
dan virus.
Golongan darah ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901, di mana dia menerima
Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1930.
SISTEM RHESUS
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus
atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini
pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan
sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini
seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling
umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula
beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
viii
ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH
A. Jantung
B. Pembuluh darah
ix
1. Pembuluh darah dibedakan menjadi 2 yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik
(vena).
3. Tekanan darah merupakan tanda kekuatan jantung memompa darah dan tanda kesehatan
seseorang.
Aorta memiliki satu katup dekat jantung yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir
kembali ke jantung.
Arteri yang keluar dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut arteri pulmonalis.
Karbondioksida dilepaskan oleh darah di paru-paru, dan oksigen ditangkap oleh Hb.
Darah yang telah memperoleh oksigen akan dialirkan menuju jantung melalui vena
pulmonalis.
Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluh yang berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah menuju jantung.
Dari seluruh tubuh, semua vena bermuara menjadi satu pembuluh darah besar yang
disebut vena cava.
Vena cava mengalirkan darah yang kaya karbondioksida dari tubuh masuk ke jantung
melalui serambi kanan.
Sedangkan vena pulmonalis mengalirkan darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke
jantung.
Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler hanya tersusun atas satu lapis sel endotelium yang sangat tipis dan
berfungsi untuk pertukaran zat.
x
Jumlah pembuluh kapiler sangat banyak dan jumlah luas permukaannya mencapai 600 m2.
Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh dan jaringan untuk
menyalurkan oksigen dan zat-zat makanan. Selanjutnya karbondioksida, air dan sisa-sisa
pembakaran diambil, untuk diangkut ke paru-paru dan alat pengeluaran lainnya.
PEMBULUH LIMFA
xi
Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena kecil, tetapi memiliki banyak katup sehingga
pembuluh limfa tampak seperti rangkaian merjan.
Pembuluh limfa terletak di sela-sela otot, dan mempunyai cabang halus yang bagian
ujungnya terbuka. Melalui ujung terbuka inilah, cairan jaringan masuk ke dalam pembuluh
limfa.
Pembuluh limfa dibedakan menjadi 2 macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh
limfa kiri
Di sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal
paha, ketiak, dan leher.
Fungsi kelenjar limfa untuk menghasilkan leukosit dan menjaga agar tidak terjadi
penjalaran infeksi lebih lanjut.
2. Serangan Jantung, serangan jantung terjadi saat rusaknya otot jantung (myocardium)
akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah
secara mendadak. Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama,
yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental.
3. Stroke, stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa
tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan
kekurangan pasokan oksigen ke otak. Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala
stroke.
4. Hipertensi, hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Seseorang mengalami hipertensi apabila
tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke, dan
serangan jantung.
5. Diabetes Melitus,diabetes melitus dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat.
Peningkatan kadar gula berhubungan lurus dengan risiko stroke (semakin tinggi kadar gula
dalam darah, semakin mudah terkena stroke).
xii
6. Anemia, anemia adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin dalam darah.Penyebab
anemia adalah kurangnya kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya eritrosit
dalam darah, dan atau kurangnya volume darah dari volume normal.
7. Leukimia (Kanker Darah), leukimia atau kanker darah adalah penyakit yang disebabkan oleh
bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali.Disamping itu, sel darah putih akan
memakan sel darah merah (eritrosit) sehingga penderita mengalami anemia berat.
8. Hemofilia, hemofilia adalah penyakit darah yang sulit membeku. Luka sedikit saja darah
dapat mengucur terus, sehingga penderita mengalami kurang darah, bahkan bisa
menyebabkan kematian.
xiii
BAB III PENUTUP
xiv
xv