Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

“Sistem Peredaran Darah pada Manusia”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. ACHMAD ICHSANUDDIN AZHAR


2. BIMA LEGAWA
3. DIMAS FARISHANDY
4. DWI MUSTIKA ANJASARI
5. GHUSLA RIZKY
6. JESSICA ELTIRA SIMANJUNTAK

XI MIPA UNGGUL

SMA NEGERI 02 KOTA BENGKULU

2019-2020

i
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
mata pelajaran Biologi yang berjudul “Sistem Peredaran Darah pada Manusia”. Shalawat
serta salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita ke alam yang penuh dengan pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat
ini.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bengkulu, 10 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….……… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………..…………………..… iii

BAB I PENDAHULUAN….……………………………………...….…………………… 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………...... 1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………….……….... 1
1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………….………..….... 1
1.4. Manfaat Penulisan…………………………………………………..…………...…… 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………….………………………. 2
2.1. Pengertian Darah dan Fungsi Darah…………………………………………………. 2
2.2. Komposisi Darah…….…………………………………………………………….….. 4
2.3. Sistem Golongan Darah………………...……………………………………...……… 6
2.4. Alat-Alat Peredaran Darah…………………………………………………………….. 7
2.5 Macam-Macam Peredaran Darah………………………………………………………
2.6 Pembuluh Limfa……………………………………………………………………….
2.7 Gangguan pada Sistem Peredaran Darah…………………………………………….
2.8 Teknologi pada Sistem Peredaran Darah…………………………………………….

BAB III PENUTUP……………………….………………………………………………. 9


3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 9
3.2. Saran………………………………………………………………………..…………. 9

DAFTAR PUSTAKA……………………….…………………………………..………… 10

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa pengertian dan juga fungsi darah?
2.Apa saj komposisi dari darah?
3.Apa saja sistem dari golongan darah?
4.Apa saja alat-alat peredaran darah?
5.Apa saja macam-macam system peredaran darah?
6.Apa itu Pembuluh Limfa?
7.Apa saja gangguan pada sistem peredaran darah
8.Apa saja teknologi pada system peredaran darah

1.3 Tujuan Penulisan


1.4 Manfaat Penulisan

iv
BAB II PEMBAHASAN

 Pengertian dan fungsi darah


Darah adalah cairan yang terdapat pada semua tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-
zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis
yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Fungsi dari darah adalah sebagai berikut

1. Mengedarkan sari makanan

2. Mengangkut oksigen

3. Mengedarkan hormon

4. Membawa sisa oksidasi sel tubuh

5. Menyerang kuman ataau bakteri yang masuk

6. Menyembuhkan luka

7. Mengankut karbondioksida

8. Membuang zat zat sisa ke ginjal dan juga kulit

9. Sebagai pengatur suhu tubuh

10. Memendam bibit penyakit

 KOMPOSISI DARAH

v
1) Plasma darah
Plasma darah adalah cairan berwarna bening kekuningan, mengandung 90% air dan 10% sisanya
zat-zat terlarut di dalamnya.

2). Eritrosit (Sel Darah Merah)


 Eritrosit berbentuk pipih, cekung di bagian tengahnya (bikonkav), dan tidak berinti.
 Setiap 1 mm3 darah pada seorang laki-laki mengandung ±5 juta eritrosit.
 Setiap 1 mm3 darah pada seorang perempuan mengandung ±4 juta eritrosit.
 Eritrosit mengandung hemoglobin (Hb) yaitu suatu senyawa protein yang mengandung
unsur besi.
 Hb berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh jaringan
tubuh melalui pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
 Eritrosit pada bayi dalam rahim Ibu dibentuk dalam hati dan limfa, setelah dilahirkan
pembentukan berlangsung di sumsum tulang, misal tulang dada,tulang lengan atas,tulang
kaki atas, dan tulang pinggul.
 Setelah eritrosit berumur ±120 hari, maka sel menjadi usang. Eritrosit pun dirombak di hati
menjadi bilirubin dan biliverdin(zat warna empedu). Zat besi hasil perombakan dikirim ke
hati dan limpa untuk pembentukan eritrosit baru

3).Leukosit (Sel Darah Putih)


 Leukosit memiliki inti sel, sehingga dapat hidup lama.

 Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah.

 Dapat bergerak seperti Amoeba.

 Bentuknya tidak tetap.

 Dapat menembus pori-pori membran kapiler menuju ke jaringan(Diapedesis).

 Mampu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel-sel darah merah yang sudah
tua/rusak(Fagositosis).
vi
 Jumlah normal dalam tubuh 5.000-10.000 sel/mm3 .

 Berfungsi untuk melindungi tubuh dari benda asing, virus, dan bakteri.

 Terbagi 2 jenis:

o Granulosit (sitoplasma mengandung granula).


o Agranulosit (sitoplasma tidak mengandung granula).

3)Trombosit (Keping Darah)


 Trombosit berfungsi untuk membekukan darah, hemostasis(penghentian darah), dan
perbaikan pembuluh darah yang robek.
 Trombosit berbentuk tidak beraturan dengan ukuran setengah dari eritrosit.
 Tidak berinti dan berwarna.
 Berjumlah 150.000-400.000 butir sel/mm3.
 Sitoplasma terbungkus membran plasma, mengandung beberapa jenis granula untuk
pembekuan darah.
 Mudah pecah jika tersentuh benda kasar.
 Trombosit yang sudah tua diambil alih oleh makrofag di hati dan limpa saat darah
melewati organ tersebut.

Pembekuan Darah
Apabila darah keluar karena terluka, maka trombosit akan pecah.

1. Enzim trombokinase keluar dari trombosit. Karena pengaruh ion kalsium dalam darah,
enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin.

2. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.

3. Benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup dan tidak mengeluarkan darah terus
menerus.

#Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K.

vii
 SISTEM GOLONGAN DARAH
SISTEM GOLONGAN DARAH ABO

Sistem golongan darah ABO digunakan untuk menunjukkan adanya salah satu, keduanya, atau
tidak satu pun dari antigen A dan B dalam eritrosit. Antibodi anti-A dan anti-B yang terkait
biasanya antibodi IgM, yang dihasilkan pada tahun-tahun pertama kehidupan melalui
sensitisasi terhadap zat-zat yang berhubungan dengan lingkungan, seperti makanan, bakteri,
dan virus.

Golongan darah ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901, di mana dia menerima
Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1930.

SISTEM RHESUS

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus
atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini
pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan
sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini
seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling
umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula
beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya


donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi
terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada
perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi
janin pada saat kehamilan

viii
 ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH
A. Jantung

1) Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri.


2) Jantung berukuran satu kepalan tangan pemiliknyadengan berat sekitar 300g.
3) Rongga jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi(atrium) kanan, serambi kiri,
bilik(ventrikel) kanan, dan bilik kiri.
4) Jantung dibagian tengah tersusun atas otot jantung(miokardium), di bagian luar jantung
diselubungi oleh perikardium, dan bagian dalam dilapisi oleh endokardium.
5) Antrium lebih tipis dari ventrikel. Ventrikel kiri lebih tebal daripada yang kanan karena
memerlukan kekuatan yang besar untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
6) Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat disebut septum atrioreum.
7) Ventrikel kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat disebut septum interventrikularis.
8) Sekat pemisah antrium dan ventrikel disebut septum antrioventrikularis.
9) Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri.
10) Jantung berukuran satu kepalan tangan pemiliknyadengan berat sekitar 300g.
11) Rongga jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi(atrium) kanan, serambi kiri,
bilik(ventrikel) kanan, dan bilik kiri.
12) Jantung dibagian tengah tersusun atas otot jantung(miokardium), di bagian luar jantung
diselubungi oleh perikardium, dan bagian dalam dilapisi oleh endokardium.
13) Antrium lebih tipis dari ventrikel. Ventrikel kiri lebih tebal daripada yang kanan karena
memerlukan kekuatan yang besar untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
14) Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat disebut septum atrioreum.
15) Ventrikel kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat disebut septum interventrikularis.
16) Sekat pemisah antrium dan ventrikel disebut septum antrioventrikularis.
17) Tekanan darah dapat diukur dengan tensi meter (sphigmomanometer).
18) Tekanan darah orang dewasa normal 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120
menunjukkan tekanan sistol sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastol
19) Pembuluh darah yang menuju atau keluar jantung adalah:
20) 1. Vena cava, yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh, bermuara pada serambi kanan
2. Arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru, darahnya
banyak mengandung CO2
3. Vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi kiri, darahnya
banyak mengandung oksigen
4. Aorta, yang mengalirkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5. Arteri koronaria, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju ke jantung

B. Pembuluh darah

ix
1. Pembuluh darah dibedakan menjadi 2 yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik
(vena).

2. Arteri dan vena dihubungkan oleh pembuluh kapiler.

3. Tekanan darah merupakan tanda kekuatan jantung memompa darah dan tanda kesehatan
seseorang.

Pembuluh Nadi (Arteri)

 Arteri adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung.

 Arteri mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen.

 Arteri terletak agak ke dalam tersembunyi dari permukaan tubuh.

 Ateri memiliki dinding pembuluh yang kuat dan elastis.

 Arteri yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta.

 Aorta mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.

 Aorta memiliki satu katup dekat jantung yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir
kembali ke jantung.

 Arteri yang keluar dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut arteri pulmonalis.

 Arteri pulmonalis membawa darah yang kaya CO2

 Karbondioksida dilepaskan oleh darah di paru-paru, dan oksigen ditangkap oleh Hb.

 Darah yang telah memperoleh oksigen akan dialirkan menuju jantung melalui vena
pulmonalis.

Pembuluh Balik (Vena)

 Vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju ke jantung.

 Vena terletak di dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.

 Vena memiliki dinding pembuluh yang tipis dan tidak elastis.

 Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluh yang berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah menuju jantung.

 Dari seluruh tubuh, semua vena bermuara menjadi satu pembuluh darah besar yang
disebut vena cava.

 Vena cava mengalirkan darah yang kaya karbondioksida dari tubuh masuk ke jantung
melalui serambi kanan.

 Sedangkan vena pulmonalis mengalirkan darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke
jantung.

Pembuluh Kapiler

 Pembuluh kapiler hanya tersusun atas satu lapis sel endotelium yang sangat tipis dan
berfungsi untuk pertukaran zat.
x
 Jumlah pembuluh kapiler sangat banyak dan jumlah luas permukaannya mencapai 600 m2.

 Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh dan jaringan untuk
menyalurkan oksigen dan zat-zat makanan. Selanjutnya karbondioksida, air dan sisa-sisa
pembakaran diambil, untuk diangkut ke paru-paru dan alat pengeluaran lainnya.

 MACAM-MACAM PEREDARAN DARAH


Peredaran darah kecil dimulai saat darah yang mengandung CO2 di bilik kanan dipompa dan
dialirkan oleh pembuluh arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, terjadi difusi gas yang
pada akhirnya mengubah kandungan CO2 di dalam darah sehingga menjadi O2 saat keluar dari
paru-paru. Darah ini selanjutnya dialirkan oleh vena pulmonalis menuju serambi kiri.
 Sederhananya, perjalanan peredaran darah kecil ini adalah: jantung - paru-paru - jantung.
Peredaran darah besar ini disebut juga peredaran darah sistemik. Sistem peredaran darah ini
dimulai ketika darah yang mengandung O2 dipompa oleh bilik kiri menuju seluruh tubuh melalui
aorta. Dan darah dari tubuh yang sudah tidak mengandung oksigen (mengandung CO2) akan
dikembalikan ke serambi kanan oleh vena cava superior (tubuh bagian atas) dan vena cava
inferior (tubuh bagian bawah).
 Sederhananya, perjalanan darah dari peredaran darah besar ini adalah: dari jantung - seluruh
tubuh - jantung.

 PEMBULUH LIMFA

xi
 Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena kecil, tetapi memiliki banyak katup sehingga
pembuluh limfa tampak seperti rangkaian merjan.

 Pembuluh limfa terletak di sela-sela otot, dan mempunyai cabang halus yang bagian
ujungnya terbuka. Melalui ujung terbuka inilah, cairan jaringan masuk ke dalam pembuluh
limfa.

 Pembuluh limfa dibedakan menjadi 2 macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh
limfa kiri

 Di sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal
paha, ketiak, dan leher.

 Ketika tubuh terkena infeksi, kelenjar limfa akan membengkak.

 Fungsi kelenjar limfa untuk menghasilkan leukosit dan menjaga agar tidak terjadi
penjalaran infeksi lebih lanjut.

 GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


1. Aterosklerosis, aterosklerosis disebabkan oleh tumpukan lemak di bagian bawah lapisan
dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya, dan lengan
serta tungkai. Jika aterosklerosis terjadi di arteri yang menuju otak (arteri karotid), maka bisa
menyebabkan stroke. Jika arterosklerosis terjadi dalam arteri yang menuju jantung (arteri
koroner), maka bisa menyebabkan serangan jantung. Aterosklerosis bermula saat sel darah
putih (leukosit) pindah dari aliran darah ke dinding arteri dan berubah menjadi sel-sel
penumpuk lemak. Penumpukan ini menyebabkan penebalan di lapisan arteri.

2. Serangan Jantung, serangan jantung terjadi saat rusaknya otot jantung (myocardium)
akibat kurangnya pasokan darah karena penyumbatan dan terganggunya aliran darah
secara mendadak. Serangan jantung adalah puncak dari kerusakan yang berlangsung lama,
yang menimbulkan kejutan emosional, kekacauan fisiologis, dan kelelahan mental.

3. Stroke, stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa
tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan
kekurangan pasokan oksigen ke otak. Gangguan fungsi otak ini yang menyebabkan gejala
stroke.

4. Hipertensi, hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Seseorang mengalami hipertensi apabila
tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke, dan
serangan jantung.

5. Diabetes Melitus,diabetes melitus dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat.
Peningkatan kadar gula berhubungan lurus dengan risiko stroke (semakin tinggi kadar gula
dalam darah, semakin mudah terkena stroke).

xii
6. Anemia, anemia adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin dalam darah.Penyebab
anemia adalah kurangnya kandungan hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya eritrosit
dalam darah, dan atau kurangnya volume darah dari volume normal.

7. Leukimia (Kanker Darah), leukimia atau kanker darah adalah penyakit yang disebabkan oleh
bertambahnya sel darah putih yang tak terkendali.Disamping itu, sel darah putih akan
memakan sel darah merah (eritrosit) sehingga penderita mengalami anemia berat.

8. Hemofilia, hemofilia adalah penyakit darah yang sulit membeku. Luka sedikit saja darah
dapat mengucur terus, sehingga penderita mengalami kurang darah, bahkan bisa
menyebabkan kematian.

 TEKNOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH


1) Teknologi Elektrokardiograf (ECG). Penemuan pertama teknologi dari sistem peredaran
darah manusia yang digunakan dalam dunia klinis ini adalah elektrokardiograf atau ECG.
Elektrokardiograf ini memiliki fungsi guna mengetahui struktural dari sistem peredaran
darah manusia, mendiagnosis akan adanya sebuah gumpalan darah di dalam aliran
pembuluh darah, arah aliran darah dalam tubuh, hingga mendeteksi aliran darah dari
jantung serta pembuluh darah besar.
2) Teknologi Angioplasti.Penemuan yang kedua akan adanya teknologi dari sebuah sistem
peredaran darah manusia yang digunakan dalam dunia kesehatan adalah angioplasti.
Bilamana Anda mengalami masalah atau gangguan Iskemia(aliran darah yang berkurang)
yang disebabkan oleh penyempitan maupun tersumbatnya aliran peredaran darah karena
tertimbun banyaknya lemak maupun zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, maka Anda
dapat memilih menggunakan metode penyembuhan dengan memanfaatkan salah satu dari
penemuan teknologi sistem peredaran darah manusia yaitu angioplasti.
3) Teknologi Transplatasi Jantung. Transplantasi jantung merupakan salah satu tindakan
medis yang perlu diambil apabila seseorang mengalami kerusakan pada bagian jantung.
4) Teknologi Terapi Gen. Terapi gen ini bekerja adalah dengan cara menumbuhkan pembuluh
darah dan kemudian pembuluh darah yang tengah tumbuh tersebut akan menggantikan
peran dari pembuluh darah yang telah rusak atau tidak berfungsi secara semestinya.
5) Teknologi Scanning Radioactive. Mengetahui apabila seseorang mengalami masalah yang
cukup serius pada bagian sistem peredaran darah terbuka yang terfokus pada bagian
jantung.

xiii
BAB III PENUTUP

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai