Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

SISTEM PEREDARAN DARAH

DI
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA: SITI ROBIATUL ADHAWIYAH


KELAS: XI IPA 5

SMA N 16 BATAM
TAHUN AJARAN
2023/2024

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan olehjaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo-
atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat
dalam peredaran oksigen.Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea
berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan
tubuh.Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan
bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-
paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang
berfungsi sebagai pengikat oksigen.Pada sebagian hewan tak bertulang belakang
atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam
plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara
bebas.Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan
terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata.
Sistem sirkulasi/peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga mempertahankan stabilisasi
suhu, cairan dan pH tubuh (homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah
antara lain tanpa sistem peredaran darah (biasanya dengan cara berdifusi), sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
Sistem sirkulasi menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan
fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel
dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari
nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran

2
pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau
produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan
lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar) juga mendistribusikan
darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem
pembekuan dalam tubuh.
Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh, dan
pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-
bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu darah?
2. Apa itu sistem peredaran darah?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan?

C. TUJUAN
1. Untuk memahami tentang darah.
2. Untuk mengetahui tentang sistem peredaran darah.
3. Untuk memahami tentang sistem peredaran darah pada hewan.

D. MANFAAT
Makalah yang berjudul “Sistem Peredaran Darah” ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan mengenai sistem peredaran
darah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata “hemo-“ atau
“hemato-“ yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh
yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui
paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)
yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih.
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Darah dibedakan menjadi dua komponen yaitu cairan dan sel-sel darah.
Cairan darah adalah plasma darah. Sedangkan sel-sel darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

4
1. Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. Plasma
darah berfungsi mengatur tekanan osmosis darah; membawa sari-sari
makanan, sisa metabolism, hasil sekresi dan beberapa gas. 55% dari
jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri
dari 90% berupa air dan 10% berupa larutanprotein, glukosa, faktor koagulasi,
ion mineral, hormon dan karbon dioksida.Plasma darah juga merupakan
medium pada prosesekskresi.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu “erythros” berarti merah dan “kytos” yang berarti
selubung/sel. Sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak dan
berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah pada
hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin,
sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan
mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan
saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah
sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat
besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu
membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat
nukleus. Adapun sel darah merah pada manusia berjumlah 5-6 juta/mm3. Sel
darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

5
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel
darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak
berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat
menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya
terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah
manusia dewasa yang sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam
setiap milimeter kubik darah terdapat 6000-10000 (rata-rata 8000) sel darah
putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel
per tetes. Adapun untuk umur sel darah putih adalah sekitar 12 hari.
Berdasarkan bentuk inti dan ada atau tidaknya granula dalam
sitolasmanya, sel darah putih dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Granulosit polimorfonuklear, nukleiknya bersegmen-segmen menjadi
beberapa lobus dengan ukuran yang bervariasi dan sitoplasmanya
mengandung banyak granula yang dibungkus membrane. Berdasarkan
kemampuan granulanya menyerap warna dibedakan menjadi sebagai
berikut.
1) Eosinofil, bersifat asam dan memiliki afinitas terhadap warna
merah eosin.
2) Basofil, bersifat basa dan suka menyerap warna biru.
3) Neutrofil, bersifat netral dan tidak menyerap zat warna.
b. Agranulosit mononuclear, nukleiknya berjumlah satu tidak bersegmen
dengan ukuran yang besar dan sitoplasmanya sedikit atau tidak
bergranula.
1) Monosit, berinti lebih besar dan berbentuk oval atau ginjal.
2) Limfosit, leukosit yang paling kecil dengan inti berbentuk bulat
yang menempati hampir seluruh sel.

6
4. Keping Darah (Trombosit)
Keping darah adalah sel anuclear
nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada
DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan, tidak
berwarna, berukuran lebih kecil dari eritrosit
dan leukosit yaitu diameter 2-3 µm, dan
mudah pecah bila tersentuh benda kasar.
Keping darah dibentuk di dalam megakariosit
sumsum tulang merah. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat
dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah
dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar
antara 200.000-300.000 keping/mm³. Nilai dibawah rentang tersebut dapat
menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat
meningkatkan resiko trombosis.

Mekanisme pembekuan darah adalah sebagai berikut.

7
B. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan
dalam pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah
dari satu tempat ke tempat lain.
Sistem peredaran darah mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh jaringan tubuh.
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh.
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang.
5. Mengangkut hormone dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran.
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.

1. Alat-Alat Peredaran Darah


Suatu sistem peredaran yang baik terdiri dari pompa maskuler atau
jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

a. Jantung
Jantung adalah organ peredaran darah yang berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Berikut adalah bagian-bagaian jantung
beserta fungsinya.

8
1. Aorta
Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian
atas jantung. Fungsi aorta adalah untuk membawa darah yang
mengandung oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh.

2. Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri
dengan aorta. Perubahan tekanan darah pada kedua sisi katup
menyebabkan katup dapat terbuka dan tertutup. Fungsi katup aorta
adalah untuk mencegah darah mengalir ke arah yang salah.

3. Vena Kava Superior


Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam
tubuh. Letaknya juga di bagian atas jantung. Fungsi vena kava
superior adalah untuk membawa kembali darah kaya karbon dioksida
dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.

4. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengangkut darah dari
jantung ke paru-paru. Fungsi arteri pulmonalis adalah untuk
mengganti karbon dioksida dan uap air yang ada di dalam darah
dengan oksigen.

9
5. Atrium
Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya
dengan serambi. Terdapat dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri)
dan atrium kanan (serambi kanan). Atrium dua ruangan teratas dari
empat ruang utama pada jantung. Fungsi atrium kiri adalah adalah
menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen dan membawanya
ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima
darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian
membawanya ke ventrikel kanan.

6. Vena pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya
oksigen dari paru-paru ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya
lebih kecil dari vena cava dan terdiri dari vena pulmonalis kanan dan
vena pulmonalis kiri. Fungsi vena pulmonalis adalah untuk membawa
darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh.

7. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis atau katup trikuspid adalah katup yang
terdiri dari dari tiga daun katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole
berkontraksi dan dapat menutup kembali. Fungsi katup trikuspidalis
adalah untuk memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan dan
membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari atrium kanan ke
ventrikel kanan.

8. Katup Mitral
Katup mitral atau bicuspid adalah katup yang memisahkan
atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini dapat terbuka saat darah kaya
oksigen di atrium kiri hendak mengalir ke ventrikel kiri. Fungsi katup
mitral adalah untuk mencegah darah yang telah berada di ventrikel kiri
kembali ke atrium kiri.

10
9. Ventrikel
Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian
bawah jantung. Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel,
yaitu ventrikel kiri (bilik kiri) dan ventrikel kanan (bilik kanan).
Fungsi ventrikel adalah untuk menerima darah dari atrium kemudian
membawanya keluar dari jantung. Fungsi ventrikel kiri adalah
menerima darah dari atrium kiri dan membawanya ke seluruh tubuh.
Fungsi ventrikel kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan
membawanya ke paru-paru.

10. Vena Kava Inferior


Vena kava inferior atau vena cava inferior adalah vena terbesar
dalam tubuh manusia. Fungsi vena kava inferior adalah membawah
darah dari bagian bawah tubuh ke atrium kanan jantung.

Kerja pompa maskuler atau jantung berdasarkan pada kemampuan


otot-otot berkontraksi da berelaksasi. Kontraksi otot-otot dinding
pembuluh darah atau bilik jantung, memungkinkan terjadinya
pengecualian volume yang akan menghasilkan peningkatan tekanan yang
akan mendorong darah mengalir ke seluruh tubuh.
Ada beberapa tipe jantung yaitu sebagai berikut.

1. Pembuluh Denyut (Pulsating Vessels)


Pembuluh denyut adalah pembuluh darah yang sederhana
dengan lapisan otot yang relative tebal yang berkontraksi dengan
gelombang peristaltic, sehingga mendorong darah ke seluruh sistem.
Pembuluh denyut dijumpai pada berbagai macam hewan, seperti
anggota dari Annelida, Mollusca, Arthropoda dan beberapa
Vertebrata. Gelombang kontraksi pada pembuluh dorsal yang
mendorong darah, berjalan dari ujung posterior ke ujung anterior,
kemudian darah melewati beberapa pasang “jantung” lateral menuju

11
pembuluh ventral yang juga kontraktil. Pada beberapa hewan,
pembuluh berdenyut dijumpai sebagai tambahan dari organ pemompa
utama, misalnya vena berdenyut pada sayap kelelawar.

2. Jantung Pembuluh (Tube Heart)


Jantung pembuluh lebih maju daripada pembuluh berdenyut,
dijumpai pada kebanyakan Arthropoda dan juga Tunikata. Jantung
pembuluh sering memiliki suatu atrium yang tipis (ruang penerima)
mengelilingi bagian jantung atau seluruh jantung atau mungkin
terletak bebas di dalam suatu sinus pericardial. Pada Arthropoda, ostia
yang bekatup biasanya ada pada tempat lewatnya darah masuk ke
jantung dari antrium atau sinus pericardial. Bila jantung berkontraksi
yang biasanya dengan gelombang peristaltic, darah dapat mengalir
hanya ke arteri. Pada saat itu, katup ostial tertutup untuk melindungi
aliran balik.

3. Jantung Ampular Tambahan (Ampullar Accesory Heart)


Jantung ampular tambahan adalah pendorong untuk memompa
darah melalui daerah periferal dari sirkulasi beberapa hewan. Jantung
tambahan terdapat pada serangga, letaknya pada pangkal antenna,
pangkal kaki dan persendian thorak dengan sayap. Contoh lain adalah
jantung bronchial pada Chepalopoda, membantu menggerakan darah
ke insangnya. Ikan, Amfibi dan Reftil memilki jantung limfa, yaitu
suatu pembuluh kontraktil limfa yang mendorong limfa ke seluruh
sistem. Pada organism-organisme tersebut cairan limfa masuk ke
dalam sistem vena pada banyak titik, tidak seperti yang terdapat pada
Aves dan Mamalia.

4. Jantung Berbilik (Chambered Heart)


Jantung berbilik diketukan pada banyak Mollusca dan
Vertebrata, yang merupakan struktur muskural yang kompak dan
biasanya tersusun atas otot jantung. Satu atau lebih ruang menerima

12
darah venous dan satu atau lebih ruang memompa darah ke sirkulasi
periferal. Jadi satu sisi jantung dengan tekanan yang relatik tinggi
mendorong darah yang teroksigenasi ke sel-sel tubuh (sirkuler
sistemik), sedangkan sisi lain mengirimkan darah yang terdeoksigenisi
ke organ respiratori untuk reoksigenesi (sirkulasi pulmonary). Hewan-
hewan lain mempunyai suatu pemisahan darah yang teroksigenasi dan
terdeoksigenasi melalui mekanisme yang berbeda.

b. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler (yang
merupakan pembuluh darah halus).

1) Pembuluh Nadi (Arteri)


Arteri adalah pembuluh yang mengangkut darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Arteri dibedakan sebagai berikut.
a) Pembuluh nadi besar (aorta) adalah pembuluh darah yang
keluar dari bilik kiri dan mengangkut darah yang mengandung
O2.
b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) adalah
pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju paru-paru
dan mengangkut darang yang mengandung CO2.

2) Pembuluh Balik (Vena)


Vena adalah pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh
tubuh menuju jantung. Vena dibedakan menjadi sebagai berikut.
a) Vena cava superior, membawa darah yang mengandung CO2
dari tubuh bagaian atas ke serambi kanan jantung.
b) Vena cava inferior, membawa darah yang mengandung CO2
dari tubuh bagian bawah ke serambi kanan jantung.
c) Vena pulmonalis, membawa darah yang mengandung O2 dari
paru-paru ke serambi kiri jantung.

13
3) Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang terdapat di
berbagai organ tubuh. Dindingnya tipis dan pada pembuluh inilah
terjadi pertukaran O2 dan CO2

2. Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah


a. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup
Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran atau
distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati
pembuluh darah. Misalnya pada belalang.
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah ke
seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran
darah lni, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung
melewati vena. Misalnya pada burung, sapi dan ikan.

b. Sistem Peredaran Darah Tunggal dan Ganda


Sistem peredaran darah tunggal adalah sistem peredaran darah
yang melewati jantung hanya sekali. Misalnya pada ikan.
Sistem peredaran darah ganda adalah sistem peredaran darah yang
melewati jantung dua kali. Misalnya kucing, ayam dan kadal.

c. Sistem Peredaran Darah Kecil (Sirkulasi Paru-Paru) dan Besar


(Sirkulasi Sistemik)
Sistem peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru) adalah sistem
peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah
yang miskin oksigen (darah anoksi) keluar dari bilik kanan jantung
menuju ke arteri pulmonalis, lalu menuju ke paru-paru. Di dalam paru-
paru terjadi pertukaran gas yaitu oksigen dari alveoli berdifusi masuk ke
dalam kapiler darah, dan CO2 dari kapiler darah berdifusi masuk ke
alveoli. Darah yang kaya oksigen (darah oksi) masuk melalui vena
pulmonalis ke serambi kiri jantung.

14
Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik) adalah sistem
peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.
Darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung akan dialirkan ke seluruh
tubuh melalui arteri. Arteri ini akan bercabang-cabang menjadi arteriol,
dan kemudian menjadi kapiler-kapiler darah yang akan mensuplai oksigen
dan zat-zat lain ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian CO2 dari sel-sel tubuh
akan berdifusi ke dalam kapiler darah kemudian menuju ke vena cava lalu
masuk ke serambi kanan jantung.
Kedua sistem ini merupakan bagian dari sistem peredaran darah
ganda.

C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN


Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh,
sedangkan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan
bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

1. Sistem Peredaran Darah pada Invertebarta


a. Protozoa
Protozoa belum memiliki sistem sirkulasi khusus, sirkulasinya
berlangsung secara difusi yakni melalui membran plasma. Proses
pemasukan gas oksigen ke dalam sel, dan pengeluaran gas karbon
dioksida dari sel, terjadi melalui membran plasma. Makanan yang telah
dicerna di dalam makanan akan diedarkan oleh vakuola kontraktil ke
seluruh sel. Contohnya pada Paramecium.

15
b. Porifera
Porifera belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri
atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut
koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang
selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit. Contohnya pada
Sycon.

c. Coelenterata
Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi khusus.
Transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran
pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran
pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi ke
semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam
saluran pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien
dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang
diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada
hewan ini tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat yang diserap oleh
saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh.
Contohnya pada Hydra.

16
d. Platyhelminthes
Platyhelminthes belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada
Platyhelminthes terdapat rongga gatrovaskuler yang berfungsi membantu
distribusi makanan yang telah dicernakan. Contohnya pada Planaria.

e. Nemathelmintes
Nemathelmintes belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada
Nemathelmintes terdapat cairan pseudoselom yang membantu sirkulasi
makanan ke seluruh tubuh. Contohnya pada Ascaris lumbricoides (cacing
tanah).

17
f. Annelida
Sistem peredaran darah Annelida merupakan sistem peredaran
darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah
ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung.
Contohnya pada Lumbricus terestris (cacing tanah) dan Pheretima sp.
Peredaran darah dimulai pada saat pembuluh darah punggung dan
lima lengkung aorta berkontraksi. Cairan darah yang berasal dari
lengkung aorta menuju ke pembuluh darah perut. Dari pembuluh darah
perut, zat- zat yang diangkut oleh cairan darah akan berdifusi ke dalam
jaringan melalui kapiler. Cairan darah yang berasal dari jaringan,
mengalir ke system pembuluh kedua menuju pembuluh darah punggung,
kemudian kembali ke lengkung aorta. Pengangkutan kotoran dari jaringan
dilakukan oleh pembuluh limfa dan dialirkan ke alat ekskresi unfuk
dibuang.
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler
menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi pada kapiler. Darah
cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan
darahnya.

18
Arah aliran darah :
Pembuluh dorsal → lengkung aorta (pembuluh jantung) → pembuluh
ventral → kapiler (seluruh jaringan tubuh) → pembuluh dorsal → dst.

g. Mollusca
Sistem peredaran darah Mollusca merupakan sistem peredaran
darah terbuka, namun pada beberapa jenis system peredaran darah
tertutup. Mollusca memiliki sel-sel darah yang belum sempurna, maka
cairan yang beredar tidak berwarna merah. Alat peredaran darahnya terdiri
atas jantung pada ruang perkard di sebelah ujung posterior-dorsal, sinus
dan pembuluh darah.
Misalnya Achatina fulica (bekicot) merupakan anggota Mollusca
dari kelas Gastropoda. Hewan ini mempunyai jantung yang memiliki tiga
ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik. Serambi berfungsi untuk
menerima cairan dari peredaran, sedangkan bilik berfungsi untuk
mengeluarkan cairan masuk ke dalam peredaran. Jantung berada di dalam
rongga tubuh (selom).
“Darah” dipompakan oleh jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah nadi. Pembuluh ini makin jauh dari jantung,

19
percabangannya makin halus. Ujung-ujung percabangan halus pembuluh
darah nadi akan menumpahkan darah ke dalam sinus (celah-celah antara
jaringan). Setelah mencapai sinus darah akan mencapai sel-sel dan
dimanfaatkan dalam proses metabolisme.
Dari sinus, darah yang membawa hasil metabolisme akan
ditampung dalam pembuluh darah balik. Pembuluh darah balik akan
kembali ke jantung melalui serambi. Serambi kanan akan menampung
darah dari tubuh, sedangkan serambi kiri akan menampung darah dari alat
pernapasan.
Bilik jantung hanya berjumlah satu, berfungsi untuk menampung
darah dari serambi kanan yang kaya akan CO2 dan dari serambi kiri yang
kaya akan O2. Oleh karena itu pada bilik terjadi percampuran antara dua
jenis darah yang berbeda kandungan gasnya.
Pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik tidak berhubungan
langsung tetapi melalui celah-celah, sehingga peredaran darahnya disebut
peredaran darah terbuka.

Arah aliran darah:


Ventrikel → arteri → seluruh tubuh → sinus → vena → atrium (kanan:
darah dari tubuh dan kiri: darah dari alat pernapasan) → ventrikel → dst.

h. Arthropoda
Sistem peredaran darah Arthropoda merupakan sistem peredaran
darah terbuka. Darah tidak mengandung haemoglobin melainkan
hemosianin. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut hemolimfa. Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat

20
makanan ke sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung haemoglobin sehingga
tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. Pengangkutan
O2 dan CO2 dilakukan oleh sistem trakea.
Alat peredaran darahnya terdiri atas jantung pembuluh dan aorta.
Jantung pembuluh berfungsi sebagai alat pemompa. Katup pada jantung
pembuluh disebut ostium dan berfungsi untuk masuknya darah ke jantung.
Aorta merupakan pembuluh panjang yang berlubang di bagian depan dan
terletak di depan jantung pembuluh dari arah dorsal.
Peredaran darah dimulai pada saat jantung pembuluh memompa
darah ke dalam ruang-ruang kecil dari rongga badan. Gerakan otot-otot
tubuh yang terkoordinasi, mengembalikan darah dari rongga badan ke
sinus dorsal (ruang-ruang punggung) kemudian memasuki jantung
pembuluh melalui ostium.

Arah aliran darah:


Jantung pembuluh → pembuluh nadi (arteri) → rongga tubuh → sinus
dorsal (ruang-ruang punggung) → ostium → jantung pembuluh → dst.

i. Echinodermata
Echinodermata belum mempunyai sirkulasi khusus. Hewan ini
memiliki rongga tubuh (selom) yang berisi cairan yang bertindak sebagai

21
“darah”, karena cairan ini akan merendam semua jaringan tubuh agar
dapat memberikan bahan makanan yang sudah dicerna dan oksigen
kepada sel-sel. Sebaliknya sisa bahan makanan hasil metabolisme akan
dikembalikan ke dalam cairan selom. Cairan selom tidak berwarna merah.
Echinosermata memiliki sitem pembuluh air atau sistem
ambulakral dan sistem ini yang melakukan fungsi-fungsi penting seperti
respirasi, sirkulasi dan pergerakan. Berikut adalah sistem pembuluh air
pada Echinodermata.

2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata


a. Pisces
Ikan adalah hewan vertebrata aquatic berdarah dingin dan dapat
ditemukan di kedua garam dan air tawar. Sistem peredaran darah Pisces
adalah sistem peredaran darah tertutup, yaitu darah perjalanan di seluruh
tubuh melalui jaringan pembuluh darah. Ikan menunjukkan sistem
peredaran tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung
satu kali), di mana kekurangan oksigen darah datang ke jantung, lalu
darah dipompa ke insang dan kemudian beredar ke seluruh tubuh. Di sisi
lain, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, lalu darah dipompa ke

22
paru-paru untuk oksigenasi. Kemudian, darah beroksigen kembali ke
jantung dari paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.
Jantung Pisces terdiri dari jantung dengan 2 ruang (1 serambi
(atrium) dan 1 bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam
menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di
insang, aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi
kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO 2 dan
pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta
dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O 2 dan sari
makanan serta mengikat CO2. Selanjutnya darah kembali ke jantung
melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Arah aliran darah :


Ventrikel → aorta ventral → kapiler insang → aorta dorsal → kapiler
seluruh tubuh → vena kardinalis (anterior dan posterior) → sinus venosus
→ atrium → ventrikel → dst.

b. Amphibia
Sistem peredaran darah Amfibi adalah sistem peredaran darah
tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah)

23
dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah
melewati jantung 2 kali).
Jantung katak terdiri dari jantung dengan 3 ruang (2 serambi
(atrium) dan 1 bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam
menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium
kanan.
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri.
Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus
venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari
ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat
darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh
O2.

Arah aliran darah :


Ventrikel → arteri → kapiler paru-paru dan kulit → vena → atrium kiri
→ ventrikel → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena → atrium kanan →
ventrikel → dst.

c. Reptilia
Sistem peredaran darah Reptilia adalah sistem peredaran darah
tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah)

24
dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah
melewati jantung 2 kali).
Jantung Reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
➢ 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan1 atrium sinister
(serambi kiri).
➢ 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel
sinister (bilik kiri).
Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang
sempurna, disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara
ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut
sekat ventrikel (sekat bilik).
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut
foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan
dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam di air.
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 mengalir ke sinus
venosus, kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari
ventrikel, darah menuju arteri pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di
paru-paru terjadi pertukaran gas CO2 dan O2. Selanjutnya, darah keluar
dari paru-paru menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium
kiri, darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua aorta yang
membelok ke kiri dan ke kanan. Aorta kanan berasal dari ventrikel kiri
dan berfungsi membawa darah ke kepala dan seluruh bagian depan tubuh.
Aorta lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan dan kiri, berfungsi
membawa darah ke bagian belakang tubuh.

25
Arah aliran darah:
Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kapiler paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri → ventrikel kiri → 2 aorta (1 kanan dari
ventrikel kiri dan 1 lainnya dari tempat antara ventrikel kanan-kiri) →
kapiler kepala-seluruh tubuh (kanan) dan kapiler bagain belakang tubuh
(lainnya) → vena → atrium kanan → ventrikel kanan → dst.

d. Aves
Sistem peredaran darah Aves adalah sistem peredaran darah
tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah)
dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah
melewati jantung 2 kali).
Pada Aves, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa
oleh jantung. |antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus
oleh selaput jantung (perikardium). Jantung Aves terbagi menjadi 4 ruang,
yaitu sebagai berikut.
➢ 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister
(serambi kiri).
➢ 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel
sinister (bilik kiri).

26
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna
sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O 2 dan yang miskin
O2. Atrium kiri dan atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian
pula ventrikel kiri dan kanan dibatasi oleh sekat ventrikel.
Darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Darah di dalam
ventrikel kiri ini dipompa ke luar menuju organ-organ tubuh melalui
aorta. Aorta memiliki dua percabangan, yaitu lengkung aorta dan arteri
carotid yang menuju leher dan kepala. Lengkung aorta bercabang-cabang
menjadi arteri yang mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh, misalnya
arteri subclavia yang menuju sayap.
Dari organ tubuh, darah kembali ke jantung melalui pembuluh
vena. Darah dari tubuh bagian belakang menuju ke jantung melalui vena
cava dorsalis, dan dari tubuh bagian depan melalui vena cava ventralis.

Arah aliran darah:


Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh
tubuh → vena (cava dorsalis dari bagain belakang tubuh dan cava
ventralis dari bagaian depan tubuh) → atrium kanan → ventrikel kanan →
dst.

27
e. Mammalia
Sistem peredaran darah Mamalia adalah sistem peredaran darah
tertutup (perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah)
dan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah
melewati jantung 2 kali).
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
➢ 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister
(serambi kiri).
➢ 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel
sinister (bilik kiri).
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna
sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O 2 dan yang miskin
O2.
Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu
arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil
yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini
bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai ke arteriola. Arteri
ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan
salurannya dan menahan aliran darah dengan jalan mengubag-ubah
ukuran saluran dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Kemudian
kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang
disebut venula, yang kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk
mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu
lagi sehingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang
mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava
superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas.
Kedua pembuluh darah ini menuangkan isinya ke dalam jantung melalui
atrium kanan jantung.
Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan
yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri
ini becabang dua untuk mengantarkan darahnya menukju paru-paru kanan
dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang

28
mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi
arteriola dan akhinya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di
dalam jaringan paru-paru untuk memungut oksigen dan melepaskan
karbon dioksida.
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah
dikembalikan ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya
darah dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah ini kemudian mengalir
masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah
dipompa masuk ke dalam aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah ke
seluruh tubuh dan seterusnya.

Arah aliran darah:


Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh
tubuh → vena (cava dorsalis dari bagain belakang tubuh dan cava
ventralis dari bagaian depan tubuh) → atrium kanan → ventrikel kanan →
dst.

29
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan
dalam pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah
dari satu tempat ke tempat lain.
Sistem peredaran darah terdiri atas darah, pembuluh darah, serta jantung.
Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Sistem perederan darah terdapat pada hewan invertebrate maupun
vertebrata. Pada Invertebrate, sistem peredaran darah hanya terdapat pada
Annelida, Molusca dan Arthropoda. Sedangkan pada Vertebrata, semua hewan
memiliki sistem peredaran darah.

B. SARAN
Dalam sistem penulisan makalah ini, Saya sebagai penulis belum dapat
mengakui bahwa makalah ini sudah sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan saran dan kritik untuk dapat memperbaiki karya ini.

30

Anda mungkin juga menyukai