Anda di halaman 1dari 8

Tugas Makalah Jaringan Darah dan Jaringan Lemak

Disusun Oleh :
Muhammad Malik
Mohammad Budiarto

23010116130146
23010116130201

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

JARINGAN DARAH

1.1.

Pengertian Jaringan Darah, Fungsi dan Jenis Jaringan Darah

Pengertian Jaringan Darah


Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel sel dan partikel yang menyerupai
sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Darah adalah cairan yang terdapat pada
hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil
metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dll. Beda halnya dengan
tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi mempunyai sistem transportasi dengan darah.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai
alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.
Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat
mengakibatkan kematian.
Darah merupakan jaringan khusus yang mengalami sirkulasi, terdiri atas berbagai
macam sel yang bersatu dalam cairan yang disebut plasma. Sedikit berbedadengan cairan
lain, tetapi bergerak terus dari satu tempat ke tempat lainnya. Aliran darah dalam saluran
tubuh menjamin lingkungan yang tetap agar semua sel serta jaringan mampu melaksanakan
fungsinya.
Fungsi Jaringan Darah
- Mengangkut O2 dari paru paru ke seluruh tubuh.
- Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru paru.
- Mengangkut sarisari makanan (nutrien)keseluruh tubuh.
- Mengangkut sisasisa metabolisme.
- Mengedarkan hormon(hasil sekresi)dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.
- Mengatur suhu tubuh ( dengan jalan membawa panas dari bagian tubuh yang aktif ke
bagian tubuh yang tidak aktif).
- Menjaga keseimbangan asam dan basa.
- Menjaga tubuh dari infeksi kuman.

Jenis Jaringan Darah


Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang secara normal ditemukan
dalam darah.:
a) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani,
yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Sel darah merah (eritrosit)
adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringanjaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri
dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.Hemoglobin akan
mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna
hemoglobin yang unsur pembuatnya berasal dari zat besi. Pada manusia, sel darah merah
dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah
merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum
akhirnya dihancurka.
Ciri ciri eritrosit:
Tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink (merah muda). Besarnya uniform, kira kira
7,6 m dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar jenis sel yang lain.
a. Sel Darah Merah Vertebrata
Sel darah merah secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloproteinkompleks yang
mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atombesi akan
tersambung secara temporer dengan molekul O 2 di paru-paru dan insang, dan kemudian
molekul O2 ini akan di lepas ke seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat
membran sel darah merah. Hemoglobin di el darah merah juga membawa beberapa produk
buangan seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul
CO2 tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Myoglobin, sebuah
senyawa yang terkait dengan hemoglobin, berperan sebagai pembawa O2 di jaringan otot.
Warna dari sel darah merah berasal dari gugus heme yang terdapat pada hemoglobin.
Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan, tetapi eritrosit akan
berubah warna tergantung pada kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada oksigen, el darah
merah akan berwarna merah terang dan ketika oksigen dilepas maka warna erirosit akan
berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh
darah dan kulit. Metode tekanan oksimetri mendapat keuntungan dari perubahan warna ini
dengan mengukur kejenuhan oksigen pada darah arterial dengan memakai teknikkolorimetri.
Pengurangan jumlah oksigen yang membawa protein di beberapa sel tertentu (daripada larut
dalam cairan tubuh) adalah satu tahap penting dalam evolusi makhluk hidup bertulang

belakang (vertebratae). Proses ini menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang
memiliki viskositas rendah, dengan kadar oksigen yang tinggi, dan difusi oksigen yang lebih
baik dari sel darah ke jaringan tubuh. Ukuran eritrosit berbeda-beda pada tiap
spesies vertebrata. Lebar sel darah merah kurang lebih 25% lebih besar daripada diameter
pembuluh kapiler dan telah disimpulkan bahwa hal ini meningkatkan pertukaran oksigen
dari sel darah merah dan jaringan tubuh.
Vertebrata yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familiaChannichthyidae.
Ikan dari familia Channichtyidae hidup di lingkungan air dingin yang mengandung kadar
oksigen yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut dalam darah mereka. Walaupun
mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa hemoglobin dapat ditemui di genom
mereka.
b. Sel Darah Merah Mamalia
Pada awal pembentukannya, sel darah merah mamalia memiliki nuklei, tapi nuklei tersebut
perlahan-lahan menghilang karena tekanan saat sel darah merah menjadi dewasa untuk
memberikan ruangan kepada hemoglobin. Sel darah merah mamalia juga kehilangan organel
sel lainnya seperti mitokondria. Maka, eritrosit tidak pernah memakai oksigen yang mereka
antarkan, tetapi cenderung menghasilkan pembawa energi ATP lewat proses fermentasi yang
diadakan dengan proses glikolisis pada glukosayang diikuti pembuatan asam laktat. Sel
darah merah tidak memiliki reseptor insulin dan pengambilan glukosa pada eritrosit tidak
dikontrol oleh insulin. Karena tidak adanya nuklei dan organel lainnya, eritrosit dewasa
tidak mengandung DNA dan tidak dapat mensintesa RNA, dan hal ini membuat eritrosit
tidak bisa membelah atau memperbaiki diri mereka sendiri. Eritrosit mamalia berbentuk
kepingan bikonkaf yang diratakan dan diberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan
bentuk seperti "barbel" jika dilihat secara melintang. Bentuk ini (setelah nuklei dan
organelnya menghilang) akan mengoptimisasi sel dalam proses pertukaran oksigen dengan
jaringan tubuh di sekitarnya. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke
dalam pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar, kecuali pada
eritrosit di keluarga Camelidae (unta), yang berbentuk oval.
b) Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang bertanggung jawab terhadap
sistem imun tubuh dan berfungsi untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh, misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki
inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis.
Dalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109sel darah putih di
dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam
kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Pada sel darah putih
terdapat lima jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu:

Basofil

Granula basofil mengandung histamin. Histamin adalah salah satu sinyal kimia yang akan
dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil terlibat dalam reaksi alergi atau
melawan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlahnya > 1% dari jumlah sel darah
putih.
Eosinofil
Eosinofil berjumlah 4% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat
fagositik tetapi mempunyai enzim penghancur. Fungsi eosinofil yaitu melawan parasit besar
seperti cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.
Neutrofil
Neutrofil merupakan 65% dari sel darah putih. Neutrofil bergerak secara ameboid
dan berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan
kecil lainnya, serta yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri. Aktivitas
dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Neotrofil
hanya berumur sekitar 6 20 jam.
Limfosit
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Berjumlah 25% dari sel darah putih. Sel darah
putih mempunyai tiga jenis limfosit yaitu:
a. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B
tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tetaapi setelah adanya
serangan, beberapa sel
b. B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan
sistem 'memori'.) Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang
bertahan
dalam
infeksi HIV)
sarta
penting
untuk
menahan
bakteri
intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.
c. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh
yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah
terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
Monosit
Monosit terdapat sekitar 6% dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan fagosit yang
efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke
jaringan. Di dalam jaringan monosit membesar dan berkembang menjadi
makrofag. Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi
lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan memberikan potongan patogenkepada sel T
sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan
antibodi untuk menjaga.

c). Trombosit
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat
dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah. Jumlah
keeping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi
dapat meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak
berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Serta mudah pecah
bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit 20.000 30.000 keping/mm3 darah. Trombosit
merupakan sumber trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.
1.2. Komponen Penyusun Jaringan Darah
Komposisi darah terdiri atas plasma darah yang berkisar 55% dan yang lain adalah benda
darah yaitu 45%. Volume total dari darah yaitu sekitar 7 8% dari berat badan. Darah cair
atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran butiran darah. Di dalam plasma
darah terdiri atas air yang bersifat homogen dan alkalis lemah, yang di dalamnya terkandung
garam organik 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, dan natrium fosfat) protein
hormone dan lemak. Warna kuning yang terdapat dalam plasma darah disebabkan oleh
adanya bilirubin, sedangkan warna merahnya disebabkan oleh eritrosit yang mengandung
Hb. Di dalamnya terkandung benang benang fibrin yang berguna dalam pembekuan darah.
Korpuskula darah terdiri dari :
Eritrosit (sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari
segi biologi. Eritrosit mengandung Hb dan mengedarkan O2. Eritrosit berperan dalam
penentuan golongan darah.
Leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem pertahanan tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda benda yang di anggap asing dan berbahaya bagi tubuh. Leukosit
bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kekurangan leukosit
menderita leukopenia dan yang kelebihan menderita leukimia.
Trombosit (0,6 1,0%)
Trombosit berperan dalam pembekuan darah.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung: albumin, bahan
pembekuan darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, dan
berbagai jenis garam.
1.3. Jaringan Darah Dalam Organ
Jaringan darah terdapat dalam organ jantung, hati, paru paru, ginjal, sum sum tulang
belakang, dan lidah.

Pengertian Jaringan Lemak


2.1.

Pengertian, Jenis, dan Fungsi Jaringan Lemak

Jaringan lemak (adiposa) merupakan sekumpulan sel yang menyimpan lemak.


Jaringan ini merupakan jaringan ikat khusus yang menyimpan cadangan lemak. Ciri khas
suatu jaringan ikat ialah tersusun atas sel dan matriks (substansi dasar). Dan jaringan lemak
memiliki sel yang mana substansi dasarnya ialah lemak. Oleh karena itu, jaringan lemak
digolongkan jaringan ikat khusus. Sel sel adiposit memiliki vakuola untuk menyimpan
lemak lemak tersebut. Ukuran vakuola ini bervariasi.
Berdasarkan bentuk vakuola dan lemak yang dikandungnya, sel sel lemak
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Jaringan adiposa unilokular
Merupakan jaringan lemak yang tersusun atas sel sel lemak yang mengandung satu vakuola
yang besar. Sehingga pada sel ini, letak intiselnya menjadi tersudut ke tepi sel, sementara
vakuola yang menyimpan lemak dalam ukuran besar tersebut menguasai daerah central sel
adiposit. Jenis lemak yang disimpan pada sel ini ialah lemak putih sampai kekuning tua.
Distribusi sel ini ialah terdapat pada seluruh lapisan hipodermis kulit dan juga yang
membungkus organ tertentu (sisi abdomen). Sel lemak unilokular ditemukan pada hewan
dewasa.
b. Jaringan Adiposa Multilokular
Jaringan lemak ini memiliki vakuola yang kecil dalam jumlah yang lebih dari satu. Vakuola
menyimpan lemak berwarna coklat. Selain itu, berbeda dengan sel lemak unilokular, sel
lemak multilokular memiliki banyak mitokondria. Hal ini berhubungan dengan metabolisme
lemak yang terjadi pada sel ini. Lemak yang disimpan oleh sel sel ini merupakan sumber
energi yang digunakan ketika asupan karbohidrat tidak ada, seperti pada masa hibernasi. Jenis
sel lemak multilokular ditemukan pada hewan yang sedang hibernasi dan juga merupakan
penyusun fetus.
Fungsi Jaringan Lemak
Jaringan lemak pada tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai penyimpanan lemak.
Selain itu, beberapa fungsi jaringan lemak adalah:
a. Menyediakan insulasi dari panas dan dingin bagi tubuh

b. Melindungi organ organ tertentu


c. Pada kasus tertentu menjadi tempat terjadinya sintesis lema

2.2. Komponen Penyusun Jaringan Lemak


Jaringan lemak disebut juga jaringan adiposa. Jaringan lemak tersusun dari sel-sel
lemak yang tidak membentuk serat-serat interseluler atau matriks, tetapi terspesialisasi untuk
penimbunan lemak. Mayoritas sel yang ditemukan dalam jaringan adiposa adalah adiposit.
Adiposit mengandung tetesan lemak yang tersimpan (trigliserida) yang dapat digunakan
untuk energi. Sel-sel ini membengkak atau menyusut tergantung pada apakah lemak yang
disimpan atau digunakan. Jenis lain dari sel-sel yang terdiri jaringan adiposa termasuk
fibroblast, sel darah putih, saraf, dan sel-sel endotel. Adiposit yang berasal dari sel-sel
prekursor yang berkembang menjadi salah satu dari tiga jenis jaringan adiposa: jaringan
adiposa putih, jaringan adiposa coklat, atau jaringan adiposa beige. Mayoritas jaringan
adiposa dalam tubuh berwarna putih. Putih adiposa toko jaringan energi dan membantu untuk
melindungi tubuh, sementara adiposa coklat membakar energi dan menghasilkan panas.
2.3.

Jaringan Lemak Dalam Organ

Jaringan lemak terdapat di seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit disekitar
persendian dan di sekitar organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung.

Anda mungkin juga menyukai