Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI

Disusun Oleh :
1. M. Faiz Hardiansyah 23CJ80001
2. Fitroh Nur Arifah 23CJ50006
3. Jessica Okta Pratiwi 23CJ50007

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA AL GHAZALI
CILACAP
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tubuh manusia terdapat zat cair berwarna merah pada tubuh mereka
masing-masing yang disebut darah. Darah ini cairan dalam tubuh yang berfungsi
untuk menghantarkan hormone, nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh manusia. Selain
itu, darah juga bertugas untuk mengangkat racun yang ada didalam tubuh manusia.
Darah juga menjadi tempat bagi plasma, sel dan protein yang membuat darah
memiliki tekstur yang kental daripada air.
Darah pada tubuh manusia itu memiliki perbedaannya masing-masing yang
kita sebut dengan golongan darah. Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian
darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan
pada permukaan membran sel darah merah.
Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Ada delapan jenis
golongan darah yang berbeda. Jenis golongan darah tersebut tergantung gen yang
diwarisi dari orang tua.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui gambaran tentang Darah dan Golongan Darah

2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui :
a. Pengertian Darah
b. Komponen Darah
c. Golongan Darah
d. Pengaruh Golongan Darah.
e. Sistem Peredaran Darah
f. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah

3. Sistematika Penulisan
BAB II
GOLONGAN DARAH
A. Pengertian Darah
Darah adalah cairan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghantarkan hormone,
nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh manusia. Selain itu, darah juga bertugas untuk
mengangkat racun yang ada di dalam tubuh. Racun tersebut nantinya akan diberikan ke organ
lain yang bertugas untuk menyaringnya. Darah tidak hanya berisi hormon, oksigen, nutrisi
dan kotoran dalam tubuh. Darah menjadi tempat pagi plasma, sel dan protein. Hal inilah yang
membuat darah memiliki tekstur yang lebih kental dari air.

Ketika dilihat lebih dalam, darah tidak bisa diartikan hanya sebagai cairan yang
membantu berlangsungnya hidung. Akan tetapi juga menjadi sebuah sarana penyaluran dari
berbagai hal yang ada di dalam tubuh manusia. Selain itu, darah sebenarnya tidak sepenuhnya
cairan. Darah terdiri dari padatan dan cairan. Bagian padat dari darah mengandung berbagai
sel-sel darah. Bagian cair darah dikenal dengan plasma. Plasma terbentuk dari garam, protein
dan air. Plasma darah setidaknya membentuk sekitar 55% dari komposisi darah secara
keseluruhan.

Macam-macam darah dalam tubuh manusia :

1. Eritrosit (sel darah merah)


a. Bentuknya cakaram bikonkaf (bulat pipih dan cekung ditengahnya)
b. Tidak berinti
c. Setiap 1 mm3 darah mengandung 4 – 6 juta eritrosit.
d. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
2. Leukosit (Sel darah putih)
a. Memiliki bentuk tidak tetap dan dapat bergerak bebas.
b. Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
c. Setiap 1 mm3 darah mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
d. Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan
membentuk antibodi.
3. Trombosit (Keping Darah)
a. Sel – selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
b. Setiap 1 mm3 darah mengandung 200.000 – 300.000 trombosit.
c. Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
d. Trombosit berumur kurang lebih 2 – 3 hari.
(STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO, 2014)

Sel-sel darah tersebut diproduksi dari sumsum tulang. Sel darah merah dapat hidup selama
sekitar 120 hari. Trombosit dapat bertahan sampai enam hari. Sel darah putih hidup kurang
dari satu hari.

Fungsi Darah pada tubuh manusia :


1. Alat pengangkut air dan menyebarkan ke seluruh tubuh.
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkan keseluruh tubuh.
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkan keseluruh tubuh.
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalu alat ekskresi.
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu.
6. Menjaga suhu temperatur tubuh.
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku.
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
(STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO, 2014)
B. Komponen Darah
1. Sel darah merah
Sel darah merah memiliki tugas untuk mengangkut oksigen serta menyebarkannya ke
seluruh tubuh. Melalui sel darah merah, oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh akan
terpenuhi dengan baik. Akan tetapi, hal sebaliknya juga dapat terjadi. Ketika ketika sel
darah merah dalam tubuh manusia mengalami kekurangan, maka manusia akan
mengalami anemia.

2. Sel darah putih


Sel darah putih memiliki fungsi sebagai antibiotic. Artinya sel darah putih akan melawan penyakit
yang bisa saja menyerah tubuh manusia. Sel darah putih biasa nya akan digunakan untuk
menjaga kekebalan tubuh manusia. Jika seseorang kekurangan sel darah putih, hal itu akan
mengakibatkan orang tersebut mudah merasa lesu, letih atau lelah.

Hal tersebut terjadi karena kekebalan tubuh yang dimiliki oleh orang itu tidak
seimbang. Terdapat sekitar 7.000 sampai 25.000 sel darah putih yang ada pada tubuh
manusia. Sel darah putih bekerja dengan mencari benda asing. Bila dalam perjalanan itu
sel darah putih menemukan sebuah benda asing yang terdapat di dalam sarah, makai a
akan bekerja untuk menyerang benda asing tersebut.

Selain itu, kandungan di dalam sel darah putih juga akan memakan bakteri-bakteri
yang masuk. Bakteri yang masuk ke sistem peredaran darah akan dimakan oleh sel-sel
darah putih tersebut.

3. Plasma darah
Sel darah lainnya yaitu plasma darah. Plasma darah berwarna agak kekuning-
kuningan. Akan tetapi, warna kuning yang ada pada plasma darah ini jernih dan bening.
Plasma darah juga memiliki beberapa zat yang bermanfaat untuk tubuh manusia. Zat-zat
yang dibawa oleh plasma darah adalah mineral, hormone, antibody, karbon dioksida atau
zat sisa, dan sisa pembongkaran protein. Dari plasma darah ini yang akan mengangkut sisa
zat-zat yang tidak berfungsi tersebut. Kemudian zat-zat itu akan diserap pada usus halus.

4. Trombosit
Jika sel darah merah dan sel darah putih merupakan sel darah yang sesungguhnya,
lain halnya dengan komponen darah trombosit. Trombosit bukan merupakan sel darah
yang sebenarnya serta ukurannya pun sangat kecil. Komponen darah trombosit sering
dikenal oleh banyak orang dengan istilah keping darah. Meskipun ukurannya kecil, tetapi
trombosit ini bisa berfungsi untuk menutup luka.

C. Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah yang bisa dikenal adalah golongan darah A, B, AB, dan O. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor
Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai. Tranasfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian. Jenis darah ini yang dibagi menjadi 4 jenis ini memiliki ciri-ciri
atau karakteristik. Berikut ini karakteristik dari setiap jenis golongan darah :
Golongan Darah A
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

Golongan Darah B
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.

Golongan Darah AB
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan
golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Golongan Darah O
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah
O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun
dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif.
Berdasarkan keterangan diatas jika dibuat tabel hubungan antara fenotip golongan
darah, genotip dan kemungkinan sel gametnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
SISTEM ABO
Karl Landsteinerm, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4
golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan
darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan
mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal
dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B, atau sama
sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Kemudian Alfed Von Decastello dan Adriano Sturli masih koleha dari Landsteiner
menemukan golongan darah AB tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A
dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak
ditemukan antibodi.
Golongan Sel Darah Merah Plasma
A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A dan B Tidak ada Antibodi
O Tidak ada Antigen Antibodi anti A dan Anti B
D. Pengaruh Pengolongan Darah

1. Tipe Golongan Darah A


Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber
karbohidrat. Terjadi adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A. Rendahnya asam
klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida pada usus pencernaam membuat
percernaan karbohidrat lebih efisien, ini juga membuat tipe A sulit mencerna dan
mengurai protein hewani dan lemak.
Kepribadian tipe A
Membuat kehidupan harmonis, memiliki komunitas, berpikir positif. Tipe A
sering digambarkan sebagai karakter berikut : peka terhadap kebutuhan orang lain,
pendengan yang baik, berorientasi detail, analitis, kreatif dan inventif. Mampu
menyeimbangkan antara pikiran dan tubuh, namun mudah stres. Kesehatan : Tidak
beresiko terkena kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Hasilnya : Kinerja tinggi,
kejelasan mental, vitalitas yang lebih besar dan panjang umur.

2. Tipe Golongan Darah B


Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B cenderung lebih
sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis darah yang lainnya. Tipe B
cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk beradaptasi dengan tinggi adalah
statistik yang tertinggi dari jenis darah. Makanan lain yang harus dihindari adalah
Ayam karena ayam mengandung aglutinating lektin darah B dalam jaringan ototnya,
makanan yang bermanfaat : kambing, domba, kelinci, sayur hijau, telur, dan susu
rendah lemak.
Kepribadian tipe B
Cenderung memiliki karakteristik; subjektif, santai, kreatif, asli dan fleksibel.
Dalam studi lain, tipe B mencetak secara signifikan lebih tinggi pada “intuisi”,
menunjukkan preferensi atau informasi indra keenam, dan mereka mencetak gol tinggi
pada “intuisi/perasaan” kombinasi, menunjukkan bahwa mereka cenderung
berwawasan, mistis, idealis, kreatif, global berorientasi, dan baik. Tipe B ini suka
belajar dengan metode mendengarkan, kemudian merenungkan dan menafsirkan apa
yang mereka amati.

3. Tipe Golongan Darah AB


Merupakan jenis darah hasil dari pembauran Tipe A dan B. Jenis A memiliki
perpaduan sifat dari keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki adaptasi Tipe B untuk
daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan alkohol, terutama ketika Anda dalam
situasi stres. Dr D’Adamo menganjurkan agar fokus pada makanan seperti tahu,
makanan laut, susu dan sayuran hijau jika menurunkan berat badan.
Kepribadian Tipe AB :
Jenis AB sering memiliki keunikan membingungkan tentang sisi perasaan.
Meskipun cenderung tertarik pada orang lain dan yang ramah dan percaya, ada sisi sifat
yang merasa terasing dari komunitas luas. Sisi positifnya, intuitif dan spiritual, dengan
kemampuan untuk melihat melampaui batas-batas kaku masyarakat. Dalam sebuah
independen, AB jenis menganggap diri mereka sebagai emosional, bersemangat, ramah,
percaya dan empati.
4. Tipe Golongan Darah O
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O adalah
predator, cerdik agresif. Aspek jenis O profil tetap penting dalam setiap masyarakat
bahkan sampai hari ini kepemimpinan, ekstroversi, energi dan fokus diantara sifat-sifat
meraka yang terbaik. Tipe O dapat kuat dan produktif, ketika respon stres Tipe O ini
bisa salah satu dari kemarahan, hiperaktif, dan implusif. Perubahan sifat terjadi
disebabkan daripada pola makan yang buruk, kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat
tingkat stres menigkat. Masalah kesehatannya cenderung karena pencernaan.
Kepribadian Tipe O
Cenderung bertanggung jawab, tegas, terorganisir, tujuan, aturan yang sadar,
dan praktis. Tipe O memiliki kelebihan dari golongan darah lainnya dalam hal
“penginderaan” – menggunakan 5 indra untuk mengumpulkan informasi, dan
mengkombinasikan dalam berpikir. Mereka lebih terinci dan berorientasi fakta, logis,
tepat dan teratur.

E. Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena
berada di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia disebut
peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung
sebanyak dua kali.
1. Sistem peredaran darah besar
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian
tubuh.
Jantung (bilik kiri)  seluruh tubuh  jantung (serambi kanan)
2. Sistem peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan
kembali ke jantung.
Jantung (bilik kanan)  paru-paru  jantung (serambi kiri)
Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengisi
rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah putih. Getah
bening disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening merupakan peredaran
darah terbuka sebab beredarnya itu melalui pembuluh getah bening yang ujung-ujung
pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh getah bening punya dinding yang tipis
dibandingkan pembuh nadi. Pembuluh getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri
dan pembuluh limfe kanan.

F. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


1. Angina
Penyakit pada peredaran darah yang pertama adalah angina yang ditandai
dengan berat dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena
kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen pada otot jantung. Pada dasarnya, itu
diwujudkan sebagai komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah.
Angina sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang.
Jadi, sesegera mungkin menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang
tepat.

2. Aritmia
Penyakit sistem peredaran darah juga munculnya gejala aritmia. Gejala utama
aritmia jantung adalah irama jantung yang tidak teratur, di mana jantung berdetak
tidak normal, baik pada tingkat lebih lambat atau lebih cepat. Dalam kebanyakan
kasus, ditemukan menjadi masalah bawaan dan hasil dari cacat jantung. Berdasarkan
tingkat keparahan aritmia, mengonsumsi obat, menjalani prosedur bedah, dan
menanamkan alat pacu jantung yang diadopsi dalam rangka untuk mengatur irama
jantung.

3. Aterosklerosis Aterosklerosis
adalah penyakit sistem peredaran darah, akibat akumulasi deposit lemak dalam
dinding pembuluh darah, terutama arteri. Dengan kata lain, arteri terutama
dipengaruhi oleh aterosklerosis. Selama periode waktu, arteri mengeras dan dinding
kehilangan elastisitasnya. Komplikasi aterosklerosis termasuk penyakit jantung dan
serangan jantung.

4. Kardiomiopati
Penyakit dan gangguan sistem peredaran darah termasuk kardiomiopati, yang
disebabkan karena melemahnya otot jantung atau miokardium. Pada tahap awal, otot-
otot ventrikel atau otot ruang jantung yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak
diobati, menyebar ke otot-otot jantung atas. Dalam kasus yang parah, kardiomiopati
dapat menyebabkan gagal jantung kongestif dan bahkan menyebabkan kematian.

5. Cacat Jantung
Bawaan Cacat jantung bawaan muncul pada saat lahir dan bisa ringan atau
berat. Janin mungkin menunjukkan perkembangan yang tidak lengkap atau organ
jantung tidak normal (abnormal), menyebabkan gejala seperti murmur jantung pada
bayi. Penyebab pasti penyakit jantung bawaan tidak diketahui. Dalam beberapa kasus,
masalah genetik menyebabkan cacat ini, sementara yang lain berkembang tanpa
alasan apapun.

6. Penyakit Arteri Koroner


Salah satu penyakit yang menyerang peredaran darah menyebakan penyakit
arteri koroner, juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner — sejauh ini merupakan
gangguan sistem peredaran darah yang paling umum dari sistem peredaran darah
didiagnosis pada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena aterosklerosis, yaitu
akumulasi plak di dinding arteri koroner, yang secara tidak langsung merusak suplai
darah ke jantung. Penyakit arteri koroner adalah penyebab utama kematian di seluruh
dunia.

7. Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi


adalah gangguan lain yang sering didiagnosis dari penyakit sistem peredaran
darah, di sini, tekanan darah (sistolik dan diastolik) membaca tetap konsisten lebih
tinggi dari tingkat yang direkomendasikan normal. Jika tidak ditangani tepat waktu,
hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga
meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.

8. Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia ditandai dengan meningkatnya
kolesterol. Ada dua jenis utama dari kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL)
atau kolesterol jahat dan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung dan
stroke.
9. Penyakit Vascular Peripheral
Penyakit peredaran darah perifer memengaruhi sirkulasi darah ke bagian tubuh
yang ekstrem, termasuk lengan dan kaki. Penyakit arteri perifer adalah jenis yang
paling umum dari penyakit pembuluh darah perifer, yang merupakan pengendapan
asam lemak di dinding arteri. Gejala penyakit pada sistem peredaran darah perifer
adalah kesemutan, mati rasa, dan komplikasi lain.

10. Penyakit Jantung Rematik


Penyakit jantung rematik adalah komplikasi yang jarang diperhatikan pada
anak-anak yang mengalami demam rematik yang diobati, apa yang terjadi adalah
antibodi yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi bakteri
(streptococcus) palsu menyerang bagian tubuh, termasuk katup jantung dan otot.
Gejala-gejala penyakit ini tidak berbeda dari gagal jantung kongestif, sehingga
pengobatan untuk keduanya diatasi dengan cara yang sama. Peningkatan statistik
gangguan sistem peredaran darah terutama disebabkan oleh gaya hidup, kurang
aktivitas fisik, dan kebiasaan makan yang tidak sehat. Akibatnya, obesitas, stres,
merokok, dan kebiasaan tidak sehat lainnya merupakan faktor risiko utama penyakit
peredaran darah . Diagnosis dini, terapi yang benar, dan mengikuti gaya hidup sehat
sangat penting untuk memerangi penyakit dan gangguan yang berhubungan dengan
gangguan sistem peredaran darah.

11. Serangan Jantung Myocardial infarction (MI)


adalah istilah teknis untuk serangan jantung. Serangan jantung sering
menyerang banyak orang, dan ini adalah salah satu contoh penyakit yang
mengganggu peredaran darah. Serangan jantung dapat terjadi ketika suplai darah
terhenti atau terputus dari jantung, biasanya disebabkan oleh gumpalan darah.
Beberapa serangan jantung kecil, tetapi yang lain bisa mengancam jiwa.

12. Iskemia Jantung


Iskemia jantung bisa menyebabkan rasa sakit yang mirip dengan serangan
jantung. Iskemia jantung berarti otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen untuk
berfungsi dengan baik. Seseorang dengan iskemia jantung biasanya akan mengalami
sakit seperti angina dan mungkin merasa seolah-olah mengalami serangan jantung.

13. Stroke
Penyakit pada peredaran darah yang juga sering menyerang adalah stroke.
Penyakit ini dapat terjadi ketika salah satu pembuluh yang mengarah ke otak
tersumbat oleh gumpalan darah atau pecah. Ini menghentikan aliran darah dan
mencegah oksigen masuk ke otak.

14. Tromboemboli Vena (VTE)


Tromboemboli vena (VTE) adalah gumpalan darah yang tersangkut di
pembuluh darah, yang menghalangi aliran darah. Ini adalah kondisi serius yang
memerlukan perhatian medis darurat.
15. Aneurisma Aorta
Penyakit yang menyerang peredaran darah adalah aneurisma aorta, yang
memengaruhi arteri utama dalam tubuh. Ini berarti dinding arteri telah melemah,
memungkinkan untuk melebar. Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi kondisi
darurat medis. Segera mungkin hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

16. Anemia
Mungkin para wanita sudah tahu tentang penyakit anemia. Penyakit ini dapat
Disebabkan karena kekurangan sel darah atau sel darah merahnya kekurangan
hemoglobin. Penyakit ini dapat diatasi dengan memakan bahan makanan yang
mengandung zat besi, seperti kayak pisang, kacang-kacangan, hati, daging, maupun
bayam.

17. Leukimia
Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini
disebut juga dengan kanker darah. Pengobatannya sendiri merupakan antara operasi,
radioterapi, dan kemoterapi.

18. Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit menurun yang dapat menyebabkan darah
sulit membeku. Cara menanggulangi penyakit ini dengan mengonsumsi makanan atau
minuman yang sehat, menjaga berat tubuh jagan berlebihan karena berat badan
berlebihan dapat mengakibatkan pendarahan sendi-sendi dibagian kaki, berhati-hati
dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkecil resiko terluka.

19. Polisitema
Penyakit polisitema ini merupakan penyakit yang terjadi karena kelebihan
produksi sel darah merah sehingga darah menjadi lebih kental dan mengalir sangat
lambat. Akhirnya mengakibatkan dapat terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah
yang akan mengakibatkan kematian. Cara penanggulangannya itu melakukan
transfusi darah atau anti parsial untuk membuang sebagian darah serta mengganti
dengan plasma darah/ keping darah dalam jumlah yang sama.

20. Varises
Penyakit ini adalah suatu gangguan yang terjadi berupa pelebaran pembuluh
darah (vena) pada kaki. Gangguan ini sering kali diderita oleh orang yang banyak
berdiri atau wanita hamil. Untuk mengatasinya dengan cara jangan sesekali
menyilangan kaki serta bertumpu pada lutut, karena dapat menambah tekanan pada
pembuluh darah di bagian bawah dan akan menghambat aliran darah yang menuju
keseluruh tubuh.

21. Ambien atau wasir


Penyakit ini terjadi karena adanya gangguan berupa pelebaran pembuluh darah
(vena) pada dubur. Umumnya penderita penyakit ini dikarenakan kebanyakan duduk,
mengkonsumsi telur setengah matang. Cara mengatasinya membiasakan banyak
minum minimal 2,5 liter sehari serta cukup olahraga, dan hindari mengonsumsi telur
setengah matang.

22. Hipertensi
Penyakit ini lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi dimana kondisi tekanan
yang abnormal di dalam arteri hingga mencapai 150/90 mmHg, Cara mengatasi
penyakit ini dengan memberikan obat hipertensi kepada penderita, mengonsumsi
seledri itu dapat mengurangi hipertensi. Jangan berikan banyak tekanan masalah pada
sang penderita.

23. Hipotensi
Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah suatu keadaan tekanan darah lebih rendah
dari 90/60 mmHg sehingga sering menimbulkan gejala-gejala pusing bahkan pingsan.
Untuk mengatasinya dengan menggunakan obat-obatan yang mempertahankan
tekanan darah pada saat meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh.
G. Makanan Penambah Darah
Makanan penambah darah sangat beragam. Selain itu, biasanya kandungan zar pada
makanan penambah darah ini seperti zat besi, Vitamin A, Vitamin B12, Asam Folat,
dan tembaga.

Zat Besi
Makanan yang mengandung zat besi, seperti bayam, daging sapi, brokoli, kacang-
kacangan, hati ayam atau sapi, kol, dan kale.

Vitamin A
Makanan penambah darah yang didalamnya terdapat kandungan vitamin A biasanya
berupa buah-buahan, seperti melon, semangka, ubi manis, labu, bayam, wortel, dan
paprika.

Vitamin B12
Makanan yang mengandung vitamin B12 juga bisa menambah darah seseorang.
Berikut beberapa makanan yang memiliki kandungan vitamin B12, seperti telur, susu,
keju, dan daging merah.

Asam Folat
Beberapa makanan yang didalamnya memiliki kandungan asam folat, seperti kacang
kedelai, bayam, nasi, daging sapi, dan alpukat.

Tembaga
Daging ayam, buah ceri, kacang-kacangan, dan hati merupakan makanan penambah
darah yang mengandung tembaga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah adalah cairan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghantarkan
hormone, nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh manusia. Selain itu, darah juga
bertugas untuk mengangkat racun yang ada di dalam tubuh. Racun tersebut nantinya
akan diberikan ke organ lain yang bertugas untuk menyaringnya. Darah tidak hanya
berisi hormon, oksigen, nutrisi dan kotoran dalam tubuh. Darah menjadi tempat pagi
plasma, sel dan protein. Hal inilah yang membuat darah memiliki tekstur yang lebih
kental dari air.

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah yang bisa dikenal adalah golongan darah A, B, AB, dan O. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus
(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen
ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.

Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena
berada di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia disebut
peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung
sebanyak dua kali.

Makanan penambah darah sangat beragam. Selain itu, biasanya kandungan zar
pada makanan penambah darah ini seperti zat besi, Vitamin A, Vitamin B12, Asam
Folat, dan tembaga.

B. Saran
Dengan pemahaman yang lebih jauh tentang darah kita dapat menjaga diri,
tubuh, dan kesehatan kita agar sehat selalu, bisa menyebarkan luaskan tentang ilmu
mengenai darah ini pada semua orang.
DAFTAR PUSTAKA

Anies, Prof.Dr.dr. Penyakit Jantung & Pembuluh Darah. PT Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta.
Gramedia. (2018). Darah : Pengertian, Komponen, Jenis Golongan, dan Fungsi. Darah.
https://www.gramedia.com/literasi/darah/
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO. (2014). makalah golongan darah.
Golongan Darah. https://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-golongan-darah
Gabriel, Dr.J.F.2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.
Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karakteristik Melalui Golongan Darah. Gramedia.
Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta.
Nurhayati, Nunung. Wijayanti, Resty. Buku Siswa Biologi untuk SMA-MA. PT Gramedia
Pustaka Umum. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai