Anda di halaman 1dari 13

Disusun oleh :

Kelompok 2 KELAS XI IPA 5


1. RAHMATUL FURQAN
2. MUH. HAIRUDDIN B.
3. NURLINGKA F. MASSEBALI
4. NURUL AZIZAH

SMA NEGERI 1 SINJAI SELATAN


SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin.


Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pratikum yang berjudul Uji
Golongan Darah. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju
alam yang terang menderang.
Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini, tentu saja jauh dari
kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi
penyempurnaan dan perbaikan laporan ini.
Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam
terwujudnya laporan hasil pratikum ini, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-
mudahan laporan hasil pratikum ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.

Sinjai, 19 April 2016

Penulis

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI...
BAB.I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
B. RUMUSAN MASALAH.
C. TUJUAN..............
D. MANFAAT..
BAB.II TINJAUAN PUSTAKA.
BAB.III METODELOGI PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
B. ALAT...
C. BAHAN.......................
D. CARA KERJA.
BAB.VI HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PRAKTIKUM.
B. PEMBAHASAN..
BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA..

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah
terdiri atas sel-sel merah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping
darah), dan plasma darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia,
misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanya
aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam
plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah
zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada
tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan
darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat
golongan, yaitu, A, B, AB, dan O . Berdasarkan uraian di atas maka yang
melatarbelakangi praktikum ini adalah mengetahui teknik menguji golongan
darah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menguji golongan darah ?
2. Bagaimana menentukan golongan darah seseorang ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menguji golongan darah.
2. Untuk menentukan golongan darah seseorang.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara menguji golongan darah.

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


2. Dapat menentukan golongan darah seseorang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu


berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel
darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan
darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di
dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh,
hanya saja lebih jarang dijumpai.

Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk


transfusi darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah adalah
pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor, kepada orang yang
memerlukan yang disebut dengan resipien. Transfusi darah dari golongan yang tidak
kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Dalam proses transfusi darah diusahakan
agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya yang terdapat
di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah dapat dilakukan
dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka parah, tubuh yang
terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada saat tubuh kehilangan
banyak darah, misalnya pada waktu operasi (Prawirohartono, 1995).

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi


yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah
dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga,
orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan
golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama
AB-positif.
4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam
bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara
penggolongan darah ABO. Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi
darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi
dan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Genotype Golongan Agutinogen Aglutinin
OO O - anti-A dan anti-B
OA / AA A A anti-B

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


OB / BB B B anti-A
AB AB A dan B -

Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A


mengalami penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah
A atau AB. Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki
golongan darah B atau O. Apabila diuji dengan serum aglutinin B terjadi
penggumpalan, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau AB.
Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan orang tersebut bergolongan
darah A atau O.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas
dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk
menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat
menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah
diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole
merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung.
Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang
kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistol. Sedangkan tekanan sistole adalah
tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam
pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah
tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir
sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang
disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure. Sphygmomanometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari
sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.
Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya
aktivitas hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk
juga diantaranya posisi dan aktivitas fisik.

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Waktu : Jumat, 8 Januari 2016
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 1 Sinjai-Selatan
B. Alat
1. Kartu tes golongan darah (jika tidak ada bisa diganti object glass
2. Kapas
3. Alkohol 70 %
4. Lancet
5. Tusuk gigi
C. Bahan
1. Serum alfa
2. Serum beta
3. Serum alfa beta (tidak harus ada)
D. Cara Kerja
1. Siapkan kartu uji atau object glass yang telah di beri nomor
2. Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 70%
3. Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah steril,
lalu tekanlah ujung jari hingga darah keluar
4. Teteskan darah pada kartu uji atau object glass sebanyak 4 kali pada tempat
yang berbeda sesuai nomor

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


5. Teteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu aduklah
dengan gerakan memutar menggunakan tusuk gigi. Amatilah apa yang terjadi.
6. Lakukan langkah nomor 5 untuk serum beta, serum alfa-beta.

Ketentuan dalam menentukan golongan darah :

No. Perlakuan Hasil perlakuan

Jika darah menggumpal, maka mempunyai


1 Ditetesi antiserum A
golongan darah A
Jika darah menggumpal, maka mempunyai
2 Ditetesi antiserum B
golongan darah B
Jika darah menggumpal, maka mempunyai
3 Ditetesi antiserum A dan B
golongan darah AB
Jika darah tidak menggumpal, maka
4 Ditetesi antiserum A dan B
mempunyai golongan darah O

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

No. Nama Serum A Serum B Goda


1 Dian Anugrah Tidak Menggumpal Menggumpal B
2 Rahmatul Furqan Menggumpal Tidak Menggumpal A
3 Saheriah Tidak Menggumpal Menggumpal B
4 Nurul Azizah Tidak Menggumpal Tidak Menggumpal O
5 Muh.Nastain Nur Tidak Menggumpal Tidak Menggumpal O

Analisis data dan hasil pengamatan


1. Jelaskan proses penentuan golongan darah manusia!
2. Apa fungsi serum anti A dan anti B pada tes golongan darah?
3. Apa pentingnya kita mengetahui golongan darah kita?
Jawab:
1. Proses penentuan golongan darah manusia :
a) Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal, maka mempunyai
golongan darah A.
b) Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal, maka mempunyai
golongan darah B.
c) Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka
mempunyai golongan darah AB.

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


d) Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka
mempunyai golongan darah O.
2. Fungsi serum anti A dan anti B untuk membuat sel sel darah peka terhadap
aglutinasi untuk menentukan golongan darah dalam penentuan golongan darah.
3. Pentingnya kita mengetahui golongan darah kita.?
a) Agar mempermudah dalam proses tranfusi darah jika kita membutuhkan darah
secara cepat
b) Agar mempermudah dalam proses transfusi darah jika kita akan mendonorkan
darah kita kepada orang lain baik diperlukan secara cepat maupun tidak
c) Untuk mengetahui status kita dalam keluarga terutama sebagai anak
d) Membantu penyelidikan tindak kriminal
B. Pembahasan
Pada percobaan dilakukan untuk mengetahui golongan darah. Yang
dilakukan pertama kali adalah menyiapkan objek glass yang sudah ditetesi alcohol
agar tidak terkontaminasi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati.
Darah yang akan diamati didapat melalui melukai ujung jari tangan menggunakan
jarum. Kemudian, teteskan darah di dua tempat pada objek glass. Dengan meneteskan
anti serum A pada satu tempat dan anti serum B pada tempat yang lain, kita dapat
mengetahui golongan darah melalui ada tidaknya aglutinasi (penggumpalan). Proses
penentuan golongan darah manusia degan sistem A,B,O :
Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal tetapi tidak
menggumpal ketika ditetesi antiserum B, maka mempunyai golongan darah A.
Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal tetapi tidak
menggumpal ketika ditetesi antiserum A, maka mempunyai golongan darah B.
Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka
mempunyai golongan darah AB.
Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka
mempunyai golongan darah O.

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
Berikut adalah proses penentuan darah manusia dengan sistem ABO :
1. Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal, maka mempunyai
golongan darah A.
2. Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal, maka mempunyai
golongan darah B.
3. Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka
mempunyai golongan darah AB.
4. Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka
mempunyai golongan darah O.
B. SARAN
Dalam melakukan praktikum diharapkan selalu berhati-hati agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan dan senantiasa memerhatikan kebersihan alat-alat
yang digunakan dalam praktikum serta diharapkan selalu teliti dalam melakukan
peraktikum.

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI


DAFTAR PUSTAKA

Aulia Rahman. 2013. Laporan Pratikum Biologi Uji Golongan Darah. http://
rkhamhan.blogspot.co.id/2013/11/laporan-pratikum-biologi-uji-golongan.html, 19
April 2016 pukul 20:05.
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta
Kurnia Yuliatin. 2011. Laporan Praktikum Golongan Darah. https://akiuniya.
wordpress.com/2011/01/17/6/, 19 April 2016 pukul 20.00.
Prawirohartono, Slamet. 1995. Sains Biologi. Bumi Aksara : Jakarta
Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira : Bogor.
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang
Sugiarti A2. 2015. Laporan Praktikum Biologi Tes Golongan Darah. http://
mysketcbook.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html, 19 April 2016
pukul 20:20.

TUGAS BAHASA INDONESIA |LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai