Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PENGUJIAN

KANDUNGAN GLUKOSA, AMILUM, PROTEIN DAN LEMAK

BEBERAPA SAMBEL BAHAN MAKANAN

NAMA KELOMPOK:
1. I KADEK ADI GUNAWAN
2. YOGI KUSUMA ANTARA
3. PANDE EKAYANTI
4. SAKINA
5. TEGUH INDRA PERMANA
6. NGURAH HARSANA
7. I KADEK AGUS WAWAN SANTIKA
LAPORAN HASIL UJI KANDUNGAN ZAT MAKANAN

A. TUJUAN
Mengetahui adanya kandungan glukosa, amilum, protein, dan lemak pada makanan yang
biasa kita konsumsi sehari-hari.

B. DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-
harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan
badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat,
lemak,
dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat
kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh
tubuh.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri
dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun
dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam
tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting
pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan
karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang
paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel
tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak
bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)
menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat
dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme
lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa
ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan
otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya
sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat
juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati
atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada
berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen

Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :


BIURET

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini
adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di
berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan
keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah
CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang
mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen
tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan
protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT

reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi
kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan
maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali
yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi,
meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,
dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam
reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi
tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut
dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama
proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan
salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict,
maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk
desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes
medis.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni,
mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan
ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan
air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar
yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui
pembentukan triiodida(I-I-I)
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur
iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong
(sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan
mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini
digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi
dengan memutar sebuah dark-blue/black.
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
 Penjepi tabung reaksi  Spatula/pengaduk
 Pipet tetes  Rak tabung reaksi
 Lumpang porselin  Gelas ukur ukuran 600 mL
 Tabung reaksi  Penggaris
 Pembakar spritus  Korek api
 pisau  Gelas ukur ukuran 100 mL
 Penumbuk  Dudukan kaki tiga
BAHAN:
 Reagen (lugol, biuret, benedict/ fehling A dan fehling B)
 Kertas buram
 Bahan makanan yang ingin di uji (roti, susu, gula pasir, tempe, minyak kelapa, pisang, putih
telur, pisang, dan air mineral)
D. LANGKAH KERJA
Percobaan 1 : Uji glokusa

1. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
2. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
3. Jika bahan sudah larut masukan kedalam gelas ukur ukuran 100 mL.
4. Ukur volume larutan sampai ± 60 mL.
5. Larutan tersebut kemudian di masukan kedalam gelas ukur sampai tingginya 2 cm
6. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen fehling A sebanyak 5 tetes
7. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen fehling B sebanyak 5 tetes
8. Catat perubahan warna yang terjadi.
9. Tuang air mineral ke dalam gelas ukur ukuran 600 mL sampai volumenya 300 mL.
10. Gelas ukur tersebut kemudian di taruh di atas dudukan kaki tiga
11. Panaskan tabung reaksi dengan pembakar sepritus.
12. Tunggu sampai mendidih.
13. Masukan tabung reaksi tadi di dalam gelas ukur yang telah dipanaskan.
14. Lihat perubahan warna yang terjadi
15. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain.

Percobaan 2 : Uji Amilum

1. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
2. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
3. Masukan sampel yang sudah cair kedalam tabung reaksi sampai tingginya 2 cm
4. Meneteskan larutan iodine/ lugol ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes.
5. Mencatat perubahan warna yang terjadi.

Percobaan 3: uji protein

1. Mengaluskan bahan yang diujia dengan mengguanakan lumpung porseling dan penumbuk.
2. Masukan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan
3. Masukan sampel yang sudah cair kedalam tabung reaksi sampai tingginya 2 cm
4. Meneteskan larutan biuret ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 tetes.
5. Mencatat perubahan warna yang terjadi pada sampel
E.TABLE PENGAMATAN

a) Table hasil pengujian glukosa


No. Sampel Warna awal Warna ketika sudah Warna sesudah di Keterangan
ditetesi fA dan fB panaskan
1. Roti tawar Putih keruh Biru Coklat tua - glukosa
2. Susu bubuk Putih Biru Putih kekuningan - glukosa
3. Tempe Putih keruh Ungu muda Kuning muda - glukosa
4. Pisang Kunig muda Kuning Oranye kehijauan + glukosa
5. Putih telur Tak berwarna Ungu tua Putih kekuningan - glukosa
6. Gula pasir Tak berwarna Biru muda Oranye + glukosa

b) Table hasil pengujian amilum


No. Sampel Warna awal Warna ketika sudah Keterangan
ditetesi yodium/betadin
1. Roti tawar Putih keruh Biru kehitaman + amilum
2. Susu bubuk Putih Putih susu - amilum
3. Tempe Putih keruh Putih kemerahan - amilum
4. Pisang Kunig muda Biru kehitaman + amilum
5. Putih telur Tak berwarna Merah tua - amilum
6. Gula pasir Tak berwarna Merah tua - amilum

c) Table hasil pengujian protein


No. Sampel Warna awal Warna ketika sudah Keterangan
ditetesi biuret
1. Roti tawar Putih keruh Putih keruh - protein
2. Susu bubuk Putih Ungu + protein
3. Tempe Putih keruh Ungu + protein
4. Pisang Kunig muda Kuning - protein
5. Putih telur Tak berwarna Ungu + protein
6. Gula pasir Tak berwarna Bening - protein

d) Table hasil pengujian lemak


No. Sampel Warna awal Keadaan ketika setelah Keterangan
ditetesi di kertas HVS
1. Roti tawar Putih keruh Tidak transparan (-) lemak
2. Susu bubuk Putih Tidak transparan (-) lemak
3. Tempe Putih keruh Tidak transparan (-) lemak
4. Pisang Kunig muda Tidak transparan (-) lemak
5. Putih telur Tak berwarna Transparan (+) lemak
6. Gula pasir Tak berwarna Tidak transparan (-) lemak
7. Minyak goring Kuning keemasan Transparan (+) lemak
F.PEMBAHASAN
Uji kandungan roti tawar
 Pada uji amilum, roti tawar mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin roti tawar
berubah warna menjadi biru kehitaman.
 Pada uji protein, roti tawar tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi putih kekeruh.
 Pada uji glokusa, roti tawar tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen
fehling A dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi
coklat tua.
 Uji lemak, roti tawar yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan
tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa roti tawar
tidak mengandung lemak.
Uji kandungan susu bubuk
 Pada uji amilum, susu bubuk tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin
susu bubuk berubah warna menjadi putih keruh.
 Pada uji protein, susu bubuk mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
 Pada uji glokusa, susu bubuk tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen
fehling A dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi
putih kekuningan.
 Uji lemak, susu bubuk yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan
tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa susu
bubuk tidak mengandung lemak.
Uji kandungan tempe
 Pada uji amilum, tempe tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin tempe
berubah warna menjadi putih kemerahaan.
 Pada uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
 Pada uji glokusa, tempe tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen fehling A
dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi kuning
muda.
 Uji lemak, tempe yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan tidak
adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa tempe tidak
mengandung lemak.
Uji kandungan pisang
 Pada uji amilum, pisang mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin pisang
berubah warna menjadi biru kehitaman.
 Pada uji protein, pisang tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi kuning.
 Pada uji glokusa, pisang mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen fehling A dan
fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi oranye
kehijauan.
 Uji lemak, pisang yang telah larut setelah dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan tidak
adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa pisang tidak
mengandung lemak.
Uji kandungan putih telur
 Pada uji amilum, putih telur tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin
putih telur berubah warna menjadi merah tua.
 Pada uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
 Pada uji glokusa, putih telur tidak mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen
fehling A dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi
putih kekuningan.
 Uji lemak, putih telur dioleskan pada kertas buram dan mengakibatkan noda transparan pada
kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung lemak.
Uji kandungan gula pasir
 Pada uji amilum, gula pasir tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen betadin gula
pasir berubah warna menjadi merah tua.
 Pada uji protein, gula pasir tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi putih.
 Pada uji glokusa, gula pasir mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen fehling A
dan fehling A,dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi oranye.
 Uji lemak, gula pasir yang telah ditambahkan air setelah dioleskan pada kertas buram dan
mengakibatkan tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan
bahwa gula pasir tidak mengandung lemak.
Uji kandungan gula pasir
 Uji lemak, gula pasir yang telah ditambahkan air setelah dioleskan pada kertas buram dan
mengakibatkan tidak adanya noda transparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan
bahwa gula pasir tidak mengandung lemak.
PENUTUP
Kesimpulan

Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :


Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim,
Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen
benedict(FA+FB) digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosa
sedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan
reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut
mengandung protein. Bahan makanan yang diteteskan reagen benedict dan memanaskannya
diatas pembakar spritus dan warna menjadi hijau-oranye, maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa. Sedangkan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan
memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : roti tawar dan pisang. Bahan makanan
yang mengandung glokusa : gula pasir,dan pisang. Bahan makanan yang mengandung protein
:susu bubuk, tempe dan putih telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain :putih
telur dan gula pasir.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai
lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.

Saran

Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon
untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada
pada setiap bab. Sebaikya waktu untuk melakukan praktek biologi diperpanjang.
DAFTAR PUSTAKA
Sri, Lestari Endang. 2009. Biologi 2 Makluk Hidup dan Lingkungan untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Cv Putra Nugraha
Purnomo… [et al]. 2009. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai