DISUSUN OLEH :
1. Wenny Fani
6. Samria
7. Silvia Anugrah
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas laporan Immunologi ini dengan judul
“Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus’’. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Rasulullah Saw yang menjadi suri tauladan hingga akhir
zaman.
Hormat Kami,
Penyusun
2
DAFAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
Penyusun ............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL............................................................................................................... 4
BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5
A. Hari / Tanggal ......................................................................................................... 5
B. Judul ........................................................................................................................ 5
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
D. Manfaat ................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6
A. Dasar Teori .............................................................................................................. 6
B. Prinsip ................................................................................................................... 11
C. Tujuan ................................................................................................................... 11
D. Metode .................................................................................................................. 12
E. Alat dan Bahan ...................................................................................................... 12
F. Cara Kerja ............................................................................................................. 12
G. Hasil ...................................................................................................................... 13
H. Interpretasi Hasil ................................................................................................... 13
I. Pembahasan........................................................................................................... 14
BAB III ............................................................................................................................. 23
PENUTUP ........................................................................................................................ 23
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Hari / Tanggal
Kamis / 9 Mei 2019
B. Judul
Judul Praktikum pada hari ini yaitu “Pemeriksaan Golongan Darah dan
Rhesus”
C. Tujuan
1. Mengetahui cara uji golongan darah dan rhesus
2. Menentukan golongan darah dan rhesus seseorang
D. Manfaat
1. Menambah keterampilan dan wawasan mahasiswa dalam menguji
golongan darah pada seseorang
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam membedakan golongan darah A,
B, AB, dan O serta menunetukan rhesus positif dan negatif
3. Dengan mengetahui golongan darah yang dimiliki, seseorang dapat
menyumbangkan darahnya kepada yang membutuhkan
4. Dengan mengetahui golongan darah, ketika seseorang melakukan tranfusi
darah tidak terjadi inkompatibilitas ABO yang dapat menyebabkan darah
menjadi lisis (menggumpal dan memisah menjadi cairan) dan berujung
pada kematian.
5. Dengan mengetahui rhesus, pasangan suami istri yang berbeda rhesus
dapat melakukan usaha pencegahan yang dapat membahayakan janin pada
masa kehamilan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Darah adalah unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma
darah dan sel-sel darah. Plasma darah yang ada pada darah sekitar 55% dari
jumlah darah dalam tubuh manusia, sedangkan sel-sel darah ada pada darah
sekitar 45%. Sel-sel darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu eritrosit,
leukosit, dan trombosit yang berperan dalam pembekuan darah.
1. Struktur dan komposisi darah
a. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan. Lebih
kurang dari 92% dari plasma adalah air, sehingga sisanya berupa garam
dan molekul organik. Bahan terlarut yang ada dalam plasma darah adalah
protein plasma, garam-garam dalam, SO-24, gas-gas, bahan makanan,
garam mineral, produk limbah, bahan pengatur. Bagian plasma darah
yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah serum. Serum
mengandung beragam antibodi untuk melawan antigen. Misalnya,
aglutinin untuk menggumpalkan antigen presipitin yang dapat
mengendapkan antigen.
6
kurang 120 hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian
kehilangan Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat
merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah putih dengan sel darah
merah adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah memakan kuman
penyakit atau benda asing lain yang masuk kedalam tubuh. Selain itu
juga sebagai pengangkut zat lemak. Sel darah putih dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu granulosit yang dihancurkan didalam organ
hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.
c. Sel-sel Darah Putih
Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai nukleus,
mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan agranulosit
yang hanya mempunyai satu nukleus dan tidak seluruhnya bersifat
fagosit.
d. Keping Darah
Keping darah (trombosit) berbentuk tidak beraturan, berukuran kecil,
tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit berfungsi untuk pembekuan
darah. Keping darah berasal dari hasil fragmentasi sel megakariosit di
sumsum tulang merah. Setiap hari tubuh manusia memproduksi rata-rata
200 miliar keping darah. Dalam darah terkandung 150-300 ribu per mm
kubik.
2. Sirkulasi Darah
Darah dipompa pada tekanan tinggi dari jantung dalam arteri.
Perjalanan melalui jaringan tipis kapiler, di mana ia dapat bertukar bahan
dengan jaringan. Ini kemudian dikumpulkan dan kembali ke jantung pada
tekanan rendah dalam urat.
Fungsi darah antara lain:
a. Sebagai alat transportasi yaitu pembawa zat-zat makanan dari sistem
pencernaan keseluruh sel tubuh
b. Mengangkut oksigen dari sistem pernapasan, yaitu paru-paru keseluruh
tubuh;
7
c. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, dari seluruh
sel tubuh ke organ ekskresi, misalnya paru-paru.
d. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran;
e. Memelihara keseimbangan cairan tubuh;
f. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit menular dan infeksi kuman-
kuman atau antibody (oleh sel-sel darah putih);
g. Mengatur keseimbangan asam dan basa, untuk menghindari kerusakan-
kerusakan jaringan.
8
Penggolongan Darah pada manusia dibagi menjadi beberapa sistem,
antaralain.
a. Sistem ABO
9
Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah
dikelompokan menjadi :
1) Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan
aglutinin-b dalam plasma darah.
2) Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan
aglutinin-a dalam plasma darah.
3) Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung glutinogen-A dan B,
dan plasma darah tidak memiliki aglutinin.
4) Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B,
dan plasma darah memiliki aglutinin-a dan b.
b. Sistem MN
10
1) Golongan M, mengandung antigen M
2) Golongan N, mengandung antigen N
3) Golongan MN mengandung antigen M dan antigen N
c. Sistem Rh
B. Prinsip
C. Tujuan
11
D. Metode
Slide
F. Cara Kerja
1. Siapkan Papan uji yang telah di beri keterangan dan isi biodata peserta uji
golongan darah terlebih dahulu.
2. Sterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 70%
3. Bendung jari yang akan diambil sampel darahnya
4. Tusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari atau ke
samping jari yang telah steril, lalu tekanlah ujung jari hingga darah keluar
5. Teteskan darah pada kartu uji sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda
sesuai keterangan dengan proporsi yang sama rata.
6. Tutup luka jari peserta uji golongan darah dengan kain kasa atau dapat
digantikan oleh tisu untuk memberhentikan pendarahan
7. Teteskan reagen anti-A sebanyak 1 tetes pada sampel darah sesuai
keterangan, lalu aduklah dengan gerakan memutar menggunakan tusuk
gigi. Amatilah apa yang terjadi.
12
8. Lakukan langkah nomor 7 untuk reagen anti-B, reagen anti-AB, dan
reagen anti rhesus
G. Hasil
Golongan aglutinogen (antigen) aglutinin (antibodi)
pada eritrosit pada plasma darah
A A b
B B a
AB A dan B -
O - a dan b
H. Interpretasi Hasil
1. Golongan Darah A : Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A
mempunyai antigen A dan antibody B
2. Golongan Darah B : Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B
mempunyai antigen B dan antibody A
3. Golongan Darah AB : Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah
AB mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibody
13
4. Golongan Darah O : Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O
tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibody A dan
B.
I. Pembahasan
1. Darah
Darah terdiri dari dua komponen yaitu padat dan cair, komponen cair
dalam darah disebut plasma darah sedangkan komponen padat dalam
darah disebut sel darah. Sel darah sendiri mengandung eritrosit, leukosit
dan trombosit. Dalam plasma darah dijumpai senyawa kimia yang disebut
dengan aglutinin. Aglutinin disebut juga antibodi yaitu senyawa kimia
yang berperan dalam menjalankan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Aglutinin berupa sekumpulan senyawa yang terbentuk di dalam darah
akibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penggumpalan bersama
bakteri itu. Sedangkan dalam sel darah merah terdapat senyawa yang
disebut aglutinogen. Aglutinogen disebut juga antigen. Antigen sendiri
diartikan sebagai senyawa kimia yang dapat merangsang aktifnya sistem
kekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita antigen bisa diartikan sebagai
senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit. Antigen ada 2 macam
yaitu antigen A dan antigen B (Prawiroharto, 1995).
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela
ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam
kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B,
O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen
14
(aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga
menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah.
Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut (Prawiroharto, 1995).
15
darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
dolongan darah B-negatif atau O-negatif
c. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-
positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-
positif.
d. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen,
tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang
dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya
kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya
dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena
pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi
dan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
A = IA IA ( Dominan ) B = IB IB ( Dominan )
IA IO ( Pembawa ) IB IO ( Pembawa )
AB = IA IB ( Pembawa ) O = IO IO ( Pembawa )
4. Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan
memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari
16
monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940
oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di
permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka
yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut
memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali
digabungkan dengan penggolongan ABO.
Umunya, dalam ras yang sama memiliki rhesus yang sama karena berasal
dari garis keturunan yang sama pula, rhesus menurun secara genetik
seperti golongan darah. Di Asia Rhesus (+) mendominasi. Rhesus negatif
lebih banyak pada orang Eropa (caucasoid). Untuk Asia ada satu suku
17
bangsa dengan Rhesus negatif yang cukup banyak yaitu orang Gurkha.
Untuk orang Indonesia memang sangat jarang rhesus negatif. (Carritt,
Kemp, and Poulter 1997)
5. Pewarisan Rhesus
Seperti golongan darah, rhesus juga diwariskan oleh orang tua melalui
gen, berikut tabel fenotip, genotip serta kemungkinan gamet yang akan
dimiliki oleh seorang anak.
18
membutuhkan penelitian yang panjang. Jika benar golongan darah ternyata
dapat berubah, itu merupakan penemuan yang luar biasa dalam dunia
medis.
Pada darah setiap manusia tidak akan dijumpai aglutinogen/antigen dan zat
antinya (zat yang dapat menggumpalkan antigen). Jadi, jika seseorang
memiliki aglutinin A maka dalam darahnya tidak akan dijumpai aglutinin a
yang dapat menggumpalkannya. Sama halnya dengan orang yang memiliki
antigen B, maka di dalam darahnya tidak akan dijumpai zat
penggumpalnya. Demikian juga dengan orang yang memiliki aglutinin A
dan B, maka di dalam darahnya tidak akan ada aglutinin sama sekali.
berbeda dengan orang yang tidak memiliki aglutinogen, di dalam darahnya
akan dijumpai 2 macam aglutinin yaitu aglutinin a dan aglutinin b.
19
Pada percobaan kali ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah
dan rhesus, mula-mula yang dilakukan adalah menyiapkan kartu uji
golongan darah yang sudah diisi biodata perserta golongan darah dan telah
teriisi keterangan. Kartu uji golongan darah berfungsi sebagai tempat
untuk meletakkan objek yang akan diamati. Kemudian mensterilkan salah
satu ujung jari yaitu jari manis dengan alkohol 70%. Alkohol 70%
berfungsi untuk mensterilkan jari manis dari kuman. Kemudian
menusukkan lancet ke jari manis yang telah disterilkan tadi, ditusukkan
pada pembuluh darah arteri. Setelah itu, menekan ujung jari yang telah
ditusuk tadi sehingga mengeluarkan darah dan meneteskan darah tersebut
pada kartu uji golongan darah, di sebelah kiri dan sebelah kanan,
kemudian meneteskan serum alfa di sebelah darah yang berada disebelah
kanan, dan meneteskan serum beta disebelah darah yang berada di sebelah
kiri, lalu mengaduknya dengan gerakan memutar dengan menggunakan
tusuk gigi. Serum alfa dan serum beta berfungsi untuk menentukan jenis
golongan darah yang ditandai dengan adanya aglutinasi dan tidak adanya
aglutinasi.
Pada Miftahul dan Rahayu (No 9 dan 14 pada tabel di atas ) di dapatkan
darah bergolongan B. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti A
darah tersebut tidak menggumpal dan setelah ditetesi anti B darah tersebut
menggumpal.
20
Aglutinasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung
aglutinogen A, dan serum darahnya dapat membuat aglutinin anti-B.
8. Transfusi Darah
Karena ada perbedaan antigen dan antibodi pada individu, dari dasar inilah
muncul istilah donor universal dan resipien universal. Donor universal
(golongan O) adalah golongan darah yang bisa mendonorkan darahnya ke
semua golongan darah, karena tidak memiliki aglutinogen. Sedangkan
resipien universal (golongan AB) adalah golongan darah yang bisa
21
menerima darah dari semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin.
Jadi O bisa menjadi donor ke semua golongan, dan AB bisa menjadi
resipien dari semua golongan.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:Penggolongan darah manusia dapat dilakukan dengan beberapa
sistem, salah satunya adalah sistem ABO. Menurut sistem ini, golongan
darah dapat dilihat berdasarkan aglutinogen dan aglutininnya. Berdasarkan
sistem ABO, golongan darah dibedakan menjadi:
23
B. Saran
Semoga dengan selesainya laporan praktikum ini diharapkan agar para
pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami tentang darah dan
golongan darah. Dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia Analis
Kesehatan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Urry, L.A.; Cain, M.L.; Wasserman, S.A.;
Minorsky,P.V.; Jackson, R.B.
2008 Biology. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.
Kimball, J. W
1999 Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Prawiroharto, Slamet
1995 Sains Biologi. Bogor: Bumi Aksara.
Priadi, Arif
2009 Biologi SMA XI. Bogor: Yudhistira.
Priadi, Arif. 2009. Biologi. Jakarta: Tirta.
25