I. Tujuan
BABI.
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Dalamhidupnya,organismememdaritubuh.memerlukanmakanandanoksigenuntuk
melangsungkanmetabolisme.Prosesmetabolisme,selainmenghasilkanzatzatyangberguna,
jugamenghasilkansampah(zatsisa)yangharusdikeluarkandaritubuh.Bahanbahanyang
diperlukan tubuh seperti makanan dan oksigen serta hasil metabolisme dan sisasisanya,
diangkutdandiedarkandidalamtubuhmelaluisystemperedarandarah.Hasilpencernaan
makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh.
Sebaliknya,sisasisametabolismediangkutolehdarahdariseluruhjaringantubuhmenuju
organorganpembuangan.
Di dalam tubuh terdapat kurang lebih lima liter darah yang mengalir tiada henti.
Darahadalahsungaikehidupandalamtubuhkita.Jikakitakehilanganbanyakdarah,maka
nyawa kita akan terancam, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Seringkali seseorang
kekurangandarahakibatmengalamikecelakaanataumenderitasuatupenyakityangdimana
orangtersebutharus memerlukandarahdengancaratransfusidarah.Mendonorkandarah
kepada seseorang merupakan suatu perbuatan yang amat mulia. Maka dari itu untuk
melakukan donor darah kita harus mengetahui golongan darah yang kita miliki. Apakah
golongandarahyangkitamilikidenganorangyangakanmenerimanyacocokatautidak?
Melaluipraktikuminilahkitaakanmenentukangolongandarah.
C.TujuanPenelitian
Menentukangolongandarahmanusia
D.ManfaatPenelitian
Dapatmendiskripsikancaramenentukangolongandarah.
BABII.
TINJAUANPUSTAKA
Darahadalahunitfungsionalselulerpadamanusiayangberperanuntukmembantu
proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma darah dan selsel darah.
Plasmadarahyangadapadadarahsekitar55%darijumlahdarahdalamtubuhmanusia,
sedangkanselseldarahadapadadarahsekitar45%.Selseldarahdikelompokkanmenjadi3
kelompokyaituerythrocyt,leucocyt,dantrombocytyangberperandalampembekuandarah.
Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipeA dan tipeB. Antigen ini
disebutaglutinogen.Sebaliknya,antibodiyangterdapatdalamplasmaakanbereaksispesifik
eritrosit.Antibodiplasmayangmenyebabkanpenggumpalanaglutinogendisebutaglutinin.
Adaduamacamaglutinin,yaituaglutinina(zatantiA)danaglutininb(zatantiB).
AglutinogenA memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung asetil
galaktosapadarangkaglikoproteinnya.Ahliimunologi(ilmukekebalantubuh)kebangsaan
AustriabernamaKarlLandsteiner(18681943)mengelompokangolongandarahmanusia.
Berdasarkanadaatautidaknyaaglutinogen,golongandarahdikelompokanmenjadi:
GolongandarahA,yaitujikaeritrositmengandungaglutinogenAdanaglutininbdalam
plasmadarah.
GolongandarahB,yaitujikaeritrositmengandungaglutinogenBdanaglutininadalam
plasmadarah.
GolongandarahAB,yaitujikaeritrositmengandungglutinogenAdanB,danplasma
darahtidakmemilikiaglutinin.
GolongandarahO,yaitujikaeritrosittidakmemilikiaglutinogenAdanB,danplasma
darahmemilikiaglutininadanb.
Trombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jika
jaringan tubuh terlua, trombosit pada permukaan akan pecah dam mengeluarkan enzim
bantuan ion Ca2+. Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen
(proteinplasmayangdapatlarutdalamplasmadarah)menjadifibrin(proteinyangtidak
dapatlarutdalamplasmadarah).Pembentukkanbenangbenangfibrinmenyebabkanluka
akantertutup.
Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki nukleus. Bentuk
eritrosit sebenarnya dapat berubahubah, seperti ketika selsel tersebut beredar melewati
kapilerkapiler. Jumlahseldarahmerahinibervariasipadakeduajeniskelamindanpada
sumsum tulang. Pembentukkannya diatur oleh hormon glikoprotein yang disebut dengan
eritropoietin.Jangkahidurperitrositkirakira120hari.Eritrosityangtelahtuaakanditelan
olehselselfagosityangterdapatdalamhatidanlimpa.Untukmenghitungjumlaheritrosit
padatubuhseseorangmakadapatdengancaramenghitung8%dariberatbadanorangitu.
Transfusidarahadalahpemberiandarahseseorangkepadaoranglain.Orangyang
berperansebagaipemberidarahdisebutdengandonor.Orangyangmenerimadarahdisebut
resipien.GolongandarahABmerupakanresipienuniversalkarenadapatmenerimasemua
jenisgolongandarah.Sebaliknya,golongandarahOadalahdonoruniversalkarenadapat
ditranfusikan kepada semua jenis golongan darah. Alasan terbanyak melakukan transfusi
darahadalahkarenapenurunanvolumedarahdanuntukmemberiresipienbeberapaunsur
daridarahyangdibutuhkan.
BABIII.
METODOLOGIPENELITIAN
A.AlatdanBahan:
1.Gelasbenda
2.Bloodlancet(jarumfranke)
3.Kapas
4.Tusukgigi
5.Satusetantiserum
6.Alkohol70%
B.CaraKerja
1.Menyiapkanbendayangbersih,pijitdenganjarimaniskemudianmembersihkandengan
alkohol70%
2.Menusukjarimanisdengandenganbloodlencet
3.Meneteskandarahyangkeluarpada3tempat1.2.3
4.Meneteskandarahdengan:
DenganzatantiA
DenganzatantiB
DenganzatantiAB
5.Mengaduktetesandarahyangaditetesiserumdenganmenggunakantusukgigi
6.Mengamati,apakahterjadiaglutinasiatautidak.
7.Menulishasilpengamatanpadatabel.
C. Tabel Penelitian
Hasil Pengamatan
No Nama Siswa Gol. Darah
I II III
5
BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data :
Hasil Pengamatan
No Nama Siswa Gol. Darah
I II III
B.Pembahasan
menggunakansampeldarahmilikkelompokkamisendiriyangberanggotakan5orang.yang
pertamauntukmenentukangolongandarahkamimemperhatikanketeranganberikut:
Untukmenentukangolongandarahseseorangadalahdenganmencocokkanketentuan
sebagaiberikut:
Bilasampledarah+zatantiA=menggumpal,tetapibilasampledarah+zatantiB=tidak
menggumpal.BerartitermasukgolongandarahA.
Bilasampledarah+zatantiA=tidakmenggumpal,tetapibilasampledarah+zatantiB=
menggumpal.BerartitermasukgolongandarahB.
Bilasampledarah+zatantiA=menggumpaldanbilasampledarah+zatantiB=
menggumpal.BerartitermasukgolongandarahAB.
Bilasampledarah+zatantiA=tidakmenggumpaldanbilasampledarah+zatantiB=
tidakmenggumpal.BerartitermasukgolongandarahO.
Percobaandilakukan:
1.Yangpertamamenggunakansampeldarahmilikuswatunkhasanah,daripercobaanyang
telah kami lakukan ternyata darah milik uswatun bergolongan darah A, karena Darah
menggumpal
2.Selanjutnyayangkeduayaitusampeldarahmilikmunawaroh,,daripercobaanyangtelah
kamilakukanternyatasampeldarahmilikmunawarohbergolongandarahO,karena,Darah
bergolonganOjikadiberikanantiA,B,ABtidakmenggumpal
3. Percobaanyangketigakamilakukandenganmenggunakansampeldarahmilikpuspa,,
dengan cara yang sama dengan memberikan anti A,B dan AB, dan setelah dilakukan
percobaan ternyata sampel darah milik puspa yaitu bergolongan darah B, karena Darah
menggumpal
4.Kemudianpercobaanyangkeempatmenggunakansampeldarahmiliktemankamilaily,,
dengan cara yang sama dengan memberikan anti A,B dan AB, dan setelah dilakukan
percobaanternyatasampeldarahmiliklailybergoongandarahA,karenaDarahbergolongan
AjikadiberikanantiAmenggumpaldandiberikanantiB,ABtidakmenggumpal
5.Percobaanyangterakhiryaitudenganmenggunakansampeldarahmilikgenadi,,setelah
melakukanpercobaandanmemberikanantiA,BdanABternyatagolongandarahgenadi
uswatun,,
atauras.Salahsatupembelajaranmenunjukandistribusigolongandarahterhadappopulasi
yangberbedabeda.
C.Pertanyaan
1.DarahbergolonganAjika...
2.DarahbergolonganABjika...
3.DarahbergolonganBjika...
4.DarahbergolonganOjika...
5.Skemamekanismepembekuandarah
Jawaban:
6. DarahbergolonganAjikadiberikanantiAmenggumpaldandiberikanantiB,ABtidak
menggumpal
7.DarahbergolonganABjikadiberikanantiA,B,ABmenggumpal
8. DarahbergolonganBjikadiberikanantiAtidakmenggumpaldandiberikanantiB,AB
menggumpal
9.DarahbergolonganOjikadiberikanantiA,B,ABtidakmenggumpal
10.Skemamekanismepembekuandarah
Trombositpecahmengaktifkantromboplastin
ProtombinCa+vitKtrombin
Fibrinogenfibrinmenyebabkandarahmembeku
BABV.
KESIMPULANDANSARAN
A.Kesimpulan:
JadigolongandarahseseorangdapatdintentukandenganmenggunakanzatantiA,B,dan
AB
B.Saran:
Perludilakukanlebihbanyakpercobaanlagi,agarkesalahanyangdilakukanbisa
minimum
DAFTARPUSTKA:
Saktiyono.2008.SeribuPenaBiologi.Jakarta:Erlangga
SyamsuriIstamar,dkk.2007.BiologiSMAKelasXI.Malang:Erlangga
TimLBBSSCintersolusi.2012.TEXTBOOKSSCIntersolusi:SSCI
PratiwiD.A.2007.BiologiUntukSMAKelasXI.Jakarta:Erlangga
https://www.google.com/praktikumdarah/OnTheWayBlogContohLaporanPraktikum
BiologitentangGolonganDarah.htm
diakses:pada16juni2013
https://www.google.com/praktikumdarah/SatuDuaTigaLaporanPraktikumBiologi
PenentuanGolonganDarah.htm
diakses:pada16juni2013
https://www.google.com/praktikumdarah/praktikumgolongandarah_praktikumgolongan
darah.htm
diakses:pada16juni2013
http://cuk-ing.blogspot.com/2013/06/laporan-biologi-golongan-darah.html#
NIM : 120210103027
Kelas : Biologi - B
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Jember
2012
I. Judul :
Golongan darah pada manusia
II. Tujuan :
Setelah selesai praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
penggolongan darah pada manusia.
Golongan darah pada manusia ada 3 macam, yaitu : sistem ABO, sistem
MN, dan sistem rhesus (Rh) : (Waluyo, Joko. 2010)
OA atau AA A A anti-B
OB atau BB B B anti-A
AB AB A dan B -
1. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah, maka individu
tersebut memiliki aglutinogen tipe A. (golongan darah A)
2. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi pada tetes darah, maka individu
tersebut memiliki aglutinogen tipe B. (golongan darah B)
3. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut
memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B. (golongan darah AB)
4. Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak menyebabkan aglutinasi, individu
tersebut tidak memiliki aglutinogen. (golongan darah O)
(Sloane, Ethel. 2003)
Pertama kali ditemukan pada jenis kera oleh Landsteiner dan Weiner. Orang
yang memiliki antigen rhesus dinamakan rhesus positif (Rh+). Sedang yang tidak
dinamakan rhesus negatif (Rh-). Sistem ini dikendalikan oleh gen dengan alel Rh
dan rh. Alel Rh bersifat dominan terhadap alel rh. (Waluyo, Joko. 2010)
Sistem ini berbeda dengan sistem golongan ABO. Dimana individu ber-Rh
negatif tidak memiliki aglutinin anti-Rh dalam plasmanya. (Sloane, Ethel. 2003)
Sistem rhesus ini dalam tranfusi darah juga harus diperhatikan. Apabila
golongan darah Rh+ maka tidak boleh digunakan sebagia donor untuk golongan
darah Rh-, karena bisa terjadi aglutinasi (penggumpalan). Pada kasus lain, jika
seorang ibu yang memiliki golongan darah Rh- kemudian mengandung bayi
dengan golongan darah Rh+, maka sel darah bayi akan rusak dan menyebabkan
penyakit bawaan, yaitu penyakit kuning atau eritoblastosis fetalis. (Gonzaga.
2010)
Konsep donor universal dan resipien universal pada sistem ABO
a. Donor universal
Darah golongan O tidak memiliki aglutinogen untuk diaglutinasi sehingga dapat
diberikan pada resipien manapun, asalkan volume tranfusinya sedikit. Golongan
darah O disebut donor universal.
b. Resipien universal
Individu dengan golongan darah AB tidak memiliki aglutinin dalam plasmanya
sehingga dapat menerima eritrosit donor apapun. Darah golongan AB disebut
resipien universal.
(Sloane, Ethel. 2003)
Pada umumnya, tranfusi darah dilakukan pada orang dalam kondisi berikut ini :
Kecelakaan
Tubuh yang terbakar
Waktu tubuh kehilangan darah, misalnya : operasi
Kekurangan darah akut
Orang yang mengidap penyakit kronis
(Pratiwi, D.A. 2006)
4.1.2 Bahan
- Serum A dan B
- Alkohol 70%
- Kapas
- Darah segar manusia
4.2 Langkah Kerja
Meletakkan gelas obyek diatas kertas putih dengan terlebih dahulu membagi
kertas menjadi dua bagian
Mencuci tangan sanpai bersih, lalu mengoleskan kapas yang telah dibasahi
dengan alkohol 70% pada jari
Meneteskan dengan segera serum anti-A pada gelas objek A, dan meneteskan
serum anti-B pada gelas obyek bagian B, lalu aduk dengan tusuk gigi
Menutup bekas tusukan dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam alkohol.
V. V. Hasil Pengamatan
Tabel Golongan Darah
1 Linda Triana D. O
2 Winda Faidatul B
3 Wilujeng Yuliati AB
5 Lukma Suryaningsih O
VI. Pembahasan
Pada praktikum mengenai golongan darah pada manusia, menggunakan
probandus yang merupakan wakil dari masing-masing kelompok. Karena jumlah
kelompok dalam kelas ada enam, maka golongan darah yang ditunjukkan oleh
tabel pengamatan adalah sebanyak enam golongan darah probandus.
Probandus dari kelompok satu adalah Linda Triana Dewi. Didapatkan hasil
bahwa Linda Triana Dewi memiliki golongan darah O. Hal tersebut dapat
disimpulkan karena pada saat darahnya ditetes dengan serum anti-A dan anti-B,
keduanya tidak mengalami penggumpalan. Tidak terjadinya penggumalan itu
dikarenakan pada darah probandus pertama tidak mempunyai aglutinogen A dan
aglutinogen B. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Linda bergolongan darah O.
Probandus dari kelompok dua yaitu Winda Faidatul. Didapatkan hasil bahwa
Winda Faidatul memiliki golongan darah B. Disimpulkan seperti itu karena saat
tetesan darah Winda yang berada pada gelas obyek ditetesi dengan serum anti-
A dan serum anti-B pada sisi A dan B, gelas obyek pada sisi B (yang ditetesi
dengan serum anti-B) mengalami aglutinasi. Dengan kata lain , darah Winda
mempunyai aglutinogen B yang bereaksi dengan serum anti-B, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Winda bergolongan darah B.
Probandus dari kelompok tiga adalah Wilujeng Yuliati. Didapatkan hasil
bahwa Wilujeng bergolongan darah AB. Hal tersebut dapat disimpulkan karena
saat tetesan darah probandus ditetesi dengan serum anti-A dan serum anti-B,
keduanya mengalami penggumpalan. Penggumpalan itu terjadi karena darah
probandus mempunyai aglutinogen A dan aglutinogen B yang bereaksi dengan
antibodi (aglutinin) yang dikenal dengan anti-A dan anti-B tersebut.
Probandus dari kelompok empat yaitu Dea Ajeng Pravita. Didapatkan hasil
pengamatan bahwa Dea bergolongan darah B. Hal tersebut dapat disimpulkan
karena saat tetesan darah probandus yang berada pada gelas obyek A dan B
ditetesi dengan anti-A dan anti-B, pada sisi B (yang ditetesi dengan anti-B)
mengalami penggumpalan. Dengan kata lain, darah Dea mempunyai aglutinogen
B dan aglutinogen B tersebut bereaksi dengan serum anti-B sehingga dapat
disimpulkan bahwa Dea bergolongan darah B.
Probandus dari kelompok lima adalah Lukma Suryaningsih. Didapatkan hasil
bahwa Lukma Suryaningsih memiliki golongan darah O. Hal tersebut dapat
disimpulkan karena pada saat darahnya ditetes dengan serum anti-A dan anti-B,
keduanya tidak mengalami penggumpalan. Tidak terjadinya penggumalan itu
dikarenakan pada darah probandus pertama tidak mempunyai aglutinogen A dan
aglutinogen B. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Lukma bergolongan darah O.
Probandus dari kelompok enam adalah Nuriyah Inda S. Didapatkan hasil
bahwa Nuriyah Inda S memiliki golongan darah O. Hal tersebut dapat
disimpulkan karena pada saat darahnya ditetes dengan serum anti-A dan anti-B,
keduanya tidak mengalami penggumpalan. Tidak terjadinya penggumalan itu
dikarenakan pada darah probandus pertama tidak mempunyai aglutinogen A dan
aglutinogen B. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nuriyah bergolongan darah O.
Dari hasilpengamatan yang didapatkan, maka pada suatu saat apabila
mesing-masing probandus membutuhkan tranfusi darah, dapat dilakukan serah
terima darah seperti skema dibawah ini :
Winda , Dea
Wilujeng
Keterangan :
: golongan darah O
: golongan darah B
: golongan darah AB
Linda, Lukma, dan Nuriyah dapat mendonorkan darahnya kepada semua
prodandus, namun mereka (Linda, Lukma, dan Nuriyah) hanya bisa meminta
kepada sesamanya yang bergolongan darah O. Sehingga golongan darah Linda,
Lukma, dan Nuriyah disebut donor universal.
Winda dan Dea apabila memerlukan pendonoran darah, mereka dapat
menerima dari Linda, Lukma, dan Nuriyah. Namun mereka hanya bisa
mendonorkan darah mereka kepada sesamanya (Winda Dea) dan Wilujeng
saja.
Wilujeng apabila memerlukan pasokan darah, dia bisa menerima pendonoran
darah dari semua probandus, tetapi dia tidak bisa mendonorkan darahnya
kepada probandus lainnya. Sehingga golongan darah Wilujeng disebut dengan
resipien universal.
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
Golongan darah A mengandung aglutinogen (antigen) tipe A dan aglutinin
(antibodi) anti-B.
Golongan darah B mengandung aglutinogen (antigen) tipe B dan aglutinn
(antibodi) anti-A.
Golongan darah AB mengandung aglutinogen (antigen) tipe A dan tipe B, tetapi
tidak mengandung aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B.
Golongan darah O tidak mengandung aglutinogen (antigen), tetapi
mengandung aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B.
Golongan darah O disebut donor universal karena tidak memiliki aglutinogen
untuk diaglutinasi, sehingga dapat diberikan kepada semua golongan darah.
Golongan darah AB disebut resipien universal, karena tidak memiliki aglutinin
dalam plasmanya, sehingga dapat menerima darah dari semua golongan darah.
7.2 Saran
Dalam praktikum uji golongan darah pada manusia ini, jangan sekali-sekali
menggunakan jarum yang telah digunakan oleh probandus lain. Karena
ditakutkan adanya penularan sebuah penyakit dari probandus sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://kunbiology.blogspot.com/2013/05/laporan-biodas-golongan-darah-
pada.html
Laporan Praktikum
Golongan Darah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memdari tubuh. memerlukan makanan dan
oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain
menghasilkan zat-zat yang berguna, juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang
harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan dan oksigen serta hasil metabolisme dan sisa-sisanya, diangkut dan
diedarkan di dalam tubuh melalui system peredaran darah. Hasil pencernaan
makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan
tubuh. Sebaliknya, sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh
jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Di dalam tubuh terdapat kurang lebih lima liter darah yang mengalir tiada
henti. Darah adalah sungai kehidupan dalam tubuh kita. Jika kita kehilangan
banyak darah, maka nyawa kita akan terancam, bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua aspek yaitu sumbangan bagi
pengembangan ilmu (aspek teoritis) dan manfaat bagi penerapannya di
masyarakat ( aspek praktis ). Manfaat penelitian pengamatanini :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Serum Darah
Di dalam darah, serum (bahasa Inggris: blood serum) adalah komponen yang bukan
berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa
fibrinogen, (bahasa Latin: serum) [1] berarti bagian tetap cair dari susu yang
membeku pada proses pembuatan keju.
Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah)
termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua substansi
exogenous. Rumusan umum yaitu: serum = plasma - fibrinogen - protein faktor
koagulasi.
Studi yang mempelajari serum disebut serologi. Serum digunakan dalam berbagai
uji diagnostik termasuk untuk menentukan golongan darah.
2. Golongan Darah A
Memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
3. Golongan Darah B
Memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah B-negatif atau O-negatif
4. Golongan Darah O
Memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A
dan B.
5. Golongan Darah AB
Memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi
terhadap antaigen A maupun B.
Orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun orang
dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada
sesama AB-positif.
6. Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut,
bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang
digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
7. Antigen
Sistem kelompok darah ABO adalah darah yang paling penting jenis sistem (atau
sistem kelompok darah) dalam transfusi darah manusia. Anti-A dan anti antibodi
terkait-B antibodi biasanya antibodi IgM, yang biasanya diproduksi di tahun-
tahun pertama kehidupan oleh sensitisasi terhadap zat lingkungan seperti
makanan, bakteri, dan virus. Jenis darah ABO juga hadir di beberapa hewan lain,
misalnya kera seperti simpanse, bonobo, dan gorila.
Antigen H merupakan prekursor penting untuk antigen golongan darah ABO. Lokus
H terletak pada kromosom 19. Ini berisi 3 ekson yang rentang lebih dari 5 kb
DNA genomik, dan mengkode fucosyltransferase yang menghasilkan antigen H
pada sel darah merah. Antigen H adalah urutan karbohidrat dengan karbohidrat
terkait terutama untuk protein (dengan fraksi kecil yang melekat pada bagian
ceramide). Ini terdiri dari rantai -D-galaktosa, -DN-asetilglukosamin, -D-
galaktosa, dan 2-terkait, -L-fucose, rantai yang melekat pada protein atau
ceramide.
Lokus ABO terletak pada kromosom 9. Ini berisi 7 ekson yang rentang lebih dari 18
kb DNA genomik. Ekson 7 adalah yang terbesar dan berisi sebagian dari urutan
pengkodean. Lokus ABO memiliki tiga bentuk alleleic utama: A, B, dan O. alel A
mengkode Glycosyltransferase bahwa obligasi -N-asetilgalaktosamin ke D-
galaktosa akhir antigen H, menghasilkan antigen A. Alel B mengkode
Glycosyltransferase yang menghubungkan -D-galaktosa terikat ke D-galaktosa
akhir antigen H, menciptakan antigen B.
Darah adalah unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu
proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel
darah. Plasma darah yang ada pada darah sekitar 55% dari jumlah darah dalam
tubuh manusia, sedangkan sel-sel darah ada pada darah sekitar 45%. Sel-sel
darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu erythrocyt, leucocyt, dan
trombocyt yang berperan dalam pembekuan darah.
Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen ini
disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat dalam plasma akan
bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau tipe-B yang dapat menyebabkan
aglutinasi(penggumpalan) eritrosit. Antibodi plasma yang menyebabkan
penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu
aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin-b(zat anti B).
Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung glutinogen-A dan B, dan
plasma darah tidak memiliki aglutinin.
Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B, dan
plasma darah memiliki aglutinin-a dan b.
Trombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jika
jaringan tubuh terlua, trombosit pada permukaan akan pecah dam
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase akan mengubah
protobin menjadi trombin dengan bantuan ion Ca2+. Trombin adalah sebuah
enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut
dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam
plasma darah). Pembentukkan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan
tertutup.
Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki nukleus. Bentuk
eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah, seperti ketika sel-sel tersebut beredar
melewati kapiler-kapiler. Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada kedua jenis
kelamin dan pada perbedaan umur. Pembentukan eritrosit disebut juga
eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di sumsum tulang. Pembentukkannya diatur
oleh hormon glikoprotein yang disebut dengan eritropoietin. Jangka hidurp
eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel
fagosit yang terdapat dalam hati dan limpa. Untuk menghitung jumlah eritrosit
pada tubuh seseorang maka dapat dengan cara menghitung 8% dari berat
badan orang itu.
Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang
berperan sebagai pemberi darah disebut dengan donor. Orang yang menerima
darah disebut resipien. Golongan darah AB merupakan resipien universal karena
dapat menerima semua jenis golongan darah. Sebaliknya, golongan darah O
adalah donor universal karena dapat ditranfusikan kepada semua jenis golongan
darah. Alasan terbanyak melakukan transfusi darah adalah karena penurunan
volume darah dan untuk memberi resipien beberapa unsur dari darah yang
dibutuhkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dengan
kondisinya. Variabel bebasnya, yaitu alkohol 70%. satu set anti serum.
2.Variabel Terikat
3.Variabel Kontrol
B. Rancangan Penelitian
C. Sasaran Penelitian
Alat :
1. Gelas Benda
3. Kaca Pipet
4. Kapas
5. Tusuk Gigi
Bahan :
1. Serum anti-A
2. Serum anti-B
3. Alkohol
E. Cara Kerja
1. Menyiapkan kaca benda yang bersih, pijit ujung jari manis kiri dan bersihkan
dengan alkohol 70%.
2. Menusuk ujung jari manis kiri dengan blood lancet (jarum franke).
4. Menetesi darah:
5. Mengaduk tetesan darah yang ditetesi serum dengan menggunakan tusuk gigi.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
N Hasil Pengamatan
Nama Siswa Gol.Darah
o I II III
Amiroh
2 Mujahidah - + - B
Restituta
3 Pratyaksa - - - O
Keterangan:
B. Pembahasan
Trombokinase
Mengeluarkan
Protombin Trombin
Fibrinogen Fibrin
menjadi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
c. Darah yang ditetesi Anti-A dan Anti-B menggumpal, maka golongan darahnya
AB.
d.Darah yang ditetesi Anti-A dan Anti-B tidak mengumpal semua, maka golongan
darahnyaO.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.com
http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/ntbr0111.pd
http://titismawar.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-biologi-
penentuan.html
LAPORAN BIOLOGI ( GOLONGAN DARAH )
9:54 nm. No comments
LAPORAN BIOLOGI
ACARA III
Oleh;
120210101112
Biologi Dasar B
Universitas Jember
C. Dasar Teori
1. Mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh dan mengangkut sisa-
sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan.
2. Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
3. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
4. Menjaga stabilitas suhu tubuh
5. Menjaga keseimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari
kerusakan.
(Pratiwi. 2007:67)
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
Plasma darah merupakan bagian darah yang cair. Sel-sel darah dikelompokkan
menjadi 3 kelompok : Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit.
(Idel. 1999:75)
( http://spatuway.blogspot.com )
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus ( faktor Rh). Didunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Tranfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi tranfusi munologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok dan kematian
(Joko. 2006:37)
1. Individu dengan A pada sel darah merahnya, memiliki anti B pada plasma
darahnya.
2. Individu dengan B pada sel darah merahnya, memiliki anti A pada plasma
darahnya.
3. Individu dengan A dan B pada sel darah merahnya, tidak memiliki anti A
maupun anti B pada plasma darahnya.
4. Individu dengan A dan B pada sel darah merahnya, memiliki anti A maupun anti
B pada plasma darahnya.
(Tim Dosen Pembina. 2012: 11)
Dikatkan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit orang
tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibody atau aglutinin
yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua macam antigen yaitu antigen-A dan
antigen-B, sedangkan antizatnya dibedakan atas anti-A dan anti-B. orang ada
yang memiliki antigen-A, lain lagi memiliki antigen-B, sedangkan ada pula yang
tuidak memiliki antigen-A maupun antigen-B.
A A Anti-B
B B Anti-A
AB AB -
O - I ii
A A IA IAIA atau IA i
B B IB IB IB atau IB i
AB A dan B IA dan IB IA IB
(Suryo. 1984;254-257)
( http://spatuway.blogspot.com )
D. Metode Penelitian
1. Alat
2. Bahan
a. Serum A dan B
b. Alkohol 70 %
c. Kapas
d. Darah segar manusia
3. Cara Kerja
Tangan dicuci bersih dan diusap menggunakan alkohol pada jari manis
Jari manis ditusuk dengan lanset steril dan darah ditaruh di gelas objek
E. Hasil Pengamatan
Kelompo Golongan
No. Nama Probandus
k Darah
2 II Tiofani Indraswari A B
6 VI Soleh Chudin A
F. Pembahasan
Resipien
A B AB O
Donor
A + - - +
B - + - +
AB - - - -
O + + + +
G. Kesimpulan
http://matfromsandy.blogspot.com/2013/06/laporan-biologi-golongan-darah.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Golongan darah ditentukan dari jenis zat dalam eritrosit dan aglutinin
dalam plasma darah, oleh karena itu saya melakukan tes pengujian golongan
darah untuk membuktikan teori tersebut.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah
masing-masing
3. Untuk mengetahui cara mengukur waktu koagulasi darah dan variasi waktu
koagulasi/ pembekuan darah pada masing-masing siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak
diperlukan dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik
sebagai donor, maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya seseorang
mengetahui dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang dapat
dilakukannya dengan memeriksakan darahnya ke laboratorium. Golongan darah
juga berfungsi sebagai salah satu petanda ( marker ) genetik, yang ikut menjadi
bagian dari identitas seseorang.
1. Alat transpor makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke
seluruh tubuh
2. Alat transpor O2 , yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke
seluruh tubuh.
3. Alat transpor bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paruparu
(gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke
empedu dan saluran cerna sebagai tinja (untuk bahan yang sukar larut dalam air.
Darah adalah cairan berwarna merah pekat. Warnanya merah cerah di dalam
arteri dan berwarna ungu gelap di dalam vena, setelah melepas sebagian
oksigen ke jaringan ( menyebabkan perubahan warna ) dan menerima produk
sisa dari jaringan.Pembentukan sel darah berlangsung di dalam sumsum tulang
dan sel-sel yang matang ( matur ) akan dilepas ke dalam aliran darah. Terbentuk
8 macam sel yang berbeda dan semua dihasilkan dari satu jenis sel batang
pluripoten yang akan menurunkan 5 garis keturunan sel yang berbeda. Garis
mieloblas menghasilkan tiga jenis sel granulosit, sedangkan garis monoblas dan
limfoblas menghasilkan sel agranulosit. Eritrosit (sel darah merah ) dan trombosit
dibentuk dari garis keturunannya masing-masing.
Transfusi Darah
a. Menambah jumlah darah yang beredar dalam badan orang yang sakit, yang
darahnya
Molekul sebagai penentu golongan darah dalam sistem ABO ada 4 macam, yaitu:
1. D-galactose
2. N-acetylgalactosamine
3. N-acetylglucosamine
4. L-fucose
Harper H. (1971)
Adapun isi dari reagen golongan darah A, B, O, AB ini terdapat dari Invitro
culture supernatants dari immunoglobulin sel tikus, kemudian dicampur dengan
buffer phosphate, sodium chloride,dimana terjadi Anti serum A berwarna biru,
Antiserum B berwarna kuning, Antiserum AB tidak berwarna. BCSH. Clin Lab
Haem. (1990) Setelah darah ditetesi serum maka akan terjadi beberapa
kemungkinan yang akan menunjukkan golongan darah tersebut. Beberapa
kemungkinan tersebut yaitu:
c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu tersebut
memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)
METODE PRAKTIKUM
1. blood lanset
2. kapas
3. jarum pentul
4. antiserum A
5. antiserum B
6. antiserum AB
7. antiserum D atau O
8. preparat
B. Cara Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil : dilampirkan
Pembahasan :
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jeniskarbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau
O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan
darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebutdonor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A
lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena
golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan
darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
1. Frekuensi
Populasi O A B AB
2. Pewarisan
O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
3. Rhesus
BAB V
KESIMPULAN
http://thisally.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
A. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
jumlah denyut nadi, golongan darah, dan tekanan darah.
B. Dasar Teori
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel
darah merah. Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Ada
yang bergolongan darah A, B, AB dan O, penetapan penggolongan darah
didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Golongan darah
A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan
golongan darah B mempunyai antigen B dan golongan darah O tidak mempunyai
kedua antigen tersebut. Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa
manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba-tiba kita
membutuhkan darah maka kita tidak perlu repot-repot karena kita sudah
mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan
darah (Isnaeni, 2006).
Darah adalah suatu jaringan bersifat cair. Darah terdiri dari sel-sel dan
fragmen-fragmen yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat
seperti air, ialah plasma, sel-sel dan fragmen-fragmen sel merupakan unsure-
unsur darah yang disebut unsur jadi. Sel-sel ini cukup besar sehingga dapat
diamati dengan mikroskop biasa. Ada 3 tipe unsur jadi ialah sel-sel darah merah
atau eritrosit, sel-sel darah putih atau leukosit dan keping-keping darah atau
trombosit. Diantara tipe-tipe tersebut sel darah merahlah yang paling banyak
jumlahnya, pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel-sel ini dalam
setiap millimeter kubik darah, sedangkan pada laki-laki normal, rata-rata
jumlahnya agak tinggi kira-kira 5 juta (Kimball, 1983).
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO
dan Rhesus. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain
antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari
golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis
yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan
darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A memiliki sel
darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga,
orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif (Musawirr, 2007).
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan
sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan
darah kecuali pada sesama AB-positif. Individu dengan golongan darah O
memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A
dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat
menerima darah dari sesama O-negatif (Kimball, 1983).
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam melaksanakan praktikum ini yaitu sebagai
berikut:
a. Tekanan Darah
c. Golongan darah
3. Meletakkan sampel darah pada kaca preparat, lalu meneteskan serum anti A dan
B pada masing 2 bagian sampel darah
Tias Praditya O + +
Putra
Vivi Avriani. T. A +
Yayu Anriana. R. O + +
Nurafni Hidayah B + -
Nurhidayat A +
Nurwilda Kaswi B + -
Jamaluddin O + +
E. Pembahasan
Adapun pembahasan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan sebagai
berikut:
Pada pengamatan ini dapat dilihat pada tabel bahwa tekanan darah dan
denyut jantung melambat pada saat tubuh tidak melakukan aktivitas yang
dimana tekanan darah pada Tias Praditya Putra yang normal adalah 110/90 dan
denyut jantung 105/menit dan pada saat tubuh melakukan aktivitas seperti lari
maka tekanan darah dan denyut jantung akan naik dimana tekanan darah Tias
Praditya Putra yang setelah beraktivitas 125/100 dan denyut jantungnya setelah
berkativitas menjadi 153/menit. Pada Vivi Avriani. T tekanan darah normalnya
yaitu 100/90 dan denyut jantung 86/menit dan setelah beraktivitas tekanan
darah Vivi Avriani. T naik menjadi 110/90 dan denyut jantungnya 140/menit.
Pada Yayu Anriana Rahman tekanan darah yang normal adalah 90/80 dan denyut
jantung 102/menit dan setelah melakukan aktivitas tekanan darah Yayu Anriana
Rahman naik menjadi 100/90 dan denyut jantung 161/ menit. Pada Nurafni
Hidayah tekanan darah normal adalah 110/90 dan denyut jantung 94/menit
setelah melakukan aktivitas tekanan darah Nurafni Hidayah naik menjadi 105/90
dan denyut jantung 119/menit. Pada Nurhidayat tekanan darah normal adalah
90/80 dan denyut jantung 90/menit, setelah melakukan aktivitas tekanan darah
Nurhidayat naik menjadi 110/90 dan denyut jantung 102/ menit. Pada Nurwilda
Kaswi tekanan darah normal adalah 100/90 dan denyut jantung 92/menit,
setelah melakukan aktivitas tekanan darah Nurwilda Kaswi naik menjadi 110/90
dan denyut jantung 123/menit dan pada Jamaluddin tekanan darah normal
adalah 110/90 dan denyut jantung 75/menit, setelah melakukan aktivitas
tekanan darah pada Jamaluddin naik menjadi 110/90 dan denyut jantung
91/menit.
Tekanan darah dialami darah pada pembuluh arteri, ketika darah di pompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dalam kehidupan
seseorang bervariasi dan tekanan darah dipengaruhi aktivitas fisik di mana
tekanan darah akan lebih tinggi setelah melakukan aktivitas dan denyut jantung
serta nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat denyutan jantung. Pada pengamatan ini dapat
dikatakan bahwa denyut jantung dan tekanan darah berbanding lurus karena jika
jantung berdenyut kencang maka tekanan darah pada tubuh akan naik.
2. Golongan darah
Pada Vivi Avriani. T. dan Nurhidayat golongan darah mereka sama yaitu
bergolongan darah A pada saat tes darah Vivi Avriani. T. dan Nurhidayat terjadi
perubahan serumnya berwarna hijau yang menadakan mereka bergolongan
darah A. golongan darah A memiliki sel darah dengan antigen B, sehingga darah
A tidak dapat mendonorkan darah pada B, namun darah A hanya biasa
menerima donor darah dari A dan darah O.
Pada pengamatan golongan darah ini dapat kita lihat bahwa darah A dan B
memiliki antigen yang berbeda kecuali darah O tidak memiliki antigen, darah
setiap orang berbeda di karenakan protein-protein pada permukaan sel darah
berbeda dengan protein yang ada pada serum plasma darah inilah yang
menyebabkan aglutinasi. Serum berwarna hijau itu menandakan golongan darah
A dan serum berwarna kuning menedakan golongan darah B.
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari tujuan yaitu Golongan darah adalah ciri khusus
darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein
pada permukaan membrane sel darah merah, golongan darah dapat diketahui
dengan di lakukannya tes darah pada laboratorium. Tekanan darah adalah darah
yang mengalami tekanan setelah beraktivitas pada pembuluh arteri ketika darah
akan di pompa masuk kedalam jantung dan darah akan di alirkan pada seluruh
tubuh dan denyut jantung adalah gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat denyutan jantung, tekana darah dan denyut
jantung dapat diketahui melalui pemeriksaan dengan menggunakan
sphygmomanometer dan stetoskop.
2. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan yaitu pada saat praktikum tempat
yang digunakan untuk menguji golongan darah harus di tempat yang steril
sehingga hasil yang di dapatkan lebih akurat dan tak terjadi kesalahan dalam
pemeriksaan.
Daftar Pustaka
http://tiaspradityaputrasciense.blogspot.com/2013/06/laporan-denyut-nadi-
jantung-dan.html
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh ).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Individu denangan
golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membrane sel dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serim darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap entigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O
(nol) memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
BAB III
METODE PENELITIAN
Apabila
Coba lakukan juga untuk teman-temanmu yang lain, catatlah seluruhnya, ada berapa orang golongan A, B, AB, dan O (nol) ?
Golongan darah mana yang paling banyak.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Agus Ryanto O
2. Hariani Ismail B
3. Muh. Zaenul AB
4. Nirmala Sabir A
5. Nirwana Permatasari AB
6. Ummul Khaeriah B
Keterangan:
1) Darah dicampur dengan serum A
2) Darah pada serum anti A tidak menggumpal
3) Darah dicampur dengan serum anti B.
4) Darah pada serum anti B menggumpal
Setelah darah dicampur dengan serum anti A dan serum anti B, hanya serum anti A yang menggumpal. Jadi darah yang diteliti
termasuk golongan darah B
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Golongan darah digolongkan menjadi 4 (empat) macam yaitu A, B, AB. dan O. Golongan darah dapat diketahui dengan tes
golongan darah menggunakan serum anti darah A dan serum anti darah B dengan sampel dari tubuh seseorang.
5.2 Saran
Didalam melakukan praktikum sebaiknya siwa siswi menggunakan pakaian praktikum dan sebaiknya sekolah menyediakan alat
alat praktikum yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://mindberryel.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-penentuan-
golongan.html
Asisten : Rifka
Kelompok :1
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan yaitu:
1. Untuk mengetahui tekhnik uji golongan darah.
2. Untuk menentukan golongan darah.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum yang dilakukan yaitu:
1. Bisa dan tahu menguji golongan darah pada seseorang.
2. Bisa dan tahu membedakan golongan darah A, B, AB, dan O.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel telur dan sel sperma memberikan saham yang sama dalam
mewariskan sifat keturunan sifat tersebut kepada keturunannya. Penurunan sifat
dari induk kepada keturunannya dikenal dengan istilah hereditas
(Prawirohartono, 1995).
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela
ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam
kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O,
tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen
(aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan
antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam
antigen yang ditemukan tersebut (Prawirohartono, 1995).
A A b
B B a
AB A dan B -
O - a dan b
METODOLOGI
1 A 4 25%
2 B 2 12,5%
3 AB - -
4 O 10 62,5%
Juml 16 100%
ah
4.2 Pembahasan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah pada manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh
dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah.
Pada percobaan kali ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah,
mula-mula yang dilakukan adalah menyiapkan objek glass. Objek glass berfungsi
sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Kemudian
mensterilkan salah satu ujung jari yaitu jari manis dengan alkohol 70%. Alkohol
70% berfungsi untuk mensterilkan jari manis dari kuman. Kemudian
menusukkan lancet ke jari manis yang telah disterilkan tadi, ditusukkan pada
pembuluh darah arteri. Setelah itu, menekan ujung jari yang telah ditusuk tadi
sehingga mengeluarkan darah dan meneteskan darah tersebut pada objek glass,
di sebelah kiri dan sebelah kanan, kemudian meneteskan serum alfa di sebelah
darah yang berada disebelah kanan, dan meneteskan serum beta disebelah
darah yang berada di sebelah kiri, lalu mengaduknya dengan gerakan memutar
dengan menggunakan tusuk gigi. Serum alfa dan serum beta berfungsi untuk
menentukan jenis golongan darah yang ditandai dengan adanya aglutinasi dan
tidak adanya aglutinasi.
Pada uji golongan darah yang bernama Shalha, Indah, Siti, dan Dewi (No 7,
10, 12 dan 13 pada tabel di atas ) didapatkan golongan darah A. Hal ini terjadi
karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut mengalami penggumpalan
dan setelah ditetesi anti B darah tidak mengalami penggumpalan.
Pada Miftahul dan Rahayu (No 9 dan 14 pada tabel di atas ) di dapatkan
darah bergolongan B. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah
tersebut tidak menggumpal dan setelah ditetesi anti B darah tersebut
menggumpal.
Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama
dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida,
tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan
dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B.
dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan
darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang
bergolongan darah B dan O.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
2. Apabila darah + anti A mengalami penggumpalan dan darah + anti B tidak
menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah A.
3. Apabila darah + anti B tidak menggumpal dan darah + anti B mengalami
penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah B.
4. Apa bila darah + anti A tidak menggumpal dan darah + anti B tidak
menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah O.
5. Golongan darah terbanyak yaitu golongan darah O sebanyak 62,5%, kemudian golongan
darah A sebanyak 25% , golongan darah B sebanyak 12,5%, dan golongan darah AB
sebanyak 0%(tidak ada).
5.2 Saran
http://rkhamhan.blogspot.com/2013/11/laporan-pratikum-biologi-uji-
golongan.html