Anda di halaman 1dari 2

Denyut nadi sebelum lari dan setelah lari berbeda, karena denyut nadi setelah lari akan

meningkat akibat meningkatnya detak jantung, yng memompa darah lebih cepat untuk
memenuhi kebutuhan oksigen sel yang beraktivitas berat.

Pendahuluan:

Jantung adalah organ yang berfungsi untuk memompa darah, dari dan ke paru-paru (pada
peredaran darah kecil) serta dari dan ke seluruh tubuh (pada peredaran darah besar).

Dalam peredaran darah ini, oksigen dibawa dari paru-paru dan ke seluruh tubuh. Oksigen ini
diperlukan oleh sel tubuh untuk metabolisme yang menghasilkan energi.

Pembahasan:

Pada saat kita berolahraga, termasuk pada saat lari atau latihan, jantung akan berdetak lebih
cepat. Hal ini untuk memenuhi tuntutan yang meningkat pada tubuh akan oksigen. Sel-sel yang
beraktivitas akan memerlukan energi lebih besar, sehingga jumlah oksigen yang diperlukan
untuk proses metabolisme.

Sel-sel yang khususnya memerlukan oksigen lebih banyak ini adalah sel-sel otot. Sel otot
bekerja keras saat kita berolahraga. Karena itu, olahragawan akan berlatih untuk bernafas
secara efektif agar bisa bertanding dengan baik.

Namun, saat beraktifitas berat, sel otot dapat tidak mendapatkan oksigen dengan cukup. Dalam
keadaan tersebut, otot yang berkerja menghasilkan energi secara anaerobik, yaitu tanpa
menggunakan oksigen.

Akibatnya asam laktat dapat timbul dari proses ini dan terakumulasi ke tingkat tinggi atau
tertumpuk saat kita beraktifitas berat. Efek samping kadar asam laktat tinggi adalah timbul efek
lelah di tubuh kita.
Tidak akan sama baik saat tidak melakukan aktivitas maupun saat melakukan aktivitas. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor genetik maupun faktor harfiah tubuh misalnya, postur tubuh,
umur dan lainnya.
Silakan simak selengkapnya dibawah ini.
Pembahasan:
Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat
istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena (proses yang memungkinkan peningkatan detak
jantung)
Pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme
sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga, kecepatan nafas
akan semakin cepat. Yang kemudian akan mempengaruhi peredaran darah di dalam pembuluh
darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar.
Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang
menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktupun bertambah sehingga
volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannyapun meningkat. Dapat dikatakan
bahwa volume darah yang masuk dari arteri ke jantung meningkat. Pada organ-organ tersebut
dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal berkurang.
Persentase darah yang dialirkan ke organorgan tersebut untuk menunjang peningkatan
aktivitas metabolik keduanya dan kerja jantung juga akan semakin cepat dalam memompa
darah.
Pada saat frekuensi denyut jantung cepat, tekanan arteri turun secara tajam selama fase ejeksi
sistolik ventrikel karena katup atrioventrikulat tertarik kebawah meningkatkan kapasitas
atrium. Kerja ini menyedot darah ke atrium dari vena besar.
Sedotan darah ke atrium selama sistolik turut membantu secara nyata pada arus balik vena.
Beberapa hal yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat detak jantung saat aktivitas :
Suhu tubuh
Jenis aktivitas
Umur
Jenis kelamin
Posisi tubuh

“Dari data hasil percobaan, kami menemukan faktor-faktor yang memengaruhi denyut nadi
manusia. Di antaranya jenis aktivitas, massa tubuh, dan jenis kelamin. Semakin berat aktivitas
fisik semakin cepat denyutnya. Semakin besar massa tubuh seseorang semakin cepat juga
denyut nadinya. Jenis kelamin perempuan lebih cepat denyut nadinya dibanding laki-laki,”
begitu paparan salah satu perwakilan siswa yang mewakili kelompok Arteri dalam
presentasinya.

Anda mungkin juga menyukai