NAMA KELOMPOK:
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikanNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan percobaan biologi berjudul “ Hasil Praktikum Penentuan
Golongan Darah “.
Akhir kata, penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik Anda
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………………………………….i
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………….…………….ii
Daftar Isi………………………………………………….………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
1.3 Tujuan………………………………………………………………….……………………………………………..1
4.2 Pembahasan………………………………………………………………………………………………………...6
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….8
5.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………...8
Lampiran
Daftar Pusaka
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah terdiri atas
sel-sel merah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping darah),dan plasma darah.
Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh).
Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan
aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan
aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan
yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah
secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen
sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume darah
yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Kajian Pusaka
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serumdarahnya. Sehingga,
orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-
negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan
darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi
terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif.
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk transfusi darah
dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Penggolongan darah penting dilakukan sebelum
transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi
dan destruksi sel darah merah
OA / AA A A anti-B
OB / BB B B anti-A
AB AB A dan B -
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami
penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika darah
tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O. Apabila
diuji dengan serum aglutinin B terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut memiliki
golongan darah B atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan orang
tersebut bergolongan darah A atau O.
Bab III
Metode Penelitian
Penelitian Praktikum Penentuan golongan darah ini dilaksanakan di SMA Negeri Glenmore pada
Rabu, 7 November 2022
• Kaca objek
• Tusuk gigi
• Kapas
• Alkohol
• Blood lancet
• Serum anti-A
• Serum anti-B
• Serum anti-AB
C. Cara kerja
1. Siapkan kaca objek dan Blood lancet yang sudah dibersihkan dengan alkohol
2. Bersihkan jari tengah dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol. Bersihkan juga blood lancet
dengan menggunakan alkohol
3. Tusuk ujung jari tengah dengan blood lancet, kemudian pangkal jari ditekan-tekan hingga
mengeluarkan darah pada ujung jari yang ditusuk oleh blood lancet
4. Teteskan darah tersebut ke kaca objek di 3 titik berbeda agar tidak tercampur dengan serum.
5. Bersihkan bekas tusukan ujung jari menggunakan alkohol supaya tidak infeksi
6. Teteskan 1 tetes serum anti-A, serum anti-B, dan serum anti-AB pada ketiga titik darah yang
berbeda
7. Aduk menggunakan tusuk gigi hingga serum dan darah merata, jangan sampai ketiga serum
saling mencampur satu sama lain
9. Basahi kapas menggunakan alkohol dan bersihkan kaca objek supaya tetap steril
Bab IV
B. Pembahasan
1. Mengapa pada tipe golongan darah O tidak ada reaksi penggumpalan (aglutinasi) ?
(Karena pada golongan darah O tidak memiliki aglutinogen (antigen) yang dapat menyebabkan
aglutinasi (penggumpalan), sehingga apabila golongan darah O direaksikan dengan serum anti-
A, anti-B, anti-AB maka tidak akan menggumpal)
2. Mengapa pada tipe golongan darah A dan B terjadi penggumpalan pada serum anti AB?
(Penggumpalan darah dapat terjadi karena adanya reaksi antigen dan antibody.)
3. Komponen apa pada darah yang menyebabkan pada anti Rh?
4. Jika Pak Danang butuh darah, golongan darah apa yang boleh mendonorkan darahnya?
Mengapa?
(Golongan darah Pak Danang yaitu B+. Golongan darah B+ hanya bisa menerima golongan
darah dari dua tipe golongan saja, yaitu B dan O. Hal ini dikarenakan golongan darah B+
memiliki antibodi A yang akan bereaksi jika menerima golongan darah A dan AB yang memiliki
antigen A dalam darah mereka.)
5. Jika Ibu Rita mendonorkan darah, resipien bergolongan darah apa saja yang bisa menerima?
Mengapa?
(Darah ini hanya bisa memberikan tranfusi darahnya golongan darah A+ dan AB+, serta hanya
bisa menerima tranfusi darah dari golongan darah A dan O. Karena golongan darah A adalah tipe
sel darah merah yang memiliki kandungan antigen A dan memproduksi antibodi B yang berguna
untuk melawan antigen B.)
6. Apa yang terjadi jika resipien bergolongan darah Rhesus negative (Rh-) mendapat donor
Rhesus positif (Rh+)?
(Untuk pemilik darah Rhesus negatif dapat mendonorkan darahnya untuk pemilik Rhesus positif
jika dengan golongan darah yang kompatibel. Namun pemilik Rhesus negatif hanya dapat
menirima darah dari Rhesus negatif pula.)
Bab V
Penutup
- Kesimpulan
SARAN
Ketika praktikum golongan darah, penusukan jarum dilaksanakan dengan teliti agar tepat
ditengah jari sehingga darah tidak melebar ditengah kuku
Lampiran
Darah O
Darah AB
Daftar Pusaka